Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah advokasi
Oleh Kelompok 4:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan rahmat hidayahnya sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah kami dengan tepat waktu sesuai perintah dari
bapak dosen yang berjudul "Tahap-tahap advokasi sosial dan pekerja sosial ".
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok dan bertujuan untuk
partisipasinya dalam menyusun tugas makalah ini sehingga tersusun sesuai dengan
apa yang kita inginkan semua, Serta kami ucapkan terima kasih kepada Orang Tua
kita semua atas dukungannya dalam proses belajar dan selalu mendoakan kita semua.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami meminta bagi teman-teman untuk memberikan saran
dan kritik kepada kami yang mampu membangun dan diharapkan dengan kritik dan
saran yang diberikan mampu menjadikan makalah ini menjadi lebih sempurna.
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ......................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
advocaat atau advocateur berarti pengacara atau pembela. Karenanya tidak heran jika
kemasyarakat secara bertahap maju. Oleh karena itu advokasi lebih merupakan usaha
perubahan sosial melalui semua saluran dan alat demokrasi, proses-proses politik dan
legislasi yang terdapat dalam sistem demokrasi yang berlaku di suatu negara.
utama, sehingga kepentingan rakyat harus menjadi agenda pokok dan penentu arah
dari kegiatan.
Hal-hal inilah yang mendasari lahirnya advokasi keadilan sosial yang kegiatan
perubahan
1
2
Untuk itu dalam kegiatan advokasi tidak boleh suatu organisasi pendamping
menjadi pahlawan atau dewa penolong (karena ini hanya akan menjadikan organisasi
kebijakan, sehingga secara tidak langsung juga pelaku kegiatan advokasi harus
kebijakan resmi. Dalam konteks pemberdayaan orang miskin, advokasi tidak hanya
berarti membela atau mendampingi orang miskin, melainkan bersama-sama dengan
Advokasi pada hakekatnya suatu pembelaan terhadap hak dan kepentingan publik,
bukan kepentingan pribadi, sebab yang diperjuangkan dalam advokasi tersebut adalah
hak dan kepentingan kelompok masyarakat (public interest) dalam hal ini dunia
usaha.
mensejahterakan seluruh warganya. Ini berarti sebuah tanggung jawab para pelaksana
advokasi untuk ikut berperanserta dalam menjalankan fungsi pemerintahan dan
negara.
Peran advokat pada satu sisi berpijak pada tradisi pembaruan sosial dan pada
sisi lainnya berpijak pada pelayanan sosial. Peran ini merupakan peran yang aktif dan
warga). Dalam menjalankan fungsi advokasi, seorang community worker tidak jarang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
Zulyadi T. Advokasi social. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu
Dakwah. 2014. hal. 20
BAB II
PEMBAHASAN
proses advokasi sosial dapat dibagi menjadi lima tahap yaitu mengidentifikasi
kebijakan, dan evaluasi. Tahaptahap ini hendaknya dipandang lentur artinya tahap
tersebut mungkin saja tejadi bersamaan atau berurutan, dan prosesnya sendiri
Menurut Absor (2012:257) Advokasi sosial sering dianggap sebagai salah satu
yang terencana untuk mengubah 22 kebijakan, praktek dan kondisi yang menindas
yang dilakukan oleh pekerja sosial). tujuan advokasi adalah memperjuangkan hak
pelaku, gagasan, agenda dan politik yang selalu berubah. Walaupun demikian,
menurut fahrudin (2010), bahwa prose yang bersifat multi faset ini dapat dibagi
untuk mengambil kebijakan. Tahap ini mengacu pada penetapan agenda. Pekerja
sosial sebagai advokat harus menentukan masalah mana yang perlu dituju dan
4
5
diusahakan untuk mencapai lembaga yang menjadi sasaran agar diketahui bahwa
salah satu yang paling feasible ditangani secara politis, ekonomis dan sosial.
3. Membangun kesadaran dan kemauan politik Tindakan pada tahap ini antara lain
dirumuskan dan adanya kemauan politik untuk bertindak maka peluang atau
kesempatan ini dapat dijadikan titik masuk pekerja sosial untuk bertindak
melaksanakan kebijakan.
5. Evaluasi Kegiatan advokasi yang baik harus menilai efektifitas advokasi yang
telah dilakukan. Selain itu, evaluasi juga dapat dilakukan terhadap usaha yang
tujuan yang realistis. Data yang valid, lengkap dan akurat juga dapat menjadi
dan masyarakat.
disampaikan harus sesuai dan tepat sasaran demi kepentingan kegiatan advokasi.
dari sisi keamanan bagi advokasi maupun untuk memperoleh dukungan politik.
yang meyakinkan dan gaya penyajian agar kegiatan advokasi dapat behasil.
7. Mengumpulkan dana untuk kegiatan advokasi. Kegiatan advokasi memerlukan
dana. Usaha untuk melakukan advokasi secara berkelanjutan dalam waktu yang
panjang berarti membutuhkan waktu dan energi dalam mengumpulkan dana atau
atau tidaknya tujuan dari advokasi. Hasil evaluasi juga dapat digunakan sebagai
umpan balik atau masukan untuk memperbaiki srategi dan usaha advokasi.2
Pekerja sosial adalah profesi kemanusiaan yang telah lair cukup lama. Pekerja
sosial berbeda dengan profesi lain, karena seorang pekerja sosial tidak hanya melihat
klien sebagai target perubahan, melainkan pula pertimbangan lingkungan atau situasi
interaksi sosial satu sama lain, kegiatan interaksi sosial ini bertujuan untuk
dibutuhkan.
Pekerja sosial menurut Soetarso dalam Huraerah (2011, hlm 39) menjelaskan
pengambangan interaksi sosial yang memiliki hubungan timbal balik satu sama lain,
2
Fahrudin, A. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: Refika Aditama. 2010.
8
komponen dasar yang secara integratif membentuk profil dan pendekatan pekerjaan
Pekerja sosial berupaya untuk melindungi hak-hak dan kepentingan klien serta
pendampingan sosial menurut Rothblatt (1978) dalam Edi Suharto (2017, hlm 102)4:
pembuatan keputusan.
3
Huraerah, A. Pengorganisasian Dan Pengembangan Masyarakat. Bandung: Humaniora.
2011, hal. 39
4
Suharto, E. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT. Refika
Aditama. 2017. Hal. 102.
9
Pekerja sosial harus memiliki skil dan kopentesi dalam menentukan masalah
2. Melakukan assesment
6. Melakukan terminasi
Dalam tahap ini pekerja sosial harus melakukan kontak meksudnya seorang
setelah relasi terbentuk maka disini akan ada yang namanya kontrak atau yang
biasanya di sebut dengan janji hati dalam tahap ini ada hal yang sangat penting
yaitu bangai mana kita meyakinkan masyarakat atau klain agar mereka percaya
2. Melakukan assesment
Pada tahap assesmen ini adalah tahap yang rawan dan sangat vital dalam
memecahkan masalah ketika pada tahap ini kita tidak mampu mengungkap
masalah yang di hadapi baik penyebab, maupun sumber potensi kekuatan dari
suatu masalah yang di hadapi maka masalah akan sangat berenagaruh terhadap
rencana kegitan penolongan dan akan tidak tepat proses intervensi yang
diberikan.
3. Menyusun program kerja
Selanjutnya setelah melakukan assesmen baik dari masalah maupun potensi yang
ada pada suatu masyarakat yang sedang diberikan pertolongan tahap selanjutnya
yaitu menyusun program kerja. Dalam menyusun program kerja ini tidak bisa
sembarang karna kita harus mengambil patokan dari hasil assesmen agar masalah
yang ditangani dapat diselesaikan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga dalam
proses pembuatan progaram kerja seorang pekerja sosial tidak bisa memberiakan
dan memaksakan apa yang ingin dalam pemecahan masalah melaikan harus
4. Melakukan intervensi
Setelah assesmen dan progaram kerja disusun selanjutnya kita kita melakuakn
intervensi soaial terhadap masyarak tungas utama dari intervensi ini lebih ke arah
pemdampingan.
Dalam tahap ini pekerja sosial harus meilhat seajauh mana kemajuan terhadap
program yang di berikan baik dari masalah yang di hadapi maupun kendala
11
model model lain untuk menganti intervensi yang dilakukan ketika intervensi
6. Tahap terminasi
5
http://wwwdayatranggambozo.blogspot.com/2012/02/tahapan-intervensi-dalam-
pekerjaan.html
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
juga masyarakat luas yang sudah dilanggar haknya. Melakukan kontak dan kontrak
Dalam tahap ini pekerja sosial harus melakukan kontak.
Melakukan pendampingan dan evaluasi Dalam tahap ini pekerja sosial harus
meilhat seajauh mana kemajuan terhadap program yang di berikan baik dari masalah
yang di hadapi maupun kendala kendala yang akan menghalang dalam proses
pertolongan dan mempersiapkan model model lain untuk menganti intervensi yang
B. Saran
Pembaca apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan
dan memakluminya, karena kamu adalah manusia yang tidak luput dari
kesalahan.Demikianlah makalah yang kami buat semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua
12
DAFTAR PUSTAKA
http://wwwdayatranggambozo.blogspot.com/2012/02/tahapan-intervensi-dalam-
pekerjaan.html. (diakses pada tanggal 25 Desember 2022, Pukul 22.00
WITA).
Zulyadi, T. Advokasi sosial. Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu
Dakwah. 2014.
13