Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Proses dan Model Advokasi" dengan tepat waktu.
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Advokasi.....................................................................................3
B. Tujuan dan Fungsi Advokasi........................................................................6
C. Prinsip Advokasi...........................................................................................6
D. Indikator Advokasi........................................................................................9
E. Proses Advokasi............................................................................................9
F. Model Advokasi..........................................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................16
A. Kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Advokasi pada hakekatnya suatu pembelaan terhadap hak dan
kepentingan publik bukan kepentingan pribadi sebab yang
diperjuangkan dalam advokasi tersebut adalah hak dan kepentingan
masyarakat. Advokasi merupakan tindakan mempengaruhi atau
mendukung sesuatu atau seseorang yang berkaitan dengan kebijakan
publik seperti regulasi dan kebijakan pemerintah. Untuk mencapai
yang diinginkan maka berbagai bentuk kegiatan advokasi ini dilakukan
sebagai upaya memperkuat posisi tawar seperti penyadaran pemangku
kebijakan akan terjadinya diskriminasi hak-hak sipil, serta pemberian
bantuan hukum atau melakukan lobby terhadap pemangku kebijakan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan advokasi?
2. Apa tujuan dan manfaat advokasi?
3. Apa saja proses advokasi?
4. Apa saja model advokasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan advokasi.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat advokasi.
3. Untuk mengetahui proses advokasi.
4. Untuk mengetahui model advokasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Advokasi
Advokasi (advocacy) adalah suatu bentuk tindakan yang
mengarah pada pembelaan, memberi dukungan, atau rekomendasi
berupa dukungan aktif. Advokasi juga dapat diartikan sebagai suatu
bentuk upaya untuk mempengaruhi kebijakan publik dengan
melakukan berbagai macam pola komunikasi yang persuasif. Kata
advokasi sering dikaitkan dengan lembaga bantuan hukum yang
didalamnya melibatkan advokat, yaitu ahli hukum yang berwenang
untuk melakukan advokasi atau biasa disebut dengan pengacara.
Advokasi merupakan aksi yang strategis dan terpadu yang dilakukan
perorangan atau kelompok untuk memasukkan suatu masalah ke dalam
agenda kebijakan. Pada akhirnya advokasi bertujuan untuk
mengupayakan solusi bagi suatu masalah melalui penegakan dan
penerapan kebijakan publik untuk mengatasi masalah tersebut.
1. Zastrow (1982)
Advokasi adalah aktivitas memberikan pertolongan
terhadap klien untuk mencapai layanan (service) yang mereka telah
ditolak sebelumnya dan memberikan ekspansi terdapap layanan
tersebut agar banyak orang yang terwadahi.
5. Scheneider
Advokasi tidak lengkap tanpa tercapainya kriteria kejelasan
(clarify), measurable (dapat diukur), dapat dibatasi (limited),
tindakan terarah (action-oriented), fokus terhadap aktivitas.
6. Webster Encyclopedia
8. Rita R.Sharma
D. Indikator Advokasi
Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan advokasi sosial,
terdapat beberapa indikator, yaitu:
7. Demonstrasi
Ini menjadi langkah terakhir advokasi jika tidak bisa
mengubah kebijakan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya dengan
besarnya kekuatan massa maka media tidak akan segan meliput
aksi dan secara tidak langsung akan membuat pengambil keputusan
menjadi sedikit gentar.
8. Melakukan Evaluasi
Agenda setting.
Perumusan kebijakan.
Implementasi kebijakan.
Monitoring dan evaluasi kebijakan.
F. Model Advokasi
Dalam teori yang dibangun oleh John Hopkins University
dikemukakan model advokasi dengan lebih dikenal dengan sebutan
model A. Dikenal dengan model A karena huruf tersebut adalah
singkatan dari Advocacy.
1. Analisis
2. Strategi
Dari kegiatan ini perlu dibentuknya kelompok kerja
advokasi untuk mengembangkan strategi dan rencana kegiatan
advokasi. Kelompok kerja perlu mengidentifikasi kelompok
sasaran (target khalayak) utama atau primer yaitu pihak atau
organisasi yang
diharapkan akan menghasilkan perubahan kebijakan. Selain itu
juga perlu diidentifikasi kelompok atau target sasaran sekunder
yaitu individu, pihak atau organisasi yang skiranya akan
berpengaruh terhadap kelompok primer dalam membuat
keputusan.
3. Mobilisasi
Pembentukan jaringan kerja dan koalisi dilakukan dengan
menghimpun semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap
isu advokasi yang diangkat. Memastikan bahwa kegiatan harus
sesuai dengan tujuan, kelompok, sasaran, dan mendelegasikan
tanggungjawab kepada anggota koalisi untuk memonitor setiap
peristiwa yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan.
4. Aksi
Dalam melaksanakan aksi ini, penyatuan dan kekompakan
dalam pelaksanaan kegiatan aksi dari semua mitra koalisi sangat
diperlukan. Jika memang diperlukan pesan dapat diulang dengan
alat bantu yang kredibel seperti halnya berbagai media untuk
mempertahankan isu agar tetap bergema. Jika dalam pelaksanaan
aksi dihadapkan pada kelompok oposisi harus tetap fleksibel,
sebaiknya menyusun jadwal dan tetap berpegang pada jadwal
tersebut. Kontroversi yang terjadi perlu dihadapi dengan sabar
dan tidak perlu ditakuti. Jika telah diperoleh komitmen dari
pembuat kebijakan perlu dipertahankan. Pada saat yang sama perlu
dicatat baik kegagalan maupun kesuksesan sebagai bahan
pembelajaran. Opini publik yang berkembang perlu dimonitor dan
perubahan yang positif perlu dipublikasikan. Sedapat mungkin
berikan penghargaan terhadap pembuat kebijakan dan para mitra
koalisi bila advokasi telah berhasil.
5. Evaluasi
Monitor secara rutin perlu dilakukan secara objektif
terhadap apa yang telah dilakukan dan apa yang masih akan
dikerjakan.
Melakukan pendokumentasian atas perubahan yang terjadi,
melakukan penilaian terhadap pencapaian indikator awal dan
indikator akhir. Perubahan yang tidak direncanakan tetapi terjadi
juga perlu didokumentasikan agar kita dapat mengevaluasi atas
apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
6. Kesinambungan
Kegiatan advokasi ini adalah kegiatan yang continue, tidak
berhenti sesaat, dalam bagian ini kita wajib untuk melakukan
pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan jika terjadi
perubahan yang diinginkan terjadi. Melakukan peninjauan ulang
terkait dengan strategi dan kegiatan yang ada jika perubahan
kebijakan yang diinginkan tidak terjadi. Kesinambungan disini
memperjelas tujuan jangka panjang mempertahankan fungsi
koalisi dan menyesuaikan data argumentasi seiring dengan
perubahan yang terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Advokasi (advocacy) adalah suatu bentuk tindakan yang
mengarah pada pembelaan, memberi dukungan, atau rekomendasi
berupa dukungan aktif. Advokasi juga dapat diartikan sebagai suatu
bentuk upaya untuk mempengaruhi kebijakan publik dengan
melakukan berbagai macam pola komunikasi yang persuasif.
B. Saran
Advokasi selamanya menyangkut perubahan yang mengubah
beberapa kebijakan, regulasi, dan cara badan-badan perwakilan
melakukan kebijakan. Dalam melakukan perubahan kebijakan pun
tidak semudah yang kita bayangkan, ada beberapa lapisan yang harus
kita lewati untuk melakukan perubahan tersebut.
http://www.lppslh.or.id/news/pentingnya-pelatihan-advokasi-kebijakan-publik-
bagi-komunitas-termarginalkan/
https://bimantorokushari.wordpress.com/2014/08/01/8-langkah-dasar-advokasi/
https://buruhmigran.or.id/2010/09/20/lima-langkah-melakukan-advokasi/
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/course/view.php?id=3551
https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--advokasi-pelayanan-publik
https://www.pelajaran.co.id/advokasi/
Tim Penyusun, 2012. Pedoman Advokasi Kebijkan. Jakarta: Kamar Dagang dan
Industri Indonesia
https://www.canva.com/design/DAFPexyrw7s/CnDb6t6ZVs2FMuENYqKtDg/
view?
utm_content=DAFPexyrw7s&utm_campaign=designshare&utm_medium=link&u
tm_source=publishsharelink