memberikan pelayanan kebidanan ELISA,SST.,M.Tr.Keb • Pengertian Advokasi Istilah advokasi mulai digunakan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 1984, sebagai salah satu strategi global promosi kesehatan. WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok yakni advokasi, dukungan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. • Advokasi menurut Mansour Faqih adalah media atau cara yang digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju (Satrio Aris Munandar 2007: • Menurut Sheila Espine-Villaluz, advokasi diartikan sebagai aksi strategis dan terpadu yang dilakukan perorangan basis dukungan atas kebijakan publik yang diambiluntuk menyelesaikan masalah tersebut. (Valeri Miller dan Jane Covey , 2005 : 8) dan kelompok untuk memasukkan suatu masalah (isu) kedalam agenda kebijakan, mendorong para pembuat kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan membangun.Advokasi juga dapat diartikan sebagai upaya pendekatan (approches) terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin suatu organisas atau institusi kerja baik dilingkunagn pemerintah maupun swasta serta organisasi kemasyarakatan. • Dari segi komunikasi advokasi adalah salah satu komunikasi personal, nterpersonal, maupun massa yang ditujukan kepada para penentu kebijakan (policy makers) atau para pembuat keputusan (decision makers) pada semua tingkat dan tatanan sosia Tujuan Advokasi • Adanya pemahaman atau kesadarah terhadap masalah kesehatan • Adanya ketertarikan dalam menyelesaikan masalah kesehatan • Adanya kemauan atau kepedulian menyelesaikan masalah kesehatan dengan memberikan alternatif solusi • Adanya tindakan nyata dalam menyelesaikan masalah kesehatan • Adanya tindak lanjut kegiatan • Adanya komitmen dan dukungan dari kebijakan pemerintah, sumberdaya, dan keikutsertakan berbagai pihak untuk memberikan kemudahan dalam menyelesaikan masalah kesehatan • Sasaran advokasi kesehatan adalah berbagai pihak diharapkan memberikan dukungan terhadap upaya kesehatan, khususnya : para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di pemerintahan, lembaga perwakilan rakyat, para mitra di kalangan pengusaha/ swasta, badanpenyandang dana, kalangan media massa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh berpengaruh dan tenar, dan kelompok-kelompok potensial lainnya di masyarakat. • Mereka itu bukan hanya yang potensial pendukung, tetapi juga yang menentang atau yang upayanya berlawanan atau merugikan kesehatan (misalnya : Industri rokok) • Pelaku advokasi diharapkan siapa saja yang peduli terhadap upaya kesehatan, dan memandang perlu adanya mitra untuk mendukung upaya tersebut. • Mereka itu diharapkan : memahami permasalahan kesehatan, mempunyai kemampuan advokasi khususnya melakukan pendekatan persuasif, dapat dipercaya (credible), dan sedapat mungkin dihormati atau setidaknya tidak tercela khususnya di depan kelompok sasaran. • Mereka itu juga dapat berasal dari kalangan pemerintah, swasta, Perguruan Tinggi, Organisasi profesi, Organisasi berbasis masyarakat/agama, LSM, tokoh berpengaruh, dll. • Prinsip-Prinsip AdvokasiAdvokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik, tetapi mencakup kegiatan persuasif, memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan tekanan (pressure) kepada para pemimpin institusi. Advokasi tidak hanya dilakukan individu, tetapi juga oleh kelompok atau organisasi, maupun masyarakat..Advokasi terdiri atas sejumlah tindakan yang dirancang untuk menarik perhatian masyarakat pada suatu isu dan mengontrol para pengambil kebijakan untuk mencari solusinya. Advokasi juga berisi aktivitas- aktivitas legal dan politisi yang dapat mempengaruhi bentuk dan praktek penerapan hukum • Unsur Dasar Advokasi • Penetapan tujuan advokasi, Sering sekali masalah kesehatan masyarakat sangat kompleks,banyak faktor dan saling berpengaruh. Agar upaya advokasi dapat berhasil tujuan,advokasi perlu dibuat lebih spesifik. • Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi, Adanya data dan riset untuk pendukung sangaat penting agar keputusan dibuat berdasarkan informasi yang tepat dan benar. • Identifikasi khalayak sasaran advokasi, Bila isu dan tujuan telah disusun,upaya advokasi telah disususn,upaya advokasi harus ditunjukan bagi kelompok yang dapat membuat keputusan dan idealnya ditujukan bagi orang yang berpengaruh dalam pembuatan keputusan,misalnya staf,penasihat,orang tua yang berpengaruh,media masa dan masyarakat. • Pengembangan dan penyampaianpesan advokasi, Khalayak sasaran berbeda bereaksi tidak sama atas pesan yang berbeda. Seorang tokoh politik mungkin termotivasi kalau dia mengetahui bahwa banyak dari konstituen yang diwakilinya peduli terhadap masalah tertentu. • Membangun koalisi, Seringkali kekuatan sebuah advokasi dipengaruhi oleh jumlah orang atau organisasi yang mendukung advokasi tersebut. Hal ini sangat penting dimana situasi dinegara tertentu sedang membangun masyarakat demokratis dan advokasi merupakan suatu hal yang relatif baru. • .Membuat persentasi yang persuasif, Kesempatan untuk mempengaruhu khalayak sasaran kunci sering sekali terbatas waktunya. • Penggalangan dana untuk advokasi, Semua kegiatan termasuk upaya advokasi memerlukan dana. • Evaluasi upaya advokasi, Untuk menjadi atvokator yang tangguh diperlukan unpan balik berkelanjutan serta evaluasi atas upaya advokasi yang telah dilakukan • Advokasi terhadap kebidanan merupakan sebuah upaya yang dilakukan orang-orang di bidang kebidanan, utamanya promosi kesehatan, sebagai bentuk pengawalan terhadap kesehatan. Advokasi ini lebih menyentuh pada level pembuat kebijakan, bagaimana orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan bisa memengaruhi para pembuat kebijakan untuk lebih tahu dan memerhatikan kesehatan. Advokasi dapat dilakukan dengan memengaruhi para pembuat kebijakan untuk membuat peraturan-peraturan yang bisa berpihak pada kesehatan dan peraturan tersebut dapat menciptakan lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sehat dapat terwujud di masyarakat. Advokasi bergerak secara top-down(dari atas ke bawah). Melalui advokasi, promosi kesehatan masuk ke wilayah politik. Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang menguntungkan kesehatan (kebidanan) • peran bidan sebagai Advokator yaitu • Advokasi dan strategi pemberdayaan wanita dalam mempromosikan hak-haknya yang diperlukan untuk mencapai kesehatan yang optimal (kesetaraan dalam memperoleh pelayanan kebidanan) • Advokasi bagi wanita agar bersalin dengan aman. Contoh: Jika ada ibu bersalin yang lahir di dukun dan menggunakan peralatan yang tidak steril, maka bidan melakukan advokasi kepada pemerintah setempat agar pertolongan persalinan yang dilakukan oleh dukun menggunakan peralatan yang steril salah satu caranya adalah melakukan pembinaan terhadap dukun bayi dan pemerintah memberikan sangsi jika ditemukan dukun bayi di lapangan menggunakan alat-alat yang tidak steril. • Advokasi terhadap pilihan ibu dalam tatanan pelayanan. Bidan sebagai advocator mempunyai tugas antara lain:Mempromosikan dan melindungi kepentingan orang-orang dalam pelayanan kebidanan, yang mungkin rentan dan tidak mampu melindungi kepentingan mereka sendiri.Membantu masyarakat untuk mengakses kesehatan yang relevan dan informasi kesehatyan dan membertikan dukungan sosial.Melakukan kegiatan advokasi kepada para pengambil keputusan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.Melakukan upaya agar para pengambil keputusan tersebut meyakini atau mempercayai bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu di dukung melalui kebijakan atau keputusan politik dalam bentuk peraturan, Undang-Undang, instruksi yang menguntungkan kesehatan public dengan sasaran yaitu pejabat legislatif dan eksekutif. Para pemimpin pengusaha, organisasi politik dan organisasi masyarakat baik tingkat pusat, propinsi, kabupaten, keccamatan desa kelurahan Negosiasi merupakan tindakan yang menyangkut pandangan bahwa penyelesaian konflikdapat dilakukan oleh ornag-orang yang berkonflik tanpa melibatkan pihak ketiga. Selain itu, jugamerupakan proses kerja sama antar semua pihak yang terlibat konflik untuk mencapaikesepakatan. Beberapa hal yang perlu diprhatikan dalam bernegosiasi adalah sebagai berikut •Upayakan agar ada sasaran jelas yang akan dirundingkan dan pahamilah •Jangan bersikap terburu-buru dan jadilah pendengar yang baik •Siaplah dengan data yang dapat membantu menjelaskan sasaran yang dirumuskan •Upayakan adanya fleksibilitas •Jangan membiarkan perundinngan mencapai kemacetan dan bentuk momentum untuk pencapaian persetujuan. •Jadilah pihk yang adil, tetapi tegas dan tetap kendalikan emosi •Pastikan anda mengetahui setiap tindakan tawar menawar yang berkitan dengan tindakan-tindakan lain. •Perhatikan dengan cermat kalimat-kalimat yang berkaitan dengan setiap hal yang sedangdirundingkan. •Ingatlah bahwa tindakan bernegosiasi pada hakikatnya merupakan sebuah proses kompromi. Strategi penyelesaian konflik dapat dibedakan menjadi • Kompromi atau negosiasiSuatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang telibat saling menyadaridan sepakat pada keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering diartikan sebagailose-lose situation. Kedua pihak yang terlibat saling menyerah dan menyepakati hal yangtelah dibuat. • KompetisiStrategi ini diartikan sebagai win-lose situation. Penyelesaian ini menekankanhanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa mempertimbangkan yang kalah.Akibat negative dari strategi ini adalah kemarahan, putus asa, dan keinginan untuk perbaikan dimasa mendatang. • Akomodasi, Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation. Konflik ini berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini, sseorang berusaha mengakomodasi permasalaan, dan memberi kesempatan pada orang lain untuk meriang. Pada strategi ini,masalah utama yang terjadi sebnarnya tidak terselesaikan. Strategi ini biasanyadigunakan dalam politik untuk merebut kekuasaan dengan berbagai konsekuensinya. • Smoothing,Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponenemosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik berupayamencapai kebersamaan daripada perbedaan dengan penuh kesadaran dan intropeksi diri.Strategi ini bisa diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi tidak dapat diprgunakan padakonflik yang besar, misalnya persaingan pelayanan/hasil • KolaborasiStrategi ini merupakan strategi win-win solution. Dalam kolaborasi, kedua pihakyang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan.Karena keduanya yakin akan tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Strategikolaborasi tidak akan bisa berjalan bila kompetisi intensif sebagai bagian dari situasitersebut, kelompok yang terlibat tidak mempunyai kemampuan dalam menyelesaikanmasalah, dan tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok/seseorang . • Layanan Kebidanan Kolaborasi ialah layanan yang dilakukan oleh Bidan sebagai anggota team yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan. Contoh kasus : Ibu hamil yang sudah waktunya melahirkan, dan dibawa ke Bidan. Tapi setellah melahirkan ternyata Ibu mengalami perdarahan dan terjadi resiko bayi apeksi. Dalam hal ini, Bidan tidak bisa menanganinya sendiri dan harus membentuk team dengan Bidan yang lain. Agar kedua nyawa(Ibu dan Bayi) dapat tertolong, maka Tim Bidan membagi tugas dalam menangani kasus tersebut. Tanggung jawab Kebidanan Kolaborasi : • Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. • Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien / keluarga • Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas. • Memberikan asuhan kebidanan pada Bayi Bru Lahir (BBL) • Memberikan asuhan kebidanan pada balita Terima kasih
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Manajemen konflik dalam 4 langkah: Metode, strategi, teknik-teknik penting, dan pendekatan operasional untuk mengelola dan menyelesaikan situasi konflik