Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KOMUNIKASI DAN ADVOKASI KEBIJAKAN

”TEHNIK ADVOKASI”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
Adecia Putri N. ( 20.11.023116)
Roby Ajisa P. ( 20.11.022797)
Tomy Aditia W. (20.11.023509)
Siti Saiba (20.11.023109)
Taufik Kulrahman (20.11.023106)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
PRODI ADMINISTRASI NEGARA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sang pencipta alam semesta,
manusia,dan kehidupan seserta seperangkat aturan-Nya,karena berkat limpahan rahmat, taufiq
,hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang sederhana ini tidak
kurang dari pada waktunya.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidak lain untuk memenuhi salah satu dari sekian
kewajiban mata kuliah “KOMUNIKASI DAN ADVOKASI KEBIJAKAN” serta merupakan
bentuk tanggung jawab kami pada tugas yang diberikan .

Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar bahwasanya
penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan kekurangan,hingga dalam
penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata sempurna.Oleh karna itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam upaya evaluasii diri.

Akhirnya kami hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan
makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan man'faat atau bahkan hikmah bagi
penulis atau pembaca.

Palangkaraya,21 November 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1.Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2.Tujuan.................................................................................................................................... 5
1.3 Manfaat.................................................................................................................................. 5
1.4.Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5
1.5.Ruang Lingkup ...................................................................................................................... 5
BAB II ............................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Advokasi ............................................................................................................. 6
2.2 Advokasi yang baik dalam pemberdayaan masyarakat......................................................... 6
2.3 Metode dan Tehnik Advokasi ............................................................................................... 7
2.4 Strategi Advokasi dalam pemberdayaan masyarakat ............................................................ 9
BAB III......................................................................................................................................... 13
PENUTUP .................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 13
3.2 Saran .................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Advokasi secara harfiah berarti pembelaan,sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang
mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan dibidang hukum atau
pengadilan.Seseorang yang sedang tersangkut perkara atau pelanggaran hukum,agar memperoleh
keadilan yang sesungguh-sungguhnya. Mengacu kepada istilah advokasi dibidang hukum
tersebut,maka advokasi dalam kesehatan diartikan upaya untuk memperoleh pembelaan,bantuan
atau dukungan terhadap program kesehatan.

Menurut Webster Encyclopedia advokasi adalah ‘act of pleading for supporting or recommending
active espausal”atau tindakan pembelaan, dukungan,atau rekomendasi dan dukungan aktif.Kurang
berhasil atau kegagalan suatu program kesehatan,sering di sebabkan oleh karena kurang atau tidak
adanya dukungan dari para pembuat keputusan, baik di tingktat nasional maupun lokal (tingkat
provinsi kabupaten,atau kecamatan) Akibat kurangnya dukungan itu antara lain rendahnya alokasi
anggaran untuk program kesehatan,kurangnya sarana dan prasarana, tidak adanya kebijakan yang
menguntungkan bagi kesehatan dan sebagainya. Untuk memperoleh atau meningkatkan dukungan
atau komitmen dari para pembuat kebijakan,termasuk para pejabat lintas sektoral diperlukan upaya
disebut advokasi.

Menurut ahli Retroika(Foss and Foss et al,1980) Advokasi diartikan sebagai upaya persuasi yang
mencakup kegiatan penyadaran,rasionalisasi,argumentasi dan rekomendasi tindak lanjut mengenai
suatu hal.

Menurut Hopkins(1990)Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melaui


berbagai macam bentuk komunikasi persuasif.Dari beberapa catatan tersebut dapat disimpulkan
secara ringkas bahwa advokasi adalah upaya atau proses untuk memperoleh komitmen yang
dilakukan secara persuasif dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini alalah untuk mengetahui pengertian advokasi,konsep dan teknik
advokasi,serta bagaimana saja strategi yang dilakukan didalam advokasi

1.3 Manfaat
Agar mengetahui apa aja tehnik-tehnik didalam advokasi serta Memahami konsep dan strategi
yang terdapat dalam advokasi yang baik didalam pemberdayaan masyarakat

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan makalah ini adalah :

• Apa yang dimaksud dengan advokasi ?


• Seperti apa Advokasi yang baik dalam pemberdayaan masyarakat ?
• Bagaimana konsep dan tehnik advokasi
• Bagaimana Strategi advokasi dalam pemberdayaan masyarakat ?

1.5 Ruang Lingkup


Makalah ini dibatasi hanya membahas tentang konsep dan teknik advokasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Advokasi
Istilah advokasi lekat sekali dalam profesi hukum. menurut bahasa Belanda,advokasi itu
berasal dari kata advocaat atau advocaateur yaitu pengacara atau pembela. Dalam bahasa
Inggris,advokasi yaitu berasal dari kata to advocate yang artinya membela.Dalam konsep
pemberdayaan masyarakat dikalangan bawah,advokasi tidak hanya membela atau mendampingi
masyarakat bawah,melainkan pula bersama-sama melakukan upaya-upaya perubahan sosial secara
sistematis dan strategis.Advokasi mudah sekali dilakukan,asalkan saja advokasi harus terorganisir
dengan baik dan jelas pembagian kerjanya, tak hanya itu saja bila kita siap beradvokasi maka harus
siap pula menanggung resiko yang ada karena setiap advokasi selalu ada yang menjadi korban,
maksudnya korban disini ialah orang yang terkena masalah.

Advokasi secara harfiah berarti pembelaan,sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang
mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan dibidang hukum atau
pengadilan.Seseorang yang sedang tersangkut perkara atau pelanggaran hukum,agar memperoleh
keadilan yang sesungguh-sungguhnya. Mengacu kepada istilah advokasi dibidang hukum
tersebut,maka advokasi dalam kesehatan diartikan upaya untuk memperoleh pembelaan,bantuan
atau dukungan terhadap program kesehatan.

Menurut Webster Encyclopedia advokasi adalah ‘act of pleading for supporting or recommending
active espausal”atau tindakan pembelaan, dukungan,atau rekomendasi dan dukungan aktif.

2.2 Advokasi yang baik dalam pemberdayaan masyarakat


Pemberdayaan dalam suatu perkumpulan atau komunitas dari kesadaran masing-masing
anggota dari perkumpulan tersebut untuk memahami realitas dan kemudian menggunakan
kekuatannya untuk menantang kekuatan yang dominan melalui perjuangan. Politik (Craig and
Mayo,1995) Semua orang sisa melakukannya,advokasi merupakan kerja tim,kelompok,ada
pembagian tugas yang jelas.
Untuk melakukan advokasi, ada 3 konsep terkait yang perlu dicermati yaitu :Legitimasi (siapa
yang diwakili oleh organisasi dan bagaimana hubungannya),kredibilitas (seberapa jauh
organisasi dapat diperdaya)dan Pertanggungjawaban (Bertanggungjawab atas kerjanya). Adapun
proses advokasi yang baik yaitu sebagai berikut :
a. Memilih isu yang tepat untuk di advokasi kan,Sebelum memulai penelusuran advokasi,kita
harus tau kasus/isu apa yang hendak kita advokasikan.Karena dengan memilih isu yang
tepat itu merupakan langkah awal kita untuk memulai pekerjaan.
b. Menentukan tujuan dan target yang akan kita advokasikan Ini penting untuk memandu
pelaku advokasi dalam melaksanakan kegiatannya.
c. Melakukan analisis dan mengkaji kasus/ isu yang ada.Fokuskan kasus apa yang akan kita
advokasi kan,analisis kasus dengan baik,riset kembali apabila ada isu/kasus yang bisa
memicu atau menimbulkan propaganda arti.
d. Bangunkan opini publik untuk mempengaruhi orang banyak yang dapat dilakukan melalui
seminar,media cetak,media elektronik,brosur,spanduk.Karena tujuan nya adalah agar
mendapatkan banyak dukungan oleh orang lain,itu merupakan hal yang penting.
e. Membangun jaringan dan koalisasi jaringan dalam membangun letimigasi publik.Bahwa
isu yang diperjuangkan haruslah didukung oleh orang banyak. Carilah organisasi yang
memiliki ,isi perjuangan yang sama, Kalau perlu hubungi tokoh-tokoh masyarakat
setempat.
f. Melakuan loby, mempengaruhi dan mendesak kebijakan.Lakukan loby dengan orang-
orang yang terkait dengan kasus/isu yang akan diadvokasikan,pengaruhi mereka untuk
mendukung kasus yang akan kita teliti.
g. Refleksi, Lakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan karena advokasi sering
memberikan hasil yang lain dari apa yang kita perkirakan.Suatu tim diperlukan untuk
mengevalausi apa yang telah dicapai dan apa yang tetap harus dikerjakan secara
teratur.Refleksi hendaknya digunakan sebagai langkah pertama dalam menganalisa
kembali yang nantinya akan membawa kita pada siklus pekerjaan advokasi dan evaluasi
yang terus menerus.

2.3 Metode dan Tehnik Advokasi


Bahwa tujuan utama advokasi di sekitar adalah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan
para penentu kebijakan atau pembuat keputusan di segala tingkat. Metode atau cara dan tehnik
advokasi untuk mencapai tujuan itu semua ada bermacam-macam,diantaran nya :

1. Loby Politik (political lobying) Loby adalah bincang-bincang secara informal dengan para
pejabat untuk meng informasikan dan membahas masalah dan program yang
dilaksanakan.Pada dasarnya loby merupakan varian dari komunikasi interpersonal atau
wawancara tatap muka.Oleh karena itu dalam loby politik ini mengenal sasaran yang
mendalam (nilai kepentingan nya,kebiasaan nya,hoby nya sampai kelemahan nya dan lain-
lain.
2. Seminar/Presentasi
Bentuk seminar/presentasi baik untuk digunakan untuk mengadvokasi beberapa pejabat
publik sekaligus,baik dari suatu instansi/lembaga tertentu,apalagi kalau berasal daroi
beberapa instansi berbeda yang berkaitan dengan permasalahan atau isu yang di
advokasikan.
3. Debat
Debat pada dasarnya juga merupakan salah satu tehnik advokasi dalam kelompok.Ciri
spesifiknya adalah bahwa isu dibahas dalam pro dan kontra.Dengan tehnik ini,pelibatan
sasaran (khalayak)akan lebih aktif dan isu/masalah dapat dibahas dari berbagai sudut
pandang secara tajam serta bisa lebih mendalam.Dengan dukungan media Tv,
radio,Handphone debat dapat menjangkau khalayak yang sangat luas secara cukup
menarik.
4. Dialog
Hampir sama dengan debat,dialog lebih tepat digunakan sebagai tehnik advokasi dalam
menjangkau kelompok,yang bila didukung oleh media massa khusunya Tv radio dan
handphone dapat menjangkau kelompok yang sangat luas.Tehnik dialog memberi peluang
yang cukup baik untuk mengungkapkan aspirasi/pandangan sasaran
5. Negoisasi
Negoisasi merupakan tehnik advokasi yang dimaksudkan untuk menghasilkan
kesepakatan.Dalam hal ini pihak yang bernegoisasi menyadari bahwa masing-masing
pihak mempunyai kepentingan yang sama yang perlu diaman kan sekaligus kepentingan
yang berbeda,bertentangan yang perlu dipertautkan.Dalam negoisasi diperlukan
kemampuan untuk melakukan tawar menawar dengan alternatif yang cukup terbuka.
6. Petisi
Petisi atau resolusi merupakan salah satu tehnik advokasi dalam membuat pernyataan
tertulis.Petisi atau resolusi ini akan lebih besar tekanan nya apabila merupakan hasil dari
suatu musyawarah/rapat dengan jumlah peserta yang besar dan di blow-up melalui media
messa.Dalam advokasi program-program pembangunan seperti KB dan kesehatan,tehnik
dan petisi serta resolusi.
7. Mobilisasi
Mobilisasi adalah tehnik advokasi dengan menggunakan kekuatan massa/orang yang dapat
dilakukan melalui berbagai variasi seperti parade pawai,unjuk rasa,demo,dan yang sejenis
nya.
8. Konferensi Pers
Konfersi Pers adalah bentuk pertemuan singkat dengan sejumlah wartawan media massa
yang di undang untuk menjelaskan suatu isu penting yang segera perlu diketahui
masyarakat.Konfersi pers sebaiknya dilakukan secara cepat(waktu pendek)didahului
dengan penjelasan singkat dan di ikuti dengan tanya jawab/klarifikasi.
9. Wisata Pers (Press Tour)
Merupakan bentuk kunjungan beberapa wartawan langsung ke lapangan untuk menggali
informasi mengenai program yang di nilai perlu di sebarluaskan kepadda masyarakat.

2.4 Strategi Advokasi dalam pemberdayaan masyarakat


Strategi advokasi di dalam pemberdayaan masyarkat dapat kita bagi dalam tiga strategi yaitu
sebagai berikut :

1. Strategi mikro yaitu penghubung sosial masyarakat atau penghubung klien dengan
sumber-sumber di lingkungan sekitar. Adapun teknik yang dapat dilakukan adalah
menjalin relasi kerjasama dengan profesi-profesi kunci,membangun kontak-kontak
antara klien dengan lembaga-lembaga pelayanan sosial mempelajari kebijakan-
kebijakan dan syarat-syarat serta proses pemanfaatan sumber daya yang ada di dalam
masyarakat.
2. Strategi Mezzo yaitu mediator,maksudnya disini adalah mewakili dan mendampingi
kelompok-kelompok formal atau organisasi guna mengidentifikasi masalah sosial yang
dihadapi secara bersama dalam merumuskan tujuan, mendiskusi solusi-solusi secara
potensial memotoring dan mengevaluasi rencana aksi. Teknik yang dapat dilakukan,
antara lain bersikap netral tidak memihak, dan pada saat bersamaan percaya bahwa
kerjasama yang dibuat dapat berjalan serta mendatangkan manfaat. Kemudian
memfasilitasi pertukaran informasi secara terbuka diantara pihak yang
terlibat,mengidentifikasi manfaat kerjasama yang timbul menggali kesaman-kesamaan
yang dimiliki oleh pihak terlibat konflik mendefinisikan, mengkronfontasikan dan
menangani berbagai hambatan komunikasi.
3. Strategi Makro yaitu sebagai aktivis dan analis kebijakan. Advokasi berperan sebagai
aktivis sosial,maka harus terlibat langsung dalam gerakan perubahan sosial dan aksi
sosial bersama masyarakat.Wujud riil dari peran sebagai aktivis sosial adalah
meningkatkan kesadaran publik terhadap masalah sosial, ketidak adilan,memobiisasi
sumber daya masyarakat untuk merubah kondisi-kondisi yang buruk dan tidak
adil,melakukan lobi dan negoisasi agar terjadi perubahan di bidang hukum, termasuk
melakukan class action.

Pilihan strategi juga ditentukan oleh pendekatan advokasi yang dipilih.Dalam teori advokasi, ada
tiga pendekatan utama (Miller and convey,1997 yaitu :

1. Pendekatan untuk kepentingan umum (advocacy for) Untuk melakukan pendekatan ini
harus menggunakan kaum profesional dan peloby yang ahli untuk melakukan advokasi
karena sistem politiknya terbuka dan adil. Sehingga, semua orang bisa mempengaruhi
kebijakan publik. Masyarakat miskin dan kelompok kalangan bawah hanya tidak memiliki
kesempatan untuk ini,sehingga para profesional hukum bisa melakukannya untuk mereka.
2. Pendekatan tindakan yang dilakukan warga negara (advocacy with) Pendekatan
menekankan pada ketidak adilan sistem pengambilan keputusan politik dan ketidak
seimbangan kekuasaan yang ada di dalamnya.Sehingga diperlukan tindakan masyarakat
selaku warga negara untuk mendesakkan kepentingannya dalam penentuan kebijakan
publik dan ;
3. Pendekatan transformasi (advocacy by) Pendekatan ini dilakukan melalui pendidikan
untuk mengembangkan alat berpikir kritis. Banyak sekali kendala yang dihadapi dalam
melakukan pekerjaan sosial ini karena salah satunya ialah lembaganya merupakan sistem
sosial yang selalu merendahkan kelompok minoritas tertentu.Dengan memberikan respon
yang baik kepada semua orang yang datang ke lembaga secara adil akan mengurangi
diskriminasi

Strategi pemberdayaan mengharuskan adanya komitmen yang kuat untuk mempertahankan


dan meningkatkan pelayanan adil yang efektif dan juga konfrontasi terhadap penilaian negatif
yang sudah meresap. Menurut Solmon kebanyakan orang bergerak dalam tiga tingkatan
perkembangan Pengalaman positif dalam awal kehidupan keluarga yang memberikan kepercayaan
serta kompetensi dalam interaksi sosial dan memperkuat kemampuan untuk mengatur hubungan
relasi sosial dan menggunakan institusi sosial untuk mencapai kompetensi sehingga dapat
menerima dan melaksanakan dengan baik peranan sosial yang bernilai. Halangan kekuatan tidak
secara langsung mempengaruhi setiap tingkatan.Pengalaman negatif sejak dini akan mengurangi
kepercayaan dalam interaksi sosial yang kemudian akan mengurangi pencapaian tingkatan kedua
dan merintangi pertumbuhan kapasitas untuk melaksanakan peranan sosial yang bernilai pada
tingkatan ketiga. Menurut Solmon,karena pekerjaan sosial lebih mengkonsentrasikan pada
pengubahan individu bukan pengubahan institusi maka melemah menghadapi rintangan
kekuasaan. Tujuan pemberdayaan adalah membantu klien untuk melihat diri mereka sendiri
sebagai casual agents dalam menemukan solusi masasahnya,pekerjaan sosial harus memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang nantinya dapat digunakan masyarakat. serta pekerjaan sosial
sebagai sesama dan partner dalam mencari pemecahan masalah yang terjadi.

Peranan advokasi yang terbaik dalam pemberdayaan adalah Konsultan sumber daya
menghubungkan klien dengan sumber daya dengan cara yang dapat meningkatkan self system dan
kemampuan memecahkan masalah.Sensitier membantu klien memperoleh pengetahuan tentang
dirinya.Guru/trainer mangajarkan proses dan ketrampilan yang memungkinkan klien
menyelesaikan tugas spesifik.Strategi advokasi dan pemberdayaan yang terbukti menarik dalam
hari yang lalu yaitu penindasan kaum kaya terhadap kaum miskin karena dicurigai sebagai pencuri
bebarapa kilogram randu kering.Keprihatinan terhadap penindasan kaum miskin ini membuat
berbagai kalangan media begitu serius menyoroti kasus ini,untuk mendukung kaum miskin
tersebut dan untuk melihatkan bahwa ada ketidak adilan hukum yang terjadi pada hukum di
Indonesia sekarang ini. Advokasi di kembangkan sebagai bagian dari gerakan mengeluarkan orang
yang mungkin tidak bersalah atau bahkan orang yang telah lama ditahan di institusi tersebut.
seberapa bentuk pelaksanaannya jika tidak hati hati akan membuat orang tergantung pada keahlian
pekerja sosial advokasi tersebut
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Advokasi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap seseorang
yang mempunyai permasalahan Untuk melakukan advokasi ada 3 konsep terkait yang
perlu dicermati yaitu Legitimasi (siapa yang diwakili oleh organisasi dan bagaimana
hubungannya),kredibilitas (seberapa jauh organisasi dapat diperdaya)dan
Pertanggungjawaban (Bertanggungjawab atas kerjanya).Metode atau cara dan tehnik
advokasi untuk mencapai tujuan itu semua ada bermacam-macam,diantaran nya :Loby
politik,Seminar/Presentasi,Debat,Dialog,Negoisasi,Petisi,Mobilisasi,Konfersi Pers,dan
Wisata Pers .

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mantanburuh.Worpress.Com / konsep dan strategi advokasi ketenagakerjaan di


akses pada tanggal 21 November 2022

Amadanwar.blogspot.com / teknik Advokasi Dasar di akses pada tanggal 21


November 2022

Nasacenter.blogspot.com / Strategi Advokasi di akses pada tanggal 21 November


2022

Anda mungkin juga menyukai