Rifmi Utami
Kuliah Managemen dan Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan
ADVOKASI (AdVOcacy)
• salah satu bentuk komunikasi persuasif, yang bertujuan untuk mempengaruhi
pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan atau keputusan.
• Proses advokasi ini sangat penting dalam mengkomunikasikan hasil kajian dan isu-isu
penting, dilakukan dengan perencanaan strategis dengan target utama adalah
pengambil kebijakan dan korporasi.
• Advokasi bukan revolusi, namun lebih merupakan suatu usaha perubahan sosial
melalui semua saluran dan piranti demokrasi perwakilan, proses-proses politik dan
legislasi yang terdapat dalam sistem yang berlaku.
• Keberhasilannya diperoleh bila proses dilakukan secara sistematis, terstruktur,
terencana dan bertahap dengan tujuan yang jelas, untuk mempengaruhi perubahan
kebijakan agar menjadi lebih baik.
• Keterampilan advokasi merupakan sebuah ilmu dan seni, yang tentunya sangat
dipengaruhi oleh kemampuan berkomunikasi.
Langkah-langkah advokasi
• Planning (perencanaan)
• Implementation (pelaksanaan)
• Monitoring & Evaluation (pemantauan dan evaluasi)
Planning
(perencanaan)
Perencanaan advokasi
• Bagian terpenting dari advokasi adalah aspek perencanaannya.
• Sebuah perencanaan lengkap yang kita sebut sebagai kerangka kerja (framework) advokasi
yang mancakup hasil analisis kasus sesuai isu, aktivitas, dan situasi yang mempunyai peran
dalam suatu advokasi.
• Kerangka kerja ini sangat diperlukan mengingat advokasi merupakan jalinan interaksi dari
berbagai pihak, aktivitas dan situasi.
• Kerangka kerja advokasi terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu:
• Identifikasi dan memahami masalah
• Pemanfaatan data sebagai bahan advokasi
• Tentukan tujuan advokasi
• Identifikasi target audiens
• Analisis SWOT
• Identifikasi peluang kerjasama
• Agenda/aktivitas advokasi dan mengumpulkan/menyusun dokumen rencana strategi
Identifikasi masalah
• Identifikasi dan memahami masalah, yang akan diangkat menjadi isu strategis.
• Kriteria penentuan isu strategis meliputi:
• masalah yang paling prioritas dirasakan oleh stakeholder lokal dan mendapat perhatian publik
dikaitkan dengan hasil penelitian,
• masalahnya mendesak (aktual) dan sangat penting untuk diberi perhatian segera, jika tidak diatasi
akan segera berakibat fatal di masa depan,
• relevan dengan masalah-masalah nyata dan aktual yang dihadapi oleh masyarakat (sedang hangat
atau sedang menjadi perhatian masyarakat).
• Daftar tolok ukur analisa isu strategis:
• Aktual : apakah isu ini sedang jadi pusat perhatian?
• Urgensi : apakah isu ini mendesak?
• Relevansi : apakah isu ini sesuai kebutuhan?
• Dampak positif : apakah isu ini sesuai dengan visi & misi kita?
• Kesesuaian: dapatkah konstituen kita berpartisipasi dalam isu ini?
• Sensitivitas: apakah isu ini aman dari dampak sampingan?
Pemanfaatan data sebagai bahan
advokasi
• Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan dan analisis data untuk dapat
mengidentifikasi dan memilih masalah serta dikembangkan dalam tujuan advokasi,
membuat pesan, memperluas basis dukungan dan mempengaruhi pembuat
kebijakan.
• Data pendukung pelaksanaan kegiatan advokasi, terutama untuk memperoleh
gambaran umum tentang situasi problematik, keadaan sarana prasarana, dan
kebijakan yang berlaku termasuk kebijakan anggaran.
• Kegaitan advokasi juga ditunjang oleh pihak terkait yang dianggap penting (tokoh
masyarakat/tokoh agama) sehingga menghasilkan daya dorong kuat karena akan
bersifat mendesak kepada stakeholder (isunya terbukti merupakan kepentingan
publik).
Tentukan tujuan advokasi
• Penentuan tujuan diharapkan fokus pada satu tujuan kunci, yang merupakan
pernyataan apa saja harapan yang ingin dicapai dengan melakukan advokasi, baik
dalam hal kebutuhan-kebutuhan kepada pembuat kebijakan maupun hasil-hasil
jangka menengah.
• Tujuan merupakan penyataan umum tentang apa yang diharapkan dan akan
dicapai dalam jangka panjang (tiga sampai lima tahun),
• disusun dengan prinsip SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-
bound
Identifikasi target audiens
• Penentuan ini juga berkaitan dengan permasalahan yang ingin diatasi oleh
komunikator melalui advokasi.
• Target audiens atau komunikan bisa merupakan kelompok-kelompok yang
mewakili masyarakat umum ataupun yang mewakili pemuka masyarakat atau
pengambil kebijakan.
• Siapa aktor kunci potensial, kita perlu melakukan analisis kepentingan mereka dan
tingkat pengaruhnya menghasilkan matriks siapa-siapa yang mendukung,
dapat diyakinkan, mungkin akan menentang, dan harus dinetralkan.
Analisis swot
• Metode perencanaan strategi menggunakan
analisis SWOT: Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats yang dirancang
untuk membantu mengidentifikasi kekuatan internal, kelemahan organisasi atau
kelompok dalam hubungannya dengan peluang dan ancaman yang ditemui dalam
pelaksanaan kerja.
Identifikasi peluang kerjasama
• Organisasi / grup yang dapat menjadi patner:
• Institusi/organisasi atau individu yang memiliki komitmen terhadap tujuan yang sama
• Pengalaman dalam hal komunikasi (communication specialist)
• Peluang kerjasama ini dimaksudkan untuk mendukung keberhasilan advokasi.
• Semakin besar basis dukungan, semakin besar peluang keberhasilan.
• Kita perlu membangun aliansi dengan berbagai kelompok dan memanfaatkan
berbagai media, antara lain membangun jejaring dengan organisasi melalui
kegiatan-kegiatan bersama, pertemuan publik, media-media sosial, serta
menggunakan jaringan berbasis internet.
Agenda/aktivitas advokasi dan
mengumpulkan/menyusun dokumen rencana
strateg
• Penyusunan agenda kegiatan secara detail, terdiri:
• Rencana implementasi : tujuan yang akan dicapai per kegiatan, waktu pelaksanakan,
melakukan apa oleh siapa, serta informasi yang mendukung
• Mengembangkan pesan dan memilih saluran komunikasi
• Anggaran kegiatan, sumber daya diperlukan untuk pengembangan dan penyebaran
materi, perjalanan anggota tim untuk bertemu dengan pembuat keputusan dan
menghasilkan dukungan, biaya komunikasi, dan keperluan logistik lainnya.
Implementation
(pelaksanaan)
• Pelaksanaan advokasi mencakup banyak kegiatan, baik berurutan maupun serempak.
• Satu tujuan yang dapat diraih dengan melakukan beberapa hal secara serentak dan saling mendukung.
• Dalam pelaksanaannya setelah disusun kerangka kerja lengkap, kegiatan advokasi yang dapat dilakukan antara lain:
• Berbagai pendekatan model komunikasi untuk mendefinisikan advokasi dalam
mempengaruhi kebijakan publik dan masing-masing memiliki proses berbeda-
beda, sebagai berikut:
• Legislasi, upaya yang dilakukan adalah di level legislatif dengan membangun payung
hukum, misalnya legal drafting dan judicial review.
• Birokrasi, dilakukan untuk mengusulkan dan memperbaiki tata laksana suatu
peraturan/payung hukum di level eksekutif pemerintah (melalui lobby, mediasi,
audiensi, kapasitasi, dll) sehingga terjadi peningkatan pelayanan.
• Sosialisasi dan Mobilisasi, dilakukan untuk membangun suatu budaya (terutama budaya
hukum) di masyarakat sebagai stakeholder utama (melalui pengembangan program
komunikasi partisipatif, kampanye, penggalangan dukungan basis masa/networking,
tekanan sosial, dll)
Proses Advokasi melalui Legislasi, Birokrasi,
Sosialisasi dan Mobilisasi
Monitoring
& evaluation
• Kegiatan evaluasi dan monitoring terjadi selama proses advokasi dilakukan, sebelum
melaksanakan advokasi perlu ditentukan bagaimana akan memantau rencana
pelaksanaannya.
• Dalam hal ini indikator sebagai ukuran kemajuan dan hasil yang dicapai, perlu
dipersiapkan.
• Contoh :
• Dapatkah kita secara realistis mengharapkan untuk membawa perubahan dalam kebijakan, program,
atau dana sebagai hasil dari upaya Secara spesifik,
• apa yang akan berbeda setelah selesainya kampanye advokasi?
• Bagaimana kita tahu bahwa situasi telah berubah?