Advokasi dipahami sebagai upaya yang dilakukan oleh
kelompok masyarakat untuk mengubah kebijakan publik agar lebih adil dan memenuhi harapan dan aspirasi kelompok tersebut. Kebijakan publik juga bisa dilihat sebagai arena “pertemuan” antara civil society, kelompok bisnis dan negara. ADVOKASI • Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui macam- macam bentuk komunikasi persuasif • Advocacy is a combination on individual and action to design to gain political commitment, policy support, social acceptance and system support for particular health goal programs (WHO, 1989). • Advokasi dapat diartikan juga suatu rangkaian komunikasi strategis yang dirancang secara sistematis dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu baik oleh individu maupun kelompok agar pembuat keputusan membuat suatu kebijakan publik yang menguntungkan masyarakat. • Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak-pihak yang terkait (stakeholders). Tahapan-Tahapan Advokasi • Mengetahui atau menyadari adanya masalah, Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, • Peduli terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternatif pemecahan masalah, • Sepakat untuk memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif pemecahan masalah, • dan Memutuskan tindak lanjut kesepakatan. • Dilakukan secara terencana, cermat, dan tepat. Bahan-bahan Advokasi Harus Disiapkan Dengan Matang • Sesuai minat dan perhatian sasaran advokasi, • Memuat rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah, • Memuat peran si sasaran dalam pemecahan masalah, • Berdasarkan kepada fakta (evidence-based), • Dikemas secara menarik dan jelas, • Sesuai dengan waktu yang tersedia. • Advokasi akan lebih efektif bila dilaksanakan dengan prinsip kemitraan yaitu dengan membentuk jejaring advokasi atau forum kerjasama. Advokasi yang Efektif Analisa Pemangku Kepentingan Lobi Politik Petisi • Strategi Advokasi • Mengidentifikasi dan menganalisa isu advokasi. • Mengidentifikasi dan menganalisa pemangku kepentingan utama. • Merumuskan tujuan yang terukur. • Mengembangkan pesan-pesan utama advokasi. • Mengembangkan strategi (pendekatan, teknik-teknik, pesan-pesan, dll). • Mengembangkan rencana aksi advokasi. • Merencanakan pengawasan, pemantauan, dan penilaian. Pembagian Kerja
Advokasi membutuhkan skill yang komprehensif,
mulai dari pengorganisasian massa, pendidikan politik, lobby, mediasi dan kolaborasi hingga skill counter legal drafting. Dengan sederet skill seperti itu, hampir tidak ada sebuah organisasi yang memiliki semuanya. Membangun jaringan dengan organisasi lain, baik Ornop, mahasiswa, akademisi, Praktisi, lembaga penelitian, dan sebagainya merupakan hal mutlak agar seluruh skill advokasi bisa dipenuhi.