Pengertian
a. Pengertian advokasi
Agar proses advokasi bisa berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, perlu
dilakukan melalui langkah-langkah yang sistematis. John Hopkins University – Center for
Communication Program (JHU – CCP) mengembangkan langkah-langkah advokasi yang dikenal
sebagai bagan “A” (A frame) yang terdiri dari langkah-langkah, sebagai berikut :
a. Melakukan analisis
Identifikasi masalah
Identifikasi kebijakan yang ada
Program program komunikasi yang telah dilaksanakan dalam mendukung kebijakan sehat
Perubahan kebijakan yang diinginkan oleh tingkat tertentu
Stake holder (mitra kerja) yang terkait dengan perubahan kebijakan
Jejaring untuk penentu kebijakan
Sumber daya yang memungkinkan untuk melaksanakan kebijakan sehat
b. Menyusun strategi
Membentuk pokja(kelompok kerja) Kadarzi
Identifikasi sasaran primer dan skunder
Mengembangkan tujuan ”SMART” (Spesific, Measurable/dapat diukur,
Appripriate/tepat, Realistic/ nyata, Time Bound/ sesuai jadwal)
Menentukan indikator
Menyiapkan dukungan dana
Menempatkan ”issue”yang penting mendapat dukungan dari penentu kebijakan
Merencanakan perbaikan sarana komunikasi
c. Mobilisasi dengan jalan menggalang kemitraan
Menyusun POA bersama
Saling tukar menukar pengalaman dan informasi
Mendelegasikan tanggungjawab
Adanya kesinambungan kerjasama
Dalam menggalang kemitraan perlu memahami prinsip : Kesetaraan (equity), Saling
menguntungkan, Keterbukaan (transparan)
Mobilisasi merupakan salah satu langkah penting dalam proses advokasi. Mobilisasi perlu
dilakukan untuk membangun kebersamaan dan sekaligus tekanan kepada pihak-pihak yang
tidak/belum mendukung. Mobilisasi ini sangat penting khususnya untuk membuat “nilai
kepentingan” dari berbagai kelompok yang terkait menjadi kompatibel. Mobilisasi selain
merupakan suatu tehnik, juga merupakan suatu “seni” dengan berbagai “trick” yang bisa
dikembangkan melalui pengalaman.