Anda di halaman 1dari 28

Public

Policy Process
(Implementation)

Dr. Roy V. Salomo, M.Soc.Sc.


Policy Cycle (Siklus kebijakan)
Policy Implementation
• Implementasi adalah tahap berikutnya
setelah pembuatan kebijakan dimana
para aktor berusaha untuk mengubah
atau mengoprasionalkan tujuan
kebijakan dan sumber daya menjadi
program dan aktivitas untuk
menghasilkan policy output dan policy
outcomes.
• (to convert policy intentions and
resources into actions resulting in
specific policy outputs and ultimately in
the achievement of intended policy
outcomes).
• Tahap implementasi mungkin saja mempengaruhi
tahap lainnya atau hasil tahap lain dalam proses
kebijakan.
• Pada tahap ini dilakukan interpretasi dan negosiasi
terhadap tujuan2 kebijakan pada saat para
implementor membuat keputusan untuk
menerapkan disain program dan administrasinya.
• Hal ini dapat mengakibatkan hasil dari ‘policy
outcomes’ yang telah ditetapkan atau ditargetkan
pada tahap sebelumnya bergeser.
• Akibatnya adalah policy out put dan outcome dlm
realisasinya pun dapat menyimpang.
• Implementasi kebijakan biasanya bergantung pada
birokrat dan pegawai administratif dalam membangun
dan menata berbagai program dan kegiatan yang
diperlukan.
• Namun, aktor non Pemerintah dapat pula terlibat dalam
kegiatan implementasi.
• Beberapa negara, seperti Swedia, telah mengembangkan
tradisi dimana aktor non Pemerintah terlibat langsung
dalam sejumlah program kesejahteraan social yang
penting.
• Bentuk lain adalah kerjasama negara atau pemerintah
dengan kelompok masyarakat untuk ‘co-produce
policies’.
Implementasi Kebijakan

• Tahap implementasi kebijakan merupakan


tahap yang sangat penting.
• Tahap ini biasanya melibatkan banyak pihak
dalam birokrasi dan juga stakeholders yang
ada di luar birokrasi
• Tahap ini melibatkan banyak sumber daya
dalam berbagai bentuk dan berbagai
aturan main yang berkaitan dengan hal-hal
teknis.
Implementasi Kebijakan
• Implementasi kebijakan adalah
tahap dimana kebijakan publik
tentang suatu hal atau masalah
mulai diterapkan dalam dunia
nyata.
• Biasanya institusi atau sejumlah
institusi yang terlibat mulai
mempersipakan strategi, rencana
program, kegiatan dan sumber
daya yang dibutuhkan
Implementasi Kebijakan
• Untuk mengetahui apakah
implementasi kebijakan sudah
berjalan dengan baik atau belum,
maka analisis dilakukan dengan
cara membandingkan antara
disain program, kegiatan serta
anggarannya dengan apa yang
secara nyata terjadi.
Siapa Yang Mengimplementasikan
Kebijakan?
Monitoring Implementasi Kebijakan

• Monev bertujuan untuk mengetahui


sejauh mana kebijakan yang
diimplementasikan sudah ‘on-the-
tract’ dan berhasil atau tidak;
• Jika terjadi penyimpangan atau tidak
kesesuaian maka dapat dilakukan
tindakan koreksi secepatnya. Hal ini
terutama harus dilakukan pada
kebijakan yang dampaknya beresiko
tinggi.
Monitoring Menjalankan Fungsi:
1. Compliance:
Memonitor apakah pelaksanaan program sudah sesuai
dengan norma, nilai, standar yg ditetapkan regulasi
legislatif, Pemerintah dan asosiasi professional,
demikian pula dengan target output-nya.
2. Auditing
3. Accounting
4. Description and Explanation
2. Auditing:
Memonitor apakah sumber daya serta tingkat pelayanan
untuk kelompok target sudah diterima atau dinikmati
pada tingkat standar atau jumlah yang ditentukan.
3. (Social) Accounting:
Monitoring menghasilkan informasi apakah terjadi
perubahan sosial, ekonomi, kondisi tertentu dll sejalan
dengan diimplementasikannya kebijakan.
4. Monitoring harus menghasilkan penjelasan tentang informasi
yang ditemukan, terutama jika terjadi penyimpangan terhadap
out-put pada tingkat yang berbeda dengan yang telah ditetapkan.
Monitoring Dan Data (Informasi)
• Hal yang perlu diperhatikan dalam monitoring sehubungan
dengan data dan informasi adalah:
a. Jenis Data hrs sesuai dengan indikator yang dipakai (relevan).
b. Sumber data (Lembaga dan individu) harus tepat (reliable).
c. Kualitas data harus dapat dipercaya (valid).
d. Dikumpulkan secara regular dalam kurun waktu yg ditetapkan.
e. Menerbitkan laporan monitoring.
f. Jika data sekunder tidak tersedia, harus dilakukan metode atau
cara lain misalnya melalui survey, interview, observasi, FGD.
Berbagai Masalah Implementasi Kebijakan

• Kurangan Sumber Daya


(manusia, dana, infrastruktur)
• Target terlalu besar sehingga
sulit dicapai.
• Kurang mendapat dukungan
dari dalam maupun luar
organisasi
• Kekurangan waktu
• Kurang komitmen dan
akuntabilitas
• Adanya korupsi (KKN) dan Vested
Interest
• Kurangnya spirit tim
• Masalah yang berkaitan dengan
peraturan perundangan (aturan
main). Mulai dari rules/regulation
sampai SOP.
• Lack of knowledge
• Kurang dukungan kultur, sikap
dan perilaku
Policy Capacity: Skills and Resources
Levels of Resources Skills and Competence
And Capabilities

Analytical Operational Political


Individual Individual Analytical Individual Operational Individual Political
Capacity Capacity Capacity

Organizational Organizational Organizational Organizational


Analytical Operational Political
Capacity Capacity Capacity
Systemic Systemic Analytical Systemic Operational Systemic Political

Capacity Capacity Capacity


Teori Implementasi Kebijakan Grindle
Pendapat Grindle ttg Implementasi Kebijakan
• In general the task of implementation is to establish a link that
allows the goals of public policies to be realized as outcomes of
governmental activity.
• It involves, therefore, the creation of ‘policy delivery system’, in
which specific means are designed and pursued in the expectation
of arriving at particular ends.
• Jadi tujuan dan target kebijakan serta cara dan metoda
diterjemahkan ke dalam ‘action programs’ untuk mencapai tujuan
dan target yang telah ditetapkan.
• Dapat saja banyak program yang harus dibuat untuk mencapai
tujuan kebijakan (tergantung dari kompleksitas masalah
kebijakan).
• The intent of action programs and individual projects and
individual projects is to cause a change in the policy environment,
a change that can be considered an outcome to the program.
• Policy implementation is a function of program implementation
and is dependent upon its outcome.
• Sebagai konsekuensinya adalah studi tentang proses
implementasi kebijakan hampir pasti harus melibatkan
investigasi/penelitian dan analisis terhadap ‘concrete actions
programs’ yang telah didisain sebagai alat atau cara untuk
pencapaian tujuan kebijakan.
• Implementation to be a general
process of administrative action that
can be investigated at the specific
program level.
• Its success or failure can be evaluated
in term of the capacity actually to
deliver programs as designed.
• In turn, overall policy implementation
can be evaluated by measuring
program outcomes against policy
goals.
Independent Variabel dlm Model Grindle
I. Content of Policy
a. Kepentingan Yang Terpengaruh (Interests Affected)
Kepentingan siapa saja yang akan terpengaruhi oleh adanya
sebuah kebijakan.
Sebuah kebijakan antara lain ditujukan untuk melakukan
perubahan sosial, ekonomi dan politik. Jika terjadinya perubahan
perilaku, maka kepentigan siapa saja yang dapat terganggu? Hal
ini dapat memicu keresahan atau bahkan konflik dari mereka
yang merasa kepentingannya tergeser/terganggu.
b. Bagaimana sikap dari beneficiariesnya (mereka yang
mendapatkan benefit (Type of Benefit)
Sebuah kebijakan yang berimplikasi pada perubahan
perilaku menghadapi resiko penolakan atau
ketidakberhasilan terutama jika kelompok beneficiariesnya
resisten atau sulit berubah.
Contohnya adalah kebijakan untuk memperkenalkan
teknologi baru pada sektor agrikultur (penggunaan mesin)
membutuhkan adaptasi perilaku dan partisipasi yang cukup
drastis dari yang penerima teknologi.
• Sebaliknya, kebijakan bantuan
perumahan untuk kelompok
masyarakat miskin walaupun
membutuhkan adaptasi, namun tdk
banyak/besar.
• Biasanya program yang didisain untuk
pencapaian jangka Panjang lebih sulit
untuk diimplementasikan (mungkin
termasuk di dalamnya program
pencegahan stunting, keluarga
sejahtera, KB dll).
C. Extent of Change Envisioned
Sebesar atau seluas apa perubahan yang akan ditargetkan
oleh sebuah kebijakan (baik secara organisasi maupun
secara geographi), termasuk siapa saja yang terlibat
d. Siapa diamana kebijakan dibuat dan siapa
yang terlibat? ) yang memutuskan kebijakan (Site of
Decision Making)
e. Siapa yang terlibat dan bertanggungjawan
dalam implementasi program yang tercantum pada
kebijakan (Program Implementor)
f. Sumber Daya Yang disediakan (Resources Commited)
Context of Policy (Implementation)
It is necessary to consider the context or
environment in which administrative action is
pursued.
a. Power, Interests and Strategies of Actors
Involved.
b. Institution and Regime Characteristics.
c. Compliance and Responsiveness.
Context of Policy yang berkaitan dengan karakter
organisasi dan birokratnya dapat dikatakan sebagai
kondisi governancenya.
Teori
Mazmanian &
Sabatier
Teori Implementasi Kebijakan Matland:
Konflik antar Aktor
• Pada hakekatnya kebijakan publik dan implementasinya
dapat (mempunyai potensi) untuk menimbulkan konflik
antar aktor.
• Dapat terjadi antar aktor pada tingkat pemerintahan yang
berbeda maupun yang sama.
Policy Outcomes

Mempengaruhi
• Faktor2 Yg a. Impact on society,
mempengaruhi • Output individuals and
Implementasi • Implemen dan groups
tasi Outcomes
Kebijakan b. Change and its
Mempengaruhi Hasil
acceptance

Anda mungkin juga menyukai