Anda di halaman 1dari 13

BAB IX

MODEL PERUMUSAN KEBIJAKAN


SOSIAL

Pendahuluan

Kebijakan sosial adalah salah satu bentuk dari


kebijakan publik. Kebijakan sosial merupakan ketetapan 
pemerint-ah yang dibuat untuk merespon isu yang
bersifat publik, yakni mengatasi masalah sosial atau me
menuhi  kebutuhan masayarakatbanyak.MenurutBassant,
Watts, Dalton dan Smit (dalam Suharto Edi 2008);,
secara singkat kebijaka sosial menunjuk pada apa yang
dilakukan oleh pemerintah sebagai upaya untuk meningk
an kualitas hidup manusia melalui pemberian program tu
njangan pendapatan,pelayanan  kemasyarakatan dan pro
gram-program tunjangan sosial lainnya.Sebagai sebuah
kebijakan publik, kebijakan sosial memiliki

120
fungsi pencegahan, dan penyembuhan, dan  pengembang
an. 1

A. Pengertian Kebijakan Sosial

Istilah kebijakan yang dimaksud dalam materi ini


disepadankan dengan kata bahasa Inggris policy yang
dibedakan dari kata wisdom yang berarti kebijaksanaanat
au kearifan. Kebijakan sosial terdiri dari dua kata yang
memiliki banyak makna, yakni kata kebijakan dan kata
sosial (social). Untuk menghindari ambiguitas istilah
tersebut, ada baiknya kita diskusikan terlebih dahulu
mengenai pengertian keduanya.Menurut Ealau dan
Prewitt, kebijakan adalah sebuah ketetapan yang berlaku
yang dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan
berulang, baik dari yang membuatnya maupun yang

1
Suharto Edi,2005. Analisis Kebijakan Publik, Bandung:
Alfabeta.Suharto Edi, 2008.Kebijakan Sosial sebagai
Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta.Dunn, William N,
1999. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, diterjemahkan
oleh Samudra Wibowo. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.

121
mentaatinya (yang terkena kebijakan itu) (Suharto,
1997). Kamus Webster memberi pengertian kebijakan
sebagai prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk
mengarahkan pengambilan keputusan.2

Titmuss mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-


prinsip yang mengatur tindakan yang diarahkan kepada
tujuan-tujuan tertentu (Suharto, 1997). Conyers (1992:
10-14) mengelompokkan kata sosial ke dalam 5
pengertian : Kata sosial mengandung pengertian umum
dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
kegiatan yang bersifat hiburan atau sesuatu yang
menyenangkan. Misalnya, kegiatan olah raga, rekreasi,
arisan sering disebut sebagai kegiatan sosial.

Kata sosial diartikan sebagai lawan kata individual.


Dalam hal ini kata sosial memiliki pengertian sebagai
sekelompok orang (group), atau suatu kolektifitas,
seperti masyarakat (society) warga atau komunitas
(community). Kata sosial  sebagai istilah yang  melibatk
an manusia sebagai lawan dari pengertian benda atau

2
Suharto Edi, Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik, (Banding:
Alfabeta, 2008), hlm. Iii

122
binatang. Psosial berkaitan dengan pembangunan  kualita
s manusia yang berbeda dengan pembangunan fisik atau
infrastruktur, seperti pembangunan gedung, jalan,
jembatan.  Kata sosial sebagai lawan kata ekonomi.  Dal
am pengertian ini kata sosial berkonotasi dengan
aktifitas-aktivitas masyarakat atau organisasi yang
bersifat volunter, swakarsa, swadaya, yang tidak
berorientasi mencari keuntungan finansial. Organisasi
sosial, seperti Karang Taruna, PKK adalah organisasi
yang menyelenggarakan berbagai kegiatan yang tidak
mencari keuntungan yang berupa uang. Ini berbeda
dengan organisasi ekonomi, seperti perusahaan,  Persero
an Terbatas (PT), atau Bank yang tentunya kegiatan-
kegiatannya bertujuan untuk mencari keuntungan
ekonomi.3

Dengan demikian, kebijakan sosial dapat diartikan


sebagai kebijakan yang menyangkut aspek sosial dalam
pengertian sempit, yakni yang menyangkut bidang
kesejahteraan sosial. Pengertian kebijakan sosial seperti
ini selaras dengan pengertian perencanaan sosial sebagai

3
Ibid hal 122

123
perencanaan perundang-undangan tentang pelayanan
kesejahteraan sosial yang pertama kali muncul di Eropa
Barat dan Amerika Utara, sehingga meskipun pengertian
perencanaan sosial diintegrasikan secara meluas, di
masyarakat Barat berkembang anggapan bahwa perencan
aan sosial senantiasa berkaitan erat dengan perencanaan
kesejahteraan sosial (Conyers, 1992).

1. Model Perumusan Kebijakan Sosial.


Model kebijakan sosial menunjuk pada bentuk dan
pendekatan kebijakan sosial, model kebijakan sosial juga
dapat dibuat dalam kaitannya dengan perumusan kebijak
an sosial. Model seperti ini menunjuk pada proses
perumusan kebijakan sosial. Dalam  pembuatan  kebijak
an atau perumusan kebijakan, terdapat beberapa model
perumusan yang digunakan untuk mempermudah penyel
esaian permasalahan4 sesuai dengan isu yang dihadapi
oleh pemerintah yaitu meliputi sabagai berikut :
a) Model Perencanaan
Yakni isinya meliputi Dorongan Perencanaan, Eksplo
rasi/Penelitian, Pendefinisian Tugas-tugas

4
Ibi hal 122

124
Perencanaan, Perumusan Kebijakan, Perumusan Progr
am, Evaluasi.
b) Model Pembuatan Kebijakan
Yaitu seperti Pengidentifikasian masalah, Perumusan
Kebijakan, Legitimasi Kebijakan, Implementasi Kebij
akan, Evaluasi Kebijakan.
c) Model Kepengembangan Kebijakan
Perencanaan Kebijakan, Pengembangan dan impleme
ntasi program, serta Evaluasi.
d) Tahap Identifikasi
Dalam tahap ini terbagi menjadi
1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan yaitu tahap
pengumpulan data mengenai permasalahan sosial
yang dialami masyarakat serta mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang belum
terpenuhi.5
2. Analisis Masalah dan Kebutuhan tahap ini yaitu
memilah dan mengolah data mengenai masalah
dan kebutuhan masyarakat yang selanjutnya dianal
isis dan ditransformasikan kedalam laporan yang
terorganisasi.
5
Ibid hal 122

125
3. Penginformasian Rencana Kebijakan yakni setelah
ada hasil dari laporan analisis maka disusunlah
rencana kebijakan yang disampaikan kepada
subtansi masyarakat dan juga bisa diberitahukan
kepada lembaga perwakilan rakyat untuk dibahas
dan disetujui.
4. Perumusan Tujuan Kebijakan artinya setelah
mendapat beberapa saran dari masyarakat, maka
dilakukan diskusi untuk mendapatkan alternatif
kebijakan yang dari alternatif itu dianalisis kembali
dan dipertajam menjadi tujuan kebijakan.6
5. Pemilihan Model Kebijakan tahap ini digunakan
untuk menentukan pendekatan, strategi, dan  meto
de yang paling efektif dan efisien jua dimaksudkan
untuk memperoleh basis ilmiah dan prinsip kebijak
an sosial yang logis, sistematis, dan dapat dipertan
ggung jawabkan.
6. Penentuan Indikator Sosial tahap ini berfungsi
sebagai acuan, ukuran standarisasi rencana
tindakan dan hasil yang akan dicapai.

6
Ibid hal 122

126
7. Membangun Dukungan dan Legitimasi Publik
yaitu untuk Menginformasikan kembali rencana
kebijakan yang telah disempurnakan. Melibatkan
berbagai pihak yang relevan dengan kebijakan,
melakukan lobi, negoisasi, dan koalisi dengan
kelompok masyarakat agar tercapai konsensus dan
kesepakatan mengenai kebijakan yang akan
diterapkan.
e) Tahap Implementasi
Tahap ini meliputi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan dalam artian bahwa rencana
kebijakan yang sudah disepakati bersama
dirumuskan kedalam strategi dan pilihan tindakan
beserta pedoman peraturan pelaksanaannya.7
2. Perancangan dan Implementasi Program yaitu
Kegiatan utama pada tahap ini adalah
mengoprasionalkan kebijakan kedalam usulan-
usulanprogram atau proyek sosial untuk
dilaksanakan atau diterapkan kepada sasaran
program.
f) Tahap Evaluasi
7
Ibid hal 122

127
Evaluasi dilakukan baik terhadap proses maupun
hasil implementasi kebijakan. Penilaian terhadap proses
kebijakan difokuskan pada tahapan perumusan kebijakan
terutama untuk melihat keterpaduan antar tahapan serta
sejauhmana program dan pelayanan sosial mengikuti
garis kebijakan yang telah ditetapkan. Penilaian terhadap
hasil dilakukan untuk melihat pengaruh atau dampak
kebijakan, sejauh mana kebijakan mampu mengurangi at
au mengatasi masalah.
Berdasarkan evaluasi ini, dirumuskanlah kelebihan
dan kekurangan kebijakan yang akan dijadikan masukan
bagi penyempurnaan kebijakan berikutnya atau perumus
an kebijakan baru.8
g) Model Demokratis
Model ini merupakan salah satu model tang mengkeh
endaki agar setiap pemilik hak demokrasi diikut
sertakan sebanyak-banyaknya  dalam penentuan  kebijak
an. Model ini biasanya dikaitkan dengan “Model
Publik” hal ini baik.Namun kurang efektif dalam
mengatasi masalah yang kritis, darurat danDalam
kelangkaan sumber daya.namun jika dilaksanakan
8
Ibid hal 122

128
dengan tahapan yang tepat, akan sangat efektif dalam
implementasinya, karena setiap  pihak memiliki kewajib
an untuk ikut serta mencapai keberhasilan dari pada
kebijakan yang telah dibuat, karena setiap pihak
bertanggung jawab atas kebijakan yang dirumuskan.9
h) Model Strategis
Model ini menyatakan bahwa pendekatan ini
menggunakan rumusan danRuntutan perumusan strategi
sebagai basisnya dalam perumusan kebija -kan. Makna
dari model ini yaitu suatu upaya yang ada untuk
mendisiplinkan segala hal dalam proses penting dalam
pembuatan kebijaKan, serta menjadi pemandu atas
berdirinya suatu organisasi.

B. Proses Perumusan Kebijakan Sosial

Perencanaan merupakan rangkaian kegiatan yang


dilakukan guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah

9
Suharto Edi, Analisis Kebijakan Publik, ( Bandung : alfabeta, 2008 ),
hlm. 69. Suharto Edi,   Analisis Kebijakan Publik, (Bandung:
Alfabeta, 2005), hlm. 78-80.
https://www.academia.edu/41755580/Model_Model_Perumusan_
Kebijakan_Publik

129
alternatif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara singkat perencanaan adalah proses membuat
rencana plan.

Dengan demikian perencanaan sosial merupakan


proses membuat rencana sosial. Perencanaan sebaiknya
tidak dipandang sebagai aktivitas yang terpisah dari
kebijakan, tetapi suatu bagian dari pengambilan
keputusan yang amat kompleks Conyers, dalam Edi
Suharto, 1997.10 Secara teoritik dan dalam hal tertentu,
antara perumusan kebijakan dan perencanaan
memungkinkan untuk dipisahkan, dapat dilaksanakan
dalam waktu yang berbeda atau oleh orang yang
berbeda, ada dua pendekatan untuk melihat hal tersebut.

Pendekatan pertama melihat perencanaan sosial


sebagai suatu proses kegiatan dalam perumusan
kebijakan sosial. Secara sederhana, dapat dinyatakan
bahwa perumusan kebijakan adalah membuat keputusan
tentang jenis perubahan atau perkembangan yang
10
Suharto Edi, Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik, (Bandung:
Alfabeta, 2008), hlm. 23.Suharto Edi, Kebijakan Sosial sebagai
Kebijakan Publik, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 26-
25.https://text-id.123dok.com/document/7qv7o780q-proses-
perumusan-model-model-kebijakan-sosial.html

130
diinginkan.Sedangkan perencanaan adalah suatu proses
penentuan tentang bagaimana mewujudkan perubahan
atau perkembangan yang paling baik Conyers,
1992.Pendekatan pertama ini menempatkan kebijakan
sosial sebagai rencana induk standing plan yang
dijadikan patokan dalam membuat perencanaan sosial.
Pendekatan kedua melihat kebijakan sosial merupakan
bagian dari perencanaan sosial. Kebijakan sosial dilihat
sebagai produk yang akan dihasilkan oleh atau setelah
perencanaan sosial. Perencanaan sosial dibuat terdahulu
untuk menentukan prioritas dan tujuan pelayanan
sosial.11 Ringkasnya pendekatan kedua ini menempatkan
kebijakan sosial sebagai bagian dari dan dilakukan
setelah perencanaan sosial.

Kesimpulan

Kebijakan sosial dapat diartikan sebagai kebijakan


yang menyangkut aspek sosial dalam pengertian sempit,
yakni yang menyangkut bidang kesejahteraan sosial.
Sejarah menyaksikan bahwa semakin maju dan
11
Ibid hal 130

131
demokratis suatu negara, maka semakin tinggi perhatian
negara tersebut terhadap pentingnya kebijakan sosial.
Sebaliknya, di negara-negara miskin dan otoriter
kebijakan sosial pada hakekatnya kurang mendapatkan
perhatian. Kebijakan sosial hakekatnya kebijakan publik
dalam bidang kesejahteraan yang sungguh-sungguh
berpihak demi kesejahteraan rakyat demi terwujudnya
tatanan negara yang baik dengan adanya rumusan
formulasi perencanaan kebijakan sosial yang terkafer
dengan jelas, rinci dan tepat, sehingga memperkuat
sistem tatanan negara kesejahteraan

132

Anda mungkin juga menyukai