Anda di halaman 1dari 10

Community Development

Sub Materi : Teknik Advokasi

Nama Dosen :
Dr. Jeanne Noveline Tedja, M. Kesos
Kamaruddin Salim, S.Sos., M.Si.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Pengertian Advokasi

 Pengertian advokasi berubah-ubah sepanjang waktu dan dibuat secara


kontekstual. Advocate dalam bahasa Inggris dapat berarti menganjurkan,
memajukan (to promote), menyokong atau memelopori. Dengan kata lain,
advokasi juga bisa diartikan melakukan ‘perubahan’ secara terorganisir dan
sistematis. Menurut Mansour Faqih, Alm., dkk, advokasi adalah usaha sistematis
dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesakkan terjadinya perubahan
dalam kebijakan publik secara bertahap-maju (incremental). Sementara itu,
Julie Stirling mendefinisikan advokasi sebagai serangkaian tindakan yang
berproses atau kampanye yang terencana/terarah untuk mempengaruhi orang
lain yang hasil akhirnya adalah untuk merubah kebijakan publik. Sedangkan
menurut Sheila Espine-Villaluz, advokasi diartikan sebagai aksi strategis dan
terpadu yang dilakukan perorangan dan kelompok untuk memasukkan suatu
masalah (isu) kedalam agenda kebijakan, mendorong para pembuat kebijakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan membangun basis dukungan atas
kebijakan publik yang diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Beberapa definisi advokasi lainnya yang dapat kita temui seperti:

 Proses yang terorganisir, sistematik dan sengaja untuk mempengaruhi perkara


penting danbersifatumumdalamkehidupanmasyarakat
 Proses mempengaruhi penguasa tentang masalah-masalah yang menyangkut rakyat
yang terpinggirkan dan dikucilkan dari proses politik
 Proses meloby yang terfokus untuk mempengaruhi kebijakan
 Proses pendidikan dan pemberdayaan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran politik rakyat agar mereka dapat menjadi pembela yang efektif dan
membangun organisasi akar rumput yang lebih kuat
 Proses perubahan dan transformasi sosial yang diarahkan untuk membuat
hubungan- hubungan kekuasaan di dalam masyarakat lebih demokratis sekaligus
menjamin orang-orang yang terpinggirkan mendapat tempat dalam keputusan-
keputusan public dan membuat hidup dan lingkungan mereka lebih sehat, aman
dan produktif.
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Tujuan Advokasi

 Mendorong terwujudnya perubahan atas sebuah kondisi yang tidak atau


belum ideal sesuai dengan yang diharapkan. Secara lebih spesifik advokasi
banyak diarahkan pada sasaran tembak yaitu kebijakan publik.
 Seorang fasilitator perlu melakukan kerja-kerja advokasi agar perubahan
dapat terlaksana dengan efektif, dan memberikan dampak jangka
panjang.
 Strategi Advokasi: Menurut Loue (2006), strategi advokasi terbagi menjadi
advokasi melalui media, melalui pengadilan, menggunakan jejaring dan
melalui legislasi perundangan dan peraturan.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
Tahapan advokasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
a. Perencanaan

 Identifikasi dan memahami masalah yang akan diangkat menjadi issue strategis. Issue
strategis yang dipilih adalah yang dianggap prioritas oleh masyarakat lokal, mendesak dan
sedang menjadi perhatian masyarakat/
 Pemanfaatan data sebagai bahan advokasi. Dilakukan pengumpulan dan analisis data untuk
dapat mengidentifikasi dan memilih masalah serta dikembangkan dalam tujuan advokasi,
membuat pesan, memperluas basis dukungan dan mempengaruhi pembuat kebijakan. Hasil
riset dan keterlibatan akademisi / pakar dapat menjadi daya dorong yang kuat sekaligus
sahih secara ilmiah.
 Menentukan tujuan advokasi.. Tujuan merupakan penyataan umum tentang apa yang
diharapkan dan akan dicapai dalam jangka panjang (tiga sampai lima tahun), disusun
dengan prinsip SMART: Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time- bound.
 Identifikasi target audiens. Target audiens atau komunikan bisa merupakan kelompok-
kelompok yang mewakili masyarakat umum ataupun yang mewakili pemuka masyarakat
atau pengambil kebijakan. Siapa aktor kunci potensial, fasilitator perlu melakukan analisis
kepentingan mereka dan tingkat pengaruhnya. Sehingga menghasilkan matriks siapa-siapa
yang mendukung, dapat diyakinkan, mungkin akan menentang, dan harus dinetralkan.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
a. Perencanaan (lanjutan)

 Analisis SWOT
 Identifikasi peluang kerjasama.. Peluang kerjasama ini dimaksudkan untuk membangun
konstituen dalam hal mendukung keberhasilan advokasi. Semakin besar basis dukungan,
semakin besar peluang keberhasilan. Fasilitator perlu membangun aliansi dengan berbagai
kelompok dan memanfaatkan berbagai media, antara lain membangun jejaring dengan
organisasi melalui kegiatan-kegiatan bersama, pertemuan publik, media-media sosial, serta
menggunakan jaringan berbasis internet.
 Menyusun agenda advokasi. Penyusunan agenda kegiatan secara detail, terdiri:
 Rencana implementasi : tujuan yang akan dicapai per kegiatan, waktu pelaksanakan,
melakukan apa oleh siapa, serta informasi yang mendukung
 Mengembangkan pesan dan memilih saluran komunikasi
 Anggaran kegiatan, sumber daya diperlukan untuk pengembangan dan penyebaran materi,
perjalanan anggota tim peneliti untuk bertemu dengan pembuat keputusan dan
menghasilkan dukungan, biaya komunikasi, dan keperluan logistik lainnya.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
b. Pelaksanaan
 Pelaksanaan advokasi dapat dilaksanakan secara berurutan atau serempak.
Contoh pelaksanaan advokasi:

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
b. Pelaksanaan (Lanjutan)

Berbagai pendekatan model komunikasi untuk mendefinisikan advokasi dalam


mempengaruhi kebijakan publik dan masing-masing memiliki proses berbeda-
beda, sebagai berikut:
 Legislasi,upaya yang dilakukan adalah di level legislatif
dengan membangun payung hukum, misalnya legal drafting
dan judicial review.
 Birokrasi,dilakukan untuk mengusulkan dan memperbaiki
tata laksana suatu peraturan/payung hukum di level
eksekutif pemerintah (melalui lobby, mediasi, audiensi,
kapasitasi, dll) sehingga terjadi peningkatan pelayanan.
 Sosialisasidan Mobilisasi, dilakukan untuk membangun
suatu budaya (terutama budaya hukum) di masyarakat
sebagai stakeholder utama (melalui pengembangan
program komunikasi partisipatif, kampanye, penggalangan
dukungan basis masa/networking, tekanan sosial, dll).
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SOSIOLOGI
c. Evaluasi dan Monitoring

 Kegiatan evaluasi dan monitoring terjadi selama proses advokasi dilakukan,


sebelum melaksanakan advokasi perlu ditentukan bagaimana akan memantau
rencana pelaksanaannya. Dalam hal ini indikator sebagai ukuran kemajuan dan
hasil yang dicapai, perlu dipersiapkan. 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai