Anda di halaman 1dari 18

Politik &

Kebijakan
MURSID TRI SUSILO, S.GZ., M.GIZI
Topik Bahasan
I. Pengertian politik / kekuasaan dan dogma politik

II. Fungsi pemerintah negara dlm kebijakan kesehatan

III. Tahap perumusan masalah kebijakan

IV. Tahap agenda kebijakan

V. Penentuan berbagai alternatif kebijakan

VI. Legitimasi dan implementasi kebijakan

VII. Alasan kebijakan dipatuhi / tidak dipatuhi


I. Pengertian politik /
kekuasaan dan dogma politik
Apa sebenarnya yang dimaksud

POLITIK?
➢Politik adalah kegiatan yang menyangkut cara bagaimana suatu kelompok-kelompok mencapai
keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui usaha untuk mendamaikan
perbedaan-perbedaan diantara anggota- anggotanya. (Miriam Budiardjo, 2012)

➢Politik adalah pengambilan keputusan politik atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk
masyarakat seluruhnya. (Joyce Mitchell, 2014)

➢Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
orang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu menjadi sesuai dengan
keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.
➢Dogma politik adalah ajaran politik yang diikuti secara membabi buta tanpa syarat

➢Merupakan kepercayaan atau doktrin yang dipegang oleh sebuah agama atau organisasi yang
sejenis untuk bisa lebih otoritatif. Bukti, analisis, atau fakta mungkin digunakan atau mungkin
tidak.
II. Fungsi pemerintah negara dlm
kebijakan kesehatan
➢Tanggung jawab pemerintah dalam pelayanan kesehatan, secara gamblang
termaktub dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (UU Kesehatan), yakni merencanakan, mengatur, menyelenggarakan,
membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat.
Lebih detailnya, dala konteks pelayanan kesehatan sebagai public services,kewajiban dan
tanggung jawab pemerintah adalah terjaminnya:

a) Ketersediaan Iingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

b) Ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh
masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

c) Ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanankesehatan untuk


meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
d) Pemberdayaan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya
kesehatan.

e) Ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan
terjangkau.

f) Pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi
upaya kesehatan perorangan. Pelaksanaan sistem jaminan sosial yang dimaksud ini
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
III. Tahap perumusan masalah
kebijakan
➢Dalam praktek, sebagai contoh perumusan masalah kebijakan publik melewati tahap-tahap:
1) Identifikasi masalah,
2) Proposal, yaitu pengajuan usulan alternatif- alternatif,
3) Proses Decicision Making , dalam proses ini digunakan model incremental (prototyping),
analogizing, segmented . Proses ini juga membentuk differensial akses dan policy networks,
melalui bargaining/compromise, short-run.
4) Penyusunan program-program,
5) Implementasi,
6) Evaluasi.
IV. Tahap agenda kebijakan
➢Dalam pandangan Ripley, tahapan kebijakan publik digambarkan sebagai berikut:
1. Tahap Penyusunan Agenda Kebijakan

Dalam tahap ini ada 3 kegiatan yang perlu dilaksanakan:

1) Membangun persepsi di kalangan stakeholders bahwa sebuah fenomena benar-benar dianggap sebagai
masalah. Hal ini penting karena bisa jadi suatu gejala yang oleh sekelompok masyarakat tertentu dianggap
sebagai masalah, tetapi oleh kelompok masyarakat yang lainnya atau bahkan oleh para elite politik bukan
dianggap sebagai suatu masalah.

2) Membuat batasan masalah. Tidak semua masalah harus masuk dalam penyusunan agenda kebijakan dan
memiliki tingkat urgensi yang tinggi, sehingga perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah-masalah tersebut.

3) Memobilisasi dukungan agar masalah tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah. Memobilisaasi
dukungan ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisasi kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat,
dan kekuatan-kekuatan politik, publikasi melalui media massa dan sebagainya.
2. Tahap Formulasi dan Legitimasi Kebijakan

Pada tahap ini analisis kebijakan perlu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang
berhubungan dengan masalah yang bersangkutan, kemudian berusaha mengembangkan
alternatif- alternatif kebijakan, membangun dukungan dan melakukan negosiasi, sehingga
sampai pada sebuah kebijakan yang dipilih.
3. Tahap Implementasi Kebijakan

Pada tahap ini perlu memperoleh dukungan sumberdaya, dan penyusunan organisasi pelaksana
kebijakan. Dalam proses implementasi sering ada mekanisme insentif dan sanksi agar
implementasi kebijakan tersebut berjalan dengan baik.
4. Tahap Evaluasi terhadap Implementasi, Kinerja dan Dampak Kebijakan

Tindakan (implementasi) kebijakan akan dihasilkan kinerja dan dampak kebijakan, yang
memerlukan proses berikutnya yakni evaluasi. Hasil evaluasi tersebut berguna bagi penentuan
kebijakan baru di masa yang akan datang, agar kebijakan yang akan datang lebih baik dan
berhasil.
V. Penentuan berbagai alternatif
kebijakan
Terdapat ukuran- ukuran rasionalitas yang dapat digunakan diantaranya:
➢Rasionalitas teknis : atas dasar kemampuan masing-masing memecahkan masalah publik secara
efektif.
➢Rasionalitas ekonomis: atas dasar kemampuannya menemukan pemecahan masalah publik yang
paling efisien.
➢Rasionalitas legal: atas dasar kesesuaian hukumnya terhadap peraturan-peraturan dan kasus-kasus
penyelesaian perkara sebelumnya.
➢Rasionalitas sosial: atas dasar kemampuannya dalam mempertahankan atau meningkatkan isntitusi
sosial yang bernilai, yaitu menyelenggarakan kelembagaan.
➢Rasionalitas substantif : atas dasar kemampuannya untuk membuat pilihan yang paling tepat diantara
dua atau lebih bentuk rasionalitas (teknik, ekonomis, sosial, legal) dibawah kondisi yang ada.
VI. Legitimasi dan implementasi
kebijakan
➢Tujuan legitimasi adalah untuk memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan yaitu
berupa pengesahan dalam peraturan perundang-undangan atau peraturan lain yang melekat

➢Implementasi kebijakan adalah tindakan/pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun
secara matang
VII.Alasan kebijakan dipatuhi /
tidak dipatuhi
➢Keseimbangan antara hukum yang berlaku dengan kebutuhan pelaku/masyarakat secara umum

➢Kebijakan mampu menciptakan ketertiban, keamanan, keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.

➢Pengaruh berbagai factor dari politik, budaya, social, ekonomi dan ketahanan suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai