Anda di halaman 1dari 17

SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK

Nama Kelompok 7 :
Isna Novi Fitriyani (201102009)
Rini Intan Wahyu Oktavia (201102010)
Kurnia Mukminat Mustikawati (201102034)
Septi Nuryani (201102026)
Sony Ade Wiyathama (201102003)
SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK
> Kebijakan publik berangkat dari persoalan-persoalan yang ada di masyarakat, berkembang menjadi isu
kemudian mendorong lahirnya suatu kebijakan.
> Kebijakan publik adalah kegiatan yang lahir sebagai upaya untuk menengahi konflik kepentingan yang
terjadi di masyarakat ataupun untuk memberi insentif bagi kelompok masyarakat lainnya.
> Model-model analisis kebijakan publik terdiri atas dua klasifikasi :
1. Penekanan pada sudut proses (model institusional, elit massa, kelompok, proses serta sistem)
2. Penekanan pada sudut hasil dan akibat (rasional comprehensive dan incremental serta model mixed
scanning).
> Siklus Kebijakan didefinisikan oleh Lester dan Stewart sebagai “political process through which most
public policies pass over the course of their lifetime” (proses politik yang sebagian besar diwujudkan
melalui kebijakan publik yang berlangsung secara terus menerus).
> Siklus kebijakan terdiri atas :
1. Penetapan agenda (agenda setting)
2. Formulasi kebijakan (formulation policy)
3. Implementasi kebijakan (implementing policy)
> Aktor-aktor yang terlibat sangat dipengaruhi oleh model penyusunan kebijakan yang dijalankan. Untuk
Indonesia, aktor yang sangat berperan adalah birokrasi dan anggota parlemen.
Lanjutan

> Berkaitan dengan proses kebijakan tersebut, Mark Turner dan David Hulme
menjelaskan bahwa di negara-negara berkembang aktor yang dominan dalam
rangkaian kebijakan ialah birokrasi pemerintahan.
> Berdasarkan hasil kajiannya di Bangladesh, birokrasi pemerintahan sebagai
pelaksana dari suatu produk kebijakan ternyata mengalami perluasan kekuasaan
dengan mendominasi suatu perumusan kebijakan dan tidak terbuka peluang bagi
publik untuk menuntut pertanggungjawabannya apalagi transparansi selama
proses tersebut berlangsung. Mark Turner and David Hulme, Governance,
Administration and Development: Making the State Work, MaCMillan Press Ltd,
London, 1997.
Agenda Setting merupakan tahapan awal dari siklus kebijakan.
AGENDA > Secara garis besar, agenda adalah semacam daftar yang memuat
masalah atau isu yang menjadi perhatian para pembuat kebijakan.

SETTING > Sedangkan yang dimaksud dengan agenda setting menurut Cobb
dan Elder, seperti yang dikutip oleh Lester dan Stewart adalah :
“a set of political controversies that will be viewed as falling within
the range of legitimate concerns meriting the attention of the polity ;
a set of items scheduled for active and serious attention by a decision
making body”.
> Menurut penjelasan Lester dan Stewart, agenda setting merupakan
tahapan yang sangat penting dalam rangkaian kebijakan karena jika
suatu masalah atau isu tidak dapat diakomodasi dalam tahapan ini
maka tertutup atau kecil kemungkinan bagi lahirnya kebijakan untuk
mengatasinya.
Lanjutan

Beberapa persyaratan agar suatu isu dapat terakomodasi dalam tahap agenda setting,
yaitu :
(1) mencapai proporsi krisis yang tepat dan tidak dapat diabaikan
(2) memiliki kekhususan atau istimewa
(3) menyentuh aspek emotif atau menarik perhatian media massa karena menarik
perhatian publik secara luas
(4) memiliki dampak yang luas
(5) berkaitan dengan hal legitimasi dan kekuasaan di masyarakat dan
(6) fashionable (up to date).
Lanjutan

• Cobb dan Elder membagi dua tipe agenda, yaitu systemic agenda dan
institutional agenda.
• Systemic agenda berisi isu-isu yang akan menjadi perhatian pemerintah
ataupun yang telah ditanganinya. Jenis isu yang terdapat di dalamnya bisa
bersifat pseudo- issues ataupun isu yang diakomodasi sekedar untuk
menampung keinginan dari kelompok-kelompok tertentu tanpa adanya suatu
upaya yang serius untuk mewujudkannya dalam suatu kebijakan. Systemic
agenda sering juga disebut dengan popular agenda.
• Sedangkan institutional agenda berisi isu-isu yang secara nyata menjadi
perhatian dan mendorong kegiatan para pembuat kebijakan (legislatif).
Isu-isu itu sudah tercantum dalam daftar/jadwal pembahasan lembaga tersebut
yang dikenal dengan public agenda
Lanjutan
> Hal penting yang harus menjadi perhatian dalam tahapan agenda setting ini adalah pada proses
dari tahapan tersebut.
> Lester dan Stewart menjelaskan pengertian dari proses agenda setting (agenda setting-process)
sebagai jaringan, hubungan atau interaksi antara partisipasi publik dengan para pembuat
kebijakan.
> Berdasarkan hasil kajiannya, Kingdon memaparkan model konseptualnya tentang agenda
setting-process, yaitu
(1) the problem stream
(2) the policy stream dan
(3) the political stream.
> The problem stream merupakan kegiatan yang memfokuskan pada pengidentifikasian isu atau
masalah-masalah.
> The policy stream berkaitan dengan pengkajian kelayakan sumber daya dalam mengatasi isu
atau masalah yang timbul, temasuk tingkat penerimaan publik terhadap penanganan isu tersebut.
> Sedangkan the political stream berkaitan dengan dampak politis yang ditimbulkan oleh solusi
atau kebijakan yang ditujukan untuk menangani suatu isu, yang mendasarkan pada situasi
nasional, opini publik yang berkembang, dampaknya terhadap pemilu maupun respon dari
berbagai kelompok kepentingan
CONTOH AGEN SETTING

Kasusus Prita Mulyasari. Ibu muda yang dipenjara karena


mengeluhkan pelayanan sebuah institusi melalui email disebuah
mailist. Media massa mengeksposnya. Kemudian , dukungan dan
simpati bermunculan untuk pembebasannya. Sampai – sampai
diadakannya aksi solidaritas koin peduli prita dalam rangka
membantu prita dalam memperoleh uang untuk bayar denda
kepada Rumah Sakit Omni Internasional
FORMULASI
KEBIJAKAN

> Formulasi kebijakan merupakan tahapan yang memfokuskan pada perumusan kebijakan yang
telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dikaji sebagai solusi dari suatu isu atau masalah
untuk kemudian ditetapkan melalui suatu ketetapan hukum yang mengikat.
> Lester dan Stewart, dengan mengacu kepada James E. Anderson mendefinisikan formulasi
kebijakan sebagai “the stage of the policy process where pertinent and acceptable course of
action for dealing with some particular public problem are indentified and enacted into law”.
> Penjelasan mengenai formulasi kebijakan ini berkaitan erat dengan model-model pembuatan
kebijakan.
CONTOH FORMULASI
KEBIJAKAN

> Model Rasional, Karena disusun dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
Masyarakat yang setinggi – tingginya.

> Model Kelembagaan, Karena dalam hal ini pemerintah daerah memang yang
bertanggung jawab dalam dalam mewujudkan kesehatan ibu dan anak yang optimal

> Model Demokratis, Karena dalam hal ini perda disusun dalam rangka implementasi
Good Governance
ADOPTION
KEBIJAKAN

Policy adoption atau pengadopsian kebijakan merupakan tahapan ketiga yang dilakukan pemerintah dalam
menentukan kebijakan public yang akan diberlakukan secara umum bagi masyarakat.

Penetuan kebijakan (adoption): Bagaimana alternatif ditetapkan? Persyaratan atau criteria seperti apa yang
harus dipenuhi? Siapa yang akan melaksanakan kebijakan? Bagaimana proses atau strategi untuk
melaksanakan kebijakan?
Apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan?

Rekomendasi ( policy adoption) Memberikan informasi mengenai manfaat bersih dari setiap alternatif dan
merekomendasikan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat bersih paling tinggi
CONTOH ADOPTION
KEBIJAKAN
> Tingginya Penyakit MenularTingginya penyakit menular sedang menjadi
perhatian banyak orang, bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia.
Merebaknya Covid-19 di Indonesia bahkan melahirkan banyak masalah sosial
baru yang tidak kalah urgensinya untuk segera dibereskan..

> Covid-19 bukan hal yang remeh, bahkan pemerintah menerapkan darurat
nasional untuk hal ini. Solusi untuk masalah ini adalah adanya kesinambungan
antara kebijakan pemerintah dan reaksi yang diambil masyarakat.

> Pemerintah harus aktif memberikan berbagai pengetahuan dan penyuluhan


mengenai virus ini kepada masyarakat. Sebagai masyarakat, juga harus bisa
memenuhi protokol kesehatan agar virus tidak mendapatkan inang baru untuk
terus menyebar.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

Implementasi kebijakan adalah tahapan pelaksanaan suatu kebijakan yang telah ditetapkan.
> Menurut Lester dan Stewart, dengan mengacu kepada James E. Anderson, yang dimaksud dengan
implementasi kebijakan secara luas adalah : “administration of the law in which various actors,
organisations, procedures, and techniques work together to put adopted policies into effect in an effort
to attain policy or programs goals”
> Namun demikian, Pressman dan Wildavsky, menegaskan bahwa implementasi kebijakan tidak
sekedar pelaksanaan dari suatu produk kebijakan yang terpisah dari perumusannya.
> Ketika suatu kebijakan dirumuskan maka aspek implementasinya harus menjadi salah satu landasan
penting yang dipertimbangkan. Implementasi kebijakan tidak hanya menyangkut aspek administratif
semata tetapi di dalamnya mencerminkan suatu proses politik yang melibatkan para pelakunya.
[1] Ibid., hal. 104.
[2] Robert T. Nakamura and Frank Smallwood, The Politics of Policy Implementation, St Martin’s
Press, New York, 1980
Lanjutan

> Pengertian implementasi kebijakan juga dapat dipahami dengan melihatnya sebagai suatu proses, output
(hasil) dan outcome (dampak).
> Implementasi kebijakan sebagai suatu proses dapat mendefinisikan sebagai serangkaian kebijakan atau
kegiatan pemerintahan yang dimandatkan untuk mendapatkan hasil yang telah ditetapkan. Sebagai suatu
output, implementasi kebijakan diartikan sebagai alat suatu atau sarana dimana tujuan-tujuan yang telah
diprogramkan diupayakan untuk tercapainya.
> Sedangkan sebagai suatu dampak, implementasi kebijakan adalah perubahan yang diharapkan dalam
mengatasi masalah-masalah kemasyarakatan sesuai dengan tujuan dari kebijakan atau program yang telah
ditetapkan.
Lester and Stewart, Op. cit., hal. 104-105
CONTOH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
> Implementasi Di Bidang EkonomiMengoptimalkan suatu peranan dari pemerintah untuk melindungi dan
menjaga persaingan yang terjadi di pasar.

> Implementasi Di Bidang PolitikMensosialisasikan dan menjalankan suatu prinsip kesamaan dan melarang
sikap diskriminatif di dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

> Implementasi Di Bidang Sosial dan BudayaMencoba menelusuri nilai-nilai kebudayaan nasional maupun
di daerah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjalankan suatu nilai-nilai
kebudayaan tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

> Implementasi Di Bidang PendidikanMengembangkan sistem pendidikan dan mengikuti pembaharuan


pendidikan di untuk menjaga kualitas pendidikan sesuai kemajuan zaman.
EVALUASI
KEBIJAKAN
> Kebijakan yang telah diimplementasikan kemudian
dinilai untuk melihat sejauh mana atau tingkat
keberhasilan kebijakan yang dibuat telah mampu
memecahkan masalah untuk meraih dampak yang
diinginkan.
> Perlu ditentukan ukuran - ukuran atau kriteria – kriteria
yang menjadikan dasar untuk menilai apakah kebijakan
publik telah meraih dampak yang diinginkan.
> Informasi mengenai kinerja atau hasil dari kebijakan
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories

THANK
S! Does anyone have any questions?

addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Anda mungkin juga menyukai