KONSEP DASAR KEBIJAKAN PUBLIK

PJJ KEBIJAKAN PUBLIK TINGKAT DASAR

KEBIJAKAN PUBLIK

 Kebijakan publik merepresentasikan keputusan, yang dibuat

oleh badan yang dipilih atau ditunjuk publik, yang
dipertimbangkan untuk kepentingan publik
 Keputusan kebijakan publik mrpk hasil dari metode yang,
secara teori paling tidak, mempertimbangkan ruang opsi dan
pengaruh potensial masing-masing
 Kebijakan umumnya diadopsi oleh dewan atau badan tata-
kelola puncak dalam suatu organisasi di mana prosedur atau
protokol akan dikembangkan dan diadopsi oleh pejabat
eksekutif puncak
 OPSI KEBIJAKAN
PUBLIK

Mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk:

 Siapa yang memperoleh manfaat (makin besar makin baik)
 Siapa yang mendapat efek negatif (makin rendah makin baik)
 Waktu yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan solusi
 Pihak terkait dan sumber pembiayaan
 Kompleksitas politis suatu struktur pemerintahan
 BENTUK KEBIJAKAN

 KEBIJAKAN BARU (TOTALLY NEW)

 Kebijakan yang benar-benar baru, dibuat untuk mengatasi masalah atau antisipasi
masa depan.
Contoh: Pajak Karbon, Kartu Kredit Pemerintah, Cukai Makanan Minuman Berpemanis,
dll
 REVISI KEBIJAKAN (REVISED POLICY)
 Perbaikan kebijakan untuk menyesuaiakan dengan kondisi terkini
Contoh: Dana Desa, Pembangunan Infrastruktur, Subsidi, dll
KARAKTERISTIK ILMU KEBIJAKAN

 PROBLEM ORIENTED
Selalu focus pada masalah kebijakan saat ini (deskriptif) dan potensi masalah ke
depan (preskriptif) serta dampaknya
 MULTIDISIPLIN
Baik secara teori maupun praktik melibatkan berbagai disiplin ilmu (ekonomi, politik,
sosiologi, hukum, manajemen, dll)
 VALUE ORIENTED
Berorientasi pada nilai terutama untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
PERGESERAN PARADIGMA STUDI KEBIJAKAN PUBLIK

Dalam studi Kebijakan Publik terjadi pergeseran cara pandang dari

Government  Governance
Authority  Network
Loyalty  Trust
Static  Dynamic
Participation  Deliberation (pertimbangan)
Interest Group  Interdependence
PROSES KEBIJAKAN
 Menentukan tujuan yang diinginkan
 Menentukan target dari tujuan
 Menguraikan jalan untuk mencapai tujuan
 Merancang program atau cara khusus dalam
kaitannya dengan sasaran
 Mengimplementasikan cara dan menilai
pengaruhnya
SIKLUS KEBIJAKAN PUBLIK
PROSES YANG TERUS MENERUS

 Siklus kebijakan merupakan proses kebijakan yang berjalan terus menerus dari
keputusan kebijakan, implementasi, penilaian kinerja kebijakan ( Colebatch, 1998)
 Siklus yang sama dengan beberapa langkah tambahan:
 Agenda setting (penentuan masalah)
 Formulasi Kebijakan (proposal solusi)
 Pembuatan keputusan (pemilihan solusi)
 Implementasi kebijakan (menjalankan solusi kebijakan yg menghasilkan
dampak positif)
 Evaluasi kebijakan (memantau hasil dari penerapan kebijakan)
(Howlett and Ramesh, 2003)
SIKLUS KEBIJAKAN
APA TAHAP YANG PALING KRUSIAL?

 Agenda Setting atau perumusan masalah merupakan bagian krusial. Tahapan ini merupakan
langkah kunci yang harus dilalui ketika suatu isu masuk dan dapat diangkat dalam agenda
pemerintah (Dunn, 2003).
 Dalam penyusunan agenda kebijakan ada tiga kegiatan yang perlu dilakukan yakni;
(1) Membangun persepsi di kalangan stakeholders bahwa sebuah fenomena benar-benar
dianggap sebagai masalah.
(2) Membuat batasan masalah;
(3) Memobilisasi dukungan agar masalah tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah.
Memobilisasi dukungan ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisir kelompok-
kelompok yang ada dalam masyarakat, kekuatan-kekuatan politik, publikasi melalui media
massa, dan sebagainya.
JAKARTA TERANCAM TENGGELAM ?
SIKLUS KEBIJAKAN
 DOKUMENTASI KEBIJAKAN

 Policy Brief : Dokumen singkat (2-4 hlm) berisi ringkasan

dan rekomendasi penelitian utk menyusun rekomendasi
kebijakan
 Policy Paper : berisi analisis masalah publik yang dilengkapi
dengan berbagai opsi kebijakan utk mengatasi masalah.
Dihasilkan dari sebuah kajian. Bisa menjadi dasar perubahan
atau penghentian kebijakan.
 Policy Memo: dokumen yang memberikan analisis dan/atau
rekomendasi untuk audiens tertentu mengenai situasi atau
masalah tertentu
ISI POLICY PAPER
 BELAJAR MANDIRI

Membaca buku “Kebijakan Fiskal

Dinamis” dan “Mewaspadai
Terulangnya Krisis Ekonomi”
TERIMA KASIH