Abstrak
Istilah kebijakan (policy) seringkali diterjemahkan dengan politik, aturan, program, keputusan, undang-
undang, peraturan, ketentuan, kesepakatan, konvensi dan rencana strategis. Kebijkan itu lahir setelah
dilakukan analisis lapangan mengenai kebutuhan di masyarakat istilah itu disebut perumusan masalah.
Adapun perumusanmasalah kebijakan dapat dilihat dari: Pengindentifikasian masalah dan penyusunan
agenda penyusunan skala prioritas, perumusan (formulasi) rancangan kebijakan, penetapan dan
pengesahan kebijakan, pelaksanaan kebijakan dan evaluasi kebijakan.
Kata Kunci: perumusan, masalah, kebijakan
Abstract
Policy terms are often translated by politics, rules, programs, decisions, laws, regulations, provisions,
agreements, conventions and strategic plans. Kebijkan was born after a field analysis of the needs in the
community the term is called problem formulation. The formulation of policy issues can be seen from:
Identifying the problem and drafting a priority scale agenda, formulation (formulation) of policy design,
policy determination and ratification, policy implementation and policy evaluation.
Keywords: formulation, issues, policies
tujuan tertentu.Tugas para pembuat dan dasi pemecahan masalah tanpa perlu
penasihat pembuat kebijakan harus menghabiskan waktu dan usaha yang
mencakup perumusan langkah-langkah berharga untuk merumuskan masalah
strategis dan sumber-sumber yang itu. Dalam kenyataannya, analisis
diperlukan untuk mencapai tujuan yang kebijakan adalah proses berjenjang yang
telah ditetapkan (Suharno, 36). dinamis di mana mtode-metode
perumusan masalah mendahului
Sifat Masalah-Masalah Kebijakan metode-metode pemecahan masalah
Masalah-masalah kebijakan
adalah kebutuhan, nilai-nilai, atau Ciri-ciri Masalah
kesempatan-kesempatan yang tidak Contoh-contoh berikut ini akan
terealisir tetapi yang dapat dicapai membuat kita berhati-hati untuk tidak
melalui tindakan publik. Informasi menerima begitu saja masalah
mengenai sifat, cakupan, dan kebijakan, karena pemahaman atau akal
kepelikan/keruwetan suatu masalah sehat sehari-hari acapkali menyesatkan
dihasilkan dengan menerapkan prosedur ketika kita berurusan dengan hal-hal
analisis-kebijakan dalam memahami rumit seperti masalah-masalah
masalah. Perumusan masalah, yang kebijakan. Uraian berikut ini
merupakan fase penelitian kebijakan di menjelaskan beberapa ciri penting dari
mana para analis menelaah berbagai masalah kebijakan:
formulasi masalah yang saling berbeda 1. Saling ketergantungan dari masalah
dari para pelaku kebijakan, tidak dapat kebijakan. Masalah-masalah
dipungkiri merupakan kegiatan yang kebijakan di dalam satu bidang
paling penting dari para analis (misalnya, energi) kadang-kadang
kebijakan. Perumusan masalah mempengaruhi masalah-masalah
merupakan sistem petunjuk pokok atau kebijakan di dalam bidang lain
mekanisme pendorong yang (misalnypa, pelayanan kesehatan
mempengaruhi keberhasilan semua fase dan pengangguran). Dalam
analisis kebijakan dewasa ini. kenyataan masalah-masalah
Memahami masalah kebijakan adalah kebijalan bukan merupakan
sangat penting, karena para analis kesatuan yang berdiri sendiri;
kebijakan kelihatannya lebih sering mereka merupakan bagian dari
gagal karena mereka memecahkan seluruh sistem masalah yang
masalah yang salah daripada karena paling baik diterangkan
memperoleh solusi yang salah terhadap sebagai messes, yaitu, suatu sistem
masalah yang tepat. kondisi ekstenal yang
menghasilkan ketidakpuasan di
Di luar Perumusan Masalah antara segmen-segmen masyarakat
Analisis kebijakan sering yang berbeda. Sistem masalah
diterangkan sebagai suatu metodologi atau messes sulit atau bahkan tidak
pemecahan-masalah. Meskipun hal ini mungkin dipecahkan dengan
untuk sebagian benar dan para analis menggunakan pendekatan analitis
berhasil memecahkan masalah-masalah —yaitu, pendekatan yang
publik—citra pemecahan-masalah dari memecahkan masalah ke dalam
analis, kebijakan dapat menyesatkan. elemen-elemen atau bagian-bagian
Citra pemecahan-masalah secara salah yang menyusunnya—karena jarang
menggambarkan bahwa para analis masalah-masalah dapat
dapat berhasil mengidentifikasi, didefinisikan dan dipecahkan
mengevaluasi, dan membuat rekomen- secara sendiri-sendiri. Kadang--
2. Polusi adalah hasil dari kebutuhan ketiga mengenai pilihan konsumen dan
akan kekuasaan dan prestise di kelangsungan perusahaan dapat
antara manajer industri yang menghasilkan kesimpulan bahwa
mencari promosi dalam birokrasi regulasi pemerintah terhadap polusi
besar yang berorientasi pada karir. industri bukan merupakan isu, karena
Polusi merupakan suatu situasi pemerintah tidak dapat mengatur
yang parah di dalam sistem sosialis permintaan konsumen.
di mana tidak ada pemilik swasta Kompleksitas isu-isu kebijakan
yang herorientasi pada pencarian dapat diperlihatkan dengan
laba. mempertimbangkan jenjang organisasi
3. Polusi adalah konsekuensi dari di mana isu-isu itu diformulasikan . Isu-
pilihan konsumen dalam isu kebijakan dapat diklasifikasikan
masyarakat konsumtif tingkat sesuai dengan hirarki dari tipe: utama,
tinggi. Para manajer dan pemilik sekunder, fungsional, dan minor. Isu-isu
perusahaan harus memuaskan utama (major issues) secara khusus
konsumen yang menghendaki ditemui pada tingkat pemerintah
mesin dan mobil yang tertinggi di dalam atau di antara
berpenampilan menarik. jurisdiksi/wewenang federal, negara
bagian, dan lokal. Isu-isu utama secara
Kemampuan untuk mengenali khusus meliputi pertanyaan tentang misi
perbedaan di antara situasi problematis, suatu instansi, yaitu pertanyaan
masalah kebijakan, dan isu kebijakan mengenai sifat dan tujuan organisasi-
adalah penting sekali dalam rangka organisasi pemerintah. Isu seperti
memahami cara menafsirkan sebuah apakah Departemen Kesehatan dan
peristiwa, yang menimbulkan Pelayanan Masyarakat harus berusaha
ketidaksetujuan tentang serangkaian menghilangkan kondisi yang
tindakan pemerintah yang aktual menimbulkan kemiskinan adalah
maupun potensial. Formulasi masalah pertanyaan mengenai misi lembaga. Isu-
sangat dipengaruhi oleh asumsi-asumsi isu sekunder (secondary issues) adalah
para pelaku kebijakan yang berbeda- isu yang terletak pada tingkat instansi
legislator, administrator, pimpinan- pelaksana program-program di
pimpinan bisnis, kelompok-kelompok pemerintahan federal, negara bagian,
konsumen-sehingga membawa kepada dan lokal. Isu-isu yang kedua ini dapat
kondisi permasalahan yang ada. berisi isu prioritas-prioritas program
Selanjutnya, formulasi masalah yang dan definisi kelompok-kelompok
berbeda menentukan bagaimana isu-isu sasaran dan penerima dampak. Isu
kebijakan didefinisikan. Di dalam mengenai bagaimana mendefinisikan
contoh polusi lingkungan seperti kemiskinan keluarga adalah isu yang
tersebut di atas, asumsi-asumsi kedua. Sebaliknya, isu-isu
mengenai cara kerja ekonomi kapitalis fungsional (functional issues), terletak
yang sehat sudah barang tentu akan di antara tingkat program dan proyek,
membawa kepada pandangan yang dan memasukkan pertanyaan-
berrsifat negatif menganai perlunya pertanyaan seperti anggaran, keuangan,
pemerintah menerapkan standar kualitas dan usaha untuk memperolehnya.
udara di dalam industri, sementara itu Terakhir, isu-isu minor (minor issues),
asumsi-asumsi mengenai perilaku adalah isu-isu yang ditemukan paling
manajer perusahaan kelihatannya sering pada tingkat proyek-proyek yang
menghasikan posisi yang bersifat spesifik. Isu-isu minor meliputi
menyetujui. Sebaliknya, asumsi yang personal, staff, keuntungan bekerja,
waktu liburan, jam kerja, dan petunjuk Sementara semua tipe kebijakan adalah
pelaksanaan serta peraturan. saling tergantung sebagai contoh,
realisasi dari misi-misi suatu instansi
Kebijakan Operasional tergantung sebagian pada kemampuan
Bila hirarki isu-isu kebijakan praktik-praktik personalnya adalah
naik, masalah-masalah menjadi saling penting untuk mengetahui bahwa
tergantung, subyektif, artifisial, dan kompleksitas dan tak dapat diulangnya
dinamis. Meskipun tingkat-tingkat ini suatu kebijakan akan semakin tinggi
saling tergantung, beberapa isu seiring dengan meningkatnya hirarki
memerlukan kebijakan yang strategis, isu-isu kebijakan.
sementara yang lain meminta kebijakan
operasional. Suatu kebijakan yang Tiga Kelas Masalah Kebijakan
strategis (strategic policy) adalah salah Terdapat tiga kelas masalah
satu kebijakan di mana konsekuensi dan kebijakan, yaitu: masalah yang
keputusannya secara relatif tidak bisa sederhana (well-structured), masalah
dibalikkan. Suatu isu seperti apakah AS yang agak sederhana (moderately--
harus mengirimkan pasukannya ke structured) dan masalah yang rumit (ill-
Teluk Persi, atau apakah pekerja sosial structured). Struktur dari masing-
harus diorganisir kembali, memerlukan masing kelas ini ditentukan oleh tingkat
kebijakan-kebijakan strategis karena kompleksitasnya, yaitu, derajat seberapa
konsekuensi dari keputusan-keputusan jauh suatu masalah merupakan sistem
tidak dapat dibalik ulang untuk permasalahan yang saling tergantung.
beberapa tahun. Sebaliknya, kebijakan Perbedaaan di antara masalah-masalah
operasional (operational policies) yaitu, yang sederhana, agak sederhana, dan
kebijakan di mana konsekuensi dari run-it digambarkan dengan
keputusan-keputusan secara relatif mempertimbangkan variasi di dalam
dapat dibalik ulang- tidak menimbulkan elemen-elemen mereka.
risiko dan ketidakpastian masa kini
pada tingkat yang lebih tinggi.
STRUKTUR MASALAH
ELEMEN Sederhana Agak Sederhana Rumit
Pengambilam ke- Satu atau beberapa Satu atau beberapa Banyak
putusan Tebatas Terbatas Tak terbatas
Alternatif Konsensus Konsensus Konflik
Kegunaan (nilai) Pasti atau berisiko Tidak pasti Tidak diketahui
Hasil Dapat dihitung Tak dapat dihitung Tak dapat dihitung
Probabilitas
penuh, di mana semua konsekuensi dari kejahatan yang ringan dengan tuntutan
semua alternatif kebijakan diprogram. hukuman yang juga ringan; jika
Masalah-masalah operasional yang keduanya mengaku melakukan
secara relatif lebih rendah di dalam kejahatan yang lebih serius, keduanya
instansi pemerintah memberi gambaran akan menerima pengurangan hukuman;
mengenai masalah yang sederhana. tetapi jika hanya salah seorang yang
Sebagai contoh, masalah mengganti mengaku, tertuduh yang mengaku akan
kendaraan secara relatif adalah masalah menerima hukuman percobaan,
yang sederhana yang meliputi pencarian sementara yang lain akan menerima
titik optimum pada kendaraan lama hukuman maksimum. Pilihan "optimal"
yang harus dijual untuk yang baru, bagi masing-masing tahanan, dengan
diambil ke dalam perhitungan biaya asumsi bahwa masing-masing tidak
perbaikan rata-rata bagi kendaraan lama mengetahui keputusan yang diambil
dan pembelian dan harga depriasi bagi pihak lain, adalah untuk mengaku.
kendaraan yang baru. Dengan begitu masing-masing akan
Masalah yang agak menerima keputusan lima tahun
sederhana (Moderately structured hukuman, karena keduanya
problems) adalah masalah-masalah kclihatannya berusaha untuk
yang melibatkan satu atau beberapa meminimalkan hukuman mereka.
pembuat keputusan dan sejumlah Contoh ini tidak hanya menggambarkan
alternatif yang secara relatif terbatas. kesulitan membuat pilihan ketika
Kegunaan (nilai) juga mencerminkan hasilnya tidak pasti tetapi juga
konsensus pada tuiuan-tujuan jangka memperlihatkan bahwa pilihan individu
pendek yang diurutkan secara jelas. yang "rasional" dapat memberi
Meskipun demikian, hasi1 dari kontribusi terhadap irasionalitas kolektif
alternatif-alternatif itu belum tentu dalam kelompok-kelompok kecil,
meyakinkan (deterministik) ataupun birokrasi pemerintah dan masyarakat
diperhitungkan di dalam margin secara keseluruhan.
kesalahan yang diterima (risiko); hasil- Masalah yang rumit (Ill-
hasil itu tidak meyakinkan/tidak tentu, structured problems) adalah masalah--
yang berarti bahwa probabilitas masalah yang mengikutsertakan banyak
kesalahan tidak dapat diperkirakan sama pembuat keputusan yang utilitas
sekali. Contoh dari masalah yang agak (nilai)nya tidak diketahui atau tidak
sederhana adalah simulasi atau mungkin untuk diurutkan secara
permainan kehijakan, suatu ilustrasi konsisten. Jika masalah-masalah yang
yang disebut dengan "dilema tahanan." sederhana dan agak sederhana
Dalam pernainan ini dua tahanan mencerminkan korsensus, maka
ditahan dalam ruang tahanan, sel yang karakteristik utama dari masalah--
terpusat, di mana masing-masing masalah yang rumit adalah konflik di
tahanan diinterograsi oleh penuntut, antara tujuan-tujuan yang saling
yang harus memperoleh pengakuan dari bersaing. Alternatif-alternatif
salah seorang atau kedua tahanan itu keebijakan dan hasilnya dapat juga
untuk menetapkan hukuman. Penuntut tidak diketahui, karena tidak mungkin
yang telah mempunyai cukup bukti memperkirakan risiko dan
untuk menghukum masing-masing ketidakpastian. Masalah pilihan tidak
tahanan yang melakukan kejahatan untuk menentukan hubungan-hubungan
ringan itu, mengatakan kepada setiap deterministik yang diketahui, tetapi
tahanan, jika tidak ada yang mengaku lebih untuk mendefinisikan sifat
maka mereka akan dituduh melakukan masalah. Contoh masalah yang rumit
Daftar Pustaka