Anda di halaman 1dari 4

Nama: Laurensia Sonya Pradnya Paramita

NIM: 21023000135
Prodi: S1 Akuntansi

Tugas 2 Pendidikan Kewarganegaraan


1. Negara Hukum dan HAM.
a. Berikan pengertian Hukum, Negara Hukum dan HAM, bagaimana kalau dalam
suatu negara tidak ada Hukum dan HAM atau tidak dijalankan, beri contoh
singkat?
 Hukum: undang-undang yang dibuat dan ditegakkan melalui lembaga
sosial atau pemerintah untuk mengatur perilaku masyarakat.
 Negara Hukum: sebuah negara yang penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahannya didasarkan atas hukum.
 HAM: hak yang didapatkan seseorang sejak lahir.
 Jika suatu negara tidak ada HAM dan Hukum, orang-orang akan dengan
sembarang merebutkan hak-hak orang lain dan juga akan terjadi
kekacauan karena semua orang tidak peduli akan hak yang dimiliki orang
lain. Dan dengan tidak adanya hukum dinegara itu maka keadilan juga
tidak akan terbentuk, karena tidak ada pengadilan.
 Contohnya: Tanpa hukum pula, pembangunan akan sulit dicapai, karena
hukum memiliki sifat yang mengikat dan memaksa sehinnga bisa
memaksa warga Negara melakukan kewajiban-kewajiban baik terhadap
masyarakat maupun terhadap Negara.
 Contohnya: misal dalam pemilu seorang warga tidak memiliki hak untuk
memilih karena haknya telah digunakan orang lain.

b. Indonesia meskipun negara hukum tetapi masih banyak pelanggaran hukum,


sebagai bukti penjara melebihi kapasitas, beri penjelasan dan solusinya?
 Penjelasannya: permasalahan kelebihan beban yang dialami lembaga
pemasyarakatan merupakan masalah yang sudah terjadi sejak dulu. Hal ini
tidak semata-mata terjadi akiba kurangnya infrastruktur soal kapasitas
lembaga pemasyarakatan tetapi perlu juga ditinjau faktor lain. Sebelumnya
perlu diketahui bahwa penuhnya lembaga pemasyarakatan ini tidak
semata-mata diisi oleh para narapidana yang artinya sudah mendapatkan
putusan pengadilan, tetapi juga terdapat tahanan yang masih menunggu
proses penintutan. Penuhnya lembaga pemasyarakatan ini adalah akibat
dari bebrapa penyebab. Penyebabnya adalah, faktor mudahnya seseorang
ditahan ketika disangka atau didakwa melakukan tindak pidana, prosedur
penangguhan penahanan yang belum jelas, kurangnya efektifitas jenis
pemidanaan lain selain penjara, penambahan syarat untuk mendapatkan
remisi.
 Solusi: berdasarkan masalah yang sudah ada diatas, saya ingin
memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Dalam solusi ini akan
ditegaskan kembali bahwa kepadatan lembaga pemasyarakatan
dikarenakan dua golongan yaitu terpidana dan tahanan. Saya akan
memberikan 2 solusi atas 2 golongan tersebut. Untuk tahanan: pengetatan
syarat penahan, membuat sistem penangguhan penahanan dan
mengefektifkan jenis tahanan lain. Untuk narapidana: mengurangi arus
masuk terpidana ke lembaga pemasyarakatan dengan mengefektifkan
pidana lain selain penjara seperti pidana dendan dan pidana bersyarat,
mengefektifkan pidana denda, dan revisi persyaratan untuk remisi.

c. Jelaskan tentang pelanggaran HAM berat, dan beri contoh yang terjadi dinegeri ini
kurang dari 1 tahun, apa / bagaimana sanksi internasioanal terhadap pelanggaran
HAM berat?
 Contoh: salah satu kasus yang ramai diperbincangkan adalah kebakaran di
lapas kelas 1 di tanggerang pada 8 september 2021. Sebanyak 41
narapidana meninggal dan puluhan lainnya terluka dalam kejadian ini. Dan
baru-baru ini kasus dipapua seperti berbagai peristiwa kekerasan dan
pelanggaran HAM di papua tak luput dari perhatian kita. Salah satunya
yang menarik atensi adalah baku tembak antara prajurit TNI dan kelompok
separatis teroris di distrik kiwirok pada 13 september 2021.
 Sanksi: sanksi diplomatik (sanksi ini diberikan lewat pengurangan atau
penghapusan hubungan diplomatik), sanksi ekonomi (sanski ini dilakukan
dengan mencekal perdagangan), sanksi olahraga (sanksi yang dilakukan
tidak memperbolehkan atlit atau tim suatu negara mengikuti perlombaan
dalam acara internasional), sanksi lingkungan hidup.

2. Demokrasi di Indonesia.
a. Jelaskan makna Demokrasi? Bagaimana kalau Demokrasi tanpa Demos?
 Demokrasi ialah bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya
memiliki hak yang sama untuk mengambil keputusan yang dapat
mengubah hidup mereka.
 Jika demokrasi tanpa demos akan mengalami kemunduran politik yang
begitu besar dan tidak akan ada aspirasi rakyat. Kata lain demos yang
artinya rakyat, maka dari itu jika demokrasi tanpa demos maka demokrasi
tidak akan berjalan, begitupun tidak akan ada aspirasi dan pemerintahan
akan mengalami kemunduran dan kehancuran.

b. Bagaimana perkebangan Demokrasi di Indonesia dari periode keperiode, pelajaran


pengalaman apa yang kita dapat sekarang ini dari hal tersebut?
 1945-1959: Satu bulan setelah kemerdekaan, negara kita menganut sistem
demokrasi konstitusional atau demokrasi parlementer. Pada sistem
demokrasi ini parlemen dan partai berperan penting dalam jalannya
pemerintahan negara. Pada periode ini, rakyat melakukan pemilihan umum
untuk memilih wakil rakyat dan badan konstituante di tahun 1955. Sistem
demokrasi parlementer berakhir ketika Presiden Soekarno merilis Dekret
Presiden pada 5 Juli 1959.
 1959-1965: Pada masa ini, sistem demokrasi berubah menjadi sistem
presidensial. Hal ini dilakukan karena UUD 1945 diberlakukan kembali.
Sistem presidensial ini membuat seluruh tanggung jawab pemerintahan
ditanggung oleh presiden. Saat itu MPR dan DPR baru mulai dibentuk dan
belum menggunakan pemilihan umum. Selain itu, pembentukan MPR dan
DPR ini juga sifatnya masih sementara. Di masa ini kekuasaan seolah
berada sepenuhnya di tangan presiden, karena itulah dikenal juga dengan
demokrasi terpimpin. Sayangnya sistem demokrasi terpimpin ini justru
menyebabkan berbagai masalah. Puncaknya adalah terjadinya
pemberontakan G-30-S/PKI. Setelah itu, sistem demokrasi terpimpin ini
berakhir.
 1965-1998: Pada masa ini Indonesia menganut sistem pemerintahan yang
dikenal dengan demokrasi pancasila. Apakah teman-teman tahu apa itu
demokrasi pancasila? Demokrasi pancasila adalah demokrasi
konstitusional yang mengedepankan sistem presidensial. Di masa ini,
UUD 1945 dan pancasila diterapkan untuk menciptakan kedaulatan rakyat.
Pada periode ini juga pemilihan umum untuk anggota DPR dan MPR
mulai dilaksanakan. Tepatnya pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992,
dan 1997. Sayangnya di masa orde baru ini kekuasaan yang dimiliki
presiden digunakan untuk menguasai politik. Sampai akhirnya gerakan
mahasiswa berhasil menurunkan Presiden Soeharto dari jabatannya
sebagai presiden.
 Tahun 1998- sekarang: Setelah berhentinya Soeharto dari jabatan presiden,
Indonesia mulai melakukan perbaikan di berbagai bidang, termasuk
politik. Masyarakat Indonesia sepakat untuk kembali menerapkan
demokrasi pada sistem politik yang ada. Tujuannya agar terwujudnya
kebebasan yang selanjutnya akan menciptakan kedaulatan rakyat. Di masa
ini berlangsung pemilihan umum, seperti di tahun 1999, 2004, 2009, 2014,
2019, dan selanjutnya di tahun 2024. Pemilihan presiden mulai dilakukan
secara langsung pada tahun 2004. Sedangkan pemilihan kepala daerah
dimulai pada tahun 2005.

 Pelajaran yang kita dapat: dalam sejarah NKRI yang telah lebih dari
setengah abad, perkembangan demokrasi sendiri telah mengalami pasang
surut. Hal yang bisa dipelajari adalah menghayati dan mengamalkan segala
hal yang sudah terjadi di demokrasi kita.

c. Mengapa Demokrasi itu sangat penting, apa manfaatnya dan apa hubungannya
dengan Negara Hukum, jelaskan?
 Karena sistem (demokrasi) tersebut menjamin setiap warga negara untuk
terlibat secara setara dalam kehidupan bernegara melalui hak yang
dijamin. Sedangkan sebuah negara tanpa pernan warga negara tidak dapat
disebut negara.
 Manfaat: menjamin hak-hak dasar, adanya kesetaraan setiap warga negara,
pemenuhan kebutuhan umum, pembaharuan kebijakan sosial, kebebasan
rakyat untuk menyampaikan pendapat, dsb.
 Hubungan negara hukum dan demokrasi adalah konsepsi yang saling
berkaitan karena suatu negara yang menganut sistem demokrasi tidak akan
terlepas dari hukum.
3. Bangsa Indonesia bangsa yang majemuk rawan konflik:
a. Jelaskan tentang konflik vertical dan konflik horizontal yang mungkin terjadi saat
ini di Indonesia, beri solusinya.?
 Konflik vertical: konflik yang melibatkan pihak yang kedudukannya tidak
sejajar. Contohnya, bentrok polisi dan masyarakat yang menolak digusur
atau saat demo.
 Konflik horizontal: konflik yang terjadi diantara kelompok-kelompok
sosial dimasyarakat yang kedudukannya sama. Contohnya: pertikaian antar
sesama masyarakat, konflik antara sesama organisasi, dam tawuran sesama
pelajar atau mahasiswa.
 Solusi: dilakukan konsiliasi sebagai pengendalian konflik, melalukan
mediasi, melakukan rekonsiliasi, melalukan perundingan atau kompromi
diantara pihak yang berkonflik, adanya dialog dengan pihak-pihak yangg
bertikai dengan membuat kesepakatan agar tidak terulangi konflik yang
sama. Saling menyadari diantara pihak yang berkonflik, saling memaafkan
satu sama lain, dan melalukan pendekatan pola hidup rukun
bermasyarakat.

b. Akhir akhir ini Provinsi Papua minta merdeka adanya KKB – OPM, bagaimana
pendapat anda sebagai putra putri bangsa yang cinta tanah air Indonesia, beri
argumentasi solusi yang terbaik menurut anda.?
 Menurut saya pemerintah harus terus meningkatkan kesejahteraan
masyarakat papua dan pemerintah harus terus menengakkan HAM atas
dasar apapun.
 Dan para KKB-OPM juga harus menyadari bahwa negara Indonesia
merupakan negara yang mereka tinggali saat ini dan negara inilah yang
membuat daerah papua semakin maju dan tidak tertinggal dari daerah lain
di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran akan cinta tanah air itu
harus dilakukan sejak masih kecil dan NKRI itu harus dijaga dan
dilestarikan adat dan kebudayaannya.

c. Bangsa Indonesia bangsa yang majemuk rawan konflik, apa/bagaima solusinya,


jelaskan?
 Menurut saya Indonesia merupakan sebua kesatuan dari beragam suku
bangsa yang juga memiliki perbedaan dalam bahasa, etnik, kepercayaan
dan idelogi. Perbedaan tersebut dapat mendorong terjadinya konflik,
namun sebaliknya juga dapat menjadikan persatuan dengan terwujudnya
sikap saling tolerir antar warga Indonesia. Akan, tetapi untuk mewujudkan
persatuan dengan dasar perbedaan yang ada itu, indonesia membutuhkan
nilai-nilai yang dapat mengingkatkan masyarakat menjadi satu kesatuan.
Dan harus ada nilai-nilai penting yang mengikat agar kesatuan bangsa
tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai