Anda di halaman 1dari 9

Nama: Laurensia Sonya Pradnya Paramita

NIM: 21023000135
Kelas: D Akuntansi

UTS PEND KEWARGANEGARAAN

1. Identitas Nasional Indonesia :


a. Jelaskan 5( lima) Identitas Nasional Indonesia ( bukan hanya disebut saja )?.
 Bahasa Indonesia, Bahasa Nasional ialah Bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia menjadi bahasa nasional atau bahasa persatuan. Bahasa Indonesia
berasal dari bahasa Melayu Riau. Seiringnya waktu bahasa ini selalu
berkembang dan mengalami perubahaan. Bahasa Indonesia sejak awal sumph
pemudah 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Indonesia merupakan sebuah
usulan dari Muhammad Yamin.
 Bendera Negara Indonesia, ialah Sang Merah Putih. Pasal 35 UUD 1945
berbunyi “ Lambang Negara ialah Sang Merah Putih”. Warna merah memiliki
arti berani dan putih memiliki arti suci. Lambing merah putih ini sudah tidak
asing lagi sejak masa kerajaan. Tidak hanya dipakai oleh kerajaan Majapahit
saja, kerajaan Kediri juga memakai panji merah putih sebagai lambing
kebesarannya. Bendera merah putih pertama digunakan pada waktu sumpah
pemuda 28 Oktober 1928.
 Lambang Negara, ialah Garuda Pancasila. Pasal 36A UUD 1945 berbunyi
“Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal
Ika”. Garuda pancasila dan semboyan Bhineka Tunggal Ika dipilih menjadi
lambang negara dan semboyan negara.
Burung Garuda yang dikenal dari mitologi kuno merupakan kendaraan
wishnu. Burung Garuda menggambarkan bahwa Indonesia merupakan bangsa
yang besar dan kuat.
 Semboyan Bangsa Indonesia. Semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki arti
“berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Semboyan negara ini merupakan kutipan
dari Kitab Sutasoma dari Mpu Tantular. Semboyan ini dipilih untuk
menggambarkan persatuan Negara Indonesia yang memiliki keberagaman
suku,ras,agama,budaya dan bahasa.

b. Mengapa Identitas Nasional kita dapat diklaim negara lain,sebutkan apa saja dan
bagaimana solusinya, jelaskan ?.
 Karena, diklaimnya budaya-budaya tersebut ialah perkembangan teknologi
yang pesat yang menyebabkan menurunnya kesadaran masyarakat termasuk
generasi muda akan budaya-budaya tersebut yang mungkin saja dianggap
kolot dan membosankan. Selain itu, generasi muda Indonesia menganggap
budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui perkembangan teknologi yang
pesat dianggap menarik dan lebih menyenangkan dibandingkan budaya
Indonesia yang tidak praktis dan membosankan.
 Budaya yang diklaim negara lain adalah rendang,reog ponorogo,tarian kuda
lumping, alat music gamelan dan masih banyak lagi yang diklaim oleh
Malaysia.
 Pemerintah harus segera mendaftarkan budaya asli Indonesia kepada Unesco,
sehingga tidak ada lagi klaim-klaim atas budaya kita oleh pihak lain.

c. Jelaskan identitas suku Badui, Dayak, Batak ,Jawa,dan Ambon?


Suku Badui:
Suku Badui dalam merupakan suku asli Sunda Banten
Sebagian besar anggota masyarakat memeluk agama islam dengan
semangat religius yang sangat tinggi, dan pemeluk agama lain dapat
hidup berdampingan dengan damai. Khas budaya yang dimiliki seperti
pencak silat,tari topeng,debus,rudad, dan sebagainya.
Bahasa yang digunakan ialah Bahasa Sunda Modern
Senjata tradisional adalah golok
Pakaian adat baju koko dengan leher yang tertutup
Alat music angklung buhun,panting bambu, rempak beduk

Suku Batak
Suku Batak merupakan suku bangsa dengan populasi terbesar ketiga di
Indonesia yakni sebanyak 3,6%. Suku ini berasal umumnya tinggal di
Sumatera Utara.Suku Batak memiliki sub suku yakni Suku Batak
Mandailing, Batak Toba, Batak Tapanuli, Batak Angkola Karo, dan
lain-lain.Ciri khas Suku Batak adalah amat menjunjung tinggi nama
keluarga atau marga. Ini akan menjadi penanda asal silsilah
keluarga.Bahasa yang digunakan sub suku juga berbeda. Misalnya
bahasa Batak Toba akan berbeda dengan Batak Karo.
Suku Jawa
Populasi suku bangsa terbesar di Indonesia ditempati Suku Jawa.
Jumlahnya sekitar 40,2% dari penduduk Indonesia.Suku Jawa ini
merupakan gabungan dari Suku Jawa, Osing, Tengger, Samin,
Bawean/Boyan, Naga, Nagaring dan suku-suku lainnya di Provinsi
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DI Yogyakarta.Etnis terbesar ini punya
ciri khas budaya seperti pertunjukan wayang kulit, senjata tradisional
keris, dan musik tradisional yang dihasilkan gamelan.
Suku Ambon
Suku Ambon mendiami Provinsi Maluku. Suku ini dikenal aktif
melaut karena kondisi geografis di wilayah Maluku berupa
kepulauan.Ciri khas Suku Ambon adalah penggunaan alat musik tifa.
Tifa mirip dengan gendang yang dimainkan dengan cara dipukul.

2. Negara bangsa dan konstitusi :


a. Jelaskan pengertian Negara, Bangsa dan Konstitusi ?.Apa beda Konstitusi dan UUD ?
Negara : menurut KBBI negara adalah sebuah organisasi yang berada pada
suatu wilayah dan memiliki kekuasaan tertinggi secara sah serta ditaati oleh
masyarakat didalamnya.
Bangsa: menurut KBBI bangsa didefinisikan sebagai kelompok masyarakat
yang memiliki kesamaan asal keturunan,adat, bahasa, serta sejarahnya dan
memiliki pemerintahan sendiri.
Konstitusi: asas-asas dasar serta hukum suatu bangsa, negara atau kelompok
sosial.
Perbedaan UUD dan Konstitusi:
 UUD hanya memuat peraturan tertulis, sedangkan konstitusi
memuat peraturan tertulis dan lisan
 UUD adalah peraturan yang menjadi dasar peraturan, sedangkan
konstitusi adalah semua ketentuan, peraturan dan undang-undang.
b. UUD 45 pernah diamandemen, apa saja dan bagian mana saja yang diamandemen,
mengapa diamandemen,jelaskan ?.
a. Hasil Amandemen UUD 1945 yakni sebagai berikut:

1. Amandemen UUD 1945 yang pertama


Amandemen UUD 1945 yang pertama dilaksanakan pada Sidang Umum MPR 1999
tanggal 14-21 Oktober 1999.Hasil Amandemen UUD 1945 yang pertama meliputi 9 pasal
dan 16 ayat sebagai berikut:
- Pasal 5 Ayat 1: Hak presiden untuk mengajukan RUU kepada DPR
- Pasal 7: Pembatasan masa jabatan presiden dan wakil presiden
- Pasal 9 Ayat 1 dan 2: Sumpah presiden dan wakil presiden
- Pasal 13 Ayat 2 dan 3: Pengangkatan dan penempatan duta
- Pasal 14 Ayat 1: Pemberian grasi dan rehabilitasi
- Pasal 14 Ayat 2: Pemberian amnesti dan abolisi
- Pasal 15: Pemberian gelar, tanda jasa, dan kehormatan lain
- Pasal 17 Ayat 2 dan 3: Pengangkatan menteri
- Pasal 20 Ayat 1-4: Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
- Pasal 21: Hak DPR untuk mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU)

2. Amandemen UUD 1945 yang kedua


Amandemen UUD 1945 yang kedua dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR 2000
tanggal 7-18 Agustus 2000. Perubahan kedua UUD 1945 ditetapkan pada 18 Agustus
2000.Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 27 Pasal dalam 7 Bab sebagai
berikut:
- Bab VI mengenai Pemerintah Daerah
- Bab VII mengenai Dewan Perwakilan Daerah
- Bab IXA mengenai Wilayah Negara
- Bab X mengenai Warga Negara dan Penduduk
- Bab XA mengenai Hak Asasi Manusia
- Bab XII mengenai Pertahanan dan Keamanan
- Bab XV mengenai Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan

3. Amandemen UUD 1945 yang ketiga


Amandemen UUD 1945 yang ketiga dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR 2001
tanggal 1-9 November 2001. Perubahan ketiga terhadap UUD 1945 ditetapkan tanggal 9
November 2001.

Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 23 Pasal dalam 7 Bab sebagai
berikut:
- Bab I mengenai Bentuk dan Kedaulatan
- Bab II mengenai MPR
- Bab III mengenai Kekuasaan Pemerintahan Negara
- Bab V mengenai Kementerian Negara
- Bab VIIA mengenai DPR
- Bab VIIB mengenai Pemilihan Umum
- Bab VIIIA mengenai BPK

4. Amandemen UUD 1945 yang keempat


Amandemen UUD 1945 yang keempat dilaksanakan pada Sidang Tahunan MPR 2001
tanggal 1-11 Agustus 2002.
Hasil Amandemen UUD 1945 yang kedua meliputi 19 Pasal yang terdiri atas 31 butir
ketentuan serta 1 butir yang dihapuskan. Hasil Amandemen UUD 1945 yang keempat
menetapkan:
- UUD 1945 sebagaimana telah diubah dengan perubahan pertama, kedua, ketiga, dan
keempat adalah UUD 1945 yang pada tanggal 18 Agustus 1945 dan diberlakukan
kembali dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
- Perubahan tersebut diputuskan dalam rapat paripurna MPR RI ke-9 tanggal 18 Agustus
2000 Sidang Tahunan MPR RI dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
- Bab IV tentang "Dewan Pertimbangan Agung" dihapuskan dan pengubahan substansi
pasal 16 serta penempatannya ke dalam Bab III tentang "Kekuasaan Pemerintahan
Negara"

Tujuan Amandemen 1945 adalah untuk memperjelas hukum-hukum yang ada di


dalamnya, serta membentuk suatu hukum yang belum dijelaskan guna penyempurnaan
UUD 1945.Amandemen UUD 1945 diadakan oleh MPR sejak tahun 1999 sebanyak
empat kali.
b. Mayoritas warga juga lebih setuju bahwa pergantian kepemimpinan nasional melalui
Pemilu 2024 harus tetap diselenggarakan meski masih dalam kondisi pandemi ketimbang
harus ditunda karena alasan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi
Survei itu digelar pada 25 Februari-1 Maret 2022. Survei dilakukan dengan wawancarai
melalui hubungan telepon terhadap 1.197 responden.
Hasil sigi yang sama juga menunjukkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja presiden
tidak berkorelasi dengan tingkat penolakan atau tingkat penerimaan terhadap
perpanjangan masa jabatan presiden.

Menurut Djayadi, sebanyak 66,3 persen responden merasa cukup atau sangat puas
dengan hasil kinerja Presiden Jokowi dan 29,9 persen kurang atau tidak puas sama sekali.
Namun, baik yang puas maupun tidak puas mayoritas menyatakan tidak setuju jika
jabatan presiden diperpanjang. Menurut survei itu, dari 1.197 responden hanya 48 persen
yang pernah mendengar soal wacara perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi hingga
2027.

Mereka pun menanyakan dua pendapat bertentangan kepada para responden tersebut.
Pendapat pertama adalah Presiden Jokowi diperpanjang masa jabatannya hingga 2027
tanpa pemilihan umum karena ketiga pandemi COVID yang belum berakhir, pemulihan
ekonomi dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Pendapat kedua adalah Presiden
Jokowi tetap harus mengakhiri jabatannya pada 2024 sesuai konstitusi.

Hasilnya, hanya sekitar 20,3 - 24,1 persen yang menyatakan setuju dengan pendapat
pertama sementara 68,1 - 70,7 persen responden setuju dengan pendapat kedua.
Jadi, mereka yang puas maupun tidak puas dengan kinerja presiden sama sikapnya, yaitu
menolak perpanjangan masa jabatan presiden hingga tahun 2027

Ide penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi digaungkan
oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Pria yang akrab
disapa Cak Imin mengklaim bahwa hal itu merupakan keinginan rakyat berdasarkan
analisa percakapan di media sosial.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ikut menyuarakan isu perpanjangan masa
jabatan Jokowi. Hal itu, menurut Airlangga merupakan aspirasi rakyat setelah dia
bertemu para petani sawit di Kabupaten Siak, Riau.Ketua Umum Partai Amanat
Nasional, Zulkifli Hasan, juga menyuarakan penundaan pemilu 2024. Dia melontarkan
lima alasan yang membuat pemilu harus diundur.

Namun ide penundaan pemilu ini mendapatkan tentangan mulai dari para akademisi,
masyarakat sipil, hingga para politikus di Senayan. PDIP, Partai Nasional Demokrat,
Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtara dan Partai Demokrat sudah
menyatakan menolak ide itu. Presiden Jokowi sendiri belum bersuara secara langsung
soal ini.

3. Demokrasi di Indonesia :
a. Jelaskan yang anda ketahui tentang prinsip, konsep dasar, tujuan demokrasi?
bagaimana Demokrasi di Indonesia realita pelaksanaannya zaman Presiden Jokowi
saat ini?.
b. Bangsa Indonesia pernah mengalami masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi
Terpimpin, kapan,zaman Presiden siapa ,bagaaimana pelaksanaannya ?
JAWAB :
a. Prinsip demokrasi sebagai berikut:
 Perlindungan terhadap hak asasi manusia
 Pengambilan keputusan atas dasar musyawarah
 Peradilan yang merdeka berarti badan peradilan (kehakiman) merupakan badan yang
merdeka, artinya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan kekuasaan lain contoh
Presiden, BPK, DPR, DPA atau lainnya
 adanya partai politik dan organisasi sosial politik karena berfungsi untuk menyalurkan
aspirasi rakyat
 Pelaksanaan Pemilihan Umum
 Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR (pasal 1 ayat 2
UUD 1945)
 Keseimbangan antara hak dan kewajiban
 Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan YME, diri
sendiri, masyarakat, dan negara ataupun orang lain
 Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
 Pemerintahan berdasarkan hukum, dalam penjelasan UUD 1945 dikatakan[3]:
a. Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan
belaka (machtstaat) b. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas) c. Kekuasaan yang tertinggi berada di
tangan MPR.

Konsep dasar
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat tanpa
oposisi dalam doktrin Manipol USDEK disebut pula sebagai demokrasi terpimpin
merupakan demokrasi yang berada dibawah komando Pemimpin Besar Revolusi
kemudian dalam doktrin repelita yang berada dibawah pimpinan komando Bapak
Pembangunan arah rencana pembangunan daripada suara terbanyak dalam setiap usaha
pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, terutama dalam lembaga-lembaga
negara.

Tujuan demokrasi
adalah memberi kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Negara yang menganut
sistem pemerintahan demokrasi, di mana rakyat bebas memberikan pendapat dan
menyuarakan aspirasinya. Bagi negara demokrasi, hal ini menjadi hal yang fundamental.
Realita demokrasi saat ini
Dua puluh satu tahun setelah reformasi, peneliti politik Edward Aspinall dan Marcus
Mietzner dari Australian National University di Canberra, Australia, mengatakan
demokrasi Indonesia berada pada titik terendahnya.Salah satu penyebab kemunduran
terbesar demokrasi Indonesia adalah kepemimpinan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Minggu lalu, Jokowi menyuarakan komitmennya dalam menjaga demokrasi. Tapi pada
kenyataannya, banyak kebijakan serta tindakan pemerintah yang represif dan anti-
demokrasi dihasilkan di bawah kepemimpinannya.

Diantaranya adalah keputusan Jokowi untuk mendukung pengesahan revisi Undang-


Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) dan Rancangan Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (RKUHP) walau ditentang banyak pihak.Sikap aparat keamanan
dalam mengamankan aksi demonstrasi di berbagai kota yang menolak revisi UU KPK
dan RKUHP juga diwarnai tindakan represif anti-demokrasi.

Dua mahasiswa tewas setelah bentrok dengan polisi di Kendari, Sulawesi Tenggara;
puluhan mahasiswa ditangkapi; aktivis ditahan; dan bahkan pemerintah akan memberi
sanksi universitas yang mahasiswanya terlibat unjuk rasa.Ini adalah rentetan dari
beberapa kebijakan yang muncul pada era kepemimpinan Jokowi, yang telah mengikis
demokrasi di Indonesia.

Sinyal-sinyal anti-demokrasi dari Jokowi sebenarnya sudah muncul jauh sebelum


peristiwa di atas. Tanda-tanda ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak,
terlebih masyarakat sipil untuk mawas diri terus menjaga demokrasi.

b. Era Demokrasi Liberal (1950–1959) yang dikenal pula dengan Era Demokrasi
Parlementer adalah era ketika Presiden Soekarno memerintah menggunakan konstitusi
Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia 1950. Kekacauan politik yang ada
pada masa demokrasi liberal membuat, kabinet telah mengalami jatuh bangun, karena
munculnya mosi tidak percaya dari partai relawan. Sehingga banyak terjadi perdebatan
dalam konstituante, yang sering menimbulkan suatu konflik berkepanjangan, yang
menghambat upaya pembangunan.

Pelaksanaan pemerintahan pada masa demokrasi liberal Indonesia berlangsung pada


tahun 1950 hingga 1959. Setelah kembali menjadi negara kesatuan, keadaan politik
Indonesia menganut sistem demokrasi liberal, dengan pemerintahan
parlementer.Penetapan dasar negara merupakan masalah utama yang dihadapi
konstituante. Atas kondisi tersebut, kemudian pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
mengeluarkan sebuah dekrit.Dekrit Presiden yang dilekuarkan pada 5 Juli 1959,
mengungkapkan bahwa tidak diberlakukannya lagi UUDS tahun 1950, maka secara
otomatis sistem pemerintahan demokrasi liberal berakhir di Indonesia.Berakhirnya masa
ini merupakan awal mula sistem Presidensil, dengan demokrasi terpimpin ala Soekarno.
Diberlakukannya pemerintahan demokrasi terpimpin bertujuan untuk menata kembali
kehidupan politik di Indonesia, setelah keadaan pemerintahan yang tidak stabil pada saat
demokrasi liberal.

Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin diawali sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden


tanggal 5 Juli 1959 Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi yang seluruh
keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin negara, kala itu Presiden Soekarno.

Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin - Dengan dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli


1959, maka kehidupan berbangsa dan bernegara diatur berdasarkan UUD 1945. UUD
1945 kembali dilaksanakan dengan langkah menuju suatu bentuk pemerintahan yang
diamankan Demokrasi Terpimpin. Demokrasi terpimpin dalam UUD 1945 merupakan
pemerintahan rakyat yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya pengertian terpimpin dalam demokrasi
ditafsirkan sebagai terpimpin oleh presiden.Sistem Politik Demokrasi TerpimpinDengan
berlakunya UUD 1945 dan Demokrasi Terpimpin, Presiden Soekarno langsung
memimpir pemerintahan dan segera mengambil kebijakan-kebijakan sebagai berikut:
Menyusun Kabinet Kerja. Kabinet Kerja I dipimpin oleh Presiden Soekarno dengan
mengangkat Ir. Djuanda sebagai menter pertama. Anggota Kabinet Kerja I dilantik pada
tanggal 19 Juli 1959 dengan program kerjanya yang dikenal dengan Tri Program Kabinet
Kerja, yang meliputi masalah sandang dan pangan. serta keamanan dan pengambilan
Irian Barat. program ini dijalankan bersama dengan program yang diuraikan Presiden
pada tanggal 17Agustus 1959 yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita yang
selanjutnya dikenal sebagai Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol). Pidato ini
oleh DPAS diusulkan menjadi Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan pada
akhimya ditetapkan dalam Tap MPRS No. I/MPRS/1960 yang berintikan USDEK yaitu
UUD 1945, sosialis Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin dan Kepribadian
Indonesia.Menyusun Lembaga-lembaga Negara. Pada tanggal 22 Juli 1959 keluar
penetapan Presiden No. 1 tahun 1959 yang menetapkan bahwa sebelum terbentuk DPR
berdasarkan UUD 1945, maka DPR yang telah C bentuk berdasarkan Ulu no. 37 tahun
1953 menjalankan tugasnya sebagai DPR. Tetapi penolakan DPR terhadap RAPBN tahun
1960 mengakibatkan Presiden membubarkan lembaga tersebut berdasarkan penetapan
Presiden No. 3 Tahun 1960, tanggal 5 Maret 1960. Pada tanggal 24 Juni 1960 DPR
diganti dengan DPR GR yang anggotanya berasal dari tiga partai besar (PNI, NU, PKI).
Ketiga partai ini dianggap telah mewakili semua golongan seperti nasional, agama dan
Komunis yang sesuai dengan konsep Nasakom. DPAS dipimpin oleh Presiden dan
Roeslan Abdul Gani sebagai wakil ketuanya. Pelantikan wakil ketua DPAS dilaksanakan
pada tanggal 15 Agustus 1959 di istana negara bersama dengan Hamengkubuwono
pelantikan Mr. Moh. Yamin sebagai ketua Dewan Perancang Nasional (Depernas) dan
Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Ketua Badan Pengawas Kegiatan aparatur
Negara. MPRS dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 yang
diketahui oleh Chaerul Shaleh, dan pada tanggal 10 November - 7 Desember 1960
mengadakan Sidang Umum pertama di Bandung, menghasilkan dua ketetapan, yaitu
sebagai berikut : 1) Tap MPRS No. 1/MPRS/1960 tentang menifesto politik sebagai garis
besar haluan negara. 2) Tap MPRS No. 11/MPRS/1960 tentang pembangunan nasional
semesta berencana 1961 -1969. Disamping dua ketetapan di atas MPRS juga mengangkat
Presiden Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi.

Anda mungkin juga menyukai