Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT selalu kita panjatkan, atas izinnya kami dapat menyelesaikanmakalah PKN
mengenai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari masa ke masa.Penyusunan makalah ini
bermaksud untuk memenuhi salah satu tugas PKN yang diberikanoleh Bapak guru . Makalah ini
ditulis berdasarkan informasi dari media massa, buku, dan hallain yang berhubungan dengan
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dari masa ke masa..Kami juga menyadari bahwa penulisan
ini tidak akan selesai tanpa ada dukungan dari pihaklain. Untuk itu sudah seharusnya kami
mengucapkan rasa terimakasih yang sangat besarkepada semua pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini. Semoga AllahSWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa
dan bantuan yang telah diberikankepada kami. Kami juga menyadari bahwa banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak, dengan kritikdan saran yang membangun, demi kesempurnaan penulisan makalah

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis, suku,agama,
budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia dikenal sebagaimasyarakat
multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar belakang budaya(cultural background)
Beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola
secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas menghasilkanenergi hebat. Sebaliknya, bila tidak
dikelola secara benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.

Perbedaan yang terdapat di Indonesia ini merupakan sebuah warisan yang diberikan kepadakita
semua sebagai warga negara Indonesia. Perbedaan yang meliputi banyak hal ini bukanmenjadi
masalah bagi kita untuk tetap menghargai, bertoleransi, dan menjaga kesatuan serta persatuan
bangsa kita. Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sudah menjadi kewajibankita sebagai warga
negara untuk menjaga, melindungi, dan mempertahankannya.

Kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa mengalami perubahan- perubahan
yang signifikan. Di Indonesia terjadi beberapa masa yang berbeda, yaitu masaRevolusi, Republik
Indonesia Serikat, Liberal, Terpimpin, Orde Baru, dan masa Reformasi.Tentunya perubahan masa
yang sering terjadi dapat berakibat kepada kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

B.Rumusan Masalah

1.Apa pengertian persatuan dan kesatuan bangsa?

2.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi?

3.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Republik IndonesiaSerikat?

4.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Liberal?
5.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi Terpimpin?

6.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru?

7.Bagaimana kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Reformasi?

C.TUJUAN

1.Untuk mengetahui pengertian dari persatuan dan kesatuan bangsa

2.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Revolusi

3.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa RepublikIndonesia Serikat

4.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa DemokrasiLiberal

5.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Demokrasi

Terpimpin

6.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa Orde Baru

7.Untuk mengetahui kondisi persatuan dan kesatuan bangsa pada masa reformasi

BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti lebih luasnyayaitu
berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai kalangan,ras,budaya, dan adatistiadat dalam
masyarakat yang bersatu dengan serasi.

Persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini,masing-
masing suku bangsa merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciritertentu yang bersatu.
Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa tetapmemiliki ciri-ciri dan adat
istiadat semula.

lebih besar dari sekedar satu suku bangsa sayang bersangkutan karena dapat mengatas namakan
bangsa secara keseluruhan. Misalnyasuku Bugis atau suku Batak dapat menyebutkan dirinya bangsa
Indonesia, yang memiliki ciri jauh lebih luas dan Komplek dari pada suku Bugis atau Batak itu
sendiri.Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu persatuan
dan kesatuan sangat erat hubungannya

Kesatuan bangsa Indonesia berarti satu bangsa Indonesia dalam satu jiwa bangsa seperti
yangdiputuskan dalam kongres Pemuda pada tahun 1928 dalam keadaan utuh dan tidak
bolehkurang, baik sebagai subyek maupun obyek dalam penyelenggaraan kehidupan
nasional.Sedangkan kesatuan wilayah Indonesia berarti satu wilayah Indonesia dari Sabang
sampaiMerauke yang terdiri dari daratan, perairan dan dirgantara diatasnya seperti yang
dinyatakandalam deklarasi Juanda 1957, dalam keadaan utuh dan tidak boleh kurang atau retak.

B.Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan(18 Agustus 1945-27
Desember 1949)

– Pembentukan komite nasional Indonesia pusat

Diresmikan pada 29 Agustus 1945 yang diketuai oleh Kasman Singodimedjo. Jumlah anggotanya
137 orang yang berasal dari golongan muda dan tua. Ketetapan mengenai KNIP:

– Semua lembaga yang dibentuk di Indonesia pusatnya di Jakarta.

– Penjelmaan dari kedaulatan tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia untukmenyelenggarakan


kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.

– Pernyataan dari rakyat Indonesia untuk hidup aman sebagai bangsa yang merdeka,
persatuan kebangsaan yang erat, menjaga keselamatan umum, dan membantu para
pemimpin dalam menyelenggarakan cita-cita bangsa Indonesia.

Kabinet PertamaSesuai dengan ketentuan UUD NRI 1945 ditetapkan pada tanggal 2 September
1945 susunankabinet pertama sebagai berikut :

1. Menteri Dalam Negeri : R.A.A. Wiranata Kusumah


2. Menteri Luar Negeri : Mr. Achmad Soebardjo
3. Menteri Keuangan : Mr. A.A. Maramis
4. Menteri Kehakiman : Prof.Mr.Dr. Soepomo
5. Menteri Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokroadisurjo
6. Menteri Keamanan Rakyat : Soeprijadi
7. Menteri Kesehatan : Dr. Boentaran Martoatmodjo
8. Menteri Pengajaran : Ki Hajar Dewantoro
9. Menteri Penerangan : Mr. Amir Sjarifudin
10. Menteri Sosial : Mr. Iwa Koesoema Soemantri
11. Menteri Pekerjaan Umum : Abikusno Tjokrosujoso
12. Menteri Perhubungan a.i. : Abikusno Tjokrosujoso
13. Menteri Negara : Wachid Hasjim
14. Menteri Negara : Dr.M. Amir
15. Menteri Negara : Mr.R.M. Sartono
16. Menteri Negara : R. Otto

– Maklumat Pemerintah
– Maklumat 5 Oktober 1945

Pemerintah mengeluarkan maklumat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR)yang


dibentuk dari hasil peningkatan fungsi BKR dengan tujuan mengatasi situasi Indonesia yang
mulai tidak aman karena kedatangan kembali tentara sekutu ke Indonesia

– Maklumat 3 November 1945

Mengenai pembentukan partai politik. Memberi kesempatan kepada rakyat seluas-luasnya


untuk mendirikan partai-partai politik

– Maklumat 14 November 1945-

Tanggung jawab pemerintahan ada ditangan para menteri. Presiden tidak lagi berfungsi
sebagai kepala pemerintah, melainkan hanya sebagai kepala negara, jabatan kepala negara
dijabat oleh perdana menteri.

– Pemberontakan

PKI Madiun 1945

Dipimpin oleh Muso dan Amir Syarifuddin. PKI melakukan kekerasan fisik terhadap pejabat, tokoh,
dan warga anti PKI. Akhirnya pemberontakan ini dapat ditumpas olehsatuan TNI operasi militer yang
dipimpin oleh Kolonel Gatot Subroto dan KolonelSungkono. Muso dan Amir Syarifuddin kemudian
berhasil ditembak mati.

– Pemberontakan

DI/TII Jabar & Jateng

Berawal dari gagasan Kartosuwiryo untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII) pada 4 Agustus
1949 di Jabar. TNI melakukan operasi militer diberbagai daerah yang dinilai menjadi pusat gerakan
ini.

Jabar : Operasi Pagar Betis dan Operasi Baratayuda. Berhasil ditumpas ketikaKartosuwiryo ditangkap
tanggal 4 Juni 1962 di Majalaya, Jabar. Jateng : pada 23 Agustus 1962 Amir Fatah memproklamasikan
berdirinya gerakan Darul Islam dan bermaksud mendirikan Negara Islam Indonesia. Gerakan ini
berhasil dilumpuhkan pada tahun 1952.
C. Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Republik IndonesiaSerikat (27 Desember 1949 - 17
Agustus 1950)

a.Republik Indonesia Serikat (RIS)

Sejak 27 Desember 1949, berdasarkan perjanjian Konferensi Meja Bundar, NegaraKesatuan


Republik Indonesia berubah bentuk menjadi negara serikat (RIS). Penyelenggaraannegara pun
didasarkan pada Konstitusi RIS 1949. Pasal 1 ayat (1) Konstitusi RIS disebutkan bahwa Republik
Indonesia yang serikat, merdeka, dan berdaulat yaitu, negara hokum yangdemokrasi dan berbentuk
federal. Presiden adalah kepala negara. Tidak ada wakil presiden.Presiden berhalangan, perdana
mentri yang akan mengambil alih. Tanggung jawab pemerintahan sepenuhnya di perdana mentri
dan para mentri kabinet.

Saat itu, Soekarno menjadi presiden RIS, dan Moh. Hatta menjadi perdana mentriRIS. Sistem yang
berlaku yaitu, sistem parlementer. Di sistem ini, kabinet bertanggung jawab kepada parlemen,
apabila pertanggungjawaban tidak diterima parlemen, kabinet harusmengundurkan diri atau
membubarkan diri.

Enam lemabaga Konstitusi RIS:

1.Presiden

,2.Dewan Mentri

,3.Senat

,4.Dewan Perwakilan Rakyat

,5.Mahkamah Agung,

6.Dewan Pengawas Keuangan

Sistem ini tidak dilandasi konsepsi yang kuat dan dilatarbelakangi politikmelemahkan dan memecah
belah Indonesia yang telah merdeka pada 17 Agustus 1945.Sistem ini pada masa RIS hanya bertahan
selama kurang lebih delapan bulan. RIS bubardikarenakan desakan rakyat, pada tanggal 17 Agustus
1950. Indonesia kembali menjadinegara kesatuan.

b.Pemberontakan

Pada zaman RIS, banyak terjadi pemberontakan yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Antara lain sebagai berikut:

1.Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)APRA dipimpin oleh Raymond Westerling,
seorang bekas tentara het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger (KNIL), yang berarti Tentara
Kerajaan Hindia Belanda.Tujuannya untuk mempertahankan negara-negara federal dan memintah
pemerintahmengakui APRA sebagai tentara pemerintah. Pada tanggal 23 Januari 1950, Westerling
dansekitar 800 pasukan APRA menyerang Kota Bandung dan TNI sekitar. Jumlah anggota TNIyang
tewas tercatat 94 orang. Pemberontakan APRA berhasil ditumpahkan TNI. Westerling pun berhasil
kabur ke Singapura.
2.Pemberontakan Andi AzizPada 5 April 1950 di Makassar, terjadi pemberontakan KNIL dibawah
pimpinanKapten Andi Aziz, mantan perwira tinggi KNIL. Penyebabnya adalah penolakan
masuknyapasukan APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) berasal dari TNI
SulawesiSelatan. Gerakan ini diawali dengan APRIS/KNIL sering melakukan provokasi dan
konflikdengan pasukan APRIS/TNI. 5 Agustus 1950 terjadi pertempuran dan APRIS/KNIL
berhasildikalahkan oleh APRIS/TNI.

3.Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)

Gerakan ini merupakan gerakan separatis yang menolak integrase dan inginmembetuk negara yang
lepas dari Negara Indonesia Timur (NIT) dan NKRI. Dipimpin olehDr. Soumokil dan memiliki basis di
Ambon. RMS menganggap kemerdekaan Indonesiaadalah hadiah dari Jepang. RMS menolak
kedatangan APRIS/TNI ke wilayah Maluku yang bertujuan melucuti senjata bekas KNIL yang masih
ada di Maluku. Ambon berhasil dikuasaiAPRIS/TNI karena mereka langsung melakukan operasi
penumpasan. Ambon dikepungdengan bantuan angkatan udara dan serangan dari laut. APRIS/TNI
juga berhasil merebutBenteng Nieuwe Victoria.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia dari masa ke masa memiliki banyak perbedaan. Dari kondisi suku, ras, danagama serta
masa kepemimpinan memiliki ciri khas tersendiri yang dapat membentukIndonesia yang satu.
Meskipun banyak perbedaan, Indonesia tetap dapat mempertahankan persatuan dan kesatuannya,
dapat memberantas masalah yang akan mempecahbelahkan persatuan dan kesatuan di Indonesia,
sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia masih tetapterjaga hingga saat ini.

B.Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebihfokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yanglebih banyak yang
tentunya dapat dipertanggungjawabkan.Untuk saran bias berisi kritik atau saran terhadap penulisan
juga bisa untuk menanggapiterhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan

Anda mungkin juga menyukai