Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH LAHIRNYA NEGARA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN

KETATANEGARAAN INDONESIA

DOSEN PEMBIMBING

Elwidarifa Marwenny S.H,M.H

DISUSUN OLEH

Kelompok 1

1. Nia Alfitrianti (21150025)


2. Nisa Riska Wahyu (21150014)
3. Liza Puspita (21150006)
4. Annisa Farhana (21150010)
5. Delvi Yusril (21150002)
6. Muhammad Dzaky Riyadhi (21150019)
7. Gema Dwi Arnepri (18150009)

UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS

ILMU HUKUM

2022/2023
SEJARAH LAHIRNYA NEGARA INDONESIA SERTA PERKEMBANGAN
KETATANEGARAAN INDONESIA

1.Sejarah Lahirnya Negara Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan sebuah negara di Asia Tenggara
yang berada di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia serta dilintasi garis
khatulistiwa.NKRI merupakan negara berkepulauan terbesar di dunia dan menjadi negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia serta negara yang berpenduduk Muslim terbesar di
dunia. Beribukota Jakarta, Indonesia berbatasan darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan dan
Pulau Sebatik, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau
Timor.Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7, yaitu ketika
berdirinya Kerajaan Sriwijaya, sebuah kemaharajaan Hindu-Buddha dengan pusatnya di
Palembang.

Kerajaan Sriwijaya ini menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok, India,
hingga bangsa Arab.Kerajaan-kerajaan beragama Hindu dan Buddha mulai berkembang pada
awal abad ke-4 sampai abad ke-13 Masehi, disusul para pedagang dan ulama dari jazirah Arab
yang membawa agama Islam sekitar abad ke-8 sampai abad ke-16.Selain itu, kehadiran bangsa
Eropa pada akhir abad ke-15 yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-
rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra juga turut mempengaruhi terbentuknya
Indonesia.Selama berada di bawah penjajahan Belanda selama hampir 3 abad, Indonesia yang
kala itu bernama Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II,
tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945.

Berdirinya NKRI diawali dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945 oleh para pendiri bangsa.Negara Indonesia menjadikan wilayahnya yang terdiri dari
bermacam adat, suku, keyakinaan dan budaya itu sebagai tujuan dasar menjadi bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulatan, adil, dan makmur.Indonesia menetapkan bentuk negaranya
berupa kesatuan dengan bentuk republik, sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 1
Ayat 1 yang berbunyi, “Negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk
republik”.Pemerintahan berbentuk republik ini dapat tercermin dari terselenggarakannya prinsip
kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara demokratis, yang dibentuk melalui pemilihan umum
(Pemilu).Sebagaimana yang terkandung dalam UUD 1945 pasal 1 ayat (2) berbunyi,
”Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar”.

Lahirnya NKRI tidak lepas dari adanya nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bangsa Indonesia, yang secara jelas dapat dipahami dari dasar negara Pancasila dan konstitusi
negara, UUD 1945.Berikut makna NKRI yang merupakan wujud proklamasi kemerdekaan
dengan bangsanya yang majemuk:
• Keutuhan wilayah yang meliputi seluruh pulau dengan segenap tanah air dan udara yang
terbentang dari Sabang hingga Merauke.

• Keutuhan khasanah budaya yang meliputi adat istiadat, karya cipta dan hasil pemikiran.

• Bangsa Indonesia dan suku-suku di seluruh wilayah NKRI.

• Keutuhan Sumber Daya Alam (SDA) yang meliputi seluruh kekayaan alam berupa barang
tambang, flora dan fauna.

• Keutuhan penduduk atau Sumber Daya Manusia (SDM) yang meliputi orangnya, status,
keselamatan dan kesejahteraannya.

Sementara itu, manfaat yang dapat dirasakan dalam kehidupan bernegara dengan adanya
persatuan dan kesatuan memiliki, diantaranya:

• Keutuhan dan keamanan tetap terjaga

• Memperkuat jati diri bangsa

• Kemajuan bangsa dalam segala bidang

• Tercipta suasana tenteram dan nyaman.

Berikut adalah kronologis perjuangan bangsa Indonesia hingga lahirnya atau terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia  

29 April 1945

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa Jepang
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai  yang didirikan oleh pemerintah Jepang pada tanggal yang
beranggotakan 63 orang.

06 Agustus 1945

Sebuah bom atom meledak di kota Hiroshima, Jepang. Pada saat itu, padahal Jepang sedang
menjajah Indonesia,  

07 Agustus 1945

BPUPKI kemudian berganti pada tanggal menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai
9 Agustus 1945

Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki yang membuat Negara Jepang Menyerah
Kepada Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia untuk memproklamasikan
kemerdekaannya.  

10 Agustus 1945

Sutan Syahrir mendengar lewat radio bahwa Jepang telah menyerah pada sekutu, yang membuat
para pejuang Indonesia semakin mempersiapkan kemerdekaannya. saat kembalinya Soekarno
dari Dalat, sutan syahrir mendesak kemerdekaan Indonesia.  

15 Agustus 1945  

Jepang benar-benar menyerah pada Sekutu akibat bom Hiroshima dan Nagasaki

16 Agustus 1945  

Dini hari Para pemuda membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke Rengas Dengklok
dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Wikana dan Mr. Ahmad
Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena
itu diutuslah Yusuf Kunto menjemput Soekarno dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan
Hatta kembali ke Jakarta awalnya ia dibawa ke rumah nishimura baru kemudian di bawa kembali
ke rumah Laksamana Maeda. untuk membuat konsep kemerdekaan. Teks porklamasi pun
disusun pada dini hari yang diketik oleh Sayuti Malik.  

17 Agustus 1945  

Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi dibacakan
tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih yang dijahit oleh Istri
Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira oleh seluruh rakyat Indonesia.

18 Agustus 1945
PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai Presiden
dan Wakil Presiden. Republik Indonesia.

2 November 1949

Akibat dari persetujuan KMB salah satunya aadalah terbentuklah Negara Republik Serikat (RIS)
yang terbagi menjadi 9 negara bagian. Namun pada akhirnya ada keinginan dari seluruh rakya
Indonesia untuk bersatu lagi, menjadi satu Negara kesatuan.

17 Agustus 1950  

Dengan resmi Republik Indonesia Serikat dibubarkan dan dibentuk Negara Kesatuan yang diberi
nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2.Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia

Perkembangan sistem ketatanegaraan modern saat ini tidak terlepas dari perkembangan
masyarakat dalam upaya menuju masyarakat yang semakin demokratis. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian ketatanegaraan adalah ihwal tata negara mengenai
seperangkat prinsip dasar yang mencakup peraturan susunan pemerintahan, bentuk negara, dan
sebagainya yang menjadi pengaturan suatu negara.

Indonesia lahir dari perjuangan bangsaa Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945. Sejak tanggal tersebut, sistem ketatanegaraan di Indonesia mengalami fluktuasi
dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi bangsa dan negara yang dihadapi pada waktu itu.
Fluktuasi ketatanegaraan Indonesia dapat dilihat baik sejak awal kemerdekaan maupun pasca
amandemen Undang-Undang Dasar Republik Tahun 1945.

Secara garis besar, sejarah ketatanegaraan Indonesia dan perkembangannya dapat dibagi menjadi
4 periode, yaitu:

1. Periode pertama yang berlangsung pada 18 Agustus 1945–27 Desember 1949


2. Periode kedua yang berlangsung pada 27 Desember 1949–17 Agustus 1950
3. Periode ketiga yang berlangsung pada 17 Agustus 1950–5 Juli 1959
4. Periode keempat yang berlangsung pada 5 Juli 1959–sampai sekarang

Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sejarah ketatanegaraan di Indonesia pasca


kemerdekaan dapat dibagi menjadi 5 periode, yaitu:

1. UUD 1945 (1945–1949)


Pasca pemberlakuan UUD 1945 (18 Agustus 1945), dihasilkan 3 unsur proklamasi, yaitu:

 Kedaulatan penuh dalam mengatur/menata sistem ketatanegaraan sendiri.


 Pemindahan kekuasaan diselenggarakan dalam waktu singkat.
 Pemberitahuan kepada seluruh rakyat & internasional.

2. RIS (1949–1950)
Belanda masih ingin menguasai Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Terjadi perjanjian
Linggarjati 25 Maret 1947 yang menghasilkan:

 Belanda mengakui RI berkuasa secara de facto atas Jawa, Madura, dan Sumatera. Di
wilayah lainnya yang berkuasa adalah Belanda.
 Belanda & Indonesia akan bekerja sama dalam membentuk Republik Indonesia Serikat
(RIS).Terjadi Konferensi Meja Bundar: berubahnya dari negara kesatuan ke negara
serikat.

3. UUDS 1950 (1950–1959)

 Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.


 Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah.
 Presiden berhak membubarkan DPR.

4. Orde Lama (1959–1965)


Dekrit presiden 5 Juli 1959:

 Berlakunya kembali UUD 1945.


 Dibubarkan Konstituante.
 Pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang diberlakukan dalam waktu singkat

5. Orde Baru (1966–1998)

 Diawali dengan supersemar.


 Orde Baru bertekad menjalankan UUD 1945 & Pancasila secara murni & konsekuen.
 Demokrasi Pancasila di bawah kepemimpinan Soeharto (sistem presidensial).
 Pemilu 5 tahun sekali tetapi tidak demokratis.
 Kuatnya kekuasaan presiden dalam menopang & mengatur seluruh proses politik, terjadi
sentralistik kekuasaan pada presiden.
 Pembangunan ekonomi terlaksana tetapi tidak berbasis ekonomi kerakyatan.

Anda mungkin juga menyukai