Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA DALAM KONTEKS

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
Nilai-nilai Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dulu kala sebelum bangsa
Indonesia mendirikan negara. Proses terbentuknya negara Indonesia melalui proses sejarah yang
cukup panjang yaitu sejak zaman batu hingga munculnya kerajaan-kerajaan pada abad ke-IV.

A. Zaman Kutai

Pada zaman ini masyarakat kutai yang membukai zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini
menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan.

B. Zaman Sriwijaya

Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam sesuatu negara telah tercemin pada kerjaan
Sriwijaya yang berbunyi yaitu marvuat vanua criwijaya siddhayara subhika {suatu cita-cita
negara yang adil & makmur}

C. Zaman Kerajaan-Kerajaan Sebelum Kerajaan Majapahit

Pada zaman ini diterapkan antara lain untuk raja Aiar Langgi sikap tolerensi dalam beragama
nilai-nilai kemanusiaan (hubungan dagang & kerjasama dengan Benggala, Chola, dan Chompa)
serta perhatian kerjahteraan pertanian bagi rakyat dengan dengan membangun tanggul & waduk.

D. Zaman Kerajaan Majapahit

Sumpah Palapa / Gadjahmada berisi cita-cita mempersatukan seluruh Nusantara.

E. Zaman Penjajahan

Setelah Majapahit runtuh maka berkambanglah agama Islam dengan pesatnya di Indonesia.
Bersama dengan itu maka berkambang pula kerajaan-karajaan Islam seperti kerajaan Demak.
Selain itu, berdatangan juga bangsa-bangsa Eropa di Nusantara.

Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdangan, namun kemudian berubah
menjadi praktek penjajahan. Adanya penjajahan membuat perlawanan dari rakyat Indonesia di
berbagai wilayah Nusantara, namun karena tidak adanya kesatuan& persatuan di antara mereka
maka perlawanan tersebut senantiasa sia-sia.

G. Kebangkitan Nasional

Pada masa ini banyak berdiri gerakan-gerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang
memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan kekuataannya sendiri.
H. Zaman Penjajahan Jepang

Jepang menjanjikan kemardekaan tanpa syarat kapada bangsa Indonesia. Bahkan untuk
mendapatkan simpati & dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji tersebut
maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia
{BPUPKI}.

Kesimpulan
Nilai-nilai Pancasila diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara, dijadikan
sebagai dasar negara RI. Proses cara formal tersebut dilakukan dalam sidang-sidang BPUPKI
pertama, bidang panitia 9, sidang BPUPKI kadua, serta akhirnya di sah kan secara yuridis
sebagai dasar negara RI.

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk membentuk negara sangat erat kaitannya dengan jati
diri bangsa Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan. Dalam
kenyataannya secara objektif telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dahulu kala.

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Masuknya agama-agama besar seperti Hindu, Budha, Islam di Indonesia menandai dimulainya
kehidupan beragama pada masyarakat. Bagaimana agama merubah kehidupan dan pandangan
masyaraat dapat dilihat pada sistem sosial- ekonominya. Penyelenggaraan perdagangan di kota-
kota pelabuhan menimbulkan komunikasi terbuka, sehingga terjadi mobilitas sosial baik
horisontal maupun vertikal serta perubahan gaya hidup dan nilai-nilai. Tidak lama kemudian
Islam masuk ke Indonesia dan menguasai perdagangan internasional. Di lain pihak kekuasaan
pusat dengan agama Hindu-Budha mengalami kemerosotan bersamaan dengan disintregasi
politik dan degenerasi kultural. Akibatnya terciptalah kondisi yang baik bagi suatu perubahan.
Dalam politik juga kemudian lahir kerajaan-kerajaan Islam.

Sebelum negara Indonesia terbentuk pada 17 Agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan-kerajaan. Awal abad ke-16 bangsa Eropa seperti Belanda mulai masuk ke Indonesia dan
terjadilah perubahan politik kerajaan yang berkaitan dengan perebutan hegemoni.

Kontak dengan bangsa Eropa telah membawa perubahan-perubahan dalam pandangan


masyarakat yaitu dengan masuknya paham-paham baru, seperti liberalisme, demokrasi,
nasionalisme. Hingga sampai akhirnya Indonesia dapat menumbuhkan jiwa Nasionalisme dan
bersatu untuk merdeka.

Sebagai tindakan lanjut dari janji Kaisar Hirohito yang akan memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Indonesia maka dibentuklah suatu badan yang bertugas menyelidiki usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia yang dikenal dengan nama BPUPKI.

Pada sidang pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) dengan pembicaranya adalah Mr. Muh.
Yamin, Mr. Soepomo, Drs. Moh. Hatta, dan Ir. Soekarno. Mereka semua berpidato guna
membahas tentang rancangan usulan dasar negara.
Menurut Soekarno dalam pidatonya, dasar bagi Indonesia merdeka adalah dasarnya suatu negara
yang akan didirikan yang disebutnya philosophische gronsag, yaitu fundamen, filsafat, jiwa dan
pikiran yang sedalam-dalamnya yang di atasnya akan didirikan gedung Indonesia yang merdeka.

Selanjutnya Ir. Soekarno mengusulkan bahwa dasar bagi Indonesia merdeka itu disebut
Pancasila, yaitu: Kebangsaan, Kemanusiaan, Musyawarah mufakat perwakilan, Kesejahteraan
sosial, Ketuhanan yang berkebudayaan.

Pancasila sebagai dasar falsafah negara tidak boleh menjadi ideologi yang beku sehingga seluruh
komponen bangsa terutama para intelektual muda dapat memberikan ide-ide baru dan kreatif
untuk merevitalisasi Pancasila dalam realitas kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setelah sidang tersebut dibentuklah panitia kecil yaitu panitia sembilan. Panitia sembilan
bersidang tanggal 22 Juni 1945 dan menghasilkan kesepakatan yang dituangkan dalam
Mukadimah Hukum Dasar, alinea keempat dalam rumusan dasar negara sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaratan
/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Moh. Yamin mempopulerkan kesepakatan tersebut dengan nama Piagam Jakarta.Pada sidang
kedua BPUPKI tgl 10 Juli 1945 dibicarakan mengenai materi undang-undang dasar dan
penjelasannya. Sidang kedua ini juga berhasil menentukan bentuk negara Indonesia yaitu
Republik. Seiring berjalannya waktu, dibentuklah PPKI yang bertugas melanjutkan tugas
BPUPKI.

Seiring dengan kekalahan Jepang, para pemuda mendesaak agar kemerdekaan dilaksanakan
secepatnya tanpa menunggu janji Jepang, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia.

Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pertamanya. Dalam sidang tersebut
terdapat perubahan yang telah dilakukan yaitu perubahan pada sila pertama (tujuh buah kata
dihilangkan dan diganti dengan kata-kata Yang Maha Esa) dan beberapa perubahan pada
rancangan UUD. Pada saat itu juga Pembukaan Undang-Undang Dasar dan pasal-pasal UUD
disahkan menjadi Undang-Undang dasar negara Republik Indonesia. Pada sidang tersebut juga
menetapkan Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia.
Selanjutnya sidang tersebut juga membicarakan rancangan aturan peralihan. Di dalam aturan
tersebut dinyatakan pembentukan KNIP yang bertugas membantu presiden.

Anda mungkin juga menyukai