Anda di halaman 1dari 3

MODUL 4

SEJARAH PANCASILA SEBELUM DAN SESUDAH KEMERDEKAAN

Sebelum kemerdekaan.
Bangsa Indonesia sendiri sebagai asal mula bahan (causa materialis)
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara. Unsur-unsurnya telah terdapat
di dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama yang ada di
Indonesia.

a. Nilai-nilai Pancasila di Zaman Kerajaan-kerajaan


Kerajaan Kutai (Kalimantan Timur) adalah kerajaan tertua di Indonesia.
Kerajaan Kutai dapat merujuk pada dua kerajaan yang berbeda, yakni:
Kutai Mulawarman/Martapura atau Kutai Kartanegara. Kutai Mulawarman
adalah kerajaan Hindu-Buddha pertama di Indonesia.

Nilai-nilai sosial politik dan Ketuhanan dalam bentuk kegiatan kerajaan


berupa kenduri, serta sedekah kepada para Brahmana.
Munculnya kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Nusantara yang
bertahan paling tidak hingga abad 15 M (Latif, 2012). Zaman Sriwijaya -
Syailendra dari abad ke VII sampai abad ke XII, zaman Singosari - Majapahit
dari abad ke XIII sampai abad ke XVI.

Nilai-nilai keagamaan, agama Hindu dan Budha, hidup berdampingan


secara damai. Salah satu wilayah kekuasaannya, Pasai telah memeluk
agama Islam. Hal tersebut menggambarkan adanya sikap toleransi dalam
beragama. Dari segi persatuan, dapat dikaji dari “Sumpah Palapa” yang
diucapkan oleh Patih Gajah Mada.

b. Zaman Penjajahan Belanda


Portugis dan Spanyol, kemudian diikuti Belanda dan Inggris mencari
jalur pelayaran ke Timur sebagai upaya menemukan pusat rempahrempah. Pada
saat itu, Eropa didominasi oleh para pedagang Islam,
diawali dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani.
Tujuan penjelajahan Bangsa Barat bukan hanya mencari keuntungan
melalui perdagangan rempah-rempah tetapi ada tujuan lain yang
dikenal 3G (Gold, Glory, Gospel).
c. Kebangkitan Nasional sebagai Titik Tolak Kebangkitan Bangsa
Kumpulan Pelajar Indonesia di Belanda mendirikan Indische Vereeniging
(IV) tahun 1908 merupakan pembuka jalan bagi kebangkitan nasional
(Latif, 2012). IV kemudian berubah menjadi Perhimpunan Indonesia (PI)
pada 1924, salah satu tokohnya yaitu Moh. Hatta. Tanggal 20 Mei 1908
lahir suatu Gerakan Kebangkitan Nasional di tanah air yang dipelopori
oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan organisasi Budi Utomo.

d. Gema Sumpah Pemuda


Moh. Yamin menyatakan dengan tegas bahwa bangsa Indonesia
dilahirkan pada 28 Oktober 1928 (Ali, 2012). Puncak Gerakan kebangkinan
nasional adalah ketika para pemuda dari berbagai kelompok dan daerah
memunculkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, yang
isinya yakni ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu:
Indonesia. Sumpah Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal
28 Oktober 1928. Namun dua tahun sebelumnya telah dilakukan Kongres
Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926

e. Zaman Penjajahan Jepang


Pendudukan Jepang dimulai pada bulan Januari 1942. Jepang hadir
dengan mencitrakan diri sebagai saudara tua, dan menjanjikan
kemerdekaan. Untuk memperoleh
simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia, maka pada tanggal 29
April 1945 dibentuklah suatu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Choosakai.
Badan tersebut kemudian dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 dengan
tugas pokoknya adalah melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha
persiapan kemerdekaan Indonesia.

f. Sidang BPUPKI 1, Lahirnya Pancasila


Masa persidangan pertama, dilaksanakan mulai tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni
1945, (4 hari). Tokoh pertama yang tampil untuk menyampaikan konsep
dasar negara adalah Mr. Mohammad Yamin. Dalam pidatonya beliau
telah menyampaikan rumusan yang terdiri ata lima dasar, yaitu:
1). Peri Kebangsaan
2). Peri Kemanusiaan
3). Peri Ketuhanan
4). Peri Kerakyatan
5). Peri Kesejahteraan
Dan mengalami perubahan disaat beliau menyampaikannya secara tertulis,
sebagaimana berikut ini:
1). Ketuhanan Yang Maha Esa
2). Kebangsaan Persatuan Indonesia
3). Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4). Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5). Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

g. Sidang BPUPKI 2, Pembahasan Undang-undang Dasar


Masa persidangan kedua, berlangsung mulai tanggal 10 Juli 1945 - 16
Juli 1945 (7 hari). Dengan inti pembahasan UUD negara Indonesia.
Sidang memutuskan hal-hal berikut; 1. Pernyataan Indonesia merdeka.
2. Pembukaan Undang-Undang Dasar (disepakati dari Piagam Jakarta),
dan 3. Undang-Undang Dasar (Batang Tubuhnya).

h. PPKI dan Proklamasi Kemerdekaan


Bertepatan dengan tanggal 9 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh
Jepang, kemudian pada tanggal yang bersamaan dibentuk pula sebuah
kepanitiaan, yang diberi nama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau Dokuritzu Junbi Iinkai dengan ketuanya Ir. Soekarno. Jepang
akhirnya menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada 14 Agustus 1945.
Penyusunan teks proklamasi pun
dilakukan oleh Soekarno, Hatta, Achmad Soebardjo, dan disaksikan oleh
Soekarni, BM Diah, Sudiro, dan Sajuti Melik hingga sepakat. Puncak
perjuangan bangsa Indonesia adalah dideklarasikannya Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, hari Jumat jam
10.00 WIB bertepatan dengan bulan Ramadhan, bertempat di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

i. Sidang PPKI
Putusan-putusan penting yang dihasilkan mencakup hal-hal berikut:
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara (UUD 1945) yang
terdiri atas Pembukaan dan Batang Tubuh. Naskah Pembukaan
berasal dari Piagam Jakarta dengan sejumlah perubahan.
Batang Tubuh juga berasal dari rancangan BPUPKI dengan
sejumlah perubahan pula.
2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama (Soekarno
dan Hatta).
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
anggota intinya adalah mantan anggota PPKI ditambah tokohtokoh masyarakat
dari banyak golongan. Komite ini dilantik
29 Agustus 1945 dengan ketua Mr. Kasman Singodimedjo.

Anda mungkin juga menyukai