Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH

BHINEKA
TUNGGAL IKA
1.Khebinekaan Bangsa Indonesia
Kebhinnekaan Bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika terdiri atas tiga kata yaitu bhinneka, tunggal, dan ika.Jika diartikan
satu persatu, kata bhinneka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda. Dalam bahasa Sanskerta, neka berarti macam
kemudian mengalami pembentukan kata aneka ke dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, kata tunggal berarti satu. Adapun
kata ika berarti itu. Secara harfiah, Bhinneka Ika artinya beraneka satu itu, yang bermakna meskipun berbeda-beda,
tetapipada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesaman.Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia.
Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Indonesia yang terdiri atas beragam
budaya, bahasa daerah, ras,' suku bangsa,agama, dan kepercayaan. Keberagaman yang ada di Indonesia ini harus kita
syukuri sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus bangga menjadi bangsa Indonesia
KHEBINEKAAN
BANGSA
INDONESIA

Kebhinnekaan Bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika terdiri atas tiga kata yaitu bhinneka,
tunggal, dan ika.Jika diartikan satu persatu, kata bhinneka berarti beraneka ragam atau berbeda-
beda. Dalam bahasa Sanskerta, neka berarti macam kemudian mengalami pembentukan kata
aneka ke dalam bahasa Indonesia. Selanjutnya, kata tunggal berarti satu. Adapun kata ika berarti
itu. Secara harfiah, Bhinneka Ika artinya beraneka satu itu, yang bermakna meskipun berbeda-
beda, tetapipada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesaman.Bhinneka Tunggal Ika
merupakan semboyan bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk
menggambarkan persatuan dan kesatuan Indonesia yang terdiri atas beragam budaya, bahasa
daerah, ras,' suku bangsa,agama, dan kepercayaan. Keberagaman yang ada di Indonesia ini harus
kita syukuri sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita harus bangga
menjadi bangsa Indonesia
Sejarah bpupki
Scara formil, termuat dalam Maklumat Gunseikan nomor 23 tanggal 29 Mei 1945, dilihat dari latar belakang dikeluarnya Maklumat No. 23 itu adalah karena kedudukan
Facisme (kekuasaan) Jepang yang sudah sangat terancam. Maka sebenarnya, kebijaksanaan Pemerintah Jepang dengan membentuk BPUPKI bukan merupakan kebaikan hati
yang murni tetapi Jepang hanya ingin mementingkan dirinya sendiri, yaitu pertama; Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa kekuatannya dengan cara memikat hati rakyat
Indonesia,dan yang kedua; untuk melaksanakan politik kolonialnya. Di luar anggota BPUPKI, dibentuk sebuah Badan Tata Usaha (semacam sekretariat) yang beranggotakan 60
orang. Badan Tata Usaha ini dipimpin oleh R.P.Soeroso, dengan wakil Abdoel Gafar Pringgodigdo dan Masuda (orang Jepang). Pada tanggal 7 Agustus 1945, Jepang membubarkan
BPUPKI dan membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau (Jepang: Dokuritsu Junbi Inkai) dengan anggota berjumlah 21 orang sebagai upaya pencerminan
perwakilan etnis [1]terdiri berasal dari 12 orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari maluku,
1 orang dari Tionghoa. Pada tahun 1944 saipan jatuh ke tangan sekutu.dengan pasukan jepang di Papua Nugini Kepulauan Solomon,dan Kepulauan Marshall yang berhasil di pukul
mundur oleh pasukan sekutu.Dalam situasi kritis tersebut,pada tanggal 1 maret 1945 Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan jepang di jawa,
mengumumkan pembentukan badan penyelidik Usaha-usaha persiapan kemerdekan INDONESIA (Dokuritsu Junbi Cosakai) . pengangkatan pengurus ini di umumkan pada tanggal
29 april 1945 . Pringodigdo pada tanggal 28 mei 1945 dilangsungkan upacara peresmian badan penyelidik Usaha-Usaha persiapan kemerdekaan bertempat di gedung Cuo sangi in,
jalan pejambon (Sekarang GedungDepartemen Luar negri) ,jakarta. Dr.Radjiman Wediodiningrat diangkat sebagai (Kaico), sedangkan yang duduk sebagai ketua muda (fuku kico)
pertama di jabat oleh seorang jepang , Shucokai cirebon yang bernama Icibangase . R .P .Suroso diangkat sebagai kepala sekertariat dengan di bantu oleh Toyohiti Masuda dan Mr.
A. G . Upacara peresmian itu dihadiri pula oleh dua pejabat jepang yaitu jendral Itagaki (panglima tentara ke tujuh yang bermarkas di singapura) dan letnan jendral nagano
(panglima tentara Keenambelas yang baru ). Pada kesempatan itu di kibarkan bendera jepang ,Hinomaru oleh Mr.A.G. pringgodigdo yang disusul dengan pengibaran bendera merah
putih oleh toyohiko Masuda. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi atas janji tersebut maka dibentuklah suatu Badan yang
bertugas menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dekoritsu Zyunbi
Tioosakaiyang tugasnya menyelidiki segala sesuatu hal untuk persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada hari itu juga di umumkan nama-nama ketua, wakil ketua serta sebagian para
anggota
Ketua (kaicoo) : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat
Ketua Muda (Fuku Kaicoo Tokubetsu Iin) : Hibangse Yosio (Orang Jepang)
Ketua Muda ( Fuku kaico): R.P. Soeroso ( Merangkap Kepala atau Zimokyoku Kucoo) Anggota 60 orang :
Disamping itu, pada tanggal 29 april 1945 jepang memperbolehkan berkibarnya bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang.
mempunyai tugas yakni Alasan dibentuknya
memiliki kepanjangan
badan penyelidik usaha- mempelajari dan BPUPKI adalah
usaha persiapan menyelidiki hal-hal mendapatkan
kemerdekaan Indonesia yang bersifat dengan
dukungan dari bangsa
aspek-aspek politik
ekonomi, tata Indonesia supaya mau
pemerintahan serta hal membantu bangsa
lain yang dibutuhkan jepang dengan
beranggotakan 67 untuk persiapan menjanjikan
orang dan diketuai kemerdekaan Indonesia
kemerdekaan bagi
oleh Kanjeng Raden
Bangsa Indonesia
Tumenggung (K.R.T)
Radjiman bpupki
Wedyodiningrat serta
Anggota dari PPKI tersebut dipilih dengan
wakilnya yaitu dibentuk mewakili berbagai etnis yang mewakili Indonesia
Ichibangase Yoshio oleh pihak diantaranya yakni : 12 orang asal jawa, 3 orang
(orang jepang) dan jepang pada asal sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal
tanggal 29 Kalimantan, 1 orang asal Sunda Kecil (Nusa
Raden Pandji Soeroso
Tenggara), 1 orang asal Maluku dan terakhir 1
april 1945 orang etnis Tionghoa
Sidang pertama bpupki

Rapat pertama diadakan di gedung Sidang dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan
Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945
Jakarta yang kini dikenal dengan dengan tema Dasar Negara. Sidang ini membahas dan
sebutan Gedung Pancasila. merancang calon dasar Negara R.I. yang akan merdeka.
Pada rapat pertama ini terdapat 3 orang yang
mengajukan pendapatnya tentang dasar negara.

Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof.
Kelima asas dari Soekarno Soekarno mengusulkan lima asas Dr. Mr. Soepomo dalam pidato
disebut Pancasila yang menurut pula yang disebut Pancasila, yaitu : singkatnya mengusulkan lima
beliau dapat diperas menjadi 1. Kebangsaan Indonesia asas :
Trisila atau Tiga Sila yaitu : 2. Internasionalisme atau 1. Persatuan
1. Sosionasionalisme Perikemanusiaan 2. Kekeluargaan
2. Sosiodemokrasi 3. Mufakat atau Demokrasi 3. Keseimbangan lahir batin
3. Ketuhanan dan Kebudayaan 4. Kesejahteraan Sosial 4. Musyawarah
5. Ketuhanan yang Maha Esa 5. Keadilan rakyat
Sidang kedua bpupki

Persidangan Kedua BPUPKI pada tanggal 14 Juli


berlangsung pada tanggal 10-17 Juli 1945, dalam rangka menerima laporan Panitia
1945 dengan topic bahasan yakni bentuk Perancang UUD , Ir. Soekarno melaporkan tiga
Negara, wilayah Negara, hasil, yaitu sebagai berikut :
kewarganegaraan, rancangan Undang- • Pernyataan Indonesia Merdeka
Undang Dasar, ekonomi dan keuangan, • Pembukaan UUD
pembelaan Negara, pendidikan serta • Batang Tubuh dari UUD
pengajaran

Pada tanggal 11 Juli 1945 Panitia Perancang UUD


Persidangan Kedua BPUPKI pada tanggal 14
membentuk lagi panitia kecil yang beranggota 7
Juli 1945, dalam rangka menerima laporan
orang, yaitu:
Panitia Perancang UUD , Ir. Soekarno
1. Prf. Dr. Mr. Soepomo
melaporkan tiga hasil, yaitu sebagai berikut :
• Pernyataan Indonesia Merdeka 2. Mr. Wongsonegoro
• Pembukaan UUD 3. Mr. Achmad Soebardjo
• Batang Tubuh dari UUD 4. Mr. A.A. Maramis
5. Mr. R.P. Singgih
6. H. Agus Salim
7. Dr. Soekima
ppki merupakan singkatan
dari Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
Tujuan Pembentukan PPKI Pengurus dan Keanggotaan
atau dalam bahasa
1. melanjutkan tugas dari BPUPKI. PPKI
Jepang disebut dengan
Jadi mereka memiliki tujuan utama 1.  Ketua              : Ir. Soekarno
Dokuritsu Zyunbi Inkai
yakni menyegerakan proklamasi 2. Wakil Ketua     : Drs. Moh.
kemerdekaan Hatta
2. dan juga melakukan tata negara 3. Penasehat        : Mr. ahmad
beserta membuat struktur Soebarjo
• Tugas Utama PPKI Pada tanggal 9 Agustus Jendral
kenegaraan
Tugas berdasarkan nama yaitu Terauchi mengundang tiga
bertugas untuk Mempersiapkan orang pemimpin Indonesia,
kemerdekaan Indonesia. yaitu a. Ir. Soekarno, b. Drs.
Tugas PPKI
Moh. Hatta,  c. Dr. Radjiman
1. Mengesahkan Undang Undang
Widiodiningrat ke Dallat
Dasar
panitia yang bertugas untuk ( Saigon ). Tujuannya adalah
2. Memilih dan Mengangkat
mempersiapkan kemerdekaan untuk mengetahui
Ir.Soekarno sebagai Presiden dan
Indonesia, sebelum panitia ini perkembangan lebih lanjut
Drz.M.Hatta sebagai wakil Presiden
dibentuk, sebelumnya sudah mengenai sikap Jepang kepada
3. Membentuk Komite Nasional untuk
berdiri BPUPKI tapi karena rencana Kemerdekaan Indonesia
membantu tugas Presiden sebelum
dianggap terlalu cepat ingin
DPR dan MPR terbentuk
melaksanakan proklamasi
kemerdekaan.
Sejarah ppki

Lembaga ini beranggotakan tokoh-tokoh Pergerakan Nasional yang berasal dari Jawa dan luar Jawa. Anggota PPKI semula berjumlah 21 orang,
kemudian Ir. Soekarno menambah 6 orang tanpa sepengetahuan fihak Jepang. Hal ini menunjukkan bahwa PPKI memiliki kemandirian dan tidak
tergantung pada Jepang. Tujuan dibentuk PPKI adalah untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam menyongsong kemerdekaan.
Setelah PPKI merampungkan tugasnya, yaitu menyiapkan konsep pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945, kemudian membubarkan
diri dan mengusulkan dibentuknya PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang bertugas melaksanakan kemerdekaan Indonesia dan
mengambil langkah-langkah nyata untuk membentuk suatu negara. Sementara itu kedudukan Jepang dalam Perang Dunia II semakin terdesak,
sehingga komando Jepang di wilayah selatan mengadakan rapat pada akhir bulan Juli 1945 di Singapura. Dalam pertemuan tersebut disetujui
bahwa kemerdekaan bagi Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun setelah pernyataan Koiso. Dalam bulan Agustus
perubahan bertambah cepat, tanggal 7 Agustus Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu
Junbi Inkai) yang bertanggung jawab melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan
diadakannya pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Radjiman
Wediodiningrat diundang ke Dalat, kira-kira 300 km sebelah utara Saigon, tempat kedudukan Jenderal Terauchi, panglima seluruh angkatan perang
Jepang di Asia Tenggara.3) Tujuan pemanggilan ketiga tokoh tersebut adalah untuk melantik secara simbolis Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI dan
Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketuanya. Acara pelantikan berlangsung pada tanggal 12 Agustus 1945 ketika mereka tiba di Dalat, didahului pidato
singkat Terauchi yang menyatakan bahwa pemerintah Jepang di Tokyo memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Keesokan
harinya Soekarno, Hatta, dan  Radjiman kembali ke Jakarta, tetapi sebelumnya singgah di Singapura satu malam. Sesampainya di Jakarta disambut
oleh rakyat. Saat itu Soekarno mengucapkan pidato singkat sebagai berikut: “Jika beberapa waktu yang lalu saya mengatakan bahwa akan
merdeka sebelum tanaman jagung berbuah, sekarang saya katakan kepada kamu bahwa Indonesia akan merdeka sebelum tanaman tersebut
berbunga.” Dengan demikian resmilah pembentukan PPKI dan sudah dapat bekerja sejak tanggal 12 Agustus 1945. Mengenai anggotanya, terdiri
dari 21 orang yang merupakan wakil-wakil dari seluruh kelompok masyarakat yang ada di tanah air, yaitu 12 dari Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari
Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1 dari Maluku, dan 1 dari masyarakat Cina
Anggota ppki

Pada awalnya PPKI beranggotakan dan berjumlah 21 orang (12 16.GSSJ Ratulangi (Anggota)
orang dari Jawa, 3 orang dari Sumatra, 2 orang dari Sulawesi, 1 17.Andi Pangerang (Anggota)
orang dari Kalimantan, 1 orang dari Nusa Tenggara, 1 orang dari 18. H. Hamidan (Anggota)
Maluku, 1 orang dari golongan Tionghoa). Susunan awal anggota 19. I Goesti Ketoet Poedja (Anggota)
PPKI adalah sebagai berikut : 20. Johannes Latuharhary (Anggota)
1. Soekarno (Ketua) 21. Yap Tjwan Bing (Anggota)
2. Moh. Hatta (Wakil Ketua) Selanjutnya tanpa sepengetahuan Jepang, keanggotaan
3. Mr. Dr. Soepomo (Anggota) bertambah 6 yaitu :
4. KRT Radjiman Wedyodiningrat (Anggota) 1. Achmad Soebardjo (Penasehat)
5. P. Soeroso (Anggota) 2. Sajoeti Melik (Anggota)
6. Soetardjo Kartohadikoesoemo (Anggota) 3. Ki Hadjar Dewantara (Anggota)
7. Kiai Abdoel Wachid Hasjim (Anggota) 4. A.A. Wiranatakoesoema (Anggota)
8. Ki Bagus Hadikusumo (Anggota) 5. Kasman Singodimedjo (Anggota)
9. Otto Iskandardinata (Anggota) 6. Iwa Koesoemasoemantri (Anggota)
10. Abdoel Kadir (Anggota)
11. Pangeran Soerjohamidjojo (Anggota)
12. Pangeran Poerbojo (Anggota)
13. Mohammad Amir (Anggota)
14. Abdul Maghfar (Anggota)
15. Teuku Mohammad Hasan (Anggota)
Pertemuan dengan Marsekal Terauchi

Tanggal 9 Agustus 1945, sebagai pimpinan PPKI yang baru, Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat
diundang ke Dalat untuk bertemu Marsekal Terauchi. Setelah pertemuan tersebut, PPKI tidak dapat
bertugas karena para pemuda mendesak agar proklamasi kemerdekaan tidak dilakukan atas nama PPKI,
yang dianggap merupakan alat buatan Jepang. Bahkan rencana rapat 16 Agustus 1945 tidak dapat
terlaksana karena terjadi peristiwa Rengasdengklok. Isi pembicaraan tiga tokoh Indonesia dengan Jendral
Terauchi:
1. Pemerintah Jepang memutuskan untuk member kemerdekaan kepada Indonesia segera setelah persiapan
kemerdekaan selesai dan berangsur-angsur dimulai dari pulau Jawa kemudian kepulau-pulau lainnya.
2. Untuk pelaksaan kemerdekaan diserahkan kepada PPKI dan telah disepakati tanggal 18 Agustus 1945.
3. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas wilayah Hindia-Belanda.
Sidang ppki

Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan indonesia (PPKI) mengadakan rapat di Pajombon. Sebelum
rapat dimulai, Sukarna-hatta meminta Ki Bagus Hadikusumo, KH Wahid Hasyim, MR.Kasman Singodimedjo, dan
Mr.Teuke Muhammad Hasan, untuk membahas rancangan Undang-Undang Dasar yang telah dibuat pada tanggal 22 Juni
1945 oleh panitia sembilan (empat orang wakil golongan orang Islam Yaitu H. Agus Salim, KH.Wahid Hasyim, Abikusno
dan Abdoel Kahar Muzakkar dan lima orang golongan dari kebangsaan yaitu Sukarno, M.Hatta, Muh.Yamin, A.Maramis,
dan Ahmad Subardjo). Pembahasan yang dilakukan adalah mengenai kalimat “Ketuhanan dengan menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Pembahasan itu dilakukan agar tidak terjadi suatu polemik dalam kehidupan rakyat
Indonesia, karena selain Islam, rakyat Indonesia meyakini beberapa agama. Agar pembahasan cepat selesai, maka diadakan
rapat pleno oleh beberapa orang anggota perwakilan yang di pimpin oleh Muh.Hatta. Rapat dilaksanakan selama 15 menit
dan hasil yang dicapai, yaitu sepakat menghilangkan kalimat “Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya”, yang dipandang akan menjadi rintangan persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah selesai membahas tentang
bunyi pasal 1 tersebut, dilanjutkan dengan pembahasan Rancangan Pembukaan dan Undang-Undang Dasar yang telah
disiapkan oleh Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam rapat kedua ini, pembahasan
dilakukan dalam tempo kurang dari 2 jam dan disepakati berbarengan dengan Rancangan Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia.
HASIL SIDANG PPKI

Hasil Sidang PPKI Ke 1 Hasil Sidang PPKI Ke 2


Tanggal 18 Agustus 1945
Berikut merupakan beberapa keputusan dan hasil sidang Tanggal 19 Agustus 1945
PPKI 1. Membentuk pemerintah daerah yang terdiri
pada tanggal 18 Agustus 1945 atau hasil sidang PPKI dari 8 provinsi
yang pertama:
1. Mengesahkan UUD 1945 2. Membentuk komite nasional daerah
Hasil sidang PPKI pertama adalah mengesahkan undang- 3. Membentuk 12 Kementerian dan 4 Menteri
undang dasar sebagai konstitusi negara. Selain itu juga Negara
dilakukan revisi Piagam Jakarta dimana kalimat
‘Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam 4. Membentuk Tentara Rakyat Indonesia
bagi pemeluk-pemeluknya’ diganti menjadi ‘Ketuhanan
Yang Maha Esa’.
2. Mengangkat Soekarno sebagai Presiden dan Moh.
Hatta sebagai Wakil Presiden
Hasil sidang pertama PPKI berikutnya adalah memilih
dan mengangkat presiden serta wakil presiden Indonesia.
Atas usulan Otto Iskandardinata secara aklamasi, Ir. Hasil Sidang PPKI Ke 3
Soekarno terpilih sebagai presiden Indonesia pertama Tanggal 22 Agustus 1945
didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
presidennya. 1. Menetapkan Komite Nasional Indonesia Pusat
3. Membentuk Komite Nasional (KNIP)
Sidang PPKI juga memutuskan pembentukan sebuah 2. Membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI)
komite nasional. Fungsi komite nasional ini adalah untuk
sementara membantu tugas tugas Presiden sebelum 3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
dibentuknya MPR dan DPR.
THANK DHIMAS RASLY INDRAWANSAH
X MIPA 2

S
09

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai