Anda di halaman 1dari 2

JANJI KEMERDEKAAN

JANJI KAISO (JANJI SEPTEMBER)


 Tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri Kaiso memberikan janji
kemerdekaan kepada rakyat Indonesia pada kemudian hari.
 Dengan tujuan agar rakyat Indoensia bersedia membantu perang Jepang dan
tidak melakukan perlawanan terhadap Jepang.
 Penerapan kebijakan setelah Janji Kaiso:
 Boleh mengibarkan berdera merah putih, disamping bendera hinomaru
 Boleh mengumandangkan lagu Indonesia Raya, setelah lagu kebangsaan
Jepang (Kimigayo)
 Jepang menambah 5 anggota baru dalam Chuo Sangi In (Dewan
Pertimbangan Pusat)
 Bahasa Indonesia dijadikan bahasa pengantar.
 Selanjutnya Kumakici Harada (Penguasa Jepang di Jawa) mengumumkan
dibentuknya BPUPKI

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)


Dokuritsu Junbi Cosakai
 Dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945
 Tujuan: menyelidiki dan mengumpulkan bahan-bahan penting tentang ekonomi,
politik, dan tatanan pemerintahan sebagai persiapan kemerdekaan Indonesia.
 Ketua : K.R.T Radjiman Wedyodiningrat
 Wakil: R.P Suroso dan Ichibangase
 Anggota: 60 orang tokoh Indonesia, dan 7 orang Jepang yang tidak punya suara.
 Sidang I (28 Mei-1 Juni 1945)
 Dilaksanakan di gedung Chuo Sangi In (Gedung Pancasila)
 Membahas persoalan Dasar Negara Indonesia
 29 Mei 1945, Muh Yamin berpidato mengenai lima asa dasar negara yaitu:
peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan
kesejahteraan rakyat.
 31 Mei 1945, Soepomo berpidato mengemukakan lima prinsip dasar negara,
yaitu: persatuan, kekeluargaan, mufakat dan demokrasi, musyawarah dan
keadilan sosial.
 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengemukakan gagasan mengenai lima sila dasar
negara yang dinamakan “pancasila”, yaitu: kebangsaan Indonesia,
Internasionalisme dan Peri kemanusiaan, mufakat dan demokrasi,
kesejahteraan sosial, ketuhanan yang maha esa
 Untuk membahas ketiga rancangan dasar negara tersebut, BPUPKI
membentuk panitia kecil yang kemudian membentuk panitia sembilan.
 Tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan menyepakati rumusan dasar negara
yang tertuang dalam Piagam Jakarta: “1. Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, 2. dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4. kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmah dalam permusyawaratan/perwakilan, 5. keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
 Sidang kedua (10-16 Juli 1945)
Membahas rancangan Undang-Undang Dasar yang didalamnya terdapat
pernyataan Indonesia merdeka, pembukaan UUD dan batang tubuh UUD
 Tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan dibentuknya
PPKI.

PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) Dokuritsu Junbi Inkai


 Dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1956
 Anggota PPKI ada 21 orang yang terdiri dari 12 orang wakil Jawa, 3 wakil
Sumatera, 2 wakil Sulawesi, dan masing-masing 1 orang wakil dari Kalimantan,
Sunda Kecil, Maluku dan golongan penduduk Cina
 Ketua: Soekarno
 Wakil: Moh. Hatta
 Penasehat: Ahmad Soebarjo
 Tanggal 9 Agustus 1945, Marsekal Terauchi mengundang tiga tokoh Indonesia
(Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat) ke Dalat, Vietnam.
 Hasil kesepakatan di Dalat:
1. Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 24 Agustus 1945
2. Dengan wilayah bekas jajahan Hindia Belanda
3. Disahkannya pembentukan PPKI sebagai upaya persiapan kemerdekaan
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai