Anda di halaman 1dari 26

AKHIR PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

SEJARAH INDONESIA

Oleh:

1. Cucuk Suratningsih Rahayu ( 06)


2. Husni Fahri K (13)
3. Islahurahman Pratita (16)
4.Nella Sri A (19)
5. Shafa Widad Safina ( 26)
DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG
DAMPAK POSITIF

 Melakukan berbagai tindakan nyata berupa pembentukan badan-


badan kerjasama seperti Putera, Jawa Hokokai, dsb.
 Memberi kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk turut
mengambil bagian dalam pemerintahan negara.
 Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu
BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini,
muncullah ide Pancasila.
 Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak
langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme
Indonesia.
DAMPAK NEGATIF
 Dai Nippon (pemerintah militer Jepang) yaitu melarang semua rapat dan
kegiatan politik.
 Jepang melarang bangsa Indonesia berserikat dan berkumpul, membubarkan
organisasi organisasi pergerakan nasional pd masa Hindia Belanda, melakukan
pengekangan terhadap kegiatan pergerakan nasional.

Sosial dan Pendidikan


Ekonomi
budaya
Birokrasi dan Budaya
Militer
BIDANG EKONOMI

Dampak positif
 Didirikannya koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
 Diperkenalkannya sistem baru bagi pertanian yaitu line system. Sistem ini akan memberikan
pengaturan bercocok tanam yang efisien sehingga akan meningkatkan produksi pangan.
Dampak negatif
 Menyusun kembali struktur ekonomi wilayah indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan
perang
 Kerja paksa
 Mengeksploitasi seluruh kekayaan alam di indonesia untuk keperluan perang,
BIDANG SOSIAL BUDAYA

Dampak positif :
 Mulai berkembangnya tradisi kerja bakti massal melalui kinrohosi.
 Munculnya sikap persatuan dan kesatuan dalam mengusir penjajah di Indonesia.
 Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
 Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau
Rukun Tetangga (RT).
BIDANG PENDIDIKAN

 Dalam pendidikan diperkenalkannya sistem Nippon Sentris dan


diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.
 Mendirikan sekolah seperti SD 6 tahun, SLTP/SMP 9 tahun dan SLTA/SMA.
 Bahasa Indonesia mulai digunakan dalam komunikasi sehingga bahasa
Indonesia berkembang
BIDANG BIROKRASI DAN MILITER

 Jepang memberikan pelatihan militer-semimiliter kepada pemuda Indonesia


dan mempersenjatai pemuda demi keperluan perang Jepang. Seperti
mengikutsertakan pemuda ke organisasi keibodan, heiho, suisintai dan
sebagainya.
BIDANG BUDAYA

Dampak positif:
 Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di
Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.
 Pembentukan Persatuan Aktris Film Indonesia (PERSAFI) yang bertujuan mendorong aktris-
aktris profesional dan amatir Indonesia untuk bereksperimen dengan mengubah lakon
terjemahan bahasa asing ke Bahasa Indonesia.
Dampak negatif :
 Pemaksaan pemerintah Jepang agar masyarakat Indonesia terbiasa melakukan
penghormatan kepada Tenno ( Kaisar) yang dipercayai sebagai keturunan dewa matahari (
Omiterasi Omikami).
PEMBENTUKAN BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
AWAL PEMBENTUKAN

Bertepatan tanggal 1 Maret 1945 Panlima tentara ke-16 Letnan Jendaral


Kumakichi menumumkan dibentuknya suatu badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau disebut Dokuritsu Junbi Cosakai, atau
dalam bahasa indonesia di singkat menjadi BPUPKI. Tujuan di bentuknya
BPUPKI ialah untuk mempelajari serta menyelidiki hal-hal penting yang
berhubungan dengan segi politik, ekonomi serta tata pemerintahan yang di
butuhkan saat kemerdekaan Indonesia Raya.
KEANGGOTAAN

Anggota BPUPKI berjumlah 67 Orang yang di angkat


oleh jepang dan di umuman pada tanggal 29 April
1945. Ketua BPUPKI adalah dr. Rajiman
Wedyodiningrat, sebagai wakil ketua diangkat dua
orang, yaitu R.P Suroso dan orang Jepang yang
bernama Ichibangase. Untuk upacara peresmian
BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 28 Mei 1945 dan
dihadiri oleh seluruh anggota dan dua pembesar
jepang yakni Jenderal Itagaki (Panglima Tentara
Wilayah ke-7 yang bermarkas di Singapura dan
membawahi tentara-tentara yang bertugas di
Indonesia) dan Panglima tentara ke-16 yang baruyaitu
Letnan Jenderal Nagano.
SIDANG-SIDANG BPUPKI
MASA PERSIDANGAN PERTAMA BPUPKI (29 MEI–1 JUNI 1945)

Masa persidangan pertama BPUPKI dimulai pada tanggal 29 Mei 1945


sampai dengan 1 Juni 1945 untuk membahas rumusan dasar negara
untuk Indonesia merdeka. Pada persidangan dikemukakan berbagai
pendapat tentang dasar negara yang akan dipakai Indonesia merdeka.
Pendapat tersebut disampaikan oleh ketiga tokoh, yaitu:

Mohammad
Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno
1) Mr. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
Pemikirannya diberi judul ”Asas dan
Dasar Negara Kebangsaan Republik
Indonesia” dan mengusulkan dasar
negara Indonesia merdeka yang intinya
sebagai berikut:
a) peri kebangsaan;
b) peri kemanusiaan;
c) peri ketuhanan;
d) peri kerakyatan;
e) kesejahteraan rakya
2) Mr. Supomo (31 Mei 1945)
Pemikirannya berupa penjelasan tentang
masalah-masalah yang berhubungan dengan
dasar negara.
Indonesia merdeka. Negara yang akan
dibentuk hendaklah negara integralistik
yang berdasarkan pada
hal-hal berikut ini:
a) persatuan;
b) kekeluargaan;
c) keseimbangan lahir dan batin;
d) musyawarah;
e) keadilan sosial.
3) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Pemikirannya terdiri atas lima asas berikut ini:
a) kebangsaan Indonesia
b) internasionalisme atau perikemanusiaan
c) mufakat atau demokrasi
d) kesejahteraan sosial
e) Ketuhanan Yang Maha Esa
Masa persidangan pertama BPUPKI berakhir,
tetapi rumusan dasar negara untuk Indonesia
merdeka belum terbentuk. Padahal, BPUPKI
akan reses (istirahat) satu bulan penuh. Untuk
itu, BPUPKI membentuk panitia perumus dasar
negara yang beranggotakan sembilan orang
sehingga disebut Panitia Sembilan. Sehingga
pada tanggal 22 Juni 1945 berhasil
merumuskan dasar negara untuk Indonesia
merdeka yang dinamakan Piagam Jakarta.
Masa Persidangan Kedua BPUPKI (10-16 Juli )

Pada masa persidangan ini, BPUPKI membahas rancangan undang-undang dasar.


Untuk itu, dibentuk Panitia Perancang Undang- Undang Dasar yang diketuai Ir.
Sukarno. Panitia tersebut juga membentuk kelompok kecil yang beranggotakan tujuh
orang yang khusus merumuskan rancangan UUD. Kelompok kecil ini diketuai Mr.
Supomo dengan anggota Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, Singgih, H. Agus Salim, dan
Sukiman. Hasil kerjanya kemudian disempurnakan kebahasaannya oleh Panitia
Penghalus Bahasa yang terdiri atas Husein Jayadiningrat, H. Agus Salim, dan Mr.
Supomo. Ir. Sukarno melaporkan hasil kerja Panitia Perancang Undang-Undang pada
sidang BPUPKI tanggal 14 Juli 1945. Pada laporannya disebutkan tiga hal pokok, yaitu:

a. Pernyataan Indonesia Merdeka.


b. Pembukaan Undang-Undang Dasar (Preambul).
c. Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh).
PEMBENTUKAN PPKI
Panitia Persiapan Kemerdekaan
PENGERTIAN PPKI

PPKI merupakan singkatan dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau


dalam bahasa Jepang disebut dengan Dokuritsu Zyunbi Inkai. PPKI ialah
panitia yang bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, sebelum
panitia ini dibentuk, sebelumnya sudah berdiri BPUPKI tapi karena dianggap
terlalu cepat ingin melaksanakan proklamasi kemerdekaan.
SEJARAH PPKI

Pada tanggal 7 Agustus 1945, Pemerintah Jepang membubarkan BPUPKI dan


sebagai gantinya dibentuklah PPKI yakni Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia. Pembubaran BPUPKI dikarenakan BPUPKI dianggap terlalu cepat
dalam memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. PPKI sendiri diketuai oleh
Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh. Hatta dengan jumlah anggota sebanyak 21
orang
TUGAS PPKI

 Mengesahkan Undang Undang Dasar


 Memilih dan Mengangkat Ir.Soekarno sebagai Presiden dan Drz.M.Hatta
sebagai wakil Presiden
 Membentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sebelum DPR
dan MPR terbentuk.
SIDANG PPKI
Sidang tersebut dilakukan selama 3 kali yakni pada tanggal 18, 19, dan 22 Agustus 1945 dengan hasil
sidang PPKI yaitu sebagai berikut.

Hasil Sidang PPKI 18 Agustus Sidang PPKI ke-3 22 Agustus Sidang PPKI 19 Agustus 1945
1945 1945 • Pembagian wilayah, terdiri atas 8
• Mengesahkan Undang-Undang • Pembentukan Komite provinsi.
Dasar 1945 Nasional. • Membentuk Komite Nasional
• Memilih Ir. Soekarno sebagai • Membentuk Partai Nasional (Daerah).
Presiden dan Drs. Mohammad Indonesia. • Menetapkan 12 departemen dengan
Hatta sebagai wakil • Pembentukan Badan menterinya yang mengepalai
• Dibentuk Komite Nasional Keamanan Rakyat. departemen dan 4 menteri negara.
untuk membantu tugas
Presiden sementara, sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.

Anda mungkin juga menyukai