Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BPUPKI
Di ajukan untuk memenuhi tugas PPKN

Oleh : Siti Khairani

Kelas : 7c

SMP 118 Jakarta


BPUPKI
BPUPKI atau sebuah badan penyelidik yang
bertugas untuk mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia, memang sangatlah berperan penting.
Tanpa BPUPKI, panitia sembilan, piagam Jakarta,
bahkan PPKI, mungkin tidak akan pernah terbentuk.
Seperti apa sejarah dan tugas dari BPUPKI? Berikut
penjelasannya.
Penjajahan dari sejumlah negara yang terjadi di
Indonesia memang membawa dampak yang sangat
buruk terhadap Indonesia, sehingga masing masing
daerah mulai melakukan perlawanan. Misalnya,
Pattimura yang memperjuangkan kawasan Maluku
pada tahun 1817, Perang Padri yang dilakukan oleh
kawasan Sumatra Barat yang digerakkan oleh
pahlawan Tuanku Imam Bonjol, dan Pangeran
Diponegoro dari Jawa Tengah pada tahun 1825-
1830.
Masih banyak perlawanan lainnya yang
dilakukan, tetapi sebagian besar tidak membuahkan
banyak hasil. Banyak yang menderita, ditangkap,
diasingkan, dihukum, bahkan gugur. Itu sebabnya di
awal abad ke-20, perlawanan sifatnya sudah berupa
organisatoris-nasional, bukan lagi kedaerahan.
Rakyat sudah mulai memiliki kesadaran
nasional. Budi Utomo yang memimpinnya pada
tahun 20 Mei 1908. Niat dan semangatnya didorong
oleh dokter senior, yakni Dokter Wahidin
Sudirohusodo. Usaha yang dilakukan Budi Utomo
antara lain adalah memajukan berbagai bidang
maupun sektor untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.Organisasi lainnya ternyata ikut
mendukung dan memberikan pencerahan, seperti
Sarekat Islam (1912), Indische Partij (1912),
Perhimpunan Indonesia (1908), Partai Nasional
Indonesia (1927), dan Gerindo (1937).
Ada pula organisasi non-politik yang ikut berdiri,
seperti Muhammadiyah, NU, dan Taman Siswa.
Organisasi tersebut bertujuan baik dan memberikan
pendidikan untuk murid-muridnya.
Sejarah yang telah berlalu panjang dan memerlukan
banyak pengorbanan menggerakkan Indonesia
untuk membebaskan diri dari kolonial. Pada tahun
1928, pemuda mulai bersama-sama bersatu dan
memiliki ikrar.
Namun, tentara Jepang datang setelah penjajahan
selama 3,5 abad yang dilalui Indonesia sudah cukup
menyiksa. Negeri merah-putih tentunya tidak diam
saja dan mulai bekerja sama dalam kedua sidang,
yakni BPUPKI dan PPKI.

A. Sejarah Latar Belakang Terbentuknya BPUPKI


Jepang memiliki cita-cita untuk membangun sebuah
kawasan persemakmuran bersama Asia Timur Raya,
tetapi masih menurut kekuasaannya. Ketika dicoba
untuk dicetuskan, perang justru direalisasikan.
Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour ternyata melakukan serangan mendadak
pada tahun 7 Desember 1941.
Jepang dengan sigap langsung merambah
kawasan Asia Tenggara, dimulai dari Philipina
( Januari 1942), Singapura (Februari 1942),
segalanya dikuasai sampai giliran Indonesia pada
tahun 1942.
Sebenarnya, kedatangan Jepang sempat
disambut oleh rasa lega, tetapi harapan yang ada
langsung sirna ketika melihat mereka yang
bertindak seenaknya. Rakyat mulai berserikat dan
berkumpul kembali untuk membicarakan
kemerdekaan yang sebenarnya dilarang sama
sekali.
Mereka saling mengumpulkan suara, pendapat,
dan tentunya berjuang. Meski penderitaan Jepang
selama tiga tahun (1942-1945) benar-benar pedih
dan terasa sekali, semangat bangsa tetap tidak
padam. Inilah awal dan modal besar untuk mengusir
penjajah yang singgah, tapi menyiksa lahir dan batin
seluruh rakyat. Siapa yang tidak ingin melawan?
Jepang tidak mengira bahwa Amerika dan
penyerangan di Harbour waktu itu ternyata telah
bangkit. Niatnya untuk menguasai wilayah Australia,
terpukul karena penyerangan laut karang pada
tahun 1942.
Pertempuran ini menjadi sebuah panah yang
berhasil menyerang balik Jepang. Kekuasaan
angkatan laut Jepang sebagian besar ditempatkan
pada Pulau Truk di Kepulauan Carolina. Meski
angkatan laut Amerika juga berhasil menaklukan
beberapa wilayah, seperti Tarawa, Pulau Truk tetap
dibiarkan.
Serangan pengeboman mulai dimulai pada
tahun 1944 di bulan Juni. Pada bulan Julinya, pihak
Jepang mulai kehilangan pangkalan laut mereka
yang bertempat di Kepulauan Mariana disebabkan
oleh krisis kabinet. Pada bulan September, Amerika
mulai berhasil menguasai negara, dari Filipina,
sehingga hubungan pangkalan laut Pulau Truk
dengan negara tersebut akhirnya terputus.
Kekalahan demi kekalahan membuat
kedudukan Jepang di kawasan Pasifik, termasuk
Indonesia mulai melemah. Jepang mengambil
kebijakan untuk memasukkan kekuatan pribumi.
Dengan begitu, mereka harus memikat hati rakyat
Indonesia untuk mendapatkan bantuan.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia, banyak orang yang terlibat dan berjuang
untuk mengisi kemerdekaan, dan salah satu
contohnya adalah para anggota BPUPKI. Untuk lebih
mengenal dan mengingat jasa para pahlawan
tersebut, Buku Pintar Mengenal Pahlawan
Indonesia hadir.

B.Tujuan dibuatnya BPUPK

Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan


pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau
dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu Junbi Cosakai.
Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI ialah
untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting
berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut
pembentukan negara Indonesia merdeka.
Bagi Jepang, BPUPKI dibentuk agar Jepang
dapat lebih mengontrol pergerakaan kemerdekaan
Indonesia dan lebih meyakinkan kepada Rakyat
bahwa janji Jepang benar.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia, terdapat berbagai cerita perang para
sosok pahlawan bangsa melawan penjajah dan
memabngkitkan semangat nasionalisme

C.Anggota BPUPKI

Pengurus dan anggota waktu itu segera


diangkat dan pengumumannya jatuh pada tanggal
29 April 1945 yang bertepatan dengan ulang tahun
Kaisar Jepang yang bernama Tenno Heika. Telah
diputuskan bahwa ketua BPUPKI adalah Dr. KRT
Radjiman Wedyodiningrat yang dibantu oleh 2
orang Ketua muda yaitu Icibangase Yosio dan RP.
Soeroso Suroso sebagai kepala sekretariat dengan
dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G.
Pringgodigdo.
Anggota BPUPKI ada 69 yang terdiri dari 62
anggota aktif dari para tokoh pergerakan nasional
Indonesia. Sisanya anggota istimewa (7 orang) yang
berasal dari pemerintah militer jepang di
Indonesia.Filsafat Pancasila Menurut
Bung Karno (2019) ,Filsafat Pancasila Menurut Bung
Karno (2019)

D.Tujuan BPUPKI

Tujuan dibentuknya BPUPKI yang paling utama


adalah untuk mengkaji, mendalami, serta
menyelidiki bentuk dasar negara Indonesia yang
cocok guna kepentingan sistem pemerintahan
Indonesia setelah kemerdekaan nanti. BPUPKI
dibentuk untuk mempersiapkan proses
kemerdekaan Indonesia.

E. Sidang-sidang BPUPKI

Sebenarnya, apa fungsi dari BPUPKI? Karena


adanya BPUPKI, segala keputusan akan persiapan-
persiapan terkait kemerdekaan Indonesia lebih
terorganisir. Mulai dari segi politik, pemerintahan,
ekonomi menuju Indonesia merdeka.
Secara rinci, tugas-tugas BPUPKI yang paling
penting adalah membentuk dan menyusun dasar-
dasar Indonesia merdeka (1), membuat peraturan
berupa undang-undang (2) dengan membuat reses
selama sebulan (3), dan membentuk panitia kecil
untuk menerima
saran atau konsepsi dasar (4).
Untuk manfaatnya sendiri, BPUPKI diharapkan
dapat memerdekakan Indonesia secara resmi (1),
menjalin kerja sama baik dengan pemerintah
Jepang (2), menemukan tokoh politik yang dapat
diandalkan (3), mempertemukan tokoh-tokoh
daerah dari Sabang sampai Merauke (4).

1. Sidang Pertama BPUPKI


Sidang dibagi menjadi dua babak yang
dilakukan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 10-16
Juli 1945. Pada sidang pertama, rancangan asas
terkait dasar Indonesia merdeka segera
dipidatokan. Usulan dari Muhammad Yamin
disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945 secara lisan,
yakni sebagai berikut.
 Peri kebangsaan
 Peri kemanusiaan
 Peri ketuhanan
 Peri kerakyatan
 Kesejahteraan rakyat
Usulan seccara lisan Muhammad Yamin tersebut
berbeda dengan usulannya yang secara tertulis
yaitu :
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kebangsaan persatuan Indonesia.
Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tokoh yang mengusulkan dasar negara Pancasila
selanjutnya adalah Soepomo.
Soepomo mengusulkan rumusan dasar negara
Indonesia pada tanggal 31 Mei 1945. Ia
mengatakan, negara yang dibentuk hendaklah
negara integralistik atau negara persatuan yang
berdasarkan hal-hal berikut:
 Persatuan
 Kekeluargaan
 Keseimbangan lahir dan batin
 Musyawarah
 Keadilan rakyat
Usulan dari Prof. Dr. Soepomo disampaikan pada
tanggal 31 Mei 1945. Beliau ternyata memiliki
pendapat sendiri, berdasarkan tiga teori berikut.
Sebagaimana yang dicetuskan oleh Thomas
Hobbes, Jean Jacques Rousseau, Herbert Spencer,
John Locke dan H. J. Laski, ada sebuah usulan untuk
golongan individualistik yang disusun atas dasar
kontak sosial yang warganya sendiri
mengedepankan kepentingan individu.
Class theory atau negara golongan yang pernah
dipaparkan oleh Marx, Engels, dan Lenin.
Negara tidak boleh berdiri hanya karena satu
golongan, tetapi tetap bertahan untuk kepentingan
semua anggotanya. Teori yang didasari oleh
Spinoza, Adam Muller, dan Hegel ini disebut sebagai
negara integralistik.
Menurut Soepomo, usulan yang lebih baik dipakai
adalah poin ketiga. Negara integralistik atau negara
persatuan. Wilayah yang satu untuk semua orang.
Usulan dari Ir. Soekarno, Abikoesno
Tjokrosoejoso, M. Soetardjo K, Ki Bagus
Hadikusumo, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Liem
Koen Hian disampaikan pada tanggal 1 Juni
1945.Soekarno berpendapat bahwa dasar Indonesia
yang dimaksud adalah philosophise grondslag atau
berdasarkan filsafat, fundamen, dan pikiran
sedalam-dalamnya untuk didirikannya gedung
Indonesia merdeka. Untuk mewujudkannya, Ir
Soekarno mengusulkan lima asas sebagai berikut.
Nasionalisme atau kebangsaan
Internasionalisme yang didasari kemanusiaan
Musyawarah dengan mufakat maupun perwakilan
Kesejahteraan nasional
Ketuhanan melalui kebudayaan
Dari kelima asas tersebut, tercetuslah nama
pancasila (panca berarti lima, sila berarti dasar) atas
bantuan dari seorang ahli bahasa dan jika tidak
tersetujui, usulan dapat kembali disaring menjadi
trisila (sosio demokrasi, sosio ketuhanan, dan
demokratis). Selanjutnya, apabila ditolak kembali,
trisila dapat menjadi ekasila, yakni gotong royong.
Hanya satu poin penting, tetapi dapat menjadi
dasar negara yang utama bagi Indonesia.
Dalam menjaga nilai pancasila tersebut,
banyak sosok yang telah berjuang dan berkorban
untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Salah satu
sosok tersebut dapat kita lihat pada Seri Pemimpin
Bangsa – Mohammad Hatta Menjaga Pancasila
Sakral.
Usai sidang tersebut, dilanjutkan dengan
masa reses yang dilaksanakan antara sidang
pertama dan sidang kedua. Tahapan ini digunakan
oleh para anggota untuk membahas rancangan
pembukaan undang-undang.
Acaranya dapat terbilang tidak resmi karena
hanya dihadiri oleh 38 anggota, termasuk Soekarno
yang menjadi pemimpinnya, padahal pertemuan
tersebut dimaksudkan supaya Indonesia dapat
memperoleh prosedur secepatnya untuk
kemerdekaan.Keinginan tersebut dilandasi oleh
seorang bala tentara Dai Nippon yang secara singkat
dapat memerdekakan Birma (Myanmar). Untuk
lebih lengkapnya, bisa dilihat pada buku yang satu
ini.

2. Sidang Kedua BPUKI

Sidang kedua BPUPKI dimulai dengan adanya


enam anggota baru sebagai badan penyelidik. Ir.
Soekarno juga memberikan hasil laporannya atas
pertemuan yang dilakukan pada tanggal 1 Juni
1945.
Pertemuan tersebut adalah panitia kecil yang
beranggotakan delapan orang, meliputi :
 Ir. Soekarno sendiri,
 Drs. Moh. Hatta,
 Mr. A. A Maramis,
 Sutardjo,
 A. Wachid Hasyim,
 Ki Bagus Hadikusumo,
 Otto Iskandardinata,
 Mohammad Yamin.
Tugas mereka adalah menampung dan
mengidentifikasi usulan dari BPUPKI. Namun, terjadi
perbedaan pendapat antara golongan nasionalis
dan Islam. Golongan Islam menginginkan negara
yang dilandaskan syariat Islam, sedangkan golongan
nasionalis berpikiran sebaliknya. Mereka tidak
menghendaki landasan negara berdasarkan hukum
agama tertentu.
Pada tanggal 22 Juni 1945, Soekarno
mengadakan pertemuan dengan anggota badan
penyelidik di kantor besar Djawa Hookokai.
Pertemuan tersebut membentuk sebuah panitia
kecil yang dinamakan Panitia Sembilan,
beranggotakan Ir. Soekarno, Wachid Hasyim, Mr.
Maramis, Mr. Soebardjo, Drs. Moh. Hatta, Drs. Mr.
Moh. Yamin, Kyai Abdul Kahar Muzakir, Abikusno
Tjoko Soejoso, dan Haji Agus Salim.
Panitia kecil tersebut kembali merumuskan
kesepakatan dari formula kedua belah pihak di
BPUPKI. Tujuannya adalah untuk mengatasi
perbedaan dan menyelesaikannya dengan
perdamaian. Akhirnya, mereka berhasil
menyepakati piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni
1945. Dasar negara tersebut tertuang dalam
rancangan preambule, tepatnya pada alinea
keempat.
Perbedaan usulan tersebut dengan perjanjian
selanjutnya, hanya terletak pada sila pertama, yakni
‘ketuhanan dengan menjalankan syariat-syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Usulan tersebut
disebut sebagai rancangan preambule hukum dasar,
sedangkan
Mohammad Yamin mempopulerkannya sebagai
‘Piagam Jakarta’.
Sidang kedua yang telah dijalani dari tanggal 10-
16 Juli membuahkan beberapa keputusan.
Dasar negara, yakni Pancasila yang disepakati
berdasarkan piagam Jakarta.
Bentuk negara Indonesia adalah republik,
berdasarkan kesepakatan 55 orang dari 66 orang
yang telah hadir.
Wilayah Indonesia yang telah disepakati meliputi
Hindia Belanda, Malaka, dan Timor Timur dengan
33 suara tanda setuju.
Pada tanggal tersebut juga dibentuk panitia
perancang hukum dasar. Pembagian tugasnya
sebagai berikut.
Ir. Soekarno menjabat sebagai ketua dari
panitia perancang hukum dasar.
Drs. Moh. Hatta sebagai panitia perancang
ekonomi dan keuangan.
Abikoesno Tjoko Soejoso sebagai ketua dari panitia
perancang pembela tanah air.
Rapat yang dilakukan juga memutuskan terkait
wilayah Indonesia, panitia untuk merancang HAM,
bentuk negara, dan pimpinan negara beserta isi
pembukaan.
Pada tanggal 13 Juli 1945, panitia kecil
menghimpun sebuah panitia baru yang dinamakan
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
yang tidak lama setelah itu akan sidang. Anggotanya
berasal dari wakil-wakil seluruh Indonesia, dinaungi
pimpinan Dai Nippon yang bertempat di wilayah
selatan.
Untuk mendapatkan nilai yang ada saat ini
pada dasar negara kita Pancasila, proses
perjalanannya bukanlah hal yang mudah. Seperti
halnya dapat kita lihat dan pelajari pada
buku Lahirnya Pancasila: Kumpulan Pidato BPUPKI
dibawah ini.

F.Kesimpulan BPUPKI

Kesimpulan dari BPUPKI adalah tugasnya


menyelidiki & mengumpulkan usul-usul untuk
selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah
Jepang untuk dapat dipertimbangkan bagi
kemerdakaan Indonesia. Keanggotaan badan ini
dilantik pada tanggal 28 Mei 1945.

Anda mungkin juga menyukai