PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di Indonesia bergolaklah kebangkitanakan kesadaran berbangsa
yaitu
Kebangkitan
Nasional
(1908)
dipelopori
oleh
dr.
Wahidin
(PNI)
(1927)
yang
dipelopori
oleh
Soekarno,
Halaman | 1
RumusanMasalah
1. Apa Pengertian Pancasila ?
2. Bagaimanakah saat-saat menjelang terbentuknya BPUPKI ?
3. Bagaimanakah Pembentukan BPUPKI ?
4. Berapa jumlah sidang yang dilakukan BPUPKI?
C.
TujuandanManfaat
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui Pengertian Pancasila.
b. Untuk mengetahui saat-saat menjelang pembentukan BPUPKI.
c. Untuk mengetahui pembentukan BPUPKI.
d. Untuk Mengetahui jumlah sidang yang dilakukan BPUPKI
2. Manfaat
a. Sebagai sumber bacaan dan tambahan bagi semua pihak yang
ingin mengetahuiSejarah Pembentukan BPUPKI.
b. Sebagai bahan perbandingan dengan makalah lain yang
mengangkat masalah yang sama.
Halaman | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Istilah Pancasila telah dikenal di Indonesia sejak zaman majapahit abad
XIV, yaitu terdapat pada buku Negara Kertagama karangan Empu Prapanca
dan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Tetapi baru dikenal oleh
bangsa Indonesia sejak tanggal 1 Juni 1945, yaitu pada waktu Ir. Soekarno
mengusulkan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
1. Dari Segi Etimologi (Menurut Lughatiya)
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta (bahasa Brahmana India) yang
artinya : Panca = Lima, Sila / syila = batu sendi, ulas atau dasar. Jadi,
pancasila adalah lima batu sendi Atau Panca = lima, Sila / syiila =
tingkah laku yang baik. Jadi, pancasila adalah lima tingkah laku yang
baik.
2. Dari segi Terminologi
Istilah Pancasila di dalam Falsafah Negara Indonesia mempunyai
pengertian sebagai nama dari 5 dasar negara RI, yang pernah diusulkan
oleh Bung Karno atas petunjuk Mr. Moh. Yamin pada tanggal 1 Juni
1945, yaitu pada saat bangsa Indonesia sedang menggali apa yang akan
dijadikan dasar negara yang akan didirikan pada waktu itu. Lima dasar
negara yang diberikan nama Pancasila oleh Bung Karno, ialah :
1.
2.
3.
4.
5.
Kebangsaan
Prikemanusiaan
Mufakat
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan Yang Maha Esa
Halaman | 3
yaitu dasar:
1.
2.
3.
4.
berkomunikasi
dengan
Pemerintah
Jajahan
di
Indonesia.
Janji
dengan maklumat
Gunseikan (Pembesar
Tertinggi
Sipil
dari
Pemerintah Militer Jepang di seluruh Jawa dan Madura), No. 23, dalam janji
kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia diperkenankan untuk
memperjuangkan kemerdekaannya. Bahkan dianjurkan kepada bangsa Indonesia
untuk berani mendirikan Negara Indonesia Merdeka dihadapan musuh-musuh
Jepang yaitu sekutu termasuk kaki tangannya NICA (Netherlands Indie Civil
Administration), yang ingin mengembalikan kekuasaan kolonialnya di
Indonesia. Bahkan NICA telah melancarkan serangannya di pulau Tarakan dan
Morotai.
Halaman | 4
C. Pembentukan BPUPKI
Pada Akhir tahun 1944, kedudukan Jepang yang mulai terdesak dan
mengalami kekalahan pada perang pasifik melawan sekutu, dan ditambah juga
perlawanan rakyat Indonesia yang semakin berkobar dimana-mana, sehingga
dalam kondisi ini perdana menteri Jepang Kaiso pada tanggal 9 September 1944
mengeluarkan janji Kemerdekaan kelak dikemudian hari pada rakyat
Indonesia. Sejak diikrarkan janji tersebut, kantor-kantor diperbolehkan
mengibarkan bendera Indonesia (Merah Putih) berdampingan dengan bendera
Jepang, Pengguannan bahasa Indonesia pun mulai mendapakan tempat di kantorkantor, sekolah, media masa, dan lain-lain.
Badan
Penyelidik
Usaha
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia
atau
sebuah
badan
yang
dibentuk
oleh
pemerintah
pendudukan
balatentara Jepang pada tanggal 1 Maret 1945 bertepatan dengan hari ulang
tahun Kaisar Hirohito. Badan ini dibentuk sebagai upaya mendapatkan
dukungan bangsa Indonesia dengan menjanjikan bahwa Jepang akan membantu
proses kemerdekaan Indonesia. Latar belakang sebenarnya kebijaksanaan
Pemerintah Jepang dengan membentuk BPUPKI bukan merupakan kebaikan
hati yang murni tetapi Jepang hanya ingin mementingkan dirinya sendiri, yaitu
pertama; Jepang ingin mempertahankan sisa-sisa kekuatannya dengan cara
memikat hati rakyat Indonesia,dan yang kedua; untuk melaksanakan politik
kolonialnya.
BPUPKI beranggotakan 63 orang dan 7 Orang Jepang tanpa hak suara
yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dengan wakil ketua Hibangase
Yosio (orang Jepang) dan R.P. Soeroso. Berikut daftar 60 nama
anggota
lainnya :
Halaman | 5
1. Ir. Soekarno
2. Mr. Muhammad Yamin
3. Dr. R. Kusumah Atmaja
4. R.Abdulrahman Pratalykrama
5. R. Aziz
6. Ki Hajar Dewantara
7. Ki Bagus Hadikusumo
8. M.P.H. Bintoro
9. A.K. Moezakir
10. B.P.H. Poerbojo
11. R.A.A. Wiranatakoesoema
12. Ir.R. Asharsoetedjo Moenandar
13. Oei Tjong Tjoei
14. Drs. Moh. Hatta
15. Oei Tjong Haoew
16. H. Agus Salim
17. M.Soetardjo kartohadikusumo
18. R.M.Margono Djojohadikusumo
19. K.H. Abdul Halim
20. K.H. Maskhoer
21. R. Soedirman
22. Prof. Dr. P.A.H. Djajadiningrat
23. Prof. Dr. Soepomo
24. Prof. Ir. Roeseno
25. Mr. R.P. Singgih
26. Mr.Ny. Maria Ulfah Santoso
27. R.M.T. A. Soerjo
28. R. Roeslan Wongso kusumo
29. Mr. R. Soesanto tirtoprodjo
30. Ny. R.S.Soenardjo Mangoenpoespito
6. Masuda Toyohiko
2. Miyano Syoozoo
7. Ide Teitiroo
3. Tanaka Minoru
4. Tokonami Tokuzi
5. Itagaki Masumitu
Halaman | 6
Indonesia
(NKRI)
dan
kemudian
dilanjutkan
dengan
2. Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato
singkatnya mengusulkan lima asas :
Halaman | 7
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan lima asas pula yang
disebut Pancasila, yaitu :
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Maha Esa
Kelima asas dari Soekarno disebut Pancasila yang menurut beliau dapat
diperas menjadi Trisila atau Tiga Sila yaitu :
1. Sosionasionalisme
2. Sosiodemokrasi
3. Ketuhanan dan Kebudayaan
Bahkan masih menurut Soekarno, Trisila tersebut di atas bila
diperas kembali disebutnya sebagai Ekasila yaitu merupakan sila gotong
royong merupakan upaya Soekarno dalam menjelaskan bahwa konsep
tersebut adalah dalam satu-kesatuan. Selanjutnya lima asas tersebut kini
dikenal dengan istilah Pancasila, namun konsep bersikap kesatuan tersebut
pada akhirnya disetujui dengan urutan serta redaksi yang sedikit berbeda.
Sementara itu, perdebatan terus berlanjut di antara peserta sidang BPUPKI
mengenai penerapan aturan Islam dalam Indonesia yang baru. Masa
persidangan pertama ini dikenang dengan detik-detik lahirnya Pancasila
dan tanggal 1 Juni 1945 dikenang sebagai lahirnya Pancasila.
2.
Halaman | 8
3.
Halaman | 9
Halaman | 10
Pada tanggal 14-16 Juli 1945, Ketua BPUPKI menerima sebulatbulatnya naskah Rancangan UUD dengan perubahan-perubahannya. Pada
tanggal 17 Juli 1945, naskah itu diserahkan kepada Pemerintah balatentara
Jepang. Dan ini merupakan akhir dari persidangan BPUPKI.
Selanjutnya pada tanggal 17 Juli 1945, angkatan laut Jepang
mengadakan rapat Dewan Perang Tertinggi yang menghasilkan resolusi,
antara lain :
1. Kemerdekaan yang akan diberikan kepada Indonesia meliputi
bekas wilayah Hindia Belanda.
2. Harus dibentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia di
Jakarta.
Konsep proklamasi kemerdekaan rencananya akan disusun dengan
mengambil tiga alenia pertama Piagam Jakarta. Sedangkan konsep
Undang-Undang Dasar hampir seluruhnya diambil dari alinea keempat
Piagam Jakarta.
Sementara itu perdebatan terus berlanjut diantara peserta sidang mengenai
penerapan aturan Islam, Syariat Islam dam negara Indonesia baru.
Dan puncaknya pada tanggal 18 Agustus 1945, yaitu Moh. Hatta
Mendapatkan berita dari Opsir Jepang Nishijima, pembantu Admiral
Maeda, bahwa kelompok Katholik dan Protestan di Indonesia bagian timur
seperti Papua yang dikuasai oleh angkatan laut Jepang sangat keberatan
dengan kalimat Piagam Jakarta ( Pembukaan UUD 1945) yang berbunyi
Kewajiban
dengan
menjalankan
syariat
Islam
bagi
pemeluk-
Halaman | 11
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tanggal 17 agustus 1945 Indonesia memperoleh kemerdekaan, namun
kemerdekaan itu tidak diperoleh dengan mudah atau pun kemerdekaan itu
pemberian bangsa lain. Semua itu ditempuh dengan perjuangan yang sangat
panjang dan melelah. Tidak sedikit jiwa yang berjatuh bermandikan darah dan
keringat, istri yang menjadi janda ditinggal kepala rumah tangga yang
berselimutkan baju berbau darah dan anak-anak yang menjadi yatim kerena
tubuh sang ayah dipenuhi peluru-peluru penjajah. Kemerdekaan di negeri ini
tidak instan, tapi melalui tahap demi tahap. Tidak lelahnya para pejuang kita
bertempur, baik melalui peperangan maupun diplomatik.
BPUPKI adalah salah satu pintu pembuka dari beberapa pintu pembuka jalan
harus dilewati para pejuang kita untuk memperoleh kemerdekaan. Walaupun
BPUPKI adaikut campur Jepang, namun semua keputusan murni dari pejuang
kita semata dengan tujuan yang satu yaitu kemerdekaan Indonesia. BPUPKI
suatu sejarah yang perlu di tulis dengan tinta emas dalam sejarah negeri ini.
B.
Halaman | 12
DAFTAR PUSTAKA
Gementeer. Senin 14 april 2014.http://istorianovish.blogspot.com/2014/04/makalahbpupki-dan-ppki.html
Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Jilid 2 Kelas XI Program Ilmu Alam.
Jakarta: Erlangga.
Brugmans, I.J., et al., Nederlandsch Indie Japanse Bezetting: Gegevens en Documenten
over de Jaren 1942-1945, Franeker, 1960.
Kartodirdjo, Sartonodkk. 1975. Sejarah Nasional Indonesia. Departemen Pendidikandan
Kebudayaan.
Notosusanto,
Nugroho.
1972. Naskah
Proklamasijang
Otentik
dan
Rumusan
2002. Pergerakan
Nasional
Mencapaidan
Mempertahankan
Halaman | 13