Anda di halaman 1dari 10

8 Tokoh Tokoh Pendiri Negara Indonesia Peran Dan Aktivitasnya

Ir. Soekarno

1. Ir. Soekarno

Ir. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia
memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta)
yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan
konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Mohammad Hatta

2. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia
yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus
1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I, Hatta II, dan
RIS.

Soepomo

3. Soepomo

Soepomo adalah seorang pahlawan nasional Indonesia. Soepomo dikenal sebagai arsitek
Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Ir. Soekarno.
Mohammad Yamin

4. Mohammad Yamin

Mohammad Yamin adalah sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, dan ahli hukum yang
telah dihormati sebagai pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Talawi, Sawahlunto,
Sumatera Barat pada 24 Agustus 1903 dan meninggal di Jakarta pada 17 Oktober 1962 pada
umur 59 tahun. Ia merupakan salah satu perintis puisi modern Indonesia dan pelopor Sumpah
Pemuda sekaligus "pencipta imaji keindonesiaan" yang mempengaruhi sejarah persatuan
Indonesia.

Sayuti Melik

5. Sayuti Melik
Sayuti Melik dicatat dalam sejarah Indonesia sebagai pengetik naskah proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia. Dia adalah suami dari Soerastri Karma Trimurti, seorang
wartawati dan aktivis perempuan di zaman pergerakan dan zaman setelah kemerdekaan.
Fatmawati

6. Fatmawati

Fatmawati dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih
yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada
tanggal 17 Agustus 1945.

Radjiman Wedyodiningrat

7. Radjiman Wedyodiningrat

Radjiman Wedyodiningrat adalah seorang dokter yang juga merupakan salah satu tokoh
pendiri Republik Indonesia. Beliau adalah satu-satunya orang yang terlibat secara akif dalam
kancah perjuangan bangsa yang dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKl).]
Laksamana Maeda

8. Laksamana Maeda

Laksamana Maeda adalah seorang perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di
Hindia Belanda pada masa Perang Pasifik. Selama pendudukan Indonesia di bawah Jepang, ia
menjabat sebagai Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat Tentara
Kekaisaran Jepang. Laksamana Muda Maeda memiliki peran yang cukup penting dalam
kemerdekaan Indonesia dengah mempersilakan kediamannya yang berada di Jl. Imam
Bonjol, No.1, Jakarta Pusat sebagai tempat penyusunan naskah proklamasi oleh Soekarno,
Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo, ditambah sang juru ketik Sayuti Melik. Selain itu,
dia juga bersedia menjamin keamanan bagi mereka. Kini, bekas kediamannya itu menjadi
Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI dalam
Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Pembentukan BPUPKI dan PPKI dalam Mempersiapkan Kemerdekaan


Indonesia – Terdapat sejarah pembentukan BPUPKI serta PPKI yang bisa Anda
baca berikut ini.

A. Terbentuknya BPUPKI

Beberapa kekalahan yang diterima oleh Jepang pada Perang Dunia II benar-benar
membuat posisi Jepang terancam di Indonesia. Oleh sebab itu, pada tanggal 1
Maret 1945, Kumaaikici Harada mengumumkan untuk segera membentuk Dokuritsu
Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan simpati bangsa Indonesia
agar tetap mendukung Jepang.

BPUPKI diketuai oleh Dr. Rajiman Widyodiningrat dan dibantu oleh beberapa wakil
ketua seperti Icibangase yang sekaligus sebagai kepala Badan Perundingan dan
RP. Suroso yang sekaligus sebagai kepala sekretariat. Sebagai kepala sekretariat,
RP. Suroso dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. AG. Pringgodigdo. Secara
keseluruhan, BPUPKI memiliki 60 anggota dan setelah semua persiapan usai, pada
tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI diresmikan.

Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI oleh Jepang adalah untuk menyelidiki dan
mempelajari hal – hal yang berhubungan dengan rencana pembentukan negara
Indonesia. Jika Indonesia suatu saat memproklamirkan kemerdekaannya, maka
Indonesia harus sudah memiliki dasar negara. Oleh karena itu, BPUPKI bekerja
untuk merumuskan dasar negara. Dalam merealisasikan tugas-tugasnya, BPUPKI
melakukan beberapa sidang. Adapun sidang-sidang BPUPKI antara lain:

a. Sidang BPUPKI I

Pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, BPUPKI mengadakan Sidang yang pertama.
Sidang ini membahas dasar Negara Indonesia. Dalam sidang tersebut muncul
beberapa tokoh yang menyumbangkan pandanganya untuk dasar Negara
Indonesia, seperti Mr. Moh Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno.

Moh. Yamin pada tanggal 29 Mei mengusulkan lima dasar negara kebangsaan
Indonesia, yaitu sebagai berikut.

a. Peri Kebangsaan.
b. Peri Kemanusiaan.
c. Peri Ketuhanan.
d. Peri Kerakyatan.
e. Kesejahteraan Rakyat,

Mr. Supomo pada tanggal 31 Mei 1945 mengajukan dasar-dasar Negara Indonesia,
yaitu sebagai berikut.

a. Persatuan.
b. Kekeluargaan
c. Keseimbangan lahir dan batin.
d. Musyawarah.
e. Keadilan rakyat.

Ir. Soekarno mengusulkan dasar Negara Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945, yakni
sebagai berikut:

a. Kebangsaan Indonesia.
b. Internasionalisme atau perikemanusiaan.
c. Mufakat atau demokrasi.
d. Kesejahteraan sosial.
e. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Menindaklanjuti usulan-sulan tersebut, BPUPKI membentuk Panitia kecil yang


disebut dengan Panitia Sembilan dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Pada tanggal 22
Juni 1945 Panitia Sembilan melahirkan rumusan yang disebut dengan Piagam
Jakarta (Jakarta Charter). Adapun isi dari rumusan tersebut sebagai berikut.
a. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk
pemeluknya.
b. Dasar Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Persatuan Indonesia.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan.
e. Mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

b. Sidang BPUPKI II

Pada tanggal 10 Juli 1945, BPUPKI melaksanakan sidang yang kedua. Sidang ini
dilaksanakan untuk membahas bentuk Negara dan rancangan Undang-Undang
Dasar (UUD). Dalam sidangnya, BPUPKI membentuk Panitia Perancang UUD dan
menunjuk Ir. Soekarno sebagai ketua panitia.

Hasil sidang ini menetapkan bahwa bentuk Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Kemudian pada tanggal 11 Juli 1945, Panitia
Perancang UUD menetapkan Piagam Jakarta sebagai Pembukan UUD.

Kemudian pada Tanggal 14 Juli 1945, BPUPKI melanjutkan sidang untuk menerima
laporan dari Panitia Perancang UUD. Adapun tiga hal penting yang dilaporkan oleh
Ir. Soekarno adalah sebagai berikut:

a. Pernyataan Indonesia merdeka


b. Pembukaan UUD (diambil dari Piagam Jakarta)
c. Batang tubuh UUD

Setelah melaksanakan tugasnya, pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan.


B. Terbentuknya PPKI

Jepang semakin sering menelan kekalahan dalam Perang Asia Timur Raya,
sehingga Komando Tentara Jepang wilayah Selatan pada saat itu mengadakan
rapat dan memutuskan bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan pada tanggal 7
September 1945.

Keadaan Jepang semakin kritis karena kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom
oleh Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945. Menghadap situasi krisis ini,
pada tanggal 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Dokuritsu
Junbi Inkai atau Panitia Kemerdekaan Indonesia (PPKI). PPKI dibentuk untuk
melanjutkan tugas BPUPKI dalam mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan dibantu oleh Drs. Moh. Hatta sebagai wakilnya.
Anggota PPKI sendiri berjumlah 21 orang yang terdiri dari perwakilan beberapa
daerah di Indonesia. Adapun perwakilan-perwakilan tersebut diantaranya adalah:

Jawa 12 perwakilan.

Sumatera 3 perwakilan.

Sulawesi 2 perwakilan.

Kalimantan 1 perwakilan.

Sunda Kecil 1 perwakilan.

Maluku 1 perwakilan.

Golongan penduduk Cina 1 perwakilan.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Rajiman
Widyodiningrat dipanggil oleh Jendral Terauchi, pimpinan Angkatan Perang Jepang
yang berkedudukan di Saigon, untuk peresmian PPKI. Pertemuan tersebut
menegaskan bahwa Pemerintah Kekaisaran Jepang memutuskan untuk
menyerahkan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
MATA PELAJARAN
PPKN

NAMA : LUTHFIA SOFHIE

KELAS : VA

SDN – 7 BUKIT TUNGGAL

Anda mungkin juga menyukai