Disusun oleh :
ECENG FRISTA WARA
13.23.015006
JurusanPGSD S-1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-NyaSaya sebagai praktikan di SDN-9Langkai Palangka Raya dapat
melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan II (PPL II) dengan baik dan sesuai
denhgan waktu yang diberikan.
Dalam melaksanakan PPL II dan menyusun laporan ini, merupakan salah satu
tugas dan persyaratan dalam melaksanakan PPL. Dalampelaksanaannya saya selaku
praktikan banyak mendapat bantuan moral dan spiritual dari berbagai pihak yang
telah banyak membantu dan memberikan arahan serta petunjuk dalam melakanakan
kegiatan ini. Laporan ini tentunya diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para calon guru implementasi materi perkuliahan di lapangan.
Pada kesempatan ini, praktikan ingin menyampaikan terimakasih sebesarbesarnya kepada:
1. Kepala LP-PPLDr. IinNurbudiyani, M.Pd beserta jajaran Staf di LP-PPL
2. Suniati, S.Pd ., M.Pdselaku Dosen Pembimbing
3. Harawaty, S.Pd., M.Si selaku Kepala SDN-9 Langkai Palangka Raya
4. Rusina W. Nanjan,S.Pd selaku Koordinator Guru Pamong
5. Semua guru-guru dan karyawan di SDN-9Langkai Palangka Raya
6. Rekan-rekan peseta PPL II di SDN-9LangkaiPalangka Raya
7. Seluruh siswa/(i) SDN-9 Langkai Palangka Raya
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna
dan masih banyak kekurangan. Saya harap kritik dan saran yang bersifat membangun
guna penyempurnaan lebih lanjut.
Akhirnya praktikan berharap semoga laporan ini banyak manfaat bagi kita semua
Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN
A. Penyusunan RPP .....................................................................1
B. Proses Penampilan....................................................................................... 3
C. BimbinganBelajar........................................................................................ 5
D. Partisipasidalamkehidupansekolah / TempatLatihan................................... 6
E. Proses Bimbingan......................................................................................... 8
BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
A. Penyusunan RPP ............................................................. 9
B. Proses Penampilan....................................................................................... 9
C. BimbinganBelajar........................................................................................ 10
D. Partisipasidalamkehidupansekolah / TempatLatihan................................... 10
E. Proses Bimbingan......................................................................................... 11
BAB III UPAYA PENANGULANGAN MASALAH
A. Penyusunan RPP ..........................................................................................12
B. Proses Penampilan....................................................................................... 13
C. BimbinganBelajar........................................................................................ 13
D. Partisipasidalamkehidupansekolah / TempatLatihan................................... 14
E. Proses Bimbingan......................................................................................... 14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BABI
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI SELAMA PELAKSANAAN PPL
A. Penyusunan RPP
Agar kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan teratur, seorang
guru dituntut untuk mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran. Persiapan
mengajar yang dibuat berupa rencana pembelajaran agar pengajar bisa memiliki acuan
dalam memberikan materi kepada peserta didik. Rencana pembelajaran tersebut
merupakan suatu sarana yang dapat membantu pencapaian kepada hasil belajar yang
akan dicapai peserta didik.
Dalam penyusunannya tentu tidak semudah yang kita kira dan masih sangat
membutuhkan bimbingan, karena itu penyusunan RPP harus sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran kita di dalam kelas, terkadang karena kurangnya
pemahaman praktikan terhadap RPP, praktikan sering melenceng dari RPP yang sudah
praktikan susun pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dari RPP yang
pertama sampai yang terakhir terdapat kesulitan yang dialami oleh praktikan, tetapi
dapat diatasi karena dibantu oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Dalam
pembuatan RPP, pertama praktikan menulis RPP dibuku kotor. Jika sudah disetujui
oleh guru pamong dan dosen Pembimbing, maka praktikan menyalin RPP ke buku
bersihdan harus ditulis tangan di kertas/ buku folio bergaris kemudian diserahkan ke
guru pamong dan nantinya akan dijadikan sebagai arsib laporan individu.Sebelum
mengajar harus menyiapkan satu RPP sebagai acuan dalam mengajar. Dengan adanya
RPP kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat menyimpang dari materi yang
diajarkan.
Masalah yang menjadi hambatan bagi praktikan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan RPP Pertama: RPP MATEMATIKA kelas III, Praktikan mengalami
kesulitan dalam memahami langkah-langkahmetode inkuiri.
2. Penyusunan RPP Kedua: RPPMATEMATIKAkelas IV, Praktikan mengalami
kesulitan dalam pembuatan media kartu angka.
3. Penyusunan RPP Ketiga: RPP BAHASA INDONESIA kelas VI, tidak ada masalah
dalam penyusunan RPP, karena pokok bahasan dengan media pembelajaran yang
dipilih praktikan cocok untuk diterapkan.
4. Penyusunan RPP Keempat : RPP IPS kelas VI, Praktikan mengalami kesulitan
dalam memperjelas lankah-langkah metode pembelajaran inkuiri.
5. Penyusunan RPP Kelima : RPP BAHASA INDONESIA kelas V,tidak ada masalah
dalam penyusunan RPP, karena media yang digunakan sudah sesuai dengan meteri
pembelajarannya.
6. Penyusunan RPP Keenam : RPP BAHASA INDONESIA kelas III,tidak ada
masalah dalam penyusunan RPP, hanya saja mencari contoh teks bacaan anak yang
menarik.
7. Penyusunan RPP Ketujuh : RPP IPS kelas IV, tidak ada masalah dalam
penyusunan RPP, karena pokok bahasan dengan media pembelajaran yang dipilih
praktikan cocok untuk diterapkan.
8. Penyusunan RPP Kedelapan : RPP IPS kelas V, praktikan kesulitan saat membuat
soal evaluasi karena harus disesusuikan dengan indikator pencapaian.
9. Penyusunan RPP Kesembilan : RPP BAHASA INDONESIA kelas VI, dalam
penyusunan RPP ini praktikan mengalami kesulitan dalam langkah-langkah
pembelajarannya serta menentukan model/metode yang sesuai materi
10. penyusunan RPP Kesepuluh : RPP IPA kelas II, RPP sudah baik dan tidak ada
masalah dalam penyusunan RPP, karena pokok bahasan dengan media
pembelajaran yang dipilih praktikan cocok untuk diterapkan.
11. penyusunan RPP Kesebelas (Mandiri I) : RPP BAHASA INDONESIA kelas III,
tidak ada masalah dalam penyusunan RPP, karena pokok bahasan dengan media
pembelajaran yang dipilih praktikan cocok untuk diterapka sehingga pembelajaran
menyenangkan.
12. penyusunan RPP Keduabelas (Mandiri II) : RPP IPA kelas IV, tidak ada masalah
dalam penyusunan RPP, karena pokok bahasan dengan media pembelajaran yang
dipilih praktikan cocok untuk diterapkan.
A. Proses Penampilan
Penampilan dalam KBM merupakan proses yang menentukan kegiatan
belajar mengajar, proses penampilan yang dimaksud adalah merupakan puncak
dari proses penampilan, karakter dan keunikan masing - masing merupakan sebuah
2. Pada pertemuan ketiga kelas V (Lima) mata pelajaran Bahasa Indonesiasub Pokok
Bahasan Menceritakan hasil pengamatan: praktikan sudah bisa mengkondisikan
kelas dengan baik dan proses pembelajaran mulai bisa dipahami dan dapat
diterima peserta didik, karena peserta didik sangat menghargai dan menghormati
gurunya didepan.
3. Pada pertemuan keempat kelas VI(Enam) mata pelajaran IPSsub pokok
bahasanKenampakan Alam di Asia: Praktikantidak mendapat kesulitan dalam
mengajar karena peserta didik kelas VI cukup memahami dan mendengar apa yang
dijelaskan.
4. Pada pertemuan kelima kelas V (Lima) mata pelajaranMatematikasub pokok
bahasan Operasi Hitung Satuan Waktu: peserta didik sangat antusias untuk
menjawab pertanyaan, pada saat praktiktikan memahami jawabanpeserta didik
peraktikan menerima dan menghargai dengan baik. Sehingga suasana belajar
terasa tenang dan peserta didik dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan
nilai yang baik.
5. Pada pertemuan keenam kelas III (Tiga) mata pelajaran Bahasa Indonesia, sub
pokok bahasan Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak : praktikan mengalami
kesulitan dalam mengkondiri kelas karena kelas III masih kental dalam dunia
bermain sehingga penyampaian materi dan suasana belajar kurang efektif
6. Pada pertemuan ketujuh kelasIV(Empat) mata pelajaranIPS sub pokok bahasan
pelestarian sumber daya alam: Peserta didik sangat antusias dalam mengikuti
pelajaran dan proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar.
7. Pada pertemuan kedelapan kelas V (Lima) mata pelajaran IPS sub pokok bahasan
Kenampakan Alam di Indonesia: dalam pelajaranini peserta didik sangat senang
karena media yang digunakan cukup menarik perhatian mereka (petadan atlas)
sehingga semuanya ikut serta aktif dalam pembelajaran, walaupun ada sebagian
peserta didik yang ribut, namun sebagian peserta didik ada yang ribut, tetapi
peraktikan bisa mengkondisikan kelas tersebut.
8. Pada pertemuan kesembilan kelas VI (Enam) mata pelajaran Bahasa Indonesiasub
pokok bahasan Identifikasi unsur cerita :dalam pelajaran ini peserta didik sangat
pagi dan masuk ruangan yaitu sulitnya mengatur peserta didik dalam baris
berbaris.
4. Piket Harian
Melaksanakan tugas piket harian yang dilaksanakan dalam setiap
minggunya. Jadwal piket praktikan adalah setiap hari Selasa, danJumat. Tugas
praktikan selama piket adalah mengatur baris berbaris, bersih-bersih ruang guru,
ruang kepsek, menyiram bunga di halaman, menyampaikan tugas kepada peserta
didik yang diberikan oleh guru jika berhalangan hadir serta memukul lonceng
jika alat pengeras suara tidak hidup.
Beberapa masalah yang dihadapi adalah pada awal pelaksanaan piket harian
dimana praktikan mengalami kebingungan mengenai tugas dan peranan yang
harus dilakukan dan terkadang praktikan pun tidak bisa meng-handle beberapa
peserta didik yang kurang disiplin apalagi pada saat melaksanakan upacara
bendera, senam pagi dimana peserta didik susah untuk di atur baris berbaris.
Selain itu juga praktikan kesulitan menangani peserta didik yang tidak disiplin
waktu, selalu terlambat datang dengan berbagai macam alasan. praktikan juga
sedikit sulit memberikan pengertian kepada peserta didik yang berada di luar kelas
,serta sering ijin ke wc saat jam pelajaran karena mungkin dia tidak menyukai
pelajaran tersebut.
5. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat terpisahkan
dari kehidupan persekolahan. Mengingat ekstrakurikuler yang ada di SDN-9
Langkai, ekstrakulikuler yang ada di SDN 9 LANGKAI antara lain sepak bola,
tarian dayak, dan kecapi.Ada juga latihan baris-berbaris, tentang latihan barisberbaris (LBB) praktikan dituntut untuk melatih peserta didik. Hanya saja pada
ekstrakulikuler tarian dayak dan kecapi dilaksanakan di sanggar khusus.
D. Proses Bimbingan
1. Dengan Guru Pamong
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARIMASALAH YANG DIALAMI
Pada bagian ini praktikan akan menguraikan beberapa faktor yang
berkaitan dengan masalah yang telah dipaparkan pada BAB I. Adapun faktor
penyebab dari masalah yang dihadapi oleh praktikan selama melaksanakan PPL di
SDN-9 LANGKAI adalah sebagai berikut :
A. Penyusunan RPP
Faktor penyebab terjadinya kesulitan pada penyusunan Rencana Pembelajaran
diantaranya :
1. Kurangnya pengetahuan praktikan dalam pembuatan dan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai.
2. Praktikan kurang dapat mengerti bagaimana cara memahami karakteristik peserta
didik di kelas.
3. Praktikan belum memahami strategi agar peserta didik merasa tertarik dan
memperhatikan serta tidak cepat bosan selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Kurangnya kemampuan praktikan dalam mengelola alokasi waktu pada saat
pembelajaran berlangsung.
5. Wawasan praktikan yang masih kurang ketika membuat LKPD (Lembar Kegiatan
Peserta didik) yang dapat dimengerti oleh peserta didiknya.
6. Wawasan praktikan yang masih kurang dalam mengaitkan konsep materi pelajaran
yang dikaitkan dengan fenomena pada kehidupan sehari-hari.
B. Proses Penampilan
Pada proses penampilan ini praktikan terkadang merasa canggung dan
kebingungan untuk penampilan awal di depan kelas karena kurangnya pengalaman
mengajar dan itu semua disebabkan karena berbagai hal yang salah satunya adalah
kesiapan mental yang kurang, kesetabilan emosi, penguasaan materi, serta
kemampuan atau teknik penyampaian materi, itu semua yang akan
menimbulkanterciptanya suasana belajar kondusif atau tidak.
Masalahmasalah yang dihadapi praktikan dalam proses penampilan
disebabkan beberapa faktor antara lain:
1. Praktikan mengalami kesulitan dalam memotivasi minat belajar peserta didik yang
bermasalah karena karakteristikyang berbeda-beda.
2. Dalam menyampaikan materi kurang tersampaikan dengan jelas karena praktikan
kurang menguasai materiyang akan disampaikan.
3. Rendahnya tingkat apresiatif sebagian peserta didik terhadap praktikan ataupun
mata pelajaran yang dipelajari terjadi karena adanya anggapan dari beberapa peserta
didik bahwa praktikan bukan guru yang sesungguhnya.
4. Masalah yang paling rumit diatasi oleh praktikanyaitu, peserta didik yang
menganggap sepele dan bersikap kurang wajar terhadap praktikan, itu semua
disebabkan karena adanya penilaian yang berbeda dari peserta didik antara guru
tetap dengan praktikan.
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakulikuler
Kurangnya keberanian peserta didik untuk mengembangkan dan menyalurkan
minat dan bakat yang dimilikinya, disebabkan karena kurangnya strategi dan
pendekatan dari guru dalam memotivasi peserta didik agar tertarik pada kegiatan
ekstrakurikuler.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
Dalam upaya menanggulangi permasalahan dan faktor-faktor penyebab yang
telah diidentifikasi, praktikan melakukan segala upaya secara maksimal dan optimal
walaupun pada pelaksanaannya masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki.
Berikut upaya yang praktikan lakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang
terjadi :
A. Penyusunan RPP
Pada awalnya praktikan merasa sedikitkesulitan dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Akan tetapi hal ini dapat segera diatasi dengan
adanya konsultasi dan bimbingan dengan guru pamong dan dosen pembimbing,
dimanaguru pamongdan dosen pembimbing selalu memberikan berbagai arahan dan
masukan berkaitan dengan penyusunan RPP. Dengan demikian, praktikan tidak lagi
merasa kesulitan dalam menyusun RPP.
Masalah yang muncul dalam penyusunan RPP seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya diatasi dengan hal-hal sebagai berikut:
1. Mendiskusikan terlebih dahulu rancangan RPP sebelum proses pembelajaran dengan
Guru Pamong dan Dosen Pendamping, apabila ada koreksi dari Guru Pamong dan
Dosen Pendamping segera diperbaiki.
2. Memahami bahan ajar secara optimal, hal ini dimaksudkan supaya ketika membuat
indikator sudah paham indikator apa saja yang akan dicapai pada proses
pembelajaran.
3. Banyak bertukar pikiran dengan Guru Pamong dan Dosen Pendamping, rekan PPL
tentang model dan metode yang dapat menarik perhatian, motivasi dan minat
peserta didik.
4. Memperhatikan alokasi waktu dengan RPP yang telah dirancang.
5. Melakukan bimbingan yang optimal dengan Guru Pamong dan Dosen Pendamping
sehingga penyusunan RPP dapat berlangsung secara maksimal.
6. Menggunakan jenis evaluasi yang dapat mencakup semua indikator dalam
pembelajaran tersebut.
7. Menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan
pengetahuan, minat, motivasi peserta didik dalam belajar.
B. Proses penampilan
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang timbul
adalah:
1. Praktikan mempersiapkan perangkat pembelajaran secara optimal, sehingga ketika di
kelas tidak bingung tentang apa saja yang harus dilakukan pada proses belajar
mengajar.
2. Sebelum pembelajaran dimulai, sebaiknya mengkondisikan terlebih dahulu peserta
didiknya.
3. Ada aturan-aturan di kelas baik itu yang berkaitan dengan peserta didik yang suka
ribut atau pun datang ke kelas terlambat, dan hal lainnya.
4. Khusus untuk peserta didik yang selalu sibuk dengan kegiatannya sendiri sebaiknya
didekati dan diberikan perhatian khusus.
5. Mengusahakan supaya pembelajaran tidak menegangkan, di sela-sela pelajaran
diselingi hal-hal yang bisa membuat peserta didik merasa senang dengan pelajaran
misalnya dengan games.
6. Mempersiapkan mental dan fisik dengan baik sebelum tampil di depan kelas.
7. Memberikan penghargaan kepada peserta didik berupa pujian untuk meningkatkan
motivasi peserta didik.
8. Mengupayakan penggunaan bahasa yang mudah dan sederhana saat penyampaian
materi pelajaran sehingga dapat dimengerti oleh peserta didik.
C. Bimbingan belajar / Ekstrakurikuler
kegiatan PPL secara intensif, tetapi beliau selalu menyempatkan diri untuk
memberikan bimbingan.
3. Dengan supervisor
Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha membuat janji
pertemuan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi dan masukanmasukan terhadap masalah-masalah yang terjadi selama pelaksanaan PPL.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan PPL memberikan pengalaman dan pengetahuan yang sangat
berharga bagi praktikan, dan dapat merasakan bagaimana pengalaman langsung
mengajar. PPL juga memberikan kesempatan kepada praktikan untuk mendapatkan
ilmu dari berbagai kalangan terutama guru-guru yang selalu berbagi pengalaman
mereka yang jauh lebih berpengalaman dalam hal mengajar dan menghadapi
berbagai karakteristik peserta didik di sekolah.
Dalam kegiatan PPL ini ada beberapa masalah yang timbul, namun
praktikan dapat mengatasi setiap masalah yang terjadi sehingga tidak
menimbulkan masalah yang besar. Upaya penanggulangan masalah dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Dengan cara bertukar pikiran, pendapat dan
saling mengoreksi antara satu sama lain baik itu dengan pihak terkait yang ada di
sekolah ini akan menjadi solusi bagaimana memecahkan permasalahan yang
terjadi di lapangan.
Permasalahan yang dihadapi praktikan selama kegiatan PPL meliputi: (1)
penyusunan rencana pelaksanaan pengajaran, (2) Penyusunan Program
Pengajaran, (3) Proses Penampilan Mengajar, (4) Ekstra Kurikuler, (5) Partisipasi
dalam Kehidupan Sekolah, dan (6) Proses Bimbingan. Namun demikian, secara
umum masalah yang dihadapi dapat diatasi dengan baik. Sejauh ini masalah yang
ada masih dirasakan wajar dan dapat dikendalikan sehingga dapat diatasi dengan
baik.
Kesimpulan dari hasil PPL praktikan selama menjalankan berbagai
kegiatan sebagai Mahasiswa Praktikan di SDN-9 LANGKAI adalah :
1. Dengan Program Pengalaman Langsung (PPL) praktikan mendapatkan banyak
pengetahuan mengenai penyusunan rencana pelaksanaan pengajaran yang sesuai di
sekolah.
2. Dengan Program Pengalaman Langsung (PPL) praktikan mendapatkan banyak
masukan dalam proses penampilan mengajar dan cara mengkondisikan peserta didik
dengan baik.
3. Program Pengalaman Langsung (PPL) bagi praktikan dapat mengetahui kondisi
ekstrakurikuler yang dilakukan peserta didik disekolah serta sejauh mana kontribusi
yang dapat diberikan saat pelaksanaan ekstrakurikuler berlangsung.
c) Memiliki inisiatif dan motivasi dalam hal pengajaran, seperti dalam penggunaan
metode dan media pembelajaran sehingga peserta didik mengalami proses
pembelajaran yang menyenangkan.
d) Melakukan bimbingan secara rutin dengan Guru Pamong, Dosen Pendamping
PPL, dan Supervisor.
e) Menciptakan hubungan yang harmonis dengan rekan sesama praktikan juga
dengan guru-guru di sekolah yang bersangkutan.
DAFTAR USTAKA
Lembaga Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. 2016. Panduan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Keguruan dan Pendidikan. Palangkaraya: Tidak
Diterbitkan