Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

KEPENDIDIKAN

DI SMK N 12 BANDUNG

SEMESTER GANJIL TAHUN 2018/2019

Oleh:

Asha Insan Pratama


1504705
Departemen Pendidikan Teknik Mesin

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN


DIREKTORAT AKADEMIK
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


DI SMK N 12 BANDUNG
SEMESTER GANJIL TAHUN 2017/2018

Menyetujui:

Dosen Pembimbing PPL, Guru Pamong PPL,

Drs. H. Ariyano, M.T. Drs. Mohammad Rifai, M.Pd.


NIP. 1964080419940021001 NIP . 19631110 198803 1 015

i
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, dengan rahmat dan
karunia-Nya laporan individual PPL kependidikan ini dapat penulis selesaikan
dengan baik. Laporan individual PPL kependidikan ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL).
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat
teriring doa dan rasa syukur penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Slamet Heryadi, M.Pd., selaku kepala sekolah SMK N 12
Bandung dimana penulis melaksanakan PPL.
2. Bapak Drs. Herman Susilo, M.Si., selaku wakil kepala sekolah bidang
kurikulum yang menjadi koordinator bagi mahasisiwa PPL di SMK N 12
Bandung.
3. Bapak Drs. H. Ariyano, M.T., selaku dosen pembimbing PPL yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis selama pelaksanaan PPL.
4. Bapak Drs. Mohammad Rifai, M.Pd., selaku guru pamong yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis selama pelaksanaan PPL.
5. Bapak dan ibu guru SMK N 12 Bandung yang tidak dapat penulis sebutkan
satu per satu.
6. Staff dan karyawan SMK N 12 Bandung yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
7. Bapak, Ibu, Abang dan Kakak tercinta yang selama ini selalu memberikan
dukungan baik moril maupun materi serta memotivasi dan memberikan doa
yang tulus yang senantiasa tercurah selama pelaksanaan PPL ini.
8. Sahabat-sahabat terbaik yang bersama-sama melaksanakan PPL di SMK N 12
Bandung, semoga ilmu yang didapat setelah melaksanakan PPL ini dapat
bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan selama pembuatan
laporan ini. Masukan dan kritik akan selalu disambut dengan baik. Penulis berharap
agar laporan individual PPL kependidikan ini dapat bermanfaat.

Bandung, Mei 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iv
BAB I : MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSA-
NAAN PPL ............................................................................................... 1
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)............................. 1
B. Proses Penampilan....................................................................................... 7
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler ............................................................. 9
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan............................. 10
E. Proses Bimbingan ...................................................................................... 11
BAB II : FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI ........... 13
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................... 13
B. Proses Penampilan..................................................................................... 13
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler ........................................................... 14
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan............................. 14
E. Proses Bimbingan ...................................................................................... 15
BAB III : UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH .................................... 16
A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)........................... 16
B. Proses Penampilan..................................................................................... 16
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler ........................................................... 17
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan............................. 17
E. Proses Bimbingan ...................................................................................... 18
BAB IV : SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 19
A. Simpulan.................................................................................................... 19
B. Saran .......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

iii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus Mata Pelajaran


2. Minggu Efektif
3. Program Tahunan
4. Program Semester
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6. Daftar Hadir Siswa
7. Daftar Nilai Siswa
8. Dokumentasi

iv
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA
PELAKSANAAN PPL

Program Pengalaman Lapangan (PPL) S1 Kependidikan bertujuan untuk


memantapkan penguasaan kompetensi akademik, mengembangkan identitas
profesi sebagai pendidik serta memberikan bekal pengalaman dasar melaksanakan
pembelajaran yang mendidik di bawah supervisi yang efektif dari dosen
pembimbing dan guru pamong (Direktorat Akademik UPI, 2017, hlm. 3).
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK
Negeri 12 Kota Bandung yang beralamat di Jalan Pajajaran No. 92 Kota Bandung.
Selama melaksanakan PPL Kependidikan, penulis tidak hanya diwajibkan terlibat
dalam bidang praktik keguruan seperti mengajar dan menyusun perangkat
pembelajaran, tetapi penulis juga diwajibkan terlibat dalam bidang praktik
kependidikan seperti melaksanakan upacara bendera, piket sekolah, piket
bimbingan dan konseling, piket perpustakaan, maupun terlibat
dalam ekstrakurikuler. Selama melaksanakan PPL kependidikan, penulis menemui
berbagai permasalahan, baik yang menyangkut bidang praktik keguruan maupun
bidang praktik kependidikan. Berikut adalah masalah-masalah yang penulis temui
selama melaksanakan PPL Kependidikan.

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan dokumen yang harus
disusun oleh seorang guru sebelum melaksanakan pembelajaran. Selama
penyusunan RPP, penulis menemukan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Penyusunan RPP Pertama
Masalah utama yang penulis temukan pada penyusunan RPP pertama adalah
perbedaan format penyusunan RPP yang diajarkan di bangku perkuliahan dengan
format penyusunan RPP yang berlaku di SMK Negeri 12 Kota Bandung Adapun
masalah-masalah secara rinci penulis paparkan sebagai berikut:

1
a. Penjabaran Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Masalah yang penulis temukan pada saat menjabarkan indikator adalah
apakah indikator dijabarkan semua aspek (kognitif, afektif, psikomotor) dengan
memaparkan tingkat pencapaiannya, atau tidak.
b. Merumusan Tujuan Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan pada saat merumuskan tujuan pembelajaran
adalah format kalimat perumusan tujuan pembelajaran, karena format perumusan
tujuan pembelajaran yang diberikan di bangku perkuliahan berbeda dengan format
perumusan tujuan pembelajaran yang berlaku di SMK Negeri 12 Kota Bandung.
c. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan cakupan materi yang akan
diberikan pada pembelajaran, karena cakupan materi pokok yang tercantum pada
silabus hanya materi secara umum. Masalah lain yang penulis temukan yang
berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu materi yang penulis banyak tidak
mendapatkan di bangku kuliah.
d. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
e. Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya. Di beberapa kelas pun sarana
proyektor masih belum tersedia, jadi hanya menggunakan papan tulis saja.
f. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif
dan psikomotor.

2
2. Penyusunan RPP Kedua
Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP kedua adalah
sebagai berikut:
a. Merumusan Tujuan Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan pada saat merumuskan tujuan pembelajaran
adalah format kalimat perumusan tujuan pembelajaran, dimana menurut guru
pamong tujuan di tulis berdasarkan indikator, sedangkan yang di pelajari di bangku
kuliah tujuan pembelajaran dirumuskan setiap aspek dengan tingkat tertentu secara
umum.
b. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi yang berkaitan dengan
peralatan yang digunakan dalam pekerjaan riveting apakah hanya alat yang ada di
bengkel saja atau peralatan secara ideal.
c. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
d. Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
e. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif
dan psikomotor.

3. Penyusunan RPP Ketiga


Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP ketiga adalah
sebagai berikut:

3
a. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi yang ideal dalam
pemeriksaan hasil pekerjaan rivet.
b. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
c. Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
d. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor.

4. Penyusunan RPP Empat


Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP empat adalah
sebagai berikut:
a. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi bending yang akan
diajarkan. Sumber belajar untuk materi ini yang lengkapnya berbahasa inggris
sehingga penulis mengalami sedikit kesulitan.
b. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
c. Media Pembelajaran

4
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
d. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah kesulitan
dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif dan psikomotor.

5. Penyusunan RPP Lima


Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP lima adalah
sebagai berikut:
a. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi yang sesuai dengan
pemeriksaan dan pengujian rivet gun. Materi yang berkaitan dengan hal ini pun dari
sumber satu dengan yang lain terdapat perbedaan khususnya pada jenis-jenis pegas.
b. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
c. Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
d. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif dan
psikomotor.

6. Penyusunan RPP Enam


Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP enam adalah
sebagai berikut:
a. Materi Pembelajaran

5
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi tentang prosedur
memasang dan melepas rivet. Materi yang berkaitan dengan hal ini pun dari sumber
satu dengan yang lain terdapat perbedaan khususnya pada jenis-jenis bantalan.
b. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
c. Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
d. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif dan
psikomotor.

7. Penyusunan RPP Tujuh


Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP tujuh adalah
sebagai berikut:
a. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi tentang peralatan
perakitan sederhana. Sumber belajar untuk materi ini yang lengkapnya berbahasa
inggris sehingga penulis mengalami sedikit kesulitan.
b. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
c. Media Pembelajaran

6
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
d. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif dan
psikomotor.

8. Penyusunan RPP Delapan


Masalah-masalah yang penulis temukan pada penyusunan RPP delapan
adalah sebagai berikut:
a. Materi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran
adalah penulis merasa kesulitan dalam menentukan materi tentang metode
penyambungan plat.
b. Skenario Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam menyusun skenario pembelajaran
adalah perbedaan konsep penulisan yang ada di sekolah dengan saat belajar di
bangku kuliah, dimana pada saat di bangku kuliah tidak menggunakan
pendekatan saintifik (pendekatan 5 m) sedangkan pada saat di sekolah
menggunakan pendekatan saintifik (pendekatan 5 m).
c. Media Pembelajaran
Dalam pembuatan media pembelajaran, masalah yang dihadapi ialah
keterbatasan waktu dalam mempersiapkannya.
d. Evaluasi Pembelajaran
Masalah yang penulis temukan dalam membuat alat evaluasi adalah
kesulitan dalam menentukan instrumen serta rubrik penilaian aspek afektif dan
psikomotor.

B. Proses Penampilan
Proses penampilan pada bagian ini adalah kegiatan belajar mengajar dimana
penulis yang menjadi gurunya. Dalam kegiatan PPL Kependidikan, bidang praktik
keguruan (pembelajaran di kelas) merupakan salah satu kegiatan inti yang

7
dipraktikkan. Bidang ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu menyusun persiapan
mengajar (RPP) dan melaksanakan penampilan mengajar. Penampilan mengajar
merupakan realisasi dari RPP yang telah disusun sebelumnya. Oleh karena itu,
kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran harus sesuai dengan langkah-langkah
yang terdapat dalam RPP.
Pada kesempatan ini penulis mendapat amanah untuk mengampu mata
pelajaran Perakita Struktur Pesawat Udara dengan alokasi waktu sembilan jam
pelajaran dalam satu minggu.
Dalam proses penampilan, terdapat tantangan yang harus dihadapi. Seorang
pendidik dituntut untuk menjadi fasilitator agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.
Dalam proses pembelajaran, penulis dihadapkan dengan peserta didik yang
memiliki keragaman karakter. Dalam praktiknya, pembelajaran di kelas
memerlukan kesiapan mental, penguasaan materi, teknik pengelolaan kelas, serta
teknik penyampaian materi yang efektif sehingga tercipta suasana belajar yang
kondusif.
Ada beberapa permasalahan yang dialami penulis selama melaksanakan
proses penampilan mengajar, meliputi :
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
Dalam membuka pelajaran, beberapa masalah yang dialami oleh penulis
adalah ketika memusatkan perhatian siswa di awal pembelajaran, terkadang
beberapa siswa masih mengantuk dan kurang semangat.
2. Sikap dalam Proses Pembelajaran
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan sikap dalam proses pembelajaran
diantaranya, ketika kondisi kelas ribut, suara menjadi kurang terdengar jelas.
3. Penguasaan Materi Pembelajaran
Dalam penguasaan materi pembelajaran, dimana jauh dari latar belakang
bidang keilmuan yang dipelajari di bangku kuliah maka penulis banyak kesulitan
untuk hal ini. Kekurangan bahan ajar dari sumber buku berbahasa Indonesia dengan
sumber dari internet mengenai mata pelajaran yang diampu ini menambah kesulitan
bagi penulis.
4. Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)

8
Dalam implementasi skenario pembelajaran, terkadang penyajian materi
tidak sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
5. Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam penggunaan media pembelajaran penulis kesulitan menemukan
media pembelajaran yang mendukung kegiatan pembelajaran dikarenakan fasilitas
kurang.
6. Evaluasi
Dalam hal evaluasi, terdapat masalah diantaranya yaitu terkadang
pelaksanaan evaluasi tidak sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan,
khususnya evaluasi aspek psikomotor dalam pelaksanaannya yang tidak sesuai
RPP.
7. Kemampuan Menutup Pelajaran
Dalam kemampuan menutup pelajaran, masalah yang dialami yaitu
terkadang kegiatan penutup terlalu lama.

C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Kegiatan lain yang diikuti selama pelaksanaan PPL adalah kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang berupaya untuk
mengembangkan kepribadian, bakat dan softskill peserta didik. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler, siswa dapat menyalurkan hobi, minat serta bakat ke dalam
beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah. Kegiatan ini diikuti
dengan wajib oleh seluruh siswa kelas X dan sebagian kelas XI, XII serta
dilaksanakan di luar jam pelajaran khususnya banyak dilakukan di hari sabtu.
Selama melaksanakan kegiatan PPL kependidikan, penulis tidak hanya
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan bidang praktik mengajar, akan
tetapi penulis juga turut terlibat dalam bidang praktik kependidikan seperti
Ekstrakurikuler. Adapun ektrakurikuler yang diikuti oleh penulis adalah basket.
Keikutsertaan penulis disesuaikan dengan sistem shift per kelompok pada
awalnya sesuai kebijakan sekolah secara bergantian. Pelaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan empat kali dalam sebulan. Penulis seringkali merasa
kesulitan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang disebabkan oleh
ketersediaan waktu yang dimiliki penulils.

9
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan
Dalam pelaksanaan PPL, praktikan dituntut untuk ikut terlibat secara
langsung dalam sebuah wilayah pendidikan mencakup semua aturan dan prosedur
yang ada di dalamnya. Selain melaksanakan KBM, praktikan PPL juga di wajibkan
untuk terlibat dalam bidang praktik kependidikan seperti melaksanakan upacara
bendera dan piket harian di suatu bidang tertentu. Berikut adalah berbagai kegiatan
yang diikuti oleh penulis selama melaksanakan kegiatan PPL kependidikan:
A. Upacara Bendera
Kegiatan upacara bendera dilaksanakan secara rutin setiap
hari senin pada pukur 07.00-08.00 yang diikuti oleh
seluruh civitas sekolah, seperti guru, tenaga kependidikan, praktikan PPL, dan
seluruh siswa SMK Negeri 12 Kota Bandung. Masalah yang sering ditemukan pada
kegiatan upacara adalah kurangnya kesadaran siswa, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya untuk mengikuti kegiatan upacara bendera, seperti
terlambatnya guru, tenaga kependidikan dan siswa memasuki lapangan
upacara, pengondisian peserta didik yang tidak tertib, kelengkapan seragam
peserta didik yang tidak lengkap, yang mengakibatkan penggunaan waktu tidak
efektif dan mengganggu jam pelajaran.
B. Piket Depan
Piket depan dilakukan penjadwalan bagi praktikan PPL, dimana penulis
mendapat bagian piket sekolah di hari senin pagi. Kegiatan piket sekolah
diantaranya menyambut siswa setiap hari Senin pagi dari pukul enam sampai pukul
tujuh. Masalah yang sering dijumpai dalam melaksanakan piket sekolah saat
menyambut siswa setiap hari Senin pagi yaitu ada beberapa siswa yang terlambat
datang melebihi dari pukul tujuh. Kegiatan lain dari piket sekolah yaitu melayani
tamu apabila memerlukan bantuan atau menanyakan suatu informasi yang berkaitan
dengan kepentingannya, juga mengantarkan surat dari orang tua siswa ke
kelas/riang dimana siswa tersebut izin tidak masuk sekolah. Kegiatan lainnya yaitu
melaksanakan amanat apabila ada dari guru-guru yang berkepentingan keluar,
untuk menyampaikan materi atau memberikan tugas pada kelas yang ditinggalnya.
C. Piket Bimbingan dan Konseling

10
Piket bimbingan dan konseling pun dilakukan penjadwalan bagi praktikan
PPL, dimana penulis mendapat bagian piket bimbingan dan konseling di hari kamis
siang. Penugasan pada piket bimbingan dan konseling yaitu, membantu
memanggil peserta didik yang diminta oleh guru BK dan sedikit memberikan
bimbingan apabila ada yang diperlukan, membantu melakukan input data
peminatan jurusan bagi kelas X yang akan naik ke kelas XI dan membantu
membereskan file-file BK, serta menerima tamu dari luar seperti orang tua siswa
dan alumni. Masalah sering ditemui ketika banyaknya siswa yang perlu bimbingan
yang mereka datang secara inisiatif ke ruang BK, sedangkan ruang BK yang tidak
begitu luas juga praktikan PPL yang bertugas sedikit sehingga praktikan PPL yang
tersedia merasa sedikit kewalahan. Pada saat piket BK pun praktikan
memanfaatkan bimbingan kepada guru BK untuk berkonsultasi perihal kegiatan
PPL, seperti penyusunan perangkat pembelajaran, hambatan yang dialami di
kelas, dan lain sebagainya.
D. Piket Perpustakaan
Piket perpustakaan pun dilakukan penjadwalan bagi praktikan PPL, dimana
penulis mendapat bagian piket perpustakaan di hari senin. Piket perpustakaan
dialihkan menjadi piket depan dikarenakan perpustakaan tidak membutuhkan
bantuan dalam melaksanakan tugasnya.

E. Proses Bimbingan
1. Dengan Guru Pamong PPL
Selama pelaksanaan PPL, sebagian besar bimbingan yang dilakukan adalah
bimbingan dengan guru pamong. Guru pamong penulis yaitu Bapak Drs.
Mohammad Rifai, M.Pd. yang merupakan guru mata pelajaran Perakitan Struktur
Pesawat Udara. Dalam melaksanakan peran sebagai seorang guru, penulis
mendapat bimbingan dari guru pamong. Guru pamong memberikan evaluasi
kepada penulis setelah selesai mengajar, memberikan kritik dan saran kepada
penulis mengenai pelaksanaan proses belajar mengajar dan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran, serta beberapa hal lain yang berkaitan dengan tugas-
tugas di sekolah. Bimbingan dengan guru pamong lebih banyak dialokasikan untuk
berdiskusi mengenai masalah berikut ini:

11
a. Situasi dan kondisi sekolah.
b. Konsultasi mengenai administrasi guru yang harus dipenuhi.
c. Konsultasi mengenai penyusunan RPP.
d. Mendiskusikan bahan ajar serta buku sumber yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.
e. Konsultasi mengenai materi pelajaran yang kurang dimengerti oleh praktikan.
f. Mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan soal-soal.

2. Dengan Dosen Pembimbing PPL


Dalam pelaksanaan PPL, penulis dibimbing oleh seorang dosen, Bapak Drs.
H. Ariyano, M.T. yang merupakan salah satu dosen di Departemen Pendidikan
Teknik Mesin UPI. Selama pelaksanaan PPL, proses bimbingan dengan Dosen
Pembimbing PPL berjalan cukup lancar walaupun tidak intensif. Terkadang dosen
pembimbing PPL datang ke sekolah SMK N 12 Bandung atau penulis yang
mendatangi dosen di ruangan kerjanya di Departemen Pendidikan Teknik Mesin
UPI untuk melaksanakan bimbingan. Selain berkonsultasi langsung, terkadang
penulis menghubungi Dosen Pembimbing PPL secara tidak langsung melalui
WhatsApp. Dosen Pembimbing PPL memberikan saran terkait masalah yang
dihadapi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar setelah berkomunikasi dengan
guru pamong. Koordinasi juga dilakukan mengenai persiapan pelaksanaan ujian
PPL.

12
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Faktor penyebab dari beberapa permasalahan dalam penyusunan RPP yang
telah dipaparkan diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Perbedaan format penyusunan RPP yang diajarkan di bangku kuliah dengan
format penyusunan RPP yang berlaku di SMK Negeri 12 Kota Bandung.
b. Perbedaan format penyusunan dalam merumuskan pembelajaran antara yang
dipelajari di bangku kuliah dengan ketentuan dari guru pamong yang berlaku
di SMK Negeri 12 Kota Bandung.
c. Kurangnya pengetahuan penulis dalam menjabarkan IPK
d. Terbatasnya ketersediaan sumber belajar yang dimiliki penulis berkaitan
dengan materi pokok yang tertera pada silabus.
e. Kurangnya pengetahuan penulis dalam menentukan cakupan materi pelajaran
yang berakibat pada penyusunan media pembelajaran.
f. Kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang efektif, ini disebabkan
kurangnya pengetahuan dan pengalaman praktikan dalam menerapkan metode
atau model-model pembelajaran dan kurang memahami karakteristik materi.
Selain itu, kesulitan dalam penjadwalan materi yang akan disampaikan,
dikarenakan kurangnya pengalaman praktikan dalam manajemen waktu dan
kurangnya informasi di awal mengenai kegiatan-kegiatan sekolah yang
mengganggu jam belajar.
g. Kurangnya pengetahuan praktikan mengenai perencanaan evaluasi dalam
perumusan instrumen serta rubrik penilaian.

B. Proses Penampilan
Berdasarkan permasalahan dalam proses penampilan yang telah dipaparkan,
faktor yang menjadi penyebab permasalahan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kesulitan dalam memusatkan perhatian siswa dikarenakan kondisi siswa pada
siang hari yang terkadang masih mengantuk.

13
2. Masalah berkaitan dengan suara yang kurang terdengar jelas, dikarenakan
kondisi kelas yang ribut.
3. Penyajian materi tidak sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, karena
praktikan kurang cermat dalam memanfaatkan waktu.
4. Motivasi belajar peserta didik yang rendah sehingga mereka tidak dengan
sungguh-sungguh mengeriakan tugas yang diberikan.
5. Kurang persiapan dalam menyiapkan sarana yang mendukung keberhasilan
penggunaan media.
6. Penerapan metode pembelajaran yang kurang menarik sehingga peserta didik
yang ribut saat penyampaian materi.
7. Kurangnya pengetahuan praktikan dalam pelaksanaan evaluasi dan kurang
baiknya manajemen waktu.

C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Faktor penyebab dari permasalahan yang timbul dalam keikutsertaan terhadap
kegiatan belajar/ekstrakulikuler diantaranya adalah :
1. Ketersediaan waktu yang dimiliki oleh penulis dalam mengikuti ekstrakulikuler.
2. Kurangnya keterampilan penulis terhadap kegiatan ekstrakurikuler tertentu
menyebabkan penulis tidak mengikuti kegiatan tersebut secara langsung.
3. Kurangnya komunikasi dari pihak pengelola ekstrakurikuler menyebabkan
penulis tidak leluasa untuk bergabung lebih dalam kegiatan – kegiatannya.
4. Kurangnya minat dari siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler tertentu
sehingga menyebabkan ekstrakurikuler tersebut tidak terlalu melaksanakan
banyak kegiatan.

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan


Secara umum, partisipasi praktikan dalam kehidupan sekolah berjalan
dengan lancar, namun masih ada sedikit kendala yang dihadapi, diantaranya
disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1. Upacara Bendera
Kurangnya kesadaran siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya untuk
mengikuti kegiatan upacara bendera. Hal tersebut ditandai dengan terlambatnya

14
siswa, guru, dan tenaga kependidikan memasuki lapangan upacara yang
mengakibatkan penggunaan waktu tidak efektif dan mengganggu jam pelajaran.
2. Piket Depan
Kurangnya kesadaran atau kelalaian siswa sebelum berangkat atau terdapat
faktor lain yang tidak diharapkan selama perjalanan sehingga ada beberapa siswa
yang terlambat.
3. Piket Bimbingan dan Konseling
Faktor yang menyebabkan banyaknya peserta didik yang harus dipanggil
adalah banyaknya peserta didik yang bermasalah, dengan piket yang sedikit.
Kurangnya pengalaman serta pengetahuan penulis dalam melakukan bimbingan
dan konseling kepada peserta didik.
4. Piket Perpustakaan
Tidak ada masalah dalam piket perpustakaan karena dialihkan ke piket
depan.

E. Proses Bimbingan
Faktor yang menyebabkan terjadinya permasalah yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya antara penulis dengan guru pamong PPL atau dengan dosen
pembimbing PPL adalah sebagai berikut:
1. Dengan Guru Pamong PPL
Proses bimbingan dengan guru pamong PPL tidak mengalami banyak
hambatan karena intensitas pertemuan yang terbilang sering. Akan tetapi,
kesibukan dari jadwal guru pamong, maka bimbingan yang dilakukan hanya
sekedar sebentar saja.
2. Dengan Dosen Pembimbing PPL
Proses bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL kurang intensif. Hal ini
dikarenakan kesulitan dalam mengatur jadwal dikarenakan kesibukan, dan
perbedaan jadwal di kampus.

15
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH

A. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan pada
saat penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan bimbingan dengan guru pamong PPL perihal format penyusunan
yang dipakai di lingkungan SMK Negeri 12 Kota Bandung
2. Melaksanakan bimbingan dengan guru pamong PPL perihal perumusan tujuan
pembelajaran.
3. Melaksanakan bimbingan dengan guru pamong PPL perihal
penyusunan skenario pembelajaran.
4. Melakukan diskusi dengan rekan PPL dalam merencanakan model pembelajaran
yang akan dilaksanakan, saling berbagi pengalaman mengenai model yang
pernah diterapkan, sehingga pembelajaran dapat lebih bervariasi.
5. Mencari sumber pembelajaran sebanyak-banyaknya agar tuntutan yang
tercantum pada silabus terpenuhi.
6. Melaksanakan bimbingan dengan guru pamong PPL perihal penyusunan
evaluasi pembelajaran.
7. Menyusun program tahunan dan program semester yang disesuaikan dengan
kalender akademik SMK Negeri 12 Kota Bandung agar penyusunan RPP lebih
terarah.

B. Proses Penampilan
Berdasarkan beberapa masalah yang dihadapi dalam proses penampilan,
maka upaya-upaya penanggulangan masalah yang dilakukan diantaranya sebagai
berikut:
1. Melaksanakan keterampilan pengelolaan kelas, seperti ketika kelas ribut, maka
diam sejenak agar kelas menjadi sunyi dan kembali kondusif.
2. Lebih cermat lagi dalam mengalokasikan waktu untuk penyajian materi.
3. Mempersiapkan media dan sarana pendukungnya sebaik mungkin sebelum
proses pembelajaran.

16
4. Berkonsultasi dengan guru pamong mengenai pelaksanaan evaluasi, dan
melakukan kegiatan pembelajaran seefektif mungkin agar tersedia waktu yang
cukup untuk melakukan evaluasi.
5. Ketepatan dalam mengatur waktu secara keseluruhan kegiatan pembelajaran
sangat penting untuk diperhatikan.
6. Praktikan melakukan bimbingan dengan guru pamong PPL dan dosen
pembimbing PPL perihal masalah yang dihadapi selama proses penampilan.

C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Adapun upaya yang dilakukan untuk meminimalisir permasalahan tersebut
adalah dengan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengikuti
kegiatan ektrakurikuler. Selain itu, dalam penanggulangan permasalahan kegiatan
ekstrakurikuler, penulis harus terus menjalin komunikasi dengan pihak pengelola
atau pembina ekstrakurikuler tertentu untuk menjalin kerjasama yang baik dalam
rangka pelaksanaan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler yang ada..

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan


Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan pada
saat partisipasi dalam kehidupan sekolah tempat latihan adalah sebagai berikut:
1. Upacara Bendera
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang ditemukan
pada kegiatan upacara bendera adalah dengan memberikan pengarahan langsung
kepada siswa selama pembelajaran di kelas dan memberi contoh dengan segera
berbaris pada posisi yang disediakan untuk merangsang para guru agar segera
memasuki lapangan upacara, serta memberikan sanksi yang mendidik bagi siswa.
2. Piket Depan
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang ditemukan
pada kegiatanpiket sekolah,khususnya bagi siswa yang terlambat yaitu dengan
dicatat namanya kemudian memberikan sanksi yang mendidik serta menasehatinya
dengan baik.
3. Piket Bimbingan dan Konseling

17
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan yang ditemukan
selama melaksanakan piket bimbingan dan konseling adalah dengan melakukan
koordinasi dengan guru BK yang bertugas agar tidak terjadi miskomunikasi dan
mengusulkan kepada penanggung jawab piket praktikan PPL untuk menambah
praktikan PPL di pos tersebut karena banyaknya siswa yang harus di panggil.
4. Piket Perpustakaan
Tidak ada masalah dalam piket perpustakaan karena dialihkan ke piket
depan.

E. Proses Bimbingan
Upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan pada
saat proses bimbingan adalah sebagai berikut:
1. Dengan Guru Pamong PPL
Proses bimbingan dengan guru pamong PPL berjalan dengan lancar.
Komunikasi antara penulis dengan guru pamong PPL yang telah terjalin dengan
baik perlu dipertahankan agar tetap intensif, untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan PPL.
2. Dengan Dosen Pembimbing PPL
Upaya yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan mengenai kurang
intensifnya bimbingan dengan dosen pembimbing PPL, adalah bimbingan melalui
media sosial. Ketika ada pertanyaan seputar hal-hal yang kurang dipahami, penulis
menghubungi dosen pembimbing melalui akun WhatsApp.

18
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan sangat membantu
mahasiswa mengenal lingkungan dan lingkup pendidikan yang sebenarnya di
lapangan. Sehingga, diharapkan menjadi bekal para mahasiswa apabila berminat
ingin memasuki dunia pendidikan setelah lulus.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan Program Pengalaman
Lapangan semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 di SMKN 12 Bandung, antara
lain :
1. Praktikan mengalami beberapa masalah dalam penyusunan RPP, seperti
perbedaan format penulisan RPP khususnya pada bagian skenario
pembelajaran, sumber materi belajar yang terbatas khususnya yang berbahasa
Indonesia, masalah dalam pengalokasian waktu dalam kegiatan pembelajaran,
dan masalah dalam penyusunan evaluasi hasil belajar. Permasalahan ini secara
umum disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Upaya yang dilakukan adalah memperbanyak konsultasi dan diskusi dengan
guru pamong atau guru yang ada di SMK N 12 Bandung, dosen pembimbing
dan rekan PPL lain.
2. Masalah yang dihadapi praktikan dalam proses penampilan diantaranya
manejemen kelas yang masih kurang baik khususnya apabila peserta didik
mengalami jenuh atau ribut, serta manajemen waktu yang kurang baik. Upaya
yang dilakukan adalah terus berlatih dalam mengelola kelas saat proses
pembelajaran, serta memperhatikan ketepatan dalam mengatur waktu secara
keseluruhan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Masalah yang dihadapi dalam partisipasi di kegiatan ekstrakurikuler,
diantaranya koordinasi yang kurang antara penulis dan pelatih ekstrakurikuler
mengenai jadwal kegiatan ekstrakurikuler.
4. Praktikan masih belum mengenal atau hafal khususnya nama dari semua guru
yang ada di SMK N 12 Bandung.

19
5. Proses bimbingan dengan guru pamong PPL berjalan dengan lancar. Adapun
bimbingan dengan dosen pembimbing PPL pun berjalan lancar hanya saja
kurang intensif.

B. Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan, diantaranya sebagai berikut.
1. Bagi Lembaga Universitas Pendidikan Indonesia
Saran bagi lembaga Universitas Pendidikan Indonesia khususnya Pihak Divisi
P2JK UPI, diantarannya :
a. Membina hubungan kerjasama antara Divisi P2JK UPI dengan pihak
sekolah dengan lebih baik, supaya terjadi kesinambungan antara kedua
belah pihak.
b. Memberikan penghargaan kepada pihak sekolah yang telah bekerja sama
dengan PPL UPI sebagai bentuk terima kasih.
c. Memberikan pembinaan dan pembekalan bagi calon praktikan dengan lebih
baik lagi karena akan sangat berguna bagi praktikan selama di lapangan.
d. Pengawasan yang lebih baik terhadap praktikan di lapangan.
e. Selalu melakukan evaluasi guna terus meningkatkan kualitas Program
Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
2. Bagi Pihak Sekolah
a. Meningkatkan intensitas komunikasi antara pihak sekolah dengan
mahasiswa praktikan PPL demi kelancaran proses pelaksanaan PPL.
b. Memberikan bimbingan yang intensif terhadap mahasiswa praktikan PPL.
c. Melaksanakan diskusi dan evaluasi dengan semua praktikan secara berkala
sehingga dapat dilakukan pengendalian mengenai masalah yang mungkin
terjadi selama proses PPL.
3. Bagi Mahasiswa Praktikan Selanjutnya
a. Beradaptasi secara cepat dengan situasi dan kondisi sekolah agar lebih
mudah dalam melakukan kegiatan PPL.
b. Memiliki keterampilan dalam hal menyusun RPP, penggunaan metode,
media dan pendekatan pembelajaran yang tepat.
c. Menguasai materi dengan baik dan selalu berusaha menambah wawasan.
d. Berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang ada di sekolah.

20
e. Bertanggung jawab dengan sungguh-sungguh terhadap tugasnya sebagai
tenaga pendidik dalam hal pembelajaran maupun diluar pembelajaran.

21
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Akademik UPI. (2018). Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan


(PPL) Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.

22

Anda mungkin juga menyukai