Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

(PPL) KEPENDIDIKAN

DI SMK NEGERI 11 BANDUNG

SEMESTER GANJIL 2017/2018

Oleh :

Maruli Tua Nababan

1404416

Departemen Pendidikan Ilmu Komputer

DIVISI PENDIDIKAN PROFESI DAN JASA KEPROFESIAN

DIREKTORAT AKADEMIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2017
LAPORAN INDIVIDUAL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

DI SMK NEGERI 11 BANDUNG

SEMESTER GANJIL TAHUN 2017/2018

Menyetujui :

Dosen Pembimbing PPL, Guru Pamong PPL,

Rosa Ariani Sukamto, MT. Himatul Munawaroh, ST.

NIP. 198109182009122003
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya laporan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah keprofesian, yaitu Program Pengalaman
Lapangan (PPL) yang diselenggarakan oleh pihak Universitas Pendidikan
Indonesia dan dilaksanakan di SMK Negeri 11 Bandung Bandung Provinsi Jawa
Barat. Proses pembuatan laporan ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun ucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Anne Sukmawati KD, M.Mpd selaku kepala sekolah SMK
PU Negeri Bandung yang telah memberikan izin kepada praktikan
untuk melaksanakan PPL di SMK Negeri 11 Bandung.
2. Ibu Rosa Ariani Sukamto, MT. selaku Dosen Pembimbing PPL yang
telah membimbing dan memberikan nasihat yang luar biasa.
3. Bapak Drs. Rohmat Jakaria, M.Si selaku Koordinator Guru Pamong
PPL di SMK Negeri 11 Bandung yang telah membimbing dan banyak
memberi masukan selama pelaksanaan.
4. Ibu Himatul Munawaroh,ST. selaku Guru Pamong PPL di SMK Negeri
11 Bandung yang telah membimbing dan banyak memberi masukan
selama pelaksanaan.
5. Guru beserta staff SMK Negeri 11 Bandung yang telah membantu
kelancaraan PPL dan membimbing selama pelaksanaan kegiatan di
sekolah.
6. Seluruh rekan praktikan PPL di SMK Negeri 11 Bandung Provinsi Jawa
Barat yang telah bekerja sama, membantu, memotivasi, dan berbagi
pengalaman.
7. Seluruh siswa SMK Negeri 11 Bandung , terutama kelas XI-RPL 2 dan
kelas XI-RPL 3 yang telah menerima dan bekerjasama selama
pelaksanaan PPL.
8. Orangtua tercinta yang telah mendukung dan memberi motivasi.
9. Seluruh pihak yang telah terlibat dan membantu kelancaran dalam
proses pelaksanaan PPL di SMK Negeri 11 Bandung Prov. Jawa Barat.

Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun dan pembaca yang


membutuhkannya. Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, memiliki keterbatasan serta kelemahan. Kritik dan saran yang
membangun penyusun harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan-
laporan selanjutnya.

Bandung, November 2017


Praktikan,

Maruli Tua Nababan


NIM. 1404416
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 5
BAB I MASALAH – MASALAH YANG DIALAMI SELAMA
PELAKSANAAN PPL ........................................................................................... 6
A. Penyusunan RPP .......................................................................................... 7
B. Proses Penampilan ....................................................................................... 8
C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler............................................................ 9
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan ............................ 10s
E. Proses Bimbingan ...................................................................................... 12
BAB II FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIHADAPI ........... 13
A. Penyusunan RPP ........................................................................................ 13
B. Proses Penampilan ..................................................................................... 13
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler ........................................................... 14
D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah ........................................................ 14
E. Proses Bimbingan ...................................................................................... 14
BAB III UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH ...................................... 15
A. Penyusunan RPP ........................................................................................ 15
B. Proses Penampilan ..................................................................................... 15
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler ........................................................... 16
D. Partisipasi dalam kehidupan sekolah ......................................................... 16
E. Proses Bimbingan ...................................................................................... 16
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 17
A. Kesimpulan ................................................................................................ 17
B. Saran ........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19
BAB I
MASALAH – MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PPL
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah
yang wajib bagi mahasiswa kependidikan. PPL merupakan salah satu wadah
kegiatan mata kuliah profesi yang menguji kemampuan mahasiswa dalam membina
langsung hubungan dengan peserta didik dan membina tugas-tugas kependidikan
lainnya diluar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi syarat
profesi pendidikan.

Kegiatan PPL ini secara umum bertujuan agar para mahasiswa mendapatkan
pengalaman kependidikan secara faktual di lapangan, sebagai wahana terbentuknya
tenaga yang profesional. Pengalaman yang dimaksud meliputi pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya
dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar
sekolah dengan penuh tanggung jawab. Pelaksanaan Program Pengalaman
Lapangan (PPL) Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer yang diselenggarakan
oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada semester ganjil tahun akademik
2017/2018 mulai dilaksanakan sejak akhir bulan Agustus sampai dengan bulan
November 2017. Sasaran dari program PPL ini adalah Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan yang terdapat di Kota/Kab. Bandung dan Kota Cimahi, yaitu sekolah
yang memenuhi persyaratan sebagai sekolah mitra, bersedia menjadi mitra secara
berkesinambungan yang diwujudkan dalam bentuk kerjasama tertulis antara UPI
dengan Dinas Pendidikan terkait dan atau UPI dengan sekolah sendiri. Adapun
salah satu dari sekolah mitra tersebut yaitu SMKN 11 Bandung merupakan tempat
praktikan melaksanakan kegiatan PPL selama kurang lebih tiga bulan.

Praktikan mengajar Mata Pelajaran Pemrograman Berorientasi Obyek dan


Pemrograman Desktop Kelas XI RPL 2, dan XI RPL 3. Pemrograman Berorientasi
Obyek dan Pemrograman Desktop pada Program Keahlian Teknik Komputer dan
Informasi, Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak, termasuk ke dalam
mata pelajaran produktif dengan bobot 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit
tatap muka). Adapun praktikan mengajar Kelas XI RPL-2 setiap Rabu, pukul 07.00-
14.00 dan Kelas XI-RPl-3 setiap Kamis, pukul 7.00-14.00. Tidak hanya mengajar
di kelas tetapi praktikan pun ikut melaksanakan kegiatan kependidikan lainnya di
sekolah seperti menjaga perpustukaan, piket umum, ekstrakurikuler dan upacara
bendera.

Buku Panduan Program Pengalaman Lapangan (PPL) bagi Mahasiswa UPI


Calon Guru Bidang Studi menyatakan bahwa PPL bagi mahasiswa S-1
Kependidikan mampu memberikan pengalaman dasar dalam melaksanakan
pembelajaran yang mendidik. Selain itu PPL memiliki tujuan dalam pemantapan
penguasaan kompetensi akademik mahasiswa, meliputi: pengetahuan, sikap, dan
keterampilan dalam profesi sebagai pendidik, serta mampu menerapkannya dalam
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, baik di sekolah maupun di luar
sekolah dengan penuh tanggung jawab. Sasaran atau tujuan spesifikasi PPL bagi
mahasiswa S-1 Pendidikan adalah:

1. Mengenal karakteristik peserta didik dari segi perkembangan dan perbedaan


individual;
2. Mengenal secara cermat lingkungan social, fisik, administrasi dan akademik
sekolah sebagai tempat latihan untuk menjadi tenaga pendidik yang
professional; dan
3. Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruan atau
kependidikan secara utuh dan terpadu dalam situasi sebenarnya.

Seperti halnya dalam pelaksanaanya PPL ini banyak terdapat berbagai


permasalahan yang dihadapi oleh praktikan. Adapun permasalahan yang dialami
praktikan selama mengikuti kegiatan PPL di SMK Negeri 11 Bandung ini, antara
lain :

A. Penyusunan RPP
Pada dasarnya RPP menjadi sebuah syarat perangkat persiapan
pembelajaran dalam melaksanakan pengajaran di kelas. Sehingga praktikan
PPL perlu melakukan pembuatan RPP sebagai syarat utama dalam kegiatan
PPL. Di sekolah tempat praktikan melakukan PPL, Kurikulum sudah
menggunakan kurikulum 2013 dimana dalam penyusunan RPP terdapat
perbedaan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya. Dalam RPP tercermin
tindakan Guru dan peserta didik dalam mencapai kompetensi yang telah
ditentukan.
Berikut komponen penyusunan RPP kurikulum 2013
1. Sekolah
2. Mata Pelajaran
3. Kelas/Semester
4. Alokasi Waktu
5. Kompetensi Inti
6. Kompetensi Dasar
7. Indikator Pencapaian Kompetensi
8. Tujuan Pembelajaran
9. Materi Pembelajaran
10. Pendekatan, model, dan metode Pembelajaran
11. Langkah-langkah kegiatan : Kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
12. Penilaian sikap , keterampilan dan pengetahuan
13. Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
14. Lampiran

Selama prose Penyusunan setiap RPP terdapat kesulitan – kesulitan


yang dihadapi oleh praktikan seperti menentukan metode dalam mengajar yang
hendak digunakan, pengalokasian waktu pertemuan yang sudah dirancang,
sering mengalami hambatan dikarenakan waktu yang tersedia, dalam RPP ada
jumlah indikator pencapaian dalam setiap pertemuan sehingga harus
disesuaikan agar materi yang disajikan dengan alokasi waktu yang tersedia
sesuai, terkadang dalam pengajaran ada guru yang mengajar tidak sesuai silabus
menjadi sebuah kendala bagi praktikan.

B. Proses Penampilan
Proses penampilan di kelas harus dilalui setiap praktikan ketika PPL,
dan akan menjadi sebuah permasalahan oleh guru pemula. Dalam proses
pembelajaran praktikan harus bisa menyampaikan materi yang diajarkan
dengan suasana kelas yang kondusif. Proses penampilan di kelas merupakan
pola interaksi antara guru dan siswa. Dalam pelaksanaan PPL, penampilan
praktikan sebagai seorang guru menjadi salah satu faktor yang ikut menentukan
proses kegiatan belajar mengajar. Pada saat tampil di depan kelas untuk
memberikan materi kepada siswa-siswa dibutuhkan kesiapan yang matang.
Praktikan ketika dalam awal mengajar mengalami kondisi yang gugup
dan tidak nyaman, karena praktikan harus mampu mengelola situasi kelas agar
kondusif, selain itu praktikan belum mengenal karakter siswa ketika pertama
kali mengajar, tetapi hal tersebut dapat diminimalisir seiring melakukan
sosialisasi siswa di sekolah.
Berikut ini hal-hal yang menyebabkan praktikan mengalami kesulitan dalam
proses penampilan di depan kelas :
1) Kesulitan membagi perhatian kepada seluruh siswa secara merata karena
total siswa di dalam kelas sangat banyak yaitu kurang lebih 31 orang di kelas
XI RPL 2 dan 36 orang di kelas XI RPL 3,
2) Kemampuan beradaptasi dengan cepat dengan suasana dana karakteristik
siswa yang ada
3) Membuat suasana kelas nyaman untuk belajar dan berdiskusi
4) Mengatur Volume suara ketika menyampaikan materi karena ada kalanya
siswa di kelas ribut,
5) Membuat siswa aktif dikelas dan membuat suasana kondusif di kelas, dan
6) Menyampaikan materi tepat dengan alokasi waktu yang telah didtentukan.

C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kurikuler


Praktikan ketika PPL tidak hanya melakukan pengajaran di kelas, tetapi
juga turut ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan diluar pengajaran di kelas. Salah
satunya adalah membina siswa dalam Ektrakurikuler atau Ekskul di sekolah. Di
SMK Negeri 11 Bandung terdapat banyak sekali Ekskul dan terdapat Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS), Praja Muda Karana ( Pramuka), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), Kragtologi (Olah
pernafasan), English Klub, kesenian, Rohani Islam (Rohis), Bola Basket, Bola
Voli, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Perancis, Taekwondo,
Tadjimalela, Karate, dan Jurnalis.
Dalam kegiatan PPL ini, praktikan dituntut untuk dapat memberikan
kontribusi dan pasrtisipasi aktif agar dapat terjun langsung, akan tetapi
praktikan lebih banyak bertindak sebagai pengawas saja. Namun dalam
kenyataannya bentuk partisipasi praktkan dalam ekstrakrikuler tersebut
mengalami masalah-masalah, seperti: waktu kegiatan ekstrakurikuler yang
sering tidak beririsan dengan jadwal kosong praktikan.

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah/Tempat Latihan


Dalam kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) juga praktikan
harus dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekolah dan maupun dalam
kegiatan yang diadakan oleh sekolah. Kegiatan di sekolah ini mencakup seluruh
warga sekolah seperti kepala sekolah, wakasek, kurikulum, staff TU, staff
Sarana dan Prasarana, Bimbingan Konseling, Guru, dan lain-lain.
Selain kegiatan belajar mengajar, penulis juga melakukan kegiatan lainnya
yaitu:
1. Upacara Bendera
Upacara bendera dolaksanakan satu minggu sekali yaitu setiap hari Senin
pukul 6.45 sampai pukul 07.45 dan upacara peringatan hari besar nasional
lainnya.
2. Piket Sekolah
Kegiatan piket ini dilaksanakan bergiliran sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan bersama rekan praktikan PPL lainnya. Praktikan melakukan
piket harian setiap hari senin, masalah yang dihadapi adalah tidak rutinnya
praktikan melakukan piket setiap minggu yang membuat piket harian
kadang tidak terlaksana dengan baik. Piket harian yang digabung bersamaan
dengan piket di perpustakaan pada hari yang sama juga membuat praktikan
tidak bisa dengan baik mengerjakan tugas baik itu di piket sekolah maupun
piket perpustakaan. Kegiatan piket ini merupakan kegiatan yang wajib
dilaksanakan secara bergiliran di luar jam penampilan di kelas. Kegiatan
yang dilakukan selama piket adalah:
a. Mencatat siswa yang terlambat.
b. Mencatat peserta didik yang tidak hadir.
c. Mencatat peserta didik yang meninggalkan kelas untuk keperluan
fotocopy dan lain-lain yang berhubungan dengan kegiatan sekolah.
d. Mencatat peserta didik yang pulang karena sakit atau ada kegiatan
ekstrakurikuler.
e. Melayani tamu yang mempunyai keperluan terhadap sekolah.
f. Melayani guru yang akan melakukan presensi.
g. Mendata ke setiap kelas berkenaan dengan kehadiran siswa.
h. Menekan bel jam masuk, pergantian jam pelajaran, istirahat, dan jam
pulang.
i. Mendata ke setiap kelas berkenaan dengan kehadiran guru yang
mengajar di jam pelajaran ke satu dan ke tujuh.
3. Piket Perpustakaan
Kegiatan piket perpustakaan dilaksanakan berdasarkan kesepakatan seluruh
praktikan PPL yang dilaksanakan dengan frekuensi satu kali seminggu.
Jadwal piket perpustakaan sama dengan jadwal piket KBM yaitu di hari
senin namun untuk jam piketnya kami membagi waktu sesuai kesepakatan.
Kegiatan piket ini merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan selama
piket perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Memperhatikan peserta didik yang berkunjung keperpustakaan.
b. Mencatat peminjaman dan pengembalian buku pada jurnal yang telah
disediakan perpustakaan.
c. Merapihkan ruangan perpustakaan.
d. Memberi label pada buku-buku baru yang ada di perpustakaan.
e. Membantu menyusun buku-buku yang baru di kirim ke rak buku yang
sudah disediakan.
Pada pelaksanaan kegiatan partisipasi di sekolah tidak selalu berjalan
lancar, terkadang praktikan mengalami beberapa hambatan dalam kegiatan ini
seperti terkadang praktikan harus mempersiapkan untuk mengajar yang bisa
mengambil jam piket, sulitnya membagi waktu antara piket dan menggantikan
guru yang tidak hadir, ketika piket umum hanya yang PPL sulitnya menanyakan
guru yang belum atau tidak hadir karena jalur komunikasi harus meminta ke
pihak ketiga dalam hal ini guru.
E. Proses Bimbingan
Sebelum melaksanakan proses belajar-mengajar, praktikan terlebih
dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dengan tujuan
kelancaran proses belajar-mengajar, diantaranya persiapan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) maupun media pembelajaran yang akan
digunakan. Oleh karena itu, diperlukan proses bimbingan dengan Dosen
Pembimbing PPL serta Guru Pamong di sekolah. Hal ini sangat bermanfaat bagi
praktkan dalam menunjang kegiatan PPL terutama dalam kegiatan mengajar.
Bimbingan yang praktkan dapatkan selama pelaksanaan PPL diantaranya:
1. Guru Pamong PPL
Bimbingan dengan Guru Pamong PPL cukup sering dilakukan.
Bimbingan ini dilakukan secara langsung. Kegiatan bimbingan biasanya
dilakukan mengambil waktu kosong dalam kegiatan PPL. Dalam bimbingan
ini praktikan biasanya mengkonsultasikan masalah pembelajaran,
penyusunan RPP, dan masalah kendala siswa yang dihadapi. Praktikan
dibimbing oleh guru pamong Ibu Himatul Munawaroh,ST yang merupakan
guru pengampu Mata Pelajaran Pemrograman Berorientasi Obyek itu
sendiri.
2. Dosen Pembimbing PPL
Dosen pembimbing PPL adalah dosen pembimbing dari pihak UPI
yang mendapat tugas dari program studi atau jurusan melalui fakultas yakni
memiliki tanggung jawab terhadap mahasiswa praktikan selama
melaksanakan PPL di sekolah masing-masing. Dosen pembimbing
praktikan dalam kegiatan PPL di SMKN 11 Bandung adalah Ibu Rosa
Ariani Sukamto, MT. Beliau merupakan seorang dosen pada Departemen
Pendidikan Ilmu Komputer. Proses bimbingan dengan dosen pembimbing
PPL dilakukan dengan komunikasi melalui media sosial.
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIHADAPI
Dalam melakukan kegiatan PPL, praktikan pastinya selalu mengalami
beberapa hambatan. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang
mengakibatkan terjadilah hambatan atau masalah selama pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan (PPL).

A. Penyusunan RPP
Permasalahan yang timbul dalam penyusunan RPP ini disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya :
1. Praktikan belum sepenuhnya memahami penggunaan Kata Kerja
Operasional (KKO) yang sesuai pada saat menjabarkan Indikator
Pencapaian Kompetensi yang diturunkan dari Kompetensi Dasar.
2. Kesulitan dalam menentukan metode dan pendekatan yang sesuai dengan
materi yang akan diajarkan.
3. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh praktikan dalam
pembuatan dan penyusunan program rencana pengajaran yaitu kesulitan
dalam menyusun dan menyesuaikan pembuatan RPP dikarenakan masih
terasa kurang dimengerti ketika menerapkan kurikulum 2013 yang memiliki
banyak perbedaan dalam format penulisan.

B. Proses Penampilan
Dalam proses penampilan ketika PPL, praktikan belum mampu
menguasai kelas agar kondusif karena beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
antara lain :
1. Ketika perdana mengajar di kelas, belum terlalu mengenal karakter dan
kondisi siswa di kelas.
2. Kurang tegasnya praktikan ketika mengajar.
3. Praktikan kurang memahami mengenai teknik-teknik memotivasi.
4. Kesulitan dalam proses penampilan pun disebabkan karena praktikan
kurang maksimal dalam mempersiapkan diri serta mempersiapkan dengan
matang perangkat pembelajaran yang akan digunakan.
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Faktor penyebab permasalahan yang terjadi ketika membimbing
ekstrakurikuler seperti yang telah dijelaskan oleh penulis sebelumnya antara
lain karena segi waktu yang terkadang berbarengan dengan piket sekolah, dan
tempat melaksanakan ekstrakurikuler di luar sekolah. Terlebih tidak semua
ekstrakurikuler di kuasai juga oleh praktikan di sekolah.

D. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah


Faktor penyebab permsalahan tersebut karena setiap praktikan memilki
kesibukan masing-masing sehingga kadang saat piket datang terlambat ataupun
ijin setengah hari karena ada keperluan di kampus untuk bimbingan maupun
berorganisasi.
Dari jumlah praktikan yang mengikuti PPL di sekolah pun terbatas,
jumlah praktikan hanya ada dua puluh orang. Sehingga praktikan yang lain sulit
untuk menutupi piket yang ada di sekolah.

E. Proses Bimbingan
1. Guru Pamong
Komunikasi berjalan dengan baik, sehingga tidak ada permasalahan yang
berarti.
2. Dosen Pembimbing PPL
Proses bimbingan dengan Dosen Pembimbing PPL tidak rutin dikarenakan
kurang mampu mengatur waktu pribadi dengan waktu di sekolah.
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
Berbagai permasalahan muncul selama melaksanakan PPL di SMK Negeri
11 Bandung Bandung. Dengan munculnya berbagai masalah membuat penulis
mengidentifikasi masalah dan faktor penyebabnya sehingga penulis pun melakukan
diskusi dengan berkonsultasi ke Guru Pamong, Dosen Pebimbing, Dosen di
kampus, Guru-Guru di sekolah, maupun teman-teman seangkatan di tempat PPL
agar mendapatkan solusi yang terbaik untuk menanggulangi permasalah tersebut.
Berikut merupakan usaha-usaha penanggulangan yang di lakukan oleh praktikan,
antara lain:

A. Penyusunan RPP
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah penyusunan RPP ini
adalah:
1. Menyesuaikan bentuk Rencana Pengajaran yang diterima di bangku kuliah
dengan format yang ada di sekolah.
2. Mengklasifikasikan materi-materi yang dianggap mudah dan sulit.
3. Memperbanyak baca buku tentang model dan metode yang biasa digunakan
dalam proses pembelajaran di kelas.
4. Untuk mengalokasikan waktu, dilihat dari Satuan Pelajaran yang berisi
beberapa sub-pokok bahasan yang disesuaikan dengan banyaknya minggu
efektif.
5. Bertukar pendapat dengan sesama rekan PPL, tentang metode mengajar
yang tepat dengan kondisi siswa.
6. Memaksimalkan kesempatan bimbingan dan konsultasi dengan Dosen
maupun Guru Pamong tetap untuk mengatasi kesulitan-kesulitan selama
kegiatan PPL.

B. Proses Penampilan
Pratikan mencoba menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di kelas, serta
menevaluasi kekurangan dan kelebihan ketika mengajar setiap harinya dengan
berkonsultasi ke guru maupun rekan praktikan yang lain. Agar dalam
penampilan berikutnya dapat dilaksanakan lebih baik lagi.
C. Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler
Dalam mengatasi masalah tempat praktikan melakukan komunikasi dengan
siswa maupun Pembina ekskul, lalu praktikan juga selalu memberikan motivasi
siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler, dan mengelola waktu dengan baik.

D. Partisipasi dalam kehidupan sekolah


Dalam berpartisipasi disekolah berusaha untuk hadir membantu piket di sesuai
jadwalnya, jika dalam teknis sedang tidak ada tugas maka membantu piket di
tempat lain, sehingga tidak terpaku dengan jadwal atau lebih fleksibel.
Praktikan lebih sering membantu teknis, ketika melaksanakan tugas yang
bersifat mingguan seperti upacara, membina ekstrakurikuler maupun piket
umum.

E. Proses Bimbingan
1. Dengan Guru Pamong PPL
Penulis menyempatkan untuk berdiskusi ketika sebelum ataupun sesudah
kegiatan belajar mengajar berlangsung untuk berdiskusi dengan Guru
Pamong PPL sehingga permasalahan-permasalahan dapat berkurang di
setiap pertemuannya.
2. Dengan Dosen Pembimbing
Praktikan mengupayakan untuk bertemu dengan dosen pembimbing di
kampus, walau hanya sekedar menginformasikan jadwal mengajar
praktikan, hingga pada saat menginformasikan perihal pelaksanaan ujian
PPL, walaupun memang jika dipandang dari sisi frekuensi masih tergolong
jarang melakukan pertemuan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang terlatih serta dapat
memenuhi kebutuhan dan tuntutan di dunia kerja, diperlukan sosok insani yang
berkemampuan memadai baik secara teoritis dan maupun praktek
kependidikannya. Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan oleh
UPI merupakan sarana yang tepat untuk melatih mahasiswa dalam
pengembangan keterampilan mengajar dan mendidik. Dengan demikian
mahasiswa dapat melaksanakan dan mengembangkan teori-teori yang didapat
selama menjalani perkuliahan.
Dalam kegiatan PPL ini ada masalah yang timbul, namun masalah
tersebut masih dapat diselesaikan sehingga tidak menimbulkan masalah besar.
Upaya penanggulangan masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dengan
cara bertukar pikiran, pendapat dan saling mengoreksi antara satu sama lain
baik itu dengan pihak terkait yang ada di sekolah ini akan menjadi solusi
bagaimanan memecahkan permasalahan yang terjadi di lapangan.
Permasalahan yang muncul ketika kegiatan PPL ini diantaranya,
Penyusunan Rencan Pelaksanaan Pengajaran (RPP), Proses Penampilan
Mengajar, Bimbingan Belajar/Ekstrakurikuler, Partisipasi dalam Kehidupan
Sekolah, dan Proses Bimbingan. Namun demikian, seacara umum masalah yang
dihadapi dapat diatasi dengan baik. Sejauh ini masalah yang ada masih
dirasakan wajar dan dapat dikendalikan sehingga dapat diatasi dengan baik.
Dari hasil praktik di SMK Negeri 11 Bandung Bandung Prov. Jawa
barat, penulis telah mendapatkan pengalaman yang berharga yang dapat
disimpulkan dalam beberapa hal berikut ini:
1. Kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang
sangat penting bagi calon-calon pendidik karena sebagai sarana pengalaman
agar siap ketika terjun ke dunia pendidikan.
2. Dengan kegiatan PPL membuat praktikan belajar bersosialisasi dengan
guru, siswa, dan lainnya di lingkungan sekolah, agar dapat mengenal situasi
kondisi belajar mengajar di sekolah, dan mengenal karakter siswa di
sekolah.
3. Proses bimbingan yang intensif baik dengan Guru Pamong, dan Dosen
Pebimbin, maupun Guru-Guru di sekolah maupun rekan-rekan praktikan
PPL sangant membantu praktikan dalam proses penampilan ketika
mengajar.
4. Membantu kegiatan di luar kegiatan belajar mengajar membuat praktikan
menerima banyak ilmu tentang kependidikan.
5. Membina Siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu praktikan
mengenal karakter siswa dan potensi yang dimiliki.

B. Saran
Berikut ini merupakan Saran dalam kegiatan PPL, antara lain :
1. Sebaiknya praktikan sering membaca buku tentang kependidikan mengenai
metode pembelajaran maupun cara-cara memotivasi siswa dalam
pembelajaran.
2. Menjalin komunikasi dengan siswa, baik secara langsung maupun secara
tidak langsung (media sosial).
3. Praktikan harus bisa menjaga emosi dan mencari trik-trik agar bisa
membuat siswa kondusif di kelas.
4. Praktikan juga harus mengetahui kapan saatnya tegas dan santai dalam
pengajarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Akademik, Universitas Pendidikan Indonesia (2016).Panduan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) Bagi Mahasiswa UPI Calon Guru Bidang Studi.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai