Oleh:
Rizki Amalia Putri
1500841
Prodi Pendidikan Sosiologi
Menyetujui:
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 13 Bandung
i
pengarahan, kritik, serta motivasi kepada penulis selama melaksanakan
PPL.
5. Ibu-ibu guru pengampu mata pelajaran Sosiologi yang juga ikut berperan
dalam memberikan kami bimbingan, saran, kritik dan motivasi untuk
mengajar.
6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Tata Usaha SMA Negeri 13 Bandung
atas kerja samanya.
7. Seluruh siswa-siswi SMA Negeri 13 Bandung., khususnya kelas XII IPS 2
dan kelas XII IPA 3 yang telah banyak memberikan pengalaman
bagaimana menjadi seorang tenaga pendidik.
8. Seluruh rekan-rekan seperjuangan PPL UPI 2015 yang selalu ada dalam
keadaan suka duka, khususnya kepada teman-teman dari program studi
Pendidikan Sosiologi.
9. Kepada kedua orang tua yang telah memberikan kasih sayang, doa,
motivasi dan dorongan kepada penulis untuk menjalankan tugas PPL
dengan baik.
10. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bantuan
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 17
B. Saran ..................................................................................................................... 19
iii
BAB I
MASALAH-MASALAH YANG DIALAMI SELAMA PELAKSANAAN
PROGRAM LATIHAN PROFESI
Bangsa yang maju merupakan bangsa yang memiliki sumber daya manusia
(SDM) yang cerdas dan berkualitas, kecerdasan dalam diri individu dibantu berkat
bimbingan orang lain salah satunya guru. Guru merupakan profesi yang memiliki
tugas dan tujuan untuk mencerdaskan individu dan kelompok, kecerdasan dalam
diri individu dapat digolongkan kedalam aspek kognitif, aspek afektif maupun
psikomotorik. Pandangan umum bagi kalangan masyarakat bahwasanya guru
adalah pelayan masyarakat yang bertanggungjawab kepada masyarakat. Diberi
kepercayaan yang tinggi. Walaupun mempromosikan kemajuan akademik murid
selalu menjadi tanggungjawab utama mereka, guru juga diharapkan
menggembangkan moral, emosional, sosial murid, menjaga kesehatan dan
kesejahteraan murid. (Indah, Najjah, Ilmu, & Dan, 2014)
1
Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan PPL pada semester ganjil
2018/2019, dilaksanakan mulai dari bulan September sampai dengan Desember
2018. Lokasi PPL tersebar di sekolajh-sekolah lanjutan, khususnya di SMA
Negeri 13 Bandung. Praktikan merupakan salah seorang mahasiswa dan
mahasiswi, penulis sebagai praktikan yang sudah melaksanakan PPL merupakan
mahasiswi semester 7 Program Studi Pendidikan Sosiologi melaksanakan PPL di
SMA Negeri 13 Bandung yang berlokasi Jl. Raya Cibeureum No.52, Campaka,
Andir, Kota Bandung, Jawa Barat 40535. Adapun jadwal kegiatan atau aktifitas
praktikan selama melaksanakan program PPL Kependidikan UPI di SMA Negeri
13 Bandung ini adalah sebagai berikut :
Badminton
15.00 – 17.00 Gor Wiwarna Bersama Guru
2
Pelaksanaan PPL yang dilakukan penulis di SMA Negeri 13 Bandung
banyak memberikan pengalaman berharga bagi penulis, penulis banyak belajar
dari guru-guru dan staf yang ada dilingkungan sekitar sekolah maupun dari para
peserta didik. Dengan demikian penulis sebagai praktikan disekolah dapat
memperoleh kemampuan sebagai calon guru, adapun setiap pembelajaran yang
diperoleh tentunya tidak luput dari masalah yang hendak menghampiri penulis
sebagai praktikan. Masalah yang sempat dihadapi dikelompokkan kedalam hal-hal
berikut :
3
Kendala yang penulis alami sebagai praktikan sudah sedikit dipaparkan,
kemudian penulis akan menjabarkan secara umum menjadi hambatan bagi penulis
dalam pembuatan RPP, yaitu :
1. Perbedaan format perancangan RPP yang dipelajari semasa perkuliahan
dengan format RPP yang disediakan oleh guru pamong. Kesulitan untuk
menyesuaikan antara tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
khususnya pada aspek psikomotor.
2. Kesulitan dalam menentukan model dan metode pembelajaran yang sesuai
dan inovatif untuk menarik perhatian siswa agar lebih aktif dan cepat
memahami materi dalam KBM dan sesuai dengan materi yang akan
dipelajari.
3. Perencanaan yang sebagaimana sudah disusun dalam RPP terkadang tidak
sesuai dengan apa yang dipraktikan dikelas, karena kondisi yang ada
dikelas tidak sesuai bila dipakasakan menggunakan model maupun
metode yang sudah direncanakan
B. Proses Penampilan
Perancangan RPP merupakan tahap pertama yang dilakukan penulis
sebagai praktikan di SMA Negeri 13 Bandung, setelah perancangan RPP.
Penulis memulai tampil mengajar dikelas secara langsung, mengajar
dikelas secara langsung merukan inti kegiatan PPL yang dilaksanakan.
Proses penampilan megajar dikelas tidak hanya didukung oleh
perancangan RPP melainkan dengan penguasaan materi yang harus
dipahami dan dapat mengelola kelas dengan baik.
4
menjadi individu yang kreatif,inovatif dan tanggung jawab. Dengan
demikian suasana kelas bila sudah dimanage dengan baik akan
menghasilkan suasana yang menyenangkan, tertib dan menimbulkan
interaksi secara timbal balik baik dari guru dan peserta didik maupun
peserta didik dengan peseta didiknya.
5
Selain kendala yang dialami oleh penulis sebagai praktikan, penulis
memiliki beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses penampilan
mengajar didalam kelas meliputi :
1. Upacara Bendera
Upacara bendera dilaksanakan setiap satu minggu satu kali pada hari
Senin, pelaksanaannya dilakukan secara bergilir oleh siswa tiap angkatan dari
6
mulai kelas sepuluh sampai kelas dua belas dari pukul 06.45 sampai 07.30.
Setiap praktikan wajib mengikuti kegiatan upacara bendera. Dalam kegiatan
upacara ini penulis tidak mengalami masalah apapun, selain factor kesehatan.
Penulis secara rutin mengikuti kegiatan upacara setiap minggunya.
2. Piket KBM
Kegiatan piket KBM yang dilakukan penulis pada hari Selasa.
Kegiatan yang dilakukan selama piket KBM adalah :
a. Mencatat siswa yang datang terlambat.
b. Mencatat siswa yang melakukan pelanggaran.
c. Mencatat guru yang hadir dan tidak hadir.
d. Mencatat siswa yang meninggalkan sekolah karena sakit, dispensasi
atau ada kegiatan ekstrakurikuler atau izin lain.
e. Menyampaikan tugas ke kelas yang kosong jika guru tersebut
berhalangan hadir.
f. Penerima kunjungan tamu.
g. Memberikan barang titipan untuk guru, staf sekolah maupun peserta
didik
h. Membantu mengawasi ulangan.
Permasalahan yang timbul ketika bertugas piket di ruang piket
diantaranya:
a. Kesulitan dalam melaksanakan tugas-tugas guru piket karena
keteterean ketika banyak peserta didik yang terlambat.
b. Kesulitan memberikan barang-barang titipan yang tidak disertai nama
pemilikinya
c. Kesulitan mengawas dikelas bila diamanahi oleh guru pengajar
3. Piket Perpustakaan
Kegiatan yang dilakukan selama piket perpustakaan adalah sebagai
berikut :
a. Merapikan buku – buku berdasarkan kode induk.
b. Melakukan pelayanan/rekapitulasi sirkulasi peminjaman dan
pengembalian buku.
c. Membantu rekapitulasi siswa yang belum mengembalikan buku.
7
d. Ikut menjaga kebersihan dan ketertiban di perpustakaan.
Kesulitan yang dialami oleh penulis adalah bentroknya jadwal piket
perpustakan dan piket KBM yang membuat penulis tidak begitu sering
melakukan piket perpustakaan.
E. Proses Bimbingan
Dalam kegiatan PPL para praktikan memiliki hubungan yang intens
dengan guru Pamong yang membimbing selama proses kegiatan PPL
disekolah dan dosen sebagai pembimbing serta penanggung jawab dari
pihak universitas. Proses bimbingan merupakan suatu proses yang
dilakukan antara praktikan dengan guru pamong yang ada disekolah ketika
praktikan mengalami kendala maupun kesulitan dalam melaksanakan PPL
dan dosen pembimbing yang ditetapkan oleh pihak universitas terkhusus
P2JK dalam program PPL. Proses bimbingan ini dirasa sangat penting
bagi penulis sebagai praktikan, karena dalam proses bimbingan penulis
dapat mengetahui segala macam evaluasi dan pengarahan dari guru
pamong maupun dosen demi keberhasilan penulis sebagai praktikan dalam
proses PPL. Berikut adalah proses bimbingan yang penulis lakukan
9
BAB II
FAKTOR PENYEBAB DARI MASALAH YANG DIALAMI
Berdasarkan masalah yang dihadapi penulis sebagai prktikan PPL di SMA
Negeri 13 Bandung, terdapat beberapa factor masalah yang dialami. Adapun
factor penyebabnya meliputi :
B. Proses Penampilan
Faktor-faktor penyebab dari masalah yang muncul dalam proses
penampilan adalah sebagai berikut :
1. Merasa kegugupan saat diawasi guru pamong
2. Kemampuan penulis sebagai praktikan dalam mengelola kelas belum
optimal.
3. Terkadang penulis lupa akan langkah-langkah yang sudah dirancang
dalam RPP, sehingga terkadang tidak sesuai dengan apa yang telah
dirancang dalam RPP
4. Belum maksimalnya penulis sebagai praktikan dalam memberikan
motivasi belajar terhadap peserta didik.
10
C. Bimbingan Belajar/Ekstra Kulikuler
Dalam keaktifan penulis sebagai praktikan PPL mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler di SMA Negeri 13 Bandung memiliki factor-faktor penyebab
mengalami permasalahan yaitu :
1. Adanya kegiatan lain yang penulis lakukan sehingga kerap kali penulis
memilih untuk tidak membimbing peserta didik dalam mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler
2. Memiliki tugas diperkuliahan yang dikejar deadline sehingga penulis tidak
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
E. Proses Bimbingan
Dalam proses bimbingan dengan guru Pamong maupun dosen
Pembimbing PPL tidak memiliki masalah dan factor-faktor penyebabnya,
meskipun sulit bertatap muka dengan dosen Pembimbing namun penulis
masih dapat melakukan bimbingan melalui media sosial.
11
BAB III
UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH
Permasalahan dan faktor dari pelaksanaan kegiatan PPL ini sudah dipaparkan
serta sudah teridentifikasi, dalam menyikapi permasalahan dan faktor penulis
sebagai praktikan maka berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut agar kegiatan PPL berjalan dengan maksimal. Upaya-upaya
penanggulangan tersebut meliputi :
B. Proses Penampilan
Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang
timbul selama proses belajar mengajar di dalam kelas adalah:
1. Sebelum memulai proses pembelajaran dikelas akan lebih baik bila penulis
sebagai praktikan berkonsultasi sebelumnya dengan guru pamong, agar segala
hal yang sudah dipersiapkan dapat secara maksimal diberikan untuk pproses
pembelajaran
12
2. Mempersiapkan terlebih dahulu segala sesuatunya sebelum menyampaikan
materi di kelas baik dalam hal penguasaan materi, metode pembelajaran yang
akan diterapkan, media yang akan dipakai dan alat evaluasi yang akan
digunakan untuk mengetahui hasil akhir dari proses belajar mengajar.
3. Menyiapkan kondisi praktikan baik fisik maupun mental.
4. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi
5. Penulis sebagai harus dapat mempelajari dan memahami karakter yang
berbeda-beda dari setiap siswa, sehingga dapat menyesuaikan strategi yang
tepat dalam proses belajar mengajar.
6. Pemberian reward kepada siswa untuk meningkatkan motivasi siswa.
7. Penggunaan bahasa yang sederhana namun formal dan mudah dimengerti
oleh siswa.
8. Meminta bantuan Guru Pamong, untuk dapat menilai penampilan
praktikan secara objektif.
9. Praktikan banyak membaca dan menggali informasi mengenai model dan
metode pembelajaran, materi pembelajaran, dan hal-hal lain yang
menunjang pembelajaran.
10. Penulis sebagai praktikan harus dapat mempelajari kembali tentang
strategi belajar mengajar yang benar sesuai dengan materi yang
disampaikan kepada peserta didik.
11. Berinteraksi dengan peserta didik secara lebih akrab dan komunikatif.
12. Melakukan pendekatan informal dengan peserta didik, sehingga praktikan
dapat mengungkapkan apa dan bagaimana kondisi yang diinginkan oleh
siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa keluar dari
etika pembelajaran yang telah ditentukan.
13
di kelas. Maka wajib bagi para praktikan dalam mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler untuk membimbing peserta didik. Salah satu cara yang dapat
dilakukan dalam menanggulangi permasalahan yang dapat ditemui dalam
kegiatan ekstrakurikuler meliputi :
14
2. Menjalin koordinasi yang baik dengan praktikan lain mengenai acara dan
kegiatan yang diadakan oleh sekolah sehingga bisa mengatur jadwal antara
kepentingan praktikan dengan amanah dari sekolah.
3. Menjalin komunikasi yang baik dengan segenap warga SMA Negeri 13
Bandung.
4. Berusaha selalu tepat waktu dan berpakaian sopan.
5. Berusaha menjalankan komitmen baik komitmen diri maupun komitmen
kelompok (peserta PPL) untuk mematuhi dan menjalankan jadwal piket
dengan sebaik mungkin.
6. Menjalankan tugas yang sudah diberikan dengan sebaik mungkin. Jika ada
yang tidak dipahami, segera ditanyakan kepada pihak yang bertanggung jawab
dengan masalah tersebut agar tidak timbul kesalahpahaman.
7. Terlibat dalam setiap kegiatan sekolah, misalnya mengikuti upacara
bendera, piket harian, keikutsertaan pada saat berlangsungnya Ujian Tengah
Semester (UTS), membuat soal ulangan harian dan ujian tengah semeter
kemudian memeriksanya.
E. Proses Bimbingan
Upaya yang dilakukan penulis sebagai praktikan mengatasi masalah
dalam proses bimbingan adalah dengan melakukan proses bimbingan dan
pemberian arahan secara continue agar komunikasi dapat terus dilakukan
dengan baik sehingga dapat menimbulkan keberhasilan program kegiatan
PPL, meliputi :
1. Melakukan komunikasi dengan Guru Pamong untuk melakukan konsultasi
dengan cara tatap muka langsung maupun menghubungi lewat telepon.
2. Melakukan komunikasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan atau
mendatangi kampus, sehingga proses bimbingan dapat terus dilanjutkan.
Selain itu komunikasi melalui telepon juga dilakukan dalam proses
bimbingan.
Dengan adanya usaha-usaha tersebut diharapkan mampu mengatasi
segala masalah dalam proses bimbingan. Karena penulis merasakan dalam
proses bimbingan baik dengan guru pamong dan dosen pembimbing PPL,
15
tidak ditemukan hambatan yang berarti, sehingga tidak membutuhkan
penanggulangan.
16
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu program yang
tidak bisa dilepaskan dalam bidang pendidikan jenjang S1 kependidikan,
karena PPL sebagai sarana calon guru atau mahasiswa menyediakan
pengalaman mengajar peserta didik dalam situasi nyata di lapangan.
Dalam upaya mencapai kompetensi secara maksimal sebagaimana
mestinya yang telah ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi
dengan berbagai program studinya. Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI), melakukan PPL sebagai salah satu pencapaian dalam kompetensi
yang diharapkan terhadap mahasiswa, sehingga setelah melakukan
program PPL bagi para mahasiswanya diharapkan yang siap mengemban
tugas dan kewajibannya sebagai guru setelah menyelesaikan jenjang S1.
18
7. Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan dalam mengelola
pembelajaran peserta didik. Dengan PPL, penulis dapat belajar melalui
pengalaman dalam merencanakan program belajar mengajar,
melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan
kemampuan melakukan penilaian/evaluasi.
8. Penulis mendapat pelajaran tentang peran guru disekolah, peran guru di
kelas dan peran guru di lingkungan sosialnya.
B. Saran
Setelah menarik kesimpulan mengenai pengalaman dalam melaksanakan
kegiatan PPL, penulis memiliki saran yang dapat diberikan untuk beberapa
pihak khususnya pembaca laporan ini. saran yang penulis berikan sebagai
masukan bagi perkembangan dan penngkatan keberhasilan kegiatan PPL
yang akan datang, meliputi :
19
a. Ikut aktif dalam setiap kegiatan dan membina tali silaturahmi dengan
seluruh aktivitas sekolah agar lebih dekat.
b. Peserta PPL harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kondisi
sekolah sehingga mempermudah kelancaran pelaksanaan kegiatan
PPL.
c. Harus mampu meningkatkan ketrampilan dalam segi penguasaan
materi, penyusunan rencana pembelajaran, penggunaan metode,
media dan model pembelajaran, pengelolaan kelas, pendekatan
dengan siswa dan sebagainya.
20
DAFTAR PUSTAKA
Indah, W. I., Najjah, S., Ilmu, F., & Dan, T. (2014). Pengaruh Nilai Micro Teaching
Terhadap Kemampuan Mengajar Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa
S1 Program Studi Tadris Biologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan IAIN Walisongo Semarang.
21