Oleh:
HAFIZAH AINI
180780103/2018
i
8. Ibu Suci Rahmadhami,S.Pd selaku guru pamong di SMK
Negeri 3 Pekanbaru,
9. Seluruh staf pengajar, karyawan/i SMK Negeri 3
Pekanbaru,
10. Siswa-siswi SMK Negeri 3 Pekanbaru,
11. Rekan-rekan sesama mahasiswa PPL di SMK Negeri 3
Pekanbaru semester Juli-Desember 2021 dan semua pihak yang telah membantu
dan memotivasi penulis dalam penyelesaian laporan.
12. Semua pihak yang telah membantu demi kelancaran
pelaksanaan PPL ini, terutama kepada para keraba dan para sahabat-sahabat yang
selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis.
Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amalan baik dan
mendapat imbalan setimpal dari Allah SWT, Amin. Terselesainya laporan PPL
ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan, maka dari itu bagi
pembaca dan mempunyai pengetahuan yang lebih dari pada penulis diharapkan
memberi kritik dan saran demi perbaikan laporan PPL ini kedepannya. Semoga
laporan PPL ini memberi manfaat bagi semua pembaca dan juga bagi penulis
sendiri, Amin.
Pekanbaru 14 Desember
2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan PPL....................................................................................................1
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PPL.............................................................3
BAB II PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH................................................4
A. Sejarah Ringkas SMK Negeri 3 Pekanbaru....................................................4
B. Profil Sekolah..................................................................................................5
C. Keadaan Sekolah.............................................................................................8
D. Tata Tertib Sekolah.......................................................................................41
E. Administrasi sekolah.....................................................................................48
F. Proses Belajar Mengajar...............................................................................50
BAB III........................................................................................................................51
KEGIATAN PPL.........................................................................................................51
A. Kegiatan Belajar Mengajar (Teaching).........................................................51
B. KEGIATAN BUKAN MENGAJAR ( NON TEACHING )........................54
C. Kasus dan Penyelesainnya............................................................................56
BAB IV........................................................................................................................70
PENUTUP...................................................................................................................70
A. Kesimpulan...................................................................................................70
B. Saran.............................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................72
LAMPIRAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Pengalaman Lapangan (PPL) atau Praktek Lapangan Kependidikan (PLK)
merupakan kegiatan wajib yang dilakukan mahasiswa kependidikan atau Strata 1 (S1) yang
dilakukan secara khusus bersama-sama Dinas Pendidikan dan sekolah latihan. Program
Pengalaman (PPL) ini dilakukan agar mahasiswa dapat menerapkan dan meningkatkan
kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku keguruan dengan segala aspeknya (kependidikan) yang
dialami secara nyata di sekolah. Pada program ini mahasiswa melakukan praktek mengajar
secara langsung di sekolah yang telah ditunjuk. Praktek mengajar ini merupakan pembekalan
lanjutan bagi mahasiswa yang telah menjalani mata kuliah micro teaching dan mata kuliah
dasar (mata kuliah perkembangan peserta didik, evaluasi pembelajaran, perkembangan
peserta didik dll). PPL ini menjadi salah satu cara mahasiswa untuk mengenal, mengetahui,
mamahami dan mengalami secara nyata dan real bagaimana cara dan sosok seorang guru,
baik dikelas, maupun di praktek lapangan. Hal ini sangat dibutuhkan bagi calon pendidik agar
memiliki kompetensi mantap dan siap menjadi guru yang profesional sesuai dengan
kompetensinya. Tahap awal pelaksanaan PPL ini adalah melakukan observasi mengenai
lingkungan sekolah, keadaan sekolah baik secara fisik maupun non fisik dan cara guru
mengajar dikelas. Dalam pelaksanaan observasi ini seluruh bagian sekolah merupakan objek
yang harus dijadikan penambah wawasan bagi mahasiswa. Observasi secara fisik mencakup
seluruh sarana dan prasarana..
Sehubungan penulis telah melakukan observasi selama satu minggu pertama
disekolah ini, maka penulis membuat laporan yang berjudul “Laporan Program Pengalaman
Lapangan di SMK Negeri 3 Pekanbaru”. Dalam laporan ini penulis akan menguraikan
keadaan lingkungan sekolah dan proses pembelajaran yang berlangsung pada sekolah.
B. Tujuan PPL
Adapun tujuan dari program pengalaman lapangan ini adalah :
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan PPLK adalah
terbentuknya pribadi calon pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang cakap dan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran.
1
Menurut UPPL UNP (2010:1), Praktek Pengalaman Lapangan mempunyai tujuan
yang berbunyi sebagai berikut;
“PPL bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu
yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik kegiatan mengajar maupun tugas-tugas bukan
mengajar.”
Tujuan ini dasarnya mengarah kepada pencapaian kemampuan dasar (kompetensi).
Ada 10 aspek yang harus dicapai dan dikembangkan oleh mahasiswa PLK, sesuai dengan
bidangnya masing-masing, yaitu;
a. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
b. Menguasai bahan-bahan pengajaran.
c. Mampu mengelola kelas.
d. Mampu mengelola interaksi saat belajar mengajar.
e. Mampu menggunakan media atau sumber belajar lainnya.
f. Mampu menilai hasil belajar atau prestasi siswa.
g. Mampu mengelola program pengajaran.
h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan.
i. Mengenal prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk pengajaran.
j. Mengenal dan menjalankan administrasi sekolah.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyelenggaraan Praktek Pengalaman Lapangan adalah
untuk pengalaman sebelum mahasiswa tersebut terjun ke lapangan pendidikan sesungguhnya.
Yang terdiri dari:
a. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrasi, akademik dan lingkungan
social sekolah.
b. Menerapkan berbagai kemampuan potensi keguruan secara utuh dan terpadu
dalam situasi nyata.
c. Menyelenggarakan kegiatan proses belajar-mengajar teori dan praktek di ruang
teori/workshop.
d. Mampu mengelola administrasi dan kegiatan belajar di workshop .
e. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah.
f. Mampu mengembangkan diri dan interaktifnya dengan lingkungan (sekolah dan
masyarakat).
g. Mampu membina siswa pada kegiatan ekstrakurikuler.
2
h. Mampu menarik kesimpulan nilai edukatif dari pernyataan dan pengalaman
selama pelatihan melalui refleksi dan menuangkan hasilnya dalam pembuatan
laporan.
3
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
4
B. Profil Sekolah
1. Visi sekolah
Terwujudnya lembaga diklat yang menghasilkan SDM unggul di era revolusi 4.0
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan sumber daya manusia yang professional
,kreatif,inovatif,mandiri,berakhlak mulia dan peduli terhadap lingkungan,serta
berakar pada budaya bangsa
b. Mewujudkan kemitraan yang bermakna dengan dunia kerja yang menghasilkan
link and match (8+1).
3. Tujuan
5
STRUKTUR ORGANISASI K-13
KOMITE KEPALA DUNIA INDUSTRI
SEKOLAH SEKOLAH
Kaur Kepegawaian
Kaur Kesiswaan
Kaur Keuangan
WALI KELAS
SISWA
6
STRUKTUR ORGANISASI KURIKULUM PUSAT KEUNGGULAN
Kaur Kesiswaan
Kaur Keuangan
MAJELIS
GURU
WALI KELAS
SISWA
7
C. Keadaan Sekolah
1. Keadaan Fisik Sekolah
Keadaan fisik SMKN 3 Pekanbaru mencakup beberapa hal di bawah ini:
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Pekanbaru
Nomor Statistik Sekolah : 331909600501
NPSN : 10403903
Provinsi : Riau
Kota : Pekanbaru
Kecamatan : Sail
Kelurahan : Suka Mulia
Posisi Geografis : -0.9517 Lintang dan 100.4153 Bujur
Alamat : Jl Dr. Sutomo No. 110 Pekanbaru
Kode Pos : 28166
Telepon : (0761) - 23225
Akreditasi :A
Website : https://smkn3pekanbaru.sch.id
e-mail : smkn3pekanbaru@yahoo.co.id
Tahun Berdiri : 1967
Negeri : 1967
SK Mendikbud : 0290/0/1979.Tgl.09-12-1976
Jumlah Rombel : 42
Jumlah Kelas : 42
Luas Areal : 11.820 m2
Status Tanah : Milik Negara
8
b. Kurikulum
SMK Negeri 3 Pekanbaru adalah salah satu sekolah kejuruan
di Kota Pekanbaru Provinsi Riau yang mendapatkan kesempatan
menjadi salah satu sekolah yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Vokasi sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan (SMK-PK). SMK Pusat Keunggulan di SMK Negeri 3
Pekanbaru berkonsentrasi di bidang Hospitality. Bidang Hospitality ini
sesuai dengan apa yang menjadi ciri khas SMK Negeri 3 Pekanbaru
yang merupakan kelompok Pariwisata.
Enam Program Keahlian yang ada di SMK Negeri 3 Pekanbaru ;
Perhotelan, Desain Busana, Kulineri Tata Boga, SPA dan Kecantikan
dan Broadcasting Perfilman. Dipilihlah satu program keahlian yang
dijadikan Kompetensi Keahlian Pusat Keunggulan. Kompetensi
Keahlian yang ditunjuk di SMK Negeri 3 Pekanbaru sebagai
Kompetensi Keahlian Pusat Keunggulan adalah Program Keahlian
Perhotelan.
Kurikulum paradigma baru dijalankan oleh kelas X,sedangkan untuk
kelas XI dan XII masih memakai kurikulum 2013 (K-13)
9
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani dan olahraga
6) Kelompok mata pelajaran keahlian (keahlian akomodasi
perhotelan, tata boga, multimedia, tata kecantikan, dan tata
busana).
Kelompok mata pelajaran tersebut dirancang dengan pandangan
bahwa SMA dan SMK pada dasarnya adalah pendidikan menengah
yang berbeda, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat
peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu,
struktur umum SMK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni
ada tiga kelompok mata pelajaran: kelompok A, B dan C.
Peraturan Pemerintah Nomor 178 Tahun 2010 tentang
penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan
bahwa: (1) Penjurusan pada SMK, MAK atau bentuk lain yang
sederajat berbentuk bidang keahlian sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (2) dapat terdiri atas 1atau lebih kompetensi keahllian.
Dengan demikian pembagian kelompok Mata Pelajaran tersebut adalah
sebagai berikut :
10
Kelompok B (Estetika, JasmanidanOlahraga)
a. Seni Budaya
b. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
c. Prakarya (Rekayasa/Kerajinan/Budidaya/Pengolahan)
86-100 A SangatBaik
71-85 B Baik
56-70 C CukupBaik
0-55 D KurangBaik
11
Ada beberapa perubahan terdapat pada Kurikulum Paradigma Baru
dibandingkan dengan K-13,yaitu:
Alur pengembangan Kurikulum Paradigma Baru ini dapat
digambarkan sebagai berikut. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional
dirumuskan Profil Pelajar Pancasila (PPP) yang akan mendasari
Standar Isi Pendidikan, Standar Proses Pendidikan, dan Standar
Penilaian Pendidikan. Mengacu kepada semua hal di atas pemerintah
menetapkan struktur kurikulum, Capaian Pembelajaran (CP), Prinsip
Pembelajaran, dan assesmen. Selanjutnya sekolah menetapkan
kurikulum operasional yang dikembangkan sendiri secara mandiri.
Struktur kurikulum yang ditetapkan pemerintah dalam bentuk
minimum. Satuan pendidikan dapat mengembangkan program dan
kegiatan tambahan sesuai dengan visi misi dan sumber daya yang
tersedia.
Secara umum struktur Kurikulum Paradigma Baru dbagi
menjadi dua bagian:
(1) Kegiatan intrakurikuler berupa tatap muka dalam kelas;
(2) Kegiatan proyek. Kegiatan proyek dilakukan untuk mencapai
Profil Pelajar Pancasila.
Dari sisi Jam Pelajaran, jumlah jam pelajaran pada setiap jenjang
sama dengan yang berlaku pada K-13. Sekitar 20 % – 30 % dari jam
pelajaran yang tersedia pada Kurikulum Paradigma Baru dialokasikan
untuk kegiatan proyek. Akan tetapi Kurikulum Paradigma Baru tidak
menetapkan jam pelajaran perminggu seperti yang selama ini berlaku
di K-13.
Jam Pelajaran pada Kurikulum Paradigma Baru ditetapkan
pertahun. Dengan demikian satuan pendidikan memiliki keleluasaan
dalam mengatur waktu pelaksanaan pelajaran. Satu mata pelajaran bisa
saja tidak diajarkan pada satu semester, tetapi diajarkan pada semester
berikutnya atau sebaliknya.
12
Kurikulum Paradigma baru ini tidak menafikan hal baik yang
telah ditetapkan pada kurikulum sebelumnya. Proses peningkatan
kualitas pembelajaran tetap berbasis kompetensi sebagaimana
kurikulum terdahulu. Bedanya jika pada K-13 kita mengenal istilah KI
dan KD sebagai acuan kompetensi yang harus dicapai siswa dalam
pembelajaran, maka pada Kurikulum Paradigma Baru terdapat Capaian
Pembelajaran (CP) yang merupakan rangkaian pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang
berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, satuan pendidikan
tidak terbatas pada satu pendekatan saja. Ini tentunya berbeda dengan
K-13 yang hanya menggunakan pendekatan saintifik. Satuan
pendidikan dapat menggunakan pendekatan berbasis mata pelajaran,
tematik, inkuiri, kolaborasi mata pelajaran ataupun paduannya sesuai
dengan peraturan menteri. (Balitbang dan perbukuan:2021).
Kolaborasi antar mata pelajaran ini juga membuat asesmen dapat
dilakukan dalam bentuk lintas mata pelajaran. Salah satu bentuknya
berupa assesmen sumatif dalam bentuk gelar karya proyek yang
dilakukan siswa dalam bentuk penilaian proyek. Proyek merupakan hal
yang harus dilakukan oleh siswa. Siswa SMK wajib melakukan paling
sedikit tiga (3) poyek dalam setahun.. Projek yang dilakukan berupa
penguatan profil Pelajar Pancasila. Ini adalah kegiatan yang fleksibel,
tidak rutin/terstruktur, dan lebih berpusat pada siswa
Dalam implementasi Kurikulum Paradigma Baru ini
Kemendikbuddikti memberikan sejumlah dukungan kepada pihak
sekolah. Kemendikbuddikti menyediakan Buku Guru, modul ajar,
ragam asesmen formatif, dan contoh pengembangan kurikulum satuan
pendidikan untuk membantu dan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran. Modul lebih dianjurkan disiapkan oleh guru mata
pelajaran masing-masing. Akan tetapi kalau pada tahap awal guru
13
belum cukup mampu untuk menyusun modul pembelajaran, maka
dapat menggunakan modul yang telah disusun oleh Kementerian
Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
14
Lembaga Pemberi Ket
N Nama Pengharagaan / Tahu
Penghargaan/Tand
o Tanda Jasa n
a Jasa/Lingkup
Kwartir Daerah 04
1 Pancawarsa II Pramuka 2019 Gerakan Pramuka Sertifikat
Riau
Kemendikbud
Diklat Penguatan Kepala Jenderal Guru & Memuaska
2 2018
Sekolah Tenaga n
Kependidikan
Kemendikbud
Bimbingan Teknis
Dirjen GTK
3 Revitalisasi SMK bagi 2018 Amat Baik
Pembinaan Tenaga
Kepala Sekolah
Kependidikan
Pelatihan Instruktur
4 Kurikulum 2013 bagi LKS 2018 Nasional
tahun 2018
Sertifikasi Guru Bidang
5 2018 Nasional
Studi Multimedia
Tanda Kehormatan
6 Satyalancana Karya Satya 2016 Presiden RI
XX Tahun
Kepala Sekolah SMK Peserta
7 Berprestasi Tingkat 2015 Menteri Pendidikan
Nasional
Kepala Sekolah SMK Juara I
Dinas Pendidikan
8 Berprestasi Tingkat 2015
Provinsi Riau
Provinsi Riau
Kepala Sekolah SMK Juara I
Dinas Pendidikan
9 Berprestasi Tingkat Kota 2015
Kota Pekanbaru
Pekanbaru
Peningkatan Menajemen SMK Negeri 7 Baik
10 2011
Mutu di SMK Negeri 7 Pekanbaru
11 Peningkatan Mutu SMK 2010 SMK Negeri 3 Baik
Negeri 3 dibagian Pekanbaru
Kurikulum dan Menajemen
15
Mutu
Lama Institusi
No Nama Diklat yang diikuti Tempat
Diklat Penyelenggara
Pusat Penguatan
Diskusi Kelompok
Karakter
Terumpun (DKT) program
29 Juli Sekretariat enderal
1. Roots Indonesia (Anti Daring
2021 Pendidikan Vokasi
Perundungan) Jenjang SMK
Kemendikbudriste
Angkatan 2
k
Webinar Pendidikan
“Indoensia Merdeka : 28
2. Implementasi dan Agustus Universitas Riau Daring
Problematika Merdeka 2021
Belajar”
Webiner Sosialisasi Pekanbar
11 Mei
3. Petunjuk Teknis BOSDA Dinas Pendidikan
2021 u
Tahun 2021
Seminar Strategi Menuju 30 Dinas Pekanbar
4. Perpustakaan Sekolah April Perpustakaan &
Berkelas Nasional 2021 Kearsipan u
Sosialisasi Penghargaan Pekanbar
5 April Balai BAhasa
5. Wajah Bahasa Sekolah
2021 Prov. Riau u
(PWBS) se-Kota Pekanbaru
Rakor & Seminar Nasional 23 Perpustakaan
6. Bidang Perpustakaan Tahun Maret Nasional Webiner
2021 2021 Indonesia
Penyusunan KPI SMK 24
7. untuk Mewujudkan SMK Februar Binus University Webiner
Bisa SMK Hebat i 2021
PPPPTK Bidang
Webiner Penguatan 20 Mei
8. Listik & Medan
Pendidikan Karakter 2020
Bangunan
9. Latihan Gabungan 1-2 Feb Gudep 05.07 & Pekanbar
Perkemahan Pramuka 2020 05.018 u
16
Penegak
The workshop of SEAMEO
synchronization of TVET 28-30
10. curriculum and standards Nov Thailand
between Thailand and 2019
Indonesia
Sosialisasi Perkoperasian Dinas Koperasi
29 Okt Pekanbar
11. Bagi Tenaga Pendidik Se- Pekanbaru
2019 u
Kota Pekanbaru
5 Okt Kodam Bukit Pekanbar
12. Peringatan HUT ke-74 TNI
2019 Raya u
24 – 2 SMK Negeri 3
Peringatan Hari Kartini dan Pekanbar
13. Mei
Hardiknas u
2019
9 Des – Dinas Pemadam
Paduan Suara HUT Damkar Pekanbar
14. 5 Mar Kebakaran
ke-100 Tingkat Nasional u
2019
15 Feb SMK Negeri 3 Pekanbar
15. Khatam Al-Qur’an
2019 u
6-7 Feb SMK Negeri 3 Pekanbar
16. Bazar
2019 u
22-24 SMK Negeri 3
Pekanbar
17. Pengukuran PMR Wira Nov
u
2018
10 Sept UNRI
Pengenalan Lapangan Pekanbar
18. – 8 Des
Persekolah (PLP) u
2018
19 Sept UIN Susqa
Penanggungjawab Tempat – 20 Pekanbar
19.
Praktik PPL Des u
2018
Workshop Sistem 31 APIDO
Managemen Mutu ISO Agust – Consultans Pekanbar
20.
9001:2015 & Sistem 1 Sept u
Penjaminan Mutu Internal 2018
27 Dirjen GTK
Bimbingan Teknis
Agust –
21. Revitalisasi SMK bagi Jakarta
1 Sept
Kepala Sekolah
2018
22. Rakor Tindak Lanjut 3-5 Juli Dirjen GTK Jakarta
17
Pelaksanaan Program
2018
Revitalisasi 219 SMK
Bimbingan Teknik Bantuan 23-25
23. Pengembangan SMK Mei Dirjen Dikdasmen Jakarta
Pariwisata 2018
Bimbingan Teknik Program 24-26
24. Direktur Pembinaan SMK & April Dirjen Dikdasmen Jakarta
Bantuan Revitalisasi 2018
7-8
Pelatihan SMK Pencetak
25. April Dirjen Dikdasmen Malang
Wirausaha
2018
22-24 Kemenpar RI
Rapat Koordinasi Nasional
26. Mar Bali
IV SMK Pariwisata 2018
2018
Rakor Teknis Persiapan P4TK Bispar
20-22
Pelaksanaan Program
27. Feb Jabar
Revitalisasi SMK Tahun
2018
2018
Seminar Guru BK 16 Jan PCR Pekanbar
28.
“Mengabdi Sepenuh Hati” 2018 u
Rakor Pendataan UN Se 4-6 Des Dinan Pend. Prov. Pekanbar
29.
Provinsi Riau Tahun 2017 2017 Riau u
Rakor Evaluasi & Pelaporan 24-26 P4TK Bispar
30. Program Sertifikasi Nov Lombok
Keahlian (KG) 2017
Lokakarya Evaluasi IN-2 14-16 P4TK BBL
31. Sertifikasi Pendidik & Nov Batam
Sertifikasi Keahlian (KG) 2017
Bimtek Pendamping Proses 18-20
32. & Metode Pembelajaran Okt Dirjen GTK Malang
SMK Program 4 Tahun 2017
9-12
Kursus Majelis Pembimbing Walikota Pekanbar
33. Okt
Gerakan Pramuka Pekanbaru u
2017
Peluncuran program
pendidikan vokasi industri
1-4 Okt
34. dalam rangka membangun Medan
2017
link and match industri
dengan SMK
35. Workshop hospitality 4–6 Dirjen GTK Bekasi
18
Industri Perhotelan 2020 &
Sept
Persiapan SMK Go Asia
2017
Tengga
Rakor Prog. Sertifikasi
Pendidik & Sertifikasi 18 – 20
36. Keahlian Guru Keahlian Agust P4TK Bispar Solo
Ganda In-2 Bisnis 2017
Pariwisata
Rapat Koordinasi SMK 19-21 Kementrian
37. Bidang Kepariwisataan Se- Juli Pariwisata RI Jakarta
Indonesia 2017
Und. Sosialisasi 10-12 Dirjen Dikdasmen
38. Penumbuhan Budi Pekerti di Juli Jakarta
SMK tahun 2017 2017
Sosialisasi & Pelatihan 31 Mei
Dinas Pendidikan Pekanbar
39. Asesor dalam rangka – 4 Juni
Prov. Riau u
Pembentukan LSP-P1 2017
Lokakarya Evaluasi IN-1 &
5-7 Juni
40. Persiapan IN-2 Program P4TK BBL Medan Medan
2017
Keahlian Ganda
Rakor Penguatan Program
5-7 Juni Dinas Pend. Prov. Pekanbar
41. Pendidikan Menengah
2017 Riau u
Kejuruan
25-27 Dirjen Dikdasmen
Peresmian Program
42. Mei Surakarta
Revitalisasi SMK
2017
Seminar Internasional Dit PSMK
“Establish the standard
16-18
quality of vocational school
43. Mei Surakarta
graduate to face the
2017
qualification skill
competencies”
Undangan Diskusi 16-17 Dit PSMK
44. Kelompok Terpumpun Mei Surakarta
Revitalisasi SMK 2017
Rapat Koordinasi Program 2-3 Mei Dit PSMK
45. Jakarta
Revitalisasi SMK 2017
46. Bimbingan Teknis & 17-19 Dirjen Dikdasmen Jakarta
Penandatanganan Surat Apr
Perjanjian Bantuan 2017
19
Pengembangan SMK
Pariwisata Tahun 2017
Peningkatan peran serta
masyarakat dalam upaya
21 Apr Dinas Pend. Prov. Pekanbar
47. meningkatkan mutu dan
2017 Riau u
layanan pendidikan di Prov.
Riau
Rakortek Program
Sertifikasi Keahlian 1-3
P4TK Bispar
48. Sertifikasi Maret Surabaya
Sawangan
Pendidik/Keahlian Ganda 2017
bagi Guru SMA/SMK
Rakor Diklat Instruktur
Nasional Program Sertifikasi 25-28
P4TK Bispar
49. Keahlian Sertifikasi Feb Jakarta
Sawangan
Pendidik/Keahlian Ganda 2017
bagi Guru SMA/SMK
Rapat Persiapan dan Bimtek
Laporan
10-11
Pertanggungjawaban P4TK Bispar
50. Feb Jakarta
Pelaksanaan Sertifikasi Sawangan
2017
Kompetensi Bidang
Pariwisata
Seminar Nasional Energi 9 Feb Pekanbar
51. Chevron
Tenagalistrikan 2017 u
d. Prestasi Guru
Prestasi
N Nama Tahu
Dalam Bidang yang Keterangan
o Guru n
Diraih
Erdiana,
1 23
S.Pd SMK N 5
Lomba Masak Juri Nov
Nurmayetty, Pekanbaru
2 2017
S.Pd
Meriaty, Pemanfaatan Instruktu 10-11
3
S.Pd Hasil Pangan r Nov
4 Erdiana, Lokal Instruktu 2017
S.Pd Pengembangan r
Inovasi Kuliner
20
Berbasis Tepat
Dra. Hj. Guna
Lina 10
5
Minarni, Instruktu Sept –
Keahlian Ganda P4TK Bispar
MM r 7 Nov
Meriaty, 2017
6
S.Pd
Nia Mela,
7 Lomba Jambora
S.Pd 7 Sept
PKK Tk. Kec. Juri
Risa Zuwita, 2017
8 Tenayan Raya
S.Pd
Yani
9 Marliani, Asesor Uji 4
S.Pd Kompetensi Sept–
Asesor PPPPTK BBL
Said Abdul Kehalian 3 Okt
10 Rahman, Program KG 2017
ST, M.Si
24 Dinas Kelautan
Enimar Lomba Masak
11 Juri Agust & Perikanan
Amir, S.Pd Serba Ikan
2017 Bengkalis
Dra. Hj.
Lina Program
12 19
Minarni, Pendidikan Instruktu PKBM Hang
Agust
MM Berkelanjutan r Tuah
2017
Meriaty, (Desa Vokasi)
13
S.Pd
Lomba Design 19
Nia Mela,
14 Baju Kebaya Juri Agust
S.Pd
Laboh 2017
13 –
Minarma T, 17
15 Uji Kompetensi Assesor Jambi
S.Pd Agust
2017
Hj. Yulita 9
Lomba Masak
16 Anggraini, Juri Agust
Serba Ikan
S.Pd 2017
Syarifah 5
Nara
17 Fazlia, Pelatihan K12 Agust Kampar
Sumber
S.Pd., MM 2017
21
1–3
Djaswelma, Visitasi BAP PAUD &
18 Asesor Agust
S.Pd., M.Si Akreditasi PNF Riau
2017
Kegiatan
Dra. Hj. 26-27
Pengolahan Nara
19 Nelly Juli Siak
Hasil Perikanan Subme
Kesuma 2017
Bernilai Tambah
25 Juli
Dra.
Visitasi –5 BAP PAUD &
20 Syafrianti, Asesor
Akreditasi Agus PNF Riau
M.Pd
2017
29-31
Minarma T, Uji Kompetensi LSP-P Lancang
21 Asesor Mar
S.Pd FB. Service Kuning
2017
Samsir, Bimtek
22
S.Ag Penyegaran 26-29
Nara
Instruktur K13 April LPMP Riau
Syarifah Sumber
23 Tk. Kab/Kota 2017
Fazlia, S.Pd
Jenjang SMK
27
Hendrawati, Feb – SMK Negeri 1
24 UKK UPK Penguji
S.Pd 4 Mar Siak
2017
22
8 Penguatan Pendidikan karakter 2017 Peserta osis
9 Pre departure Sakura science 2017 peserta
high school programme
10 Kegiatann perkemahan bakti 2017 Peserta
saka widiya budaya bakti Se-
Provinsi Riau
23
SMK/SMA kota Pekanbaru
11 Kejuruan bola voly pasir putra dispora 2017 Juara I
cup se SMK/SMA Kota Pekanbaru
12 Kejuruan bola voly pasir putri dispora 2017 Juara III
cup se SMK/SMA kota Pekanbaru
24
f. Prestasi Siswa Dalam Bidang Akademik Sekolah
1. Juara I Dan III Tk Sumatera , Lomba Kreasi Busana Muslim
Dengan Menggunakan Kain Daerah Sumatera 2021
2. Juara I Tk Provinsi Riau Lomba Lks Restoran Servis 2019
3. Nasional Lomba Lks Restoran Servis 2019
4. Juara I Tk Provinsi Riau Lomba Lks Fashion Tekhnologi
2019
5. Nasional Lomba Lks Fashion Tekhnologi 2019
6. Juara I Tk Provinsi Riau Cipta Cerpen 2019
7. Juara I Tk Kota Pekanbaru Film Pendek Grafika 2019
8. Peserta Lomba Penguatan Pendidikan Karakter 2017
9. Peserta Lomba Pre Departure Sakura Science High School
Programme 2017
10. Peserta Lomba Kegiatan Perkemahan Bakti Saka Widiya
Budaya Bakti Se-Provinsi Riau 2017
25
7. Juara III Tk ASEAN silat 2018
8. Juara II Tk ASEAN silat 2018
9. Juara II Kejuaraan bola volly putra saintika cup se SMK/SM
A kota pekanbaru 2017
10. Juara II Kejuaraan bola volly putra BMW cup se SMK/SM A
kota pekanbaru 2017
11. Juara I Kejuaraan bola volly pasir putra dispora cup se
SMK/SM A kota pekanbaru 2017
12. Juara III Kejuaraan bola volly pasir putri dispora cup se
SMK/SM A kota pekanbaru 2017
1. Ekstrakulikuler
Adapun ekstrakulikuler yang ada di SMK Negeri 3 Pekanbaru yaitu:
a. OSIS
b. Pramuka
c. Seni tari/suara
d. Model
e. PMR
f. UKS
g. Paskibraka
h. Daur ulang
i. Seni membaca Alquran
Pramuka, model, bela diri, PMR, seni tari/suara, paskibra, olahraga
dan seni membaca al-qur’an, dan daur ulang yang dilakukan pada hari
jumat atau terampil dalam ibadah berjuang dalam Da’wah.
26
b. Kondisi lingkungan sekolah : sangat kondusif dan efektif dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar serta sangat strategis letak
bangunannya karena sekolah ini terletak di pusat kota.
27
Ruang Perpustakaan 1
Ruang UKS 1
Ruang BK 1
Ruang Wakil Kepala 1
Ruang Belajar 54
Studio Multimedia 1
Ruang Training Boga dan Patiseri 7
Ruang Praktek Busana 8
Ruang Praktek Tata Kecantikan 3
Kamar Hotel 26
Meeting Room 2
Cafetaria 1
Ruang Olahraga 1
Ruang Perlengkapan 1
Ruang Seni dan Daur Ulang 1
Ruang CS 1
Labor Komputer 4
Lapangan 1
Musholla 1
Kantin 1
Ruang Jurusan 5
Gerai 1
Aula 1
MCK Guru 3
MCK Siswa/i 10
Sanggar 5
UKS 1
Ruang Laundry 1
28
a. Guru dan Pegawai
Adapun jumlah guru yang mengajar, pegawai dan satpam yang ada di
SMK Negeri 3 Pekanbaru pada tahun ajaran 2021-2022 berjumlah
orang, dengan rincian sebagai berikut :
29
25. Yantimala, S.Pd GURU APH
26. Marisza Noriefyanti, M.Pd GURU KEWIRAUSAHAAN
27. Syarifah Fazlia, S.Pd, MM WAKA KURIKULUM
28. Bolita R. Habeahan, S.Pd GURU BUSANA
29. Hj. Illen Sumarni, S.Pd GURU MATEMATIKA
30. Hj. Andi Heriani, S.Pd., MM GURU PPKN
31. Hendrawati, S.Pd GURU APH
32. Rismaharni, SS, MM GURU BHS.INGGRIS
33. Samsir, S.Ag, M.Pd GURU AGAMA ISLAM
34. Nellwaty Syahda, S.Pd GURU MATEMATIKA
35. Sri Mailiza, S.Pd GURU PENJASKES
36. Ernawati, S.Kom GURU MULTIMEDIA
37. Jumaini,S.Pd GURU PPKN
38. Dra. Agusneni GURU AGAMA ISLAM
39. Nurmayetty, S.Pd GURU BOGA
40. Selamat, S.Pd GURU PERANCIS
41. Elfiya Yetti, S.Pd GURU BHS.INGGRIS
42. Hannyva, S.Pd GURU BHS.INGGRIS
43. Misdamayanti, S.Pd GURU IPA
44. Mella Zizki Amelia, S.Pd GURU BK
45. Eka Oktiani, S.Psi GURU BK
46. Intuani Khotma, S.Pd TATA BUSANA
47. Said Abdul Rahman, ST, M.Si GURU MULTIMEDIA
48. Jenni Ambiani, S.Pd GURU TATA KECANTIKAN
49. Onny Diana.Sy. S.Pd GURU TATA BUSANA
50. Nia Mela, S.Pd GURU TATA BUSANA
51. Rika Pratiwi, S.Pd GURU MATEMATIKA
52. Abdul Rahman, A.Md, Par. GURU PERHOTELAN
53. Wanda Ustitama GURU MULTIMEDIA
54. Sri Ramadela Putri, S.Si GURU FISIKA
55. Chintia Utami,SPd GURU B.INDONESIA
56. Sefrina Nirmala, S.Pd GURU TATA BUSANA
57. Yunita Rahayu, S.Pd GURU TATA BUSANA
58. Desi Rofiko, S.Pd GURU SEJARAH
59. Windi Eka Lestari, S.Pd. Alfo GURU PENJASKES
60. Rizky Melawati Siregar, S.Psi GURU BK
61. Sri Juwita, S.Psi GURU BK
62. Risa Zuwita, S.Pd GURU TATA BOGA
63. Nurhayati, S.St, Par. GURU PERHOTELAN
64. Windy Yolanda, S.Pd GURU B.INDONESIA
65. Defta Rina, S.Pd GURU SENI BUDAYA
66. Merry Susanty, S.pd GURU MATEMATIKA
67. Defri Syauki, S.Pd GURU MATEMATIKA
30
68. Suryati Puteri, S.Ag GURU AGAMA
69. Kusmantoro, S.Kom GURU MULTIMEDIA
70. Suci Rahmadhami, S.Pd GURU SENI BUDAYA
71. Nina Wahyuni, S. Pd GURU BUSANA
72. Jumiati Marzani,S.Pd GURU PPKN
73. Indriya Suzenty,SPd GURU TATA KECANTIKAN
74. Andi Aulia E.M , S.Pd GURU SEJARAH
75. Ali Akbar, S.Pd GURU PENJASKES
76. Resti Fadilla, S.Pd GURU IPA
77. Muhammad Reza S.Tr. Par GURU APH
78. Witria Anis, S.Pd, MM GURU TATA KECANTIKAN
79. Melda, S.Pd GURU BAHASA INDONESIA
TATA USAHA
1 Warni Purnima, S.Pd KA.TU
2 Sri Asmiyanti, S.Sos PEG.TU
3 Azwar PEG.TU
4 Aprison PEG.TU
5 Zesni PEG.TU
6 Harpemi Zahratul Hayati,S.Sos STAF TU
7 Darmawati,SE STAF TU
8 Ruswianto Putra S.Kom STAF TU
9 Irma AnggrianaA.Md STAF TU
10 Liza Maysa. SE STAF TU
11 Santy Desmara, S.IP STAF TU
12 Gusnan Marjani,S.Kom STAF TU
31
b. Keadaan Siswa
DATA SISWA SMKN 3 PEKANBARU
PER AGUSTUS TP. 2021/2022
JMLH
SISWA A G A M A TAMATAN
N KELAS
JMLH
O
L PR IS KAT KRI HIN BU S M PO
K LA OLI STE DU DH M Ts NP
M K N A P N ES
1 X BS 1 0 34 27 0 7 0 0 30 4 0 34
2 X BS 2 1 33 25 0 9 0 0 28 5 1 34
3 X BS 3 0 34 28 0 6 0 0 27 6 1 34
4 XI BS 1 0 33 25 0 8 0 0 30 3 0 33
5 XI BS 2 0 36 28 0 8 0 0 28 8 0 36
6 XI DF 0 26 22 0 4 0 0 22 4 0 26
7 XII BS 1 0 29 24 0 5 0 0 26 2 1 29
32
8 XII BS 2 0 34 29 0 5 0 0 30 4 0 34
9 XII DF 0 36 34 0 2 0 0 31 4 1 36
10 XIII DF 0 34 30 1 3 0 0 31 3 0 34
11 X KULINER 1 6 28 33 0 1 0 0 28 4 2 34
12 X KULINER 2 4 31 35 0 0 0 0 29 6 0 35
13 X KULINER 3 4 31 34 0 0 0 1 29 6 0 35
14 X KULINER 4 5 29 33 0 1 0 0 29 4 1 34
15 XI TB 1 5 31 31 1 3 0 1 31 4 1 36
16 XI TB 2 3 33 35 0 1 0 0 31 5 0 36
17 XI TB 3 6 29 33 0 2 0 0 26 8 1 35
18 XI TB 4 3 35 37 0 1 0 0 33 5 0 38
19 XII TB 1 7 27 32 0 2 0 0 33 1 0 34
20 XII TB 2 6 28 32 0 0 0 2 33 1 0 34
21 XII TB 3 7 28 32 0 3 0 0 30 5 0 35
22 XII TB 4 7 27 32 1 1 0 0 31 3 0 34
33
33 XI TK 0 33 27 0 6 0 0 25 7 1 33
34 XII TK 0 36 19 0 17 0 0 34 2 0 36
35 XII SPA 0 17 14 0 3 0 0 15 1 1 17
36 XIII SPA 0 22 17 0 5 0 0 22 0 0 22
37 X BC 1 17 18 32 1 2 0 0 31 2 2 35
38 X BC2 17 19 35 0 1 0 0 32 4 0 36
39 XI MM 1 12 24 31 0 4 0 1 34 2 0 36
40 XI MM 2 11 24 30 1 4 0 0 30 4 1 35
41 XII MM 1 15 16 27 0 4 0 0 25 6 0 31
42 XII MM 2 16 16 30 0 2 0 0 29 2 1 32
J U M L A 24 1.1 1.2 7 16 0 5 1.23 143 17 1.392
H 5 47 16 4 2
1. JENIS KELAMIN.
N JENIS KELAMIN JUMLAH KET.
O
1 LAKI – LAKI 245 ORANG
2 PEREMPUAN 1.147 ORANG
JUMLAH 1.392 ORANG
2. AGAMA.
N AGAMA JUMLAH KET.
O
1 ISLAM 1.216 ORANG
2 KATHOLIK 7 ORANG
3 KRISTEN 164 ORANG
4 HINDU 0 ORANG
5 BUDHA 5 ORANG
34
JUMLAH 1.392 ORANG
3. LULUSAN.
N TAMATAN JUMLAH KET.
O
1 SMP 1.232 ORANG
2 MTsN 143 ORANG
3 PONPES 17 ORANG
JUMLAH 1.392 ORANG
35
NO KELAS PESDIK
LK PR
1 XI BS 1 0 33 33
2 XI BS 2 0 36 36
3 XI DF 0 26 26
4 XI TB 1 5 31 36
5 XI TB 2 3 33 36
6 XI TB 3 6 29 35
7 XI TB 4 3 35 38
8 XI APH 1 9 28 37
9 XI APH 2 14 23 37
10 XI UPW 2 31 33
11 XI TK 0 33 33
12 XI MM 1 12 24 36
14 XI MM 2 11 24 35
JUMLAH 451
36
Jumlah siswa
Jurusan Kelas Kelas Kelas Kelas Jumlah
X XI XII XIII
Akomodasi Perhotelan 68 74 65 207
ULP 24 24
UPW 33 29 62
Tata Busana 102 69 63 - 234
Desain Fashion 26 36 34 96
Tata Kecantikan 36 33 36 - 105
SPA - 17 22 39
Multimedia 71 63 - 134
Broadcasting 71 71
Jasa Boga 145 137 - 282
Kuliner 138 138
Total 1392
4. Interaksi Sosial
Hubungan sekolah dengan masyarakat luar banyak dilakukan
dengan dunia industry diberbagai daerah seperti Batam, Jakarta,
Pekanbaru, Bukittinggi. Ada juga yang diluar negeri yaitu ke Malaysia,
Penang, Kuala Lumpur. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan magang dan
penerimaan alumni bekerja pada industri.
Kegiatan kerjasama dengan dunia usaha atau dunia industry selalu
ditingkatkan dari tahun ke tahun. Kegiatan prakerin biasanya
dilaksanakan pada semester 5 (Lima).
Adapun program tahunan kegiatan humas adalah :
a. Pengelolaan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa
b. Koordinir praktek dunia kerja / industri
37
c. Mempromosikan sekolah dan penelusuran alumni
d. Merencanakan hubungan kerja dan pembinaan dengan dunia industri
e. Mengkoordinir guru tamu dari dunia industri
f. Membina Hubungan sekolah dengan komite sekolah
g. Membuat laporan kerja
h. Mengkoordinir pengelolaan unit produksi dan jasa sekolah
Bentuk kerjasama lainnya yang dilakukan adalah pelaksanaan ujian
kompetensi siswa dan PKS. Dengan program Pendidikan Sistem Ganda
ini banyak alumni yang diminta bekerja pada dunia tempat mereka
magang.
38
g. Guru wajib berpakaian sopan dan berseragam sesuai dengan
ketentuan berikut:
a. Senin sampai Rabu: PNS memakai seragam hitam putih.
b. Kamis menggunakan pakaian batik (Ibu guru memakai kebaya,
Bapak guru memakai pakaian pangsi)
c. Jumat menggunakan pakaian melayu.
d. Setiap tanggal 17 wajib mengenakan seragam KORPRI
e. Setiap tanggal 25 wajib memakai seragam batik PGRI
39
5) Siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah sebelum jam
pelajaran selesai, tanpa seizin guru piket.
6) Siswa yang karena sakit atan alasan tertentu dipulangkan dari
kelas/sekolah oleh guru yang bersangkutan wajib lapor pada
guru piket.
7) Setelah seluruh pelajaran selesai. Siswa segera meninggalkan
kelas/pulang dan kelas dikunci, bila ada kegiatan/tugas sekolah
di luar jam pelajaran dan menggunakan ruang kelas harus
mendapat izin dari sekolah. (khusus studio praktek)
40
3) Rabu memakai baju batik.
4) Hari kamis memakai baju Pramuka.
5) Hari jum’at memakai baju melayu.
6) Baju seragam harus dimasukkan kedalam celana atau rok, dan
ketentuan ini berlaku sampai siswa pulang ke rumah, dan
bukan hanya selama jam sekolah.
7) Siswa wajib memelihara kebersihan dan kerapihan rambut
dengan ketentuan:
a) Putra : panjang rambut model TNI/Polri
b) Putri : panjang rambut tidak melebihi kerah baju dan
telinga (khusus muslimah memakai jilbab)
8) Siswa harus berpenampilan wajar, rapih dan sopan dengan
tidak memakai perhiasan secara berlebihan.
41
f. Lain – lain
1) Siswa menjunjung tinggi nama SMKN 3 Pekanbaru, baik di
dalam maupun di luar lingkungan sekolah atau dimanapun
berada.
2) Siswa wajib berlaku sopan dan hormat kepada kepala sekolah,
guru, TU, atau siapa pun termasuk tamu.
3) Siswa wajib menjaga serta memelihara kerapihan, kebersihan
dan kerapihan ruang kelas, gedung dan lingkungan sekolah,
4) Siswa wajib mengikuti upacara bendera tiap hari senin dan
hari-hari besar lainnya.
5) Siswa wajib mempersiapkan diri dengan baik dan penuh
tanggung jawab bila ditunjuk menjadi petugas upacara atau
kegiatan lainnya.
g. Larangan – larangan
1) Siswa dilarang meninggalkan/keluar sekolah selama PBM
berlangsung tanpa seizin dari guru piket.
2) Siswa dilarang keluar kelas pada jam pelajaran dan/atau waktu
pergantian jam pelajaran.
3) Siswa dilarang makan dan minum selama kegiatan belajar
niengajar berlangsung.
4) Siswa dilarang melakukan tindakan yang dapat mengganggu
ketenangan belajar di kelasnya atau kelas lain.
5) Siswa dilarang memakai perhiasan atau make-up secara
berlebiban.
6) Siswa dilarang memakai sandal atau sepatu sandal ke sekolah
tanpa alasan yang kuat.
42
7) Siswa dilarang memakai aksesoris atau atribut lainnya diluar
ketentuan yang berlaku di sekolah.
8) Siswa dilarang mencat rambut atau memotong rambut dengan
model yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
sekolah.
9) Siswa dilarang mengambil uang/barang milik orang lain.
10) Siswa dilarang merusak tanaman/corat-coret fasilitas/sarana
prasarana sekolah.
11) Siswa dilarang membawa buku/gambar/majalah/kaset atau
VCD yang terlarang.
12) Siswa dilarang melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
susila, agama, adat setempat atau peraturan perundangan
setempat.
13) Siswa dilarang keras membawa, memperjual belikan,
mengkonsumsi, menghisap rokok dilingkungan sekolah
14) Siswa dilarang keras membawa, mengedarkan, mengkonsumsi,
minum-minuman keras/beralkohol
15) Siswa dilarang keras membawa, menawarkan, mengedarkan,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang/narkotika atau zat adiktif
lainnya.
16) Siswa dilarang keras melawan kepala sekolah, guru, karyawan
dengan ucapan, tulisan yang kasar atau dengan kekerasan.
17) Siswa dilarang keras membuat kegaduhan/keributan atau
perkelahian di sekolah atau di lingkungan sekolah
18) Siswa dilarang keras membawa, menggunakan senjata api,
senjata tajam, atau benda lainnya yang membahayakan dirinya
dan orang lain dengan alasan apapun.
19) Siswa dilarang keras mendirikan, memasuki club, organisasi
yang bergerak dan kegiatannya tidak sesuai atau bertentangan
43
dengan agama, adat atau peraturan perundangan-undangan
negara.
h. Sanksi – sanksi
Setiap pelanggaran atas ketentuan-ketentuan diatas dapat dikenakan
sanksi sesuai dengan “Tingkat Pelanggaran” berupa :
1) Tindakan fisik :
a) Penyitaan barang bukti
b) Membersihkan lingkungan sekolah
2) Tindakan Administrasi:
a) Teguran secara lisan
b) Teguran secara tertulis
3) Diskorsing dalam waktu tertentu tidak boleh mengikuti PBM
4) Dikembalikan ke orang tua/Wali (dikeluarkan).
E. Administrasi sekolah
Memberikan kewenangan penuh kepada pihak sekolah untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarah- kan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan
mengevaluasi komponen-komponen pendidik- an sekolah yang bersangkutan.
Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Administrasi kurikulum
1) Modifikasi kurikulum nasional sesuai dengan kemampuan awal dan
karakteristik siswa
2) Menjabarkan kalender pendidikan;
3) Menyusun jadwal pelajaran dan pembagian tugas mengajar;
4) Mengatur pelaksanaan penyusunan program pengajaran per-semester
dan persiapan pelajaran;
44
5) Mengatur pelaksanaan penyusunan program kurikuler dan
ekstrakurikuler;
6) Mengatur pelaksanaan penilaian;
7) Mengatur pelaksanaan kenaikan kelas;
8) Membuat laporan kemajuan belajar siswa;
9) Mengatur usaha perbaikan dan pengayaan
b. Administrasi kesiswaan
1) Penerimaan Siswa Baru;
2) Program Bimbingan dan Penyuluhan;
3) Pengelompokkan Belajar Siswa;
4) Kehadiran Siswa;
5) Mutasi Siswa;
6) Papan Statistik Siswa;
7) Buku Induk Siswa.
45
penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara
optimal pada kegiatan belajar mengajar.
46
07.00 s/d 12.00 WIB. Sebelum melakukan kegiatan PBM secara luring, pihak
sekolah membuat kesepakatan dengan mebuat surat izin kepada wali murid
untuk melakukan kegiatan PBM secara luring dan melakukan vaksinasi masal
kepada siswa dan tenaga pendidik guna mencegah penyebaran covid-19.
Untuk vaksinasi pertama dilakukan pada 13 September 2021 dan vaksinansi
kedua pada 11 Oktober 2021. Kegiatan PBM terdiri terdiri dari kegiatan teori
dan praktek, pembelajaran praktek dilaksanakan di ruang labor, sedangkan
pembelajaran teori dilaksanakan di kelas masing – masing.
47
BAB III
KEGIATAN PPL
48
Pada pelaksanaan proses belajar mengajar di SMK Negeri 3 Pekanbaru,
mempunyai alokasi waktu untuk mata Produk Kreatif dan Kewirausahaan 7x30 menit
dalam satu minggu, pelajaran Manicure, Pedicure dan Waxing 6x30 menit dalam satu
minggu, pelajaran Pengeritingan Rambut dan Penataan Sanggul Tradisional dan
Kreatif 6x30 menit dalam satu minggu, dan pelajaran Pemangkasan dan Pewarnaan
Rambut 6x30 menit dalam satu minggu. Jumlah lokal yang diajar adalah 2 lokal,
yaitu lokal XI TK, dan XII SPA. Jadi dalam satu minggu empat kali pertemuan dalam
mata pelajaran yang berbeda.
Jadwal Mengajar
NO HARI PUKUL KELAS KETERANGAN
1 Senin 07.00 – 07.30
07.30 – 08.00
08.00 – 08.30
07.00-16.00
2 Selasa 07.00 – 07.30 PIKET JURUSAN
07.30 -08.00
08.00 -08.30
08.30 - 09.00 PIKET PUSTAKA
09.00 – 09.30
49
09.30 – 10.00
50
10.30 – 11.00
11.00 – 11.30
11.30 – 12.00
KEGIATAN NON
TEACHING
51
19. Pada pelaksanaan upacara pelantikan OSIS seluruh personil guru,
mahasiswa PL dan siswa melakasanakannya dengan baik, tertib dan rapi.
3. Acara Maulid Nabi
Di SMK Negeri 3 Pekanbaru melaksanakan acara peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW. di lapangan upacara dengan menghadirkan
penceramah dari luar. Acara Maulid Nabi di laksanakan pada hari jum’at
tanggal 29 oktober 2021 dengan memenuhi protokol covid-19.
Pada acara Maulid Nabi seluruh personil guru, mahasiswa PL dan siswa
melaksanakannya dengan baik, tertib dan rapi.
4. Peringatan HUT PGRI Ke-76
Di SMK Negeri 3 Pekanbaru memperingati HUT PGRI Ke-76 di
lapangan upacara dengan kegiatan lomba pada tanggal 24 november,
kegiatan terdiri atas lomba senam kreatif, menyanyi, tebak kata, tebak
lagu, memasukkan paku dalam botol, dan lomba tepung. Pada tanggal 25
november melaksanakan upacara peringatan HUT PGRI dengan guru
sebagai pelaksana upacara serta pembagian hadiah lomba.
5. Piket Sekolah
Selain mengajar, mahasiswa PL juga dilibatkan dengan tugas sebagai
piket harian yang dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.Diantaranya :
a. Piket Kurikulum
Piket Kurikulum ini penulis lakukan 1 kali dalam 1 minggu yaitu
setiap hari jum’at. Dimana hal-hal yang dilakukan selama piket antara
lain:
a) Membantu mengisi data diri/biodata siswa kelas XII
b) Membantu memilah ijazah dan skhu siswa
c) Membantu menempel foto ijazah
d) Membantu memasukkan nilai siswa kedalam file rekap nilai
e) Membantu menata data/dokumen kurikulum sekolah
f) Membantu menyusun jadwal mengajar seluruh guru
52
g) Membantu memeriksa perangkat pemebelajaran guru
h) Membantu mengurus konsumsi acara sekolah
i) Membantu menyiapkan ruangan untuk ujian LKS
b. Piket Perpustakaan
Piket perpustakaan penulis lakukan 1 kali dalam seminggu yaitu
hari jum’at. Kegiatan yang dilakukan selama piket perpustakaan antara
lain:
a) Membantu membagikan buku kepada siswa
b) Membantu menyusun buku di perpustakaan
c) Membantu menempel lebel dan nomor buku
d) Membantu mencetak lebel dan nomor buku
e) Membantu memasukkan data buku ke komputer
f) Membantu merekap nama-nama siswa baru yang meminjam buku
c. Piket TU (Tata Usaha) dan Lobby
Piket TU penulis lakukan 1 kali seminggu yaitu hari kamis.
Kegiatan yang dilakukan selama piket TU antara lain:
a) Memasukkan data prestasi guru
b) Membantu merekap surat tugas guru
c) Membantu membunyikan bel setiap jam pelajaran
d) Membantu menerima tamu dan surat-surat yang masuk
53
c. Ketika guru memberi pekerjaan rumah atau PR kepada siswa, siswa
cenderung melalaikan dan tidak mengerjakannya sama sekali hal ini
menyulitkan guru dalam memasukkan nilai.
d. Masih adanya siswa yang tidak menggunakan seragam sesuai ketentuan
sekolah
e. Kecendrungan siswa sekarang tidak sopan terhadap gurunya, mereka
seolah-olah merasa seumuran sehingga ketika ditegur oleh guru mereka
menjawab perkataan guru dan ada juga yang mendongkol.
f. Pada waktu melakukan upacara bendera hampir seluruh siswa tidak
memakai topi dan dasi dan banyak yang tidak memasukkan baju seragam
kedalam namun mereka tetap diperbolehkan mengikuti upacara bendera
g. Banyak siswa yang berkeliaran diluar kelas padahal belum waktunya jam
istirahat
h. Kurangnya respon siswa pada guru dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang
terjadi yaitu kurangnya displin siswa dalam belajar. Sehingga penulis
mengangkat permasalahan displin belajar menjadi studi kasus.
2. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Disiplin
Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “Displina” yang menunjuk kepada
kegiatan belajar dan mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah
dalam bahasa Inggris “Disciple” yang berarti mengikuti orang untuk
belajar dibawah pengawasan seorang pemimpin (Tu”u, 2004: 30). Sejalan
dengan pendapat tersebut, Khalsa (2007: 20) menjelaskan bahwa “disiplin
adalah melatih melalui pengajaran atau pelatihan”. Disiplin berkaitan erat
dengan proses pelatihan yang dilakukan oleh pihak yang memberi
pengarahan dan bimbingan dalam kegiatan pengajaran. Menurut
Suharsimi (2003: 114) “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan
dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk di mana
aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal
54
dari luar. Sedangkan Moenir (2010: 94) memberikan “definisi disiplin
adalah suatu bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak
tertulis, yang telah ditetapkan”.
Menurut Koeseoema (2011: 237), “istilah disiplin terutama mengacu pada
proses pembelajaran”. Disiplin senantiasa dikaitkan dengan konteks
relaksasi antara murid dan guru serta lingkungan yang menyertainya,
seperti tata peraturan, tujuan pembelajaran dan pengembangan
kemampuan dari murid melalui bimbingan guru. Arikunto (1980: 114)
mengemukakan bahwa, “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan
dengan pengendalian ditetapkan oleh orang yang bersangkutan maupun
berasal dari luar. Disiplin menunjuk kepada kepatuhan seseorang dalam
mengikuti peraturan asal tata tertib karena dorongan oleh adanya
kesadaran yang ada pada kata hati.”
Indrakusuma (1973: 142) mengemukakan bahwa, “disiplin merupakan
kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan.
Kepatuhan disini bukan hanya karena adanya tekanan-tekanan dari luar,
melainkan kepatuhan yang didasarkan adanya kesadaran tentang nilai dan
tingginya peraturan-peraturan dan larangan-larangan tersebut.”
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa displin adalah suatu
kepatuhan atau ketaatan seseorang terhadap peraturan dan tata tertib yang
telah ditetapkan berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dalam
hatinya serta dilakukan secara teratur tanpa adanya paksaan atau tekanan
dari pihak maupun. Dikaitkan dengan kegiatan pendidikan di sekolah,
disiplin merupakan salah satu faktor yang efektif dalam kegiatan
pembelajaran. Timbulnya disiplin diri bukanlah suatu yang tumbuh
dengan sendirinya melainkan hasil belajar atau hasil interaksi dengan
lingkungannya, maka proses belajar mengajar dan interaksi dengan
lingkungannya harus dioptimalkan sebaik mungkin. Karena disiplin
kondusif serta proses pembelajaran yang teratur sekaligus penting bagi
keberhasilan prestasi akademik siswa. Dengan adanya disiplin dapat
55
membantu siswa mengoptilmalkan kemampuannya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
b. Bentuk Disiplin Siswa
Peserta didik harus bersikap, berpenampilan, dan bertingkah laku sesuai
dengan tatanan nilai, norma, dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
disekolah dan dikelas mana mereka berada. Dalam menerapkan disiplin
disekolah dan dikelas mana mereka berada. Dalam menerapkan disiplin,
maka siswa harus berusaha: (a) hadir di sekolah sebelum belajar dimulai,
(b) mengikuti keseluruhan proses pembelajaran dengan baik dan aktif, (c)
mengerjakan semua tugas dengan baik, (e) memiliki perlengkapan
belajar, (f) mengikuti upacara, dan sebagainya sejalan dengan peraturan
yang ditetapkan oleh masing-masing sekolah (Sulistyorini, 2006: 71).
Dalam usahan menanamkan disiplin belajar pada anak, Guru dan orang
tua sebaga manajer peran untuk mengarahkan apa yang baik, menjadi
teladan, sabar dan penuh pengertian. Guru harus mampu menumbuhkan
kedisiplinan pada peserta didik, terutama disiplin dalam belajar (Andi,
2010: 161). Selain disiplin belajar, Sulono dalan Na”im (2012: 146)
mengungkapkan ada beberapa bentuk kedisiplinan siswa. Pertama, hadir
di ruangan tepat waktu maksudnya, peserta didik harus tiba dikelas
sebelum jam pelajaran dimulai. Kedua, tata pergaulan disekolah.
Maksudnya, peserta didik harus mematuhi peraturan disekolah tentang
pergaulan sesama teman sebaya maupun berinteraksi dengan guru.
Ketiga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Maksudnya, peserta didik ikut
berpartisipasi terhadap kegiatan ekstrakulikuler yang diadakan disekolah.
Keempat, belajar dirumah maksudnya, peserta didik diharuskan
mengulang lagi dirumah materi yang telah diajarkan disekolah dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan guru.
Berdasarkan beberapa pendapat yang diungkapkan di atas, maka
dirumuskan bentuk disiplin siswa di sekolah yaitu mengenai disiplin
dalam belajar.
56
Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan seorang siswa dalam proses belajarnya. Disiplin
merupakan titik pusat dalam pendidikan, tanpa disiplin tidak akan ada
kesepakatan antara guru dan siswa yang mengakibatkan prestasi yang
dicapai kurang optimal terutama dalam belajar. Berikut adalah pendapat
disiplin belajar menurut para ahli.
1. Disiplin belajar adalah satu aspek kehidupan yang mesti wujud dalam
masyarakat. Oleh itu ia hendaklah mendapat perhatian berat dari
semua pihak sama ada disekolah atau di luar sekolah (Zainal, 2009:2)
2. Disiplin belajar adalah hal yang sangatlah diperlakukan bagi setiap
siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih
mudah tercapai (Sanjaya, 2005:9)
3. Disiplin belajar adalah suatu posisi kecenderungan sikap mental
untuk mematuhi aturan, tata tertib dan sekaligus mengendalikan dan
menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar
sekalipun yang mengekang dan menunjukkan kesadaran akan
tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian disiplin di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar adalah serangkaian
perilaku seseorang yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap
peraturan, tata tertib norma kehidupan yang berlaku karena didorong
adanya kesadaran diri dalam dirinya untuk melaksanakan tujuan belajar
yang diinginkan.
Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan
dan dipatuhi oleh semua siswa. Peraturan yang dibuat di sekolah
merupakan kebijakan sekolah yang tertulis dan berlaku sebagai standar
untuk tingkah laku siswa sehingga siswa mengetahui batasan-batasan
dalam bertingkah laku.
Disiplin belajar tidak tercipta sejak manusia dilahirkan. Akan tetapi,
disiplin belajar terbentuk melalui kebiasaan yang diciptakan oleh siswa
57
itu sendiri. Keinginan yang kuat dari dalam diri siswa untuk belajar secara
teratur itulah yang pada akhirnya mendorong terbentuknya disiplin
belajar. Hal ini tidak terlepas dari peran orang-orang yang berada di
sekitar siswa terutama orang tua. Orang tua merupakan sosok terdekat
dengan siswa yang memegang andil tertinggi dalam membentuk
kedisiplinan anak. Disiplin belajar dapat dikatakan sebagai sarana yang
dapat digunakan seseorang untuk mengikuti ajaran dari guru/pendidik.
c. Tujuan Disiplin Belajar
Tujuan disiplin belajar adalah untuk mengembangkan kontrol diri tanpa
terpengaruh dari orang lain (Ari, 2010). Menurut Mulyasa (2003) disiplin
belajar bertujuan untuk membantu peserta didik menemukan dirinya, dan
mengatasi serta mencegah timbulnya problem-problem disiplin dan
berusaha menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan
pembelajaran, sehingga mereka mentaati segala peraturan yang telah
ditetapkan. Selain itu Hasanah (dalam Aning, 2009) juga mengatakan
bahwa disiplin bertujuan untuk mengontrol dan memperbaiki sikap diri
dalam melakukan kegiatan belajar, melatih siswa agar mampu mandiri
dan bertanggung jawab, serta dapat meletakkan dasar mental yang kuat
dalam kegiatan belajar.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
disiplin belajar adalah untuk memperbaiki sikap diri dalam melakukan
kegiatan belajar yang mandiri dan bertanggung jawab, serta dapat
meletakkan dasar mental yang kuat dalam kegiatan belajar,
mengembangkan kontrol dan mengarahkan diri tanpa terpengaruh dari
orang lain.
58
sekitarnya. Menurut Hidayat (2013: 95) bahwa “fungsi disiplin adalah
untuk mengajarkan bagaimana mengendalikan diri dengan mudah,
menghormati dan patuh otoritas atau peraturan yang ada.” Karenanya
sikap disiplin memiliki dampak yang baik bagi siswa yang memilikinya.
Pendapat lain tentang fungsi disiplin dikemukakan oleh Tu’u (2004: 37)
adalah:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri akan mendorong
siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaiknya siswa yang sering
melanggar ketentuan sekolah akan menghambat optimalisasi potensi
dan prestasinya.
b. Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi
kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Disiplin memberi
dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran.
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan
dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan displin. Dengan demikian
anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.
d. Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan
kelak ketika bekerja.
Sedangkan menurut Rachman (2004: 35) fungsi disiplin adalah sebagai
berikut:
a. Terciptanya perilaku yang tidak menyimpang.
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntunan
lingkungan.
c. Cara menyelesaikan tuntunan yang ingin ditunjukkan peserta didik
terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan
individu lainnya
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku disiplin
tidak akan tumbuh tanpa adanya kesadaran diri serta yang merupakan
59
faktor dominan terbentuknya sikap disiplin siswa, kemudian juga dengan
latihan yang terus-menerus. Disiplin belajar tidak akan tercipta apabila
siswa tidak memiliki pengetahuan bahwa pentingnya sikap disiplin sebab
sangat bermanfaat untuk menunjang prestasinya.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah-
masalah yang dapat menganggu terpeliharanya disiplin dalam belajar.
Beberapa faktor yaitu yang mempengaruhi disiplin belajar adalah sebagai
berikut :
Faktor yang mempengaruhi disiplin menurut Tu’u (2004: 48-50) adalah
sebagai berikut:
a. Kesadaran diri , berfungsi sebagai pemahaman diri bahwa disiplin
dianggap penting bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain
kesadaran diri menjadi motif sangat kuat bagi tebentuknya disiplin.
b. Pengikut dan ketaatan, sebagai langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal ini
sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh
kemampuan dan kemauan diri yang kuat.
c. Alat pendidikan, untuk mempengaruhi, merubah dan membentuk
perilaku yang sesuai dengan nilai yang ditentukan dan diajarkan.
d. Hukuman, sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan
yang salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan
harapan.
e. Teladan yang dianjurkan guru-guru, kepala sekolah maupun atasan
sangat berpengaruh terhadap disiplin para siswa. Dalam disiplin
belajar, siswa akan lebih mudah meniru apa yang mereka lihat
sebagai teladan dari pada dengan apa yang mereka dengar.
f. Lingkungan berdisiplin, seseorang yang berada di lingkungan
berdisiplin tinggi akan membuatnya mempunyai disiplin tinggi pula.
Salah satu ciri manusia adalah kemampuannya beradaptasi dengan
60
lingkungannya. Dengan potensi adaptasi ini, ia dapat
mempertahankan hidupnya.
g. Latihan berdisiplin, disiplin seseorang dapat dicapai dan dibentuk
melalui latihan dan kebiasaan. Artinya melakukan disiplin secara
berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik kehidupan
sehari-hari akan membentuk disiplin dalam diri siswa.
Menurut Suprajitno (2004: 158) Faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin belajar adalah sebagai berikut:
a. Keteladanan
Ketedalanan orang tua sangat mempengaruhi sikap disiplin anak,
sebab sikap dan tindak tanduk atau tingkah laku orang tua sangat
mempengaruhi sikap dan akan ditiru oleh anak. Oleh karena itu,
orang tua bukanlah hanya sebagai pemberi kebutuhan anak secara
materi, tapi orang tua juga adalah sebagai pemberi ilmu pengetahuan
dan dituntut untuk menjadi suri tauladan bagi anaknya.
b. Kewibawaan
Gezag berasal dari kata zeggen berarti “berkata”. Siapa yang
“perkataanya” mempunyai kekuatan mengikat terhadap orang lain,
berarti mempunyai kewibawaan terhadap orang itu. Gezag atau
kewibawaan itu ada pada orang dewasa, terutama pada orang tua.
Dapat kita katakan bahwa kewibawaan yang ada pada orang tua
(ayah dan ibu) itu adalah asli. Orang tua dengan langsung mendapat
tugas dari Tuhan untuk mendidik anak-anaknya.
c. Anak
Agar disiplin di lingkungan keluarga dapat berjalan dengan baik,
maka sangat diharapkan kerjasama antar semua yang ada di rumah
tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka sangat diharapkan adanya
61
kesadaran anak itu sendiri dalam membina kedisplinan. Anak harus
menyadari kedudukannya sebagai anak yang memerlukan orang tua.
d. Hukuman dan ganjaran
Hukuman dan ganjaran, merupakan salah satu usaha untuk
mempengaruhi perilaku. Apabila anak melakukan suatu pelanggaran
atau suatu perbuatan yang tidak terpuji dan tidak mendapat teguran
dari orang tua, maka akan timbul dalam diri anak tersebut suatu
kebiasaan yang kurang baik.
e. Lingkungan
Faktor yang tidak kalah pentingnya dan berpengaruh terhadap
displiin adalah lingkungan. Lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan lingkungan
masyarakat. Pada umumnya apabila lingkungan baik, maka akan
berpengaruh terhadap perbuatan yang positif dan begitu pula
sebaliknya.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor
yang mempengaruhi disiplin siswa yang lebih dominan yaitu lingkungan,
keteladanan dan hukuman. Lingkungan yang dimaksud yaitu lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat. Jika dari lingkungan keluarga sikap
disiplin siswa tidak baik maka di sekolah pun juga tidak baik. Peran orang
tua sangat penting dalam hal ini. Oleh karena itu orang tua harus bekerja
sama dengan guru untuk membangun sikap disiplin siswa agar lebih baik.
Keteladanan sangat mempengaruhi sikap disiplin siswa karena
sikap dan tingkah laku dari orang tua sangat mempengaruhi siswa, jika
orang tua nya tidak teladan anak pun bisa meniru sikap orang tuanya
tersebut itulah yang membuat siswa menjadi tidak disiplin.
Siswapun harus mendapat hukuman jika melanggar suatu
perbuatan yang dilakukan. Kalau tidak ada sanksi yang diberikan orang
tua atau guru terhadap siswa maka akan timbul kebiasaan siswa untuk
62
melakukan perbuatan yang dilanggar, hal tersebut juga dapat
memperngaruhi sikap disiplin siswa.
63
8. Modifikasi perilaku, perilaku salah disebabkan oleh lingkungan. Oleh
karena itu, dalam pembelajaran perlu diciptakan lingkungan yang
kondusif. Tantangan bagi disiplin. Guru diharapkan cekatan sangat
terorganisasi dan dalam pengendalian tegas.
Sukardi (2003: 42) berpendapat bahwa mendisiplinkan anak
dalam kegiatan belajar tidak dengan secara tiba-tiba atau dalam waktu
satu dua hari bisa terciptakan, tetapi memerlukan waktu yang cukup lama.
Untuk menanamkan disiplin dalam kegiatan belajar, diperlukan cara-cara
sebagai berikut:
1. Membiasakan hidup yang teratur
2. Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan serta
tempat yang telah tersedia. Untuk mendorong anak agar disiplin
dalam melaksanakan kegiatan belajar, memerlukan beberapa cara
antara lain:
a. Pengawasan langsung dan tidak langsung. Pengawasan langsung
misalnya, melalui pemantauan kegiatan belajar di dalam kelas,
pemantauan yang dilakukan di rumah oleh orang tua,
pemeriksaan fisik dan keseharan, serta kegiatan organisasi di
sekolah. Pengawasan tidak langsung misalnya, dengan
memberikan tugas-tugas di rumah dan melalui evaluasi
belajarnya atau ulangan harian.
b. Pembinaan dapat dilaksanakan dengan jalan memberikan
bimbingan di dalam kelas, memberikan contoh teladan yang
berupa sikap dan perbuatan yang baik dari pendidik, orang atau
maupun lingkungan tersebut.
c. Pemberian pembinaan pengembangan bakat atau potensi yang
ada dalam diri anak dan juga memberikan penghargaan apabila
anak tersebut menunjukan prestasinya atau memberikan
hukuman apabila anak melanggar ketentuan atau tata tertib.
64
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang guru
dapat melaksanakan tugasnya dan dapat mempraktekkan pendapat
tersebut dengan baik sehingga pembinaan dan pengembangan karaktek
disiplin anak dapat berjalan dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif, nyaman dan
menyenangkan. Pendekatan-pendekatan tersebut dilaksanakan secara
komperehensif baik dari pihak sekolah, keluarga maupun lingkungan
masyarakat sehingga mampu mengembangkan karakter peserta didik
yang kuat, baik, positif dan konsisten.
3. Penyelesaian Kasus
Kasus mengenai disiplin sangat penting karena sebagai seorang guru kita
tidak bisa membiarkan siswa melaksanakan pendidikan tanpa
kemampuan. Karena jika tidak ada disiplin dalam belajar maka
pembelajaran tidak akan terlaksana dengan efektif.
Selama melaksanakan praktek lapangan kependidikan, adapun solusi
yang penulis lakukan, yaitu:
a. Guru dan orang tua harus bekerja sama dalam membangun disiplin
belajar peserta didik. Dengan adanya kerja sama antara guru dan
orang tua dapat sama-sama mengetahui perkembangan disiplin
peserta didik di sekolah maupun di rumah.
b. Guru harus konsisten dalam menerapkan sikap disiplin kepada
peserta didik. Seorang guru harus konsisten terhadap sikap disiplin
yang diterapkan misalnya disiplin dalam mengerjakan tugas di rumah
dilakukan di rumah dan tugas sekolah dikerjakan disekolah.
c. Guru memberikan pengertian kepada peserta didik tentang
pentingnya sikap disiplin dalam belajar agar timbul kesadaran diri
dalam diri peserta didik. Seorang guru harus menjelaskan tentang
pentingnya sikap disiplin yang dimiliki siswa baik untuk lingkungan
sekolah atau bermasyarakat.
65
d. Guru memberikan pujian terhadap sikap disiplin yang dilakukan
peserta didik. Sebaiknya guru member
e. ikan pujian atau penghargaan terhadap sikap disiplin yang dilakukan
siswa. Misalnya, siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu
mendapat nilai plus.
f. Guru memberikan sanksi atau hukuman yang tegas bagi peserta didik
yang melanggar disiplin belajar. Bagi siswa yang tidak menerapkan
sikap disiplin.
66
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di atas dapat
saya simpulkan bahwa SMK Negeri 3 Pekanbaru adalah sekolah kejuruan yang
berkualitas yang dapat membantu siswa-siswi yang memiliki bakat untuk
mengembangkan bakat yang mereka miliki, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Pekanbaru adalah satu unit sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah. Proses
belajar mengajar (PBM) berjalan lancar sesuai dengan kurikulum dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
SMK Negeri 3 Pekanbaru adalah sebuah sekolah yang hampir sama dengan
sekolah lain dalam melakukan kegiatan proses Belajar Mengajar (PBM) yang
dilakukan pada setiap mata pelajaran hampir sama karena berpedoman kepada
kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta otonomi sekolah. Dalam
rangka menghasilkan tenaga pendidikan yang profesional Universitas Negeri Padang
mewajibkan mahasiswa kependidikan untuk mengikuti praktik lapangan
kependidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah latihan selama 1 semester.
Secara umum, dalam Program Pengalaman Lapangan ini tercakup beberapa
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL seperti masa orientasi/ observasi
lapangan yang dilakukan guna pengenalan lingkungan sekolah, masa konsultasi
dengan dosen pembimbing yang dilakukan guna pengenalan lingkungan sekolah,
masa konsultasi dengan dosen pembimbing yang dilakukan dikampus, masa kegiatan
proses belajar mengajar dimana mahasiswa PPL bertindak sebagai guru (fasilitator)
yang menyampaikan dan menerangkan materi pelajaran kepada siswa.
Pelaksanaan PPL ini juga biasa dilaksanakan dengan baik karena ada bantuan
dari Bapak dan Ibu guru serta karyawan/ karyawati SMK Negeri 3 Pekanbaru.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari hasil observasi ini, tapi dapat
diatasi dengan baik sehingga kegiatan observasi dapat terlaksanakan dengan baik.
67
B. Saran
Pelaksanaan PPL di SMK Negeri 3 Pekanbaru yang penulis lakukan
yaitu selama 1 minggu ( sesuai dengan kalender yang telah di tetapkan UPPL)
yang diawali dengan mengetahui aspek-aspek yang ada di sekolah SMK
Negeri 3 Pekanbaru yaitu mengenal majelis guru, siswa, tata usaha dan
penjaga sekolah. Setelah itu mengenal keadaan fisik sekolah. Setelah penulis
melakukan observasi selama seminggu ada beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan diantaranya :
1. Penulis menyarankan agar lebih memperhatikan pakaian siswa sesuai
aturan, karena banyaknya siswa yang tidak disiplin menggunakann
pakaian yang bukan pada harinya.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan keamanan dengan adanya security agar
siswa-siswi dapat lebih disiplin.
3. Penulis menyarankan untuk melakukan pembangunan sarana dan
prasarana olahraga yang lebih baik agar siswa-siswi dapat berolahraga
dengan baik tanpa takut akan mengalami cidera.
4. Penulis menyarankan agar memberi arahan dan sanksi yang tegas kepada
perangkat sekolah yang melanggar tata tertib sekolah.
Demikianlah laporan observasi di SMK Negeri 3 Pekanbaru ini dibuat
sebagaimana mestinya pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan pada
semester ganjil, Juli-Desember.
68
DAFTAR PUSTAKA
A. Hallen. 2002. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Jakarta: Ciputat Pres.
Febrina Putri Dewi. 2016. Tingkat Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 13 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar. Yogyakarta. Jurnal :
https://repository.usd.ac.id/6902/2/111114002_full.pdf diakses pada tanggal 2
Oktober.
Gunawan Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Hana. 2013. Dalam Skripsi Hana. 2011. Upaya Peningkatan Tanggung Jawab siswa.
Universitas Muhamadiyah Purwokerto
Josephone. 2013. Dalam Skripsi Febrina. 2016. Tingkat Tanggung Jawab Siswa.
Universitas Sanata Dharma:Yogyakarta
Juntika, Achmad Nurihsan. 2009. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.
69
L. Robert Gobson dan Marianne H. Michell. 2011. Bimbingan dan Konseling.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Niko Kumala Jati. 2016. Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Ii Pada Mata Pelajaran Matematika
Kelas IV SD. Yogyakarta. Jurnal :
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/viewFile/5116/4784
diakses pada 2 Oktober.
Nursalim Mochamad dan Suradi SA. 2002. Layanan Bimbingan dan Konseling.
Surabaya: Unesa University Press.
70
Walgito Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi & Karier). Yogyakarta: Andi
Offset.
Winkel, W.S. dan Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan.Yogyakarta: Media Abadi.
71