Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


SMP NEGERI 3 ROPANG

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Studi


Pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan

Oleh
MASKENDI
NIM 952021433

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2021

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


DI SMP NEGERI 3 ROPANG

Oleh
MASKENDI
NIM 952021433

Ropang, 13 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru Pamong

Ttd&Stempel Ttd

SUFYAN, S.Pd ASIH NURYANI, S.Pd


NIP. 19750917 200501 1 009 NIP/NIY

Dosen Pembimbing

Ttd Ttd
Dr. YARI KURNANINGSIH, M.Pd SAPTO IRAWAN, S.Pd,.M.Pd
NIDN. NIDN.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta

karunia-Nya sehingga laporan PPL PPG DALJAB Tahun 2021 dapat diselesaikan dengan

baik. Tak lupa penulis kirimkan salam dan shalawat pada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW sebagai pembawa rahmat bagi semesta alam.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian laporan PPL ini tidak terwujud tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Sufyan, S.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 3 Ropang.

2. Bapak Pawellowi, S.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1 Ropang yang telah

membantu memfasilitasi tempat praktik pembelajaran dan jaringan internet.

3. Ibu Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd, selaku dosen pembimbing lapangan.

4. Bapak Sapto Irawan, S.Pd,.M.Pd, selaku dosen pembimbing lapangan.

5. Ibu Asih Nuryani, S.Pd, selaku guru pamong.

6. Bapak/Ibu guru dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 3 Ropang.

7. Peserta didik SMP Negeri 3 Ropang yang selalu menjadi sumber inspirasi,

motivasi, dan kreatifitas kami untuk terus belajar dan berkarya.

Semoga apa yang telah dilakukan dan diupayakan bermanfaat untuk diri kami pribadi

dan untuk perkembangan pendidikan serta semoga bernilai ibadah disisi Allah SWT. Aamiin.

Ropang, 13 Juli 2021


Penulis

MASKENDI, S.Pd

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1. 2 Tujuan PPL.................................................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum..................................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus................................................................................2
1.3 Motivasi mengikuti PPL.............................................................................2

BAB II PELAKSANAAN PPL


2.1 Deskripsi jenis kasus/masalah pelaksanaan pembelajaran .................. 3
a. Kasus kegiatan mengajar 1.................................................................. 3
b. Kasus kegiatan mengajar 2..................................................................3
c. Kasus kegiatan mengajar 3..................................................................3
2.2 Deskripsi faktor penyebab.........................................................................4
a. Faktor penyebab kasus 1......................................................................4
b. Faktor penyebab kasus 2......................................................................4
c. Faktor penyebab kasus 3......................................................................4
2.3 Deskripsi alternatif solusi/tindakan..........................................................4
a. Solusi/tindakan 1...................................................................................4
b. Solusi/tindakan 2...................................................................................5
c. Solusi tindakan 3...................................................................................5
2.4 Uraian hasil yang didapatkan dari tindakan............................................5
a. Hasil tindakan 1.....................................................................................5
b. Hasil tindakan 2.....................................................................................5
c. Hasil tindakan 3.....................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan.................................................................................................... 7
3.2 Saran.......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

4
BAB  I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan ( PPL )


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidkan Nasional No.16 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru, maka pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan menyelenggarakan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) guna
mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional di masa yang akan datang. Salah satu
program dalam kurikulum PPG yakni kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
yang merupakan rangkaian program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Daljab yang
dilaksanakan bagi seluruh peserta PPG yang telah mengikuti Ujian Komprehensif dan
dinyatakan lulus.
Dari sudut kurikulum, PPL merupakan mata kuliah proses belajar mengajar
yang dipersyaratkan dalam pendidikan prajabatan guru. PPL sengaja dirancang untuk
menyiapkan peserta PPG agar memiliki atau menguasai kemampuan keguruan yang
profesional secara utuh, sehingga dapat mengemban tugas dan tanggung jawab secara
professional.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah titik kulminasi dari seluruh
program pendidikan yang harus didalami oleh peserta PPG Daljab di LPTK. Oleh karena
itu, PPL dapat diartikan sebagai salah satu program yang merupakan ajang pelatihan
untuk menerapkan sebagian pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam rangka
pembentukan guru yang profesional. Dengan demikian, PPL adalah suatu program
seluruh pengalaman belajar sebelum ke dalam program pelatihan berupa kinerja dalam
semua hal yang berkaitan dengan jabatan keguruan, baik kegiatan mengajar maupun
tugas-tugas keguruan lainnya. Kegiatan-kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk
pelatihan terbatas, pelatihan terbimbing, dan pelatihan mandiri yang diarahkan kepada
terbentuknya kemampuan guru, yang terjadwal secara sistematis dibawah bimbingan
dosen pembimbing dan guru pamong yang memenuhi syarat.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu kegiatan yang wajib
ditempuh oleh peserta PPG, dari berbagai program studi. Program ini memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mendalami dan memantapkan kompetensinya
sebagai guru bidang studi. Pengalaman belajar selama mengikuti program ini mendukung
ketercapaian kompetensi: (1) pengembangan kurikulum dan pembelajaran bidang studi
secara kreatif dan inovatif, (2) perencanaan pembelajaran yang mendidik, (3)
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik, dan (4) penilaian proses dan hasil belajar.
Program ini juga berkaitan dengan pemantapan kepribadian sebagai guru, serta berbagai
pengalaman belajar yang memungkinkan untuk mengembangkan keprofesio-nalannya
secara berkelanjutan. Ketercapaian kompetensi pada program ini dinilai melalui observasi
dan uji kinerja.

1
1.2 Tujuan PPL
1.2.1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa menjadi pendidik profesional yang memiliki
seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang
tercapainya penguasaan kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial secara utuh.
1.2.2. Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mempersiapkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
1.2.2.2 Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan prinsip-
prinsip pembelajaran dan keilmuan bidang studi dengan tepat.
1.2.2.3 Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah dibuat.
1.2.2.4 Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahannya dalam mengajar
melalui refleksi setelah melaksanakan pembelajaran.
1.2.2.5 Memperbaiki tindak pembelajaran berikutnya dengan
memperhatikan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan
sebelumnya.
1.2.2.6 Mempertanggung jawabkan keputusan dan tindak pembelajaran
yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan dan moral
yang diacu.

1.3. Motivasi Mengikuti PPL


Untuk menambah pengalaman dalam melaksanakan layanan.

2
BAB II
PELAKSANAAN PPL

2.1. Deskripsi Jenis Kasus/Masalah Pelaksanaan Pembelajaran


a. Kasus Kegiatan Mengajar 1
Adapun kasus yang terjadi selama praktik 1 yaitu telat masuk zoom dan isi
rekaman kurang bagus karena yang merekam ikut masuk dalam video.
Pada hari Rabu, 2 Juni 2021 pukul 09.00 – 09.40 WIB saya melakukan
layanan Bimbingan Klasikal dengan topik motivasi belajar dengan teknik Think Pair
and Share yang diikuti oleh 10 peserta didik dengan penuh semangat. Namun
sebelum kegiatan dimulai terdapat berbagai kendala yang saya alami yaitu saat mau
masuk zoom meeting jaringan internet tidak stabil (lelet) sehingga dosen agak telat
masuk zoom. Saat melakukan perekaman, orang yang merekam ikut masuk dalam
video, sehingga isi rekaman kurang bagus. Masukan dan saran dari dosen
pembimbing lapangan mengatakan bahwa saat menjelaskan materi jangan terlalu
banyak kesannya sama halnya dengan guru ceramah, sebisa mungkin materi
diberikan diakhir kegiatan sebagai penguatan kepada peserta didik.
b. Kasus Kegiatan Mengajar 2
Adapun kasus yang terjadi selama praktik 2 yaitu selama diskusi kurang
santai, suasana kelompok terlihat kaku dan kurang semangat, Suasana layanan
kurang menyenangkan dan kurang santai karena tempatnya kurang strategis.
Pada hari Rabu, 16 Juni 2021 pukul 14.00 – 14.40 WIB saya melakukan
layanan Bimbingan Kelompok dengan topik mengatasi kejenuhan dalam belajar
dengan teknik homeroom yang diikuti oleh 5 peserta didik. Saat kegiatan anggota
kelompok belum begitu santai dalam mengeluarkan pendapat sehingga suasana
kelompok kurang semangat dan terlihat kaku. Terlebih lagi setting tempat kurang
strategis sehingga suasana kelompok kurang menyenangkan.
c. Kasus Kegiatan Mengajar 3
Adapun kasus yang terjadi selama praktik 3 yaitu waktu yang digunakan
saat konseling sedikit dan dialog dengan konseli terlalu sedikit sehingga kurang
menggali permasalahan konseli.
Pada hari Rabu, 30 Juni 2021 pukul 08.00 – 08.40 WIB saya melakukan
layanan Konseling Individual dengan konseli IN (nama disamarkan) dengan teknik
empty chair atau kursi kosong. Saat proses konseling, konselor kurang maksimal
dalam menerapkan keterampilan dasar konseling sehingga konselor kurang
mendalami lagi permasalahan yang dialami konseli mengakibatkan waktu yang
digunakan terlalu singkat.

3
2.2. Deskripsi Faktor Penyebab
a. Faktor Penyebab Kasus 1
Adapun faktor yang menyebabkan kasus praktik 1 yaitu sebelum waktu
praktik jaringan internet stabil, namun ketika tiba waktunya praktik jaringan kurang
bersahabat sehingga waktu masuk zoom lebih 10 menit dari waktu yang telah
disepakati bersama dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Alat yang
digunakan untuk merekam kegiatan menggunakan handphone seadanya sehingga
hasilnya kurang maksimal. Saat proses perekaman kegiatan kurang bagus karena
yang merekam ikut masuk dalam video sehingga hasilnya pun bergerak dan tidak
stabil.
b. Faktor Penyebab Kasus 2
Adapun faktor yang menyebabkan kasus praktik 2 yaitu Anggota kelompok
terlihat grogi dalam mengemukakan pendapat karena merasa ada yang melihat dan
divideokan serta merasa takut salah. Pemimpin kelompok masih kurang maksimal
dalam mengatur tata bahasa yang menyenangkan dalam membangun dinamika
kelompok atau memancing respon anggota kelompok agar terlibat aktif. Rencana
awal terkait tempat untuk melakukan layanan bimbingan kelompok adalah di bruga.
Namun karena ditempat tersebut kurang terjangkau untuk jaringan internet sehingga
pilihan tempat yaitu ruangan yang tidak terlalu luas.
c. Faktor Penyebab Kasus 3
Adapun faktor yang menyebabkan kasus praktik 3 yaitu pada tahap awal
konseling, konselor kurang memaksimalkan waktu dalam menggali permasalahan
konseli sehingga waktunya sedikit. Saat melakukan konseling konselor tidak
menggali lebih dalam lagi permasalahan konseli.

2.3. Deskripsi Alternatif Solusi/Tindakan


1. Solusi/Tindakan 1
Adapun solusi atau tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Berusaha terus-menerus mencoba untuk masuk zoom sampai bisa
Dengan perjuangan keras dan selalu mencoba untuk bisa masuk zoom akhirnya
jaringan pun bersahabat dan bisa masuk zoom.
2. Memanfaatkan perlengkapan yang ada
Karena keterbatasan alat yang digunakan sehingga saat perekaman menggunakan
handphone teman dan suami.
3. Berusaha semaksimal mungkin agar hasil rekaman lebih bagus
Tim editing video sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan editing agar
hasilnya bagus dan ternyata orang yang ikut dalam rekaman tidak bisa diedit karena
kalau diedit tahapan dalam kegiatan tersebut hilang atau tidak ada.

4
2. Solusi/Tindakan 2
Adapun solusi atau tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Konselor berupaya semaksimal mungkin menjalin interaksi yang baik dan
menyenangkan agar anggota kelompok lebih percaya diri dan terbuka dalam
mengemukakan masalah
2. Berusaha memaksimalkan metode/teknik yang digunakan
Guru BK harus memahami lebih dalam lagi dengan teknik yang digunakan, agar
proses layanan berjalan sesuai dengan yang direncanakan dari awal.
3. Berusaha mencari tempat yang cukup luas
Sebelum memberikan layanan, sebisa mungkin menyiapkan tempat yang strategis
dengan metode atau teknik yang digunakan.
3. Solusi/ Tindakan 3
1. Berusaha memaksimalkan waktu konseling dengan baik
Seorang konselor sebisa mungkin memanfaatkan waktu dengan baik agar proses
konseling berjalan sesuai dengan rencana.
2. Konselor harus mampu menggali masalah konseli lebih dalam lagi dengan
menerapkan teknik-teknik atau keterampilan dasar konseling dengan maksimal.
Seorang konselor harus lebih profesional dalam menerapkan keterampilan dasar
dalam konseling sehingga konseli lebih terbuka dalam mengemukakan masalah dan
permasalahannya betul-betul teratasi dengan baik.

2.4. Uraian Hasil yang Didapatkan dari Tindakan


a. Hasil Tindakan 1
Kasus yang terjadi selama praktik 1 yaitu telat masuk zoom karena jaringan
internet kurang stabil/lelet, dan isi rekaman kurang bagus karena yang merekam ikut
masuk dalam video dikarenakan kurangnya perlengkapan untuk merekam dan yang
merekam kurang professional. Sehingga hasil rekaman video masih kurang maksimal
karena tidak bisa diedit saat orang yang merekam masuk dalam rekaman. Tim editing
video sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan editing agar hasilnya bagus
dan ternyata orang yang ikut dalam rekaman tidak bisa diedit karena kalau diedit
tahapan dalam kegiatan tersebut hilang atau tidak ada.
b. Hasil Tindakan 2
Kasus yang terjadi selama praktik 2 yaitu selama diskusi kurang santai
karena anggota kelompok masih kurang percaya diri dalam mengemukakan masalah,
suasana kelompok terlihat kaku dan kurang semangat karena pemimpin kelompok
kurang santai dalam mengatur suasana kekeluargaan, Suasana layanan kurang
menyenangkan dan kurang santai karena tempatnya kurang strategis. Tapi
alhamdulillah hasil rekaman video cukup bagus karena yang perlu dipertimbangkan
lagi adalah setting tempatnya agar tercipta suasana yang menyenangkan dan penuh
kekeluargaan.

5
c. Hasil Tindakan 3
Kasus yang terjadi selama praktik 2 yaitu waktu yang digunakan saat
konseling sedikit karena pada tahap awal konseling, konselor kurang memaksimalkan
waktu dalam menggali permasalahan konseli sehingga waktunya sedikit dan dialog
dengan konseli terlalu sedikit sehingga kurang menggali permasalahan konseli
sehingga waktu yang direncanakan 40 menit dan waktu saat proses konseling cuma
15 menit.

6
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Mahasiswa PPG yang melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) harus
mempersiapkan diri sebelumnya, sehingga penguasaan bahan dan diri dapat lebih
terarah dengan baik sehingga dalam kegiatan praktek peserta dapat menerapkan
metode mengajar atau layanan yang diberikan sesuai dengan materi dan target yang
diinginkan.
2. Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu sarana
pengembangan keterampilan mengajar bagi mahasiswa PPG Dalam Jabatan agar
membentuk tingkah laku yang professional sesuai dengan profesinya.
3. Adanya kerjasama antara guru dan Peserta didik, guru dan orang tua, kepala sekolah
dengan sistem manajemen yang diterapkan serta semua komponen dalam
lingkungan sekolah merupakan kunci utama kemajuan prestasi dan pengembangan
sekolah.
4. Perencanaan dan pelaksanaan dalam memberikan layanan harus dipersiapkan
dengan matang agar hasilnya maksimal.
5. Pengalaman praktik mengajar ke 1 cukup bagus, tetapi divideo editing kurang bagus
karena orang yang merekam ikut masuk dalam video.
6. Pengalaman praktik mengajar ke 2 masih dengan kondisi yang sama yaitu cukup
bagus, yang menjadi permasalahan adalah setting tempat yang kurang strategis.
7. Pengalaman praktik mengajar ke 3 kurang maksimal karena waktu yang digunakan
dalam melakukan konseling individual terlalu singkat dan kurang menggali lebih
dalam masalah konseli.

3.2. Saran
3.2.1 Pihak sekolah
 Mempersiapkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai.
 Meningkatkan mutu pendidikan untuk jauh lebih baik lagi
3.2.2 Pihak Universitas Kristen Satya Wacana
 Diharapkan pengorganisasian program PPL ini akan terlaksana
dengan lebih baik lagi di masa mendatang
3.2.3 Mahasiswa PPL
 Menjadikan PPL sebagai sarana untuk lebih memantapkan
pengetahuan mengajar beserta seluruh perangkat lainnya sehingga
bermanfaat secara nyata setelah melaksanakan praktik.
 Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan layanan
yaitu menyiapkan media dan materi yang akan diberikan dengan
matang, bisa memanfatakan waktu sebaik mungkin, pendekatan dan
teknik yang digunakan harus sesuai.

7
 Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam memberikan layanan
harus disiapkan dengan baik.
 Metode yang digunakan harus sesuai dengan perencanaan.
 Pemanfaatan waktu dalam memberikan layaan harus maksimal.
 Dalam melakukan konseling individual, konselor sebisa mungkin
menerapkan keterampilan dasar dalam konseling agar proses
konseling berjalan dengan baik dan disesuaikan dengan pendekatan
dan teknik yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

8
Cat,Maradona.2019.https://slideplayer.info/slide/16113145/. Online Access [6/7/2021].

Anonim.2018.https://ppg.ums.ac.id/wp-content/uploads/sites/84/2019/08/PANDUAN-PPL-
PPG-UMS-2018.pdf. Online Access [6/7/2021].

9
LAMPIRAN –LAMPIRAN
1. Jadwal PPL Praktik Mengajar
No Hari, Waktu Tempat Strategi Kelas Jumlah
Tanggal Layanan Peserta
Didik Yang
Ikut
Layanan
1 Rabu, 2 09.00 – SMPN 3 Bimbingan 7 10 Peserta
Juni 2021 09.40 WIB Ropang Klasikal Didik
2 Rabu, 16 14.00 – SMPN 3 Bimbingan 7 5 Peserta
Juni 2021 14.40 WIB Ropang Kelompok Didik
3 Rabu, 30 08.00 – SMPN 3 Konseling 7 1 Peserta
Juni 2021 08.40 WIB Ropang Individual Didik

2. Dokumentasi Praktik

3. Lampiran dokumen pendukung lainnya (jika ada)

Anda mungkin juga menyukai