Halaman Judul
Disusun oleh:
Moh. Tedo Khairun H (2101022504)
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 9 Semarang
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan karunia
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil observasi PPL I
PPG Prajabatan Gelombang II ini dengan baik. Laporan ini disusun sebagai salah satu
persyaratan untuk menyelesaikan PPL I PPG Prajabatan Gelombang II.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada Dosen Pembimbing Lapangan,
Dr. Heny Setyawati, M. Si. yang senantiasa memberikan bimbingan serta arahan
dengan sepenuh hati.
Ucapan terima kasih juga disampaikan peneliti kepada semua pihak yang telah
membantu proses penyelesaian laporan ini, di antaranya sebagai berikut.
1. Drs. M. Hasan Budisulistyo, M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 9 Semarang,
yang telah mengesahkan laporan ini.
2. Arbaa Insani Nuraini, S.Pd., selaku Koordinator Guru Pamong, yang telah
mengesahan laporan ini.
3. Prihatin Setiyaningsih, S.Pd., selaku Guru Pamong, yang senantiasa
membimbing dengan sepenuh hati.
4. Dr. Heny Setyawati, M. Si., selaku Koordinator Dosen Pembimbing Lapangan,
yang telah mengesahkan laporan ini.
5. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 9 Semarang, yang telah menerima
penulis dengan baik.
6. Para peserta didik SMP Negeri 9 Semarang, yang telah menerima penulis dengan
baik.
7. Rekan-rekan praktikan PPL I PPG Prajabatan di SMP Negeri 9 Semarang, yang
telah bekerja sama dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini mungkin masih terdapat kekurangan dari
segi bahasa, tulisan, maupun ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
2
dari pembaca sangat penulis harapkan guna penyempurnaan tulisan yang dihasilkan
penulis di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Tujuan Observasi................................................................................................4
C. Manfaat Observasi..............................................................................................5
D. Sasaran Observasi...............................................................................................6
BAB II HASIL OBSERVASI.....................................................................................7
A. Hasil Observasi...................................................................................................7
B. Analisis Hasil Observasi...................................................................................16
C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi...........................18
BAB III PENUTUP...................................................................................................19
A. Simpulan Hasil Observasi................................................................................19
B. Refleksi.............................................................................................................19
C. Rencana............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21
LAMPIRAN...............................................................................................................22
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar
Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan
proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal konteks
satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan
berkelanjutan melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kolaboratif. Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG
Prajabatan, panduan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL), Mahasiswa PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah, atau mitra
program PPG dalam menjalankan perannya dalam mata kuliah PPL. Panduan ini
memberikan gambaran umum tentang PPL mulai dari pengertian, tujuan, prinsip
dasar, prosedur dan kegiatan PPL, sampai dengan evaluasinya. Implementasi
panduan ini dapat disesuaikan dengan konteks sosial, kultural, dan akademik di
tiap perguruan tinggi penyelenggara PPG Prajabatan.
Sesuai dengan Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar
Pendidikan Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan
mahasiswa peserta Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam
pembelajaran di sekolah mitra. 3 PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana
pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL Terbimbing) dan pada Semester II
dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri).
Panduan PPL PPG Prajabatan ini disusun dan dilaksanakan dengan beberapa
6
acuan. 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional 2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen 3.
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru 4. Permenristekdikti
Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru 5. Permendikbud No 3
Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 6. Perdirjen GTK
Nomor 2182/B/PD.00.02/2022 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
Secara umum, PPL bertujuan agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman
nyata dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
penguasaan materi bidang studi secara utuh. Secara khusus, tujuan PPL yang
dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK). CPMK
PPL I adalah agar mahasiswa:
1. Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab
(S1, KU1)
2. Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan
teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing (S1,
KU4, KU6)
3. Terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah (S1, KK2)
4. Terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
standar kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik
peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai dengan
karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing) (S1, KU6,
KK2, KK3)
7
5. Terampil melakukan praktik pembelajaran secara terbimbing sesuai dengan
RPP yang disusun secara bertanggung jawab dengan mengedepankan nilai
etika profesi guru (S1, KK2, KK3)
6. Terampil melakukan penilaian hasil belajar (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1, KK2,
KK3).
Pada dasarnya PPL dapat dikembangkan secara mandiri oleh masing- masing
penyelenggara PPG dengan berpijak pada prinsip enam prinsip di bawah ini.
1. PPL dikembangkan secara bertahap, yakni: a) Observasi terhadap peserta
didik dan lingkungan belajar b) Praktik pembelajaran terbimbing c) Praktik
pengajaran mandiri d) Studi kasus terhadap seorang atau sekelompok peserta
didik yang bermasalah dalam pembelajaran (case study/case reasoning)
Aktivitas di semua tahapan dicatat di dalam Jurnal Harian (Lampiran 8)
2. Praktik pembelajaran dilakukan dengan siklus: menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi dan refleksi
pelaksanaan pembelajaran, dan menyusun rencana tindak lanjut untuk
pembelajaran berikutnya.
3. Pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
inkuiri yang sesuai dengan konteks belajar siswa.
4. PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan reflektif terhadap seluruh
tahapan PPL. Reflektif adalah proses memikirkan dan merenungkan tindakan
dan proses berpikir yang telah dilaluinya sehingga melalui proses tersebut
seseorang melakukan proses belajar secara berkelanjutan (Schon, 1983). Di
dalam PPL, dosen dan guru pamong memberikan tugas dan pertanyaannya-
pertanyaan kepada mahasiswa PPG agar mahasiswa belajar dari
pengalamannya. Proses reflektif tidak hanya terbatas pada aspek kognitif
melainkan juga mencakup aspek emosi seperti minat terhadap profesi guru dan
komitmen untuk terus mengembangkan diri.
5. Beban belajar PPL, PPL I dilakukan dengan tahapan observasi, asistensi
8
mengajar, dan tiga siklus pembelajaran terbimbing). PPL II dilakukan dengan
tahapan satu kali siklus pembelajaran terbimbing dan 5 kali siklus pembelajaran
mandiri.
B. Tujuan Observasi
1. Tujuan Umum
Tujuan umum Program PPL adalah memberi bekal mahasiswa calon guru agar
menjadi pendidik yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan profesional
secara utuh.
2. Tujuan Khusus
Program PPL bertujuan membangun landasan jati diri pendidik dan memantapkan
kompetensi akademik pendidikan melalui:
9
h. Pengenalan KDM (Keterampila Dasar Mengajar)
C. Manfaat Observasi
Program PPL ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, SMP Negeri 9
Semarang, dan Universitas Negeri Semarang.
10
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah
D. Sasaran Observasi
Sasaran dalam observasi ini yaitu berkaitan dengan beberapa aspek yang di observasi
yaitu:
1. Perangkat pembelajaran
2. Karakteristik peserta didik.
3. Pelaksanaan pembelajaran.
4. Lingkungan belajar
5. Manajemen sekolah
11
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
12
2. Rancangan Perangkat Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan oleh guru model
sudah sesuai dengan RPP pada kurikulum 2013 Revisi 2016 yang mengacu pada
Permendikbud No. 22 tahun 2016. Tujuan pembelajaran sudah menerapkan model
ABCD (Audiens, Behavior, Condition, dan Degree). KKO sudah sesuai dengan
pembelajaran HOTS. Metode pembelajaran yang digunakan sudah mendorong
keaktifan peserta didik saat pembelajaran. (Lampiran 2)
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran yang berfokus pada peserta didik akan meningkatkan motivasi
mereka dalam belajar. Dengan berfokus pada peserta didik, siswa menjadi lebih
mudah memahami materi yang diajarkan. Sebagai fasilitator guru hanya
mendampingi, meluruskan, dan membuat pembelajaran tetap tertib.
Peserta didik belajar dengan membentuk kelompok dan memahami materi
pembelajaran dengan proses inkuiri. Mereka bersama-sama teman satu kelompok
mereka dan membagi pemahaman kepada teman satu kelas. Teman satu kelas akan
saling bertanya dan menambahkan jawaban yang belum ada pada kelompok yang
maju.(lampiran 3)
4. Manajemen Sekolah
a. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala aspek
aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta
didik (siswa) sampai keluarnya peserta didik (siswa) tersebut dari suatu sekolah
atau suatu lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik (kesiswaan)
keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan karena siswa merupakan
subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan.
Keberhasilan dalam penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung dengan
perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan
kejiwaan peserta didik.Manajemen peserta didik tidak semata pencatatan data
peserta didik kan tetapi meliputi aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu
13
upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan di sekolah. Peserta didik
(siswa) merupakan salah satu faktor penting berlangsungnya siatu pendidikan
disekolah. Tanpa faktor ini tidak mungkin diselenggarakan sekolah sebagai
lembaga pendidikan formal. Programsekolah yang diwujudkan dalam berbagai
bentuk situasi pendidikan,termasuk juga disebut proses belajar mengajar hanya
akan berlangsungsecara berdaya dan berhasil guna bilamana dalam pengelolaan
faktor itu dilakukan secara baik. Dengan kata lain untuk menggerakkansekolah
yang berdaya dan berhasil guna sebagai lembaga pendidikanformal, diperlukan
pengelolaan terhadap faktor siswa yang dalamuraian selanjutnya disebut
administrasi kesiswaan. Dalam administrasi kesiswaan inilah seluruh rangkaian
kegiatan yang berhubungan dengan siswa mulai dari masuk ke sekolah hingga
lulus. Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan
teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah
untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat
belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan
efisien. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan
belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin (Ariska, 2015: 828).
Pada manajemen kesiswaan, kebutuhan siswa yang menjadi prioritas
sekolah adalah ketersediaan komputer dan LCD di setiap kelas sebagai
penunjang pembelajaran di kelas. Sekolah selalu memastikan komputer dan LCD
yang ada di setiap kelas berfungsi dengan baik tidak ada yang rusak. Upaya
tersebut dilakukan sekolah demi tercapainya tujuan pembelajaran pada satuan
pendidikan. Hal ini disesuaikan dengan pembelajaran pada paradigma baru yang
mengharuskan keterpusatan pembelajaran ada pada siswa. Tugas guru adalah
memfasilitasi dan mengarahkan pembelajaran sehingga berjalan dengan lancar.
Siswa dituntut mendapatkan pengetahuan mereka sendiri. Dari analisis
14
kebutuhan tersebut, maka pada bagian manajemen kesiswaan memutuskan
memfasilitasi komputer dan LCD pada setiap kelas.
Kesiapan ini terbukti memperlancar proses pembelajaran siswa di kelas
sesuai dengan hasil observasi (lampiran 1). Dengan adanya Komputer dan LCD
yang berfungsi dengan baik, pembelajaran berjalan dengan baik dan
memahamkan siswa pada akhir pembelajaran. Karena SMP Negeri 9 termasuk
sekolah unggulan di Kota Semarang, dapat dirasakan pemenuhan sarana dan
prasarana di sekolah telah dikelola dengan baik dan telah memenuhi standar
sekolah percontohan Kurikulum Merdeka.
Pada ranah perkembangan siswa, pada SMP Negeri 9 Semarang cukup baik
dalam pengelolaannya terbukti dengan karakteristik siswa yang menghomati
guru, antusias dalam pembelajaran, dan tidak membeda-bedakan teman. Mereka
bisa saling berkomunikasi untuk menghasilkan pemahaman di kelas.
b. Manajemen Kurikulum
Secara umum, SMPN 9 Semarang sudah melaksanakan pembelajaran
secara normal. Satuan Pendidikan mengelola pembelajaran dengan menganalisis
kebutuhan siswa dan guru. Kurikulum di desain oleh tim pengembang kurikulum
sekolah, tim tersebut terdiri dari 8 standar isi. Ada penerapan dua kurikulum
yaitu Kurikulum Merdeka Belajar untuk kelas VII, dan kurikulum 2013 untuk
kelas VIII dan IX. SMPN 9 Semarang melaksanakan monitoring kurikulum
secara rutin setiap akhir tahun ajaran dalam rapat dinas yang dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum. Rapat monitoring dan evaluasi tersebut menggunakan
data hasil laporan guru mengenai hasil belajar peserta didik. Penggunaan data
digunakan untuk monitoring dengan membuat laporan tiap bidang mengenai
kegiatan, misalnya kurikulum tentang pencapaian target. Kemudian
dikembangkan untuk dievaluasi di masa yang akan datang. Monitoring terhadap
pelaksanaan kurikulum tidak hanya berfokus pada perangkat pembelajaran dan
supervisi guru. Melainkan juga mengevaluasi hasil pengembangan kurikulum
15
dalam setahun terakhir untuk dilakukan pembaharuan dalam program
pengembangan yang selanjutnya.
c. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, salah satunya pada aspek
penerimaan guru, SMPN 9 Semarang mengacu pada keputusan Pemerintah
Pusat untuk kemudian diserahkan kepada Pemerintah Daerah. SMPN 9
Semarang melalui rekrutmen serentak nasional meliputi CPNS dan PPPK.
Sekolah sudah tidak melakukan penerimaan Guru Tidak Tetap (GTT), jika ada
kekurangan guru maka sekolah mengajukan permohonan ke pemerintah kota
agar mendapat ploting kuota guru pembantu. Sementara untuk Guru yang baru
mengajar akan diberikan pembekalan melalui program induksi yaitu guru baru
akan dipantau oleh pengawas, guru senior, dan kepala sekolah. Terdapat
pelatihan khusus untuk pengembangan professional guru seperti in house
training yang dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun, tergantung pada alokasi
dana yang tersedia. Kegiatannya berupa pembuatan Modul ajar atau RPP,
seminar, workshop, diklat dsb. Beberapa kegiatan terakhir berfokus pada
sosialisasi IKM (implementasi kurikulum merdeka).
d. Manajemen Sarana & Prasana
Sekolah merupakan sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat
komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang dimaksud adalah Staf
Tata Laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan didalamnya ada Kepala
Sekolah dan Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang membantu
terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik yang bisa
ditempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus memadai.
Hubungan keempatnya harus sinergis, karena keberlangsungan operasioal
sekolah terbentuknya dari hubungan “simbiosis mutualis” keempat komponen
tersebut karena kebutuhan akan pendidikan demikian tinggi, tentulah harus
dihadapi dengan kesiapan yang optimal.
16
Suatu lembaga akan dapat berfungsi dengan memadai kalau memiliki
sistem manajemen yang didukung dengan sumber daya manusia (SDM),
dana/biaya, dan sarana-prasarana. Sekolah sebagai satuan pendidikan juga harus
memiliki tenaga (kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga
administratif, laboran, pustakawan, dan teknisi sumber belajar), sarana (buku
pelajaran, buku sumber, buku pelengkap, buku perpustakaan, alat peraga, alat
praktik, bahan dan ATK, perabot), dan prasarana (tanah, bangunan, laboratorium,
perpustakaan, lapangan olahraga), serta biaya yang mencakup biaya investasi
(biaya untuk keperluan pengadaan tanah, pengadaan bangunan, alat pendidikan,
termasuk buku-buku dan biaya operasional.
Manajemen sekolah akan efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber
daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan sekolah, kurikulum yang
sesuai dengan tingkat perkembangan dan karakteristik siswa, kemampuan dan
commitment (tanggung jawab terhadap tugas) tenaga kependidikan yang handal,
dan semuanya itu didukung sarana-prasarana yangmemadai untuk mendukung
kegiatan belajar-mengajar, dana yang cukup untuk menggaji staf sesuai dengan
fungsinya, serta partisipasi masyarakat yang tinggi. Manajemen berasal dari to
manage yang berarti mengatur, mengelola atau mengurusi. Ungkapan yang
menarik mengenai manajemen adalah ungkapan yang dilontarkan Luther Gulick,
yang dikutip Sulistiyorini, (2006: 5) "manajemen sering diartikulasikan sebagai
ilmu, kiat dan profesi”.
Manajemen sarana dan prasarana di SMP Negeri Semarang seperti sarana
yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan
sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan
lain yang wajib dimiliki oleh sudah maksimal dihadirkan oleh sekolah. Ada 9
kelas di kelas 7, 8 kelas di kelas 8, dan 9 kelas di kelas 9. Pada setiap kelas
terdapat komputer, LCD, speaker, dan 2 AC yang menunjang kelancaran dan
kenyamanan di kelas. Sarana dan prasarana di SMP Negeri Semarang selalu di
17
perbarui sesuai dengan perkembangan kurikulum terbaru untuk mendukung
proses pembelajaran.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki sekolah
dilakukan sehari-hari dan berkala. a) Pemeliharaan sehari-hari: (1) Pemakaian
aliran harus diperhatikan. Pada siang hari dalam ruang yang cukup terang lampu
dipadamkan. Demikian pula pada malam hari lampu pada ruang-ruang yang tidak
memerlukan penerangan lampu dimatikan. (2) Panel/kotak sekring diperiksa. (3)
Bola-bola lampu diperiksa. Apabila ada yang putus segera diganti. b)
Pemeliharaan berkala: (1) Sekurang-kurangnya sebulan sekali instalasi harus
dikontrol terutama pada meteran pemakaian apakah ada kelainan pada meteran.
(2) Instalasi jaringan kabel agar dikontrol dan apabila ada kerkusakan yang tidak
dapat diatasi sendiri oleh petugas segera dilaporkan kepada PLN setempat.
Sarana dan prasarana di sekitar sekolah yang dimanfaatkan untuk kegiatan
sekolah tidak ada karena lingkungan sekitar sekolah tidak mendukung
pembelajaran. Lingkungan di sekitar SMP Negeri Semarang merupakan gang
rumah dan warung-warung dan dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Pada pembelajaran olahraga biasanya jalanan sekitar gang digunakan untuk
praktek.
e. Manajemen Anggaran
Manajemen anggaran di SMP Negeri 9 Semarang sudah cukup baik dengan
penggunaan aplikasi. Dengan sistem tersebut, penggunaan anggaran di SMP
Negeri 9 Semarang menjadi lebih transparan dan terukur.
f. Manajemen Sistem Informasi
Informasi/data yang dikumpulkan untuk mendukung proses pembelajaran
adalah data siswa yang didapat dari data PPDB lalu data tersebut juga
digunakan untuk kebutuhan pengisian rapot. Informasi dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data dengan data yang sudah
dikelompokkan perkelas lalu dibagi menjadi jadwal. Guru bisa mengakses dan
menggunakan data tersebut untuk mendukung proses pembelajaran misalnya
18
untuk input nilai siswa. Selain itu terdapat pula platform terbuka bagi guru untuk
mendukung pembelajaran yaitu PMM (Platform Merdeka Mengajar).
g. Manajemen Ketatalaksanaan
Terdapat staf Tata Usaha yang digunakan sebagai pelayanan administrasi
sekolah mulai dari surat menyurat, urusan akademik, dan lainnya. Satuan
Pendidikan memiliki sistem admistrasi berupa: Sistem Administrasi SMPN 9
Semarang yang biasa digunakan untuk input nilai siswa. SMPN 9 Semarang
memiliki tenaga pembantu di bagian Tata Usaha untuk mengurus surat menyurat.
Lalu ada juga tenaga pembantu untuk mengurus DAPODIK yaitu mengurus data
guru dan data siswa untuk selanjutnya dikirim ke pusat. Setelah melaksanakan
observasi terkait manajemen sekolah, dapat dilihat bahwa SMPN 9 Semarang
memiliki manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber
daya manusia, manajemen sarana dan prasarana, manajemen anggaran,
manajemen sistem informasi, serta manajemen ketatalaksanaan yang baik, serta
sesuai dengan aturan dinas pendidikan pusat. (Lampiran 4).
5. Lingkungan Sekolah
Kondisi sosial-ekonomi siswa di SMP N 9 Semarang sudah merata karena
adanya sistem zonasi. Untuk siswa yang perekonomiannya di bawah rata-rata dan
merasa sulit untuk mengakses internet atau fasilitas, sekolah memberi
pemakluman dan menyediakannya di sekolah. Jadi, siswa mendapat hak dan
layanan yang sama. Latar belakang sosial-ekonomi siswa dan penanganan dari
sekolah sudah sangat baik, karena sudah merata tanpa membedakan.
Kualitas pembelajaran di kelas sudah mencakup semua indikator manajemen
kelas, dukungan afektif, pembelajaran interaktif dan penyesuaian cara mengajar
dengan tingkat kemampuan murid. Pembelajaran dilakukan sudah modern karena
lengkapnya fasilitas di dalam kelas seperti, PC, Proyektor, kipas, wifi. Selain itu,
kualitas siswanya yang sangat melek teknologi sehingga pembelajaran terlaksana
dengan baik. Di SMP Negeri 9, guru sudah melakukan peningkatan kompetensi
19
melalui belajar mandiri melalui refleksi. Selain dari rekan, guru juga
meningkatkan kemampuan dari teknologi yang ada, dan kegitan pelatihan.
Visi, misi dan program sekolah dibuat bersama seluruh personil sekolah.
Visi, misi dan program sekolah dapat berubah sewaktu-waktu dengan mengikuti
perkembangan zaman dan Kemendikbud.
Visi SMP Negeri 9 Semarang : "Tangguh Iman, Unggul Prestasi, Bertata
Krama, Berwawasan Lingkungan dan Berjiwa Wirausaha".
Misi SMP Negeri 9 Semarang:
a. Mewujudkan peningkatan Iman dan Takwa warga sekolah
b. Mewujudkan Kurikulum yang berkualitas.
c. Mewujudkan prestasi yang unggul dalam berbagai bidang
d. Mewujudkan Proses Pembelajaran saintifik yang efektif dan efisien
e. Mewujudkan Tenaga Pendidik dan kependidikan yang profesional
f. Mewujudkan sarana prasarana yang memadai
g. Mewujudkan Manajemen Sekolah yang transparan dan akuntabel
h. Mewujudkan Penilaian autentik
i. Mewujudkan Pemenuhan Pembiayaan Pendidikan
j. Mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman ,bersih dan indah
k. Mewujudkan jiwa kewirausahaan di lingkungan sekolah
l. Mengembangkan pembelajaran digital pada masa pandemi Covid-19
Kebijakan yang mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran
di satuan pendidikan berupa Setiap pagi kepala sekolah memberikan pengarahan
kepada guru mengenai program-program, kebijakan, dan evaluasi untuk
mendukung guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran di satuan Pendidikan.
SMP N 9 Semarang termasuk sekolah yang jarang terjadi masalah terhadap
siswanya. Seperti perundungan, kekerasan seksual hampir tidak pernah terjadi.
Jika ada kejadian pun hanya kenakalan remaja dalam batas wajar dan tidak
berdampak. Ketika hal demikian terjadi, guru BK memanggil langsung orang tua
20
siswa untuk mediasi sehingga, siswa tetap merasa aman dan dapat dinasehati
secara tepat sasaran.
SMP N 9 Semarang sangat menghargai keragaman budaya dan sosial-
budaya yang ada. Contoh kegiatannya adalah rutin dilaksankan kegiatan
keagamaan di hari Rabu. Asmaul Husna untuk yang beragama islam dan kegiatan
ibadah untuk non-islam.
SMP N 9 Semarang sangat berperilaku adil dalam bidang kesetaraan
gender. Semuanya memiliki kesempatan yang sama. Contohnya pada pemilihan
petugas upacara dan pengururs OSIS yang sangat heterogen. Selain itu juga ada
ekstrakurikuler tari yang tidak hanya diikuti oleh siswa putri saja namun ada siswa
putra beberapa.
Dukungan dan penerimaan terhadap siswa inklusi di sekolah sangat baik dan
bukan hanya dilakukan oleh guru tetapi juga siswa. Ada salah satu siswi
penyandang disabilitas yang selalu dibantu temannya Ketika harus pergi ke toilet
dan pemakluman oleh guru olahraga.
Dukungan orang tua terhadap segala kegiatan akademik dan non akademik
sangat baik. Contohnya pada kegiatan lomba fashion show yang diikuti siswa dan
harus memakai kostum dan make up. Orang tua mau membantu untuk
pendanaanya. Dapat dikatakan osang tua siswa SMP N 9 Semarang sangat
kooperatif dan mendukung dari segi non-finansial atau finansial. (Lampiran 5)
6. Jurnal Harian
Jurnal harian adalah catatan kegiatan yang dilakukan selama observasi.
Jurnal Harian ini divalidasi oleh pamong setiap 5 hari sekali. (Lampiran 6).
21
didik di Indonesia tentu mengacu pada Pancasila atau yang kini dikenal
dengan “Profil Pelajar Pancasila”. Pendidik memiliki tugas besar yaitu
berperan dalam pembentukan karakter tersebut utamanya di lingkungan
sekolah yang nantinya bisa diaplikasikan pada kehidupan sehari – hari.
Pembentukan karakter merupakan hasil pemahaman dan
pengimplementasian yang berasal dari diri sendiri, dari lingkungan, dan
dengan Tuhan Yang Maha Esa. Selain hal tersebut, faktor yang
mempengaruhi proses pembentukan karakter yaitu bawaan (nature) dan alam
(narture). Setiap manusia memiliki faktor bawaannya masing-masing dan
seiring berjalannya waktu, faktor bawaan tersebut juga diiringi dengan adanya
faktor alam atau lingkungan. Keduanya merupakan faktor yang tidak dapat
dipisahkan.
Budaya sekolah terekam dalam suasana pembelajaran di sekolah sudah
berjalan secara interaktif dan optimal. Kemudian P5 sudah dilaksanakan
dengan baik. Hal tersebut perlu dipertahankan. Budaya kelas tercermin dari
penanaman nilai-nilai P5 sudah diterapkan dalam proses pembelajaran dengan
baik. Hal tersebut perlu dipertahankan. Keterlibatan peserta didik dapat dilihat
dari guru memotivasi peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
2. Modul ajar atau RPP/RPP
Modul pembelajaran Teks Prosedur yang disusun oleh Ibu Prihatin
Setiyaningsih, S.Pd., M.M. sudah disusun dengan baik, lengkap, dan
terperinci. Modul ajar atau RPP tersebut sudah disesuaikan dengan format
kurikulum Merdeka. Dengan dibuatnya Modul ajar atau RPP tersebut,
diharapkan mampu membuat peserta didik yang sesuai dengan kodrat alam
dan kodrat zaman.
3. Pelaksanaan pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran telah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Sebisa mungkin untuk dapat mengimplementasikan yang telah disusun di
Modul ajar atau RPP. Dengan menggunakan kurikulum Merdeka, guru
22
memerdekakan peserta didik untuk dapat mengeksplor pembelajaran secara
luas dan mendalam. Di SMP Negeri 9 Semarang, siswa diperkenankan
mengoperasikan gawai jika dalam pembelajaran diperlukan menggunakan
gawai. Jika tidak diperlukan, sekolah membuat kebijakan gawai wajib
dikumpulkan di kotak yang telah disiapkan di setiap kelas.
4. Manajemen sekolah
Manajemen sekolah di SMP Negeri 9 Semarang meliputi manajemen
kesiswaan, manajemen kurikulum, manajemen sumber daya manusia,
manajemen sarana dan prasarana, manajemen anggaran, manajemen sistem
informasi, manajemen dan ketatalaksanaan. Dalam pengelolaannya, SMP
Negeri 9 Semarang sudah cukup baik dan banyak hal yang bisa digunakan
sebagai pembelajaran oleh mahasiswa PPL PPG Prajabatan Universitas
Negeri Semarang.
5. Lingkungan belajar
SMP Negeri 9 Semarang memiiki warga sekolah dengan latar
belakang sosial-ekonomi yang beragam, memiliki kualitas pembelajaran di
kelas yang baik, refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh guru selalu
ditingkatkan, kepemimpinan instruksional, iklim keamanan di satuan
pendidikan yang selalu terjaga, iklim kesetaraan gender yang tidak ada jarak,
dukungan orangtua dan murid terhadap program satuan pendidikan yang
selalu bersinergi.
23
Sekolah sangat kooperatif membantu mahasiswa PPL di sekolah. Semua guru
dan staf sangat komunikatif dan tidak mempersulit mahasiswa PPL.
BAB III
PENUTUP
24
5. Manejemen sekolah direncanakan, dilaksanakan dan diawasi dengan baik.
Perencanaan dan evaluasi manajemen sekolah dilaksanakan ketika rapat
awal tahun ajaran.
B. Refleksi
Berdasarkan kegiatan observasi yang saya lakukan, saya belajar
bagaimana mengenal sekolah mulai dari aspek manajemen, peserta didik,
Modul ajar atau RPP/ RPP, sarana dan prasarana, anggaran sekolah, dll.
Observasi tersebut dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan
langsung. Kegiatan tersebut mengajarkan saya bagiamnana cara mendapatkan
data yang tepat dan akurat.
C. Rencana
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
Interpretasi:
Suasana sekolah di SMP 9
semarang sangat mendukung untuk
proses pembelajaran dengan
interaksi optimal dan profil pelajar
pancasila terlihat sangat hidup di
SMP 9 Semarang
27
profil pelajar Pancasila kepada peserta berpasangan
didik, - Guru menekankan nilai-nilai
pancasila selama
pembelajaran.
Interpretasi:
Kesepakatan antara peserta didik
dan guru berjalan dengan baik.
Serta profil pelajar pancasila sudah
di implementasikan dengan selalu
ditekankan di setiap pertemuan.
Interpretasi:
Peserta didik terlibat aktif selama
pembelaran berlangsung serta guru
memberi motivasi dan arahan
terhadap peserta didik yang kurang
mampu dalam praktik.
28
Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:
● Apakah di awal pembelajaran guru - Iya, Guru mengamati dan
mengamati atau mengecek kesiapan peserta mengecek kesiapan peserta
didik? Baik secara kondisi maupun secara didik
materi yang akan diajarkan - Guru memberikan persepsi
● Apa yang dilakukan oleh guru saat terkait materi pembelajaran
mengetahui bahwa kompetensi awal peserta di awal agar kompetensi
didik beragam? awal peserta didik dapat
● Bagaimana guru mendampingi setiap diketahui
peserta didik agar mencapai tujuan - Guru melakukan
pembelajaran? pendampingan terhadap
siswa yang kurang mampu
dalam praktik teknik dasar
permainan bola voli.
Interpretasi:
Guru sudah melakukan pengamatan
kesiapan siswa dan memaparkan
persepsi materi diawal
pembelajaran untuk mengetahui
kompetensi siswa dan melakukan
pendampingan terhadap siswa yang
kurang mampu dalam hal praktik.
Interpretasi:
29
Siswa mengekspreksikan sesuai
dengan kemampuannya masing-
masing, dan guru merespon denga
baik terhadap siswa yang masih
kurang kemampuannya dalam
praktik.
Interpretasi:
Untuk membangun nilai spiritual
guru mengajak peserta didik untuk
30
berdoa diawal dan diakhir
pembelajaran.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
Prihatin Setiyaningsih,
Dr. Heny Setyawati, M. Si.
S.Pd.
NIP 198109232008122004
NIP 197505281999032004
31
Lampiran 2: Format Lembar Observasi RPP
NIM : 2101022504
Kelas : IX
Indikator Pencapaian : Peserta didik memahami teknik dasar permainan bola voli,
Kompentensi pasing atas dan passing bawah.
Dapat mempraktikan teknik dasar pasing atas dan bawah
permainan bola voli.
32
* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.
Prinsip Aspek Observasi Catatan
33
Apakah terdapat pertanyaan yang selaras
bermakna dan pertanyaan pemantik dengan
yang menyasar konsep inti? Capaian
Pembelajaran
Kegiatan yang dituju.
Apakah alur kegiatan disusun Konsep yang
secara runtut, sistematis, sesuai akan dipelajari,
dengan alokasi waktu? pengetahuan
inti,
Apakah rangkaian kegiatan
keterampilan,
berorientasi pada penguatan
dan sikap
kompetensi dan kemampuan
sudah tertera
berpikir area tinggi?
dengan jelas.
Apakah Modul ajar atau RPP/RPP
Konten yang
menyertakan berbagai kegiatan
dipelajari
(termasuk remedial dan pengayaan)
sudah bebas
yang berpusat pada siswa/
dari muatan
menjadikan siswa peserta aktif?
SARA,
pornografi,
Asesmen
pornoaksi, dan
Apakah ada asesmen awal provokasi.
pembelajaran beserta cara
Sudah terdapat
penilaiannya untuk mengecek
pertanyaan
kesiapan siswa?
pemantik yang
Apakah asesmen yang termuat menyasar
secara jelas mengukur ketercapaian konsep inti.
Tujuan Pembelajaran?
Apakah bentuk asesmen Kegiatan
memberikan umpan balik pada
proses belajar siswa? Alur kegiatan
Apakah kriteria untuk mengukur sudah disusun
ketercapaian Tujuan Pembelajaran secara runtut,
tertera secara jelas? sistematis,
sesuai dengan
alokasi waktu.
34
Rangkaian
kegiatan sudah
berorientasi
pada penguatan
kompetensi dan
kemampuan
berpikir area
tinggi.
Modul ajar atau
RPP sudah
menyertakan
berbagai
kegaiatan yang
berpusat pada
peserta didik
Asesmen
Tidak ada
asesmen awal
pembelajaran
beserta cara
penilaiannya
untuk
mengecek
kesiapan siswa.
Asesmen yang
dimuat sudah
jelas mengukur
ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran.
Asesmen sudah
memberikan
umpan balik
pada proses
35
belajar siswa.
Kriteria untuk
mengukur
ketercapaian
Tujuan
Pembelajaran
sudah tertera
secara jelas.
36
dapat mengakomodir siswa dengan diimplementasi
kebutuhan yang berbeda? kan pada
Apakah Modul ajar atau RPP/RPP lingkungan
memuat kearifan lokal daerah sekolah yang
setempat? berbeda.
Modul ajar atau
RPP dapat
mengakomodir
peserta didik
dengan
kebutuhan yang
berbeda.
Modul ajar atau
RPP memuat
kearifan lokal.
Akan tetapi,
bukan dari
daerah
setempat
peserta didik.
37
pendukung pembelajaran sesuai dengan tujuan, sumber/media
materi, dan karakteristik peserta pembelajaran
didik? sesuai dengan
Apakah ada kegiatan remedial atau tujuan, materi,
pengayaan? dan
karakteristik
Apakah ada daftar pustaka?
peserta didik.
Ya, terdapat
kegiatan
remedial dan
pengayaan.
Ya, terdapat
daftar pustaka
di modul.
Kesimpulan:
Berdasarkan observasi, Modul ajar atau RPP yang dibuat oleh guru
pamong sudah memenuhi persyaratan untuk kategori baik dan lengkap.
Hal itu dikarenakan Modul ajar atau RPP sudah memuat komponen-
komponen yang lengkap, meliputi identitas, Capaian Pembeajaran (CP),
Tujuan Pembelajaran (TP), langkah pembelajaran, asesmen, dan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD).
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
38
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer
Apakah semua peserta didik Ya, semua peserta didik bias Untuk pembelajaran bola
benar-benar telah belajar memahami pembelajaran voli saya mencontohkan
tentang topik pembelajaran tentang passing bawah dan dahulu gerakan, posisi tubuh
hari ini? Bagaimana proses atas dalam permainan bola dan perkenaan bola terhadap
mereka belajar? voli. Guru menerangkan tangan supaya siswa dapat
materi di awal terus melihat gerakan yang baik.
dilanjutkan dengan Kemudian siswa dibagi
memberikan contoh kelompok dan melakukan
menggunakan model siswa pasing bawah secara
untuk melakukan passing individu secara bergantian
bawah dan atas secara dan berpasangan sesuai
39
individu dan berpasangan. kelompoknya masing
Kemudian di bagi kelompok masing.
kecil dan siswa melakukan
gerakan pasing bawah dan
atas.
Peserta didik mana yang Hampir semua peserta didik Menanyakan kepada peserta
tidak dapat mengikut mengikuti kegiatan didik supaya ada komunikasi
kegiatan pembelajaran pada pembelajaran, mungkin ada antara guru dan peserta didik
hari ini? satu atau dua yang kurang supaya guru tahu kesulitan
bisa mengikuti pembelajaran yang dialami peserta didik.
karena pembelajaran masih
menggunakan model siswa
yang kurang bisa dipahami
peserta didik dengan mudah.
40
peserta didik, semua peserta materi, pemberian contoh
didik terlibat aktif dan tidak sampai dengan pelaksanaan
ada yang idle) pembelajaran materi pasing
atas dan bawah dalam bola
voli.
Kesimpulan :
Kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanan pembelajaran tentang pasing atas dan
bawah bola voli. Adanya interaksi terkait materi yang disampaikan. Hamper semua peserta didik
memahami pembelajaran yang diberikan guru.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar peserta
41
didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi
peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
42
Interpretasi Hasil Observasi
Hasil observasi menunjukkan
bahwa pengelolaan manajemen
kesiswaan di SMP Negeri 9
Semarang sudah berjalan dengan
baik. Pemenuhan kebutuhan
prioritas siswa diusahakan sekolah
dengan maksimal seperti pengadaan
komputer dan LCD di setiap kelas.
Evaluasi rutin dilakukan oleh
pengelola guna selalu menyesuaikan
kebutuhan siswa.
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
Bagaimana satuan pendidikan mengelola Mengelola pembelajaran dengan
pembelajarannya? menganalisis kebutuhan siswa dan
Bagaimana proses perencanaan dan desain guru
kurikulum? Kurikulum di desain oleh tim
Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan pengembang kurikulum sekolah
monitoring terhadap pelaksanaan Monitoring kurikulum rutin akhir
kurikulum? tahun ajaran
Seberapa jauh penggunaan data dalam Membuat laporan tiap bidang
proses refleksi kurikulum? kegiatan
Monitoring tidak hanya berfokus
pada perangkat pembelajaran dan
supervisi guru
Interpretasi Hasil Observasi
Hasil observasi menunjukan
pengelolaan pembelajaran dengan
menganalisis kebutuhan peserta
didik. Kurikulum di desain oleh tim
pengembang kurikulum sekolah
yang berisi 8 standar. Monitoring
dilakukan rutin setiap akhir tahun
ajaran oleh tim pengembang
kurikulum sekolah
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
43
Bagaimana proses penerimaan guru dalam Melalui rekrutmen serentak
satuan pendidikan? nasional meliputi CPNS dan PPPK
Apakah ada kegiatan khusus untuk Pembekalan melalui program
membekali guru yang baru mengajar? induksi yaitu guru baru akan
Apakah ada kegiatan khusus untuk dipantau oleh pengawas, guru
pengembangan profesional guru? senior, dan kepala sekolah
Pelatihan khusus untuk
pengembangan professional guru
seperti in house training
Interpretasi Hasil Observasi
Hasil observasi menunjukan SMPN
9 Semarang melalui rekrutmen
serentak nasional meliputi CPNS
dan PPPK. Pembekalan melalui
program induksi yaitu guru baru
akan dipantau oleh pengawas, guru
senior, dan kepala sekolah. Terdapat
pelatihan khusus untuk
pengembangan professional guru
seperti in house training
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
Apa saja data yang digunakan untuk Sumber daya manusia, dana,
perencanaan sarana dan prasarana? kurikulum, dan karakteristik
Apakah penggunaan sarana dan prasarana sekolah
sudah efektif untuk mendukung proses Sudah
pembelajaran? Tidak ada
Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar Interpretasi Hasil Observasi
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk Dalam merencanakan sarana dan
mendukung pembelajaran? prasarana di SMP Negeri Semarang
difokuskan pada kebutuhan peserta
didik, kurikulum yang ada saat ini,
pendanaan dan karakteristik
sekolah. SMP Negeri 9 Semarang
selalu mengikuti perkembangan
pembelajaran mutakhir dalam
pemenuhan sarana dan prasarana di
44
sekolah. Hal ini dikarenakan SMP
Negeri 9 Semarang merupakan
salah satu sekolah Unggulan di
Semarang sehingga dalam
pemenuhan sarana dan prasarana
dapat lebih mudah dikelola oleh
sekolah.
Manajemen anggaran Hasil Observasi
Apakah satuan pendidikan memiliki sistem Ada sistem yang dikelola secara
dalam merencanakan, melaksanakan, dan online
memonitor anggaran dan penggunaannya? Interpretasi Hasil Observasi
Pengelolaan anggaran di SMP
Negeri 9 Semarang sudah
dilakukan secara terpadu pada
aplikasi managemen keuangan.
Dengan adanya aplikasi ini,
diharapkan pengelolaan anggaran di
SMP Negeri 9 Semarang menjadi
transparan dan efisien.
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
Apa saja informasi/data yang dikumpulkan Informasi untuk mendukung proses
dalam mendukung proses pembelajaran? pembelajaran data siswa yang
Bagaimana informasi dikelola sehingga didapat dari data PPDB
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? Guru bisa mengakses PMM
Sejauh mana guru bisa mengakses dan (Platform Merdeka Mengajar)
menggunakan data tersebut untuk Interpretasi Hasil Observasi
mendukung proses pembelajaran? Hasil observasi menunjukan bahwa
informasi untuk mendukung
pembelajaran yaitu data siswa, yang
didapat dari data PPDB. Guru bisa
mengakses dan menggunakan data
tersebut. Selain itu guru bisa
mengakses PMM (Platform
Merdeka Mengajar)
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan Mengakses DAPODIK
45
untuk membantu sistem administrasi? Interpretasi Hasil Observasi
Satuan Pendidikan memiliki sistem
admistrasi berupa: Sistem
Administrasi SMPN 9 Semarang
yang biasa digunakan untuk input
nilai siswa. Terdapat tenaga
pembantu untuk mengurus
DAPODIK yaitu mengurus data
guru dan data siswa untuk
selanjutnya dikirim ke pusat.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Pengelolaan manajemen sekolah mencakup banyak hal dan harus dikelola dengan
bijak dan bertanggung jawab. Manajemen sekolah yang baik akan mempermudah
urusan yang ada di sekolah terkhusus dalam hal pembelajaran. Pada Kurikulum
Merdeka, pembelajaran difokuskan kepada peserta didik. Hal ini membutuhkan tata
kelola manajemen sekolah yang baik sehingga tujuan pendidikan sesuai dengan
kurikulum bisa selaras dengan sekolah.
Kesimpulan :
Manajemen sekolah meliputi manajemen kesiswaan, manajemen kurikulum,
manajemen sumber daya manusia, manajemen sarana dan prasarana, manajemen
anggaran, manajemen sistem informasi, manajemen ketatalaksanaan. Dalam
pengelolaannya, di SMP Negeri 9 Semarang sudah cukup baik dan banyak hal yang
bisa digunakan sebagai pembelajaran oleh mahasiswa PPL Prajabatan Universitas
Negeri Semarang.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
46
Prihatin Setiyaningsih,
Dr. Heny Setyawati, M. Si.
S.Pd.
NIP 198109232008122004
NIP 197505281999032004
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
47
kelas, dukungan afektif, modern di SMP N
Seluruh kegiatan belajar pembelajaran interaktif dan 9 Semarang, dan
mengajar di kelas, mencakup penyesuaian cara mengajar fasilitas yang
indikator manajemen kelas, dengan tingkat kemampuan memadai sehingga
dukungan afektif, murid. sangat membantu
pembelajaran interaktif dan Pembelajaran dilakukan baiknya kualitas
penyesuaian cara mengajar sudah modern karena proses
dengan tingkat kemampuan lengkapnya fasilitas di pembelajaran
murid. dalam kelas seperti, PC,
Proyektor, kipas, wifi.
Selain itu, kualitas siswanya
yang sangat melek teknologi
sehingga pembelajaran
terlaksana dengan baik.
9 Guru sudah melakukan Guru sudah sangat
3. Refleksi dan perbaikan
January peningkatan kompetensi baik dalam
pembelajaran oleh guru
2023 melalui belajar mandiri melakukan
melalui refleksi. Selain dari perbaikan
Kemampuan pengembangan
rekan, guru juga pembelajaran dan
guru untuk terus meningkatkan
meningkatkan kemampuan peingkatan
kompetensi melalui belajar
dari teknologi yang ada, dan kompetensi.
mandiri dengan merefleksi
kegitan pelatihan.
praktik pengajaran yang telah
diterapkan dan juga belajar dari
rekan guru.
10 Visi, misi dan program Kemampuan
4. Kepemimpinan
January sekolah dibuat bersama kepala satuan
instruksional
2023 seluruh personil sekolah. pendidikan di
Visi, misi dan program SMPN 09
Kemampuan kepala satuan
sekolah dapat berubah Semarang dan
pendidikan dalam menyusun
sewaktu-waktu dengan evaluasi yang
dan mengkomunikasikan visi,
mengikuti perkembangan dilakukan kepada
misi, program, dan kebijakan
zaman dan Kemendikbud. guru untuk dapat
yang mendukung guru dalam
mempperbaiki
meningkatkan mutu
satuan Visi SMPN 09 Semarang : rencana
pembelajaran di
"Tangguh Iman, Unggul pembelajaran dan
pendidikan.
Prestasi, Bertata Krama, program-program
Berwawasan Lingkungan kegiatan
48
dan Berjiwa Wirausaha" kedepannya sudah
sesuai dengan visi
Misi SMPN 09 Semarang : misi yang ada.
1.Mewujudkan peningkatan
Iman dan Takwa warga
sekolah
2.Mewujudkan Kurikulum
yang berkualitas.
3.Mewujudkan prestasi
yang unggul dalam berbagai
bidang
4.Mewujudkan Proses
Pembelajaran saintifik yang
efektif dan efisien
5.Mewujudkan Tenaga
Pendidik dan kependidikan
yang profesional
6.Mewujudkan sarana
prasarana yang memadai
7.Mewujudkan Manajemen
Sekolah yang transparan
dan akuntabel
8.Mewujudkan Penilaian
autentik
9.Mewujudkan Pemenuhan
Pembiayaan Pendidikan
10.Mewujudkan lingkungan
sekolah yang
nyaman ,bersih dan indah
11.Mewujudkan jiwa
kewirausahaan di
lingkungan sekolah
12.Mengembangkan
pembelajaran digital pada
masa pandemi Covid-19
49
guru dalam meningkatkan
mutu pembelajaran di
satuan pendidikan berupa
Setiap pagi kepala sekolah
memberikan pengarahan
kepada guru mengenai
program-program,
kebijakan, dan evaluasi
untuk mendukung guru
dalam meningkatkan mutu
pembelajaran di satuan
Pendidikan.
9 SMP N 9 Semarang Iklim keamanan
January 5. Iklim keamanan di satuan termasuk sekolah yang yang dilakukan di
2023 pendidikan jarang terjadi masalah SMP N 9
terhadap siswanya. Seperti Semarang
Satuan pendidikan yang perundungan, kekerasan dilakukan sangat
memiliki kebijakan, seksual hampir tidak pernah baik. Sehingga,
pemahaman, dan program terjadi. Jika ada kejadian siswa yang ada pun
terkait perundungan, hukuman pun hanya kenakalan remaja merasa aman.
fisik, kekerasan seksual dan dalam batas wajar dan tidak
narkotika sehingga berdampak. Ketika hal
memberikan perlindungan dan demikian terjadi, guru BK
rasa aman bagi warga satuan memanggil langsung orang
pendidikan, baik secara fisik tua siswa untuk mediasi
maupun psikologis. sehingga, siswa tetap
merasa aman dan dapat
dinasehati secara tepat
sasaran.
4 SMP N 9 Semarang Sekolah sangat
6. Iklim kebinekaan di satuan
January sangatmenghargai menghargai adanya
pendidikan
2023 keragaman budaya dan keberagaman
sosial-budaya yang ada. agama, sosial dan
Lingkungan satuan pendidikan
Contoh kegiatannya adalah budaya.
yang menghargai keragaman
rutin dilaksankan kegiatan
agama maupun sosial-budaya
keagamaan di hari Rabu.
dan dukungan kesetaraan hak.
Asmaul Husna untuk yang
50
beragama islam dan
kegiatan ibadah untuk non-
islam.
4 SMP N 9 Semarang sangat Kesetaraan gender
7. Iklim kesetaraan gender
January berperilaku adil dalam sangat dijunjung
2023 bidang kesetaraan gender. tinggi di sekolah
Bagaimana lingkungan satuan
Semuanya memiliki karena pihak
pendidikan berperilaku adil,
kesempatan yang sama. sekolah sadar
memberikan kesempatan yang
Contohnya pada pemilihan semua memiliki
sama bagi warga satuan
petugas upacara dan kesmpatan dan
pendidikan, baik laki-laki
pengururs OSIS yang sangat kemampuan yang
maupun perempuan dalam
heterogen. Selain itu juga sama.
menjalankan peran
ada ekstrakurikuler tari yang
publik.seperti dukungan kepala
tidak hanya diikuti oleh
satuan pendidikan dan guru
siswa putri saja namun ada
atas kesetaraan gender.
siswa putra beberapa.
9 Dukungan dan penerimaan Dukungan dan
8. Iklim inklusivitas
January terhadap siswa inklusi di penerimaan siswa
2023 sekolah sangat baik dan dan guru terhadap
Pengetahuan, penerimaan dan
bukan hanya dilakukan oleh siswa inklusi
dukungan guru terhadap murid
guru tetapi juga siswa. Ada sangat baik.
dengan disabilitas serta murid
salah satu siswi penyandang
cerdas istimewa dan murid
disabilitas yang selalu
bakat istimewa.
dibantu temannya Ketika
harus pergi ke toilet dan
pemakluman oleh guru
olahraga.
9 Dukungan orang tua Orang tua murid
9. Dukungan orangtua dan
January terhadap segala kegiatan sangat mendukung
murid terhadap program
2023 akademik dan non akademik kegiatan positif
satuan pendidikan
sangat baik. Contohnya dari sekolah baik
pada kegiatan lomba fashion non akademik atau
Partisipasi orangtua dalam
show yang diikuti siswa dan akademik.
kegiatan satuan pendidikan,
harus memakai kostum dan
dan partisipasi murid dalam
make up. Orang tua mau
penyusunan program satuan
membantu untuk
pendidikan.
pendanaanya. Dapat
51
dikatakan osang tua siswa
SMP N 9 Semarang sangat
kooperatif dan mendukung
dari segi non-finansial atau
finansial.
Kesimpulan:
SMP N 9 Semarang memiliki lingkungan belajar yang sangat baik. Fasilitas, guru, siswa, orang
tua sangat mendukung lingkungan belajar yang baik.
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I
PROGRAM PPG PRAJABATAN
52
53
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL
non-akademik/akademik?
pembelajaran?
dengan efektif?
54
Selasa, Observasi Modul ajar atau RPP 1. Bagaimana kelengkapan
10 gumong dan
Januari
penyusunan laporan observasi Modul ajar atau RPP?
2023
Literasi setiap hari Selasa 2. Apakah asesmen selaras
Mengetahui
Guru Pamong
SMP Negeri 9 Semarang
DOKUMENTASI
55
56