Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

KARYA ILMIYAH/BEST PRACTICE

Penerapan model Problem Based Learning (PBL) Untuk meningkatkan hasil


belajar peserta didik Materi menuliskan perkalian dua bilangan cacah
Yang hasilnya ditentukan sendiri dengan tepat
Pada Mata Pelajaran Matematika
kelas 3 SD Negeri 2 Senawang Kecamatan Orong Telu
Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh :

NAMA : ABDUL SAMAD, S.Pd


NIM : E4E12310791
KELAS : PGSD J

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PPG DALJAB 2023 ANGKATAN III
UNIVERSITAS MATARAM
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Karya Ilmiyah/Best Practise ini saya berikan judul :

Judul : Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik materi menuliskan perkalian dua bilangan cacah yang
hasilnya ditentukan sendiri dengan tepat pada mata pelajaran Matematika Kelas
3 SD Negeri 2 Senawang Kecamatan Orong Telu Tahun Pelajaran 2022/2023.

Penulis : Abdul Samad, S.Pd


Jabatan : Ahli Pertama - Guru Kelas SD

Merupakan karya asli dan bukan merupakan plagiasi. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa
karya ini merupakan hasil plagiasi, maka penulis bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.

Orong Telu, 13 Juni 2023


Menyetujui :
Kepala Sekolah, Penulis,

RADIMAN, S.Pd ABDUL SAMAD, S.Pd


NIP. 19851010 201406 1 004 NIP. 19830902 200801 1 013

-ii-
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah penulis ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmatnya penulis mampu menyelesaikan Laporan Karya Ilmiyah/Best Practices pada
program Pengalaman Lapangan Pendidikan Profesi Guru (PPL-PPG) ini. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah limpah bagi junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
Laporan ini merupakan hasil pengamatan, orientasi, dan adaptasi selama pelaksanaan
PPL PPG di SD Negeri 2 Senawang Kecamatan Orong Telu. Laporan ini berisi tentang
berbagai kegiatan yang dilakukan dan berbagai permasalahan yang dialami dalam
pelaksanaan selama mengikuti pelaksanaan PPL Aksi 2 PPG dalam Jabatan Angkatan 3,
faktor penyebab permasalahan, upaya penanggulangan masalah tersebut.
Penulis mendapatkan banyak pengalaman dalam pelaksanaan PPL aksi 2 ini berupa
nasehat, bimbingan, ide, dan ilmu yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. selaku rektor Universitas
Mataram (UNRAM).
2. Bapak Dr. Baharuddin, M.Hum, selaku Koordinator Pendidikan Profesi Guru Universitas
Mataram (UNRAM).
3. Bapak Drs. I Nyoman Sudika, M.H, selaku dosen pembimbing saya selama mengikuti
kegiatan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Angkatan 3 Universitas Mataram
Tahun 2023.
4. Ibu Mulyaningsih, S.Pd selau guru pamong saya selama mengikuti kegiatan Pendidikan
Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Angkatan 3 Universitas Mataram Tahun 2023.
5. Bapak Radiman,S.Pd selaku Kepala SD Negeri 2 Senawang Keccamatan Orong Telu serta
seluruh staf dewan guru yang senantiasa mendukung dan memberikan motivasi.
6. Orang Tua dan mertua tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan doa restu.
7. Istri dan anakku terima kasih untuk pemaklumannya yang tiada habis dan selalu
menyemangatiku.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan pada
penyusunan Best Practice ini, maka dengan segenap kerendahan hati penulis mohon petunjuk,
saran dan masukan dari pembaca yang bersifat membangun dalam melengkapi penulisan ini,
semoga ilmu, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak, Insya Allah
akan memperoleh imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan semoga berkat dan karunia-Nya
akan selalu dilimpahkan kepada kita semua dalam menjalankan aktifitas keseharian dan selalu
dalam lindungan-Nya. Amin Yaa Rabbal Alamin

Penulis

ABDUL SAMAD, S.Pd

-iii-
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II. Pembahasan ............................................................................................................. 4

Best Practice Aksi 2 ................................................................................................. 4

BAB III. Penutup .................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 9

3.2 Saran .................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

-iv-
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Pasal 2 Ayat (1)
menyatakan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal. Selanjutnya pada pasal yang sama ayat (2) disebutkan bahwa pengakuan kedudukan
guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Pasal 4 Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 menjelaskan bahwa sertifikat pendidik bagi guru diperoleh
melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki
program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh
Pemerintah maupun Masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah.
Tujuan program PPG, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Ristekdikti Nomor
55 Tahun 2017 adalah untuk menghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran, menindak lanjuti hasil penilaian,
melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik serta melakukan penelitian, dan mampu
mengembangkan profesionalitas secara berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya dilakukan melalui pembelajaraan di kelas.
Salah satu mata pelajaran wajib di seluruh satuan pendidikan adalah Matematika. Matematika
merupakan ilmu dasar yang menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena
itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep harus dipahami
dengan benar sejak dini. Hal ini dikarenakan konsep-konsep dalam matematika merupakan
suatu rangkaian sebab akibat. Dimana suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep
sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi konsep selanjutnya. Dengan demikian pemahaman
konsep yang salah akan berakibat pada kesalahan terhadap pemahaman konsep selanjutnya
(Cahya Prihandoko, 2006).
Berdasarkan kenyataan di atas, maka pembelajaran matematika yang benar sangat
diperlukan dalam menanamkan konsep-konsep matematika di Sekolah Dasar. Sesuai dengan
tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar yang tertulis dalam Badan Standart
Nasional Pendidikan 2006 yaitu mempersiapkan siswa untuk menghadapi perubahan keadaan
dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Di samping itu, siswa diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang
penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam
penerapan matematika.
Hal di atas dapat dicapai ketika guru mampu melakukan refleksi dalam pembelajaranya.
Sudah menjadi tugas dan kewajiban guru untuk melakukan perubahan yang lebih baik agar
pembelajaran lebih aktif dan mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Salah satunya
dengan menyusun perangkat pembelajaran yang inovatif dengan pemanfaatan dari penerapan
metode, strategi dan model pembelajaran yang mengarah kepada kemampuan siswa berpikir
secara kritis, rasional, dan kreatif dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning).
Namun pada kenyataannya ternyata masih banyak sekali masalah yang terjadi baik itu
disebabkan oleh guru maupun dari peserta didik, hal ini dapat terlihat dari hasil pengamatan dan
observasi yang dilakukan penulis di SD Negeri 2 Senawang Kecamatan Orong Telu, dari hasil
identifikasi masalah serta eksplorasi penyebab masalah ternyata penyebab utama dari masalah

-1-
yang terjadi ialah rendahnya motivasi belajar peserta didik pada setiap kegiatan pembelajaran
dikelas, sehingganya penulis tertarik dalam mencari dan menemukan solusi dari permasalah
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut ini beberapa masalah yang terpilih yang akan diselesaikan yaitu :
1) Guru belum maksimal menerapkan model pembelajaran yang inovatif
2) Guru mengalami keterbatasan dalam penerapan langkah-langkah model pembelajaran
inovatif Problem Bassed Learning (PBL)
3) Guru belum maksimal dalam merancang perencanaan dan pembelajaran berbasis HOTS
(Higher of Order Thinking Skilss)
4) Guru belum mampu mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta didik secara
maksimal dalam pembelajaran inovatif.

1.3 Tujuan Best Practice


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan Best Practice ini ialah
sebagai berikut:
1) Meningkatkan hasil belajar peserta didik materi menuliskan perkalian dua bilangan cacah
yang hasilnya ditentukan sendiri dengan tepat pada mata pelajaran Matematika
2) Menigkatkan kemampuan guru dalam menerapkan langkah-langkah model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)
3) Menigkatkan kemampuan guru dalam merancang perencanaan dan pembelajaran berbasis
HOTS (Higher Order Thinking Skilss).
4) Menigkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan semua potensi yang dimiliki peserta
didik secara maksimal dalam pembelajaran inovatif.

-2-
BAB II
PEMBAHASAN
Laporan penyusunan Karya Ilmiyah/Best Practices
Menyusun cerita praktik baik (Best Practice) menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan,
Aksi Refleksi Hasil dan Dampak) terkait pengalaman mengatasi permasalahan peserta didik dalam
pembelajaran.

Lokasi SD Negeri 2 Senawang


Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menuliskan perkalian dua bilangan cacah yang hasilnya
ditentukan sendiri dengan tepat kelas 3 Matematika SD Negeri 2
Senawang melalui penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning ( PBL) dengan Media Power Point pada Perkalian dua
bilangan cacah
Penulis Abdul Samad, S.Pd
Situasi Latar Belakang
Kondisi yang menjadi Masalah yang menjadi latar belakang praktek baik ini adalah:
latar belakang masalah, 1. Cara mengajar guru dikelas masih monoton
mengapa praktek ini 2. Kurangnya memotivasi perserta didik didalam belajar
penting untuk dibagikan, 3. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada
apa yang menjadi peran 4. Kurangnya pemahaman guru mengenai model-model pembelajaran
dan tanggung jawab anda inovatif
dalam praktik ini 5. Guru sulit mencocokkan materi dengan metode pembelajaran

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis sudah melakukan eksplorasi


penyebab masalah melalui google cendekia dan wawancara, dan
disimpulkan bahwa akar penyebab masalahnya adalah:
1. Motivasi belajar perserta didik masih rendah.
2. Kurangnya pemahaman guru mengenai model- model pembelajaran
inovatif.

Dari kedua akar penyebab masalah tersebut, penulis mencoba


menemukan alternatif solusi yaitu, mencoba menerapkan model
Problem Based Learning yang dikombinasikan dengan media Power
Point.

Praktek ini penting untuk dibagian karna dapat menimbulkan


dampak yang sangat besar dan luar biasa dalam proses
pembelajaran yaitu:
1. Model pembelajaran lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan
semangat belajar perserta didik
2. Media dan alat/bahan pembelajaran lebih inovatif dan tidak
monoton sehingga perhatian perserta didik tidak bosan (Media
pembelajaran slide PPT, Video Materi pembelajaran dari youtube)
3. Proses pembelajaran lebih tersruktur
4. Pembelajaran lebih berpusat pada perserta didik
5. Guru berperan sebagai fasilitator
6. Adanya penanaman karakter seperti disiplin dan kerjasama
7. Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan

-3-
8. Pembelajaran lebih menarik

Peran dan tanggung jawab penulis dalam praktek pembelajaran


ini yaitu :
Peran penulis dalam praktik ini adalah sebagai guru atau fasilitator
yang memiliki tanggung jawab dalam menciptakan tanggung jawab
dalam menciptakan proses pembelajaran yang inovatif, variatif dan
menarik dengan cara memilih dan memanfaatkan metode dan media
belajar yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai
dengan harapan.
Tantangan: Tantangan untuk mencapai tujuan:
Apa saja yang menjadi 1. Kemampuan guru dalam menerapkan model, media, memanajemen
tantangan untuk mencapai proses pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu
tujuan tersebut? Siapa saja dan cara menyajikan materi masih terbatas.
yang terlibat? 2. Peserta didik belum terbiasa belajar melalui model dan media yang
dipersiapkan guru.
3. Ketersediaan sarana dan prasarana masih terbatas
4. Guru harus membuat media PPT yang menyajikan materi pelajaran
lebih menarik lagi agar dapat meningkatkan motivasi belajar
perserta didik .
5. Situasi dan kondisi sekolah yang tidak mendukung seperti
kebisingan dari luar yang mengganggu proses pembelajaran.
6. Adanya pemadaman listrik yang menyebabkan jaringan internet
terganggu
7. Kemampuan guru melakukan editing vidio durasi 35 menit masih
terbatas
Pihak Yang Terlibat
Dalam pembuatan Praktek baik ini tentu tidak terlepas dari dukungan
berbagai pihak yang turut mendukung sehingga kegiatan ini dapat
terlaksana dengan baik dan sukses. Pihak- pihak tersebut adalah:
1. Perserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran
2. Guru sebagai fasilitator
3. Dosen pembimbing (Inyoman sudika,M. Hum ) dan guru
pamong( Mulianingsih, S. Pd) sebagai pembimbing dalam proses
pembelajaran
4. Kepala sekolah SD Negeri 2 Senawang (Radiman, S. Pd)
memberikan keleluasan dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan
5. Rekan guru yang membantu terlaksananya kegiatan ini.
Aksi: Langkah- langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
Langkah- langkah apa tersebut:
yang dilakukan untuk Penulis menetapkan hal- hal yang perlu dilakukan untuk
menghadapi tantangan menjawab tantangan yang dihadapi yaitu:
tersebut / strategi apa yang 1. Perlu melakukan latihan dalam menerapkan model Problem Based
digunakan/ bagaimana Learning dan media pendukung dengan menyesuaikan alokasi yang
prosesnya, siapa saja yang ada.
terlibat/ apa saja sumber 2. Menyajikan materi pembelajaran melalui vidio dan PPT semenarik
daya atau materi yang mungkin sehingga tidak membosankan bagi perserta didik
diperlukan untuk 3. Menggunakan sarana prasarana alternatif yang dapat menjangkau
melaksanakan strategi ini kelas tempat penulis mengajar.
4. Memotivasi perserta didik agar mengikuti pembelajaran dengan baik

-4-
5. Guru berkoordinasi dengan pihak sekolah dan perserta didik terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan.
6. Guru meminta bantuan teman untuk melakukan editing vidio durasi
30 menit.

Proses Pelaksanaan
1. Menyiapkan perserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
2. Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang dibutuhkan
3. Melaksanakan praktek pembelajaran dengan menerapkan metoda
dan media yang sudah dirancang.
4. Melakukan evaluasi dan refleksi

Sumber daya atau materi yang diperlukan


Guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, penggunaan PPT, serta alat
pendukung lainnya seperti LCD proyektor, kamera, wifi, agar tujuan
Best Practice dapat tercapai Materi yang diajarkan adalah Siswa dapat
menuliskan perkalian dua bilangan cacah yang hasilnya ditentukan
sendiri dengan tepat kelas 3 Matematika, vidio pembelajaran yang
sesuai dengan materi
Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi dan langkah- langkah yang dilakukan yaitu:
dampak. Pelaksanaan Best Practice ini penulis melihat dan membuktikan
Bagaimana dampak dari hasil/dampak yang sangat baik yaitu:
aksi dari langkah- 1. Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning,
langkah? Apakah hasilnya membuat perserta didik berani dan semangat dalam belajar, cepat
efektif? Ataukah hasilnya berfikir dan berusaha menjawab, serta membuat perserta didik aktif
tidak efiktif, mengapa? mengerjakan tugas baik individu/ kelompok dan dapat mengambil
Bagaimana respon orang bagian dalam proses pembelajaran secara utuh.
lain terkait dengan strategi 2. Penggunaan media PPT sangat membantu perserta didik untuk cepat
yang dilakukan , apakah memahami materi yang dipelajari. Penggunaan model dan media
yang menjadi faktor tersebut diatas dianggap sangat berhasil dan sangat efektif jika
keberhasilan atau ketidak digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan
berhasilan dari strategi dengan suasana kelas pada saat penulis melakukan praktek ,
yang dilakukan ? apakah motivasi belajar perserta didik yang mengalami peningkatan dari
pembelajaran dari 76,9,% pada PPL 1 menjadi 92,3%pada ppl 2, hasil belajar siswa
keseluruhan proses melaui tes tertulis dan hasil refleksi di akhir pembelajaran.
tersebut. Bukti dokumen yang menunjukkan pembelajaran PBL tersebut
berhasil

-5-
Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan :
1. Respon kepala sekolah dan mendukung penuh atas kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan
2. Rekan sejawat sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga
ingin melaksanakan model pembelajaran inovatif yang telah saya
laksanakan karena berdampak besar terhadap motivasi belajar
perserta didik.
3. Respon perserta didik sangat positif , mereka sangat menyukai
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan
media PPT ini. Hal ini dapat dilihat dari suasana kelas pada saat
pembelajaran berlangsung, hasil belajar perserta didik, maupun hasil
refleksi yang dilakukan pada akhir pembelajaran dimana perserta
didik menyatakan bahwa mereka sangat menyukai model
pembelajaran ini.

Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu:


1. Dukungan dan bimbingan dari dosen dan guru pamong serta teman
mahasiswa yang selalu memberi motivasi dan serta saran yang
mendukung kegiatan PPl ini.
2. Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat turut membantu
memberikan fasilitas dan waktu dalam melaksanakan praktek ini.
3. Antusias perserta didik dalam mengikuti pembelajran meskipun
kegiatan pembelajaran seperti ini baru mereka dapatkan
4. Dapat mengantisifasi atau mengatasi tantangan yang dihadapi

-6-
sebelum hari pelaksanaan PPL
5. Melakukan refleksi setiap tahapan yang dilalui

Pembelajaran dari seluruh proses Bast Pactice ini:


1. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran semestinya seorang guru
harus memiliki kesiapan yang cukup baik agar pembelajaran dapat
terlaksana dengan terarah sesuai dengan tujuan yang telah
dirancang.
2. Terus melakukan inovasi- inovasi baru akan membawa hal yang
sangat baik terhadap perkembangan dan motivasi belajar perserta
didik.
3. Menjadi guru yang kreatif dan inovatif sangat menyenangkan.

Rencana Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil evaluasi pada aksi PPL dengan menggunakan model Problem Based
Learning (PBL), dilakukan rencana tindak lanjut:
1. Melanjutkan pelaksanaan strategi pembelajaran berhubungan dengan topik pembelajaran sesuai
dengan karakteristik materi dan perserta didik.
2. Setelah menyelesaikan kegiatan PPL dan best practice pada kegiatan ini saya mendapatkan
banyak tambahan ilmu dan pengetahuan baru tentang materi yang harus saya kuasai mulai
materi profesional maupun pedagogik serta cara menyusun materi pembelajaran yang
menyesuaiakan dengan keterampilan pembelajaran abad 21.
3. Setelah menyelesaikan kegiatan ini saya memeriksa kembali dokumen-dokumen perangkat
pembelajaran yang telah dibuat, kemudian memperbaiki beberapa kekurangan dan kesalahan
pada LKPD, Media, Asesmen yang sudah dilakukan dan dipersentasikan bersama dosen
pembimbing, guru pamong dan teman- teman PPG.
4. Mengadaptasi model- model pembelajaran inovatif sesuai karakteristik materi dan perserta didik
untuk kemudian di terapkan disekolah asal.
5. Melakukan desiminasi atau berbagi praktek baik pembelajaran dari hasil mengikuti kegiatan
PPG kepada Bapak ibu guru di sekolah asal
6. Mengikuti kegiatan seminar, workshop, webinar, pengembangan keprofesionalan berkelanjutan
dan kegiatan pengembangan yang relevan.

-7-
BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN

1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik materi menuliskan perkalian dua bilangan cacah yang hasilnya
ditentukan sendiri dengan tepat pada mata pelajaran Matematika Kelas 3 SD Negeri 2
Senawang Kecamatan Orong Telu Kabupaten Sumbawa terbilang efektif dan layak
dijadikan praktik baik pembelajaran, karena mampu meningkatkan minat dan motivasi
belajar siswa dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
dibuktikan dengan capaian hasil belajar siswa yang meningkat.
2. Dalam melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari lebih guru dituntut lebih tertib
dan terstruktur. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, materi menuliskan perkalian dua bilangan cacah yang hasilnya
ditentukan sendiri dengan tepat melalui model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) berorientasi HOTS pada mata pelajaran Matematika kelas 3 bukan hanya
mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, tetapi juga mengintegrasikan
PPK, literasi membaca, dan kecakapan abad 21.
3. Peserta didik lebih termotivasi dan fokus karena pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan, hal ini tidak lepas dari pemilihan model, metode dan media
pembelajaran guru menjadi lebih variatif dan inovatif.

2. Saran-Saran
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran matematika melalui model Problem Based
Learning (PBL) dalam upaya meningkatkan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik materi menuliskan perkalian dua bilangan cacah yang hasilnya ditentukan sendiri
dengan tepat pada mata pelajaran Matematika Kelas 3 SD Negeri 2 Senawang Kecamatan
Orong Telu Kabupaten Sumbawa, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas
pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan
kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah
lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk terus
mengembangkan kreativitas dan kemampuan untuk dapat menciptakan media
pembelajaran yang inovatif, yang bukan hanya mampu mencapai tujuan pembelajaran
namun disukai siswa dan sesuai dengan karakteristik belajar siswa.

-8-
DAFTAR PUSTAKA

Fauzia, H.A (2018). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika SD. Primary, Vol 7, No 1 (2018).
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/5338/5006
diakses pada 19 Juni 2023.

Fatmawati, Etna Syafweny , Susilawaty , Hanifatul Rahmi. 2020. Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Siswa Sd Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Nabla Dewantara: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 5 Nomor 2
November 2020.
http://www.ejournal.unitaspalembang.ac.id/index.php/nabla/article/view/183

Santoso, B., Putri, D. H., & Medriati, R. (2020). Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Dan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Melalui Model Problem Based Learning
Berbantu Alat Peraga Konsep Gerak Lurus. Jurnal Kumparan Fisika, 3 (1 April), 11–
18. https://doi.org/10.33369/jkf.3.1.11-18

Syaparuddin, S., & Elihami, E. (2019). Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Video
Pada Pembelajaran Pkn Di Sekolah Paket C. Jurnal Edukasi Nonformal, 1 (1), 187-
200. Retrieved from https://ummaspul.e-journal.id/JENFOL/article/view/318

Suratno, S., Kamid, K., & Sinabang, Y. (2020). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Hots)
Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial,
1(1), 127-139. https://doi.org/10.38035/jmpis.v1i1.249

Wahyuningtyas, R., & Kristin, F. (2021). Meta Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning dalam Meningkatkan Motivasi Belajar. MIMBAR PGSD
Undiksha, 9(1), 49–55. https://doi.org/10.23887/jjpgsd.v9i1.3267

Anda mungkin juga menyukai