Anda di halaman 1dari 29

BEST PRACTICE

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI


MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA MENGGUNAKAN MEDIA
BOLA SPON PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLUDAN
KECAMATAN TANGGULANGIN KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Disusun oleh :

LANGGENG TRI SAMPURNO, S.Pd

SEKOLAH DASAR NEGERI KLUDAN


KECAMATAN TANGGULANGIN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN SIDOARJO
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Langgeng Tri Sampurno, S.Pd


Tempat tugas : SDN Kludan
Jabatan : Guru Mapel PJOK
Jenis Publikasi : Best Practice
Judul : Upaya menigkatkan hasil belajar passing bolavoli melalui
bantuan tutor sebaya menggunakan media bola spon pada siswa
kelas V SD Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin
Kabupaten Sidoarjo tahun pelajaran 2020/2021

Membenarkan bahwa semua isi dalam Best Practice ini adalah sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan dan hasil tulisan asli yang bersangkutan.

Sidoarjo, 20 September 2020


Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kludan Guru PJOK

Toha, S.Pd Langgeng Tri Sampurno, S.Pd


NIP. 19650614 199202 1 001 NIP.19850208 202012 1 003

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan dan hidayah-Nya, sehingga Best practice dengan judul “Upaya
Meningkatan Hasil Belajar Passing Bolavoli Melalui Bantuan Tutor Sebaya
Menggunakan Media Bola Spon Siswa Kelas V SD Negeri Kludan Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2020/2021”ini dapat
terselesaikan dengan lancar.
Best Praktice ini masih belum sempurna, oleh sebab itu jika dalam
penyusunannya terdapat suatu kesalahan, penulis mohon maaf. Penulis juga mohon
saran serta kritik dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Pengawas Dinas Pendidikan Kecamatan Tanggulangin.
2. Bapak Toha, S.Pd selaku Kepala SDN Kludan
3. Bapak/Ibu Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SD Negeri Kludan.
4. Keluarga tercinta.

Semoga Best Practice ini bermanfaat bagi pembaca. Saya menyadari


bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, sehingga saya selalu menantikan
saran dan kritik yang bersifat membangun.

Penulis,

Langgeng Tri Sampurno, S.Pd.

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
Lembar Persetujuan ....................................................................................... 2
Kata Pengantar ................................................................................................ 3
Daftar Isi ........................................................................................................ 4
Daftar Gambar ................................................................................................ 5
Abstrak ............................................................................................................ 6

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 7
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9
C. Tujuan ......................................................................................................... 9
D. Manfaat ...................................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian teori .................................................................................................. 10
B. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................................................... 17
C. Kerangka berpikir ....................................................................................... 17

BAB III PEMBAHASAN


A. Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah ............................................ 19
B. Implementasi strategi pemecahan masalah ................................................. 19
C. Hasil yang dicapai ....................................................................................... 21
D. Kendala-kendala yang dihadapi .................................................................. 22
E. Faktor-faktor pendukung ............................................................................. 22
F. Alternatif pengembangan ............................................................................ 23

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan .................................................................................................. 24
B. Saran ............................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 25
LAMPIRAN ...................................................................................................... 26

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Latihan Pertama ........................................................ 13

Gambar 2.2 Rangkaian Latihan Kedua ............................................................ 13

Gambar 2.3 Rangkaian Latihan Kelima ........................................................... 14

Gambar 2.4 Rangkaian Latihan Keenam ......................................................... 15

5
ABSTRAK

Langgeng. 2022. Upaya Meningkatan Hasil Belajar Passing Bolavoli Melalui Bantuan
Tutor Sebaya Menggunakan Media Bola spon Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo Tahun
Pelajaran 2020/2021. Best Practice. Kepala Sekolah Toha, S.Pd

Tujuan penelitian karya tulis ini adalah meningkatkan hasil belajar passing
bawah dalam permainan bolavoli melalui bantuan tutor pada siswa kelas V SD Negeri
Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. Metode dalam penelitian ini
menggunakan metode best practice dimana melewati beberapa siklus untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan pengalaman terbaik. Jumlah siswa yang diambil
adalah 16 siswa terdiri dari 8 laki-laki dan 8 perempuan.
Data pada karya tulis ini berupa hasil belajar Passing melalui bantuan tutor, yaitu
kemampuan atau keterampilan siswa untuk melakukan Passing secara baik dan benar
meliputi penguasaan aspek-aspek teknik dasar dalam Passing bolavoli. Teknik
pengumpulan data dalam karya tulis ini menggunakan tes hasil belajar passing.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Terdapat pengaruh pendekatan
bermain terhadap hasil belajar passing pada siswa kelas V SD Negeri Kludan Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo. 2) Pendekatan pembelajaran bermain melalui bantuan
tutor sebaya lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar passing pada siswa kelas V SD
Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo.

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari
sistem pendidikan secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas
emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui
aktivitas jasmani dan olahraga. Dalam proses pembelajaran Pendidikan
Jasmani, guru diharapkan mengajarkan berbagai ketrampilan gerak dasar,
teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai
(sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru dapat memberikan berbagai
pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Cara pelaksanaan pembelajaran kegiatan dapat dilakukan dengan latihan,
menirukan, permainan, perlombaan, dan pertandingan (Depdiknas, 2003:5-6).
Ruang lingkup olahraga meliputi olahraga masyarakat, olahraga
prestasi, dan olahraga pendidikan. Salah satu bagian dari olahraga
pendidikan terdapat pendidikan jasmani yang merupakan salah satu mata
pelajaran di sekolah dasar.
Permainan dan olahraga meliputi olahraga tradisional, permainan.
eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif,
atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bolavoli, tenis
meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya,
olahraga tradisionaldan aktivitas luar kelas. Dalam pendidikan jasmani
permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu di
antaranya adalah permainan bolavoli .
Pelaksanaan proses pembelajaran permainan bolavoli di SD
Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo masih banyak
ditemukan masalah di antaranya adalah kurangnya penguasaan aktifitas
gerak passing. Siswa kelas V dalam melakukan passing masih merasa
takut terhadap bola.

7
Siswa juga beranggapan bahwa bola itu berat dan siswa takut jika jari tangan
akan cedera akibat menahan bola. Selain itu, siswa tidak berani melihat
arah datangnya bola ketika melakukan passing.Penggunaan metode
pembelajaran yang kurang menyenangkan menyebabkan siswa kurang
termotivasi untuk belajar teknik passing bolavoli. Selama ini teknik yang
diberikan guru pendidikan jasmani dalam mengajar passing masih sulit
dipelajari oleh siswa, akibatnya siswa kurang terampil dalam melakukan
passing bolavoli. Terbukti dari hasil evaluasi 16 siswa kelas V, baru 8 siswa
(50%) yang telah dapat melakukan aktivitas gerak passing dengan baik dan
benar dan sisanya 8 siswa (50%) masih belum menguasai aktivitas gerak
passing dengan baik dan benar.
Kondisi demikian apabila dibiarkan akan mempengaruhi
pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan adanya suatu
permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya.
Berdasarkan pengamatan diketahui adanya beberapa masalah yang
menyebabkan kurangnya penguasaan teknik passing siswa. Beberapa
kemungkinan penyebabnya adalah:

1. Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran aktivitas


gerak passing.

2. Rendahnya kemampuan dan keberanian siswa dalam melakukan aktivitas


gerak passing.

3. Kurangnya kepercayaan diri siswansaat melakukan aktivitas gerak


passing.

Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa


faktor penyebab timbulnya permasalahan, di antaranya:
1. Guru belum menerapkan metode yang sesuai dengan pembelajaran yang
dilaksanakan.

2. kurang maksimalnya inovasi dan kreatifitas saat pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti menggunakan


metode pembelajaran yang dapat membantu siswa kelas V SD Negeri Kludan
Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo untuk dapat melakukan
passing. dengan baik dan benar, yaitu metode tutor sebaya.

8
Selama ini metode tutor sebaya belum pernah digunakan dalam
pembelajaran bolavoli di SD Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin
Kabupaten Sidoarjo.
Alasan penggunaan metode bantuan tutor sebaya sesuai dengan
pendapat Suharsimi Arikunto, yaitu bahwa:

1. Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai


perasaan takut atau enggan kepada gurunya.Bagi tutor pekerjaan tutoring
akan dapat memperkuat konsep yang sedang dibahas.

2. Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang


tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran.

3. Mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal perasaan


sosial.

Penggunaan metode tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan


penguasaan siswa terhadap teknik passing, seperti yang disampaikan oleh
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, bahwa tutor sebaya adalah siswa yang
ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan
belajar, karena hubungan teman umumnya lebih dekat dibandingkan
hubungan guru dengan siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar passing .dalam permainan bola voli siswa kelas
V SD Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo?”
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
bawah.
D. Manfaat
Manfaat hasil belajar ini adalah hasil belajar passing. siswa kelas V
SD Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo meningkat.

9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu
menjadi tahu. Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses
menanyakan sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang
dilakukan.
Pengertian belajar menurut Suharsimi Arikunto (1993:19)
adalah suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan
perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan maksud
memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
keterampilan, ataupun sikap.
Menurut Morgan (Purwanto, 1997: 84) bahwa belajar adalah
setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13). Dari
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
suatu perubahan tingkah laku dalam berbagai aspek kepribadian, (yang
idealnya) perubahan tersebut merupakan perubahan positif, diperoleh
karena yang bersangkutan menghendaki perubahan, dan perubahan itu
dicapai melalui tahapan latihan dan atau pengalaman.

2. Hasil Belajar
Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:37) “Hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.
Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan
sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat
mencapai tujuan-tujuan pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

10
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa “Hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar”. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan
kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan
evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada
jenjang yang lebih tinggi.
Menurut Sudjana (Padmono, 2002:37) menyatakan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa atau mahasiswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.
Hasil belajar merupakan penguasaan berbagai macam keterampilan,
pengetahuan setelah siswa memperoleh pengalaman belajar. Dalam kegiatan
pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang
dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan- tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

3. Pengertian Bolavoli
a. Bolavoli
Bolavoli menurut Wikipedia Indonesia (2014) adalah Olahraga
permainan yang dimainkan oleh dua tim berlawanan yang masing-
masing tim terdiri dari enam pemain.
Bolavoli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang
masing-masing regu dimainkan oleh dua tim dimana tiap tim
beranggotakan enam orang dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki
persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim dipisahkan oleh net atau
jaring (Viera, 2000: 2).
Permainan bola voli diciptakan oleh William G. Morgan pada
tahun 1895. Dia adalah seorang pembina pendidikan jasmani pada
organisasi "Young Man Christian Association" (YMCA) di kota

11
Massachusetts, Amerika Serikat. Mula-mula permainan bolavoli
diberi nama "mintonette".
Kemudian permainan ini diubah menjadi volleyball. Pada
tahun 1892 YMCA berhasil mengadakan kejuaraan nasional bolavoli di
negara Amerika Serikat. Pertandingan bolavoli yang pertama tahun
1947 di Polandia. Pada tahun 1948 IVBF (International Volley Ball
Federation) didirikan dengan beranggotakan 15 negara dan berpusat di
Paris.
Indonesia mengenal permainan bolavoli sejak tahun 1928,
yaitu pada zaman penjajahan Belanda. Pada tanggal 22 Januari 1945,
PBVSI (Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia) didirikan di Jakarta
bersamaan dengan kejuaraan nasional yang pertama. Pertandingan
bolavoli masuk acara resmi dalam PON II di Jakarta dan POM I di
Yogyakarta (Dadan Heryana, 2010: 74).
Menurut Rukmana (1990: 24) salah satu cara melatih
bolavoli bagi anak usia 9-13 tahun adalah sebagai berikut:

1) Latihan Pengenalan Bola


Latihan pengenalan sangat penting dilakukan agar siswa
terlebih dahulu mengenal bolavoli.
Untuk menanamkan rasa cinta terhadap permainan
bolavoli terlebih dahulu diperkenalkan bermacam-macam
latihan yang menyenangkan, sehingga anak-anak merasa senang
dan menyukai, akhirnya mencintai bolavoli . Misalnya, lempar
tangkap bola dengan menggunakan bola plastik atau bola spon).

2) Latihan Menuju Pembentukan Fisik Bola voli


Dalam permainan Bolavoli kesiapan fisik yang prima
sangat menunjang tercapainya prestasi yang optimal, tentu saja
disesuaikan dengan usia serta perkembangan jiwa. Misalnya,
siswa dilatih lompat zig-zag sambil melewati bola.

12
3) Latihan Aktivitas Gerak Bolavoli
Setelah siswa siap secara fisik dan mental, selanjutnya
dilakukan latihan Aktivitas Gerak permainan bolavoli.Penerapan
latihan aktivitas gerak dasar bolavoli dilakukan secara
bertahap.Aktivitas gerak dasar bolavoli meliputi: servis, passing,
receive, spike, dan block.

3. Pengertian Passing
Passing adalah cara pengambilan bola atau mengoper kedua
tangan. Bola yang datang dari atas diambil dengan jari-jari tangan di atas,
agak di depan kepala (Aip Syarifuddin, 1997: 69).
Menurut M. MariRinoto, Sunardi, dan Agus Margono (1994:
54) menyatakan, passing adalah suatu teknik memainkan bola yang
dilakukan oleh seorang pemain bola voli dengan tujuan untuk
mengarahkan bola yang dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman
seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Passing yang baik akan sangat mempengaruhi di dalam
pertandingan, tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat
tinggi dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Menurut Engkos Kosasih, (1985: 109), dalam melakukan passing harus
diperhatikan beberapa hal, yaitu:

a. Konsentrasi untuk melakukan passing.

b. Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.

c. Lihat dan pelajari di mana tempat menempatkan bola yang tepat.

d. Ketahui posisi lemah regu lawan.

Untuk dapat melakukan passing dengan baik dan benar harus


mengikuti latihan dengan serius. Cara melakukan latihan passing adalah
sebagai berikut:

a. Latihan Pertama

1) Berdiri tegak kedua kaki dibuka selebar bahu.

13
2) Kemudian lambungkan bola dan menangkap kembali.

3) Jari-jari tangan membentuk sikap passing.

4) Tahap pertama dilakukan di tempat.

5) Tahap kedua sambil berjalan.

6) Tahap ketiga diawali tepuk tangan sebelum menangkap bola.

7) Tahap keempat dilakukan sambil berjalan.

Gambar 2.1 Rangkaian latihan pertama

b. Latihan Kedua

1) Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.

2) Lakukan passing yang dilambungkan teman (berpasangan).

3) Sambil berjalan, mundur dilanjutkan dengan gerak menyamping.

Gambar 2.2 Rangkaian Latihan Kedua

14
c. Latihan Ketiga

1) Posisi awal sikap duduk.

2) Lakukan passing sambil duduk.

3) Bola terlebih dahulu diumpan oleh teman dari atas bangku.

4) Lanjutkan dari atas meja.

d. Latihan Keempat
1) Berdiri tegak, saling berhadapan.
2) Lakukan passing berpasangan dan berhadapan.
3) Bola disentuh dua kali sentuhan.
4) Lakukan latihan secara berulang-ulang.
5) Latihan keempat ini juga dapat dilakukan lebih dari dua orang
e. Latihan Kelima
1) Berdiri tegak, saling berhadapan.
2) Lakukan passing melalui net/tali yang dipasang melintang.
3) Lakukan latihan secara berulang-ulang.

Gambar 2.3 Rangkaian Latihan Kelima


f. Latihan Keenam

1) Berkelompok bermain bola voli menggunakan lapangan kecil.


2) Bermain menggunakan passing.
3) Satu kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang pemain.

15
Gambar 2.4 Rangkaian Latihan Keenam

4. Pengertian Tutor Sebaya


Tutor sebaya adalah siswa yang ditunjuk atau ditugaskan membantu
temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan teman
umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan siswa (Abu
Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004). Dedi Supriyadi mengemukakan,
bahwa tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk
dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Nasution (1992) berpendapat bahwa tutor, adalah orang yang
dapat membantu murid secara individual. Menurut Ischak dan Warji
(1987) tutor sebaya artinya siswa yang mengalami kesulitan belajar diberi
bantuan oleh teman-teman mereka sekelas yang punya umur sebaya
dengan dia.
Berdasarkan teori-teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
tutor sebaya adalah bagaimana mengoptimalkan kemampuan siswa yang
berprestasi dalam satu kelas untuk mengajarkan atau menularkan kepada
teman sebaya mereka yang kurang berprestasi. Sehingga siswa yang
kurang berprestasi bisa mengatasi ketertinggalan. Pembimbingan dalam
pelajaran yang diberikan oleh seorang siswa kepada siswa lain, sedangkan
mereka (antara pembimbing dan yang dibimbing) adalah teman sekelas
atau teman sebangku yang usianya relatif sama, dan siswa yang kurang
paham bisa bertanya langsung kepada teman sebangkunya (tutor yang di
tunjuk) sehingga kondisi kelas pun bisa hidup karena siswa tidak malu
bertanya ketika mereka tidak paham.

16
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari
dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa.

1) Faktor dari Dalam Diri Siswa


Lark dalam Rusna Ristasa, (2010:19) mengungkapkan bahwa
hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh siswa dan
30% dipengaruhi oleh lingkungan. Berkaitan dengan faktor diri siswa
yaitu motivasi, minat, sikap perhatian, kebiasaan belajar, ketekunan,
kondisi sosial ekonomi, dan kondisi fisik dan psikis.

2) Faktor dari Luar Siswa


Salah satu faktor luar siswa yang dominan yang mempengaruhi
hasil belajar adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas
pengajaran adalah tinggi/rendahnya atau efektif/tidaknya proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan. Metode pembelajaran juga sangat
berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Pemilihan metode yang
tepat mutlak diperlukan agar pembelajaran menjadi menyenangkan dan
berkesan bagi siswa yang akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

C. Kerangka Berpikir
Hasil evaluasi siswa kelas V SD Negeri Kludan Kecamatan
Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa
tentang permainan bolavoli aktivitas gerak passing masih rendah, untuk itu
harus segera diadakan perbaikan pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, guru harus pandai memilih materi dan metode pembelajaran.
Belajar menggunakan bantuan tutor sebaya menekankan pada bagaimana
proses kegiatan pembelajaran itu dilaksanakan.

17
Proses pembelajaran memberikan kesempatan bagi siswa untuk
terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Proses belajar menyangkut perubahan
aspek-aspek tingkah laku, seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Dengan bantuan tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan
sebagai berikut:

18
BAB III
PEMBAHASAN

A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah


Dari analisa masalah di atas, penulis bermaksud meningkatkan
pembelajaran passing bolavoli dengan menggunakan metode pendekatan
melalui tutor sebaya. Bantuan tutor sebaya yang diterapkan peneliti mampu
menarik perhatian siswa, sehingga pembelajaran berlangsung secara
maksimal, dengan teman sebaya, mengurangi tekanan, meningkatkan
perkembangan kognitif, meningkatkan daya eksplorasi, memberi tempat
berteduh yang aman bagi perilaku yang secara potensial berbahaya. Bermain
memungkinkan anak-anak akan berkomunikasi dan berinteraksi dengan satu
sama lain. Selama interaksi ini, anak-anak mempraktekkan peran yang mereka
laksanakan dalam hidup masa depannya.
Bermain juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang
dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai
(sersan). Bermain digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke
aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar).
Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan
efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau
berat. Sebaiknya bermain digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan
hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Bermain
sebaiknya dirancang menjadi suatu „aksi‟ atau kejadian yang dialami sendiri
oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah
yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan
yang dipengaruhi adalah ranah sikap-nilai.

B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah


a. Perencanaan (planning)
1. Pembuatan Skenario Pembelajaran

19
Dalam hal ini, penulis membuat RPP sebagai dasar skenario
pembelajaran dengan indikator pembelajaran passing bolavoli melalui
bantuan tutor sebaya.
2. Persiapan sarana dan sumber pembelajaran.
Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran berupa peluit,
net, cone, bola spon dan stopwatch.
3. Kerangka proses pembelajaran passing bolavoli melalui bantuan
tutor sebaya dengan menggunakan bola spon.

b. Pelaksanaan tindakan
1. Guru mempersiapkan siswanya di halaman sekolah dan siswa
dibariskan, kemudian mempresensi siswa.
2. Guru memimpin doa sebelum memulai pembelajaran, kemudian
menyampaikan materi yang akan diberikan.
3. Guru memberikan pemanasan berupa permainan beberapa menit
kemudian dilanjutkan dengan streatching.
4. Di bagian pertama, guru memberikan contoh gerakan passing bawah
dengan benar kepada siswa.
5. Guru memerintahkan tutor sebaya untuk memberikan bimbingan
bagaimana cara melakukan teknik passing yang benar.
6. Tutor sebaya memberi contoh dan bimbingan bagaimana cara
melakukan aktifitas gerak passing bawah yang benar, yaitu dengan
beberapa tahapan latihan. Latihan pertama, yaitu berdiri tegak kedua
kaki dibuka selebar bahu, kemudian kedua lengan dijadikan satu
dengan cara pergelangan tangan menyatu..
7. Kemudian tutor sebaya memeberi contoh melakukan aktivitas gerak
pasing statis dan dinamis tanpa bola.
8. Setelah itu tutor sebaya memeberi contoh melakukan aktivitas gerak
pasing statis dan dinamis menggunakan bola.

20
C. Hasil Yang di Capai
Perbaikan pembelajaran passing bola voli melalui metode bantuan
tutor sebaya telah dapat meningkatkan keaktifan dan semangat belajar siswa
sehingga tujuan perbaikan tercapai dengan optimal.
Penggunaan metode bantuan tutor sebaya terbukti sangat
membantu peningkatan hasil belajar siswa hal ini dikarenakan kelebihan
penggunaan metode tutor sebaya banyak memberikan keuntungan di
antaranya siswa yang takut atau segan dengan guru menjadi tidak takut karena
belajar dengan teman sebaya. Meskipun siswa belajar dengan teman, akan
tetapi tidak mengurangi pencapaian nilai afektif, siswa tetap belajar dengan
penuh percaya diri, semangat, disiplin, jujur, dan penuh tanggung
jawab.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari rata-rata nilai
siswa yang telah mencapai nilai di atas KKM setelah dilaksanakan evaluasi
pada akhir pembelajaran. Hasil rata-rata nilai siswa diambil dari dua aspek
penilaian yaitu nilai proses serta nilai kinerja (unjuk kerja) siswa dalam
melakukan passing. Rata-rata nilai dari hasil penilaian sebesar 81.91, nilai
terendah sebesar 76, serta ketuntasan 100 %, sehingga tidak ada siswa yang
harus diremidial dalam pembelajaran passing bolavoli ini.

21
D. Kendala-kendala yang dihadapi
Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran
Pendidika Jasmani, diantaranya sebagai berikut:
a. Banyak dikalangan pendidik yang belum memahami tentang perbedaan
Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
b. Kurangnya pemahaman dari siswa tentang maksud dan tujuan pendidikan
jasmani sehingga pada proses pembelajaran belum semua antusias untuk
beraktivitas jasmani.
c. Kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya tubuh bugar dan sehat,
sehingga mereka mengikuti pendidikan jasmani hanya sekedar ikut dan
memperoleh nilai.
d. Penggunaan metode pendekatan bermain butuh waktu yang lebih
banyak, sementara waktu pelaksanaan metode ini harus disesuaikan dengan
beban belajar sesuai dengan kurikulum.

E. Faktor-faktor Pendukung
Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah
pembelajaran jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan.
Hanya saja, porsi dan bentuk pendekatan melalui tutor sebaya yang akan
diberikan, harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum.
Selain itu harus dipertimbangkan juga faktor usia, perkembangan fisik, dan
jenjang pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka.
Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya erat kaitannya
dengan perkembangan imajinasi perilaku yang sedang bermain, karena
melalui daya imajinasi, maka permainan yang akan berlangsung akan jauh
lebih meriah. Oleh karena itu sebelum melakukan kegiatan, maka guru
pendidikan jasmani, sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada
siswanya majinasi tentang permainan yang akan dilakukannya.
Proses pendidikan dapat berjalan dan berhasil dengan baik seperti
yang diharapkan juga ditentukan oleh banyak faktor baik internal maupun
eksternal yang harus didukung oleh semua pihak baik sekolah, pemerintah,
maupun masyarakat, terutama dalam penyampaian materi yang diberikan

22
oleh pendidik terhadap anak didiknya dengan baik. Sesuai dengan hal tersebut
bahwa seorang pendidik (guru) setidaknya harus menggunakan suatu
metode pembelajaran pendidikan jasmani yang tepat agar peserta didik
yang memerlukan pembinaan serta bimbingan dapat tumbuh dan berkembang
sesuai dengan tingkat karakteristiknya.

F. Alternatif Pengembangan
Sebelum diadakan tindakan melalui bantuan tutor sebaya banyak
anak yang cenderung pasif, tetapi setelah penggunaan metode pembelajaran
melalui bantuan tutor sebaya anak lebih termotivasi untuk beraktivitas
jasmani. Hal ini disebabkan karena siswa yang takut atau segan dengan guru
menjadi tidak takut karena belajar dengan teman sebaya. Apabila pada
setiap kegiatan dibuat metode pembelajaran melalui bantuan tutor sebaya pada
aspek-aspek yang lain tentunya akan lebih baik dan menguntungkan baik
untuk pengajar maupun siswa. Karena dengan demikian stamina akan tetap
terjaga sehingga tingkat kesegaran jasmaninya juga akan lebih meningkat.
Selain metode pendekatan melalui bantuan tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar passing bawah bolavoli, guru juga dapat
mengembangkan alternatif lain dalam rangka peningkatan hasil belajar
passing bawah bola voli misalnya penggunaan media yang lebih menarik
siswa untuk belajar.

23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil belajar passing bolavoli siswa
kelas V SD Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Pada hasil belajar passing dari 16 siswa telah tuntas belajar dengan
nilai terendah 78 dan rata-rata 82,44.

2. Pada hasil belajar passing atas dari 16 siswa telah tuntas belajar dengan
nilai terendah 76 dan rata-rata 81,38.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan


metode bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing
bolavoli siswa kelas V SD Negeri Kludan Sidoarjo Tahun Pelajaran
2020/2021.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,
khususnya pada siswa kelas V SD Negeri Kludan Kecamatan Tanggulangin
Kabupaten Sidoarjo Tahun Pelajaran 2020/2021 yang dijadikan sebagai objek
penelitian sebagai berikut:

1. Siswa sebaiknya lebih serius dalam mengikuti pembelajaran passing


bawah bolavoli melalui metode bantuan tutor sebaya agar hasil belajar
lebih baik.

2. Guru pendidikan jasmani hendaknya menggunakan metode bantuan


tutor sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang


dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran pendidikan
jasmani.

24
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arma Abdoellah. 1981. Olahraga Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Sastra
Hudaya.
Beutelstahl, Dieter. (2007). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Piopir Jaya.
Dadang Heryana, Giri Verianti. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan untuk Siswa SD-MI Kelas IV. Jakarta: Aneka Ilmu.
Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan. Jakarta: BPP Pusat Kurikulum.
Djumindar, Mochamad. (2004). Gerakan-gerakan Dasar Atletik dalam Bermain.
Jakarta: Grafindo Persada.
Wikipedia Indonesia. (2009). Pengertian bola voli. Diperoleh 02 Juli 2014 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli/
Kosasih Engkos, Olahraga Teknik dan Program Latihan dan Akademik, Jakarta:
Persindo.
PP.PBVSI. (1995). Jenis-jenis Permainan Bolavoli. Jakarta: PBVSI.
Purwanto, M. Ngalim, MP. (1997). Psikologis Pendidikan. Bandung: PT Rosda
Karya.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga.Suherman. (2003).
Pengembangan Pembelajaran.
Slameto. 1993. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sudiarto. (1990). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjend Dikti.
Viera, Barbara L. (2000). Bolavoli. (Tingkat Pemula) diterjemahkan oleh Monti.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

25
LAMPIRAN

Permainan pemanasan kucing-kucingan lempar tangkap bola

Latihan Passing Bawah dengan modifikasi menggunakan bola spon

26
Latihan Passing Bawah dengan mekewati net voli yang dimodifikasi ukuran
tinggi netnya

27
Permainan Bola Voli dengan Modifikasi Memakai Bola Spon

27
Lampiran Penilaian :

DAFTAR NILAI
Mata Pelajaran : Penjasorkes Kelas : V
Nama Guru : Langgeng Tri S., S.Pd KKM : 75
Tahun Pelajaran : 2020/2021

Kompetensi Nilai KD
Nilai
No. Nama Siswa Passing Passing Keterangan
Rata-Rata
Bawah Atas
1. AHMAD NOVAL AFIF 76 78 77
2. AMANDA CARVALO 85 85 85
3. AMELIA GITA RAHAYU 80 82 81
4. ARDZAN DASTYAN 85 85 85
5. ARVEN ANUGERAH 85 85 85
6. ELSA SAHDINA 78 80 79
7. FAHREHAN PUTRA P 85 85 85
8. FAJAR FIRDAUS R 85 85 85
9. LINA SABRINA 82 82 82
10. M. TIRTO LAKSONO 80 80 80
11. M. NANDA APRIANTO 78 80 79
12. NAURA CITRA N 78 80 79
13. NOVITA DEWI 82 85 83
14. RIVALDO FEBRIAN 85 85 85
15. SASKIA INAFINDI 82 82 82
16. VERLITA NUR DIANA 78 80 79

Sidoarjo, 20 September 2020


Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kludan Guru PJOK

Toha, S.Pd Langgeng Tri Sampurno, S.Pd


NIP. 19650614 199202 1 001 NIP.19850208 202012 1 003

Anda mungkin juga menyukai