Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN BEST PRACTICE

PROGRAM PKP BAGI GURU SASARAN


Pada kegiatan pembelajaran Fisika kelas X untuk unit pembelajaran
Gerak Melingkar di SMA ………….

OLEH :

Nama Guru Sasaran

NAMA SEKOLAH

KELAS 630037.4309.44184.A

MATA PELAJARAN FISIKA

KABUPATEN KOTABARU

2019
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, kami selaku Kepala SMA N ……….. menerangkan
bahwa Guru tersebut dibawah ini :

Nama : …….

NIP/NUPTK : .........

Guru Mapel : Fisika

Telah melaksanakan kegiatan PKP dan menyelesaikan Laporan Best Practice.

Kotabaru, 15 November 2019

Kepala SMA N …….

………………………………
……….
BIODATA GURU SASARAN

Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
NIP/NUPTK :
Pendidikan Terakhir :
Jenis Kelamin :
Sekolah :
Alamat Sekolah :
Kecamatan :
Kota/Kabupaten :
Propinsi :
No. Telepon/HP :
E-mail :

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang


mana telah melimpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan pelaksanaan pelatihan Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
(PKP) serta penyusunan laporan best practice sebagai salah satu tugas pada
program PKP. Kegiatan program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
yang dilaksanakan 19 Oktober sampai 22 November 2019 merupakan salah satu
wujud Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).

Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) menuntut guru


untuk menerapkan Implementasi Kurikulum 2013 yang berorientasi HOTS, perlu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan keterampilan abad
21. Dengan kegiatan ini komptensi guru meningkat sehingga kompetensi siswa
pun diharapkan dapat meningkat melalui pembelajaran Fisika berorientasi HOTS.

Kelancaran penyusunan Best Practice tak lepas dari dukungan dari


berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
Kepala Sekolah, Panitia Penyelenggara, Guru Inti, dan teman sejawat peserta
Guru Sasaran kegiatan PKP.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat


kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga laporan Best Practice ini dapat memberikan
manfaat bagi seluruh pihak terutama penulis maupun pembaca.

Penulis,

………………………….
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ……………………………………………………………………… ...i


HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………..ii
BIODATA PENULIS……………………………………………………………………. .iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …...........................................................................1
B. Jenis kegiatan …………………………………………………………………….2
C. Manfaat kegiatan …………………………………………………………………2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran………………………………………………………………3
B. Bahan/Materi Kegiatan…………………………………………………………...3
C. Cara Melaksanakan kegiatan……………………………………………………3
D. Media dan Instrumen…………………………………………………………… 7
E. Waktu dan Tempat Kegiatan…………………………………………………….7
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil……………………………………………………………………………….8
B. Masalah Yang Dihadapi…………………………………………………………9
C. Cara Mengatasi Masalah………………………………………………………..9
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan…………………………………………………………………………10
B. Rekomendasi……………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….vi
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………...vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru sebagai pendidik pada jenjang satuan pendidikan menengah
memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
peserta didik sehingga menjadi determinan peningkatan kualitas pendidikan
di sekolah. Implementasi Kurikulum 2013 yang menjadi rujukan proses
pembelajaran pada satuan pendidikan, sesuai kebijakan, perlu
mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Integrasi tersebut
bukan sebagai program tambahan atau sisipan, melainkan sebagai satu
kesatuan mendidik dan belajar bagi seluruh pelaku pendidikan di satuan
pendidikan. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter tidak terlepas
dalam pembelajaran baik di luar maupun di dalam kelas. Tercapainya
pembelajaran yang berkualitas idealnya menghasilkan sikap yang baik,
pengetahuan yang mumpuni dan keterampilan yang terakumulasi pada diri
peserta didik. Melalui proses pembelajaran yang menantang akan
memberikan pengalaman belajar bermakna, sehingga pengalaman belajar
tersebut dapat teraplikasikan oleh peserta didik dalam menghadapi
permasalahan di kehidupan nyata.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan
selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis
meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas
karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti
materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu,
penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih
mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa
masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi).
Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/
HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak
monoton.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Discovery
learning. Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi
bila individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi.
Setelah melaksanakan pembelajaran Fisika unit pembelajaran Gerak
Melingkar dengan model Discovery Learning yang telah dilaksanakan di
SMA ………. , penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa
meningkat dan lebih bagus dibandingkan pembelajaran pada unit lainnya
sehingga penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Discovery learning.

B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah
kegiatan pembelajaran Fisika kelas X untuk unit pembelajaran Gerak
Melingkar di SMA ………….

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan Best practice ini adalah meningkatkan kompetensi siswa


dalam pembelajaran Fisika yang berorientasi HOTS di SMA
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan Best practice ini adalah untuk mendeskripsikan Best
Practice penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi higher order
thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas X semester
2 di SMA Negeri ....sebanyak …… orang.

B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran Fisika ini
adalah materi kelas X untuk unit pembelajaran Gerak Melingkar dengan
Kompetensi Dasar sebagai berikut :
3.6 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap)
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4.6 Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya tentang gerak melingkar,
makna fisis dan pemanfaatannya.

C. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan Best Practice ini adalah
menerapkan pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran Discovery
Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan Best Practice yang
telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan berdasarkan data puspendik hasil UN dan
diperoleh dua unit pembelajaran dengan nilai terendah dan sesuai
dengan apa yang ditampilkan pada SIMPKB.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
KD Pengetahuan : KD Keterampilan :

Menganalisis besaran fisis pada Melakukan percobaan berikut


gerak melingkar dengan laju konstan presentasi hasilnya tentang gerak
(tetap) dan penerapannya dalam melingkar, makna fisis dan
kehidupan sehari-hari. pemanfaatannya.

Target KD Pengetahuan : Target KD Keterampilan :

- Menganalisis besaran fisis pada


gerak melingkar dengan laju -Melakukan percobaan gerak melingkar
konstan (tetap)
-Melakukan presentasi hasil percobaan
- Menganalisis penerapan gerak dan makna fisis gerak melingkar.
melingkar dalam kehidupan sehari-
hari -melakukan presentasi pemanfaatan
gerak melingkar

3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi

KD IPK

3.6 Menganalisis besaran 3.6.1 Mengidentifikasi contoh contoh penerapan


fisis pada gerak gerak melingkar beraturan dalam kehidupan
melingkar dengan laju sehari-hari (C1)
konstan (tetap) dan
3.6.2 Menjelaskan konsep (frekuensi, periode,
penerapannya dalam
posisi sudut, jari-jari, kecepatan sudut,
kehidupan sehari-hari
kecepatan linier, percepatan sudut, dan
percepatan sentri petal) dan manfaat
penerapan gerak melingkar beraturan dalam
kehidupan sehari-hari (C2)

3.6.3 Mengidentifikasi hubungan antar variabel


(kecepatan sudut, kecepatan linier, jari-jari,
dan percepatan sentry petal) pada gerak
melingkar beraturan (C2)

3.6.4 Melakukan percobaan untuk menyelidiki


hubungan antar variabel (kecepatan
sudut,kecepatan linier, jari-jari, dan percepatan
sentri petal) pada gerak melingkar beraturan
(C3).

3.6.5 Menganalisis data hasil percobaan untuk


menemukan hubungan antar variable
(kecepatan sudut, kecepatan linier, jari-jari,
dan percepatan sentripetal) pada gerak
melingkar beraturan (C4)

3.6.6 Menyimpulkan hasil analisis hubungan antar


variable (kecepatan sudut, kecepatan linier,
jari-jari, dan percepatan sentri petal) pada
gerak melingkar beraturan (C5)

4.6 Melakukan 4.6.1 Mengumpulkan informasi contoh-contoh


percobaan berikut gerak melingkar beraturan dalam kehidupan
presentasi hasilnya sehari-hari (P1)
tentang gerak
4.6.2 Melakukan penyelidikan (P2)
melingkar, makna fisis
dan pemanfaatannya 4.6.3 Melakukan percobaan gerak melingkar
dengan laju konstan (P2).

4.6.4 Mempresentasikan hasil percobaan tentang


gerak melingkar,

4.6.5 Menginterpretasikan makna fisis dari gerak


melingkar dan pemanfaatannya

3.6.6 Menyimpulkan hasil analisis hubungan antar


variable (kecepatan sudut, kecepatan linier,
jari-jari, dan percepatan sentri petal) pada
gerak melingkar beraturan (C5)

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning .
5. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Discovery Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model discovery learning.
Pemberian
rangsangan 1. Mengatur tempat duduk siswa dan membaginya
(Stimulation); menjadi beberapa kelompok (5-6 orang/kelompok).
2. Membagikan LKPD 3 kepada setiap kelompok (1
buah LKPD/kelompok).
3. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan cara
menggunakan LKPD

Pernyataan/Identifikasi -Memfasilitasi peserta didik untuk memilih atau


masalah (Problem menunjukkan contohcontoh
Statement); gerak benda yang bergerak melingkar beraturan melalui
pengamatan video contoh-contoh gerak benda seperti
video gerakan
planet mengitari matahari, gerakan permainan kincir
raksasa, gerakan permainan roller coaster, dll., yang
ditayangkan guru. (Mengamati)
-Memfasilitasi peserta didik berdiskusi untuk
menentukan variable-lvariabel yang terlibat dalam gerak
melingkar beraturan tersebut.
-Mengajak peserta didik untuk mencari tahu pengertian
dari setiap
variabel yang terlibat tersebut dengan menuliskannya
sebagai rumusan
masalah. (Menanya)
Pengumpulan data -Memfasilitasi peserta didik untuk menggali informasi
(Data Collection); terkait
permasalahan yang dirumuskan melalui penggunaan
LKPD 3.
(Mengumpulkan informasi)
-Memfasilitasi peserta didik berdiskusi untuk mengolah
informasi yang
telah diperoleh hingga mendapatkan kesimpulan.
(Mengasosiasi)
Pengolahan data -Melakukan penilaian sikap dan keterampilan psikomotor
(Data Processing) sekaligus
memberikan arahan kepada peserta didik untuk
menjawab pertanyaanpertanyaan
yang ada di LKPD 3.
-Memfasilitasi perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas
secara bergilir. (Mengkomunikasikan)
Pembuktian - Secara berkeliling mendatangi meja tiap kelompok
(Verification) untuk memeriksa hasil pengolahan oleh siswa
- Memperbaiki hasil pengolahan mengacu pada saran-
saran guru
Menarik - Membuat kesimpulan hubungan kecepatan awal dan
simpulan/generalisasi sudut elevasi terhadap jarak jatuh pada gerak
(Generalization) parabola
- Perwakilan Kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian.
RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan
pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen


Media pembelajaran yang digunakan dalam Best Practice ini adalah video
contoh gerak melingkar dalam kehidupan sehari-hari, LKPD berorientasi
Hots, Software Phet Simulation, ..

Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi
dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
(a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best Practice ini dilaksanakan pada tanggal ... sampai ... tahun 2019
bertempat di kelas X MIA SMA Negeri ....
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai
berikut.
1. Proses pembelajaran Fisika yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran discovery learning berlangsung aktif. Siswa
menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
pembelajaran yang dirancang sesuai sintak discovery learning
megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Fisika yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan transfer knowledge.

Siswa mengamati contoh-contoh gerak benda yang lintasannya


berbentuk lingkaran dalam kehidupan sehari-hari, Mengidentifikasi
variabel-variabel yang terlibat dalam gerak melingkar beraturan dan
Mengumpulkan informasi tentang besaran-besaran dalam gerak
melingkar beraturan seperti konsep: frekuensi, periode, posisi sudut,
jari-jari, kecepatan sudut, kecepatan linier, percepatan sudut, dan
percepatan sentri petal.
3. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa
dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses
berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini
selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan),
membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang
diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan Best Practice pembelajaran Fisika
berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery learning ini.
Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep Gerak
melingkar benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan
diskusi dengan LKPD yang telah disediakan isinya menuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran discovery learning juga
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
(problem solving). Discovery learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan video berisi permasalahan kontekstual
seperti video gerakan planet mengitari matahari, gerakan permainan
kincir raksasa, gerakan permainan roller coaster, dll mampu
mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. Selain itu,
siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta
diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber
lainnya.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa
belajar dengan model discovery learning berorientasi HOTS. Dengan
tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru sering menggunakan
metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.

Masalah lainnya adalah ……….


.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran Fisika dengan discovery learning
berorientasi HOTS dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa termotivasi untuk
mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan
sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar
dengan HOTS.

Agar…….. adalah ……….


Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran Fisika dengan model pembelajaran discovery learning
layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena
dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran discovery learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran Fisika dengan model
pembelajaran discovery learningg yang berorientasi HOTS berikut disampaikan
rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang
siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat
pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar
dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih
mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Saepudin, dede. 2019. Buku Pembelajaran Hots. Jakarta: Kemdikbud


Ariayana, Yoki, dkk. 2019. Paket Unit Pembelajaran Fisika Kinematika.
Jakarta : Kemdikbud
LAMPIRAN (sudah)

Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan


Lampiran 2 : RPP (memuat bahan ajar, LKPD, Soal, kunci dan pedoman
penskoran)
Lampiran 3 : Lembar observasi proses pembelajaran
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.

A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:

1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!


2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik

1. Memuat Lembar Judul


2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik

90  nilai  100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria

80  nilai  90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai

70  nilai  80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

60  nilai  70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai

<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai