Anda di halaman 1dari 38

Best Practice

Pembelajaran Materi Perpindahan Kalor Berorientasi HOTS dengan


Model Problem Based Learning dengan pendekatan Saintifik Di Kelas
XI MIPA 1 SMA Negeri 13 Semarang.

Disusun Oleh :

Suparliyanto,SPd.MSi

DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA
TENGAH PEMERINTAH
SMA NEGERI 13 SEMARANG
JL.Rowosemanding Mijen Kota Semarang

2019
LEMBAR PENGESAHAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini, Kepala SMAN 13 Semarang, memberikan persetujuan
kepada :

Nama : Suparliyanto , SPd.MSi


NIP : 19690505 200212 1 007
Jabatan : Guru Fisika

Untuk mempublikasikan dan mengarsipkan Best Practice yang berjudul Pembelajaran Materi
Perpindahan Kalor Berorientasi HOTS dengan Model Problem Based Learning dengan
pendekatan Saintifik Di Kelas XI MIPA 1 SMAN 13 Semarang.

Best Practice ini telah disetujui dan disahkan


pada: Hari : Senin
Tanggal : 23 Desember 2019

Kepala Sekolah SMAN 13 Semarang

Dr. Endah Dyah Wardani,M.Pd


NIP. 19650617 198903 2 010
BIODATA PENULIS

Nama : Suparliyanto , SPd.MSi


Tempat, Tanggal Lahir : Klaten ,5 Mei 1969
NUPTK : 1837747650200062
Pendidikan Terakhir : S2
Program Studi : MSDM PENDIDIKAN
Universitas : UNIVERSITAS STIKUBANK
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Unit Kerja : SMAN 13 Semarang
Alamat : JL.Rowosemanding Mijen Kota Semarang
No. Telp 0878 6526 3259
E-mail : kelik.kelik13@gmail.com
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practice yang
berjudul Pembelajaran Materi Perpindahan Kalor Berorientasi HOTS dengan Model Problem
Based Learning dengan pendekatan Saintifik Di Kelas XI MIPA 1 SMAN 13 Semarang.
Selama proses penulisan dan penyelesaian laporan ini, penulis banyak memperoleh
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan dan dorongan dari pihak lain rasanya sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya.
Untuk itu dalam sebuah karya yang sederhana ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk tergabung dalam kelas PKP Fisika 2019 di SMA N 6 Semarang
2. Bapak Suyanto , S.Pd ,M.Pd. selaku Guru Inti yang telah memberikan banyak ilmu baru
dan bimbingan selama program PKP berlangsung
3. Dr.Endah Dyah Wardhani ,MPd selaku Kepala Sekolah SMAN 13 Semarang yang
selalu memberikan dukungan, bantuan dalam pelaksanaan program PKP ini.
4. Istri dan keluarga yang selalu mendukung kegiatan ini
5. Teman-tema guru sasaran yang selalu berbagi informasi dan ilmu yang sangat
bermanfaat bagi penulis

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan Best Practice ini masih jauh dari
kesempurnaah. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat di harapkan
demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah penulis
selesaikan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Semarang, 23 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Lembar Judul
Halaman Pengesahan
Biodata Penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I Pendahuluan
BAB II Pelaksanaan Kegiatan
BAB III Hasil Kegiatan
BAB IV Simpulan dan Rekomendasi
Daftar Pustaka
Lampiran
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Foto-foto
kegiatan Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan
Ajar Lampiran 4 : LKS
Lampiran 5 : Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
Lampiran 6 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Lampiran 7 : Lembar observasi proses pembelajaran
Lampiran 8 : Kuesioner motivasi belajar siswa
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Fisika Kurikulum 2013 mengharapkan peserta didik untuk memiliki


kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Berdasarkan
taksonomi Bloom yang telah direvisi, proses kognitif terbagi menjadi dua yaitu Lower Order
Thinking Skill (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS). Level kemampuan LOTS
mencakup mengingat, memahami, dan mengaplikasikan. Sedangkan HOTS mencakup
kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Anderson and Krathwol, 2001).

Pembelajaran Fisika di SMA menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara


langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah,
karena itulah penting sekali diberdayakan keterampilan proses sains. Keterampilan proses
sains melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan sosial
(Rustaman, 2005). Dengan mengembangkan keterampilan proses, peserta didik akan mampu
menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut (Semiawan, 1986). Pemberdayaan
keterampilan proses sains pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta
didik.
Selain menerapkan penilaian yang seimbang antara nilai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, kurikulum 2013 juga menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.
Pendekatan saintifik merupakan pembelajaran yang menggunakan tahapan mengamati,
menanya, mengmpulkan data, menalar, dan mengasosiasi, bahkan sampai pada tahap jejaring.
Ada beberapa model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam kurikukulum 2013,
diantaranya Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Pembelajaran Penemuan
(Discovery Learning), dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning).
Sebagai seorang guru, kita harus mampu mendesain dan memilih model pembelajaran
yang sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik. Model
pembelajaran yang kita pilih hendaknya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan peserta
didik, sumber belajar, serta daya dukung yang dimiliki oleh guru atau sekolah. Sehubungan
dengan pemilihan model pembelajaran, penulis mencoba berbagi informasi tentang ‘ Model
pembelajaran Problem Based Learning dalam Kurikulum 2013’. Problem Based Learning
(PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks
untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan
memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

Berdasarkan pengalaman yang pernah penulis hadapi, materi perpindahan kalor


dengan menerapkan asas Black merupakan materi yang sulit dikuasai di kelas XI, terutama
pada sub pokok bahasan kalor jenis benda. Peserta didik diharap mampu memahami konsep
untuk dapat mengaplikasikan serta menganalisis permasalah perpindahan kalor.

Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran


Problem Based Learning penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta
didik meningkat. Proses pembelajaran model problem based learning dengan pendekatan
saintifik yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice pembelajaran
berorientasi HOTS.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan
pembelajaran fisika untuk kelas XI pada materi suhu, kalor dan perpindahannya.

C. Manfaat Kegiatan

Manfaat penulisan laporan best practice ini adalah untuk meningkatkan kompetensi
peserta didik dalam pembelajaran materi suhu, kalor dan perpindahannya pada sub pokok
bahasan kalor jenis benda yang berorientasi HOTS.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran

Tujuan penulisan best practice ini adalah untuk mendeskripsikan best practice penulis
dalam menerapkan pembelajaran berorientasi Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah peserta didik kelas XI MIPA 1 semester 1 di
SMAN 13 Semarang sebanyak 34 orang.

B. Bahan / Materi Kegiatan

Bahan/ materi yang digunakan dalam best practice ini adalah materi kelas XI dengan
rincian Kompetensi Dasar (KD) sebagai berikut:

KOMPETENSI DASAR
KD 3.5 Kompetensi Pengetahuan
Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi
karakteristik termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada
kehidupan sehari-hari

KD 4.5 Kompetensi Keterampilan

Merancang dan melakukan percobaan tentang karakteristik termal suatu


bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta
presentasi hasil percobaan dan pemanfatannya

C. Cara Melaksanakan Kegiatan

Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan
pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifik.
Berikut ini adalah langkah – langkah pelaksanaan best practice yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas XI, penulis
memilih tema modernisasi untuk membelajarkan pasangan KD 3.5 - 4.5 di kelas XI
semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

IPK Pengetahuan

IPK Penunjang:

3.5.1 Menjelaskan pengertian kalor

3.5.2 Menjelaskan pengertian suhu

3.5.3 Mendeskripsikan keterkaitan antara suhu dan kalor

3.5.4 Mendeskripsikan kapasitas kalor suatu bahan

3.5.5 Mendeskripsikan kalor jenis suatu bahan

3.5.6 Mendeskripsikan pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu suatu bahan

3.5.7 Menentukan kenaikan suhu suatu bahan yang dikenai kalor

IPK Kunci

3.5.8 Memerinci faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kenaikan suhu suatu


bahan ketika dikenai
IPK Pengayaan

3.5.9 Menyimpulkan hasil analisis hubungan massa, kalor dan suhu.

IPK Keterampilan

IPK Penunjang:

4.5.1 Mengumpulkan alat dan bahan percobaan kalor

4.5.2 Merancang percobaan kalor


4.5.3 Melakukan percobaan kalor

4.5.4 Memanipulasi data percobaan kalor

IPK Kunci

4.5.5 Mempersentasikan hasil percobaan kalor

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model Pembelajaran yang dipilih adalah Model Problem Based Learning (PBL)

5. Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Sesuai dengan Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran
Sintak Model
Pembelajaran Siswa
Guru
Orientasi peserta didik ▪ Guru menayangkan sebuah ▪ Siswa mengamati fenomena
kepada masalah video perpindahan kalor perpindahan kalor dalam
dalam kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari
dengan seksama

Mengorganisasikan Guru menanyakan kepada ▪ Siswa menjawab pertanyaan


peserta didik siswa. “Apa yang dapat guru berdasarkan
menyebabkan perpindahan pengetahuan yang
kalor dapat terjadi?” dimilikinya
Guru memberikan ▪ Siswa yang telah terbagi
kesempatan pada peserta dalam kelompok
didik untuk mengidentifikasi mengerjakan tugas yang
sebanyak mungkin jawaban telah diberikan
yang berkaitan dengan
maslah yang disajikan
Guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok yang
berisikan 4-5 orang
Membimbing ▪ Guru membimbing siswa Peserta didik mengumpulkan
penyelidikan individu menyelesaikan tugasnya. informasi yang relevan untuk
dan kelompok menjawab pertanyan yang telah
▪ Guru memberi bantuan diidentifikasi melalui kegiatan:
dan atau menjawab ▪ Membaca sumber lain selain
pertanyaan dari siswa bila buku teks : membaca literatur
dibutuhkan lain berupa bahan cetak
maupun internet
▪ Mengumpulkan informasi : m
engumpulkan data/informasi
melalui diskusi kelompok
atau kegiatan lain guna
menemukan solusi masalah
terkait materi pokok yaitu
tentang perpindahan kalor
▪ Saling bertukar informasi
dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dalam kelompok
sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat
dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok

Mengembangkan dan ▪ Guru mendampingi siswa Peserta didik berdiskusi untuk


menyajikan hasil karya dalam mengembangkan menyimpulkan
▪ Menyampaikan hasil diskusi
dan menyajikan laporan berupa kesimpulan
hasil kerja. berdasarkan hasil analisis
▪ Guru melemparkan secara lisan, tertulis, atau
beberapa pertanyaan kepada media lainnya untuk
siswa mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan sopan
▪ Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara
klasikal tentang perpindahan
kalor
▪ Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang
mempresentasikan
▪ Bertanya atas presentasi yang
dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
▪ Menyimpulkan tentang
point-point penting yang
muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan
hasil pengamatan secara
tertulis tentang perpindahan
kalor
▪ Menjawab pertanyaan yang
terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
▪ Bertanya tentang hal yang
belum dipahami.
Menganalisa & ▪ Guru memberikan ▪ Siswa menyimak tanggapan
mengevaluasi proses penghargaan berupa pujian guru tentang hasil presentasi
pemecahan masalah bagi kelompok yang telah ▪ Siswa mencoba menjawab
melaksanakan kegiatan pertanyaan yang dilakukan di
pembelajaran dengan baik awal kegiatan pembelajaran
▪ Guru menanggapi hasil
presentasi untuk memberi
penguatan pemahaman dan
mengklarifikasi perbedaan
pendapat dari 4 hasil
presentasi masing-masing
kelompok supaya tidak terjadi
misconception.
▪ Guru membimbing siswa
untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan pada saat
pemberian motivasi

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 diatas kemudian disusun perangkat


pembelajaran meliputi RPP, bahan Ajar, LKS dan instrumen penilaian. RPP yang
disusun mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK)
dan kecakapan abad-21.

D. Media dan Instrumen


Media yang digunakan dalam best practice ini adalah:
1. Smart Board
2. Laptop/ Chrome Book
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point)
4. Alat dan Bahan pada LKS

Sedangkan Sumber belajar yang digunakan adalah:


1. Buku Fisika Kelas XI
2. Cambridge IGCSE Coursebook
3. https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-forms-and-
changes_en.html
4. www.quizizz.com
5. Video tentang perpindahan kalor
6. LKS

Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu :
1. Instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi
2. Instrumen untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan menggunakan tes tulis pilihan
ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan


Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 30 November sampai dengan 20 Desember
2019 di Kelas XI MIPA 1 SMAN 13 Semarang.
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari best practice ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran fisika materi suhu, kalor dan perpindahannya yang dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung
aktif. Peserta didik menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk
mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning megharuskan peserta didik
aktif selama proses pembelajaran.
2. Proses pembelajaran fisika materi suhu, kalor dan perpindahannya yang dilakukan
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah menyaksikan video yang sajikan melalui Youtube dan
https://phet.colorado.edu dan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang muncul selama
video ditayangkan, peserta didik menjadi lebih fokus dan teliti dalam melakukan
observasi sehingga dapat memahami konsep dari materi yang disajikan dalam video.
Pemahaman ini menjadi dasar bagi peserta didik dalam menyelesaikan persoalan
tentang perpindahan kalor.
3. Penerapan model Problem Based Learning meningkatkan kemampuan peserta didik
untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran
sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Peserta didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk
berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana
siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan
pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari,
pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan best practice pembelajaran materi
perpindahan kalor berorientasi HOTS dengan menerapkan Problem Based Learning
ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep perpindahan kalor
benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning juga meningkatkan
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). Problem Based
Learning yang diterapkan dengan menyajikan video berisi permasalahan kontekstual
mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
Sebelum menerapkan Problem Based Learning penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan
dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap
saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku
teks. Dengan menerapkan Problem Based Learning, siswa tak hanya belajar dari teks
tulis, tetapi juga dari video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi
dari sumber lainnya.

B. Masalah Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan model
Problem Based Learning. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu
menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan
(penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Waktu yang digunakan untuk mempersiapkan pembelajaran juga menjadi masalah,
waktu yang diperlukan menjadi lebih lama, karena banyak detail kegiatan pembelajaran
yang perlu diperhatikan sebelum dilaksanakan di kelas.
Masalah lainnya adalah internet connection yang tersedia di sekolah tidak selalu lancar,
sehingga rencana pembelajaran yang harus menggunakan internet perlu dibuat rencana cadangan.

C. Cara Mengatasi Masalah


Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka
lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher
order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat
siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan
sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Keterbatasan waktu dapat disiasati dengan bekerja sama atau berkolaborasi dengan guru
mata pelajaran fisika lain yang mengajar di tingkat yang sama. Sehingga tidak hanya menghemat
waktu namun juga lebih memantapkan desain pembelajaran yang dibuat.
Internet connection dapat disiasati dengan menggunakan modem sendiri ataupun tethering
dari smartphone pribadi guru dan siswa. Sehingga rencana pembelajaran cadangan tidak perlu
digunakan.
BAB IV
Simpulan dan Rekomendasi

A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran materi perpindahan kalor kelas XI pada mata pelajaran f i s i k a dengan
model Problem Based Learning layak dijadikan Best Practice pembelajaran berorientasi
HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran materi perpindahan kalor kelas XI pada mata pelajaran f i s i k a
dengan model Problem Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi
HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil Best Practice Pembelajaran materi perpindahan kalor kelas XI pada mata
pelajaran f i s i k a dengan model Problem Based Learning, berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru
yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran yang kontekstual
sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da
prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik
baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson & Krathwol. 2001. A Taxonimy for Learning, Teaching and Assesing; A revision of
Bloom’s Taxonimy of Education Objectives. New York: Addison Wesley Lonman Inc.

Rustaman, A. 2005. Pengembangan Kompetensi (Pengetahuan, keterampilan, Sikap, dan Nilai)


Melalui Kegiatan Praktikum Biologi. Penelitian Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Bandung.
Semiawan, C. 1986. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: PT Gramedia.

Duch, J. B. 1995. Problem Based Learning in Physics : The Power of Student Teaching Student. [online].
http ://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-phys.html [ 12 Desember 2019]
Lampiran 1: Foto –Foto Kegiatan

Foto 1. Tampilan animasi dari https://phet.colorado.edu

Foto 2. Tampilan saat peserta didik berdiskusi untuk mengerjakan LKS yang diberikan berkaitan
dengan perpindahan kaor
Lampiran 2: RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMAN 13 Semarang


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/ Semester : XI / 1
Materi Pokok : Suhu, Kalor dan
Perpindahannya Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40’)

A. Kompetensi Inti (KI)


- KI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
- KI 2. Menghargaiperilaku jujur,disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong
royong), santun, percaya diri,dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial
dan alamdalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya .
- KI 3. Memahamidan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
- KI 4. Mengolah, menyaji,dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat)dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang dipelajaridi sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Kompetensi Pengetahuan IPK PENUNJANG
3.5 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan 3.5.1 Menjelaskan pengertian kalor
kalor yang meliputi karakteristik termal suatu 3.5.2 Menjelaskan pengertian suhu
bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada 3.5.3 Mendeskripsikan keterkaitan
kehidupan sehari-hari antara suhu dan kalor
3.5.4 Mendeskripsikan kapasitas kalor
suatu bahan
3.5.5 Mendeskripsikan kalor jenis
suatu bahan
3.5.6 Mendeskripsikan pengaruh kalor
terhadap kenaikan suhu suatu
bahan
3.5.7 Menentukan kenaikan suhu
suatu bahan yang dikenai kalor
IPK KUNCI

3.5.8 Memerinci faktor-faktor yang


berpengaruh terhadap kenaikan
suhu suatu bahan ketika dikenai

IPK PENGAYAAN

3.5.9 Menyimpulkan hasil analisis


hubungan massa, kalor dan suhu.

Kompetensi Keterampilan IPK PENUNJANG

4.5 Merancang dan melakukan percobaan tentang 4.5.1 Mengumpulkan alat dan bahan
karakteristik termal suatu bahan, terutama terkait percobaan kalor
dengan kapasitas dan konduktivitas kalor, beserta 4.5.2 Merancang percobaan kalor
presentasi hasil percobaan dan pemanfatannya 4.5.3 Melakukan percobaan kalor
4.5.4 Memanipulasi data percobaan
kalor

IPK KUNCI

4.3.3. Mempresentasikan
sajian power point hasil
percobaan kalor

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan aktivitas pembelajaran diharapkan peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi perpindahan kalor
2. Menjelaskan peran kalor pada perubahan suhu dan perpindahannya
3. Mendeskripsikan prinsip perpindahan kalor
4. Menjelaskan istilah – istilah dalam perpindahan kalor
5. Mengidentifikasi informasi yang berkaitan dengan penanganan
permasalahan perpindahan kalor
6. Menerapkan konsep perpindahan kalor
7. Melakukan penelusuran informasi tentang perpindahan kalor.
8. Membuat presentasi untuk menyajikan solusi atas permasalahan
perpindahan kalor
11. Menyimpulkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam perpindahan kalor

D. Materi Pembelajaran
● Suhu
● Kalor
● Perpindahan kalor

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Metode : Demonstrasi, Diskusi dan Kerja kelompok
3. Model : Problem Based Learning

F. Media
Pembeajara
n
1. Smart Board
2. Laptop/ Chrome Book
3. Bahan Tayang ( Slide Power Point)
4. Alat dan Bahan pada LKS
G. Sumber belajar
1. Buku Fisika Kelas XI
2. Cambridge IGCSE Coursebook
3. https://phet.colorado.edu/sims/html/energy-forms-and-changes/latest/energy-forms-
and-changes_en.html
4. www.quizizz.com
5. Video tentang perpindahan kalor
6. LKS
H. Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran Pertemuan Ke 1
Kegiatan Pembelajaran Waktu

Orientasi
4 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka
dan berdoa untuk memulaipembelajaran
5 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
Apersepsi
▪ Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran
yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatansebelumnya
(suhu)
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.“Masih ingkatkah kalian tentangsuhu?
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan
:“Apayang akan terjadi pada sebuah benda jika
Pendahuluan ia mengalami perubahan suhu?”
 Siswa menjawab pengertian prasyarat yang
10’
berkaitan dengan materi yangdibelajarkan
Motivasi
▪ Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akandipelajari.
▪ Apabila penguasaan materi ini terkuasai dengan
baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentangpemuaian
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saatitu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung

Kegiatan Inti (60’)

Orientasi peserta didik ▪ Guru ▪ Siswa


kepada masalah menayangkansebuah mengamatifenomena
video perpindahan kalor
perpindahan dalamkehidupansehari-hari
kalordala denganseksama
m kehidupan
sehari-hari.
Mengorganisasikan ▪ Guru menanyakan ▪ Siswa
peserta didik kepada menjawabpertanyaan
siswa.“Apayang dapat guruberdasarkan
menyebabkanperpinda pengetahuan
han yangdimilikinya
kalor ▪ Siswa yang
dapatterjadi?” telahterbagidalam kelompok
▪ Guru memberikan mengerjakan tugasyang
kesempatan pada telah diberikan
peserta didik untuk
mengidentifikasi
sebanyak mungkin
jawaban yang
berkaitan dengan
maslah yang disajikan
▪ Guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok
yang berisikan 4-5
orang
Membimbing ▪ Guru membimbing Peserta didik mengumpulkan
penyelidikan individu siswa informasi yang relevan untuk
dan kelompok menjawab pertanyan yang telah
menyelesaikan diidentifikasi melalui kegiatan:
tugasnya. ▪ Membaca sumber lain selain
▪ Guru memberi buku teks : membaca
bantuan dan atau literatur lain berupa bahan
menjawab cetak maupun internet
pertanyaan dari ▪ Mengumpulkan informasi :
siswa bila mengumpulkan
dibutuhkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna
menemukan solusi masalah
terkait materi pokok yaitu
tentang perpindahan kalor
▪ Saling bertukar informasi
dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dalam
kelompok sehingga
diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai
bahan diskusi kelompok

Mengembangkan dan ▪ Guru mendampingi Peserta didik berdiskusi untuk


menyajikan hasil karya siswa dalam menyimpulkan
▪ Menyampaikan hasil diskusi
mengembangkan berupa kesimpulan
dan menyajikan berdasarkan hasil analisis
laporan hasil kerja. secara lisan, tertulis, atau
▪ Guru melemparkan media lainnya untuk
beberapa pertanyaan mengembangkan sikap jujur,
kepada siswa teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan sopan
▪ Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok secara
klasikal tentang perpindahan
kalor
▪ Mengemukakan pendapat
atas presentasi yang
dilakukan dan ditanggapi
oleh kelompok yang
mempresentasikan
▪ Bertanya atas presentasi
yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
▪ Menyimpulkan tentang
point-point penting yang
muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru
dilakukan berupa : Laporan
hasil pengamatan secara
tertulis tentang perpindahan
kalor
▪ Menjawab pertanyaan yang
terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah
disediakan.
▪ Bertanya tentang hal yang
belum dipahami.
Menganalisa & ▪ Guru memberikan ▪ Siswa menyimak tanggapan
mengevaluasi proses penghargaan berupa guru tentang hasil presentasi
pemecahan masalah pujian bagi kelompok ▪ Siswa mencoba menjawab
yang telah pertanyaan yang dilakukan
melaksanakan kegiatan di awal kegiatan
pembelajaran dengan pembelajaran
baik
▪ Guru menanggapi hasil
presentasi untuk
memberi penguatan
pemahaman dan
mengklarifikasi
perbedaan pendapat
dari 4 hasil presentasi
masing-masing
kelompok supaya tidak
terjadi misconception.
▪ Guru membimbing
siswa untuk menjawab
pertanyaan yang
diberikan pada saat
pemberian motivasi
Penutup Peserta didik : 10’
Membuat rangkuman/simpulan
pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
baru dilakukan.
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
Guru :
▪ Memberikan penghargaan kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik
▪ Guru menyimpulkan materi yang telah
dibelajarkan.
▪ Guru meminta peserta didik untuk
mengumpulkan laporan hasil diskusi
▪ Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk tugas kelompok/ perseorangan
▪ Mengagendakan pekerjaan rumah.
▪ Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya

I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1) Tes Tertulis
a) Pilihan ganda
b) Uraian/esai
2) Tes Lisan
b. Penilaian Kompetensi Keterampilan
1) Proyek, pengamatan, wawancara’
2) Portofolio / unjuk kerja
3) Produk
c. Penilaian Kompetensi Sikap
Jurnal
d. Instrumen
Penilaian Terlampir
2. PembelajaranRemedial dan Pengayaan
a. Remedial
▪ Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM. Remidial terdiri
atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial
karena belum mencapai Kompetensi Dasar
▪ Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta
didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal),
b. Pengayaan
▪ Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
▪ Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
J. Bahan Ajar
Lampiran 3
LKS ( lampiran 4)
Lampiran 3: Bahan Ajar

Suhu dan Kalor


Suhu adalah ukuran yang menyatakan energi panas tersimpan dalam suatu benda. Benda
bersuhu tinggi berarti memiliki energi panas yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Kalor
adalah perpindahan energi panas yang terjadi dari benda bersuhu yang lebih tinggi ke benda
bersuhu lebih rendah.

Kapasitas Panas Spesifik


Kapasitas panas spesifik suatu zat adalah jumlah energi panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 °C
pada 1 kg zat. Simbol yang digunakan untuk kapasitas panas spesifik adalah c dan satuannya adalah J /(kg
°C) atau J/(kg K)
Q = m c ( T2 – T1 )

Kapasitas termal
Temperatur / suhu adalah tinggi rendahnya (level ) thermal dari suatu aktivitas, sedangkan kandungan kalor
adalah besarnya energi thermal.
Suatu benda dapat mengalami muai panas (Thermal Expansion), yaitu pemuaian yang dialami bahan ketika
mengalami perlakuan termal.Besarnya pemuaian bahan / material ditentukan oleh jenis benda, ukuran benda
mula-mula, dan besarnya kalor yang diberikan. Pemuaian ini dapat mengakibatkan pertambahan panjang
(∆l) dan juga pertambahan volume..
merupakan koefisien muai panjangdan koefisien muai volume suatu zat. Daya hantar panas(Thermal
Conductivity) merupakan kemampuan suatu material atau bahan dalam meneruskan panas, yang biasanya
terjadi pada benda padat, dan biasanya terjadi secara konduksi. Jadi perubahan energi pada atom-atom dan
electron bebas menentukan sifat-sifat thermal padatan. Sifat-sifat thermal yang akan kita bahas adalah
kapasitas panas, panas spesifik, pemuaian, dan konduktivitas panas.
Kalor Laten
Kaloryang digunakan oleh zat untuk mengubah wujudnya disebut kalor laten. Besarnya kalor laten adalah
kalor yang diterima atau dilepas tiap satuan massa.

Q = m. L atau L =Q/m

Keterangan;
Q = kalor yang diperlukan (J) atau (kal)
L = kalor laten (J/kg) atau (kal/g)
m = massa (kg) atau (g)
Lampiran 4: LKS

SPECIFIC HEAT CAPACITY


https://phet.colorado.edu/en/simulation/energy-forms-and-changes

To be able to:

Describe how heat flow from hot to cold.


Explain that some materials hold and release more energy than others (specific heat)

When in doubt, add a thermometer!


1. Is it possible to boil the water? Is it possible to freeze the water? (Make sure to attach the
temperature gauge so you have a guide.) What do you need to do to make these changes?
2. Chill the water as much as possible- then add heat and observe. List below at least three
things you noticed (Make sure the energy symbols box is checked.)
3. Add heat to the Iron and heat to the brick at the same time. Which one can hold more
energy? How/where do they lose their energy?
4. Add a heated up bit of iron to room temperature water. Describe in detail what happens
below.
5. Place the brick on top of the iron and add heat. Describe what is happening in at least
three sentences.
6. Take the same set up from #5, an instead of heating it up, cool it down. Describe what is
happening in at least three sentences.
7. Once the brick and the iron are cooled down, do they have the same thermal energy? Do
they have the same temperature? Does the room temperature water have more or less
thermal energy?

Classroom discussion:

From the first Tab, What material can hold the most heat? Which take the longest to cool
down? (Is it the same order?

How does heat flow? What evidence did you experience to justify that answer?
Lampiran 5: Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda dan Uraian
Kisi-Kisi Penulisan Soal

Kompetensi Materi Indikator Soal Bentuk No.


No. IPK Level
Dasar Pokok Soal Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
3.5 Menganalisis 3.5.16 Memerinci Suhu Disediakan L3: Pilihan 1
pengaruh kalor faktor-faktor yang dan tabel data kalor Penalaran Ganda
dan perpindahan berpengaruh Kalor jenis beberapa C4 :
1 kalor yang terhadap kenaikan zat padat, siswa Menganalisis
meliputi suhu suatu diminta
karakteristik bahan ketika mengurutkan
termal suatu dikenai kalor besarnya
bahan, kapasitas, perubahan suhu
dan konduktivitas suatu benda
kalor pada yang bermassa
kehidupan sehari- sama dan diberi
hari kalor yang
sama dari yang
terkecil hingga
terbesar.
3.5 Menganalisis 3.5.17 Menganalisis Suhu Menganalisis L3 : Uraian 2
pengaruh kalor suhu akhir suatu dan suhu akhir Penalaran
dan perpindahan campuran dengan kalor campuran pada C4 :
2 kalor yang menggunakan azas pencampuran Menganalisis
meliputi Black benda yang
karakteristik berbeda suhu
termal suatu dengan
bahan, kapasitas, sebagian benda
dan konduktivitas melebur
kalor pada
kehidupan sehari-
hari

Lampiran 6 : Soal, Kunci dan Pedoman Penyekoran


KARTU SOAL NOMOR 1
(PILIHAN GANDA)
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI/1

Kompetensi Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik
Dasar termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
Materi Suhu dan Kalor
Indikator Disediakan tabel siswa bisa mengurutkan besarnya perubahan suhu suatu benda
Soal yang bermassa sama dan diberi kalor yang sama
Level L3 : Penalaran C4 : Menganalisis
Kognitif
Soal:
Berikut data kalor jenis dari 4 zat padat:

Keempat zat padat dengan massa yang sama diberi kalor juga dengan
jumlah yang sama. Urutan zat yang mengalami kenaikan suhu dari terendah
ke tertinggi adalah....
A. aluminium - kaca - perak - tembaga
B.Alumunium – perak – tembaga – kaca
C. Perak – tembaga - kaca - aluminium
D. perak - aluminium - tembaga – kaca
E. Aluminium – kaca - tembaga - perak

KUNCI JAWABAN : E
No Zat padat Kalor Jenis(J kg-
1
. C-1)
KARTU SOAL NOMOR 2
1 Kaca 840 (URAIAN)
2 Tembaga 386
3 Mata Pelajaran
Perak : Fisika
236
Kelas/Semester XI /1
4 Alumunium : 900
Kompetensi Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik
Dasar termal suatu bahan, kapasitas, dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
Materi Suhu dan Kalor

Indikator Menganalisis suhu akhir campuran pada pencampuran benda yang berbeda suhu dengan
Soal sebagian benda melebur
Level L3 : Penalaran C4 : Menganalisis
Kognitif

Soal:
Seorang anak merasa kehausan dan ingin membuat minuman. Air minum yang dibuat anak tersebut
bermassa 0,20 kg dengan suhu 150C. Agar air tersebut terasa lebih dingin, kemudian dia mencampurkan
sepotong es yang bermassa 0,050 kg dengan suhu -200C. Hitunglah suhu akhir campuran antara air dan
sepotong es tersebut, jika sebagian es melebur! (kalor jenis air = 4200 J⁄kg K, kalor jenis es = 2100 J⁄kg
K, kalor lebur es = 3,3× 105 J⁄kg)
NO
KUNCI/KRITERIA JAWABAN SKOR
SOAL
2 Diketahui: 0,20 4200 ⁄ 2
2
0,050 2100 ⁄
2
15 3,3 10 ⁄
20
Ditanya: ?
1

0,050 21 00 20

0,050 3,3

0,050 42 00
Berdasarkan grafik, suhu akhir campuran adalah (0 15 2
0,20 42 00 15 12.60 2
Kalor yang diterima es 20 menjadi 0 (PQ) adalah:
∆ ⁄ 2.100
Kalor yang diterima es 0 untuk melebur semua menjadi air 0 (QR) adalah: 2
10 ⁄ 16.500
Kalor yang diterima air 0 untuk menjadi air (RS) adalah:
∆ ⁄ 210 2
Kalor yang dilepas air 15 untuk menjadi air (TS) adalah:
∆ ⁄ 0 840 2

Azas Black: 2
2

2.100 16.500 210 12.600 840


2
1.050 6.000
6.000
5,7 30
1.050

Total Poin
Lampiran 7 : Lembar Observasi Pembelajaran

Penilaian
a. Teknik Penilaian
1) Sikap
a. Teknik Penilaian : Observasi perilaku.
Perilaku yang akan diobservasi
adalah:
- Sikap Religius , yaitu berdoa sebelum dan setelah melakukan kegiatan

2) Keterampilan

Rubrik Penilaian Keterampilan

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Mengumpulkan data 4 = menulis informasi sesuai dan
dan membuat inferensi mencoba mengkaitkan hubungan
pewarisan sifat keturunan dan
meningkatkan kebutuhan pangan
3 = menulis informasi sesuai, namun
penjelasan kaitan masalah kurang tepat.
2 = menulis informasi kurang sesuai,
dengan penjelasan kaitan masalah
kurang tepat.
1 = menulis informasi tidak sesuai,
dengan penjelasan kaitan masalah
tidak tepat.
2 Membuat Kesimpulan 4 = kesimpulan benar
3 = sebagian kesimpulan benar
2 = kesimpulan tidak benar
1 = tidak dapat membuat kesimpulan
3 Mengomunikasikan 4 = lisan dan tertulis, memasukan hasil
laporan tertulis sebagai bagian dari penyajian
secara lisan
3 = lisan dan tertulis, namun tidak
dipadukan
2 = hanya lisan saja, atau hanya tertulis
saja
1 = tidak dapat mengomunikasikan hasil
pengamatan

Nilai Keterampilan = (nilai yang diperoleh ) / (nilai maksimum ) x 100


Sehingga panjang interval untuk setiap predikat yaitu
Interval Nilai Kriteria Keterangan
91 – 100 A Sangat baik
81 – 90 B Baik
71 - 80 C Cukup
<71 D Kurang

Lampiran 8 Kuesioner motivasi belajar siswa

Angket Motivasi Siswa


Mata Pelajaran Fisika

Nama :
Kelas :
No. Absen :
Hari/Tanggal :

Aturan menjawab angket:


1) Bacalah pernyataan/pertanyaan dibawah ini dengan seksama
2) Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (√) pada kolom jawaban yang
telah disediakan sesuai dengan keadaan anda sebenarnya
3) Pada angket ini tidak ada jawaban benar atau salah
4) Jawaban terhadap angket ini tidak akan mempengaruhi nilai atau hal lain yang dapat
merugikan anda
5) Sebelum memilih diharapkan untuk memeriksa terlebih dahulu angket yang telah
disediakan. Pilihlah salah satu kategori-kategori di bawah ini untuk menjawab setiap
pernyataan/pertanyaan yang diberikan

Keterangan pilihan jawaban:

No. Pernyataan/ Pertanyaan SS SR KK JR TP


1 Saya tetap rajin belajar karena keberhasilan studi
sangat ditentukan oleh ketekunan saya
2 Setiap pelajaran yang diberikan guru, saya akan
tetap memperhatikan dengan baik
3 Saya berusaha dengan semangat dan konsentrasi
dalam mengikuti pelajaran fisika
4 Saya tetap berusaha belajar sendiri, walaupun
teman-teman kelompok belajar tidak datang
5 Saya hanya akan membaca buku pelajaran, bilamana
guru memberi tugas
6 Saya bekerja keras menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru
7 Dalam diskusi, bila banyak teman berkomentar
saya memilih diam saja
8 Saya kurang mementingkan nilai tes fisika saya,
yang penting di sekolah banyak teman
9 Prestasi belajar yang tinggi merupakan target
saya, karena saya bangga bila berprestasi
10 Bila ada materi pelajaran fisika yang sulit
dipahami, saya meminta penjelasan kepada siapa
saja sampai paham tanpa merasa malu
11 Dalam belajar fisika, saya berusaha untuk
memahami rumus-rumus yang penting
12 Pelajaran fisika yang tidak menarik, bisa
mengganggu konsentrasi saya
13 Saya belajar fisika karena diwajibkan oleh guru
14 Saya senang mengerjakan latihan-latihan soal
karena saya tertantang untuk menyelesaikannya
15 Saya melengkapi pengetahuan di kelas dengan
mencari bacaan lain
16 Saya merasa senang berada di dalam kelas
karena suasana kelas menyenangkan
17 Tugas-tugas belajar selalu saya utamakan
18 Jika ada hal-hal yang belum jelas bagi anda
tentang pelajaran fisika di sekolah, apakah anda
mendiskusikannya dengan teman anda?
19 Apakah anda putus asa, karena pelajaran fisika
itu sulit?
20 Bila anda ke toko buku atau keperpustakaan dan
melihat buku fisika, apakah anda tertarik untuk
membacanya
21 Ketika guru fisika masuk ke kelas, saya belum
siap untuk mengikuti pelajaran
22 Saya berusaha mendengarkan dengan baik apa
yang dikatakan guru
23 Saya merasa tidak terbebani dengan tugas pelajaran
yang diberikan oleh guru
24 Saya berusaha mengikuti pelajaran dengan
suasana kelas yang bervariasi
25 Keberadaan guru di kelas membuat saya gugup,
karena saya takut disuruh menerjakan soal ke
depan
26 Saya menghindari tugas belajar yang sulit
27 Saya merasa tugas belajar yang diberikan guru
di kelas tidak bermanfaat
28 Saya tidak menyukai adanya buku pelajaran
fisika yang beraneka ragam
29 Saya tidak puas dengan belajar mandiri
30 Bagi saya guru adalah teman untuk berdiskusi

Kritik dan Saran


Tuliskan kritik dan saran anda tentang pelaksanaan pembelajaran fisika.

Kritik

Saran
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
A. Langkah-langkah penilaian hasil kajian:
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pembekalan pada LK-9!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan
yang ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 < nilai ≤ 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80 < nilai ≤ 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang
sesuai
70 < nilai ≤ 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60 < nilai ≤ 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai