Anda di halaman 1dari 10

Sejarah BPUPKI : Latar Belakang, Tujuan, Anggota dan Sidangnya 

Penjajahan dari sejumlah negara yang terjadi di Indonesia memang membawa dampak
yang sangat buruk terhadap Indonesia, sehingga masing-masing daerah mulai melakukan
perlawanan. Misalnya, Pattimura yang memperjuangkan kawasan Maluku pada tahun 1817,
Perang Padri yang dilakukan oleh kawasan Sumatra Barat yang digerakkan oleh
pahlawan Tuanku Imam Bonjol, dan Pangeran Diponegoro dari Jawa Tengah pada tahun
1825-1830.

Masih banyak perlawanan lainnya yang dilakukan, tetapi sebagian besar tidak
membuahkan banyak hasil. Banyak yang menderita, ditangkap, diasingkan, dihukum,
bahkan gugur. Itu sebabnya di awal abad ke-20, perlawanan sifatnya sudah berupa
organisatoris-nasional, bukan lagi kedaerahan.
Rakyat sudah mulai memiliki kesadaran nasional. Budi Utomo yang memimpinnya pada
tahun 20 Mei 1908. Niat dan semangatnya didorong oleh dokter senior, yakni Dokter
Wahidin Sudirohusodo. Usaha yang dilakukan Budi Utomo antara lain adalah memajukan
berbagai bidang maupun sektor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Organisasi lainnya ternyata ikut mendukung dan memberikan pencerahan, seperti


Sarekat Islam (1912), Indische Partij (1912), Perhimpunan Indonesia (1908), Partai
Nasional Indonesia (1927), dan Gerindo (1937).Ada pula organisasi non-politik yang
ikut berdiri, seperti Muhammadiyah, NU, dan Taman Siswa. Organisasi tersebut
bertujuan baik dan memberikan pendidikan untuk murid-muridnya.

Sejarah yang telah berlalu panjang dan memerlukan banyak pengorbanan menggerakkan
Indonesia untuk membebaskan diri dari kolonial. Pada tahun 1928, pemuda mulai
bersama-sama bersatu dan memiliki ikrar.
Namun, tentara Jepang datang setelah penjajahan selama 3,5 abad yang dilalui
Indonesia sudah cukup menyiksa. Negeri merah-putih tentunya tidak diam saja dan
mulai bekerja sama dalam kedua sidang, yakni BPUPKI dan PPKI.

A. Sejarah Latar Belakang Terbentuknya BPUPKI


Jepang memiliki cita-cita untuk membangun sebuah kawasan persemakmuran bersama Asia
Timur Raya, tetapi masih menurut kekuasaannya. Ketika dicoba untuk dicetuskan,
perang justru direalisasikan. Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour ternyata melakukan serangan mendadak pada tahun 7 Desember 1941.

Jepang dengan sigap langsung merambah kawasan Asia Tenggara, dimulai dari Philipina
( Januari 1942), Singapura (Februari 1942), segalanya dikuasai sampai giliran
Indonesia pada tahun 1942.Sebenarnya, kedatangan Jepang sempat disambut oleh rasa
lega, tetapi harapan yang ada langsung sirna ketika melihat mereka yang bertindak
seenaknya. Rakyat mulai berserikat dan berkumpul kembali untuk membicarakan
kemerdekaan yang sebenarnya dilarang sama sekali.

Mereka saling mengumpulkan suara, pendapat, dan tentunya berjuang. Meski


penderitaan Jepang selama tiga tahun (1942-1945) benar-benar pedih dan terasa
sekali, semangat bangsa tetap tidak padam. Inilah awal dan modal besar untuk
mengusir penjajah yang singgah, tapi menyiksa lahir dan batin seluruh rakyat. Siapa
yang tidak ingin melawan?
Jepang tidak mengira bahwa Amerika dan penyerangan di Harbour waktu itu ternyata
telah bangkit. Niatnya untuk menguasai wilayah Australia, terpukul karena
penyerangan laut karang pada tahun 1942.

Pertempuran ini menjadi sebuah panah yang berhasil menyerang balik Jepang.
Kekuasaan angkatan laut Jepang sebagian besar ditempatkan pada Pulau Truk di
Kepulauan Carolina. Meski angkatan laut Amerika juga berhasil menaklukan beberapa
wilayah, seperti Tarawa, Pulau Truk tetap dibiarkan.Serangan pengeboman mulai
dimulai pada tahun 1944 di bulan Juni. Pada bulan Julinya, pihak Jepang mulai
kehilangan pangkalan laut mereka yang bertempat di Kepulauan Mariana disebabkan
oleh krisis kabinet. Pada bulan September, Amerika mulai berhasil menguasai negara,
dari Filipina, sehingga hubungan pangkalan laut Pulau Truk dengan negara tersebut
akhirnya terputus.

Kekalahan demi kekalahan membuat kedudukan Jepang di kawasan Pasifik, termasuk


Indonesia mulai melemah. Jepang mengambil kebijakan untuk memasukkan kekuatan
pribumi. Dengan begitu, mereka harus memikat hati rakyat Indonesia untuk
mendapatkan bantuan.Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, banyak orang yang
terlibat dan berjuang untuk mengisi kemerdekaan, dan salah satu contohnya adalah
para anggota BPUPKI. Untuk lebih mengenal dan mengingat jasa para pahlawan
tersebut, Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia hadir.

B. Sejarah Terbentuknya BPUPKI


Menghadapi situasi yang gawat tersebut, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa di
bawah pimpinan Letnan Jenderal Kumakici Harada berusaha meyakinkan bangsa Indonesia
tentang janji kemerdekaanPerdana Menteri Koiso mengambil tindakan dan pembuka
pidato pada tanggal 7 September di depan wajah parlemen Jepang. Mereka berjanji
akan memberikan kemerdekaan kepada wilayah Indonesia bagian timur atau Hindia
Timur. Pidato tersebut dikenal sebagai ‘Koiso Declaration’.

Tanggal 9 September 1944, lagu kebangsaan Indonesia boleh dinyanyikan kembali,


bersamaan dengan berkibarnya bendera di sebelah bendera milik Jepang, padahal sejak
tanggal 20 Maret 1944, undang-undang nomor 4 telah melarangnya. Penegasan janji
tetap dilihat sebagai keteguhan Jepang dalam merealisasikan perjanjiannya terhadap
kemerdekaan Indonesia.Pada tanggal 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Janji tersebut
dikumandangkan oleh pemimpin Jepang yang bernama Syikikan Kumakici Harada.

C. Tujuan Dibentuknya BPUPKI


Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu
Junbi Cosakai.Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI ialah untuk mempelajari dan
menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut
pembentukan negara Indonesia merdeka.

Bagi Jepang, BPUPKI dibentuk agar Jepang dapat lebih mengontrol pergerakaan
kemerdekaan Indonesia dan lebih meyakinkan kepada Rakyat bahwa janji Jepang
benar.Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terdapat berbagai cerita perang
para sosok pahlawan bangsa melawan penjajah dan memabngkitkan semangat
nasionalisme. Pelajari itu semua pada buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia.

D. Anggota BPUPKI
Pengurus dan anggota waktu itu segera diangkat dan pengumumannya jatuh pada tanggal
29 April 1945 yang bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Jepang yang bernama Tenno
Heika. Telah diputuskan bahwa ketua BPUPKI adalah Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat
yang dibantu oleh 2 orang Ketua muda yaitu Icibangase Yosio dan RP. Soeroso Suroso
sebagai kepala sekretariat dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G.
Pringgodigdo.
Anggota BPUPKI ada 69 yang terdiri dari 62 anggota aktif dari para tokoh pergerakan
nasional Indonesia. Sisanya anggota istimewa (7 orang) yang berasal dari pemerintah
militer jepang di Indonesia.

E. Sidang-sidang BPUPKI
Sebenarnya, apa fungsi dari BPUPKI? Karena adanya BPUPKI, segala keputusan akan
persiapan-persiapan terkait kemerdekaan Indonesia lebih terorganisir. Mulai dari
segi politik, pemerintahan, ekonomi menuju Indonesia merdeka.

Secara rinci, tugas-tugas BPUPKI yang paling penting adalah membentuk dan menyusun
dasar-dasar Indonesia merdeka (1), membuat peraturan berupa undang-undang (2)
dengan membuat reses selama sebulan (3), dan membentuk panitia kecil untuk menerima
saran atau konsepsi dasar (4).Untuk manfaatnya sendiri, BPUPKI diharapkan dapat
memerdekakan Indonesia secara resmi (1), menjalin kerja sama baik dengan pemerintah
Jepang (2), menemukan tokoh politik yang dapat diandalkan (3), mempertemukan tokoh-
tokoh daerah dari Sabang sampai Merauke (4).

1. Sidang Pertama BPUPKI


Sidang dibagi menjadi dua babak yang dilakukan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 10-
16 Juli 1945. Pada sidang pertama, rancangan asas terkait dasar Indonesia merdeka
segera dipidatokan. Usulan dari Muhammad Yamin disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945
secara lisan, yakni sebagai berikut.
-Peri kebangsaan
-Peri kemanusiaan
-Peri ketuhanan
-Peri kerakyatan
-Kesejahteraan rakyat

Usulan seccara lisan Muhammad Yamin tersebut berbeda dengan usulannya yang secara
tertulis yaitu :
-Ketuhanan Yang Maha Esa.
-Kebangsaan persatuan Indonesia.
-Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tokoh yang mengusulkan dasar negara Pancasila selanjutnya adalah Soepomo. Soepomo
mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia pada tanggal 31 Mei 1945. Ia mengatakan,
negara yang dibentuk hendaklah negara integralistik atau negara persatuan yang
berdasarkan hal-hal berikut:
-Persatuan
-Kekeluargaan
-Keseimbangan lahir dan batin
-Musyawarah
-Keadilan rakyat

Usulan dari Prof. Dr. Soepomo disampaikan pada tanggal 31 Mei 1945. Beliau ternyata
memiliki pendapat sendiri, berdasarkan tiga teori berikut.
-Sebagaimana yang dicetuskan oleh Thomas Hobbes, Jean Jacques Rousseau, Herbert
Spencer, John Locke dan H. J. Laski, ada sebuah usulan untuk golongan
individualistik yang disusun atas dasar kontak sosial yang warganya sendiri
mengedepankan kepentingan individu.Class theory atau negara golongan yang pernah
dipaparkan oleh Marx, Engels, dan Lenin.
-Negara tidak boleh berdiri hanya karena satu golongan, tetapi tetap bertahan untuk
kepentingan semua anggotanya. Teori yang didasari oleh Spinoza, Adam Muller, dan
Hegel ini disebut sebagai negara integralistik.
-Menurut Soepomo, usulan yang lebih baik dipakai adalah poin ketiga. Negara
integralistik atau negara persatuan. Wilayah yang satu untuk semua orang.

Usulan dari Ir. Soekarno, Abikoesno Tjokrosoejoso, M. Soetardjo K, Ki Bagus


Hadikusumo, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Liem Koen Hian disampaikan pada tanggal 1
Juni 1945.Soekarno berpendapat bahwa dasar Indonesia yang dimaksud
adalah philosophise grondslag atau berdasarkan filsafat, fundamen, dan pikiran
sedalam-dalamnya untuk didirikannya gedung Indonesia merdeka. Untuk mewujudkannya,
Ir Soekarno mengusulkan lima asas sebagai berikut.
-Nasionalisme atau kebangsaan
-Internasionalisme yang didasari kemanusiaan
-Musyawarah dengan mufakat maupun perwakilan
-Kesejahteraan nasional
-Ketuhanan melalui kebudayaan

Dari kelima asas tersebut, tercetuslah nama pancasila (panca berarti lima, sila
berarti dasar) atas bantuan dari seorang ahli bahasa dan jika tidak tersetujui,
usulan dapat kembali disaring menjadi trisila (sosio demokrasi, sosio ketuhanan,
dan demokratis). Selanjutnya, apabila ditolak kembali, trisila dapat menjadi
ekasila, yakni gotong royong. Hanya satu poin penting, tetapi dapat menjadi dasar
negara yang utama bagi Indonesia.

Dalam menjaga nilai pancasila tersebut, banyak sosok yang telah berjuang dan
berkorban untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Salah satu sosok tersebut dapat kita
lihat pada Seri Pemimpin Bangsa – Mohammad Hatta Menjaga Pancasila Sakral.Usai
sidang tersebut, dilanjutkan dengan masa reses yang dilaksanakan antara sidang
pertama dan sidang kedua. Tahapan ini digunakan oleh para anggota untuk membahas
rancangan pembukaan undang-undang.

Acaranya dapat terbilang tidak resmi karena hanya dihadiri oleh 38 anggota,
termasuk Soekarno yang menjadi pemimpinnya, padahal pertemuan tersebut dimaksudkan
supaya Indonesia dapat memperoleh prosedur secepatnya untuk kemerdekaan.Keinginan
tersebut dilandasi oleh seorang bala tentara Dai Nippon yang secara singkat dapat
memerdekakan Birma (Myanmar). Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat pada buku yang
satu ini.

2. Sidang Kedua BPUKI


Sidang kedua BPUPKI dimulai dengan adanya enam anggota baru sebagai badan
penyelidik. Ir. Soekarno juga memberikan hasil laporannya atas pertemuan yang
dilakukan pada tanggal 1 Juni 1945.Pertemuan tersebut adalah panitia kecil yang
beranggotakan delapan orang, meliputi :
-Ir. Soekarno sendiri,
-Drs. Moh. Hatta,
-Mr. A. A Maramis,
-Sutardjo,
-A. Wachid Hasyim,
-Ki Bagus Hadikusumo,
-Otto Iskandardinata,
-Mohammad Yamin.

Tugas mereka adalah menampung dan mengidentifikasi usulan dari BPUPKI. Namun,
terjadi perbedaan pendapat antara golongan nasionalis dan Islam. Golongan Islam
menginginkan negara yang dilandaskan syariat Islam, sedangkan golongan nasionalis
berpikiran sebaliknya. Mereka tidak menghendaki landasan negara berdasarkan hukum
agama tertentu.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Soekarno mengadakan pertemuan dengan anggota badan
penyelidik di kantor besar Djawa Hookokai. Pertemuan tersebut membentuk sebuah
panitia kecil yang dinamakan Panitia Sembilan, beranggotakan Ir. Soekarno, Wachid
Hasyim, Mr. Maramis, Mr. Soebardjo, Drs. Moh. Hatta, Drs. Mr. Moh. Yamin, Kyai
Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Tjoko Soejoso, dan Haji Agus Salim.

Panitia kecil tersebut kembali merumuskan kesepakatan dari formula kedua belah
pihak di BPUPKI. Tujuannya adalah untuk mengatasi perbedaan dan menyelesaikannya
dengan perdamaian. Akhirnya, mereka berhasil menyepakati piagam Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945. Dasar negara tersebut tertuang dalam rancangan preambule,
tepatnya pada alinea keempat.

Perbedaan usulan tersebut dengan perjanjian selanjutnya, hanya terletak pada sila
pertama, yakni ‘ketuhanan dengan menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya’. Usulan tersebut disebut sebagai rancangan preambule hukum dasar,
sedangkan Mohammad Yamin mempopulerkannya sebagai ‘Piagam Jakarta’.
Sidang kedua yang telah dijalani dari tanggal 10-16 Juli membuahkan beberapa
keputusan.
Dasar negara, yakni Pancasila yang disepakati berdasarkan piagam Jakarta.
Bentuk negara Indonesia adalah republik, berdasarkan kesepakatan 55 orang dari 66
orang yang telah hadir.

Wilayah Indonesia yang telah disepakati meliputi Hindia Belanda, Malaka, dan Timor
Timur dengan 33 suara tanda setuju.
Pada tanggal tersebut juga dibentuk panitia perancang hukum dasar. Pembagian
tugasnya sebagai berikut.
-Ir. Soekarno menjabat sebagai ketua dari panitia perancang hukum dasar.
-Drs. Moh. Hatta sebagai panitia perancang ekonomi dan keuangan.
-Abikoesno Tjoko Soejoso sebagai ketua dari panitia perancang pembela tanah air.

Rapat yang dilakukan juga memutuskan terkait wilayah Indonesia, panitia untuk
merancang HAM, bentuk negara, dan pimpinan negara beserta isi pembukaan.Pada
tanggal 13 Juli 1945, panitia kecil menghimpun sebuah panitia baru yang dinamakan
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang tidak lama setelah itu akan
sidang. Anggotanya berasal dari wakil-wakil seluruh Indonesia, dinaungi pimpinan
Dai Nippon yang bertempat di wilayah selatan.Untuk mendapatkan nilai yang ada saat
ini pada dasar negara kita Pancasila, proses perjalanannya bukanlah hal yang mudah.
Seperti halnya dapat kita lihat dan pelajari pada buku Lahirnya Pancasila: Kumpulan
Pidato BPUPKI dibawah ini.

F. BPUPKI Dibubarkan
BPUPKI akhirnya resmi dibubarkan pada tanggal 6 Agustus 1945 karena tugasnya dalam
menyusun dasar negara dan UUD telah selesai.
Kemudian Ir. Soekarno memutuskan untuk pergi ke Saigon untuk bertemu dengan
Jenderal Besar Terauchi. Saat kembali ke Indonesia, Ir. Soekarno telah membawa
sejumlah perintah yang isinya adalah sebagai berikut.Ir. Soekarno akan diangkat
menjadi ketua dari sebuah panitia baru, yakni PPKI bersama Drs. Moh. Hatta yang
akan menjabat sebagai wakil ketua.PPKI boleh dioperasikan pada tanggal 19 Agustus
1945.

Penjajahan dari sejumlah negara yang terjadi di Indonesia memang membawa dampak
yang sangat buruk terhadap Indonesia, sehingga masing-masing daerah mulai melakukan
perlawanan. Misalnya, Pattimura yang memperjuangkan kawasan Maluku pada tahun 1817,
Perang Padri yang dilakukan oleh kawasan Sumatra Barat yang digerakkan oleh
pahlawan Tuanku Imam Bonjol, dan Pangeran Diponegoro dari Jawa Tengah pada tahun
1825-1830.

Masih banyak perlawanan lainnya yang dilakukan, tetapi sebagian besar tidak
membuahkan banyak hasil. Banyak yang menderita, ditangkap, diasingkan, dihukum,
bahkan gugur. Itu sebabnya di awal abad ke-20, perlawanan sifatnya sudah berupa
organisatoris-nasional, bukan lagi kedaerahan.
Rakyat sudah mulai memiliki kesadaran nasional. Budi Utomo yang memimpinnya pada
tahun 20 Mei 1908. Niat dan semangatnya didorong oleh dokter senior, yakni Dokter
Wahidin Sudirohusodo. Usaha yang dilakukan Budi Utomo antara lain adalah memajukan
berbagai bidang maupun sektor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Organisasi lainnya ternyata ikut mendukung dan memberikan pencerahan, seperti


Sarekat Islam (1912), Indische Partij (1912), Perhimpunan Indonesia (1908), Partai
Nasional Indonesia (1927), dan Gerindo (1937).Ada pula organisasi non-politik yang
ikut berdiri, seperti Muhammadiyah, NU, dan Taman Siswa. Organisasi tersebut
bertujuan baik dan memberikan pendidikan untuk murid-muridnya.

Sejarah yang telah berlalu panjang dan memerlukan banyak pengorbanan menggerakkan
Indonesia untuk membebaskan diri dari kolonial. Pada tahun 1928, pemuda mulai
bersama-sama bersatu dan memiliki ikrar.
Namun, tentara Jepang datang setelah penjajahan selama 3,5 abad yang dilalui
Indonesia sudah cukup menyiksa. Negeri merah-putih tentunya tidak diam saja dan
mulai bekerja sama dalam kedua sidang, yakni BPUPKI dan PPKI.

A. Sejarah Latar Belakang Terbentuknya BPUPKI


Jepang memiliki cita-cita untuk membangun sebuah kawasan persemakmuran bersama Asia
Timur Raya, tetapi masih menurut kekuasaannya. Ketika dicoba untuk dicetuskan,
perang justru direalisasikan. Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour ternyata melakukan serangan mendadak pada tahun 7 Desember 1941.

Jepang dengan sigap langsung merambah kawasan Asia Tenggara, dimulai dari Philipina
( Januari 1942), Singapura (Februari 1942), segalanya dikuasai sampai giliran
Indonesia pada tahun 1942.Sebenarnya, kedatangan Jepang sempat disambut oleh rasa
lega, tetapi harapan yang ada langsung sirna ketika melihat mereka yang bertindak
seenaknya. Rakyat mulai berserikat dan berkumpul kembali untuk membicarakan
kemerdekaan yang sebenarnya dilarang sama sekali.

Mereka saling mengumpulkan suara, pendapat, dan tentunya berjuang. Meski


penderitaan Jepang selama tiga tahun (1942-1945) benar-benar pedih dan terasa
sekali, semangat bangsa tetap tidak padam. Inilah awal dan modal besar untuk
mengusir penjajah yang singgah, tapi menyiksa lahir dan batin seluruh rakyat. Siapa
yang tidak ingin melawan?
Jepang tidak mengira bahwa Amerika dan penyerangan di Harbour waktu itu ternyata
telah bangkit. Niatnya untuk menguasai wilayah Australia, terpukul karena
penyerangan laut karang pada tahun 1942.

Pertempuran ini menjadi sebuah panah yang berhasil menyerang balik Jepang.
Kekuasaan angkatan laut Jepang sebagian besar ditempatkan pada Pulau Truk di
Kepulauan Carolina. Meski angkatan laut Amerika juga berhasil menaklukan beberapa
wilayah, seperti Tarawa, Pulau Truk tetap dibiarkan.Serangan pengeboman mulai
dimulai pada tahun 1944 di bulan Juni. Pada bulan Julinya, pihak Jepang mulai
kehilangan pangkalan laut mereka yang bertempat di Kepulauan Mariana disebabkan
oleh krisis kabinet. Pada bulan September, Amerika mulai berhasil menguasai negara,
dari Filipina, sehingga hubungan pangkalan laut Pulau Truk dengan negara tersebut
akhirnya terputus.

Kekalahan demi kekalahan membuat kedudukan Jepang di kawasan Pasifik, termasuk


Indonesia mulai melemah. Jepang mengambil kebijakan untuk memasukkan kekuatan
pribumi. Dengan begitu, mereka harus memikat hati rakyat Indonesia untuk
mendapatkan bantuan.Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, banyak orang yang
terlibat dan berjuang untuk mengisi kemerdekaan, dan salah satu contohnya adalah
para anggota BPUPKI. Untuk lebih mengenal dan mengingat jasa para pahlawan
tersebut, Buku Pintar Mengenal Pahlawan Indonesia hadir.

B. Sejarah Terbentuknya BPUPKI


Menghadapi situasi yang gawat tersebut, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa di
bawah pimpinan Letnan Jenderal Kumakici Harada berusaha meyakinkan bangsa Indonesia
tentang janji kemerdekaanPerdana Menteri Koiso mengambil tindakan dan pembuka
pidato pada tanggal 7 September di depan wajah parlemen Jepang. Mereka berjanji
akan memberikan kemerdekaan kepada wilayah Indonesia bagian timur atau Hindia
Timur. Pidato tersebut dikenal sebagai ‘Koiso Declaration’.

Tanggal 9 September 1944, lagu kebangsaan Indonesia boleh dinyanyikan kembali,


bersamaan dengan berkibarnya bendera di sebelah bendera milik Jepang, padahal sejak
tanggal 20 Maret 1944, undang-undang nomor 4 telah melarangnya. Penegasan janji
tetap dilihat sebagai keteguhan Jepang dalam merealisasikan perjanjiannya terhadap
kemerdekaan Indonesia.Pada tanggal 1 Maret 1945, diumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Janji tersebut
dikumandangkan oleh pemimpin Jepang yang bernama Syikikan Kumakici Harada.

C. Tujuan Dibentuknya BPUPKI


Pada tanggal 1 Maret 1945 diumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu
Junbi Cosakai.Maksud dan tujuan dibentuknya BPUPKI ialah untuk mempelajari dan
menyelidiki hal-hal penting berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut
pembentukan negara Indonesia merdeka.

Bagi Jepang, BPUPKI dibentuk agar Jepang dapat lebih mengontrol pergerakaan
kemerdekaan Indonesia dan lebih meyakinkan kepada Rakyat bahwa janji Jepang
benar.Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, terdapat berbagai cerita perang
para sosok pahlawan bangsa melawan penjajah dan memabngkitkan semangat
nasionalisme. Pelajari itu semua pada buku Cerita Perang Kemerdekaan Indonesia.

D. Anggota BPUPKI
Pengurus dan anggota waktu itu segera diangkat dan pengumumannya jatuh pada tanggal
29 April 1945 yang bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Jepang yang bernama Tenno
Heika. Telah diputuskan bahwa ketua BPUPKI adalah Dr. KRT Radjiman Wedyodiningrat
yang dibantu oleh 2 orang Ketua muda yaitu Icibangase Yosio dan RP. Soeroso Suroso
sebagai kepala sekretariat dengan dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G.
Pringgodigdo.
Anggota BPUPKI ada 69 yang terdiri dari 62 anggota aktif dari para tokoh pergerakan
nasional Indonesia. Sisanya anggota istimewa (7 orang) yang berasal dari pemerintah
militer jepang di Indonesia.

E. Sidang-sidang BPUPKI
Sebenarnya, apa fungsi dari BPUPKI? Karena adanya BPUPKI, segala keputusan akan
persiapan-persiapan terkait kemerdekaan Indonesia lebih terorganisir. Mulai dari
segi politik, pemerintahan, ekonomi menuju Indonesia merdeka.

Secara rinci, tugas-tugas BPUPKI yang paling penting adalah membentuk dan menyusun
dasar-dasar Indonesia merdeka (1), membuat peraturan berupa undang-undang (2)
dengan membuat reses selama sebulan (3), dan membentuk panitia kecil untuk menerima
saran atau konsepsi dasar (4).Untuk manfaatnya sendiri, BPUPKI diharapkan dapat
memerdekakan Indonesia secara resmi (1), menjalin kerja sama baik dengan pemerintah
Jepang (2), menemukan tokoh politik yang dapat diandalkan (3), mempertemukan tokoh-
tokoh daerah dari Sabang sampai Merauke (4).

1. Sidang Pertama BPUPKI


Sidang dibagi menjadi dua babak yang dilakukan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 10-
16 Juli 1945. Pada sidang pertama, rancangan asas terkait dasar Indonesia merdeka
segera dipidatokan. Usulan dari Muhammad Yamin disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945
secara lisan, yakni sebagai berikut.
-Peri kebangsaan
-Peri kemanusiaan
-Peri ketuhanan
-Peri kerakyatan
-Kesejahteraan rakyat

Usulan seccara lisan Muhammad Yamin tersebut berbeda dengan usulannya yang secara
tertulis yaitu :
-Ketuhanan Yang Maha Esa.
-Kebangsaan persatuan Indonesia.
-Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
-Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
-Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Tokoh yang mengusulkan dasar negara Pancasila selanjutnya adalah Soepomo. Soepomo
mengusulkan rumusan dasar negara Indonesia pada tanggal 31 Mei 1945. Ia mengatakan,
negara yang dibentuk hendaklah negara integralistik atau negara persatuan yang
berdasarkan hal-hal berikut:
-Persatuan
-Kekeluargaan
-Keseimbangan lahir dan batin
-Musyawarah
-Keadilan rakyat

Usulan dari Prof. Dr. Soepomo disampaikan pada tanggal 31 Mei 1945. Beliau ternyata
memiliki pendapat sendiri, berdasarkan tiga teori berikut.
-Sebagaimana yang dicetuskan oleh Thomas Hobbes, Jean Jacques Rousseau, Herbert
Spencer, John Locke dan H. J. Laski, ada sebuah usulan untuk golongan
individualistik yang disusun atas dasar kontak sosial yang warganya sendiri
mengedepankan kepentingan individu.Class theory atau negara golongan yang pernah
dipaparkan oleh Marx, Engels, dan Lenin.
-Negara tidak boleh berdiri hanya karena satu golongan, tetapi tetap bertahan untuk
kepentingan semua anggotanya. Teori yang didasari oleh Spinoza, Adam Muller, dan
Hegel ini disebut sebagai negara integralistik.
-Menurut Soepomo, usulan yang lebih baik dipakai adalah poin ketiga. Negara
integralistik atau negara persatuan. Wilayah yang satu untuk semua orang.

Usulan dari Ir. Soekarno, Abikoesno Tjokrosoejoso, M. Soetardjo K, Ki Bagus


Hadikusumo, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Liem Koen Hian disampaikan pada tanggal 1
Juni 1945.Soekarno berpendapat bahwa dasar Indonesia yang dimaksud
adalah philosophise grondslag atau berdasarkan filsafat, fundamen, dan pikiran
sedalam-dalamnya untuk didirikannya gedung Indonesia merdeka. Untuk mewujudkannya,
Ir Soekarno mengusulkan lima asas sebagai berikut.
-Nasionalisme atau kebangsaan
-Internasionalisme yang didasari kemanusiaan
-Musyawarah dengan mufakat maupun perwakilan
-Kesejahteraan nasional
-Ketuhanan melalui kebudayaan

Dari kelima asas tersebut, tercetuslah nama pancasila (panca berarti lima, sila
berarti dasar) atas bantuan dari seorang ahli bahasa dan jika tidak tersetujui,
usulan dapat kembali disaring menjadi trisila (sosio demokrasi, sosio ketuhanan,
dan demokratis). Selanjutnya, apabila ditolak kembali, trisila dapat menjadi
ekasila, yakni gotong royong. Hanya satu poin penting, tetapi dapat menjadi dasar
negara yang utama bagi Indonesia.

Dalam menjaga nilai pancasila tersebut, banyak sosok yang telah berjuang dan
berkorban untuk mencapai kemerdekaan bangsa. Salah satu sosok tersebut dapat kita
lihat pada Seri Pemimpin Bangsa – Mohammad Hatta Menjaga Pancasila Sakral.Usai
sidang tersebut, dilanjutkan dengan masa reses yang dilaksanakan antara sidang
pertama dan sidang kedua. Tahapan ini digunakan oleh para anggota untuk membahas
rancangan pembukaan undang-undang.

Acaranya dapat terbilang tidak resmi karena hanya dihadiri oleh 38 anggota,
termasuk Soekarno yang menjadi pemimpinnya, padahal pertemuan tersebut dimaksudkan
supaya Indonesia dapat memperoleh prosedur secepatnya untuk kemerdekaan.Keinginan
tersebut dilandasi oleh seorang bala tentara Dai Nippon yang secara singkat dapat
memerdekakan Birma (Myanmar). Untuk lebih lengkapnya, bisa dilihat pada buku yang
satu ini.

2. Sidang Kedua BPUKI


Sidang kedua BPUPKI dimulai dengan adanya enam anggota baru sebagai badan
penyelidik. Ir. Soekarno juga memberikan hasil laporannya atas pertemuan yang
dilakukan pada tanggal 1 Juni 1945.Pertemuan tersebut adalah panitia kecil yang
beranggotakan delapan orang, meliputi :
-Ir. Soekarno sendiri,
-Drs. Moh. Hatta,
-Mr. A. A Maramis,
-Sutardjo,
-A. Wachid Hasyim,
-Ki Bagus Hadikusumo,
-Otto Iskandardinata,
-Mohammad Yamin.

Tugas mereka adalah menampung dan mengidentifikasi usulan dari BPUPKI. Namun,
terjadi perbedaan pendapat antara golongan nasionalis dan Islam. Golongan Islam
menginginkan negara yang dilandaskan syariat Islam, sedangkan golongan nasionalis
berpikiran sebaliknya. Mereka tidak menghendaki landasan negara berdasarkan hukum
agama tertentu.

Pada tanggal 22 Juni 1945, Soekarno mengadakan pertemuan dengan anggota badan
penyelidik di kantor besar Djawa Hookokai. Pertemuan tersebut membentuk sebuah
panitia kecil yang dinamakan Panitia Sembilan, beranggotakan Ir. Soekarno, Wachid
Hasyim, Mr. Maramis, Mr. Soebardjo, Drs. Moh. Hatta, Drs. Mr. Moh. Yamin, Kyai
Abdul Kahar Muzakir, Abikusno Tjoko Soejoso, dan Haji Agus Salim.

Panitia kecil tersebut kembali merumuskan kesepakatan dari formula kedua belah
pihak di BPUPKI. Tujuannya adalah untuk mengatasi perbedaan dan menyelesaikannya
dengan perdamaian. Akhirnya, mereka berhasil menyepakati piagam Jakarta pada
tanggal 22 Juni 1945. Dasar negara tersebut tertuang dalam rancangan preambule,
tepatnya pada alinea keempat.

Perbedaan usulan tersebut dengan perjanjian selanjutnya, hanya terletak pada sila
pertama, yakni ‘ketuhanan dengan menjalankan syariat-syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya’. Usulan tersebut disebut sebagai rancangan preambule hukum dasar,
sedangkan Mohammad Yamin mempopulerkannya sebagai ‘Piagam Jakarta’.
Sidang kedua yang telah dijalani dari tanggal 10-16 Juli membuahkan beberapa
keputusan.
Dasar negara, yakni Pancasila yang disepakati berdasarkan piagam Jakarta.
Bentuk negara Indonesia adalah republik, berdasarkan kesepakatan 55 orang dari 66
orang yang telah hadir.

Wilayah Indonesia yang telah disepakati meliputi Hindia Belanda, Malaka, dan Timor
Timur dengan 33 suara tanda setuju.
Pada tanggal tersebut juga dibentuk panitia perancang hukum dasar. Pembagian
tugasnya sebagai berikut.
-Ir. Soekarno menjabat sebagai ketua dari panitia perancang hukum dasar.
-Drs. Moh. Hatta sebagai panitia perancang ekonomi dan keuangan.
-Abikoesno Tjoko Soejoso sebagai ketua dari panitia perancang pembela tanah air.

Rapat yang dilakukan juga memutuskan terkait wilayah Indonesia, panitia untuk
merancang HAM, bentuk negara, dan pimpinan negara beserta isi pembukaan.Pada
tanggal 13 Juli 1945, panitia kecil menghimpun sebuah panitia baru yang dinamakan
PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang tidak lama setelah itu akan
sidang. Anggotanya berasal dari wakil-wakil seluruh Indonesia, dinaungi pimpinan
Dai Nippon yang bertempat di wilayah selatan.Untuk mendapatkan nilai yang ada saat
ini pada dasar negara kita Pancasila, proses perjalanannya bukanlah hal yang mudah.
Seperti halnya dapat kita lihat dan pelajari pada buku Lahirnya Pancasila: Kumpulan
Pidato BPUPKI dibawah ini.
F. BPUPKI Dibubarkan
BPUPKI akhirnya resmi dibubarkan pada tanggal 6 Agustus 1945 karena tugasnya dalam
menyusun dasar negara dan UUD telah selesai.
Kemudian Ir. Soekarno memutuskan untuk pergi ke Saigon untuk bertemu dengan
Jenderal Besar Terauchi. Saat kembali ke Indonesia, Ir. Soekarno telah membawa
sejumlah perintah yang isinya adalah sebagai berikut.Ir. Soekarno akan diangkat
menjadi ketua dari sebuah panitia baru, yakni PPKI bersama Drs. Moh. Hatta yang
akan menjabat sebagai wakil ketua.PPKI boleh dioperasikan pada tanggal 19 Agustus
1945.

Anda mungkin juga menyukai