Anda di halaman 1dari 22

“PERIODE PERUMUSAN DAN PENGESAHAN

PANCASILA SERTA ERA PASCA KEMERDEKAAN”


1. Wahyu Rafan (43181340321071)
2. Esra Josi Yolanda (43181340321076)
3. Iqbal Pahrezi Zaelani (43181340321060)
4. Zulfa Al Zahrah R. (43181340321053)
5. Agus Priyanto (43181340321065)
RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kronologis sejarah perumusan pancasila?


2. Bagaimana bangsa indonesia dalam mempersiapkan proklamasi serta apa
yang dilakukan?
3. Bagaimana era pasca kemerdekaan setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan?
1. PERUMUSAN PANCASILA A. Penjajahan Jepang 1942-1945

Jepang datang ke Indonesia pada 11 Januari 1942 di Pantai


Timur wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Datang membawa
propaganda dengan tujuan untuk mewujudkan cita-cita jepang
dalam membentuk persemakmuran Asia Timur Raya, semboyan
3A, dan pengakuan sebagai “Saudara Tua”.

Pada realitanya maksud kedatangan jepang ke indonesia


adalah mencari sumber daya alam ( minyak, padi, tebu, kina,
jarak ,dll), dan menguasai seluruh aspek kehidupan yang ada di
indonesia. Seperti ekonomi, sosial, politik, keamanan dan
pertahanan, ideologi dan kebudayaan.
Pada juni 1944, angkatan perang Amerika Serikat ( pihak sekutu) memukul mundur angkatan perang
jepang di pulau Saipan, Papua Nugini, Kep. Solomon dan Kep. Marshall. Oleh karna itu, jepang berusaha
untuk menarik simpati rakyat indonesia dengan menjanjikan kemerdekaan yg dikemukakan oleh perdana
mentri jepang Kuniaki Koiso. Didepan sidang parlemen jepang Teikoku Sunkai pada 7 september 1944.

Pemerintah Jepang membentuk badan penyelidik (DOKURITSU JUNBI CHOOSAKAI) atau yang
biasa dikenal BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha- Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) pada
tanggal 29 april 1945. BPUPKI diketuai oleh dr. Radjiman Wedyoningrat yg didampingi oleh 2 orang
wakil ketua yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase ( orang jepang). BPUPKI dilantik oleh Letjen
Kumaikichi Harada, panglima tentara ke 16 jepang di Jakarta pada 28 mei 1945. Dimulai lah sidang
yg pertama tanggal 29 mei 1945 dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara.
B. SIDANG BPUPKI I DAN Adapun hasil dari perumusan pancasila yang
PANITIA 9 dikemukakan oleh beberapa tokoh, yaitu:

1. Moh. Yamin ( 29 mei 1945 )


Latar belakang dibentuk nya BPUPKI • Peri kebangsaan
adalah sebagai upaya jepang agar • Peri kemanusiaan
• Peri keTuhanan
indonesia tidak melakukan • Peri kerakyatan
perlawanan terhadap jepang dan turut • Peri kesejahteraan

membantu jepang melawan sekutu. 2. Ki Bagoes Hadikoesomo & K.H Wahid Hasyim ( 30
Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah mei 1945 )
Dengan usulan dasar Negara Indonesia adalah ajaran
berhubungan dengan pembentukan islam.
Negara Indonesia merdeka. Sidang
BPUPKI I dilaksanaka pada 29 Mei
sampai dengan 1 Juni 1945.
3. Mr. Soepomo ( 31 mei
1945):
• Persatuaan Kelima sila tersebut diperas oleh ir soekarno menjadi
• Kekeluargaan TRI SILA yang terdiri dari:
1. Sosio nasionalisme
• Keseimbangan lahir dan 2. Sosio demokrasi
batin 3. Ketuhanan
• Musyawarah
• Keadilan rakyat Lalu tri sila diperas lagi menjadi EKA SILA yaitu :
GOTONG ROYONG.
4. Ir. Soekarno ( 1 juni 1945 )
• Kebangsaan – Nasionalisme
• Perikemanusiaan – Internasionalisme
• Mufakat – Demokrasi
• Keadilan sosial
• keTuhanan YME
Setelah pidato soekarno, sidang
menerima usulan nama pancasila Anggota Panitia 9 yaitu sebagai
sebagai dasar filsafat negara berikut:
(philosofische groundslag) yang 1. Ir. Soekarno ( ketua)
diusulkan oleh soekarno, dan 2. Drs. Mohammad Hatta ( wakil ketua
kemudian dibentuklah panitia kecil )
3. Mr. Mohammad Yamin
4. KH. Wachid Hasyim
5. Mr. Ahmad Soebardjo
6. Abdul Kahar Muzakir
7. Abiekoesno Tjokrosoejoso
8. Agus Salim
9. Mr. A.A Maramis
“JAKARTA CHARTER”
Pada tanggal 22 juni 1945 panitia 9 kembali bertemu dan menghasilkan rumusan
dasar negara yg dikenal sebagai “PIAGAM JAKARTA” dengan bunyi :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk- pemeluknya.
2. Kemanusiaan yg adil dan beradab.
3. Persatuaan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
C. Sidang BPUPKI II ( 10 -16 juli 1945 )

Agenda utama dalam sidang ini adalah • Pernyataan indonesia merdeka


membahas rancangan undang – undang dasar.
Diketuai oleh Ir. Soekarno, terdiri dari kedua
• Pembukaan undang – undang dasar
tim yaitu : Tim ekonomi diketuai oleh Drs. • Batang tubuh undang – undang dasar
Mohammad hatta, pembela tanah air diketuai
oleh Abikusno Cokro dan tim penghalus bahasa Akhirnya sidang BPUPKI menerima
diketuai oleh Husein jayadiningrat . pada hasil kerja panitia itu, kemudian BPUPKI
tanggal 14 juli 1945 soekarno melaporkan hasil dibubarkan pada tanggal 7 agustus 1945
kerja panitia perancang undang – undang dasar
kemudian digantikan oleh panitia persiapan
kepada sidang , yang menyatakan hal hal
berikut : kemerdekaan indonesia (PPKI).
2. PENGESAHAN PANCASILA
A. PROKLAMASI
• 6 dan 9 Agustus 1945: terjadinya pengeboman di Hirosima dan Nagasaki yang menewaskan
sedikitnya 129.000 jiwa. Maka posisi Jepang semakin melemah.
• 7 Agustus 1945: dibentuk PPKI (panitia persiapan kemerdekaan Indonesia).
• 8 Agustus 1945: Soekarno, Hatta, dan Radjiman dipanggil ke Saigon, Vietnam bertemu
dengan dengan Marsekal Terauchi, ia menyampaikan informasi kepada pemerintah
Indoenesia bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan.
• 14 Agustus 1945: Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Para pemuda mendesak
Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
LANJUTAN…
• 15 Agustus 1945: golongan muda berunding
yang memutuskan agar pelaksanaan
kemerdekaan tidak memiliki hubungan
dengan janji kemerdekaan Jepang. Namun,
ditolak dengan Soekarno selaku ketua PPKI.
Penolakan inilah yang membuat golongan
muda menculik Soekarno.
• 16 Agustus 1945: Soekarno diculik golongan
muda ke Reangasdengklok, Karawang, Jawa
Barat. Dengan tujuan agar Soekarno dan
Hatta segera memproklamasikan secepatnya
tanpa menunggu Jepang mempersiapkan
kemerdekaan.
• 17 Agustus 1945: tepat hari Jumat pagi pukul
10.00 WIB di Pegangsaan Timur no.56,
Jakarta. Soekarno didampingi Hatta
membacakan naskah proklamasi.
B. HASIL SIDANG PPKI
1. SIDANG PPKI (7 Agustus 1945) 2. Sidang PPKI I ( 18 Agustus 1945)
Tugasnya yaitu melanjutkan hasil kerja • Mengesahkan uud 1945 meliputi:
BPUPKI dan menyiapkan pemindahan kekuasaan (1)Perubahan pada piagam jakarta yg
dari pihak jepang ke indonesia. Pemilihan anggota kemudian menjadi uud 1945. (2)Menetapkan
PPKI dilakukan oleh Marsekal Terauchi . rancangan hukum dasar yang telah ditetapkan
Anggota PPKI berjumlah 21 orang (12 wakil oleh BPUPKI.
dari jawa, 3 wakil sumatera, 2 wakil Sulawesi, 1
• Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan
wakil Kalimantan, 1 wakil Nusa Tenggara, 1 wakil
Hatta sebagai wakil.
Maluku, 1 penduduk Cina) namun ada
penambahan 6 orang sehingga jumlah seluruh • Membentuk sebuah komite nasional indonesia
anggota PPKI adalah 27 orang. pusat ( KNIP ) untuk membantu presiden.
3. Sidang PPKI II ( 19 agustus 1945 )
• Menetapkan wilayah indonesia menjadi 8
provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Sunda
Kecil, dan Maluku) dan menunjuk
Gubernurnya.
• Menetapkan 12 depertemen dengan
menteri- menterinya.
• Mengusulkan dibentuknya tentara
kebangsaan.
• Pembentukan komite nasional di setiap
provinsinya.
4. Sidang PPKI III ( 22 agustus 1945 )
• Dibentuknya komite nasional
• Dibentuknya partai nasional Indonesia
• Dibentuknya tentara kebangsaan
Versi Soekarno Versi Piagam Jakarta Versi UUD 1945 Versi Konstitusi RIS Versi UUDS

1.Kebangsaan 1.Ketuhanan dengan 1.Ketuhan-an Yang Maha Esa 1.Ketuhanan Yang Maha 1.Ketuhanan Yang
Maha Esa
kewajiban menjalankan Esa
syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya.

2.Internasionalisme 2.Kemanusiaan yang adil 2. Kemanusiaan yang adil dan 2.Peri kemanusia-an 2.Peri Kemanusiaan
(Peri Kemanusiaan) dan beradab beradab

3.Mufakat (Demokrasi) 3.Persatuan Indonesia 3. Persatuan Indonesia 3.Kebangsaan 3.Kebangsaan

4.Kesejahteraan Sosial 4.Kerakyatan yang dipimpin 4.Kerakyatan yang dipimpin 4.Kerakyatan 4.Kerakyatan
oleh hikmat kebijaksanaan oleh hikmat kebijaksanaa
dalam dalam
permusyawaratan/perwakila permusyawaratan/perwakilan
n

5.Ketuhanan 5. Keadilan bagi seluruh 5.Keadilan sosial bagi seluruh 5.Keadilan sosial 5. Keadilan sosial
rakyat Indonesia rakyat Indonesia
Hal- Hal yang Terkandung Dalam Jiwa dan
Semangat ‘45 :
• Hal- hal yang terkandung dalam jiwa dan semangat 45 :
• Pro patria dan primus patrialis : mencintai dan mendahulukan kepentingan tanah air.
• Jiwa solidaritas dan kesetia kawanan dari semua lapisan masyarakat terhadap perjuangan
kemerdekaan.
• Jiwa toleransi dan tenggang rasa antar umat beragama, suku, adat, dll.
• Jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab.
• Jiwa kesatria dan kebesaran jiwa yang tidak mengandung balas dendam.
Pancasila sebagai dasar negara sudah final, pengesahan pancasila terjadi pada tanggal 18
agustus 1945 dalam sidang PPKI I, bersamaan dengan pengesahan pembukaan UUD 1945.
Provokasi Belanda yang menyatakan bahwa

3. ERA PASCA proklamasi hadiah dari Jepang dan Indonesia belumlah


KEMERDEKAAN merdeka, serta belum diakui bangsa lain sebelum berhaluan
liberal. Maklumat X wakil presiden 1948 berubah-ubah
menjadi liberal karena desakan barat yang menyatakan
Indonesia belum merdeka. Indonesia tidak setuju dengan
RIS, sehingga kembali ke NKRI. Setelah Indonesia bersatu
lagi dan berlaku Undang-Undang Dasar Sementara
(UUDS) 1950. Pasca dekrit presiden 5 Juli 1959, bangsa
indonesia mengalami era yang cukup bersejarah lainnya
PANCASILA PASCA KEMERDEKAAN:

Pancasila dalam konstitusi RIS 29 Pancasila Undang-Undang Dasar


Desember 1949 s.d. 17 Agustus Sementara (UUDS) TAHUN 1950, yang
1950: berlaku mulai 17 Agustus 1950 s.d. 5 Juli
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 1959:

2. Peri kebangsaan 1. Ketuhana Yang Maha Esa

3. Kerakyatan 2. Peri Kemanusiaan

4. Keadilan sosial 3. Kebangsaan


4. Kerakyatan
5. Keadilan sosial
Pergantian UUD yang baru diupayakan pemilu
1955, yang bertujuan untuk memilih anggota
legislatif dan konstituante. Konstituante mulai
bekerja November 1956 – 5 juli 1959. Kegagalan
konstituante dalam membuat UUD yang baru
berakhir dengan dekrit presiden 5 juli 1959.
Dekrit adalah tindakan sepihak penguasa
momentumnya karna negara dalam keadaan bahaya.
Isi dekrit presiden 5 juli 1959:
1. Bubarkan konstituante,
2. Kembali kepada UUD 1945, dan
3. Segera bentuk MPRS dan DPAS.
ERA PASCA KEMERDEKAAN
A. Era Orde Lama (5 juli 1959 – 11 maret 1966)
Masa Orde lama adalah masa dimana kondisi pada politik dan
keamanan dalam negeri sedang dipenuhi oleh berbagai kekacauan dan
kondisi sosial-budaya yang berada didalam suasana peralihan dari
masyarakat terjajah (beraturan) berubah menjadi masyarakat merdeka
(bebas). Dalam periode ini pancasila diterapkan dalam bentuk yang
berbeda-beda. Dalam era ini terdapat tiga periode yaitu sebagai berikut:
• Masa Orde Lama Periode 1945-1950 • Masa Orde Lama Periode 1950-1959
Pada masa periode ini, penerapan dari Pada periode ini, dasar Negara yang diterapkan
Pancasila sebagai dasar negara dan untuk masih tetap Pancasila, akan tetapi didalam penerapan
pandangan hidup sedang menghadapi sehari-hari lebih diarahkan seperti pada ideologi
berbagai masalah. Terdapat upaya-upaya liberal. Hal tersebut dapat dilihat dan diketahui
untuk mengganti dasar Negara pada waktu didalam penerapan sila keempat Pancasila yang
itu yaitu Pancasila dan mengganti sudah tidak lagi berjiwa musyawarah dan mufakat,
pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya melainkan sudah menerapkan suara terbanyak
tersebut dapat terlihat dari munculnya (voting).
berbagai gerakan-gerakan dari pemberontak
yang tujuannya untuk dapat menganti
Pancasila dengan ideologi lainnya dari
pemikiran berbeda. Ada dua kejadian
pemberontakan yang terjadi pada masa
periode ini yaitu pemberontakan yang
dilakukan oleh PKI (Madiun, 18
September 1948) dan pemberontakan
DI/TII (17 Agustus 1949).
B. Era Orde Baru (11 Maret 1966-21 Mei C. Era Reformasi (21 Mei 1998- sekarang)
1998) Reformasi disebabkan oleh 3 faktor, yaitu;
Visi utama dari pemerintahan Orde 1. Krisis monoter
Baru ini adalah untuk dapat melaksanakan 2. Krisis ekonomi
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan 3. Krisis politik
dapat konsekuen didalam setiap aspek Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden
kehidupan bermasyarakat di Soeharto mengundurkan diri , dan Presiden
Indonesia.Dengan kehadiran visi tersebut, kemudian digantikan oleh Wakil Presiden Prof.
Orde Baru dapat memberikan sebuah Dr. B.J Habibie, yang diikuti dengan
harapan bagi semua rakyat Indonesia, pembentukan “Kabinet Reformasi
terutama yang telah berkaitan dengan suatu Pembangunan”. Presiden dituntut untuk
perubahan politik, dari yang mempunyai melakukan reformasi terutama dalam bidang
sifat otoriter yang terjadi pada masa ekonomi, politik dan hukum. ada beberapa hal-
demokrasi terpimpin di bawah hal penting yang menjadi tuntutan rakyat di Era
kepemimpinan Presiden Soekarno agar Reformasi, yakni
menjadi lebih demokratis. Harapan dari
rakyat tersebut tentu saja mempunyai dasar.
Lanjutan…

1) Perubahan perubahan yang sertralisasi Perkembangan kehidupan Pancasila selama reformasi.


menuju pemerintahan yang
disentralisasi; 1. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
2) Penghapusan Dwi Fungsi ABRI, Dibentuknya pusat Pendidikan Pancasila dan konstitusi
3) Perubahan orientasi system di Cisarua, Bogor. Di sahkanya UU, No. 12 tahun 2012
perekonomian nasional; Tentang Pendidikan tinggi yang mewajibkan mata kuliah
4) Perubahan sistem kepartaian; Pancasila.
5) Desakralisasi UUD 1945 dan;
6) Kebijaksanaan yang parsipatoris. 2. Pada masa pemerintahan Joko Widodo
Dengan mengeluarkan Keppres No. 24/16 tentang Hari
Lahir Pancasila dan Perpres No. 54 Tahun 2017 tentang Unit
Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-
PIP)byang selanjutnya berubah menjadi Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPIP).

Anda mungkin juga menyukai