⚫ Menjelang tahun 1945, Jepang mengalami kekalahan di Asia Timur Raya ⚫ Jepang membentuk BPUPKI. Jenderal Kumakichi Harada, merupakan komandan pasukan jepang di jawa dan mengumumkan pembentukan BPUPKI (28 April 1945). Upacara peresmiannya di gelar Gedung Cuo Sangi In di Pejambon Jakarta (sekarang, Gedung Departemen Luar Negeri). ⚫ BPUPKI beranggotakan 67 orang, (7 orang Jepang, 4 orang Cina sisanya, lagi 56 orang adalah Pribumi). Ketua BPUPKI adalah Radjiman Wedyodiningrat, Wakil ketua Icibangase (Jepang), dan sekretarisnya adalah R.P. Soeroso A. PROSES SIDANG PERTAMA BPUPKI DAN USULAN RUMUSAN PANCASILA
⚫ Masa persidangan BPUPKI dimulai tanggal 29 Mei 1945
s.d 1 Juni 1945. Di masa persidangan, BPUPKI membahas rumusan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Di persidangan BPUPKI yang pertama, terdapat berbagai pendapat mengenai dasar negara yang dipakai di Indonesia. Pendapat-pendapat rumusan dasar negara Indonesia disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Supomo, dan Ir. Soekarno ⚫ Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya mengenai dasar negara Indonesia merdeka yang dihadapan sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945. Pemikiran Mr. Mohammad Yamin diberi judul "Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia". Usulan rumusan dasar negara Mr. Mohammad Yamin intinya adalah sebagai berikut. 1). Peri kebangsaan 2). Peri kemanusiaan 3). Peri ketuhanan 4). Peri kerakyatan 5). Kesejahteraan rakyat ⚫ Mr. Supomo mengemukakan usulan rumusan dasar negara di sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945, dari pemikiran tersebut merupakan penjelasan masalah-masalah mengenai hubungan dasar negara Indonesia dimana negara dibentuk hendaklah integralistik berdasarkan pada hal-hal : 1). Persatuan 2). Kekeluargaan 3). Keseimbangan lahir dan batin 4). Musyawarah 5). Keadilan sosial ⚫ Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapat mengenai rumusan dasar negara Indonesia. Usulan rumusan dasar negara Ir. Soekarno terdiri atas lima asas sebagai berikut: 1). Kebangsaan Indonesia 2). Internasionalisme atau perikemanusiaan 3). Mufakat atau demokrasi 4). Kesejahteraan sosial 5). Ketuhanan Yang Maha Esa B. PROSES SIDANG KEDUA BPUPKI (10-16 JULI 1945) ⚫ BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara terdiri dari sembilan orang yang disebut dengan Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan adalah menampung berbagai aspirasi mengenai pembentukan dasar negara Indonesia (Ir. Soekarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, Drs. Moh. Hatta, K.H. Abdul Wachid Hasyim, Mr.Moh. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo, Abikusno Cokrosuryo, dan A.A. Maramis).
Kerja keras dan cerdas dari Panitia Sembilan
membuahkan hasil. Tgl. 22 Juni 1945 berhasil merumuskan dasar negara untuk Indonesia merdeka. Rumusan Mr. Moh. Yamin diberi nama "Piagam Jakarta atau Jakarta Charter". C. PEMBENTUKAN PANITIA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA (PPKI)
⚫ 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan di Jepang. Untuk
menindaklanjuti hasil kerja dari BPUPKI, maka jepang membentuk (PPKI/Dokuritsi Junbi Inkai. Anggota PPKI terdiri dari 21 orang untuk seluruh masyarakat Indonesia, 12 orang wakil dari jawa, 3 wakil dari sumatera, 2 orang wakil sulawesi, dan seorang wakil Sunda Kecil, Maluku serta penduduk cina. Tanggal 18 Agustus 1945, ketua PPKI menambah 6 anggota lagi sehingga anggota PPKI berjumlah 27 orang. D. RUMUSAN AKHIR YANG DITETAPKAN TANGGAL 18 AGUSTUS 1945 DALAM SIDANG PPKI
⚫ 1.Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaran/perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia TERIMA KASIH