Anda di halaman 1dari 13

Pembentukan BPUPKI

Pada akhir tahun 1944, Jepang terdesak oleh


sekutu akibat kekalahan dalam perang Asia-
Pasifik. Berkaitan dengan hal itu, Perdana
Menteri jepang mengumumkan dalam sidang
istimewa parlemen bahwa Indonesia kemudian
hari akan memperoleh kemerdekaan.

Dengan demikian, diperlukan semua hal yang


berhubungan dengan tata pemerintahan dalam
suatu negara. Jepang lalu membentuk suatu
lembaga persiapan kemerdekaan Indonesia dengan
tujuan membahas hal tersebut termasuk penentuan
dasar negara. Lembaga tersebut bernama BPUPKI.
Pembentukan BPUPKI

BPUPKI Tahukah kamu?


(Badan Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan
BPUPKI dalam bahasa
Kemerdekaan Indonesia)
Jepang dikenal dengan nama
“Dokuritsu Junbi Cosakai”
BPUPKI terbentuk pada tanggal
29 April 1945
BPUPKI adalah organisasi yang dibentuk Pemerintahan
Jepang pada masa penjajahan di Indonesia untuk
mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

Tugas BPUPKI adalah melakukan penyelidikan tentang


usaha-usaha mencapai Indonesia merdeka.
(Ketua BPUPKI (Wakil ketua BPUPKI
Dr. R. Radjiman Wedyodiningrat) R.Panji Soeroso
Jumlah anggota BPUPKI

Jumlah berjumlah 67 orang.

anggota 60 orang
berasal dari
7 orang
berasal dari
BPUPKI Indonesia. Jepang.
Sidang Pertama BPUPKI

Dalam sidang pertama dimulai pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945.
3 Tokoh yang menyampaikan pendapat tentang dasar negara :

Mr. Mohammad Yamin Mr. Soepomo Ir. Soekarno


Mr. Muhammad Yamin
(29 Mei 1945)

Mr. Muhammad Yamin menyatakan pemikirannya diberi judul


“Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”

Gagasan dasar negara yang disampaikan :

1. Peri ketuhanan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri kebangsaan
4. Peri kerakyatan
5. Peri kesejahteraan rakyat
Mr. Soepomo

Mr. Soepomo mendapat giliran mengemukakan pemikirannya di


hadapan siding BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. menyatakan
pemikirannya yang beliau namakan “Dasar Negara Indonesia Merdeka”

Gagasan dasar negara yang disampaikan :


1. Persatuaan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial
Ir. Soekarno
(1 Juni 1945)

Gagasan dasar negara yang disampaikan :

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat dan demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Kelima asas tersebut diberi nama Pancasila. Sehingga, setiap


tanggal 1 Juni kita memperingati hari lahir Pancasila.
Anggota Panitia Kecil (Sembilan)
Dalam masa persidangan pertama BPUPKI, rumusan
dasar negara Indonesia belum terbentuk. Sidang
berikutnya ditunda sampai sebulan lamanya.

BPUPKI membentuk panitia Sembilan yang bertugas mengolah


usulan mengenai gagasan dasar negara Republik Indonesia.

Drs. Muhammad Mr. Ahmad Subarjo


K.H. Abdul Wachid Hasyim A.A. Mar amis
Hatta
Ir. Soekarno

Abdulkahar Muzakir H. Agus Salim Mr. Moh Yamin Abikusno Cokrosuryo


Panitia Sembilan kemudian menghasilkan rancangan dasar negara
Indonesia merdeka pada tanggal 22 Juni 1945, dan hasil rumusan
yang disebut “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”.

Berikut rancangan dasar negara dalam Piagam Jakarta:


1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Isi piagam Jakarta menjadi perdebatan karena masyarakat di
wilayah timur Indonesia umumnya bukan penganut agama Islam.

Demi menjaga persatuan dan kesatuan, Mohammad Hatta lalu


menyampaikan usulan tersebut dalam sidang pertama PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Usulan tersebut diterima sehingga kalimat pertama dalam piagam
Jakarta semula :

“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi


pemeluk-pemeluknya.”

diubah menjadi :

“Ketuhanan Yang Maha Esa”

PPKI kemudian mengesahkan rumusan dasar negara yang


kemudian disebut Pancasila pada 18 Agustus 1945.

Anda mungkin juga menyukai