Augmentasi
filtrasi reabsorpsi (Pengumpulan)
Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi
karena permukaan aferen lebih besar dari
permukaan eferen maka terjadi penyerapan
darah.
filtrasi Sedangkan sebagian yang tersaring adalah
bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai
bowman yang terdiri dari glukosa, air,
natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-
lain, yang diteruskan ke tubulus ginjal
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar
glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal oblogator
reabsorpsi terjadi pada tubulus atas.
reabsosi Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi
kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat.
Bila diperlukan akan diserap kembali ke dalam tubulus
bagian bawah. Penyerapannya terjadi secara aktif
dikenal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya
dialirkan pada papilla renalis.
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus
distal sampai tubulus pengumpul.
Augmentasi Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan
ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urine
(pengumpul sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke
an) pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter,
urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung
kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine
sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh,
urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
KARAKTERISTIK URINE
Sifat fisik
1.Warna. Urine encer berwarna kuning pucat, dan kuning
pekat jika kental. Urine segar biasanya jernih dan
menjadi keruh jika didiamkan.
2.Bau. Urine memiliki bau yang khas dan cenderung
berbau amonia jika didiamkan
3.Asiditas atau alkalinitas. pH urine bervariasi antara 4,8
sampai 7,5 dan biasanya sekitar 6,0
4.Berat jenis urine berkisar antara 1,001 sampai 1,035,
bergantung pada kandungan urine.
URETER
Ureter adalah perpanjangan tubular
berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal
yang merentang sampai kandung kemih.
1. Setiap ureter panjangnya antara 25-30
cm dan berdiameter 4-6 mm. Saluran ini
menyempit di tiga tempat: di titik asal
ureter pada pelvis ginjal, di tititk saat
melewati pinggiran pelvis, dan dititik
pertemuannya dengan kandung kemih.
2. Dinding ureter terdiri atas 3 lapisan
jaringan: lapisan terluar adalah lapisan
fibrosan, di tengah adalah muskularis
longitudinal kearah dalam dan otot polos
sirkular ke arah luar, dan lapisan
terdalam adalah epithelium mukosa yang
mensekresi selaput mucus pelindung.
3. Lapisan otot memiliki aktivitas peristaltik
intrinsik. Gelombang peristalsis
mengalirkan urine dari kandung kemih
keluar tubuh.
Kandung kemih
Pada laki-laki, kandung kemih terletak tepat di belakang simfisis pubis dan di depan rectum. Pada
perempuan, organ ini terletak agak di bawah uterus di depan vagina. Ukuran organ ini sebesar kacang
kenari . Organ berbentuk seperti buah pir dan dapat mencapai umbilicus dalam rongga abdomeninopelvis
jika penuh berisi urine.
STRUKTUR KANDUNG KEMIH Kandung kemih ditopang dalam rongga pelvis
dengan lipatan-lipatan peritoneum
Sistitis
Sistisis adalah inflamasi kandung kemih. Inflamasi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
(biasanya Escherichia coli) yang menyebar dari uretra atau karena respons alergik atau
akibat iritasi mekanis pada kandung kemih. Gejalanya adalah sering berkemih dan nyeri
(disuria) yang disertai darah dalam urine (hematuria).
Gangguan – gangguan pada sistem urinaria
Pielonefritis
Pielonefritis adalah inflamasi ginjal dan pelvis ginjal akibat infeksi bakteri. Inflamasi dapat
berawal di traktus urinaria bawah (kandung kemih) dan menyebar ke ureter, atau karena
infeksi yang dibawa darah dan limfe ke ginjal.
Gangguan – gangguan pada sistem urinaria
Batu ginjal
Batu ginjal (kalkuli urinaria) terbentuk dari pengendapan garam kalsium, magnesium, asam
urat, atau sistein. Batu-batu kecil dapat mengalir bersama urine; batu yang lebih besar akan
tersangkut dalam ureter dan menyebabkan rasa nyeri yang tajam (kolik ginjal) yang menyebar
dari ginjal ke selangkangan.
Gangguan – gangguan pada sistem urinaria
Gagal ginjal
Gagal ginjal adalah hilangnya fungsi ginjal. Hal ini mengakibatkan terjadinya retensi garam, air,
zat buangan nitrogen ( urea dan kreatinin) dan penurunan drastic volume urine (oliguria)
Gangguan – gangguan pada sistem urinaria
Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah inflamasi neuron, terutama pada glomerulus.
Glomerulonefritis akut seringkali terjadi akibat respons imun terhadap toksing bakteri tertentu
(kelompok streptokokus beta A).
Glomerulonefritis kronik tidak hanya merusak glomerulus tetapi juga tubulus. Inflamasi ini
mungkin diakibatkan infeksi streptokokus, tetapi juga merupakan akibat sekunder dari
penyakit sistemik lain atau karena glomerulonefritis akut.
TERIMAKASIH