Anda di halaman 1dari 40

TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“ RINGKASAN MATERI “

OLEH :
Dira Repuja
2001052
S1 3B

DOSEN PENGAMPU:

Mira Febrina, M.Sc., Apt

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2021
“ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL”

1. ANATOMI GINJAL
 Ginjal adalah sepasang organ yang berbentuk seperti kacang yang
terletak saling bersebelahan dengan vertebra di bagian posterior
inferior tubuh manusia yang normal
 ginjal mempunyai berat hampir 115 gram dan mengandungi unit
penapisnya yang dikenali sebagai nefron
 Nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus
 Glomerulus berfungsi sebagai alat penyaring manakala tubulus adalah
struktur yang mirip dengan tuba yang berikatan dengan glomerulus.
 Ginjal berhubungan dengan kandung kemih melalui tuba yang dikenali
sebagai ureter.
 Ginjal teletak dalam rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri dan
kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat
dibelakan peritoneum
 Letak ginjal kanan lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena
adanya hepar.Tinggi rendahnya letak ginjal berubah sesuai dengan
respirasi dan perubahan posisi tubuh

Struktur anatomi ginjal

2. BAGIAN-BAGIAN GINJAL
Secara umum ginjal terdiri dari 2 yaitu

a. Bagian dalam (internal) medulla. Substansia medularis terdiri dari pyramid


renalis yang berjumlah antara 8-16 buah dengan basis sepanjang ginjal,
sedangkan apeksnya menghadap ke sinus renalis
b. Bagian luar (eksternal) korteks. Substansia kortekalis berwarna merah,
konsistensi lunak dan memiliki granula. Substansia ini berada tepat di bwah
tunika fibrosa dan melengkung sepanjang basis pyramid yang berdekatan
dengan sinus renalis, dan bagian dalam di antara pyramid dinamakan
kolumna renalis. .(Sherwood, 2001).
A. Kulit ginjal

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan


penyaringan darah yang disebut nefron.Pada tempat penyarinagn darah ini
banyak mengandung kapiler–kapiler darah yang tersusun bergumpal–gumpal disebut
glomerolus.Tiap glomerolus dikelilingi oleh simpai bownman, dan gabungan
antara glomerolus dengan simpai bownman disebut Badan
malphigi.Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi,yaitu diantara glomerolus
Dan simpai bownman. Zat – zat yang terlarut dalam darah akan masuk
kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat – zat tersebut akan menuju ke
pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai bownman yang terdapat di dalam
sumsum ginjal.

B. Sumsum ginjal

Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut


piramid renal.Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut
apeks atau papila renis,mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan
jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal.Piramid antara 8 hingga 18
buah tampak bergaris-garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli
dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan korteks yang
disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh
halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh
halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam
badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.

C. Rongga ginjal

Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal,


berbentuk corong lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis
renalis bercabang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing – masing
bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila
renis dari piramid. Kaliks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari
papila. Dari kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke
ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).

D. Nefron

Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus
kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes. Nefron
merupakan bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan darah
terjadi dan merupakan bagian dari sistem ekskresi manusia karena
mengeluarkan urin. Nefron terletak di dalam korteks. Manusia memiliki
sekitar 1 juta nefron di masing-masing ginjalnya. Tubuh tidak dapat memproduksi
nefron baru. Maka dari itu, jumlah nefron akan terus berkurang sekitar 1%
setiap tahunnya. Berikut adalah gambar bagian-bagian di dalam nefron.

3. FUNGSI GINJAL

 Mengatur volume cairan dalam tubuh.

 Mengatur keseimbangan osmotic dan keseimbangan ion

 Mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh

 Eksresi sisa-sisa hasil metabolisme

 Fungsi hormonal dan metabolisme


 Pengaturan tekanan darah

 Pengeluaran zat beracun

4. FISIOLOGI GINJAL
Fisiologi ginjal terdiri dari 3 mekanisme yaitu :
 Filtrasi glomerulus
Proses filtrasi membrane melalui 3 lapisan yaitu :
 Sel-sel endotel glomerulus, memiliki pori-pori yang besar
 Basal lamina mengandung fibril-fibril yang mencegah filtrasi
protein plasma yang lebih besar
 Filtrasi slit, yaitu celah antar pedisel yang berbentuk membran
tipis yang memiliki diameter < 6-7 nm

 Reabsorbsi tubular

Penyerapan kembali zat-zat ke kapiler peritubular dan vasa


recta. Bersifat aktif dan pasif pada zat terlarut. Protein dan peptida
di absorpsi melalui pinositosis. Rute reabsorpsi yaitu:
 Paraseluler reabsorpsi
Air dan zat terlarut di tubulus kembali ke kapiler dengan
bergerak di antara sel-sel tubulus
 Transeluler reabsorpsi
Substansi dari cairan dilumen tubulus melewati membran apikal
di sel tubulus menyebrangi sel sitosol dan masuk ke interstisial
melalui basolateral membran
 Reabsorpsi di tubulus proksimal
Yang direabsorpsi 65% dari filtrat glomerulus air, Na, K, glukosa,
asam amino.
 Reabsorpsi di loop henle
Air di reabsorpsi melalui osmosi 15% di desendens lengkung
henle, di asendens air tidak di reabsorpsi.
 Reabsorpsi di tubulus distal
Mereabsorbsi Natrium dan 10-15% air.

 Sekresi tubular
Sekresi adalah proses seluler penguraian dan pelepasan
produk spesifik. Sedangkan fungsi utama dari tubulus adalah
melakukan reabsorbsi dan sekresi dari zat-zat yang ada didalm
ultra filtrat yang berbentuk glomerulus.

Tubulus terbagi atas 3 bagian, yaitu :


1. Tubulus proksimalis
Tubulus proksimalis berfungsi untuk mengadakan reabsorbsi
bahan-bahan ke dalam tubuli. Sehingga tubulus proksimalis
bertanggung jawab pada proses awal pembentukan filtrat
glomeruli. Hampir 75% Na, air, hampir semua glukosa dan asam
amino yang difiltrasi akan di reabsorbsi kembali pada bagian ini.

2. Lengkung Henle
Lengkung henle mempunyai fungsi untuk reabsobsi bahan-bahan
dan cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam tubulus.
Misalnya pada nefron juxtamedullaris 25% air dan Na direabsorbsi
pada lengkung henle, sedangkan urea disekresi ke dalamnya.
Lengkung henle juga memegang peranan penting dalam proses
pemekatan dan pengenceran urin.
3. Tubulus distalis
Tubulus distalis adalah mulai dari bagian akhir segmen tebal
ascendens sampai ujung dari papilla pada setiap nefron segmen
ascendens yang tebal ini akan mengadakan kontak dengan
glomerulus asalnya pada kutub vascular dan pada tempat ini
terdapat struktur yang disebut juxtaglomerular aporatus.

5. FISIOLOGI URETER
Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dadi ginjal (melalui
pelvis renalis) ke vesika urinaria (buli-buli). Saluran ureter dibagi atas dua
bagian, yaitu :pars abdominalis (pada dinding dorsal abdomen ) dan pars
pelvina (pada dinding pelvis).
1) Pars Abdominalis
Secara anatomi , pars abdominalis panjangnya kurang lebih 25-35 cm.
Terletak turun ke bawah ventral dari tepi medial muskulus spoas mayor
yang memisahkan dari ujung prosesus transvesus vertebra lumbalis 2-5
dan merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang terletak dorsal dari vasa
renalis. Ureter dextra berjalan dorsal dari pars desenden duodeni, arteri
spermatika interna, arteri kolika dextra, dan arteri iliokolika serta berada
di sebelah kanan vena kava inferior. Ureter sinistra berjalan dorsal dari
arteri spermatika interna, arteri kolika sinistera, dan kolon sigmoid.
2) Pars Pelvica
Setelah masuk ke dalam kavum pelvis, ureter berjalan ke kaudal pada
dinding lateral pelvis yang tertutup oleh peritoneum. Mula-mula terletak
ventro – kaudal dari arteri venous iliaka interna kemudian menyilang
medial dari (korda) arteri umbinikalis dan arterivananervus obturatoria.
Pada tempt yang setinggi spina iskiadika ia membelok ke arah ventro
medial, kemudian mencapai bagian dorsal vesika urinaria kurang lebih
setinggi 4 cm kranial dari tuberkulum pubikum.

6. VISICA URINARIA
 Mukosa
Mukosa merupakan jaringan ikat kedur sehingga dalam keadaan kosong
mukosa vesika urinaria membentuk lipatan-lipatan yang disebut sebagai
Rugae vesikae. Rugae ini menghilang bila vesika urinaria terisi penuh
sehingga mukosanya tampak licin.
 Submukosa
Submukosa terdiri atas jaringan ikat kendur dengan serabut-serabut
elastis kecuali pada trigonum lieutodidi mana mukosanya melekat erat
pada jaringan otot di bawahnya.
 Muskularis
Lapisan muskularis terdiri atas jaringan otot polos dengan
jaringan ikat fibrous di antaranya. Tebalnya tergantung dari vesika
urinaria. Otot-otot ini semua dinamakan muskuli detrussor. Pada
trigonum lieutodi jaringan ototnya adalah lanjutan dari stratum
longitudinalis ureter, sedangkan tonus interureterikus dibentuk di
stratum sirkularis yang mengelilingi ureter. Muskularis vesika urinaria
tersusundari tiga lapisan. Lapisan paling luar berjalan longitudinal
menebal pada daerah kollum melanjutkan diri ke prostat (pada pria) dan
ke uretra plika rektovesikalis, plika pubovesikalis (pada wanita).
Lapisan tengah berjalan sirkular dan paling tipis di antara dua lapisan
sebelumnya.

7. FISIOOGI URETRA
A. Uretra Pria
Uretra pada pria merupakan saluran fibromuskular untuk jalan urine
dari vesika urinaria keluar dan juga untuk jalan keluar sekret dari
vesikula seminalis, glandula prostata, dan glandula bulbo uretralis
serta spermatozoa. Uretra pria lebih panjang dari pada uretra wanita.
Panjangnya kurang lebih 20 cm di mulai dari kallum vesikae
menembus kelenjar prostat difragma urogenital, kemudian melalui
korpus spongiosum penis berakhir di glans penis.
1) Pars Prostatika Uretrae
Pars prostatika uretrae adalah bagian dari uretra yang melalui
prostat dimana lumennya paling lebar dan paling palis.
Panjangnya lebih 3 cm,bentuknya fusiformis dan alam keadaan
kosong
 Krista uretralis : merupakan tonjolan memanjang dari mukosa
dinding dorsal di bagian medial ke arah kranial berhubungan
dengan uvula vesikae ke kaudal berhubungan dengan pars
membranasea uretrae.
 Kolikus seminalis (verumontanum) : merupakan pelebaran krista
uretralis kira-kira pada pertengahannya.
 Urtikulus protatikus (vagina maskulina) : lubang pada puncak
kollikulus seminalis yang sebetulnya merupakan muara dari
suatu suatu saluran yang berhubungan dengan lobus medius
prostat. Bagian ini homolog pada bagian vagina pada wanita.
 Hiatus ejakulatorius : muara dektus ejakulatoris terdapat sebelah
kanan dan kiri urtikulus prostatikus (sedikit lebih distal).
 Sinus prostatikus : celah di sebelah kanan dan kiri krista
uretralis. Disini terdapat lubang-lubang orifisium dari granula
prostata.
2) Pars membranasea uretra
Pars membranasea uretrae dimuali dari apeks prostat sampai
setinggi bulbus penis. Bagian ini adalah bagian uretra waktu
menembus diafragma U.G., dan merupakan bagian yang pendek
(panjang 2cm). Letak pars membranacea uretrae 2 cm dorsal dari
simfisis pubis. Pada bagisn ini terdapat muskulu sfingter uretra
eksternum. Kaudal dari difragma urogenitalis dinding posterior
uretra berhubungan dengan bulbus penis.
3) Pars kavernosa uretrae
Letaknya didalam korpus spongiosum penis berjalan melalui
bulbus korpus dan glans penis (pars navikularis) lumen uretra
melebar pada bulbus (fossa intrabulbar) dan pada glandula (fossa
navikularis). Pada dinding ventralnya bermuara duktuli dari glanula
bulbouretralis kaudal dari difragma urogenitalis.
B. Uretra Wanita
Uretra wanita lebih pendk dari pada uretra pria, memiliki
panjang 4 cm berjalan ke ventrokaudal mulai dari ofisium uretrae
internum (pada kolum vesicae) sampai pada vesicae uretrae
eksternum pada vestibulum vaginae (antara intoitus vaginae dan
klitoris).
Bagian dalam adalah mukosa dimana terdapat lubang-lubang
glandula uretralis (lakuna uretralis)dan di bagian kaudalnya terdapat
duktus parauretralis (homolog dengan prostat) yang bermuara pada
sisi kanan dan kiri ofisium uretra eksrernum. Lapisan luar adalah
muskularis bagian kranial/proksimal sirkular (pada kollum vesikae).
Stratum longitudinalis dari vesika urinaria ikut memperrkuat bagian
ini. Bagian tengah erdiri atas jaringan otot plos yang bergaris yang
berasal dari muskulus pubovaginalis. Bagian distal tidak ada
jaringan ototnya.
Vaskularisasi arteri uretra wanita pada bagian
kranial/proksimal dari arteri vesikalis inferior, bagian tengah dari
arteri vesikalis inferior dan arteri uterina, serta bagian distal masuk
dari arteri pudendalis interna. Vaskularisasi vena uretra wanita
masuk ke dalam pleksus venous vesikalis pudendalis interna.
Aliran limfa uretra pada wanita mengikuti arteri pudendalis
interna ke nodus limfa iliaka interna dan eksterna.
8. FUNGSI EKSKRESI

 Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mili Osmol dengan


mengubah- ubah ekresi air.
 Mempertahankan volume ECF dan tekanan darah dengan
mengubah-ubah ekresi natrium.
 Mempertahankan konsentrasi plasma masing-masing elektrolit
individu dalam rentang normal.
Mempertahankan derajat keasaman atau pH plasma sekitar
7,4 dengan mengeluarkan kelebihan hidrolisis dan
membentuk Kembali karbonat.
 Mengeksresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein
(terutama urea, asam urat dan kreatinin).
 Bekerja sebagai jalur eksretori untuk sebagian besar obat.
9. FUNGSI NONEKSKRESI
 Menyintesis dan mengaktifkan hormon
 Renin : penting dalam pengaturan tekanan darah
 Eritropoitin : merangsang produksi sel darah merah oleh sumsum
tulang
 1,25-dihidroksivitamin D3 sebagai hidroksilasi akhir vitamin D3
menjadi bentuk yang paling kuat
 Prostaglandin : sebagian besar adalah vasodil;ator bekerja secara
lokal dan melindungi dari kerusakan iskemik ginjal
 Degradasi hormon polipeptida, insulin, glukagon, parathormon,
prolaktin, hormon pertumbuhan, ADH, dan hormon
gastrointestinal.
10. URINE

Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea)garam terlarut,dan materi organik. Cairan materi pembentuk
urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah
sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal
glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar
tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui
urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadisumber nitrogen
yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat
pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi
melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang
tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.

 Komposisi urine

Berat jenis-rentang normal berat jenis urine sekitar 1,010


sampai 1,025, berat jenis ini digunakan sebagai ukuran jumlah zat yang
terlarut dalam urine. Berat jenis air suling adalah 1,000, yang berarti
bahwa tidak ada pelarut didalamnya. Oleh karena itu semakin tinggi
berat jenis, semakin banyak zat yang terlarut. Seseorang yang baru saja
melakukan olah raga berat dan kehilangan banyak cairan tubuh melalui
keringat akan memproduksi urine lebih sedikit, sehingga
konsentrasinya lebih tinggi dan berat jenisnya lebih besar. Berat jenis
urine adalah indikator kemampuan pemekatan ginjal. Ginjal harus
mengekresikan zat-zat sisa yang secara konstan dibentuk dengan
jumlah air sedikit mungkin. PH urine berkisar antara 4,6 sampai 8,0
dengan nilai rata-rata 6,0. Diet mempunyai pengaruh terbesar terhadap
pH urine. Diet seorang vegetarian akan menyebabkan urine lebih basa,
sebaliknya diet tinggi protein akan mengakibatkan urine lebih asam.
Karakterintik Penjelasan
Jumlah 1-2 liter per 24 jam, sangat
berfariasi, bergantung pada asupan
cairan dan kehilangan air melalui
kulit dan cairan
cerna.
Warna Warna jerami atau gading;
warna yang lebih gelap menunjukan
konsentrasi yang lebih tinggi; harus
jernih, tidah
keruh.
Berat jenis 1,010 sampai 1,025; suatu ukuran
banyak zat yang terlarut dalam urin,
semakin rendah nilainya urin
semakin
rendah.
Ph Rata-rata berkisar antara 4,6
sampai
8,0 diet mempunyai pengaruh paling
besar terhadap pH urine.
Komposisi 9,5% air,5% garam dan zat sisa
seperti urea, asam urat, keratin.
Sisa nitrogen Urea- terbentuk dari metabolisme
asa 20 o Kreatin- terbentuk dari
metabolisme di not.Asam urat-
terbentuk dari metabolisme
asam nukleat.
SISTEM URINARI

Sistem urin adalah bagian penting dari tubuh manusia yang


terutama bertanggung jawab untuk menyeimbangkan air dan elektrolit tertentu seperti
kalium dan natrium, membantu mengatur tekanan darah dan melepaskan produk
limbah yang disebut urea dari darah.

Susunan sistemurinari di mulai dari Ginjal yang terletak pada ruang


retroperitoneal pada binding belakang abdomen, Ureter yang memiliki panjang ± 25-
30 cm dan diameter 3-4 mm, Vesica Urinaria atau kandung kemih yaitu organ
berongga yang terdiri dari tiga lapis otot detrusor yang saling beranyaman dan Uretra
yang berfungsi sebagai saluran keluaran urine yang tertampung dari vesika urinaria.

Sistem kemih terutama pada ginjal, yang menyaring darah, sedangkan ureter,
yang bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang menyimpan
urin, dan saluran kencing, urin keluar melalui tubuh.

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau


abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan
limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar
suprarenal). Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi
tempat untuk hati. Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan
duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak
pararenal) yang membantu meredam goncangan.

Ginjal mengatur keseimbangan asam-basa dengan mengekresikan urine yang


asam atau basa. Pengeluaran urine asam akan mengurangi jumlah asam dalam cairan
ekstrasel, sedangkan pengeluaran urine basa berarti menghilangkan basa dari cairan
ekstrasel. Ginjal mengatur keseimbangan asam-basa dengan mengekresikan urine
yang asam atau basa. Pengeluaran urine asam akan mengurangi jumlah asam dalam
cairan ekstrasel, sedangkan pengeluaran urine basa berarti menghilangkan basa dari
cairan ekstrasel.

Tiga proses utama dalam pembentukan urin akan terjadi di nefron, yaitu
filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah
besar cairan yang hampir bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowman.
Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali protein, di filtrasi secara bebas sehingga
konsentrasinya pada filtrat glomerulus dalam kapsula bowman hampir sama dengan
plasma. Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus tetapi tidak
difiltrasi, kemudian di reabsorpsi parsial, reabsorpsi lengkap dan kemudian akan
dieksresi.

Komposisi zat didalam urin bervariasi, tergantung jenis makanan serta air
yang diminumnya. Urin normal terdiri dari kira-kira 95% air, dan mengandung zat-
zat sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein, asam urea, amoniak dan keratinin.
Juga mengandung ion elektrolit seperti H+, NH4+, bikarbonat, fospat dan sulfat. Juga
mengandung bilirubin dan urobilin sebagai pemberi warna pada urin.

Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi urin adalah :

1. Jumlah air yang diminum akibat banyaknya air yang diminum, akan
menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan
koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif.
Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
2. Saraf, rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan
duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang.
Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
3. Banyak sedikitnya hormon insulin. Apabila hormon insulin kurang
(penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan
lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal
mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering
mengeluarkan urin.
Jumlah urine dipengaruhi juga dipengaruhi oleh jumlah garam yang
masuk dan hormon Antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis posterior.

“ INTEGRASI GINJAL dan ORGAN LAIN

KESEIMBANGAN ELEKTROLIT TUBUH ”

A. Anatomi Dan Fisiologi Ginjal


1. Anatomi

2. Fisiologi

 Ginjal dapat menghasilkan eritrpoietin yang penting


untuk memproduksi sel darah merah, renin yang berguna
untuk regulasi tekanan darah lalu 1,25 dihidroksi vitamin
D3 yang berguna dalam regulasi metabolism Ca++
 Ginjal berguna dalam mengekskresi produk sisa
metabolic (urea, asam urat, kreatinin, berbagai hormone
dan obat)
 Redulasi volume, osmolalias elektrolit dan
konsentrasi asam basa cairan tubuh

B. Integrasi Ginjal Dengan Jantung


Darah akan dibersihkan oleh ginjal, kemudian mengekskresikan zat sisa dan
cairan yang tidak dibutuhkan dalam tubuh

Volume urin yang sedikit disebabkan oleh gangguan dalam pengeluaran


cairan tubuh oleh penderita gagal ginjal kronis jadi akan menimbulkan
penimbunan cairan
Hal ini akan menyebabkan penyakit jantung coroner terjadi lebih dini
kemudian dapat menimbulkan aritmia dan gagal jantung
• Penyempitan pembuluh coroner yang dini menyebabkan otot jantung
menjadi terganggu lalu volume cairan tubuh menjadi tinggi sehingga
meningkatkan terjadi tekanan darah
Memompa darah yang kaya
Jantung Oksigen menuju seluruh
tubuh termasuk ginjal

Otot jantung menurun jadi Turunnya jumlah darah ke


darah tidak dipompa ginjal sehingga
dengan cukup terganggunya fungsi ginjal

GAGAL JANTUNG
C. Integrasi Ginjal Dengan Hati
Ginjal dan hati sama-sama berfungsi mengolah darah,
 Hati bekerja untuk merombak darah. Hasil
dari perombakan darah tersebut akan
disalurkan menuju ginjal yang selanjutnya
dibuang bersama urine
 Ginjal bekerja untuk menyaring
darah dan membuang hasil
penyaringan darah tersebut

Sirosis atau terbentuknya Tekanan pada vena porta


jaringan parut meninggi (Hipertensi Porta)

Terjadi penurunan volume Tubuh akan menerima sinyal bahwa


volume darah dalam tubuh turun dan
darah yang beredar dalam mencoba untuk meningkatkan
tubuh volumenya

Caranya yaitu :

 Dengan vasokonstriksi pada ginjal untuk


mempertahankan darah supaya tidak
disaring dan dikeluarkan menjadi urine
 Mempertahankan kadar garam yang
dapat meningkatkan tekanan darah
D. ntegrasi Ginjal Dengan Kulit
Hubungan antara kulit dan ginjal dalam mengatur
proses pengeluaran air dari dalam tubuh terjadi.

Cuaca Panas Cuaca Dingin

• Pada saat cuaca panas


• Pembuluh darah disekitar kulit akan mengembang yang
menyebabkan pori- pori kulit ikut mengembang
• Menyebabkan keringat keluar melalui pori-pori
• Dengan begitu ginjal yang tugasnya mengeluarkan
urine, digantikan oleh kulit yang mengeluarkan
keringat (tentu saja komposisi keringat dan urine
berbeda)
• Pada saat cuaca dingin
• Pembuluh darah akan menyusut
• Sehingga keringat yang seharusnya dikeluarkab oleh
kulit, digantikan oleh pengeluaran urine oleh ginjal
• Hal ini menyebabkan kita selalu ingin buang air kecil pada saat cuaca
dingin

E. Integrasi Ginjal Dengan Tulang


1. Gangguan mineral dan tulang pada penyakit ginjal kronis, atau disebut
juga Chromic kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-MBD) terjadi
ketika ginjal gagal untuk mempertahankan tingkat kalsium dan fosfor yang
tepat dalam darah, menyebabkan kardar hormon tulang yang abnormal.

2. Kondisi ini memperlambat lambat pertumbuhan tulang dan


menyebabkan cacat. Salah satu kelainan tersebut terjadi ketika kaki
menekuk ke arah satu sama lain atau berlawanan satu sama lain.
Deformitas ini disebut
sebagai “rakhitis
3. Jika kadar ginjal”.
kalsium dalam darah menjadi terlalu rendah, empat kelenjar
kecil dileher yang disebut kelenjar paratiroid melepaskan hormon yang
disebut hormon paratiroid (PTH). Hormon iniu menarik kalsium dari
tulang untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Terlalu banyak PTH
dalam darah akan menghilangkan terlalu banyak kalsium.
4. Fosfor, unsur yang ditemukan dalam sebgaian besar makanan, juga
membantu kadar kalsium dalam tulang. Ginjal yang sehat menghilangkan
kelebihan fosfor dari darah. Ketika ginjal berhenti bekerja secara normal,
kadar fosfor dalam darah bisa menjadi terlalu tinggi yang berdampak pada
tingkat kalsium yang lebih rendah dalam darah dan mengakibatkan tingkat
PTH tinggi serta hilangnya kalsium dari tulang. Bahkan sebelum kadar fosfo
menjadi tinggi ginjal dipaksa bekerja lebih keras untuk membersihkan fosfo
dari tubuh.

F. Keseimbangan Elektrolit Tubuh


Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan
dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan di
distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh total
dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh.
Faktor yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit :
1. Diet
2. Sekresi urine
3. Stress
4. Cuaca iklim
5. Kondisi sakit

Cairan Tubuh 60% CAIRAN INTRASELULER 40% CAIRAN

EKSTRASELULER 20%
K
e
l
o
m
p
o
k

I
V

Anatomi Fisiologi Sistem Integument

a. Pengertian
Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling terluar. Sistem ini terdiri dari kulit, kuku, rambut,
kelenjar keringat, kelenjar sebaceous, dan reseptor saraf
khusus. Integumen merupakan kata yang berasal dari
Bahasa latin “Integumentum” yang berarti “penutup”
Fungsi system integument:
 Pelindung dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet,
dan mekanik, kimia, atau suhu.
 Penerima sensasi, sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu
 Pengatur suhu, menurunkan kehilangan
panas saat suhu dingin dan meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas.
 Fungsi metabolik, menyimpan energi,
cadangan lemak, sintesis vit.D
 Ekskresi dan Absorpsi

Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia

Kulit Rambut Kuku


1. Kulit
pembagian kulit secara garis besar
tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu:
a. Epidermis
Epidermis sering disebut
dengan kulit luar, bagian-
bagian Epidermis yaitu :
 Straatum Korneum
 Stratum Lusidum
 Stratum Granulosum
 Stratum Spinosum
 Stratum Germinativum
b. Dermis
Lapisan dermis
merupakan lapisan yang terletak
dibawah epidermis dan jauh
lebih tebal daripada epidermis.
Bagian dermis yaitu :
 Pars Papilare
 Pars Retikulare
c. Subkutan
Merupakan lapisan lanjutan
dari dermis. Tidak ada garis tegas
yang memisahkan dermis dan
subkutan.
Terdiri dari jaringan ikat longgar
berisikan sel-sel lemak di
dalamnya sel-sel lemak
merupakan sel bulat, besar dengan
inti terdesak ke pinggir sitoplasma
lemak yang bertambah. Fungsi
dari jaringan subkutan adalah
penyekat, bantalan terhadap
trauma dan tempat penumpukan
energi.

2. Rambut
Rambut yang dimaksud disini
dipengaruhi oleh jenis kelamin
dan hormon seks yang
menyertainya. Bagian rambut
dan folikel rambut :
 Medulla
 Kortex
 Kutikula

3. Kuku
Kuku terdiri dari lapisan protein
yang disebut dengan keratin. Jenis
protein ini bisa juga ditemukan pada
rambut dan kulit. Anatomi Kuku
yaitu:
 Matriks
 Dinding kuku
 Nail bed
 Nail Groove
 Nail Root
 Hiponikium
 Kutikula
 Lunula
 Nail Fold
 Nail Plate

4. Warna kulit
Warna kulit sangat beragam, dari
yang berwarna putih mulus, kuning,
coklat, kemerahan atau hitam. Warna
kulit terutama ditentukan oleh :
 Oxyhemoglobin yang berwarna merah
 Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah
kebiruan
 Melanin yang berwarna coklat
 Keratohyalin yang memberikan
penampakan opaque pada kulit,
 Lapisan stratum korneum
yang memiliki warna putih
kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan
pembangun warna kulit, yang paling
menentukan warna kulit adalah
pigmen melanin.
K

elomp

ok V

Anato

mi

Fisiol

ogi

Panca

Indra

a. Pengertian panca indra


Menerima rangsangan dari luar kemudian di presepsikan ke otak .

1. Indra Penglihatan

● Terdiri atas : organ okuli assesoria (alat bantu mata), dan okulus
(bola mata).
● Persarafan oleh N-II (N. OPTIKUS)
● N. optikus dibentuk dari kumpulan sel2 ganglion pada
retina lalu bergabung membentuk N-II.
Mata Bagian L Bola Mata
Cahaya Mata Kornea

Pupil

Saraf Sel sel Bayangan di Lensa Mata


optik batang perkecil
kerucut /terbalik

Akan menghantarkan impuls ke otak

2. Indra Pendengaran

Proses pendengaran :

Gelombang Mekanik (suara) membrane timpani


bergetar tulang sangburdi jendela oral bergetar
cairan koklea bergetar membrane basiliaris bergetar
rambut reseptor pada organ corti bergetar perubahan
potensial aksi di saraf auditorius perambatan
impuls korteks auditorius otak (
mengidentifikasi Bunyi )
3. Indra Pengecap

Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:


1. Papila filiformis
adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini
banyak terdapat pada bagian depan lidah.
2. Papila fungiformis
adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala
jamur, papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan
bagian sisi lidah.
3. Papila sirkumvalata
adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v
terbalik dan terdapat pada pangkal lidah
Sistem pengecap atau sistem gustatory terdapat di
lidah. Pada lidah, terdapat reseptor perasa yang dapat
membedakan rasa yang disebut taste buds. Reseptor
pada lidah akan digantikan oleh reseptor yang baru
setiap 10 hari sekali. Lidah mempunyai lapisan
mukosa yang menutupi bagian atas lidah, dan
permukaannya tidak rata karena ada tonjolan-tonjolan
yang disebut dengan papilla, pada papilla ini terdapat
reseptor untuk membedakan rasa makanan.Apabila
pada bagian lidah tersebut tidak terdapat papilla lidah
menjadi tidak sensitif terhadap rasa.
Fungsi lidah selain sebagai indera pengecap,
yaitu untuk mengatur letak makanan ketika
dikunyah, membantu mendorong makanan ke
kerongkongan (pada waktu menelan) dan sebagai
alat bantu dalam berbicara. Selain itu, indera lain
yang turut berperan pada persepsi pengecap adalah
indera pembau.
Kemampuan mengecap seseorang tergantung pada:
1. Faktor Individual, misalnya pada
seseorang yang sedang sakit, maka kepekaan
mengecapnya akan berkurang.
2. Nilai Ambang, misalnya seseorang yang
sudah terbiasa makan makanan yang asam, akan
lebih tinggi daripada orang yang tidak biasa
makan asam. Nilai ambang ini tergantung
darikebiasaan seseorang.
3. Konsentrasi, misalnya pada seseorang yang
makan satu mangkok garam, lama kelamaantidak
akan merasakan asin lagi seperti pertama kali
memakannya.

4. Indra Penciuman / indra Pembau

Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali


lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Di
dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk
mengenali bau.
Struktur dari indra ini adalah :
Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.
Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel saraf sebagai
reseptor Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas
kimia (kemoreseptor). Sel- sel olfaktori memiliki tonjolan ujung
dendrit berupa rambut yang terletak pada selaput lendir hidung,
sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson membentuk
berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan
menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.

proses penciuman :

Bau di bawa gas Rongga hidung Saraf olfaktorius Lobus temporalis

System limbiik talamus Korteks


5. Indra Peraba ( kulit)
Jika dilihat di bawah mikroskop, kulit terdiri dari dua
lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis.
Jaringan epidermis biasa disebut juga jaringan pelindung.
Dermis adalah yang kedua, atau menengah, lapisan kulit
seseorang.Ini mengandung serat kolagen dan elastin,
yang merupakan protein penting. Kolagen dan elastin di
lapisan kulit ini membentuk lapisan mesh seperti yang
tahan lama. Dermis juga mengandung fibroblast, sel-sel
yang penting bagi kesehatan secara keseluruhan kulit,
pembuluh darah kecil yang disebut kapiler, dan kelenjar
getah bening.Selain itu, dermis mengandung kelenjar
sebasea, folikel rambut, kelenjar keringat, dan saraf.

Proses indra Peraba :

rangsangan Reseptor Saraf sensoris Otak

Persepsikan Tanggapan
K
e
l
o
m
p
o
k

V
I

Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal

a. Pengertian
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau
jaringan otot-otot tubuh adalah Myologi. Skeletal atau
osteo adalah tulang kerangka tubuh. Ilmu yang
mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot
tubuh adalah Osteologi.

System
Muskuloskel
etal

Tulang Otot Sendi Tendon Farcial Bursel Ligamen


1. Tulang
Sel – sel penyusun tulang yaitu :
 Osteoblast (sel muda)
 Osteosit (sel yang sudah kuat )
 Osteoklas (sel yang sudah tua )
2. Otot
Lebih dari 600 otot tubuh manusia dapat dibagi menjadi 5
kelompok berdasarkan susunan ikatan otot serat.
Kelompok-kelompok tersebut adalah :
1) Otot fusiform Otot-otot fusiform berbentuk
spindle: meruncing di ujung dan lebih tebal
di tengah
2) Otot Paralel, otot paralel memiliki bundel
fasikula itu pada dasarnya sama-sama lebar
pada titik asal, insersi, dan perut. Otot-otot ini
membentuk struktur seperti sabuk.
3) Otot Konvergen, berbentuk seperti kipas.
Mereka lebar di asal dan sempit di
penyisipan.
4) Otot Pennate, Otot umbul berbentuk seperti bulu.
Bundel dari serabut otot menyisipkan ke tendon
yang membentang sepanjang otot. Otot menyirip
dapat dibagi lagi menjadi tiga kelompok:
• Otot-otot unipennate adalah otot-otot di mana
fasikulasemua lampirkan dari sisi yang sama.
• Otot Bipennate memiliki ikatan serat otot yang
menempel ke tendon dari dua sisi dengan tendon di
tengah
• Otot multipennate berbentuk seperti
beberapa bulu yang memiliki semua pena bulu
mereka bergabung dalam satu titik.
5) Otot Circular (Sphincter), Otot-otot
melingkar atau sfingter membentuk cincin-
cincin di sekeliling beragam bukaan di
tubuh

3. Sendi ( Fibrosa, Kartilago, Sinovial )


Persambungan tulang atau sendi (artikulasi)
adalah pertemuan dua buah tulang atau beberapa
tulang kerangka. Artrologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang persendian. Sendi adalah dua
tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik
terjadi pergerakan atau tidak.
Stabilitas sendi bergantung pada :
a. Permukaan sendi, bentu tulang memegang peranan
penting pada stabilitas sendi.
b. Ligamnetum, ligamentum fibrosa mencegah
pergerakan sendi secara berlebihan.
c. Tonus otot, pada kebanyakan sendi tonus otot
merupakan faktor utama yang mengatur stabilitas
Alat – alat khusus yang meliputi sendi :
a. Labium articulare, bibir sendi.
b. Disci dan mesei articularis, alat untuk
menjaga dan mengurangi diskongruansi di
antara ujung-ujung yang bersendi.
c. Bursa mukosa di sekitar sendiri berhubungan
dengan rogga sendi untuk memudahkan gerakan
sendi.
d. Ligamentum, alat dari simpati sendi tetapi kemudian
terpisah dari simpai sendi.
JENIS – JENIS SENDI :
1. Sendi mati (sinartrosis),
yaitu sendi yang tidak memungkinkan adanya gerak.
Contohnya sendi antar tulang penyusun tengkorak.

2. Sendi kaku (amphiartrosis),


yaitu sendi yang pergerakan- nya sedikit atau
terbatas. Contohnya pada persendian tulang rusuk,

tulang belakang dan tulang dada.


3. Sendi gerak (diartrosis),
yaitu sendi yang pergerakannya bebas.
S

k
Axial e Apendikula
l
e
t
a
1. Tulang l
kepala/tengkorak (8)
Ekstiritas Ekstiritas
2. Tulang wajah (14)
Atas (64) Bawah
3. Tulang Telinga (6)
4. Tulang Hyoid (1) lidah
untuk membantu

1. Tulang Belakang (26)


2. Tulang Pinggul
3. Kerangka Dada (25)

Anda mungkin juga menyukai