“ RINGKASAN MATERI “
OLEH :
Dira Repuja
2001052
S1 3B
DOSEN PENGAMPU:
1. ANATOMI GINJAL
Ginjal adalah sepasang organ yang berbentuk seperti kacang yang
terletak saling bersebelahan dengan vertebra di bagian posterior
inferior tubuh manusia yang normal
ginjal mempunyai berat hampir 115 gram dan mengandungi unit
penapisnya yang dikenali sebagai nefron
Nefron terdiri dari glomerulus dan tubulus
Glomerulus berfungsi sebagai alat penyaring manakala tubulus adalah
struktur yang mirip dengan tuba yang berikatan dengan glomerulus.
Ginjal berhubungan dengan kandung kemih melalui tuba yang dikenali
sebagai ureter.
Ginjal teletak dalam rongga abdomen, retroperitoneal primer kiri dan
kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat
dibelakan peritoneum
Letak ginjal kanan lebih rendah dibandingkan ginjal kiri karena
adanya hepar.Tinggi rendahnya letak ginjal berubah sesuai dengan
respirasi dan perubahan posisi tubuh
2. BAGIAN-BAGIAN GINJAL
Secara umum ginjal terdiri dari 2 yaitu
B. Sumsum ginjal
C. Rongga ginjal
D. Nefron
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas tubulus
kontortus proximal, tubulus kontortus distal dan duktus koligentes. Nefron
merupakan bagian terpenting ginjal karena disinilah tempat penyaringan darah
terjadi dan merupakan bagian dari sistem ekskresi manusia karena
mengeluarkan urin. Nefron terletak di dalam korteks. Manusia memiliki
sekitar 1 juta nefron di masing-masing ginjalnya. Tubuh tidak dapat memproduksi
nefron baru. Maka dari itu, jumlah nefron akan terus berkurang sekitar 1%
setiap tahunnya. Berikut adalah gambar bagian-bagian di dalam nefron.
3. FUNGSI GINJAL
4. FISIOLOGI GINJAL
Fisiologi ginjal terdiri dari 3 mekanisme yaitu :
Filtrasi glomerulus
Proses filtrasi membrane melalui 3 lapisan yaitu :
Sel-sel endotel glomerulus, memiliki pori-pori yang besar
Basal lamina mengandung fibril-fibril yang mencegah filtrasi
protein plasma yang lebih besar
Filtrasi slit, yaitu celah antar pedisel yang berbentuk membran
tipis yang memiliki diameter < 6-7 nm
Reabsorbsi tubular
Sekresi tubular
Sekresi adalah proses seluler penguraian dan pelepasan
produk spesifik. Sedangkan fungsi utama dari tubulus adalah
melakukan reabsorbsi dan sekresi dari zat-zat yang ada didalm
ultra filtrat yang berbentuk glomerulus.
2. Lengkung Henle
Lengkung henle mempunyai fungsi untuk reabsobsi bahan-bahan
dan cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam tubulus.
Misalnya pada nefron juxtamedullaris 25% air dan Na direabsorbsi
pada lengkung henle, sedangkan urea disekresi ke dalamnya.
Lengkung henle juga memegang peranan penting dalam proses
pemekatan dan pengenceran urin.
3. Tubulus distalis
Tubulus distalis adalah mulai dari bagian akhir segmen tebal
ascendens sampai ujung dari papilla pada setiap nefron segmen
ascendens yang tebal ini akan mengadakan kontak dengan
glomerulus asalnya pada kutub vascular dan pada tempat ini
terdapat struktur yang disebut juxtaglomerular aporatus.
5. FISIOLOGI URETER
Ureter adalah saluran untuk urine yang berasal dadi ginjal (melalui
pelvis renalis) ke vesika urinaria (buli-buli). Saluran ureter dibagi atas dua
bagian, yaitu :pars abdominalis (pada dinding dorsal abdomen ) dan pars
pelvina (pada dinding pelvis).
1) Pars Abdominalis
Secara anatomi , pars abdominalis panjangnya kurang lebih 25-35 cm.
Terletak turun ke bawah ventral dari tepi medial muskulus spoas mayor
yang memisahkan dari ujung prosesus transvesus vertebra lumbalis 2-5
dan merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang terletak dorsal dari vasa
renalis. Ureter dextra berjalan dorsal dari pars desenden duodeni, arteri
spermatika interna, arteri kolika dextra, dan arteri iliokolika serta berada
di sebelah kanan vena kava inferior. Ureter sinistra berjalan dorsal dari
arteri spermatika interna, arteri kolika sinistera, dan kolon sigmoid.
2) Pars Pelvica
Setelah masuk ke dalam kavum pelvis, ureter berjalan ke kaudal pada
dinding lateral pelvis yang tertutup oleh peritoneum. Mula-mula terletak
ventro – kaudal dari arteri venous iliaka interna kemudian menyilang
medial dari (korda) arteri umbinikalis dan arterivananervus obturatoria.
Pada tempt yang setinggi spina iskiadika ia membelok ke arah ventro
medial, kemudian mencapai bagian dorsal vesika urinaria kurang lebih
setinggi 4 cm kranial dari tuberkulum pubikum.
6. VISICA URINARIA
Mukosa
Mukosa merupakan jaringan ikat kedur sehingga dalam keadaan kosong
mukosa vesika urinaria membentuk lipatan-lipatan yang disebut sebagai
Rugae vesikae. Rugae ini menghilang bila vesika urinaria terisi penuh
sehingga mukosanya tampak licin.
Submukosa
Submukosa terdiri atas jaringan ikat kendur dengan serabut-serabut
elastis kecuali pada trigonum lieutodidi mana mukosanya melekat erat
pada jaringan otot di bawahnya.
Muskularis
Lapisan muskularis terdiri atas jaringan otot polos dengan
jaringan ikat fibrous di antaranya. Tebalnya tergantung dari vesika
urinaria. Otot-otot ini semua dinamakan muskuli detrussor. Pada
trigonum lieutodi jaringan ototnya adalah lanjutan dari stratum
longitudinalis ureter, sedangkan tonus interureterikus dibentuk di
stratum sirkularis yang mengelilingi ureter. Muskularis vesika urinaria
tersusundari tiga lapisan. Lapisan paling luar berjalan longitudinal
menebal pada daerah kollum melanjutkan diri ke prostat (pada pria) dan
ke uretra plika rektovesikalis, plika pubovesikalis (pada wanita).
Lapisan tengah berjalan sirkular dan paling tipis di antara dua lapisan
sebelumnya.
7. FISIOOGI URETRA
A. Uretra Pria
Uretra pada pria merupakan saluran fibromuskular untuk jalan urine
dari vesika urinaria keluar dan juga untuk jalan keluar sekret dari
vesikula seminalis, glandula prostata, dan glandula bulbo uretralis
serta spermatozoa. Uretra pria lebih panjang dari pada uretra wanita.
Panjangnya kurang lebih 20 cm di mulai dari kallum vesikae
menembus kelenjar prostat difragma urogenital, kemudian melalui
korpus spongiosum penis berakhir di glans penis.
1) Pars Prostatika Uretrae
Pars prostatika uretrae adalah bagian dari uretra yang melalui
prostat dimana lumennya paling lebar dan paling palis.
Panjangnya lebih 3 cm,bentuknya fusiformis dan alam keadaan
kosong
Krista uretralis : merupakan tonjolan memanjang dari mukosa
dinding dorsal di bagian medial ke arah kranial berhubungan
dengan uvula vesikae ke kaudal berhubungan dengan pars
membranasea uretrae.
Kolikus seminalis (verumontanum) : merupakan pelebaran krista
uretralis kira-kira pada pertengahannya.
Urtikulus protatikus (vagina maskulina) : lubang pada puncak
kollikulus seminalis yang sebetulnya merupakan muara dari
suatu suatu saluran yang berhubungan dengan lobus medius
prostat. Bagian ini homolog pada bagian vagina pada wanita.
Hiatus ejakulatorius : muara dektus ejakulatoris terdapat sebelah
kanan dan kiri urtikulus prostatikus (sedikit lebih distal).
Sinus prostatikus : celah di sebelah kanan dan kiri krista
uretralis. Disini terdapat lubang-lubang orifisium dari granula
prostata.
2) Pars membranasea uretra
Pars membranasea uretrae dimuali dari apeks prostat sampai
setinggi bulbus penis. Bagian ini adalah bagian uretra waktu
menembus diafragma U.G., dan merupakan bagian yang pendek
(panjang 2cm). Letak pars membranacea uretrae 2 cm dorsal dari
simfisis pubis. Pada bagisn ini terdapat muskulu sfingter uretra
eksternum. Kaudal dari difragma urogenitalis dinding posterior
uretra berhubungan dengan bulbus penis.
3) Pars kavernosa uretrae
Letaknya didalam korpus spongiosum penis berjalan melalui
bulbus korpus dan glans penis (pars navikularis) lumen uretra
melebar pada bulbus (fossa intrabulbar) dan pada glandula (fossa
navikularis). Pada dinding ventralnya bermuara duktuli dari glanula
bulbouretralis kaudal dari difragma urogenitalis.
B. Uretra Wanita
Uretra wanita lebih pendk dari pada uretra pria, memiliki
panjang 4 cm berjalan ke ventrokaudal mulai dari ofisium uretrae
internum (pada kolum vesicae) sampai pada vesicae uretrae
eksternum pada vestibulum vaginae (antara intoitus vaginae dan
klitoris).
Bagian dalam adalah mukosa dimana terdapat lubang-lubang
glandula uretralis (lakuna uretralis)dan di bagian kaudalnya terdapat
duktus parauretralis (homolog dengan prostat) yang bermuara pada
sisi kanan dan kiri ofisium uretra eksrernum. Lapisan luar adalah
muskularis bagian kranial/proksimal sirkular (pada kollum vesikae).
Stratum longitudinalis dari vesika urinaria ikut memperrkuat bagian
ini. Bagian tengah erdiri atas jaringan otot plos yang bergaris yang
berasal dari muskulus pubovaginalis. Bagian distal tidak ada
jaringan ototnya.
Vaskularisasi arteri uretra wanita pada bagian
kranial/proksimal dari arteri vesikalis inferior, bagian tengah dari
arteri vesikalis inferior dan arteri uterina, serta bagian distal masuk
dari arteri pudendalis interna. Vaskularisasi vena uretra wanita
masuk ke dalam pleksus venous vesikalis pudendalis interna.
Aliran limfa uretra pada wanita mengikuti arteri pudendalis
interna ke nodus limfa iliaka interna dan eksterna.
8. FUNGSI EKSKRESI
Urine terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea)garam terlarut,dan materi organik. Cairan materi pembentuk
urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah
sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal
glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan
yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai
senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar
tubuh.
Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui
urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadisumber nitrogen
yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat
pembentukan kompos. Diabetes adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi
melalui urin. Urin seorang penderita diabetes akan mengandung gula yang
tidak akan ditemukan dalam urin orang yang sehat.
Komposisi urine
Sistem kemih terutama pada ginjal, yang menyaring darah, sedangkan ureter,
yang bergerak urin dari ginjal ke kandung kemih, kandung kemih, yang menyimpan
urin, dan saluran kencing, urin keluar melalui tubuh.
Tiga proses utama dalam pembentukan urin akan terjadi di nefron, yaitu
filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi. Pembentukan urin dimulai dengan filtrasi sejumlah
besar cairan yang hampir bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula Bowman.
Kebanyakan zat dalam plasma, kecuali protein, di filtrasi secara bebas sehingga
konsentrasinya pada filtrat glomerulus dalam kapsula bowman hampir sama dengan
plasma. Awalnya zat akan difiltrasi secara bebas oleh kapiler glomerulus tetapi tidak
difiltrasi, kemudian di reabsorpsi parsial, reabsorpsi lengkap dan kemudian akan
dieksresi.
Komposisi zat didalam urin bervariasi, tergantung jenis makanan serta air
yang diminumnya. Urin normal terdiri dari kira-kira 95% air, dan mengandung zat-
zat sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein, asam urea, amoniak dan keratinin.
Juga mengandung ion elektrolit seperti H+, NH4+, bikarbonat, fospat dan sulfat. Juga
mengandung bilirubin dan urobilin sebagai pemberi warna pada urin.
1. Jumlah air yang diminum akibat banyaknya air yang diminum, akan
menurunkan konsentrasi protein yang dapat menyebabkan tekanan
koloid protein menurun sehingga tekanan filtrasi kurang efektif.
Hasilnya, urin yang diproduksi banyak.
2. Saraf, rangsangan pada saraf ginjal akan menyebabkan penyempitan
duktus aferen sehingga aliran darah ke glomerulus berkurang.
Akibatnya, filtrasi kurang efektif karena tekanan darah menurun.
3. Banyak sedikitnya hormon insulin. Apabila hormon insulin kurang
(penderita diabetes melitus), kadar gula dalam darah akan dikeluarkan
lewat tubulus distal. Kelebihan kadar gula dalam tubulus distal
mengganggu proses penyerapan air, sehingga orang akan sering
mengeluarkan urin.
Jumlah urine dipengaruhi juga dipengaruhi oleh jumlah garam yang
masuk dan hormon Antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis posterior.
2. Fisiologi
GAGAL JANTUNG
C. Integrasi Ginjal Dengan Hati
Ginjal dan hati sama-sama berfungsi mengolah darah,
Hati bekerja untuk merombak darah. Hasil
dari perombakan darah tersebut akan
disalurkan menuju ginjal yang selanjutnya
dibuang bersama urine
Ginjal bekerja untuk menyaring
darah dan membuang hasil
penyaringan darah tersebut
Caranya yaitu :
EKSTRASELULER 20%
K
e
l
o
m
p
o
k
I
V
a. Pengertian
Sistem integumen adalah sistem organ yang
paling terluar. Sistem ini terdiri dari kulit, kuku, rambut,
kelenjar keringat, kelenjar sebaceous, dan reseptor saraf
khusus. Integumen merupakan kata yang berasal dari
Bahasa latin “Integumentum” yang berarti “penutup”
Fungsi system integument:
Pelindung dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet,
dan mekanik, kimia, atau suhu.
Penerima sensasi, sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu
Pengatur suhu, menurunkan kehilangan
panas saat suhu dingin dan meningkatkan
kehilangan panas saat suhu panas.
Fungsi metabolik, menyimpan energi,
cadangan lemak, sintesis vit.D
Ekskresi dan Absorpsi
2. Rambut
Rambut yang dimaksud disini
dipengaruhi oleh jenis kelamin
dan hormon seks yang
menyertainya. Bagian rambut
dan folikel rambut :
Medulla
Kortex
Kutikula
3. Kuku
Kuku terdiri dari lapisan protein
yang disebut dengan keratin. Jenis
protein ini bisa juga ditemukan pada
rambut dan kulit. Anatomi Kuku
yaitu:
Matriks
Dinding kuku
Nail bed
Nail Groove
Nail Root
Hiponikium
Kutikula
Lunula
Nail Fold
Nail Plate
4. Warna kulit
Warna kulit sangat beragam, dari
yang berwarna putih mulus, kuning,
coklat, kemerahan atau hitam. Warna
kulit terutama ditentukan oleh :
Oxyhemoglobin yang berwarna merah
Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah
kebiruan
Melanin yang berwarna coklat
Keratohyalin yang memberikan
penampakan opaque pada kulit,
Lapisan stratum korneum
yang memiliki warna putih
kekuningan atau keabu-abuan.
Dari semua bahan-bahan
pembangun warna kulit, yang paling
menentukan warna kulit adalah
pigmen melanin.
K
elomp
ok V
Anato
mi
Fisiol
ogi
Panca
Indra
1. Indra Penglihatan
● Terdiri atas : organ okuli assesoria (alat bantu mata), dan okulus
(bola mata).
● Persarafan oleh N-II (N. OPTIKUS)
● N. optikus dibentuk dari kumpulan sel2 ganglion pada
retina lalu bergabung membentuk N-II.
Mata Bagian L Bola Mata
Cahaya Mata Kornea
Pupil
2. Indra Pendengaran
Proses pendengaran :
proses penciuman :
Persepsikan Tanggapan
K
e
l
o
m
p
o
k
V
I
a. Pengertian
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot
tubuh. Ilmu yang mempelajari tentang muskulo atau
jaringan otot-otot tubuh adalah Myologi. Skeletal atau
osteo adalah tulang kerangka tubuh. Ilmu yang
mempelajari tentang muskulo atau jaringan otot-otot
tubuh adalah Osteologi.
System
Muskuloskel
etal
k
Axial e Apendikula
l
e
t
a
1. Tulang l
kepala/tengkorak (8)
Ekstiritas Ekstiritas
2. Tulang wajah (14)
Atas (64) Bawah
3. Tulang Telinga (6)
4. Tulang Hyoid (1) lidah
untuk membantu