Anda di halaman 1dari 8

LI 1.

Memahami dan Menjelaskan Anatomi Ginjal dan Saluran Kemih


LO.1.1. Makroskopis
Ginjal merupakan organ ganda yang terletak di daerah retroperitoneal. Berbentuk seperti kacang
tanah dengan warna coklat kemerahan, yang terbungkus oleh fascia renalis. Pada neonatus terkadang
dapat teraba. Ginjal terdiri atas korteks (bagian luar) dan medulla (bagian dalam). Setiap ginjal terdiri atas
8-12 lobus yang nantinya akan membentuk piramid (pyramides renales). Dasar dari piramid (basis
renalis) terletak diperbatasan antara korteks dengan medulla. Puncak dari piramid disebut papilla (papillae
renales) yang berfungsi untuk meneteskan urine. Papillae renales akan bermuara pada calyx minor. 2-3
Calyx minor akan membentuk calyx major. Calyx major ini akan bermuara di pelvis ureter yang mana
terletak pada hillus renalis. Alat-alat yang masuk ke hillus renalis adalah A.renalis, N.vagus, plexus
symphaticus. Sedangkan alat-alat yang keluar adalah V.renalis, Nn.lymphaticus, ureter.
Panjang dan beratnya bervariasi yaitu 6 cm dan 24 gram pada bayi lahir cukup bulan, sampai 12 cm
atau lebih dari 150 gram. Pada janin permukaan ginjal tidak rata, berlobus-lobus yang kemudian akan
menghilang dengan bertambahnya umur.
Pada bagian korteks terdiri atas 2 selubung, pertama adalah capsula fibrosa (dalam) dan capsula
adiposa (luar). Capsula adiposa merupakan selubung yang dilapisi oleh lemak. Korteks merupakan bagian
terpenting pada ginjal. Hal ini dikarenakan pada korteks terdapat glomerolus (filtrasi), tubulus kontortus
proksimal (reabsorpsi) serta tubulus kontortus distal.
Panjang dan berat ginjal bervariasi yaitu 6 cm dan 24 gram pada bayi lahir cukup bulan, sampai 12
cm atau lebih dari 150 gram. Pada janin permukaan ginjal tidak rata, berlobus-lobus yang kemudian akan
menghilang dengan bertambahnya umur. (Price et.al, 1995)
Setiap ginjal mengandung 1 juta nefron. Pada manusia, pembentukan nefron berakhir pada janin
usia 35 minggu. Nefron baru tidak dibentuk lagi setelah lahir. Perkembangan selanjutnya adalah hipertrofi
dan hiperplasia struktur yang sudah ada disertai maturasi fungsional. Nefron terdiri atas glomerulus dan
kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, ansa Henle, tubulus kontortus distal serta duktus koligens.
Glomerulus bersama dengan kapsula bowman disebut juga badan malphigi. Meskipun ultrafiltrasi plasma
terjadi di glomerulus tetapi peranan tubulus dalam pembentukan urine tidak kalah pentingnya
Vaskularisasi pada ginjal berasal dari aorta abdominalis yang bercabang menjadi A.renalis. A.renalis
akan bercabang menjadi A.segmentalis, lalu menjadi A.lobaris, setelah itu menjadi A.interlobaris. Dari
A.interlobaris akan bercabang lagi menjadi A.arcuata, setelah itu menjadi A.interlobularis dan berakhir
pada A.afferent yang akan bermuara pada glomerolus.
Keluar dari glomerolus akan masuk ke A.efferent, dari A.efferent darah menuju ke V.interlobularis,
lalu ke V.arcuata, setelah itu ke V.interlobaris, dari V.interlobaris masuk ke V.lobaris, lalu ke
V.segmentalis, dan keluar dari ginjal melalui V.renalis. Darah yang berasal dari V.renalis ini akan masuk
ke atrium dextra melalui V.cava inferior, yang akan menuju ke atrium dextra. Dari atrium dextra akan
berakhir di paru-paru untuk mengalami difusi dengan O2 bebas (sirkulasi pulmonal).
Persarafan ginjal yang utama adalah plexus symphaticus renalis. Plexus symphaticus ini dibantu juga
oleh serabut afferent yang melalui plexus renalis dan menuju ke medulla spinalis N.thoracalis X, XI, XII.
Pembuluh lymph pada ginjal mengikuti A.renalis menuju nodus lymphaticus aorta lateral (sekitar
pangkal A.renalis).
http://geagreen.blog.com/2011/04/25/glomerulonefritis-akut/
LO.1.2. Mikroskopis
UNIT FUNGSIONAL GINJAL
1 NEPHRON

Corpus Malpighi / Renal Corpuscle


Capsula Bowman
Glomerulus
Tubulus
Tubulus contortus proximalis
Ansa Henlei
Tubulus contortus distalis

2.DUCTUS COLLIGENS
Saluran pengumpul, menampung beberapa tubulus distal, bermuara sebagai
ductus papillaris Bellini di papilla renis
CORPUS MALPIGHI/RENAL CORPUSCLE
1 GLOMERULUS
GULUNGAN KAPILER, BERASAL DARI PERCABANGAN ARTERIOL AFFEREN
DIBUNGKUS OLEH CAPSULA BOWMAN
KELUAR SEBAGAI VAS EFFEREN
2.CAPSULA BOWMAN
PARS PARIETALIS: EPITEL SELAPIS GEPENG. BERLANJUT MENJADI DINDING
TUBULUS PROXIMAL
PARS VISCERALIS TERDIRI DARI PODOCYTE, MELAPISI ENDOTEL
URINARY SPACE DIANTARA KEDUA LAPISAN
3. POLUS VASCULARIS
4.POLUS URINARIUS
CORTEX
GLOMERULAR FILTRATION BARRIER
PEMISAH ANTARA DARAH DIDALAM LUMEN KAPILER DENGAN RUANG INTERCAPSULAR (URINARY
SPACE)
PODOCYTE: FILTRATION SLIT
MEMBRANA BASALIS: FUSI ANTARA MEMBRANA BASALIS PODOCYTE DAN ENDOTHEL
LAMINA RARA INTERNA
LAMINA DENSA
LAMINA RARA EXTERNA
SEL ENDOTHEL: FENESTRA

Apparatus juxta glomerularis


Macula densa
Sel juxta glomerularis
Sel Polkisen (sel mesangial extra glomerularis
Berfungsi mengatur sekresi renin
Renin-angiotensin berperan meninggikan tekanan darah
Tubulus contortus proksimal
Dinding tubulus berupa selapis sel kuboid /torak rendah, sitoplasma merah.
Pada permukaan sel terdapat microvili
Pars contorta terletak di cortex, pars recta turun ke medula melalui berkas Fereini
Tubulus contortus distal
disusun oleh selapis sel kuboid, inti bulat didasar sel
Sitoplasma basophil
tidak terdapat brush border
Pars recta naik dari medula sebagai segmen tebal ansa Henlei pars ascendens
Macula densa, terdapat pada waktu lewat diantara vas afferen dan efferen glomerulus
Pars contorta terdapat di cortex, bermuara ke ductus colligens
Absorbsi ion Na dalam pengaruh aldosteron. Sekresi ion K
MEDULLA
Ansa Henlei
Ansa Henle Segmen
Tebal
Segmen
tipisPars Asenden
Segmen tebal descendens
Ductus colligens
Ductus papillaris Bellini

Ansa Henle Segmen Tebal Pars Desendens

Ansa Henle Segmen Tipis

SALURAN KEMIH
Calyx minor
Calyx major
Ureter
Vesica urinaria
Urethra
Ureter
Mucosa
Mucosa saluran urin sejak dari calyx minor, calyx major, ureter dan vesica urinaria
dilapisi oleh epitel transitional, permukaan dapat menyesuaikan diri terhadap regangan,
impermeable
Muscularis
Lapisan otot polos
Sebelah dalam: longitudinal, sebelah luar: circular

Vesica urinaria
Mukosa dilapisi oleh epitel transitional, setebal 5 6 lapisan sel
Tunica muscularis terdiri dari otot polos yang berjalan kesegala arah tanpa lapisan yang jelas
Pada leher vesica dapat dibedakan 3 lapisan:
Lapisan dalam berjalan longitudinal, distal terhadap leher vesica berjalan circular
mengelilingi urethra pars prostatica, menjadi sphincter urethra interna (involuntary)
Lapisan tengah berakhir pada leher vesica
Lapisan luar, longitudinal, berjalan sampai ke ujung prostat pada laki2, dan pada wanita
berjalan sampai ke meatus externus urethrae

uretra
Pada wanita hanya berfungsi membawa urin dari vesica urinaria, pada laki2 juga menyalurkan
sperma pada ejaculatio

Uretra laki2 terdiri dari:


Pars prostatica
Pars membranosa
Pars bulbosa/spongiosa
Pars pendulosa

http://geagreen.blog.com/2011/04/25/glomerulonefritis-akut/
2. Memahami dan menjelaskan fisiologi dan biokimia ginjal
2.1 Pembentukan urin dan factor pengaruh
Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron, selama 24 jam
dapat menyaring darah 170 liter (Pearce, Evelyn C, 2006: 237). Karena fungsi
primer ginjal adalah menghasilkan urine dan, ketika melaksanakannya,
mempertahankan stabilitas komposisi cairan ekstrasel (CES), nefron adalah
satuan terkecil yang mampu membantuk urine. Setiap nefron terdiri dari
komponen vaskuler dan komponen tubulus, yang keduanya secara structural
dan fungsional berkaitan erat. Bagian dominan pada komponen vascular
adalah glomerulus, yang merupakan tempat filtrasi sebagian air dan zat
terlarut dari darah yang melewatinya. Cairan yang sudah terfiltrasi ini yang
komposisinya nyaris identik dengan plasma, kemudian mengalir ke
komponen tubulus nefron, tempat cairan tersebut dimodifikasi oleh berbagai
system transportasi yang mengubahnya menjadi urine (Sherwood, Lauralee,
2001: 463).
Terdapat tiga proses dasar yang berperan dalam pembentukan urine: Filtrasi
glomerulus, reabsorbsi tubulus, dan sekresi tubulus. Pada saat darah
mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi plasma bebas-protein menembus
ke dalam kapsul bowman. Proses ini dikenal sebagai filtrasi glomerulus. Pada
saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh
dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan bahan-bahan yang
sifatnya selektif dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah
ini disebut sebagai reabsorbsi tubulus. Zat-zat yang direabsorbsi tidak keluar
dari tubuh melalui urin, tetapi diangkit oeleh kapiler peritubulus ke system
vena dan kemudian ke jantung untuk kembali diedarkan. Dari 180 liter darah
yang disaring setiap harinya, rata-rata 178,5 liter diserap kembali, sisanya
1,5 liter akan dikeluarkan sebagai urin. Proses ginjal ke-3, sekresi tubulus,
yang mengacu pada perpindahan selektif zat-zat dari darah kapiler
peritubulus ke dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari

darah untuk masuk ke dalam tubulus ginjal (Sherwood, Lauralee, 2001: 467).
Filtrasi Glomerulus (Pearce, Evelyn C, 2006: 238)
Kapiler glomerulus secara selektif bersifat impermeable terhadap
proteinplasma yang lebih besar dan permeable terhadap air dan larutan yang
lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen.
Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini
terjadi karena aeteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai
diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang
lain. Darah didorong ke dalam ruangan yang lebih kecil, sehingga darah
mendorong air dan partikel kecil yang terlarut dalam plasma masuk ke dalam
kapsula Bowman. Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut
tekanan hidrosatik (TH). Gerakan masuknya ke dalam kapsula Bowman
disebut sebagai filtrasi glomerulus.
Tekanan hidrostatik plasma dan tekanan osmotic filtrat kapsula Bowman
bekerja sama untuk meningkatnkan gerakan air dan molekul permeable,
molekul permeable kecil dari plasmamasuk ke dalam kapsula Bowman.
Tekanan hidrosatik dan tekanan osmotic filtrat dalam kapsula Bowman
bersama-sama mempercepat gerekan air dan molekul permeable dari
kapsula Bowman masuk ke kapiler jumlah tekanan (90-3)-(32-15)=70 mmHg
akan mempermudah pemindahan filtrat dari aliran darah ke dalam kapsula
Bowman. Laju ini dinamakan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) atau Glomerulus
Filtration Rate (GFR). Pada orang sehat, jumlah pertukaran filtrasi per menit
adalah 125 ml.
Reabsorbsi Tubulus
Reabsorbis tubulus adalah suatu proses yang sangat selektif. Di dalam filtrat
glomerulus, semua konstituen, kecuali protein plasma, berada dalam
konsentrasi yang sama dengan konsentrasi di plasma. Terdapat dua jenis
reabsorbsi tubulus: reabsorbi pasif dan reasorbsi aktif, bergantung apakah
diperlukan energi local untuk memindahkan suatu bahan tertentu (Sherwood,
Lauralee, 2001: 476).
Reabsorbsi natrium dan clorida memegang peran utama dalam metabolisme
elektrolit dan cairan tubuh. Selain itu, transpor natrium terjadi bersamaan
dengan transpor hydrogen, elektrolit lain, glukosa, asam amino, asam
organik, fosfat, dan zat lainnya melalui dinding tubulus. Di tubulus proksimal,
bagia tebalansa Henle pars asenden, tubulus distal, dan duktus koligentes,
proses perpindahan Natrium berlangsung melalui kontranspor dan pertukaran
ion dari lumen tubulus ke dalam sel epitel tubulus mengikuti ringkat gradien
listrik, dan kemudian dipompa secara aktif dari sel tubulus ke ruang
interstisium. Jadi natrium akan diangkut secara aktif keluar dari seluruh
bagian dari tubulus ginjal kecuali dari bagian tipis ansa Henle. Natrium
dipompa ke ruang interstisium oleh pompa Na+-K+ ATPase (Ganong, William
F, 2008: 736).
Glukosa, asam amino, dan bikarbonat direabsorbsi bersama-sama dengan
natrium di bagian awal tubulus proksimal. Hampir semua glukosa

direabsorbsi, dan hanya beberapa miliran saja yang dapat dijumpai di urin
dalam 24 jam Ganong, William F, 2008: 737). Produk-produk sisa yang
lainnya yang difiltrasi selain urea misalnya fenol dan kreatinin, juga
terkonsentrasi di ceiran tubulus sewaktu air meninggalkan filtrat untuk
memasuki plasm, tetapi zat-zat ini secara pasif direabsorbsi seperti urea
(Sherwood, Luralee: 2001: 484).
Sekresi Tubulus
Sekresi tubulus melibatkan transportasi transepital seperti yang dilakukan
reabsorbsi tubulus, tetapi langkah-langkahnya berlawanan arah. Bahan yang
paling penting disekresikan oleh tubulus adalah io hydrogen dan ion kalium,
serta anion dan kation organok, yang banyak di antaranya adalah senyawasenyawa yang asing. Sekresi hydrogen ginjal sangatlah penting dalam
pengaturan keseimbangan asam-basa tubuh. Ion kalium adalah contoh zat
yang secara selektif berpindah dengan arah berlawanan di berbagai bagian
tubulus (Sherwood, Lauralee, 2001: 484).
Ureter
Dinding ureter terdriri atas otot polos yang tersusun spiral, memanjang, dan
melingkar, namun demikian tidak ditemukan bats lapisan yang jelas (Ganong,
William F, 2008: 753). Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan
peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke
dalam kandung kemih. Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter
yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dlam bentuk pancaran,
melalui osteum uratralis (Pearce, Evelyn C, 2006: 241).
Vesika Urinaria
Setelah dibentuk oleh ginjal, urin disalurkan melalui ureter ke kandung kemih
(buli-buli). Aliran urin di ureter tidak semata-mata bergantung pada gaya
tarik bumi. Kontraksi otot polos yang ada di dalam dinding uretra juga
mendorong urin bergerak maju dari ginjal ke kandung kemih. Ureter
menembus dinding kandung kemih secara oblik, melalui dinding kandung
kemih beberapa sentimeter sebelum bermuara di rongga kandung kemih.
Susunan anatomis seperti ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih
ke ginjal apabila terjadi peningkatan tekanan di kandung kemih.
Selain itu, dinding kandug kemih yang berlipat-lipat menjadi rata ewaktu
kandung kemih terisi untuk meningkatkan kapasitas kandung kemih karena
urin secara terus-menerus dibentuk oleh ginjal, kandung kemih harus
memiliki kapasitas penyimpanan yang cukup, sehingga urin tidak perlu terusmenerus dikeluarkan.
Otot polos kandung kemih mendapat banyak persarafan serat parasimpatis,
yang apabila dirangsang akan menyebabkan kontraksi kandung kemih.
Saluran kandung kemih dijaga oleh dua sfingter; sfingter uretra interna dan
sfingter uretra eksterna. Sfingter uretra interna terdiri dari otot polos dan,
dengan demikian berada di bawah kontrol involunter. Lebih jauh ke bawah,
uretra dikelilingi oleh satu lapisan otot rangka, sfingter uretra eksterna.
Sfingter ini diperkuat oleh seluruh diafragma pelvis. Otot rangka, sfingter

eksterna, dan diafragma pelvis berada di bawah kontrol kesadaran. Keduanya


dapat dengan sengaja dikontraksikan untuk mencegah pengeluaran urin
sewaktu kandung kemih berkontraksi dengan sfingter interna terbuka.
Berkemih diatur oleh dua mekanisme: refleks berkemih dan kontrol volunteer.
Refleks berkemih dicetuskan apabila reseptor-reseptor regang di dalam
dinding kandung kemih terangsang. Kandung kemih pada seorang dewasa
dapat menampung sampai 250-400 ml urin sebelum tegangan di dindingnya
mulai meningkat untuk mengaktifkan reseptor tegang (Sherwood, Luralee,
2001: 499-501). Keinginan pertama untuk berkemih bila volume vesika
sekitar 150 ml, dan rasa penuh timbul pada pengisian sekitar 400 ml
(Ganong, William F, 2008: 754).
Urine
Mikturisi (berkemih) merupakan refleks yang dapat dikendalikan dan dapat
ditahan oleh pusat persarafan yang paling tinggi dari manusia. Gerakannya
oleh kontraksi otot abdominal yang menambah tekanan di dalam rongga dan
berbagai organ yang menekan kandung kemih membantu
mengosongkannya. Rata-rata dlam satu hari 1-2 liter, tetapi berbeda sesuai
dengan jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening orange, pucat, tanpa
endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH
rata-rata 6. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air, zat-zat sisa nitrogen dari
hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin, elektrolit
(natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat, dan sulfat), pigmen (bilirubin,
urobilin), toksin, dan hormon (Pearce, Evelyn C, 2006: 249
2.2 GFR&Faktor pengaruh
2.3 Peran ginjal dalam keseimbangan tubuh
3. Memahami dan menjelaskan sindroma nefrotik
3.1 Definisi
Sindrom nefrotik adalah satu keadaan buah pinggang di mana pesakit
mengalami kehilangan protein dalam air kencing dan menyebabkan aras
protein dalam darah menjadi rendah.
Sindrom nefrotik adalah suatu penyakit atau sindrom yang mengenai
glumerulus yang ditandai dengan gejala edema, proteinuria,
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.(3,4,6,7)
3.2 Epidemiologi
3.3 Etiologi
Pada etiologi sindrom nefrotik hampir 75-80% belum diketahui atau idiopatik,
yang akhir-akhir ini dianggap sebagai suatu penyakit autoimun. Jadi
merupakan suatu reaksi antigen-antibodi. Umumnya para ahli membagi
etiologinya menjadi (3,4,6)

Anda mungkin juga menyukai