Anda di halaman 1dari 96

PENGANTAR KKPMT

SISTEM URINARIA

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Luhkito Dwi Nugroho (G41140847/Gol.B)
2. Yuniyar Saraswati (G41140863/Gol.B)
3. Rekfo Rekfiatil H (G41140877/Gol.B)
4. Ahmad Safril An Nur (G41140886/Gol.B)
5. Muhammad Dudayev Caesar P. (G41140910/Gol.B)
6. Dina Nurhayati (G41140919/Gol.B)
7. Rika Kusuma (G41140923/Gol.C)
8. Rahmawati (G41140926/Gol.C)
9. Ayu Fitroh Kamaliyah (G41140933/Gol.C)
SISTEM URINARIA

DEFINISI SISTEM URINARIA

ANATOMI

FISIOLOGI

PATOLOGI

FARMAKOLOGI

VIDEO PEMBENTUKAN URIN


DEFINISI SITEM URINARIA

Sistem perkemihan atau sistem


urinaria, adalah suatu sistem dimana
terjadinya proses penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh
dan menyerap zat-zat yang masih di
pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut
dalam air dan dikeluarkan berupa
urin (air kemih).
ANATOMI

GINJAL

URETER

VESIKA URINARIA

URETRA
GINJAL
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di GAMBAR
belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat
langsung pada dinding abdomen.
KULIT GINJAL
Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2
buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan.
SUMSUM GINJAL
Pada orang dewasa berat ginjal 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki
laki lebih panjang dari pada ginjal wanita.
RONGGA GINJAL
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap
tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen
vaskuler terdiri atas pembuluh pembuluh darah yaitu glomerolus dan
kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler
terdapat kapsul Bowman, serta tubulus tubulus, yaitu tubulus kontortus
proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung
Henle yang terdapat pada medula.
Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan
lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya
besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau
pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah celah antara
pedikel itu sangat teratur.
Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian
tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus
proksimal karena jalannya yang berbelok belok, kemudian menjadi
saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa
Henle atau loop of Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik
kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus
kontortus distal.
GAMBAR GINJAL

MENU STRUKTUR GINJAL


KULIT GINJAL (KORTEKS)

Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas


melaksanakan penyaringan darah yang disebut
nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini
banyak mengandung kapiler kapiler darah
yang tersusun bergumpal gumpal disebut
glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi oleh
simpai bownman, dan gabungan antara
glomerolus dengan simpai bownman disebut
badan malphigi
Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi,
yaitu diantara glomerolus dan simpai bownman.
Zat zat yang terlarut dalam darah akan masuk
kedalam simpai bownman. Dari sini maka zat
zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang
merupakan lanjutan dari simpai bownman yang
terdapat di dalam sumsum ginjal.

MENU STRUKTUR GINJAL


SUMSUM GINJAL (MEDULA)
Sumsum ginjal terdiri beberapa badan
berbentuk kerucut yang disebut piramid renal.
Dengan dasarnya menghadap korteks dan
puncaknya disebut apeks atau papila renis,
mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid
dengan jaringan korteks di dalamnya disebut
lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah
tampak bergaris garis karena terdiri atas
berkas saluran paralel (tubuli dan duktus
koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan
korteks yang disebut dengan kolumna renal.
Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh
halus yang merupakan lanjutan dari simpai
bownman. Di dalam pembuluh halus ini
terangkut urine yang merupakan hasil
penyaringan darah dalam badan malphigi,
setelah mengalami berbagai proses.

MENU STRUKTUR GINJAL


RONGGA GINJAL (PELVIS RENALIS)
Pelvis Renalis adalah ujung ureter
yang berpangkal di ginjal, berbentuk
corong lebar. Sabelum berbatasan
dengan jaringan ginjal, pelvis renalis
bercabang dua atau tiga disebut kaliks
mayor, yang masing masing
bercabang membentuk beberapa kaliks
minor yang langsung menutupi papila
renis dari piramid. Kliks minor ini
menampung urine yang terus kleuar
dari papila. Dari Kaliks minor, urine
masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis
ke ureter, hingga di tampung dalam
kandung kemih (vesikula urinaria).

MENU STRUKTUR GINJAL


URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing masing bersambung dari ginjal ke
kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
- Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
- Lapisan tengah otot polos
- Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan gerakan peristaltik tiap 5


menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih
(vesika urinaria).
Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh
ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis
masuk ke dalam kandung kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan
dilapisi oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter
terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf
dan pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.
VESIKA URINARIA
(KANTUNG KEMIH) STRUKTUR VESIKA URINARIA

PROSES MIKSI

Kandung kemih dapat


mengembang dan mengempis
seperti balon karet, terletak di
belakang simfisis pubis di
dalam ronga panggul.
Bentuk kandung kemih seperti
kerucut yang dikelilingi oleh
otot yang kuat, berhubungan
ligamentum vesika umbikalis
medius.
STRUKTUR VESIKA URINARIA
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus, yaitu bagian yang
mengahadap kearah belakang dan
bawah, bagian ini terpisah dari
rektum oleh spatium rectosivikale
yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferent, vesika seminalis dan
prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara
verteks dan fundus.
3. Verteks, bagian yang maju kearah
muka dan berhubungan dengan
ligamentum vesika umbilikalis.
4. Dinding kandung kemih terdiri
dari beberapa lapisan yaitu,
peritonium (lapisan sebelah luar),
tunika muskularis, tunika
submukosa, dan lapisan mukosa
(lapisan bagian dalam).

GAMBAR MENU VESIKA URINARIA


GAMBAR VESIKA URINARIA

MENU VESIKA URINARIA


PROSES MIKSI (RANGSANGAN BERKEMIH)
Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah 250 cc sudah cukup
untuk merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek
kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi
spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi
pengosongan kandung kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi
spinter interus dihantarkan melalui serabut serabut para simpatis. Kontraksi
sfinger eksternus secara volunter bertujuan untuk mencegah atau
menghentikan miksi. kontrol volunter ini hanya dapat terjadi bila saraf saraf
yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh.
Bila terjadi kerusakan pada saraf saraf tersebut maka akan terjadi
inkontinensia urin (kencing keluar terus menerus tanpa disadari) dan retensi
urine (kencing tertahan).
Persarafan dan peredaran darah vesika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan
kranial dari sistem persarafan otonom. Torako lumbar berfungsi untuk
relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna.
Peritonium melapis kandung kemih sampai kira kira perbatasan ureter masuk
kandung kemih. Peritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi
lurus apabila kandung kemih terisi penuh. Pembuluh darah Arteri vesikalis
superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, vena membentuk anyaman
dibawah kandung kemih. Pembuluh limfe berjalan menuju duktus limfatilis
sepanjang arteri umbilikalis.

MENU VESIKA URINARIA


SIFAT URINE KOMPOSISI URINE

MEKANISME URINE TAHAP PEMB. URINE

URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok kelok melalui tengah tengah
prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis
kebagia penis panjangnya 20 cm.
Uretra pada laki laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),
dan lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya 3 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari
Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari
vena vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada
wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di
sini hanya sebagai saluran ekskresi.
SIFAT-SIFAT URINE

Jumlah eksresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari


masuknya (intake) cairan serta faktor lainnya.
Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi
keruh.
Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obat
obatan dan sebagainya.
Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka
akan berbau amoniak.
Berat jenis 1.015 1.020.
Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis,
tergantung pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis
dan protein memberi reaksi asam).
MENU URETRA
KOMPOSISI URINE

Air kemih terdiri dari kira kira 95 %


air
Zat zat sisa nitrogen dari hasil
metabolisme protein asam urea,
amoniak dan kreatinin
Elektrolit, natrium, kalsium, NH3,
bikarbonat, fosfat dan sulfat
Pigmen (bilirubin, urobilin)
Toksin
Hormon

MENU URETRA
MEKANISME PEMBENTUKAN
URINE

Dari sekitar 1200ml darah yang


melalui glomerolus setiap menit
terbentuk 120 125ml filtrat
(cairan yang telah melewati celah
filtrasi). Setiap harinyadapat
terbentuk 150 180L filtart.
Namun dari jumlah ini hanya
sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya
keluar sebagai kemih, dan
sebagian diserap kembali.

MENU URETRA
TAHAP PEMBENTUKAN URINE

PROSES FILTRASI

PROSES REABSORPSI

PROSES AUGMENTASI

MIKTURISI

MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE

PROSES FILTRASI

Terjadi di glomerolus, proses ini


terjadi karena permukaan aferent
lebih besar dari permukaan
aferent maka terjadi penyerapan
darah, sedangkan sebagian yang
tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein, cairan yang
tersaring ditampung oleh simpai
bowman yang terdiri dari glukosa,
air, sodium, klorida, sulfat,
bikarbonat dll, diteruskan ke
seluruh ginjal.

MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE

PROSES REABSORPSI

Terjadi penyerapan kembali sebagian


besar dari glukosa, sodium, klorida,
fosfat dan beberapa ion karbonat.
Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorpsi
terjadi pada tubulus atas. Sedangkan
pada tubulus ginjal bagian bawah
terjadi kembali penyerapan dan
sodium dan ion karbonat, bila
diperlukan akan diserap kembali
kedalam tubulus bagian bawah,
penyerapannya terjadi secara aktif
dikienal dengan reabsorpsi fakultatif
dan sisanya dialirkan pada pupila
renalis. MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE

PROSES AUGMENTASI

Proses ini terjadi dari sebagian tubulus


kontortus distal sampai tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul
masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-,
dan urea sehingga terbentuklah urine
sesungguhnya.
Dari tubulus pengumpul, urine yang
dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke
ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju
vesika urinaria (kandung kemih) yang
merupakan tempat penyimpanan urine
sementara. Ketika kandung kemih sudah
penuh, urine dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra.

MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE

MIKTURISI

Peristiwa penggabungan urine yang


mengalir melalui ureter ke dalam kandung
kemih., keinginan untuk buang air kecil
disebabkan penambahan tekanan di dalam
kandung kemih dimana sebelumnmya
telah ada 170 23 ml urine.
Mikturisi merupakan gerak reflek yang
dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh
pusat pusat persyarafan yang lebih tinggi
dari manusia, gerakannya oleh kontraksi
otot abdominal yang menekan kandung
kemih membantu mengosongkannya.

MENU URETRA
FISIOLOGI

GINJAL

URETER

VESIKA URINARIA

URETRA
FUNGSI GINJAL
TES FUNGSI GINJAL

Mengekskresikan zat zat sisa


metabolisme yang mengandung
nitrogennitrogen, misalnya amonia.
Mengekskresikan zat zat yang
jumlahnya berlebihan (misalnya gula
dan vitamin) dan berbahaya (misalnya
obat obatan, bakteri dan zat warna).
Mengatur keseimbangan air dan garam
dengan cara osmoregulasi.
Mengatur tekanan darah dalam arteri
dengan mengeluarkan kelebihan asam
atau basa.
MENU FISIOLOGI
TES FUNGSI GINJAL

1. Tes untuk protein albumin


Bila kerusakan pada glomerolus atau
tubulus, maka protein dapat bocor masuk
ke dalam urine.
2. Mengukur konsentrasi urenum darah
Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan
urenum maka urenum darah naik di atas
kadar normal (20 40) mg%.
3. Tes konsentrasi
Dilarang makan atau minum selama 12 jam
untuk melihat sampai seberapa tinggi berat
jenisnya naik.

MENU FISIOLOGI
URETER
Ureter, berfungsi sebagai saluran dengan panjang sekitar
25-30 cm dan garis tengah 3 mm, mengangkut urine dari
ginjal ke kandung kemih. Dari setiap ginjal duktus
koligentes menyalurkan isinya ke pelvis ginjal, yang
kemudian disalurkan ke ureter. Dinding pelvis ginjal
mengandung otot polos, yang memiliki aktivitas intrinsik
(yi. Tidak dikontrol oleh saraf), dan menghasilkan
gelombang kontraksi peristalsis setiap 10 detik.
Gelombang kontraksi ini mendorong urine sepanjang
ureter ke kandung kemih. Setiap ureter juga dilapisi oleh
otot polos.
Ureter terletak di posterior dinding abdomen, di luar
rongga peritonium, yang memasuki kandung kemih dalam
sudut miring, maisng-masing di sisi dasar area berotot
yang disebut trigon yang bagian apeksnya adalah lubang
uretra. Ketika urine terkumpul di kandung kemih, ureter
tertekan yang secara efektif membentuk suatu katup (katup
vesikoureteral), yang mencegah refluks urine.

MENU FISIOLOGI
VESIKA URINARIA (KANTONG KEMIH)

Vesika urinaria (kandung kemih): berfungsi sebagai tempat


penampungan sementara urine. Vesika Urinaria terletak
tepat di belakang os pubis, merupakan tempat penyimpanan LAPISAN OTOT
urine yang berdinding otot kuat, bentuknya bervariasi sesuai
dengan jumlah urine yang dikandung. Kandung kemih pada PEMBULUH LIMFE
waktu kosong terletak dalam rongga pelvis, sedangkan dalam
keadaan penuh dinding atas terangkat masuk ke dalam
region hipogastrika. Apeks kandung kemih terletak di PERSARAFAN
belakang pinggir atas simfisis pubis dan permukaan
posteriornya berbentuk segitiga. Bagian sudut superateral
merupakan muara ureter dan sudut inferior membentuk
uretra.
Bagian atas kandung kemih ditutupi oleh peritoneum yang
membentuk eksavasio retrovesikalis sedangkan bagian
bawah permukaan posterior dipisahkan dari rektum oleh
duktus deferens, vesika seminalis, dan vesika retrovesikalis.
Permukaan superior seluruhnya ditutupi oleh peritoneum
dan berbatasan dengan gulungan ileum dan kolon sigmoid
sepanjan lateral permukaan teritoneum melipat ke dinding
lateral pelvis.

MENU FISIOLOGI
LAPISAN OTOT VESIKA URINARIA
Lapisan otot kandung kemih terdiri atas otot
polos yang tersusun dan saling berkaitan
disebut muskulus detrusor vesikae. Peredaran
darah vesika urinaria berasal dari arteri
vesikalis superior dan inferior
yang merupakan cabang dari arteri iliaka
interna. Venanya membentuk pelvikus
venosus vesikalis berhubungan dengan fleksus
prostatikus yang mengalirkan darah ke vena
iliaka interna.

MENU VESIKA URINARIA MENU FISIOLOGI


PEMBULUH LIMFE VESIKA
URINARIA

Pembuluh limfe kandung


kemih mengalirkan cairan
limfe ke dalam nodilimpatik
iliaka interna dan eksterna

MENU VESIKA URINARIA MENU FISIOLOGI


PERSARAFAN VESIKA URINARIA
Persarafan vesika urinaria berasal dari fleksus
hipogastrika inferior. Serabut ganglion simpatikus
berasal dari ganglion lumbalis I dan II, yang
berjalan turun ke kandung kemih melalui fleksus
hipograstikus. Serabut preganglion parasimpatis
yang keluar dari nervus splenikus yang berasal
dari nevus sakralis II, III, dan IV berjalan melalui
hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika
urinaria.
Sebagian besar serabut aferen sensoris yang
keluar dari kandung kemih menuju system
susunan saraf pusat melalui nervus splanknikus
pelvikus berjalan bersama saraf simpatis melalui
pleksus hipogastrikus masuk ke dalam segmen
lumbal 1 dan 2 medula spinalis.

MENU VESIKA URINARIA MENU FISIOLOGI


URETRA

Urine dikeluarkan melalui uretra.


Uretra wanita jauh lebih pendek
daripada uretra pria: hanya 4 cm
panjangnya dibandingkan dengan
panjang sekitar 20 cm pada pria.
Perbedaan anatomis ini menyebabkan
insiden infeksi saluran kemih asendens
lebih tinggi pada wanita. Dengan
demikian, hitung koloni yang lebih
daripada 100.000 sel bakteri per
milimeter urine dianggap bermakna
patologis. Sfingter eksternal adalah otot
rangka dan berada di bawah
pengendalian volunter. Uretra pada pria
memiliki fungsi ganda sebagai saluran
untuk urine dan spermatozoa, melalui
koitus.
MENU FISIOLOGI
PATOLOGI
Anuria Poliuria

Disuria Retensi Urin


Enuresis Tenesmus
Ekstrarenal Uremoi Sindrom Nefritik Akut

Extravasation of Urin Sindrom Nefrotik

Hematuria Hidronefrosis

Inkotinensia Urin Pyelonephritis

Nokturia Refluks Vesikoureteral

Oliguria Penyakit Gagal Ginjal


PATOLOGI
Acute Renal Failure Stricture Uretra

Chronic Renal Failure Uretritis


Kencing Batu Ginjal Urolithiasis Urinary Tract Infactions
DI Nefrogenik Renal Adenoma

Nefropathy Renal Oncocytoma

Nephroptosis Transitional Cell Papilloma

Cystitis Nefroblastoma

Intrestitial Cystitis Renal Cell Carcinoma


Karsinoma Sel Transisional
Trigonitis Kandung Kemih
PATOLOGI
Diabetes Insipidus Nefrosklerosis Maligna

Glukosuria Lupus Eritematosus Sistemik

Nefritis Poliarteritis
Albuminuria Ginjal Polikistik

Asam Urat Ginjal Asidosis Tubulus Ginjal

Pyelonifritis Kronik

Glomerulonefritis

Nefrosklerosis

Nefrosklerosis Benigna
ANURIA

Anuria adalah suatu keadaan dimana tidak ada


produksi urine dari seorang penderita.

MENU PATOLOGI 1
DISURIA

Disuria adalah buang air kecil


sulit atau menyakitkan.

MENU PATOLOGI 1
ENURESIS

Adalah pengeluaran urin


yang tidak disadari oleh
seorang anak yang dianggap
telah dapat mengendalikan isi
kandung kemihnya.

MENU PATOLOGI 1
EXTRARENAL UREMIA

Adalah Urea yang berlebihan dalam


darah (uremia) karena gagal ginjal
yang disebabkan oleh penyakit di luar
ginjal, misalnya, gagal jantung
kongestif.

MENU PATOLOGI 1
EXTRAVASATION OF URINE

Kondisi urin bocor di


luar kandung kemih dan
ke jaringan sekitarnya,
Mungkin karena trauma
atau batu.

MENU PATOLOGI 1
HEMATURIA
Adalah kehadiran sel-sel
darah merah (eritrosit) dalam
urin.

MENU PATOLOGI 1
INKONTINENSIA URINE

Adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan


hilanganya kendali pada kandung kemih yang berakibat
pada kebocoran urin/mengompol.

MENU PATOLOGI 1
NOKTURIA (NOCTURIA)

Adalah buang air kecil yang


luar biasa sering di malam
hari, menyebabkan pasien
terbangun beberapa kali di
malam hari untuk buang air
kecil.

MENU PATOLOGI 1
OLIGURIA

Adalah produksi urin sedikit, biasanya kurang dari 400 ml / hari


pada orang dewasa, dan dapat menjadi salah satu tanda awal dari
gagal ginjal dan masalah urologi lainnya atau penyumbatan di
dalam saluran kemih.

MENU PATOLOGI 1
POLIURIA

Merupakan simtoma medis berupa


kelainan frekuensi diuresis/buang
air kecil sebagai akibat kelebihan
produksi air seni.

MENU PATOLOGI 1
RETENSI URINE

Adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan


mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan.

MENU PATOLOGI 1
TENESMUS

Adalah rasa nyeri dengan keinginan mengosongkan


kandung kemih meskipun telah kosong.

MENU PATOLOGI 1
SINDROM NEFRITIK AKUTE
Sindrom Nefritik Akut (Glomerulonefritis Akut,
Glomerulonefritis Pasca Infeksi) adalah suatu
peradangan pada glomeruli yang menyebabkan
hematuria (darah dalam air kemih), dengan
gumpalan sel darah merah dan proteinuria (protein
dalam air kemih) yang jumlahnya bervariasi.

MENU PATOLOGI 1
SINDROM NEFROTIK

Merupakan keadaan klinis dengan


adanya proteinuria masif (3,5 g/hari),
hipoalbuminemia, edema, dan
hiperlipidemia. Biasanya ia diikuti oleh
beberapa penyakit glomerulonefritis
primer atau gangguan sistemik dengan
ginjal yang terserang secara sekunder

MENU PATOLOGI 1
HIDRONEFROSIS

Merupakan dilasi abnormal pelvis renal


dan kaliks satu atau kedua ginjal dan
disebabkan oleh obstruksi aliran urin
dalam traktus genitourinari.

MENU PATOLOGI 1
INFEKSI GINJAL (PYELONEPHRITIS)
Adalah jenis infeksi saluran urin spesifik yang
umumnya dimulai dari uretra atau kandung kemih dan
menjalar ke ginjal.

MENU PATOLOGI 1
REFLUKS VESIKOURATERAL

Refluks vesikoureteral
(vesicoureteral reflux/ VUR)
adalah sebuah kondisi
abnormal di mana urin
kembali ke ureter, dan
kadang-kadang ke ginjal,
sehingga meningkatkan
risiko infeksi.

MENU PATOLOGI 1
GAGAL GINJAL

Adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan


hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia
tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

MENU PATOLOGI 1
ACUTE RENAL FAILURE
Dapat diartikan sebagai penurunan
cepat/tiba-tiba atau parah pada
fungsi filtrasi ginjal.

MENU PATOLOGI 2
CHRONIC RENAL FAILURE (CRF)
Merupakan gangguan fungsi ginjal yang berlangsung secara
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit menyebabkan uremia (retensi urin dan sampah
nitrogen lain dalam tubuh).

MENU PATOLOGI 2
KENCING BATU GINJAL UROLITHIASIS

Adalah suatu terjadinya penumpukan


oksalat, calculi (batu ginjal) pada ureter
atau pada daerah ginjal.

MENU PATOLOGI 2
DIABETES INSIPIDUS NEFROGENIK

Merupakan suatu kelainan dimana ginjal mengeluarkan air


kemih dalam jumlah banyak dengan kondisi yang encer karena
gagal memberikan respon terhadap hormon antidiuretik dan
tidak mampu membuat pekat air kemih.

MENU PATOLOGI 2
NEFROPATI

Adalah kerusakan atau penyakit pada ginjal.

MENU PATOLOGI 2
NEPHROPTOSIS
Ginjal Terapung (Nephroptosis) merupakan salah
satu jenis penyakit ginjal yanterjadi karena ginjal
selalu mengalami pergerakan, kadang-kadang salah
satu ginjal bergerak sedemikian rupa sehingga
dapat diraba melalui dinding rongga perut.

MENU PATOLOGI 2
CYSTITIS

Adalah keadaan klinis akibat berkembang biaknya


mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada
kandung kemih.

MENU PATOLOGI 2
INTERSTITIAL CYSTITIS (IC)

Adalah istilah yang telah digunakan untuk merujuk


pada sindrom klinik yang dikarakteristikan oleh
urgensi urinary yang kronis (merasakan keperluan
untuk membuang air kecil segera) dan frekwensi
(buang air kecil yang sering), biasanya dengan
ketidaknyamanan atau tekanan suprapubic dan
biasanya bebas (hilang) dengan membuang air
kecil.

MENU PATOLOGI 2
TRIGONITIS

Trigonitis adalah Peradangan kandung kemih antara


jalan masuk dari ureter dan outlet uretra.

MENU PATOLOGI 2
STRICTURE URETHRA

Adalah penyempitan lumen uretra karena


fibrosis pada dindingnya akibat infeksi,
trauma uretra atau kelainan kongenital.

MENU PATOLOGI 2
URETRITIS

Adalah iritasi dan pembengkakan uretra, saluran yang


mengeluarkan urin dari tubuh.

MENU PATOLOGI 2
URINARY TRACT INFECTIONS
Infeksi saluran kencing atau Urinary Tract
Infections (UTI) merupakan penyakit yang umum
dialami pria maupun wanita. Infeksi pada saluran
kencing ini, umumnya disebabkan oleh bakteri,
yakni bakteri usus Eschericia coli yang dapat
menginvasi saluran kencing (urethra) dan naik
menuju kandung kemih.

MENU PATOLOGI 2
RENAL ADENOMA

Renal Adenoma adalah Tumor jinak


pada kelenjar pada ginjal, biasanya
ditemukan di hasil otopsi.

MENU PATOLOGI 2
RENAL
ONCOCYTOMA
Renal Oncocytoma
adalah tumor epitel
jinak.

MENU PATOLOGI 2
TRANSITIONAL CELL PAPILLOMA

AdalahTumor jinak berukuran kecil dan berasal


dari epitel tubulus renal.

MENU PATOLOGI 2
NEFROBLASTOMA

Wilms tumor atau nefroblastoma adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive di ginjal. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak
anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak
yang lebih besar atau bahkan orang dewasa.

MENU PATOLOGI 2
RENAL CELL CARCINOMA

Carcinoma sel ginjal (renal cell carcinoma) adalah tumor malignansi renal
tersering, dua kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan
wanita. Kebanyakan tumor sel ginjal ditemukan di parensim renal dan
menimbulkan gejala yang baru.

MENU PATOLOGI 2
KARSINOMA SEL TRANSISIONAL KANDUNG
KEMIH

Adalah Tumor ganas mencapai sekitar 90% dari semua kanker


kandung kemih dan timbul dari sel-sel yang melapisi kandung
kemih.

MENU PATOLOGI 2
DIABETES INSIPIDUS

Adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan


urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah
kekurangan hormon ADH ( Anti Diuretic Hormone ) yaitu
hormon yang mempengaruhi proses reabsorpsi cairan pada
ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine dapat
meningkat menjadi 30 kali lipat.

MENU PATOLOGI 3
GLUKOSURIA

Adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini
disebut juga kencing manis. Kadar gula dalam darah meningkat karena
kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan
glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.

MENU PATOLOGI 3
NEFRITIS

Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri
penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian
dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan
sehingga protein dan sel sel darah yang masuk bersama urine primer tidak
dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu, nefritis dapat
menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar
normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air
terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru
dan melukai ginjal. Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam
air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati,
yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.

GAMBAR MENU PATOLOGI 3


GAMBAR

MENU PATOLOGI 3
ALBUMINURIA

Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang


ditandai dengan urine penderita mengandung albumin.
Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi
manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan
tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini
menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari
saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini
antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara
mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah
dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian
diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein (0,6-
0,8 gram / kg berat badan per hari).

MENU PATOLOGI 3
PENYAKIT ASAM URAT GINJAL

Merupakan pengendapan Kristal asam


urat dalam tubulus ginjal yang
menyebabkan obstruksi dan
berkembangnya gagal ginjal akut.

MENU PATOLOGI 3
PYELONEFRITIS KRONIK

Pyelonifritis Kronik/ Refluks nefropati adalah


refluks Urine terinfeksi kedalam Ureter yang
kemudian masuk ke dalam Parenkim Ginjal.
Pielonifritis Kronik, infeksi dimulai pada bagian
bawah Traktus Urinarius.

MENU PATOLOGI 3
GLOMERULONEFRITIS

Glomerulonefritis adalah terjadinya


gangguan pada unit filtrasi ginjal
(Nefron=Glomerulus & Tubulus).
Hal ini bisa disebabkan Penyakit
Diabetes/ Hipertensi.

MENU PATOLOGI 3
NEFROSKLEROSIS

Nefrosklerosis (Pengerasan Ginjal) adalah


menunjukkan adanya perubahan patologis
pada pembuluh darah ginjal akibat
hipertensi.

MENU PATOLOGI 3
NEFROSKLEROSIS BENIGNA

Adalah penyempitan lumen pembuluh


darah intrarenal. Ginjal dapat mengecil,
biasanya simetris dan mempunyai
permukaan yang berlubang-lubang dan
bergranula.

MENU PATOLOGI 3
NEFROSKLEROSIS MALIGNA

Adalah Ginjal dapat berukuran normal


dengan sedikit Granula dan beberapa
petekia akibat pecahnya arteriol, atau
dapat mengisut dan membentuk jaringan.

MENU PATOLOGI 3
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

Lupus eritematosus sistemik adalah lebih sering


menyerang wanita berusia antara 20 dan 40
tahun. Pada kasus Lupus eritematosus
sistemik,tubuh membentuk antibodi terhadap
DNAnya sendiri.

MENU PATOLOGI 3
POLIARTERITIS NODOSA

Adalah penyakit radang dan nekrosis yang


melibatkan Arteria-arteria berukuran
sedang dan kecil di seluruh tubuh.

MENU PATOLOGI 3
GINJAL POLIKISTIK

Penyakit Ginjal Polikistik adalah ditandai dengan


kista-kista multipel, bilateral, dan berekspansi yang
lambat laun mengganggu dan menghancurkan
Parenkim ginjal normal akibat penekanan. Ginjal
dapat membesar (Kadang-kadang sebesar sepatu
bola) dan terisi oleh kelompok kista-kista yang
menyerupai anggur. Kista-kista itu terisi oleh cairan
Jernih atau hemoragik.

MENU PATOLOGI 3
ASIDOSIS TUBULUS GINJAL

Adalah Gangguan ekskresi ion hydrogen


(H+) dari ekskresi Tubulus ginjal atau
kehilangan bikarbonat (HCO3-) dalam
urine, walaupun GFR yang memadai tetap
dipertahankan.

MENU PATOLOGI 3
FARMAKOLOGI

PENGERTIAN DIURETIK

GOLONGAN DIURETIK

1. Inhibitor Karbonik Anhidrase (Asetazolamid)


2. Loop diuretik (furosemid, as etakrinat, torsemid, bumetanid)
3. Tiazid (klorotiazid, hidroklorotiazid, klortalidon)
4. Hemat kalium (amilorid, spironolakton, triamteren)
5. Osmotik (manitol, urea)

JENIS CAIRAN INFUS


PENGERTIAN DIURETIK
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan
urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan
adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua
menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang
berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga
volume cairan ekstrasel menjadi normal.
Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam glomeruli
(gumpalan kapiler) yang terletak di bagian luar ginjal (cortex). Dinding
glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif
dapat dilintasi air,m garam dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari
filtrasi dan mengandung banyak air serta elektrolit ditampung di wadah,
yang mengelilingi setiap glomerulus seperti corong (kapsul Bowman)
dan kemudian disalurkan ke pipa kecil. Di sini terjadi penarikan kembali
secara aktif dari air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh,
seperti glukosa dan garam-garam antara lain ion Na+. Zat-zat ini
dikembalikan pada darah melalui kapiler yang mengelilingi
tubuli.sisanya yang tak berguna seperti sampah perombakan
metabolisme-protein (ureum) untuk sebagian besar tidak diserap
kembali.
Akhirnya filtrat dari semua tubuli ditampung di suatu saluran
pengumpul (ductus coligens), di mana terutama berlangsung
penyerapan air kembali. Filtrat akhir disalurkan ke kandung kemih dan
ditimbun sebagai urin.
MENU FARMAKOLOGI
1. Inhibitor Karbonik Anhidrase (Asetazolamid)
Asetazolamid
Farmakodinamika
Efek farmakodinamika yang utama dari asetazolamid adalah
penghambatan karbonik anhidrase secara nonkompetitif. Akibatnya
terjadi perubahan sistemik dan pearubahan terbatas pada organ tempat
enzim tersebut berada.
Farmakokinetik
Asetazolamid diberikan per oral.Asetozalamid mudah diserap melalui
saluran cerna, kadar maksimal dalam darah dicapai dalam 2 jam dan
ekskresi melalui ginjal sudah sempurna dalam 24 jam. Obat ini
mengalami proses sekresi aktif oleh tubuli dan sebagian direabsorpsi
secara pasif.
Efek Samping dan kontraindikasi
- Pada dosis tinggi dapat timbul parestesia dan kantuk yang terus-
menerus. Asetazolamid mempermudah pembentukan batu ginjal
karena berkurangnya sekskresi sitrat, kadar kalsium dalam urin tidak
berubah atau meningkat.
- Asetazolamid dikontraindikasikan pada sirosis hepatis karena
menyebabkan disorientasi mental pada penderita sirosis hepatis.
- Reaksi alergi yang jarang terjadi berupa demam, reaksi kulit, depresi
sumsum tulang dan lesi renal mirip reaksi sulfonamid.
- Asetazolamid sebaiknya tidak diberikan selama kehamilan karena
pada hewan percobaan obat ini dapat menimbulkan efek teratogenik.
Sediaan dan posologi
Asetazolamid tersedia dalam bentuk tablet 125 mg dan 250 mg untuk
pemberian oral.

MENU FARMAKOLOGI
2. Loop Diuretik
Termasuk dalam kelompok ini adalah asam etakrinat, furosemid dan
bumetanid.
Asam etakrinat termasuk diuretik yang dapat diberikan secara oral maupun
parenteral dengan hasil yang memuaskan. Furosemid atau asam 4-kloro-N-
furfuril-5-sulfomail antranilat masih tergolong derivat sulfonamid.
Diuretik loop bekerja dengan mencegah reabsorpsi natrium, klorida, dan
kalium pada segmen tebal ujung asenden ansa Henle (nefron) melalui
inhibisi pembawa klorida
Mekanisme kerja :
Secara umum dapat dikatakan bahwa diureti kuat mempunyai mula kerja
dan lama kerja yang lebih pendek dari tiazid.
Diuretik kuat terutama bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada
bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat kotranspor
Na+/K+/Cl- dari membran lumen pada pars ascenden ansa henle, karena itu
reabsorpsi Na+/K+/Cl- menurun
Efek samping
Efek samping asam etakrinat dan furosemid dapat dibedakan atas :
1. Reaksi toksik berupa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
sering terjadi
2. Efek samping yang tidak berhubungan dengan kerja utamanya jarang
terjadi.
MENU FARMAKOLOGI
3. Tiazid
Senyawa tiazid menunjukkan kurva dosis yang sejajar dan
TABEL SEDIAN daya klouretik maksimal yang sebanding.
DAN DOSIS Merupakan Obat diuretik yang paling banyak digunakan.
TIAZID DAN Diuretik tiazid, seperti bendroflumetiazid, bekerja pada
SENYAWA bagian awal tubulus distal (nefron). Obat ini menurunkan
reabsorpsi natrium dan klorida, yang meningkatkan ekskresi
SEJENIS air, natrium, dan klorida. Selain itu, kalium hilang dan
kalsium ditahan. Obat ini digunakan dalam pengobatan
hipertensi, gagal jantung ringan, edema, dan pada diabetes
insipidus nefrogenik.
Farmakodinamika
Efek farmakodinamika tiazid yang utama ialah meningkatkan
ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natriuresis
dan kloruresis ini disebabkan oleh penghambatan reabsorbsi
elektrolit pada hulu tubuli distal. Pada penderita hipertensi,
tiazid menurunkan tekanan darah bukan saja karena efek
diuretiknya, tetapi juga karena efek langsung terhadap
arteriol sehingga terjadi vasodilatasi.
Mekanisme kerja :
bekerja pada tubulus distal untuk menurunkan reabsorpsi
Na+ dengan menghambat kotransporter Na+/Cl- pada
membran lumen.

MENU FARMAKOLOGI
TABEL SEDIAN DAN DOSIS TIAZID DAN
SENYAWA SEJENIS

MENU FARMAKOLOGI
4. Hemat Kalium
Diuretik yang mempertahankan kalium menyebabkan diuresis tanpa kehilangan
kalium dalam urine.
Yang termasuk dalam klompok ini antara lain aldosteron, traimteren dan amilorid.
Antagonis Aldosteron
Aldosteron adalah mineralokortikoid endogen yang paling kuat. Peranan utama
aldosteron ialah memperbesar reabsorbsi natrium dan klorida di tubuli serta
memperbesar ekskresi kalium.
Yang merupakan antagonis aldosteron adalah spironolakton dan bersaing dengan
reseptor tubularnya yang terletak di nefron sehingga mengakibatkan retensi
kalium dan peningkatan ekskresi air serta natrium. Obat ini juga meningkatkan
kerja tiazid dan diuretik loop. Diuretik yang mempertahankan kalium lainnya
termasuk amilorida, yang bekerja pada duktus pengumpul untuk menurunkan
reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium dengan memblok saluran natrium, tempat
aldosteron bekerja. Diuretik ini digunakan bersamaan dengan diuretik yang
menyebabkan kehilangan kalium serta untuk pengobatan edema pada sirosis
hepatis. Efek diuretiknya tidak sekuat golongan diuretik kuat.
Mekanisme kerja
Penghambatan kompetitif terhadap aldosteron.
Bekerja di tubulus renalis rektus untuk menghambat reabsorpsi Na+, sekresi K+
dan sekresi H+

MENU FARMAKOLOGI
5. Diuretik Osmotik

Istilah diuretik osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang
mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal.
Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isosorbid.
Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretik osmotik apabila memenuhi 4
syarat :
1. Difiltasi secara bebas oleh glomerulus
2. Tidak atau hanya sedikit direabsorpsi sel tubuli ginjal
3. Secara farmakologis merupakan zat yang inert
4. Umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolik.
Diuresis osmotik merupakan zat yang secara farmakologis lembam, seperti
manitol (satu gula). Diuresis osmotik diberikan secara intravena untuk
menurunkan edema serebri atau peningkatan tekanan intraoukular pada
glaukoma serta menimbulkan diuresis setelah overdosis obat. Diuresis
terjadi melalui tarikan osmotik akibat gula yang lembam (yang difiltrasi
oleh ginjal, tetapi tidak direabsorpsi) saat ekskresi gula tersebut
terjadi Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :
Tubuli proksimal
Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara
menghambatreabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.
Ansa enle
Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula
menurun.

MENU FARMAKOLOGI
JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
1. ASERING
2. KA-EN 1B
3. KA-EN 3A & KA-EN 3B
4. KA-EN MG3
5. KA-EN 4A
6. KA-EN 4B
7. Otsu-NS
8. Otsu-RL
9. MARTOS-10
10. AMIPAREN
11. AMINOVEL-600
12. PAN-AMIN G
MENU FARMAKOLOGI
THANK YOU
FOR ATENTION

Anda mungkin juga menyukai