SISTEM URINARIA
Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Luhkito Dwi Nugroho (G41140847/Gol.B)
2. Yuniyar Saraswati (G41140863/Gol.B)
3. Rekfo Rekfiatil H (G41140877/Gol.B)
4. Ahmad Safril An Nur (G41140886/Gol.B)
5. Muhammad Dudayev Caesar P. (G41140910/Gol.B)
6. Dina Nurhayati (G41140919/Gol.B)
7. Rika Kusuma (G41140923/Gol.C)
8. Rahmawati (G41140926/Gol.C)
9. Ayu Fitroh Kamaliyah (G41140933/Gol.C)
SISTEM URINARIA
ANATOMI
FISIOLOGI
PATOLOGI
FARMAKOLOGI
GINJAL
URETER
VESIKA URINARIA
URETRA
GINJAL
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di GAMBAR
belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat
langsung pada dinding abdomen.
KULIT GINJAL
Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2
buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan.
SUMSUM GINJAL
Pada orang dewasa berat ginjal 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki
laki lebih panjang dari pada ginjal wanita.
RONGGA GINJAL
Satuan struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron. Tiap
tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan tubuler. Komponen
vaskuler terdiri atas pembuluh pembuluh darah yaitu glomerolus dan
kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler
terdapat kapsul Bowman, serta tubulus tubulus, yaitu tubulus kontortus
proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung
Henle yang terdapat pada medula.
Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan
lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya
besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau
pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah celah antara
pedikel itu sangat teratur.
Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian
tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus
proksimal karena jalannya yang berbelok belok, kemudian menjadi
saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa
Henle atau loop of Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik
kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus
kontortus distal.
GAMBAR GINJAL
PROSES MIKSI
URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok kelok melalui tengah tengah
prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis
kebagia penis panjangnya 20 cm.
Uretra pada laki laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),
dan lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya 3 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari
Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari
vena vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada
wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di
sini hanya sebagai saluran ekskresi.
SIFAT-SIFAT URINE
MENU URETRA
MEKANISME PEMBENTUKAN
URINE
MENU URETRA
TAHAP PEMBENTUKAN URINE
PROSES FILTRASI
PROSES REABSORPSI
PROSES AUGMENTASI
MIKTURISI
MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE
PROSES FILTRASI
MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE
PROSES REABSORPSI
PROSES AUGMENTASI
MENU URETRA
MENU TAHAP PEMB. URINE
MIKTURISI
MENU URETRA
FISIOLOGI
GINJAL
URETER
VESIKA URINARIA
URETRA
FUNGSI GINJAL
TES FUNGSI GINJAL
MENU FISIOLOGI
URETER
Ureter, berfungsi sebagai saluran dengan panjang sekitar
25-30 cm dan garis tengah 3 mm, mengangkut urine dari
ginjal ke kandung kemih. Dari setiap ginjal duktus
koligentes menyalurkan isinya ke pelvis ginjal, yang
kemudian disalurkan ke ureter. Dinding pelvis ginjal
mengandung otot polos, yang memiliki aktivitas intrinsik
(yi. Tidak dikontrol oleh saraf), dan menghasilkan
gelombang kontraksi peristalsis setiap 10 detik.
Gelombang kontraksi ini mendorong urine sepanjang
ureter ke kandung kemih. Setiap ureter juga dilapisi oleh
otot polos.
Ureter terletak di posterior dinding abdomen, di luar
rongga peritonium, yang memasuki kandung kemih dalam
sudut miring, maisng-masing di sisi dasar area berotot
yang disebut trigon yang bagian apeksnya adalah lubang
uretra. Ketika urine terkumpul di kandung kemih, ureter
tertekan yang secara efektif membentuk suatu katup (katup
vesikoureteral), yang mencegah refluks urine.
MENU FISIOLOGI
VESIKA URINARIA (KANTONG KEMIH)
MENU FISIOLOGI
LAPISAN OTOT VESIKA URINARIA
Lapisan otot kandung kemih terdiri atas otot
polos yang tersusun dan saling berkaitan
disebut muskulus detrusor vesikae. Peredaran
darah vesika urinaria berasal dari arteri
vesikalis superior dan inferior
yang merupakan cabang dari arteri iliaka
interna. Venanya membentuk pelvikus
venosus vesikalis berhubungan dengan fleksus
prostatikus yang mengalirkan darah ke vena
iliaka interna.
Hematuria Hidronefrosis
Cystitis Nefroblastoma
Nefritis Poliarteritis
Albuminuria Ginjal Polikistik
Pyelonifritis Kronik
Glomerulonefritis
Nefrosklerosis
Nefrosklerosis Benigna
ANURIA
MENU PATOLOGI 1
DISURIA
MENU PATOLOGI 1
ENURESIS
MENU PATOLOGI 1
EXTRARENAL UREMIA
MENU PATOLOGI 1
EXTRAVASATION OF URINE
MENU PATOLOGI 1
HEMATURIA
Adalah kehadiran sel-sel
darah merah (eritrosit) dalam
urin.
MENU PATOLOGI 1
INKONTINENSIA URINE
MENU PATOLOGI 1
NOKTURIA (NOCTURIA)
MENU PATOLOGI 1
OLIGURIA
MENU PATOLOGI 1
POLIURIA
MENU PATOLOGI 1
RETENSI URINE
MENU PATOLOGI 1
TENESMUS
MENU PATOLOGI 1
SINDROM NEFRITIK AKUTE
Sindrom Nefritik Akut (Glomerulonefritis Akut,
Glomerulonefritis Pasca Infeksi) adalah suatu
peradangan pada glomeruli yang menyebabkan
hematuria (darah dalam air kemih), dengan
gumpalan sel darah merah dan proteinuria (protein
dalam air kemih) yang jumlahnya bervariasi.
MENU PATOLOGI 1
SINDROM NEFROTIK
MENU PATOLOGI 1
HIDRONEFROSIS
MENU PATOLOGI 1
INFEKSI GINJAL (PYELONEPHRITIS)
Adalah jenis infeksi saluran urin spesifik yang
umumnya dimulai dari uretra atau kandung kemih dan
menjalar ke ginjal.
MENU PATOLOGI 1
REFLUKS VESIKOURATERAL
Refluks vesikoureteral
(vesicoureteral reflux/ VUR)
adalah sebuah kondisi
abnormal di mana urin
kembali ke ureter, dan
kadang-kadang ke ginjal,
sehingga meningkatkan
risiko infeksi.
MENU PATOLOGI 1
GAGAL GINJAL
MENU PATOLOGI 1
ACUTE RENAL FAILURE
Dapat diartikan sebagai penurunan
cepat/tiba-tiba atau parah pada
fungsi filtrasi ginjal.
MENU PATOLOGI 2
CHRONIC RENAL FAILURE (CRF)
Merupakan gangguan fungsi ginjal yang berlangsung secara
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit menyebabkan uremia (retensi urin dan sampah
nitrogen lain dalam tubuh).
MENU PATOLOGI 2
KENCING BATU GINJAL UROLITHIASIS
MENU PATOLOGI 2
DIABETES INSIPIDUS NEFROGENIK
MENU PATOLOGI 2
NEFROPATI
MENU PATOLOGI 2
NEPHROPTOSIS
Ginjal Terapung (Nephroptosis) merupakan salah
satu jenis penyakit ginjal yanterjadi karena ginjal
selalu mengalami pergerakan, kadang-kadang salah
satu ginjal bergerak sedemikian rupa sehingga
dapat diraba melalui dinding rongga perut.
MENU PATOLOGI 2
CYSTITIS
MENU PATOLOGI 2
INTERSTITIAL CYSTITIS (IC)
MENU PATOLOGI 2
TRIGONITIS
MENU PATOLOGI 2
STRICTURE URETHRA
MENU PATOLOGI 2
URETRITIS
MENU PATOLOGI 2
URINARY TRACT INFECTIONS
Infeksi saluran kencing atau Urinary Tract
Infections (UTI) merupakan penyakit yang umum
dialami pria maupun wanita. Infeksi pada saluran
kencing ini, umumnya disebabkan oleh bakteri,
yakni bakteri usus Eschericia coli yang dapat
menginvasi saluran kencing (urethra) dan naik
menuju kandung kemih.
MENU PATOLOGI 2
RENAL ADENOMA
MENU PATOLOGI 2
RENAL
ONCOCYTOMA
Renal Oncocytoma
adalah tumor epitel
jinak.
MENU PATOLOGI 2
TRANSITIONAL CELL PAPILLOMA
MENU PATOLOGI 2
NEFROBLASTOMA
Wilms tumor atau nefroblastoma adalah tumor ginjal yang tumbuh dari sel
embrional primitive di ginjal. Wilms tumor biasanya ditemukan pada anak
anak yang berumur kurang dari 5 tahun, tetapi kadang ditemukan pada anak
yang lebih besar atau bahkan orang dewasa.
MENU PATOLOGI 2
RENAL CELL CARCINOMA
Carcinoma sel ginjal (renal cell carcinoma) adalah tumor malignansi renal
tersering, dua kali lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan dengan
wanita. Kebanyakan tumor sel ginjal ditemukan di parensim renal dan
menimbulkan gejala yang baru.
MENU PATOLOGI 2
KARSINOMA SEL TRANSISIONAL KANDUNG
KEMIH
MENU PATOLOGI 2
DIABETES INSIPIDUS
MENU PATOLOGI 3
GLUKOSURIA
Adalah penyakit yang ditandai adanya glukosa dalam urine. Penyakit ini
disebut juga kencing manis. Kadar gula dalam darah meningkat karena
kekurangan hormon insulin. Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan
glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
MENU PATOLOGI 3
NEFRITIS
Nefritis adalah peradangan pada ginjal yang terjadi karena infeksi bakteri
penyakit pada nefron. Bakteri ini masuk melalui saluran pernafasan kemudian
dibawa darah ke ginjal. Karena infeksi ini nefron mengalami peradangan
sehingga protein dan sel sel darah yang masuk bersama urine primer tidak
dapat disaring dan keluar bersama urine. Selain itu, nefritis dapat
menyebabkan uremia, yaitu ureum yang masuk dalam darah melebihi kadar
normal. Terdapatnya ureum di dalam darah dapat menyebabkan penyerapan air
terganggu, selanjutnya air akan menumpuk di kaki atau organ tubuh yang lain.
Selain itu, nefritis dapat diakibatkan karena suatu reaksi kekebalan yang keliru
dan melukai ginjal. Tanda-tanda dari nefritis adalah hematuria (darah di dalam
air kemih), proteinuria (protein di dalam air kemih) dan kerusakan fungsi hati,
yang tergantung kepada jenis, lokasi dan beratnya reaksi kekebalan.
MENU PATOLOGI 3
ALBUMINURIA
MENU PATOLOGI 3
PENYAKIT ASAM URAT GINJAL
MENU PATOLOGI 3
PYELONEFRITIS KRONIK
MENU PATOLOGI 3
GLOMERULONEFRITIS
MENU PATOLOGI 3
NEFROSKLEROSIS
MENU PATOLOGI 3
NEFROSKLEROSIS BENIGNA
MENU PATOLOGI 3
NEFROSKLEROSIS MALIGNA
MENU PATOLOGI 3
LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK
MENU PATOLOGI 3
POLIARTERITIS NODOSA
MENU PATOLOGI 3
GINJAL POLIKISTIK
MENU PATOLOGI 3
ASIDOSIS TUBULUS GINJAL
MENU PATOLOGI 3
FARMAKOLOGI
PENGERTIAN DIURETIK
GOLONGAN DIURETIK
MENU FARMAKOLOGI
2. Loop Diuretik
Termasuk dalam kelompok ini adalah asam etakrinat, furosemid dan
bumetanid.
Asam etakrinat termasuk diuretik yang dapat diberikan secara oral maupun
parenteral dengan hasil yang memuaskan. Furosemid atau asam 4-kloro-N-
furfuril-5-sulfomail antranilat masih tergolong derivat sulfonamid.
Diuretik loop bekerja dengan mencegah reabsorpsi natrium, klorida, dan
kalium pada segmen tebal ujung asenden ansa Henle (nefron) melalui
inhibisi pembawa klorida
Mekanisme kerja :
Secara umum dapat dikatakan bahwa diureti kuat mempunyai mula kerja
dan lama kerja yang lebih pendek dari tiazid.
Diuretik kuat terutama bekerja pada Ansa Henle bagian asenden pada
bagian dengan epitel tebal dengan cara menghambat kotranspor
Na+/K+/Cl- dari membran lumen pada pars ascenden ansa henle, karena itu
reabsorpsi Na+/K+/Cl- menurun
Efek samping
Efek samping asam etakrinat dan furosemid dapat dibedakan atas :
1. Reaksi toksik berupa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit yang
sering terjadi
2. Efek samping yang tidak berhubungan dengan kerja utamanya jarang
terjadi.
MENU FARMAKOLOGI
3. Tiazid
Senyawa tiazid menunjukkan kurva dosis yang sejajar dan
TABEL SEDIAN daya klouretik maksimal yang sebanding.
DAN DOSIS Merupakan Obat diuretik yang paling banyak digunakan.
TIAZID DAN Diuretik tiazid, seperti bendroflumetiazid, bekerja pada
SENYAWA bagian awal tubulus distal (nefron). Obat ini menurunkan
reabsorpsi natrium dan klorida, yang meningkatkan ekskresi
SEJENIS air, natrium, dan klorida. Selain itu, kalium hilang dan
kalsium ditahan. Obat ini digunakan dalam pengobatan
hipertensi, gagal jantung ringan, edema, dan pada diabetes
insipidus nefrogenik.
Farmakodinamika
Efek farmakodinamika tiazid yang utama ialah meningkatkan
ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air. Efek natriuresis
dan kloruresis ini disebabkan oleh penghambatan reabsorbsi
elektrolit pada hulu tubuli distal. Pada penderita hipertensi,
tiazid menurunkan tekanan darah bukan saja karena efek
diuretiknya, tetapi juga karena efek langsung terhadap
arteriol sehingga terjadi vasodilatasi.
Mekanisme kerja :
bekerja pada tubulus distal untuk menurunkan reabsorpsi
Na+ dengan menghambat kotransporter Na+/Cl- pada
membran lumen.
MENU FARMAKOLOGI
TABEL SEDIAN DAN DOSIS TIAZID DAN
SENYAWA SEJENIS
MENU FARMAKOLOGI
4. Hemat Kalium
Diuretik yang mempertahankan kalium menyebabkan diuresis tanpa kehilangan
kalium dalam urine.
Yang termasuk dalam klompok ini antara lain aldosteron, traimteren dan amilorid.
Antagonis Aldosteron
Aldosteron adalah mineralokortikoid endogen yang paling kuat. Peranan utama
aldosteron ialah memperbesar reabsorbsi natrium dan klorida di tubuli serta
memperbesar ekskresi kalium.
Yang merupakan antagonis aldosteron adalah spironolakton dan bersaing dengan
reseptor tubularnya yang terletak di nefron sehingga mengakibatkan retensi
kalium dan peningkatan ekskresi air serta natrium. Obat ini juga meningkatkan
kerja tiazid dan diuretik loop. Diuretik yang mempertahankan kalium lainnya
termasuk amilorida, yang bekerja pada duktus pengumpul untuk menurunkan
reabsorpsi natrium dan ekskresi kalium dengan memblok saluran natrium, tempat
aldosteron bekerja. Diuretik ini digunakan bersamaan dengan diuretik yang
menyebabkan kehilangan kalium serta untuk pengobatan edema pada sirosis
hepatis. Efek diuretiknya tidak sekuat golongan diuretik kuat.
Mekanisme kerja
Penghambatan kompetitif terhadap aldosteron.
Bekerja di tubulus renalis rektus untuk menghambat reabsorpsi Na+, sekresi K+
dan sekresi H+
MENU FARMAKOLOGI
5. Diuretik Osmotik
Istilah diuretik osmotik biasanya dipakai untuk zat bukan elektrolit yang
mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal.
Contoh dari diuretik osmotik adalah ; manitol, urea, gliserin dan isosorbid.
Suatu zat dapat bertindak sebagai diuretik osmotik apabila memenuhi 4
syarat :
1. Difiltasi secara bebas oleh glomerulus
2. Tidak atau hanya sedikit direabsorpsi sel tubuli ginjal
3. Secara farmakologis merupakan zat yang inert
4. Umumnya resisten terhadap perubahan-perubahan metabolik.
Diuresis osmotik merupakan zat yang secara farmakologis lembam, seperti
manitol (satu gula). Diuresis osmotik diberikan secara intravena untuk
menurunkan edema serebri atau peningkatan tekanan intraoukular pada
glaukoma serta menimbulkan diuresis setelah overdosis obat. Diuresis
terjadi melalui tarikan osmotik akibat gula yang lembam (yang difiltrasi
oleh ginjal, tetapi tidak direabsorpsi) saat ekskresi gula tersebut
terjadi Diuretik osmotik mempunyai tempat kerja :
Tubuli proksimal
Diuretik osmotik ini bekerja pada tubuli proksimal dengan cara
menghambatreabsorpsi natrium dan air melalui daya osmotiknya.
Ansa enle
Diuretik osmotik ini bekerja pada ansa henle dengan cara menghambat
reabsorpsi natrium dan air oleh karena hipertonisitas daerah medula
menurun.
MENU FARMAKOLOGI
JENIS-JENIS CAIRAN INFUS
1. ASERING
2. KA-EN 1B
3. KA-EN 3A & KA-EN 3B
4. KA-EN MG3
5. KA-EN 4A
6. KA-EN 4B
7. Otsu-NS
8. Otsu-RL
9. MARTOS-10
10. AMIPAREN
11. AMINOVEL-600
12. PAN-AMIN G
MENU FARMAKOLOGI
THANK YOU
FOR ATENTION