Anda di halaman 1dari 5

Embriologi

Oleh,

dan

Anatomi
Dian

Sistem

Urinaria
A.

1.
Embriologi/Perkembangan
Sistem
Urinaria
Dimulai pada minggu ketiga perkembangan bayi, bagian mesoderm sepanjang aspek posterior
embrio, yaitu mesoderm intermediet berdiferensasi menjadi ginjal. Tiga pasang ginjal dari mesoderm
intermediet berturut-turut yaitu: Pronephros, mesonephros, dan metanephros. Hanya metanephros
yang
membentuk
ginjal
tetap.
Selama perkembangannya, kloaka dibagi menjadi sinus urogenital (urogenital sinus). Vesica urinaria
(urinary bladder) berkembang dari sinus urogenital. Pada wanita, urethra berkembang sebagai akibat
dari pemanjangan duktus pendek yang memanjang dari vesica urinaria ke sinus urogenital. Pada pria,
urethra
lebih
panjang
dan
rumit,
tetapi
juga
berasal
dari
sinus
urogenital.
2.

Anatomi

Sistem

Urinaria

Sistem urinaria terdiri atas ginjal, sepasang ureter, vesica urinaria, dan urethra. Sepasang ginjal
menghasilkan urin melalui berbagai mekanisme pengaturan dan berfungsi endokrin (erythropoietin,
rennin,dan hidroksicholecalciferol). Sepasang ureter menghantarkan urin menuju vesica urinaria.
Vesica urinaria menampung urin sementara sebelum di eleminasi. Dan urethra dilalui urin untuk
dikeluarkan. Urethra laki-laki juga berfungsi sebagai organ sistem reproduksi (transport semen).
1.
Ginjal
Ginjal melakukan tugas utama dalam sistem urinaria. Fungsi ginjal yaitu mengatur komposisi ionic
darah, pH darah, volume darah, level glukosa darah, dan tekanan darah; mempertahankan
osmolaritas darah; memproduksi hormon (calcitriol dan erithropoietin); dan ekskresi substansi yang
tidak
berguna
dan
substansi
asing.
Sepasang ginjal berwarna kemerahan, berbentuk seperti kacang merah, terletak di atas pinggang
diantara peritoneum dan dinding posterior abdomen (retroperitoneal). Ginjal berada diantara T12 dan
L3, dimana terlindungi oleh iga 11 dan 12. Ginjal kanan sedit lebih dibawah posisinya daripada ginjal
kiri,
karena
terdesak
oleh
liver.
Ginjal orang dewasa panjangnya 10-12 cm, lebar 5-7 cm, dan ketebalannya 3 cm. Pada batas
cekungan medial, tiap ginjal berhadapan dengan columna vertebralis. Di dekat cekungan
pertengahan tersebut (pada 1/3 tengah tepi medial ginjal), terdapat lekukan yang disebut hilum
renalis, dimana arteri renalis dan nervi renalis masuk ke ginjal, serta vena renalis dan pelvis renalis
keluar
dari
ginjal.
Pada ginjal, terdapat dua kutub, yaitu kutub superior dengan kutub inferior. Permukaan pada ginjal
terdiri atas permukaan anterolateral dan posteromedial sebab sumbu panjangnya inferolateral dan
sumbu
transversalnya
posterolateral.
Terdapat tiga lapisan jaringan yang mengelilingi ginjal, dari dalam ke luar yaitu kapsula renalis/
kapsula fibrosa, kapsula adipose/ perinephric fat capsule, dan fascia renalis. Ketiga lapisan tersebut
melindungi ginjal dari trauma dan membuat ginjal tetap terletak pada tempatnya.
Pada penampang coronal ginjal, dapat terlihat bangunan-bangunan pada ginjal, yaitu:
1. Cortex renalis : bagian superficial ginjal yang lebih gelap dan berkontak dengan kapsula fibrosa.
2. Medula renalis : bagian di bawah cortex yang lebih terang dan terdiri atas 9-14 struktur triangular
atau conical yang jelas yang disebut Piramid renalis. Hilus Renalis : cekungan pada 1/3 tengah batas
medial
ginjal
3.
Papilla
renalis
:
apex
dari
medulla
yang
berproyeksi
ke
calyx
minor
4. Processus renalis/medulla arrays : Bagian medula yang menjorok ke korteks
5.
Columna
renalis
Bertini
:
Bagian
korteks
yang
masuk
ke
medula
6. Sinus renalis : bagian hilus renalis yang tidak berisi struktur (hanya berisi lemak)
7. Lobus renalis : terdiri atas pyramid renalis, korteks renalis di sekitarnya, dan setengah dari tiap
kolumna
renalis
di
samping
pyramid
renalis
tersebut

8. Calix minor (7-14): duktus yang merupakan muara papilla renalis keluarkan urin
9. Calix major (2-1): 3-5 calix minor yang menyatu membentuk struktur ini
10.
Pelvis
renalis
:
2-3
calix
major
membentuk
struktur
ini
11.
Ureter
:
lanjutan
dari
pelvis
renalis
ke
arah
vesica
urinaria
Ginjal berisi saluran uriniferus, yaitu terdiri dari nephron dan saluran pengumpul. Nephron merupakan
unit fungsional dari ginjal. Nephron terdiri dari 2 bagian, yaitu (1) corpuscle renalis/Malphigi, yang
terdiri dari glomerulus dan capsula Bowman (glomerular), (2) Tubulus renalis, yang terdiri atas tubulus
contortus
proksimal,
lengkung/ansa
Henle,
dan
tubulus
contortus
distal.
Korteks terutama terdiri dari corpuscle renalis (glomerulus + kapsula Bowman), tubulus contortus
proksimal, dan tubulus contortus distal. Sedangkan medulla terutama terdiri dari tubulus rectus, ansa
Henle,
dan
ductus
colligent.
Tubulus kontortus distal berakhir pada ductus colligent. Ductus colligent menyatu menjadi ductus
papillaris Bellini yang akan menyalurkan urin ke calix minor. Ductus papillaris Bellini ini berakhir di
area
cribrosa
papilla
renis.
Pendarahan
A/V
Renalis
Darah masuk ke ginjal melalui arteri renalis. Arteri renalis ini mendapatkan aliran darah dari aorta
abdominal. Arteri renalis bercabang menjadi arteri segmental. Kemudian arteri segmental bercabang
menjadi arteri interlobar yang berjalan di bagian luar medulla. Arteri interlobar yang berjalan ke
perbatasan korteks dan medulla disebut arteri arkuata Arteri arkuata bercabang-cabang membentuk
arteri interlobular yang berada di antara lobus renalis. Arteri interlobular akan bercabang menjadi
arteriola afferent yang akan masuk ke corpuscle renalis menjadi kapiler glomerular lalu keluar dari
corpuscle renalis sebagai arteriola efferent. Kemudian arteriola efferent terbagi-bagi untuk
membentuk kapiler peritubular. Kalpiler ini berlanjut menjadi vena interlobular, lalu darah keluar ke
vena arkuata, kemudian ke vena interlobar dan darah dari ginjal keluar melalui vena renalis ke vena
cava
inferior.
Persarafan
Ginjal
dan
Ureter
Ginjal dan ureter dipersarafi oleh nn renalis. Persarafan simpatis ini berasal dari segmen T10-L1 atau
2 yang melewati Nn splanchnicus minor, Nn splanchnicus imus, dan Nn splanchnicus lumbalis
menuju pleksus coeliacus dan selanjutnya plexus renalis. Persarafan simpatis ini akan mengatur
kecepatan pembentukan urin dengan mengubah aliran darah dan tekanan darah pada nephron,
menstimulasi pengeluaran rennin, yang akan membatasi kehilangan air dan garam pada urin dengan
menstimulasi reabsorbsi pada nephron. Sedangkan persarafan parasimpatirnya berasal dari N.
Vagus.
2.
Ureter
Merupakan sepasang saluran muscular yang keluar dari ginjal ke vesica urinaria. Panjangnya 25-30
cm. Ureter dimulai pada bagian renal pervis yang berbentuk corong. Ureter berjalan inferior dan
medial, di atas permukaan anterior otot psoas major. Ureter terletak retroperitoneal. Pada laki-laki,
basis vesica urinaria berada di antara rectum dan simfisis pubis, sedangkan pada perempuan, basis
vesica urinaria menduduki inferior uterus dan anterior vagina. Pada basis vesica urinaria, ureter
membelok medial dan berjalan oblik dan berakhir pada dinding dari aspek posterior vesica urinaria.
Ureter terdiri atas dua bagian yaitu bagian abdominal dan bagian panggul. Pada bagian abdominal,
ureter berjalan vertikal dari batas pelvis renalis yang kemudian bifurkasi (melintas melewati) A. illiaca
communis dan turun pada M. Psoas Major. Pada bagian panggul, perjalanan ureter dimulai ketika
masuk PAP (Pintu Panggul Atas). Ketika memasuki area ini, ureter membentuk flexura marginalis.
Kemuadian ureter menyilang bifurkasi A. iliaca communis, di sebelah ventral articulation sacroilliaca.
Lalu ke tepi incissura ischiadica major. Ureter kemudian berjalan di sebelah medial arteri/vena/ nervus
obturatoria, lalu turun ke bawah berjalan di sebelah ventral arteri illiaca interna.
Selama melintas dari pelvis renalis sampai vesica urinaria, ureter memiliki tiga tempat penyempitan,
yaitu (1) di tempat peralihan pelvis renalis dengan ureter, (2) pada flexura marginalis ureter, (3) pada

muara ureter ke dalam vesica urinaria. Pada muara ureter ke dalam vesica urinaria, ureter menembus
aspek vesica urinasia dan melintas serong/oblik sehingga mencegah aliran balik urin ke ureter,
karena
ureter
intramural
tertutup
sewaktu
tekanan
vesica
urinaria
meningkat.
Ureter pars pelvina pada laki-laki bersilangan dengan duktus deferen. Sedangkan pada perempuan,
ureter pars pelvina berada pada dorsal fossa ovarica Waldeyer, ureter juga sejajar dengan arteri
uterina, lalu berjalan ke arah bawah melintas di sebelah lateral cervix uteri dan fornix lateralis
vaginae.
Normal gelombang kontraksi berpangkal pada bagian proksimal saluran kemih atas:
1. Kontraksi otot polos calices dan pelvis renal dirangsang oleh gaya regang isi saluran
2.
Traktus
urinarius
memiliki
daerah
aktif
yang
memulai
peristaltic
spontan
3. Sel otot polos pada dinding bagian proksimal traktus urinarius bagian atas (calices minors) beraksi
kolektif
sebagai
tempat-tempat
perintis.
Gelombang kontraksi diteruskan dari sel otot ke sel otot selanjutnya dan tidak memerlukan
keterlibatan
langsung
saraf-saraf
otonom.
Proyeksi
Ureter
Sesuai dengan garis vertikal dari titik 5 cm terhadap garis tengah pada bidang transpilorik ke
tuberkulum pubicum (depan) atau melalui spina illiaca posterior superior (belakang).
Pendarahan
Ureter
Ureter diperdarahi oleh cabang A. renalis, cabang aorta abdominalis, cabang A. testicularis/ A.
ovarica,
cabang
arteri
illiaca
communis,
cabang
arteri
vesicalis
inferior.
Persarafan
Ureter
Berasal dari segmen T 10- L1/2 dan S 2-4, melewati plexus renalis, pleksus aorticus, dan pleksus
hypogastricus
superior
dan
inferior.
Dapat terjadi penyumbatan batu ureter di tempat-tempat penyempitan ureter. Distensi ureter atau
spasme otot membangkitkan nyeri kolik ureter. Nyeri dirujuk ke daerah kulit yang dipersarafi segmen
spinal yang juga mempersarafi ureter, terutama T11 L2, dari pinggang sampai lipat paha dan
scrotum/labium majus dan mungkin meluas ke bagian proksimal aspek anterior tungkai atas lewat
proyeksi
N.
genitofemoralis
(L1,
2),
cremaster.
3. Vesica urinaria
Vesica urinaria merupakan organ muscular berbentuk kantong yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara urin. Bagian superior vesica urinaria di lapisi oleh selapis
peritoneum. Terdapat beberapa ikat pada vesica urinaria, yaitu Ligamentum umbilicale medianus,
mediale, lateral dan ligamentum pubovesical. Ligamentum umbilicale medianus yang berasal dari
urakus, terdapat pada anterior, batas superior ke arah umbilicus. Ligamentum umbilicale lateral
berjalan sepanjang tepi vesica urinaria ke umbilicus. Selain itu juga terdapat ligamentum umbilicale
mediale (lebih lateral dari ligamentum umbilicale medianus) yang berasal dari a. umbilikalis. Terdapat
pula ligamentum pubovesical yang disertai dengan pubouretrhral pada perempuan dan
puboprostatica pada laki-laki.14
Pada penampang sectional, mukosa vesica urinaria membentuk rugae, yang akan
menghilang ketika vesica urinaria terisi penuh. Area triangular yang membatasi pintu masuk ureter
(orificium ureteris dextra dan sinistra) ke vesica urinaria dan pintu masuk ke uretra dari vesica urinaria
(orificium urethral internus) disebut trigonum vesicae yang terletak di mukosa permukaan
posteroinferior. Area yang mengelilingi orificium urethral internus disebut collum vesicae/neck vesia
urinaria. Collum vesiae mempunyai otot polos yang berbeda dengan M. detrusor (muskulus utama
pada vesica urinaria). Pada laki-laki, sel-sel otot polos membentuk lingkar sempurna. Sedangkan

pada perempuan, sel-sel otot polos membentang serong atau memanjang menuju dinding urethra
sehingga tidak memiliki sphincter otot polos dan tidak berperan aktif menahan urin. 13

Vertex/di
Apex:
lig.
umbilicale
edianus

Inferolateral:
os
pubis;,
m.
obturatorius
internus,
m.
levator
ani
Superior: colon sigmoideum, ileum (laki-laki); fundus-corpus uteri, excavatio vesicouterina
(perempuan)

Infero-Posterior
(laki-laki):
gl.
Vesiculosa,
Ampula
duct
deferens,
Rectum.

Infero-posterior
(perempuan):
Corpus-cervix
uteri,
vagina
Perdarahan Vesica Urinaria
A. vesicalis superior mensuplai banyak cabang menuju fundus vesicae, ductus deferens, dan testis
serta ureter. Pangkal A. vesicalis superior merupakan bagian paten A. umbilicalis janin.
A. vesicalis inferior seringkali muncul bersama A. rectalis media, mendarahi fundus vesicae, gl.
prostate, gl. vesiculosa dan bagian bawah ureter. Kadang-kadang mempercabangkan A. deferentialis.
Pada perempuan, tidak terdapat a. vesikalis inferior. Arteri ini diganti dengan a. vaginalis. A. vaginalis,
seringkali berjumlah 2 atau tiga, turun pada vagina, mendarahi membrana mukosa dan mengirimkan
cabang-cabangnya menuju bulbus vestibuli, fundus vesicae dan bagian-bagian berdekatan dari
rectum.

Vesica Urinaria dipersarafi oleh pleksus vesicalis. Simpatik: Nn. Splanchnicus minor
dan imus, dan Splanchnicus lumbalis L1 dan L2. Parasimpatik: N. Splanchnicus
pelvicus S2-4. Rasa penuh (sensorik) dan motorik: melewati N. splanchnicus
pelvicus. Simpatik: kontraksi M. sphincter vesicae (collum vesicae) tertutup kontraksi
dan pengosongan, gl prostata, vesicula seminalis, ductus deferen dan epididymis.
Parasimpatik: kontraksi M. detrusor & relaksasi M. sphincter vesicae sehingga air
kemih keluar kontraksi urethra p. membranosa, urethrae p. cavernosa dan rectum,
relaksasi nadi pada jaringan erektil (ereksi) seingga disebut Nn. Erigentes. Rasa
nyeri vesica urinaria dirujuk ke daerah kulit yang dipersarafi oleh segmen spinal T11L2, S2-4, meliputi bagian depan bawah dinding perut, perineum dan penis.
4.
Urethra
Merupakan saluran kecil dari orificium urethral internus ke bagian eksterior tubuh. Ureter pada lakilaki selain berperan sebagai alat ekskresi urin, juga berperan untuk mentransport semen.
Pada perempuan, urethra berjalan dari orificium urethrae internum setinggi pertengahan symphysis
pubis secara langsung posterior terhadap simfisis pubis, lalu secara langsung oblik, inferior, dan
anterior dan memiliki panjang 4 cm. Pembukaan urethra ke bagian eksterior tubuh disebut orificium
urethral
eksternus
yang
berada
diantara
clitoris
dengan
lubang
vagina.
Pada laki-laki, urethra juga berjalan dari orificium urethral internus ke eksterior, tetapi urethra pada
laki-laki lebih panjang, sekitar 20 cm. Urethra awalnya melalui prostat kemudian ke otot-otot dalam
dari perineum, lalu berakhir di penis. Urethra pada laki-laki melintasi masa gl. Prostata, menembus
diaphragma urogenitale, bulbus penis, corpus spongiosum penis dan glans penis.
Urethra pada pria terdiri dari empat region anatomical, yaitu: (1) Urethra pars pre prostatica, (2)
Urethra pars prostatica, (3) urethra pars membranacea, dan (4) urethra pars cavernosa/spongiosa
(lewat
bulbus,
corpus
spongiosum
dan
glans
penis)
Urethra pars preprostatica panjangnya 1-1,5 cm, berjalan vertikal , dari collum vesicae sampai
dengan aspek superior gl. Prostata, dikelilingi otot polos sphincter vesicae (sphincter internal) yang
berlanjut
dengan
capsula
gl.
Prostata,
dan
disuplai
oleh
saraf
simpatik.
Urethra pars prostatica panjangnya 3-4 cm, menembus gl prostata yang lebih dekat ke permukaan

anterior, dinding posteriornya memiliki rigi: crista urethralis., terdapat bangunan: sinus prostaticus;
colliculus seminalis (verumontanum); utriculus prostaticus; dan muara ductus ejaculatorius.
Urethra pars membranacea merupakan bagian terpendek, tersempit, berjalan dari prostat menuju
bulbus penis; melintasi diaphragma urogenitale, 2,5 cm postero-inferior symphysis pubis. Diliputi otot
polos dan di luarnya oleh M. sphincter urethrae; disarafi oleh N. splanchnicus pelvicus
Urethra pars spongiosa panjangnya 15 cm, berjalan dari ujung urethra pars membranacea sampai
dengan orificium urethrae externum di ujung glans penis. Melebar di bulbus penis: fossa intrabulbar
dan di glans penis: fossa navicularis. Orificium urethrae externumnya tersempit.

Anda mungkin juga menyukai