Anda di halaman 1dari 6

SEJARAH HUKUM INDONESIA

Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan
hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik perdata maupun pidana, berbasis pada
hukum Eropa kontinental, khususnya dari Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia
yang merupakan wilayah jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum
Agama, karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi hukum
atau Syari’at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan, kekeluargaan dan warisan.
Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum Adat yang diserap dalam perundang-
undangan atau yurisprudensi, yang merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari
masyarakat dan budaya-budaya yang ada di wilayah Nusantara.

Hukum di Indonesia berawal dari adanya perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa
di Indonesia Sekitar abad ke 15-17 yang ketika bangsa-bangsa eropa banyak melakukan
penjelajahan samudra mengelilingi dunia untuk menemukan komoditas dagang dari dunia
Timur. Pelopor penjelajah Samudranya yaitu Portugis, Inggris, Belanda dan Spanyol. Apa itu
Kolonialisme? Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai rakyat dan
sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal. Kemudian apa
itu imperialisme? Imperialisme adalah sebuah kebijakan dimana sebuah negara besar dapat
memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau
berkembang.

Kemudian masuknya Pengaruh VOC di Indonesia

Apa itu VOC? Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC) dikenal sebagai Perserikatan Dagang
Hindia Timur Belanda, berdiri pada 20 Maret 1602. VOC berupaya melakukan monopoli
perdagangan di kawasan Asia pada era kolonialisme Eropa.

hukum yang berlaku pada umumnya adalah hukum yang tidak tertulis atau dikenal dengan
sebutan hukum adat. Setelah orang-orang Belanda ada di Indonesia dan mendirikan
perserikatan dagang yang dikenal dengan VOC, di Nusantara mulai terjadi dualisme tata hukum
yang berlaku, yaitu :

1. Hukum Adat
2. Hukum Belanda

Hukum Belanda adalah hukum yang berlaku bagi orang eropa, khususnya Belanda di pusat-
pusat dagang VOC. Pada awalnya hukum Belanda yang diterapkan di daerah kekuasaannya
adalah hukum yang berlaku bagi kapal-kapal VOC. Bagian terbesar hukum kapal tersebut adalah
hukum disiplin (tucht recht). Namun pada akhirnya hukum Belanda juga diberlakukan kepada
pribumi.

Masuknya hukum Belanda diawali dengan diberikannya hak octrooi kepada VOC oleh Staten
Generaal, yaitu badan federatif tertinggi negara-negara Belanda. Dengan hak istimewa
tersebut, VOC mulai mendominasi dengan melakukan monopoli pelayaran dan perdagangan,
mengumumkan perang, mengadakan perdamaian, dan mencetak uang.

Setelah VOC dinyatakan bubar pada 31 Desember 1799. Munculah adanya Politik Etis atau
politik Balas Budi. Apa itu Politik Etis? Politik Etis atau Politik Balas Budi adalah pemikiran
progresif bahwa pemerintah Belanda mempunyai kewajiban moral menyejahterakan penduduk
Hindia Belanda sebab telah memberikan kemakmuran bagi masyarakat dan kerajaan Belanda.
Beberapa tujuan politik etis yaitu untuk membalas jasa bangsa Indonesia, Untuk menciptakan
kaum terdidik Indonesia. Taktik Belanda supaya bisa ikut menikmati kekayaan alam Hindia
Belanda.

BEBERAPA PENGARUH KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA DI INDONESIA

1. Pemerintah kolonial telah menetapkan struktur organisasi pemerintahan yang hingga saat
ini masih dapat kita temui. Berbeda dengan struktur pemerintahan pada masa kerajaan,
dimana kekuasaan tertinggi berbeda ditangan raja ataupun sultan. Raja dan sultan biasanya
didampingi oleh penasihan dan beberapa orang menteri. Tetapi pada masa kolonial, pemimpin
tertinggi adalah gubernur jenderal. Seorang gubernur jenderal akan dibantu oleh beberapa
departemen pemerintahan, seperti departemen dalam negeri, departemen kehakiman,
departemen kebudayaan, departemen ekonomi hingga departemen militer.

2. Pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, hukum yanh berlaku merupakan hukum adat yang
diwariskan secara turun temurun. Ketika bangsa Eropa datang dan berkuasa, hukum kolonial
asing mulai diterapkan.

3. Hukum kolonial sangat mempengaruhi hukum di Indonesia hingga saat ini. Penggunaan
Istilah-Istilah hukum berbahasa belanda masih dapat ditemukan dalam Hukum Indonesia,
misalnya onslag untuk istilah lepas dari segala tuntutan hukum.
Setelah ada terjadinya kolonialisme di Indonesia. Muncul adanya masa Pendudukan jepanh di
Indonesia, yang berawal dari adanya perjanjian kalijati : Belanda menandatangani perjanjian
kalijati yang berisi penyerahan seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Hindia Belanda tanpa
syarat kepada Jepang. Kemudian adanya upaya Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia
sebagai pemasok sumber daya alam dan sumber daya manusia potensial untuk membantu
jepang dalam perang Asia Pasifik. Seperti, Jepang mengaku sebagai saudara tua Bangsa
Indonesia.

Beberapa kebijakan pemerintahan jepang di Indonesia seperti:

1. Wilayah Indonesia dibagi menjadi 10 keresidenan. Setiap keresidenan terdiri atas kotapraja,
kabupaten, kawedanaan, kecamatan dan kelurahan.

2. Mengangkat tokoh politik Indonesia kedalam struktur pemerintahan, seperti Prof. Soepomo,
Husein Djajadiningrat, R. M Soeryo. Meskipun begitu, jabatan tertinggi tetap dipegang oleh
Jepang.

BERAKHIRNYA MASA PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA

1. Menjelang akhir 1944, Jepang mulai mengalami kekalahan. Jepang memberikan janji
kemerdekaan kepada Bagsa Indonesia dan diucapkan oleh Perdana Menteri Koiso dalam sidang
Istimewa Parlemen Jepang pada 7 September 1944.

2. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)

a. BPUPKI dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945, yang diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat
yang bertujuan untuk menyelidiki berbagai hal dalam segala bidang kehidupan yang diperlukan
sebagai persiapan pembentukan negara merdeka, yaitu Indonesia Merdeka.

b. Sidang 1 BPUPKI (29 mei-1 Juni 1945) yang bertujuan merumuskan dasar negara bagi
Indonesia merdeka, beberapa tokoh yang menyampaikan usulan mengenai dasar Negara
Indonesia, yaitu :

1. Mr. Moh. Yamin (29 Mei 1945) memberi Usulan Perikebangsaan, Perikemanusiaan,
Periketuhanan, Perikerakyatan, Perikesejahteraan rakyat.
2. Prof. Soepomo (31 Mei 1945) memberi usulan : persatuan, kekeluargaan, Keseimbangan lahir
dan batin, Musyawarah, keadilan rakyat.

3. Ir. Soekarno (1Juni 1945) usulan nya yakni : Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme dan
perikemanusiaan, Mufakat/Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, Ketuhanan yang maha Esa. Usulan
Soekarno dikenal dengan nama Pancasila yang dapat diringkas menjadi Trisila yang antara lain
adalah nasionalisme, sosial demokrasi dan ketuhanan. Trisila juga dapat disingkat lagi menjadi
Ekasila, yaitu Gotong royong.

c. BPUPKI kemudian membentuk panitia sembilan untuk menyelesaikan rumusan dasar negara
yaitu : Ir. Soekarno (Ketua), Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Yamin, Ahmad Subarjo, A. A Maramis,
Abdul kahar Muzakkir, K. H Wahid Hasyim, H. Agus Salim dan Abikusno Cokrosuyuso. Panitia 9
Berhasil merumuskan Piagam Jakarta yang didalamnya terdapat dasar negara Indonesia
Merdeka yang susunannya adalah :

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

d. Sidang BPUPKI II (10-16 Juli 1945)

1. Panitia Sembilan melaporkan hasil rumusan dasar negara piagam Jakarta

2. Pada 14 Juli 1945, Ir. Soekarno menyampaikan hasil kerja panitia hukum dasar negara berupa
rancangan undang undang yang terdiri atas 3 bagian yaitu : Pernyataan Indonesia merdeka,
Pembukaan UUD, dan batang tubuh UUD.

e. Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan digantikan oleh PPKI. PPKI bertugas
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Jepang memberi janji kemerdekaan kepada indonesia
Pada 24 Agustus 1945.
ADANYA PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Adanya perdebatan antara golongan tua dan golongan muda tentang keinginan untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan tua menginginkan proklamasi
kemerdekaan Indonesia dilakukan melalui PPKI yang dipandang sebagai lembaga yang mewakili
utusan Bangsa Indonesia dari berbagai daerah. Adapun golongan muda menginginkan
proklamasi kemerdekaan tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan bentukan Jepang.

Kemudian pada 16 Agustus 1945, golongan muda membawa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke
Rengasdengklok, Karawang. Tujuannya menghindari dari pengaruh jepang dan segera
melaksanakan kemerdekaan Indonesia.

Pada 17 Agustus 1945, Proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanakan. Yang memiliki makna
yang besar bagi bangsa Indonesia.

Setelah melakukan Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, adanya perubahan-


perubahan dalam Sistem Pemerintahan Indonesia Awal.

1. Sistem Pemerintahan Presidensial (1945 - 1949)

Sistem ini merupakan sistem pemerintahan paling awal setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia. UUD 1945 menjadi konstitusi sistem ini. Kala itu yang menjabat sebagai presiden
ialah Ir. Soekarno dan wakil presiden adalah Mohammada Hatta. Namun pada prakteknya yang
dijalankan yakni sistem parlementer sebab van Mook ( Gubernur Jendral Hindia Belenda)
menolak untuk berunding dengan Ir. Soekarno. Sistem Parlementer ini ditandai ketika kekuasan
eksekutif presiden beralih ke menteri kekuasaannya.

2. Sistem Pemerintahan Parlementer ( 1949-1950)

Pada masa sistem pemerintahan ini, bentuk negara Indonesia adalah Serikat/Federasi yang
mana sebelum dan sesudah masa ini bentuk negara Indonesia yaitu kesatuan. RIS menjadi
konstitusi sistem ini. Dengan Ir. Soekarno sebagai presiden RIS dan Mr. Assaat sebagai
pemangku jabatan presiden RI ( Sementara).

3. Sistem Pemerintahan Parlementer ( 1950-1959)


Pada masa pemerintahan parlementer dan seterusnya bentuk negara Indonesia kembali
menjadi berbentuk Kesatuan. UUDS 1945 menjadi konstitusi pada masa ini, yaitu konstitusi
yang diberlakukan Negara RI pada 17 Agustus - Keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Dengan Ir.
Soekarno sebagai presiden dan Mohammada Hatta sebagai wakil presiden.

4. Sistem Pemerintahan Republik ( 1959 - Sekarang)

Pada penjelasan sebelumnya dijelaskan bahwa UUDS 1945 berlaku hingga dikeluarkannya
Dekrit Presiden. Dekrit Presiden 1959 membuat Negara Indonesia kembali ke sistem
pemerintahan presidensial, dengan bentuk pemerintahannya adakah Republik. Dan UUD 1945
menjadi konstitusi pada masa pemerinrahan ini. Soekarno dan Moh. Hatta menjabat sebagai
Presiden dan Wakil Presiden.

Anda mungkin juga menyukai