Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di
wilayah tersebut.
Dalam bentuk modern negara terkait erat dengan keinginan rakyat untuk mencapai
kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling kongkrit
pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang
diberikan negara pada rakyat. Terutama sesungguhnya adalah bagaimana negara
memberi pelayanan kepada rakyat secara keseluruhan, fungsi pelayanan paling dasar
adalah pemberian rasa aman. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi
Berbagai keputusan harus dilakukan untuk mengikat seluruh warga negara, atau hukum,
baik yang merupakan penjabaran atas hal-hal yang tidak jelas dalam Konstitusi maupun
untuk menyesuaikan terhadap perkembangan jaman atau keinginan masyarakat, semua
kebijakan ini tercantum dalam suatu Undang-Undang. Pengambilan keputusan dalam
proses pembentukan Undang-Undang haruslah dilakukan secara demokratis, yakni
menghormati hak tiap orang untuk terlibat dalam pembuatan keputusan yang akan
mengikat mereka itu. Seperti juga dalam organisasi biasa, akan ada orang yang
mengurusi kepentingan rakyat banyak. Dalam suatu negara modern, orang-orang yang
mengurusi kehidupan rakyat banyak ini dipilih secara demokratis pula.
Negara terkecil
Negara terkecil di dunia adalah Vatikan dengan luas 0,44 km2 kemudian diikuti oleh
Monako seluas 1,95 km2, Nauru seluas 21 km2, Tuvalu seluas 26 km2 dan San Marino
seluas 61 km2.
• Georg Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
• Georg Wilhelm Friedrich Hegel
Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari
kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal
• Roelof Krannenburg
Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu
golongan atau bangsanya sendiri.
• Roger F. Soltau
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan
persoalan bersama atas nama masyarakat.
Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia (disingkat NKRI atau Indonesia atau Republik
Indonesia atau RI) ialah negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di Asia
Tenggara, melintang di khatulistiwa antara benua Asia dan Australia serta antara
Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Karena letaknya yang berada di antara dua
benua, dan dua samudra, ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).
Indonesia berbatasan dengan Malaysia di pulau Kalimantan, berbatasan dengan Papua
Nugini di pulau Papua dan berbatasan dengan Timor Leste di pulau Timor.
Kata "Indonesia" berasal dari dua kata bahasa Yunani, yaitu Indos yang berarti "India"
dan nesos yang berarti "pulau". Jadi kata Indonesia berarti kepulauan India, atau
kepulauan yang berada di wilayah India.
Sejarah
Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan terbentuk di pulau
Sumatra dan Jawa sejak abad ke-7 hingga abad ke-14. Kedatangan pelaut-
pelaut Tiongkok yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho/Zheng He, pedagang-
pedagang Arab dari Gujarat, India, kemudian membawa agama Islam.
Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka menemukan beberapa
negara-negara kecil. Negara-negara kecil ini dengan mudah dikuasai oleh orang-orang
Eropa tersebut yang ingin mendominasi perdagangan rempah-rempah. Pada abad ke-
17, Belanda muncul sebagai yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya,
mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk koloni mereka, Timor Timur).
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh Jerman, Jepang menguasai
Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa
para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia
mengerahkan prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur,
dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943.
Pada Maret 1945 Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia;
setelah perang Pasifik berakhir pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda,
kelompok pimpinan Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam
usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno mulai mengikuti gerakan
non-blok pada awalnya dan kemudian dengan blok sosialis, misalnya Tiongkok dan
Yugoslavia. Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara
tetangga, Malaysia ("Konfrontasi"), dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang
semakin besar. Selanjutnya pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang
menyebabkan kematian 6 orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya.
Jenderal Soeharto menjadi presiden pada tahun 1967 dengan alasan untuk
mengamankan negara dari ancaman komunisme. Sementara itu kondisi fisik Soekarno
kini sendiri makin melemah. Setelah Soeharto berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia
yang dicurigai terlibat pihak komunis dibunuh, sementara masih banyak lagi warga
Indonesia yang sedang berada di luar negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan
akhirnya dicabut kewarganegaraannya. 32 tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan
Orde Baru, sementara masa pemerintahan Soekarno disebut Orde Lama.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias dilanda dua gempa bumi besar
yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi Samudra Hindia 2004
dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.) Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di
Yogyakarta dan tsunami yang menghantam pantai Pangandaran dan sekitarnya, serta
banjir lumpur di Sidoarjo pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.
Politik
Gedung MPR-DPR.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet. Kabinet di
Indonesia adalah Kabinet Presidensiil sehingga para menteri bertanggung jawab kepada
presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen. Meskipun demikian,
Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang diusung oleh Partai Demokrat
juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya
untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di
Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh Menteri tanpa
portofolio partai (berasal dari seseorang yang dianggap Ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945 dijalankan
oleh Mahkamah Agung,Komisi Yudisial dan Mahkamah Konstitusi termasuk pengaturan
administrasi para Hakim. Meskipun demikian keberadaan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tetap dipertahankan. Ketua MA saat ini Prof Dr Bagir Manan mendapat banyak
kritik dari berbagai pihak sehubungan dengan kelemahan MA dalam menegakkan
hukum dan keadilan di Indonesia. Namun dalam Pemilihan Ketua MA baru-baru ini,
Bagir tetap mendapat suara mayoritas dari para hakim Agung.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/
Indeks Pembangunan
United Nations Development Programme 108 dari 177
Manusia
Federal
Benarkah format bentuk negara kesatuan yang dirumuskan para founding fathers kita di
awal kemerdekaan itu sudah final? Padahal bentuk negara tandingannya yakni bentuk
negara federal mendapat tempat dan diskursus publik yang tidak fair. Benturan wacana
Akan tetapi, layakkah kita menjustifikasi bahwa negara federal itu memecah belah
bangsa? Memang bentuk federal akan membagi Indonesia menjadi negara-negara
bagian, dan negara federal, tetapi tidak serta-merta memecah belah bangsa.
Sebenarnya anggapan federal akan memecah belah bangsa ini muncul karena yang
mensosialisasikan ide federasi itu adalah Van Mook yang orang Belanda di tahun 1949.
Penerapan ini terkait dengan pengakuan kedaulatan RI oleh Belanda. Sedangkan
Indonesia masih secara mencurigai dan menganggap buruk Belanda – termasuk
gagasan Belanda. Ada indikasi bahwa spirit anti-belanda yang cukup kuat di Indonesia,
barangkali hingga sekarang. Lain halnya jika bukan Van Mook yang mensosialisasikan
format federal ini, tentu saja format ini mendapat tempat yang fair untuk dikaji dan
dibandingkan secara obyektif.
Tanpa bermaksud menafikan upaya konsolidasi kekuasaan yang dilakukan pada saat
wacana bentuk negara kesatuan menjadi bentuk negara Indonesia. Tetapi kita
cenderung melihat perkembangan bangsa yang terancam disintegrasi ini sebagai alasan
kuat pertimbangan terhadap bentuk federal. Kita memahami bahwa kekuasaan itu
tersebar dalam berbagai aktor. Indonesia yang dari sisi aktor memiliki keragaman, jika
dipilah secara wilayah, ada aktor pusat dan aktor daerah, aktor daerah tentu saja tidak
menghendaki pemusatan kekuasaan. Kejenuhan mereka pun akhirnya booming, salah
satunya melalui separatisme. Dulu di jaman pemerintahan Soeharto dianggap hanya
ekses politik di daerah yang kurang diperhatikan, tetapi akumulasi ekses ini malah
menimbulkan masalah yang lebih besar bagi keutuhan bangsa.
Maka dari itu, bentuk federal patut dipertimbangkan sebagai jalan tengah antara
mengurangi ketidak-adilan dengan upaya menjauhkan disintegrasi bangsa.
Pertimbangan Romo Mangun Wijaya dalam bukunya Menuju Republik Indonesia
Serikat, memberikan ide Bhineka tunggal ika dengan pernyataan, demi ke-tunggal-an RI
itulah, ke-bhineka-an federal dalam abad 21 harus dibentuk.
Sistem Presidensiil
Dalam hal sistem pemerintahan, saya berpendapat bahwa sistem presidensiil masih
relevan untuk diterapkan di Indonesia. Dengan mengacu pada sejarah parlementarian di
Indonesia yang malah menimbulkan ketidak-stabilan sistem politik. Representasi dalam
lembaga parlemen (legislatif) di Indonesia begitu proporsional dengan basis
kemajemukan yang beragam. Sehingga dalam mengagregasikan kepentingan di
lembaga legislatif sangat ditentukan oleh kompromi-kompromi yang berimbas pada
kekurang-efektifan sistem pemerintahan (sistem parlementer).
Selain itu, secara empirik kekuasaan presiden cukup kuat di Indonesia. Dapat kita lihat
pada Soekarno yang memiliki basis dukungan menyeluruh dari seluruh masyarakat,
beliau sempat merasakan parlementer yang “membatasi” gerak kekuasaanya. Tetapi
kemudian, secara menakjubkan namun mungkin terjadi Beliau dapat membentuk
lembaga perwakilan. Meskipun akhirnya, terlalu kuat pun menimbulkan masalah bagi
bangsa. Begitu juga Soeharto yang tak diragukan lagi kekuasaannya selama 32 tahun.
Dengan catatan yang sama, terlalu kuat menimbulkan masalah yang sama yakni
otoriter. Namun, pemerintahan SBY di era transisi demokrasi sekarang ini pun patut
menjadi catatan. Bahwa ada kecenderungan parlemen (DPR) lebih kuat dari presiden
yang diekspresikan dengan sikap peragu, dan cenderung kompromistis dari SBY dalam
membuat kebijakan. Yang perlu digaris bawahi pula, basis dukungan SBY di parlemen
memang tidak terlalu besar, menjadi wajar bila terdapat “rongrongan politik” dari pesaing
politiknya di legislatif,utamanya.
http://soodhy.wordpress.com/2007/09/17/format-bentuk-negara-dan-sistem-
pemerintahan-yang-cocok-untuk-indonesia/
TUGAS
Ada sebidang wilayah di permukaan meliputi daratan, perairan dan udara, berapapun
luasnya tidak ada batasnya, bahkan hanya kurang dari 0,5 km2, asal ada penduduk dan
pemerintah, maka terbentuklah negara. Permukaan Planet Bumi dibagi-bagi menjadi
lebih dari 200 petak, ada yang berukuran besar sekali ada yang kecil sekali. Ada petak
yang penuh sesak ada juga yang jarang penghuninya. Ada petak yang dihuni oleh
rakyat yang sejahtera, banyak juga petak yang dihuni oleh rakyat yang melarat. Yang
jelas dari waktu ke waktu jumlah petak itu tidak pernah statis, selalu bertambah atau
berkurang, selalu bergeser. Berdiskusi tentang negara memang begitu dinamis, apalagi
dengan berkembangnya teknologi informasi, komunikasi dan transportasi, maka
perkembangan yang terjadi di suatu negara, dalam detik itupun bisa diketahui oleh
rakyat di negara lainnya. Nah, bagaimana analisis dan perenungan anda tentang
negara, rakyat dan pemerintahan, coba tuliskan dengan dua model. Pertama
hanya mengacu pada perenungan pribadi, dan kedua dengan mengacu pada
konsep atau teori yang ada ! (Minimal 1.000 kata)