NO.ABSEN: 21
KELAS: XI MIPA 2
TUGAS 3
1. Jelaskan sejarah perkembangan HAM di dunia!
Sejarah HAM atau Hak Asasi Manusia berawal dari dunia Barat (Eropa).Serorang Filsuf Inggris pada abad ke 17
,John Locke,merumuskan adanya hak alamiah (natural right) yang melekat pada setiap manusia,yaitu hak atas
hidup,hak kebebasan dan hak milik. Pada masa itu,hak masih terbatas pada bidang sipil (pribadi) dan bidang politik.
Sejarah perkembangan HAM ditandai dengan adanya tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu
a) MAGNA CHARTA (1215)
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah diganti oleh Raja John Lackland yang
bertindak sewenang–wenang terhadap rakyat dan para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John
tersebut mengakibatkan rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John untuk
membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung. Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni
1215 yang prinsip dasarnya memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada
kedaulatan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau
diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam
Magna Charta itu menandakan kemenangan telah diraih sebab hakhak tertentu yang prinsip telah diakui dan
dijamin oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi
karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :
1. Raja beserta keturunannya berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja Inggris. 2.
Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak sebagi berikut :
3. Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.
4. Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi yang sah.
5. Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan
tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.
6. Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja berjanji akan mengoreksi
kesalahannya.
1. BUDI UTOMO
Budi Utomo adalah organisasi modern pertama yang berdiri pada tanggal 20 Mei 1908. Demi mencapai
tujuannya, Budi Utomo bergerak pada bidang pendidikan. Kemudian Budi Utomo membuat program
penggalangan dana pendidikan, juga bidang kebudayaan melalui pengembangan kebudayaan Jawa. Akan tetapi,
perkembangan Budi Utomo tidak terlalu pesat. Sebab ruang lingkup mereka terlalu sempit, hanya berfokus pada
Jawa dan Madura. Sehingga Pada akhirnya, Budi Utomo menggabungkan diri ke dalam Partai Indonesia Raya
(Parindra) pada tahun 1935, sekaligus berakhirnya kiprah Budi Utomo.
2. SAREKAT ISLAM
Sebelumnya organisasi ini bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pendiri dari SDI adalah H. Samanhudi dan
didirikan di Solo pada tahun 1911. Sejak SDI berpindah ke Surabaya, dan kepemimpinan saat itu berpindah ke
HOS Cokroaminoto, SDI berubah nama menjadi Sarekat Islam. Alasannya yaitu untuk memperluas bidang
kegiatan organisasi yang awalnya hanya bergerak pada bidang perdagangan. Sarekat Islam jelas memiliki tujuan.
Beberapa bidang kegiatan yang dijalankan oleh SI antara lain:
Sosial-ekonomi, memberikan bantuan modal usaha bagi anggotanya dan memajukan perdagangan masyarakat
pribumi.
Agama, memajukan kehidupan dan mengembangkan ajaran agama Islam
3. INDISCHE PARTIJ
Indische Partij adalah partai politik pertama yang berdiri di Hindia Belanda. Demi mencapai tujuannya, Indische
Partij banyak berkecimpung dalam ranah politik, seperti mengkritik kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah Hindia Belanda. Indische Partij banyak mengeluarkan tulisan kritikannya terhadap pemerintah Hindia
Belanda melalui surat kabar yang sering dipublikasikan. Salah satu tulisan yang paling terkenal adalah tulisan dari
Suwardi Suryaningrat berjudul “Als Ik eens Nederlander was” di surat kabar De Express pada tanggal 13 Juni
1913. Akibat kegiatan-kegiatan organisasi ini yang terlalu keras menentang pemerintah kolonial Belanda, pada
Desember 1913, Indische Partij dilarang melakukan kegiatannya serta tokoh “Tiga Serangkai” diasingkan ke
Belanda.
4. PERHIMPUNAN INDONESIA
Perhimpunan Indonesia mulanya bernama Indische Vereeniging. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan
keperntingan-kepentingan bersama orang-orang pribumi dan non pribumi bukan Eropa di negeri Belanda.
Mulanya hanya organisasi sosial. Kemudian berubah menjadi organisasi politik, yang mengusahakan suatu
pemerintahan untuk Indonesia, yang bertanggung jawab hanya kepada rakyat Indonesia.