Anda di halaman 1dari 20

Tugas sejarah wajib

xi ips 4

Irine Dewita
Mas Pratiwi
Rai Christina
Happy Febrina
Andy Placenta
Maryo Yoseph
Aryanata
Felicia
Periode radikal
PENGERTIAN

Periode Radikal adalah masa ketika organisasi-organisasi pergerakan


menolak kerjasama atau bersikap non-kooperatif dengan pemerintah
kolonial Belanda dan secara tegas menuntut kemerdekaan.
Sebutan “radikal” terutama mengacu pada sikap organisasi-organisasi
pergerakan pada periode ini yang menolak bekerjasama dengan pemerintah
kolonial Hinda Belanda.
Terdapat beberapa organisasi yang bergerak secara non-kooperatif, yaitu
ada PI, PKI, dan PNI. Terdapat beberapa hal yang menjadi latar belakang
mereka melukakan hal tersebut. Berikut adalah latar belakangnya :
LATAR BELAKANG
1. PENGARUH DOKTRIN WILSON
Perang Dunia (1914-1918) telah membawa pergeseran peta politik di hampir seluruh dunia, terutama
setelah dikeluarkannya Doktrin Wilson (Wilson’s Fourteen Points). Salah satu pasal disebutkan tentang
hak seluruh bangsa menentukan nasibnya sendiri.Didasari oleh pernyataan tersebut, organisasi
pergerakan nasional Indonesia mulai menunjukkan sikap radikalnya terhadap pemerintah Hindia Belanda.

2. PENGARUH REVOLUSI RUSIA 1917


Pada tahun 1917, golongan Sosial Demokrat Rusia mengadakan kudeta terhadap pemerintah dan
berakhir dengan kemenangan pihak komunis dengan mendirikan Republik Rusia yang berhaluan
komunis. Peristiwa ini membwa pengaruh terhadap bangsa-bangsa yang terjajah, terlebih setelah
dikeluarkannya manifes Partai Komunis Rusia tahun 1919 bahwa bangsa yang terjajah hanya dapat
dibebaskan dengan membebaskan kaum buruh di Eropa.
3. KEKECEWAAN TERHADAP JANJI NOVEMBER

       Banyaknya tuntutan dari kaum pergerakan, khusunya Konsentrasi Radikal di Volksraad menyebabkan
pemerintah Hindia Belanda merasa kerepotan. Terlebih lagi saat itu golongan sosialis di negeri Belanda yang
dipimpin oleh Troelstra mengadakan kudeta. Gebernur Jenderal van Limburg Stirum khawatir kalau keadaan
ini dijadikan kesempatan oleh kaum pergerakan untuk menumbangkan kekuasaan Belanda di Indonesia.
Untuk menghilangkan kekhawatiran tersebut, van Limburg Stirum pada tanggal 18 Nopember 1918
menyampaikan pesan kepada Volksraad antara lain mengatakan janji akan adanya keinginan pihak pemerintah
untuk mengadakan perubahan ketatanegaraan yang berarti dan secepatnya.3) Janji ini kemudian dikenal
dengan Janji Nopember (November Belofte).

Untuk membuktikan bahwa janji tersebut sungguh-sungguh, selanjutnya dibentuk panitia peninjauan
kembali susunan kenegaraan Hindia Belanda. Hal ini oleh pihak Indonesia dianggap sebagai tanda kemauan
baik pemerintah menghadapi tuntutan rakyat Indonesia. Setelah keadaan di negeri Belanda dapat dikuasai
kembali, bukannya janji tersebut berusaha direalisasikan, malah van Limburg Stirum mendapat kecaman dari
pemerintah Belanda karena mengeluarkan janji tanpa persetujuan dari pemerintah pusat di Nederland. Hingga
akhirnya janji tersebut tidak pernah terwujud seperti yang diharapkan oleh pihak Indonesia.
Kekecewaan terhadap Janji Nopember ini menyebabkan kaum pergerakan mengambil sikap radikal. Mereka
sadar bahwa kemerdekaan tidak mungkin tercapai dengan menggantungkan harapan kepada Belanda.
4. PERUBAHAN PASAL 111 REGERINGS REGLEMENT
Pada 1 september 1919, pemerintah kolonial mengubah pasal 111 regerings reglement atau
peraturan pemerintah, yang berisi larangan mengadakan perkumpulan yang bersifat politik. Hak
berserikat diakui penuh, termasuk menyangkut perkumpulan politik dalam batasan-batasan tertentu.
Batasan tersebut berlaku untuk kumpulan yang bersifat rahsia serta yang dianggap menganggu
ketertiban umum. Dalam hal menganggu ketertiban umum itu, gubernur jenderal memiliki hak
externering, yaitu mengusir pelaku dari daerah Hindia Belanda, internering, yaitu mengasigkan
pelaku ke suatu tempat, dan verbaning, yaitu melarang pelaku bertempat tinggal disuatu daerah.

5. PERGANTIAN GUBERNUR JENDERAL HINDIA BELANDA


Tahun 1921, Gubernur jenderal van Limburg Stirum digantikan oleh Dirk Fock. Tidak seperti van Limburg
Stirum, Fock bersikap dangat reaksioner terhadap pergerakkan nasional. Kaum pergerakan melukiskan ock
sebagai seorang yang lebih banyak memperlamban tempo daripada mengubah haluan. Ia sangat menaruh curiga
terhadap gerak- gerik organisasi- organisasi pergerakkan serta menentang otonomi yang sudah sempat
digaungkan sebelumnya.
Sifat konservatif Fock ini sangat mengherankan banyak pihak, terutama kaum pergerakkan, sebab pada
saat menjabat sebagai Menteri Urusan Jajahan (1905-1908), ia justru menunjukkan sikap yang toleran dan
simpatik terhadap organisas- organisasi pergerakkan nasional. Sikap Fock tersebut menimbulkan kekecewaan
baru, yang membuat kaum pergerakkan semakin radikal.
6. PEMAKAIAN KATA “INDONESIA” SEBAGAI IDENTITAS BANGSA
Kata “Indonesia” pertama kali digunakan oleh organisasi Indonesische Vereeniging.
Selanjutnya, mereka mengganti nama Nederlandsc Indie menjadi Indonesia. dengan munculnya kata
“Indonesia”, kaum pergerakkan merasa memiliki sebuah identitas bersama. Lebi dari itu, secara
simbolis dan filosofis, kata “Indonesia” menunjukkan sesuatu yang baru, yang berbeda dengan
Indische versi Belanda. Hal ini memberi semangat untuk memberikan sesuatu yang baru di atas
tanah yang oleh Belanda disebut Netherkadsch Indie. Sesuatu yang baru itutidak lain adalah
kemerekaan dan kesejahteraan. Untuk mencapainya, cara- cara lama yang bersifat kooperatid harus
dibuang, diganti dengan cara- cara baru yang lebih radikal.

7. IKUT SERTANYA KAUM BURH DALAM PERGERAKKAN NASIONAL


Sejak tahun 1914, paham komunisme yang revolusioner masuk ke Indonesoa, dibawa oleh
J.J.E.M. Sneevliet. Pada tahun 1914, ia ikut mendirikan ISDV serta menjadi anggota serikat buruh
VSTP (Vereeniging van Spooren Tramwegpersoneel atau Serikat Buruh Kereta Api dan Trem) yang
kelak menjadi organisasi sayap ISDV Beberapa anggota ISDV yang militan dan berbakat adalah
Semaum dan Darsono, yang pada saat itu menjadi anggota serekat Islam. Dengan taktik infiltrasi,
Semaum dan Darsono berhadil memengaruhi Serekat Islam sehingga partai tersebut akhirnya
terpecah menjadi dua aliran, yaitu aliran yang tetap mengutamakan keagamaan dan aliran sosialis
revolusioner.
Organisasi yang bersifat radikal
1. PERHIMPUNAN INDONESIA (PI)
Perhimpunan Indonesia adalah salah satu organisasi pergerakan nasional yang berdiri di negeri
Belanda. Perhimpunan Indonesia didirikan oleh mahasiswa Indonesia serta orang-orang Belanda
yang menaruh perhatian pada nasib Hindia Belanda yang tinggal di Negeri Belanda.
Perhimpunan Hindia atau Indische Vereeniging (IV) berdiri pada tahun 1908, yang dibentuk
sebagai sebuah perhimpunan yang bersifat sosial. Organisasi ini merupakan ajang pertemuan dan
komunikasi antar mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri Belanda.Hal terpenting dari
penggabungan ini adalah dengan digantinya "Indische" dengan "Indonesische." Hal ini merupakan
pertama kalinya dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia dikenalkan istilah "Indonesische" atau
"Indonesia" dalam kegiatan akademik dan politik. Pada tahun 1923, Iwa Kusumasumatri sebagai
ketua, sejak saat itu sifat perjuangan politik organisasi semakin kuat.
TUJUAN PI
Tujuan Perhimpunan Indonesia adalah untuk mengembangkan persamaan pandangan serta
menggalang simpati baik dari Indonesia, dunia internasional, maupun dari orang Belanda sendiri tentang
Indonesia merdeka. Oleh karena itu, PI menganjurkan agar semua organisasi pergerakan nasional
menjadikan konsep Indonesia merdeka sebagai program utamanya.

TOKOH PI
Tokoh pergerakan, seperti Semaun, dibuang ke Amsterdam, Mohammad Hatta, Ali
Sastroamidojo, Gatot Mangkupraja, dan Subarjo adalah penganut paham-paham baru dari Eropa
tersebut. Paham marxis, leninis, dan sosialis telah memberikan dorongan kepada mahasiswa dalam
menumbuhkan semangat perjuangan bangsa kulit sawo matang Indonesia dengan bangsa kulit putih
Belanda. Dalam melakukan kegiatan politiknya, para mahasiswa Indonesia di Belanda sering
mengadakan pertemuan, diskusi ilmiah dan politik diantara mereka sendiri serta dengan berbagai
mahasiswa lainnya di negeri Belanda.
ORGANISASI
Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia adalah organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia
di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908. Indische Vereeniging berdiri atas prakarsa Soetan
Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto yang tujuan utamanya ialah mengadakan pesta dansa-
dansa dan pidato-pidato.
2. PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)

Pada tanggal 4 Mei 1914, didirikan ISDV (Indische Sociaal Democratische Vereniging) oleh orang-
orang Belanda, seperti Dekker, Sneevliet, dan Brandsteder bersama Semaun.
Tujuan berdirinya ISDV adalah menyebarluaskan paham sosial demokratis dengan membangun
perasaan revolusioner bagi bangsa Indonesia.
Pada tanggal 23 Mei 1920, nama ISDV diubah menjadi PKI dengan Semaun sebagai ketua, Bergsma
sebagai sekretaris, dan Dekker sebagai bendahara. Pada tanggal 24 Desember 1920, PKI mengadakan
Kongres Istimewa dan mengambil keputusan untuk bergabung dengan organisasi Komintern. Selanjutnya,
PKI berpura-pura setuju menjadi anggota volksraad. Sejak pemerintahan Belanda, PKI telah mengadakan
pemberontakan. 
Misalnya, pada tahun 1926 Alimin mengadakan pemberontakan di Jawa Barat dan Banten. Kemudian
pada tahun 1927, terjadi pemberontakan PKI di Sumatra. Akibatnya, oleh Belanda sejak tahun 1927 PKI
dianggap sebagai organisasi terlarang.
3. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)

Pada tahun 1925 berdiri sebuah organisasi yang bernama Algemeene Studie
Club di Bandung yang diprakarsai oleh Ir.Sukarno. Perkumpulan ini
kemudian mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia pada tahun 1927
dengan Sukarno sebagai ketuanya.
TUJUAN PNI
Perserikatan ini secara tegas bermaksud menjadi wadah bagi kaum nasionalis untuk
memperjuangkan negara Indonesia yang merdeka.

Asas PNI
a) Self-help, yakni prinsip menolong diri sendiri, yang didasari keyakinan bahwa bangsa
Indonesia dengan kekuatan sendiri mampu memperbaiki keadaan politik, ekonomi, Dan
sosial budaya yang telah rusak oleh penjajah.
b) Nonkooperatif,yakni tidak mengadakan kerja sama dengan pemerintah kolonial belanda
c) Marhaenisme, yakni mengentaskan rakyat Dari kemiskinan, dan kesengsaraan.
TOKOH PNI
1. Ir Sukarno (Pendiri dan Pemimpin)
2. Pemimpin (dr. Cipto Mangunkusumo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskak, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, Dr. Samsi)
 
4. PARTAI INDONESIA (PARTAI INDONESIA)

Tekanan terhadap PNI mencapai puncaknya ketika Soekarno dan kawan kawan dipenjarakan. Hal ini
mendorong para anggota PNI mengadakan kongres luar biasa. Sartono, sebagai pemimpin, menginginkan
pembubaran PNI. Pembubaran ini dimaksudkan untuk menjaga anggota anggota PNI lainnya agar tidak
mendapat masalah. Gologan yang menolak pembubaran PNI disebut dengan “Golongan Merdeka” dan
kemudian membentuk organisasi PNI Baru. Sementara itu, golongan yang setuju pembubaran PNI
membentuk suatu partai politik baru yang disebut “Partai Indoensia” atau Partindo pada 30 April 1931.
Partindo mengalami kemunduran disebabkan oleh Belanda yang memperketat pengawasan dan mengeluarkan
larangan bagi pegawai negeri menjadi anggota di Partindo, serta melarang penyelenggaran sidang apapun di
seluruh Indonesia. Partindo akhirnya bubar pada tahun 1936.
TUJUAN DARI TERBENTUKNYA PARTINDO
- Mencapai sebuah Negara Indonesia merdeka, dan kemerdekaan itu akan dapat tercapai jika
seluruh komponen bangsa bersatu.
- Menumpuk semangat mandiri.
- Perbaikan hubungan dalam masyarakat (social, ekonomi, dll)
- Pembentukan pemerintah rakyat berdasarkan demokrasi.
- Mewujudkan Indonesia merdeka melauli hak-hak politik.
- Untuk mencapai Indonesia merdeka yang mandiri tanpa campur tangan Negara penjajah.

TOKOH - TOKOH DARI PARTINDO


- Mr. Sartono, sebagai ketua Partindo
- Ir.Soekarno
- Adam Malik.
- S. K. Trimurti
- Moh. Hatta
- Gatot Mangkoeprodjo.
KEGIATAN – KEGIATAN PARTINDO

- Meliputi kegiatan sosial dan ekonomi sebagai pusat.


- Mempersiapkan Indonesia merdeka.
- Mengadakan rapat dan kongres.
5. PERIODE BERTAHAN
Dibentuk 27 November 1931 karena ketidakpuasan sebagian anggota PNI (lama) karena partai PNI
dibubarkan. Menurut para penggerak PNI baru termasuk Moh.Hatta dan Sutan Syahrir apaya yg dilakukan oleh
Sartono dkk merupakan sikap cerminan mudah menyerah terhadap pemerintah colonial Belanda yang
memusuhi partai tsb.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai